Tag Archives: ridzky kramadibrata

Thinkubator yang digagas Grab fokus mencetak talenta digital Indonesia, didukung lima Kementerian dan Badan Pemerintahan

Grab Gelar Thinkubator Conference dan Startup Competition

Upaya Grab mencetak startup berkualitas di Indonesia ditunjukkan dengan peluncuran Thinkubator Conference dan Startup Competition. Didukung lima Kementerian dan Badan Pemerintahan (Kemenko Maritim, KSP, Kemkominfo, BKPM, dan Bekraf), Thinkubator berupaya meningkatkan inovasi dan pengembangan bakat teknologi informasi di Indonesia, termasuk di sektor logistik atau transportasi, pertanian atau lingkungan, pendidikan, dan kesehatan.

Sebanyak 1165 startup disebut telah mendaftar dalam program ini dengan tim yang tidak hanya berasal dari kota-kota besar, tetapi juga dari wilayah Timur Indonesia dan berbagai provinsi lainnya. Dari jumlah tersebut, 150 startup telah terpilih dan bergabung dalam konferensi, workshop, dan sesi networking. 75 finalis berasal dari luar Jabodetabek, 17 berasal dari luar Jawa, dan 35 tim memiliki co-founder perempuan.

Nantinya enam finalis akan dipilih untuk pitching ide bisnis mereka di depan panel yang terdiri dari William Tanuwijaya (Tokopedia), Friderica Widyasari Dewi (Direktur Eksekutif KSEI) dan Chairul Tanjung (Chairman CT Corp). Para finalis Thinkubator akan memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendanaan dengan total Rp3 miliar, termasuk akses ke Microsoft Azure untuk mengembangkan bisnis mereka.

President Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengatakan, “Kami sangat bangga untuk menghadirkan program Thinkubator yang pertama di Indonesia. Program ini menjadi bukti kolaborasi kuat kami dengan pemerintah Indonesia untuk mendorong perkembangan dan pertumbuhan startup dan teknologi di Indonesia.”

“Kami sangat senang dapat melihat banyak startup yang membawa misi sosial, yang sejalan dengan perjalanan Grab di Indonesia untuk juga membantu berbagai isu sosial. Kami berharap dapat menemukan startup Indonesia selanjutnya yang akan menyandang status decacorn,” lanjutnya.

Batch kedua Grab Ventures Velocity

Setelah mengumumkan lima startup terpilih batch pertama yang berhak mengikuti program selama 16 minggu dalam program Velocity — akselerator startup Asia Tenggara yang diinisiasi Grab Ventures — Grab Ventures Velocity (GVV) kembali membuka pendaftaran untuk batch kedua. GVV, program yang khusus bertujuan untuk mendukung startup yang sedang berkembang lebih lanjut (scale up) dan berstatus post seed, menawarkan platform untuk menguji dan mengomersialkan solusi peserta dengan basis pelanggan Grab.

Tiga dari lima alumnus batch pertama adalah startup Indonesia atau memiliki bisnis di Indonesia yaitu Sejasa, Minutes, dan BookMyShow. Dua startup lainnya adalah Tueetor dan Helpling dari Singapura. Lima startup terpilih akan mendapatkan mitra dan akses secara regional. Grab juga mendukung pertumbuhan startup terpilih dalam bentuk kegiatan pemasaran.

Application Information Will Show Up Here

Grab Indonesia Resmikan Pusat R&D di Kudoplex Jakarta

Setelah resmi mengakuisisi Kudo bulan April yang lalu, hari ini Grab mengumumkan laporan 3 bulan terakhir pasca mengumumkan investasi sebesar $ 700 juta di Indonesia. Kepada Media hari ini Group CEO dan Co-founder Grab Anthony Tan menyebutkan, hasil dari akuisisi tersebut adalah diresmikannya pusat R&D (research and development) Center di Kudoplex Jakarta Selatan. Gedung yang memiliki luas 4500 meter persegi tersebut, direnovasi menyesuaikan fungsi dan rencana dari R&D Center Grab di Indonesia.

“Melalui teknologi kolaborasi antara Kudo dan Grab diharapkan bisa merangkul lebih banyak lagi talenta muda di Indonesia, untuk belajar dan mendapatkan informasi teknologi terkini dari Facebook, Google, Amazon dan pengajar R&D Center Grab di beberapa negara,” kata Anthony.

Saat ini R&D Center Grab telah menampung sekitar 100 engineer muda yang mendapatkan pengajaran, pelatihan terpadu di Kudoplex. Untuk selanjutnya Grab dan Kudo menargetkan bakal menambah jumlah tersebut hingga 200 engineer hingga akhir tahun 2017.

“Tentunya pengembangan pusat R&D Center Grab dan Kudo merupakan tahap awal dari kolaborasi yang ada. Nantinya kami juga akan mengembangkan GrabPay (solusi pembayaran mobile Grab) yang saat ini telah tersedia di aplikasi Grab agar bisa lebih mudah digunakan oleh pengguna,” kata COO dan Co-founder Kudo Agung Nugroho.

Integrasi lainnya yang dilancarkan Kudo dan Grab adalah memanfaatkan penuh tenaga agen Kudo yang saat ini telah tersebar di seluruh Indonesia dan berjumlah 400 ribu agen, untuk kemudian mengembangkan layanannya menawarkan calon pengemudi GrabBike yang tertarik untuk bergabung. Selain itu mitra pengemudi Grab juga akan memperoleh sumber pendapatan baru melalui aplikasi Kudo dengan menjadi agen dan menjual barang-barang secara online kepada konsumen. Tim engineering Kudo dan Grab telah menciptakan modul onboarding di aplikasi Kudo.

“Dengan diresmikannya R&D Center di Kudoplex serta integrasi antara agen Kudo dan mitra pengemudi Grab, diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia, sekaligus menciptakan talenta muda yang berbakat dalam dunia teknologi,” kata CEO dan Co-founder Kudo Albert Lucius.

Sebagai bagian dari tahap pertama, Grab telah menyelesaikan proses integrasi dengan Kudo, platform O2O (online to offline) di Indonesia. Sementara itu fokus utama dari pelatihan di R&D Center adalah lebih kepada kemajuan teknologi di Grab serta pengolahan big data milik Grab.

“Dari total investasi yang ada untuk teknologi, Grab telah menggelontorkan dana sekitar $ 100 juta di Indonesia, untuk selanjutnya kami akan menambah jumlah tersebut dengan tujuan untuk menemukan startup berkualitas seperti Kudo di Indonesia,” kata Anthony.

Tahap 2 dari Grab 4 Indonesia

Pencapaian dan rencana lainnya yang disampaikan Grab dalam kesempatan hari ini (18/05) di Jakarta adalah melahirkan 5 juta wirausahawan mikro di Indonesia pada tahun 2018, meningkatkan jumlah tenaga kerja Indonesia dalam sektor teknologi menjadi ratusan orang hingga akhir tahun ini.

Dalam presentasinya, Managing Director Grab Indonesia Ridzky Kramadibrata mengungkapkan, hingga kini market share dari Grab telah mencapai 70% untuk GrabCar dan GrabBike, telah melayani sekitar 2,3 juta pengantaran setiap hari di Asia Tenggara, 50% layanan tersebut berasal dari Indonesia, pertumbuhan untuk layanan transportasi meningkat hingga dua kali lipat dalam waktu 6 bulan dan saat ini telah tersedia di 500 kota.

“Sejak awal kami tetap fokus kepada 3 pilar dari misi Grab di Indonesia, yaitu inklusi finansial, R&D Center dan peningkatan akses terhadap pembayaran mobile dan peluang pembiayaan di seluruh Indonesia. Di tahap kedua ini kami akan lebih mempercepat proses yang ada,” kata Ridzky.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here