Startup insurtech Rey memiliki ambisi tinggi dalam rangka mengubah skema benefit karyawan di Indonesia. Dalam upayanya mencapai misi tersebut, perusahaan berkolaborasi dengan banyak bisnis, teranyar bersama Kimia Farma, tepatnya melalui jaringan Kimia Farma Diagnostika dan Kimia Farma Apotek.
Kolaborasi tersebut memungkinkan member Rey mengakses layanan kesehatan secara cashless di jaringan klinik, laboratorium, dan apotek Kimia Farma. Sebelumnya, pada Juni 2023, perusahaan berkolaborasi dengan SATURDAYS menghadirkan produk membership kesehatan berbasis proteksi bagi individu untuk manfaat kacamata.
“Kami bukan hanya ingin memberikan proteksi yang optimal bagi karyawan perusahaan, tapi juga memberikan layanan Kesehatan yang bersifat end-to-end, tidak hanya kuratif tapi juga promotif dan preventif,” ucap Co-founder dan CEO Rey Evan Wijaya Tanotogono kepada DailySocial.id.
Dia melanjutkan, proteksi yang optimal ini pada akhirnya dapat meningkatkan engagement karyawan dengan perusahaan dan meningkatkan level kesehatan, serta produktivitas karyawan secara keseluruhan. Tak hanya itu, Rey juga ingin memberikan fleksibilitas dan akses terhadap kebutuhan bisnis yang beragam, mulai dari ukuran perusahaan dari 5 hingga 10 ribu karyawan per perusahaan, hingga model layanan kesehatan yang dibutuhkan.
“Karena kami percaya, kebutuhan baik dari perusahaan (HR, karyawan, decision makers) akan semakin beragam dan akan membutuhkan partner yang dapat pivot beyond the status quo.”
Terkait kolaborasi teranyar dengan Kimia Farma, Evan menjelaskan layanan kesehatan pada masa kini sudah seharusnya terintegrasi antara pencegahan dan penyembuhan, antara online dan offline, dan terintegrasi dengan program proteksi. Walaupun demikian, kendati produk proteksi menyediakan produk perlindungan untuk menanggung biaya dan risiko kesehatan, layanan kesehatanlah yang menjadi garis depan berinteraksi dan melawan masyarakat.
“Rey menyediakan akses layanan kesehatan menyeluruh yang berfokus pada wellbeing dan kesehatan itu sendiri. Di Rey, para member dapat sepenuhnya mengakses layanan kesehatan dan berfokus pada wellbeing-nya karena kami berfokus pada kesehatan bukan pada kesakitan.”
Direktur Utama Kimia Farma Lab & Klinik Ardhy Nugrahanto Wokas menyampaikan, pihaknya mengapresiasi kolaborasi antara kedua perusahaan. Selaku penyedia layanan kesehatan kuratif, perusahaan akan berupaya meningkatkan kemudahan layanan dan sebaran klinik kesehatan, laboratorium diagnostik medik, dan apotek agar semakin mudah dijangkau member Rey di seluruh Indonesia.
Menurut Evan, inovasi perusahaan akan terus berlanjut, sebab misinya adalah memberikan akses terhadap pelayanan kesehatan holistik yang terjangkau untuk lebih banyak lapisan masyarakat Indonesia. “Tentunya yang tidak hanya hadir pada saat sakit, namun seutuhnya ingin meningkatkan keseluruhan level kesehatan member yang mendaftar.”
Tercatat sebagai IKD
Rey yang baru berdiri di 2021 ini telah resmi tercatat sebagai penyelenggara Inovasi Keuangan Digital (IKD) di OJK. Rey menjadi insurtech ketiga yang resmi tercatat setelah melewati proses audit oleh Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) dan tim IKD OJK.
Perusahaan pun harus tunduk menaati kaidah-kaidah yang telah ditetapkan. Hal ini bertujuan untuk memperoleh kepercayaan dari regulator maupun masyarakat terhadap platform Rey. “Kami tentu akan mengembangkan cakupan pelayanan kesehatan kami menjadi lebih luas, sehingga manfaat yang didapatkan member terhadap aspek kesehatannya dapat menjadi lebih holistik.”
Evan melanjutkan, klaster insurtech merupakan inovasi digital untuk mempermudah Masyarakat mengakses produk asuransi dan mendapatkan pengalaman yang lebih baik, mulai dari proses pendaftaran hingga pengajuan klaim.
Rey memiliki visi menghadirkan akses kesehatan secara menyeluruh yang semuanya disatukan dalam satu paket langganan yang terjangkau dalam platform-nya. Semua fitur dan akses kesehatan, yakni fitur preventif, layanan kesehatan kuratif (penyembuhan) dari konsultasi dokter, rawat inap hingga rehabilitatif kondisi kritis sudah ditanggung oleh produk proteksi kesehatan yang terintegrasi dalam aplikasi Rey. Masyarakat pun bisa mendapatkan solusi dan pengalaman kesehatan yang menyeluruh dan lebih baik.
Dipaparkan, pengguna Rey tidak tersentralisasi di kota-kota besar saja, tapi sudah menyebar ke Banda Aceh hingga Manokwari. Total penggunanya mencapai lebih dari 30 ribu pengguna sejak pertama diluncurkan. Di samping itu, perusahaan telah memfasilitasi pembayaran 3.800 klaim dengan total senilai lebih dari Rp1,4 miliar hingga Agustus 2023.
“Dengan sejumlah pencapaian yang telah kami peroleh, kami berkomitmen akan menjadi insurtech yang membuka akses kesehatan bagi masyarakat dan menjadi penggerak inovasi keuangan sesuai ketentuan OJK,” tutup Evan.