Tag Archives: ricoh gr

Ricoh GR III Resmi Dipasarkan Bulan Maret Seharga $899

Setelah diumumkan di ajang Photokina 2018, Ricoh GR III akhirnya resmi diluncurkan. Bersamaan dengan itu, kita akhirnya bisa mengetahui detail lebih lengkapnya, termasuk halnya dua kekurangan yang sudah langsung kelihatan tanpa harus dicoba terlebih dahulu.

Kita mulai dulu dengan yang positif. Seperti yang disampaikan pada pengumumannya, GR III mengemas sensor APS-C beresolusi 24 megapixel (naik dari 16 megapixel pada GR II). Sensor ini cukup sensitif terhadap cahaya, dengan rentang ISO 100 – 102400.

Tidak seperti sebelumnya, GR III kini mengusung sistem autofocus hybrid (contrast detect dan phase detect), sehingga ia semestinya jauh lebih cekatan dalam hal mengunci fokus pada subjek yang bergerak. Hal ini tentu saja turut didukung oleh lensa 28 mm f/2.8 yang telah didesain ulang, dan yang kini dapat mengunci fokus dari jarak sedekat 6 cm.

Ricoh GR III

Namun yang sangat menarik adalah bagaimana Ricoh berhasil membenamkan sistem image stabilization internal 3-axis pada GR III. Juga benar-benar baru pada GR III adalah layar sentuh 3 inci yang menghuni bagian belakangnya, yang tentu sudah mendukung fungsi tap-to-focus.

Sebagai produk keluaran tahun 2019, sudah sewajarnya apabila GR III mengemas port USB-C, yang bisa dipakai untuk mengisi ulang baterainya. Sayang sekali baterai ini merupakan kekurangan pertamanya; kalau baterai GR II sanggup bertahan hingga 320 jepretan, GR III hanya sampai 200 jepretan.

Di atas kertas, kapasitas baterai yang diusung GR III memang lebih besar, akan tetapi diduga sistem image stabilization internal tadi yang menjadi penyebab utama mengapa baterainya jauh dari kata awet.

Ricoh GR III

Kekurangan yang kedua dan ketiga sebenarnya tidak akan mempengaruhi semua konsumen, namun tetap harus disoroti: absennya flash dan tidak adanya opsi perekaman video dalam resolusi 4K. Ya, sudah tahun 2019, tapi sayangnya konsumen GR III nanti masih harus tabah dengan video 1080p 60 fps saja.

Rencananya, Ricoh GR III akan mulai dipasarkan secara luas pada bulan Maret mendatang. Banderol harga yang dipatok adalah $899, dan Ricoh juga berniat menjual adapter wide-angle 0,75x secara terpisah seharga $249.

Sumber: DPReview.

Ricoh Meriahkan Photokina 2018 Dengan Kamera Compact High-End Baru, GRIII

Ada sejumlah kejutan diungkap di Photokina 2018. Mulai sekarang, pemeran produk fotografi dan teknologi imaging terbesar di dunia itu tak lagi dilangsungkan sebagai acara dua tahunan, namun digelar tiap tahun. Dan sejauh ini, kamera mirrorless full-frame terlihat begitu mendominasi, dipersembahkan oleh nama-nama sepert Fujifilm, Leica, Panasonic, serta Olympus.

Namun menariknya, event fotografi di kota Cologne tersebut malah dibuka oleh pengumuman produk ‘kecil’ ciptaan Ricoh. Di sana, perusahaan asal Tokyo itu menyingkap GRIII, kamera point-and-shoot high-end bertubuh padat dan ringan yang menjanjikan hasil jepretan berkualitas tinggi. Ia adalah penerus GRII yang melakukan debutnya lima tahun silam – dan Ricoh GR sendiri merupakan pelanjut kiprah seri GR Digital.

Status GRIII saat ini masih dalam tahap pengembangan. Ricoh menegaskan bahwa produk tersebut tetap meneruskan konsep desain pendahulunya yang mengedepankan portabilitas tanpa mengorbankan mutu. Tentu saja Ricoh tak lupa menytertakan sejumlah perbaikan serta penyempurnaan, sehingga membuatnya siap jadi perangkat ideal baik untuk para fotografer profesional maupun kelas amatir berpengalaman.

Produsen baru menyingkap spesifikasi sementara, dijabarkan lengkap oleh DPReview. Kamera compact tersebut dipersenjatai oleh sensor CMOS APS-C 24-megapixel – bisa menghasilkan gambar beresolusi maksimal 6000x4000p, didukung teknologi autofocus hybrid, mampu merekam video full-HD di 60-frame per detik, serta dibekali layar TFT LCD 1-juta dot seluas 3-inci buat menampilkan live preview. Selain itu, kabarnya GRIII mengusung engine imaging anyar serta UI yang sudah diperbarui.

Bagian lensa turut mendapatkan upgrade. GRIII memanfaatkan lensa enam-elemen 28mm f/2.8, kemudian jarak fokus minimal bisa diturunkan dari 10cm ke 6cm. Selain mode manual, Anda bisa menggunakan sejumlah opsi autofocus seperti contrast detect, phase detect, tracking, face detection, touch, serta pilihan familier seperti center, multiarea, atau selective  singlepoint.

Untuk desain, Ricoh sepertinya memilih pendekatan yang simpel dan minimalis (produsen belum menampilkan sisi belakang, layar dan tombol-tombolnya). GRIII mempunyai dimensi kurang lebih 109x62x33mm dan bobot 257-gram dengan konstruksi tubuh dari logam magnesium. Rancangan dan ukurannya itu sangat ideal buat mendukung pengoperasian satu tangan.

Ricoh berencana untuk meluncurkan GRIII di awal tahun 2019, namun mereka belum mengungkap harganya. Sebagai acuan, GRII yang mulai dipasarkan di 2015 dipasarkan di Amazon seharga US$ 600. Kita boleh berasumsi, produsen akan membanderol GRIII di atas angka itu.

Via The Verge.