Tag Archives: rifat sungkar

Terapkan Safety dan Defensive Driving, Go-Jek Gandeng Pembalap Rifat Sungkar

Go-Jek bersama Rifat Drive Labs (RDL) meluncurkan Street Smart Program yang dimulai sejak bulan Juni 2015 dan telah melakukan pelatihan kepada lebih dari 30 ribu pengemudi Go-Jek di kota-kota besar seperti Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Bali dan Makassar. Digelarnya program ini bertujuan untuk membentuk pola pikir berkendara yang baik dan memberikan edukasi berkendara dalam bentuk teori dan praktek langsung.

“Dengan mendapatkan teori serta pelatihan langsung dari RDL diharapkan semua pengemudi Go-Jek dapat lebih cerdas saat mengemudikan kendaraan serta mentaati peraturan yang ada demi menjaga keamanan pengemudi dan penumpang di jalan raya,” kata CEO Go-Jek Nadiem Makarim saat acara temu media di Lanud Pondok Cabe Jakarta.

Pelatihan yang tidak dipungut biaya ini pada awalnya sempat kurang diminati oleh pengemudi Go-Jek terutama di kawasan Jabodetabek. Namun saat ini jumlah peserta yang ingin mengikuti pelatihan semakin bertambah, dengan persentase kehadiran hingga 85% di Jabodetabek dan 101 % di Surabaya.

“Kami melihat hingga kini pengemudi Go-jek sudah semakin menyadari pentingnya mempelajari secara jelas dan benar bagaimana mempraktekkan safety driving untuk keamanan berkendara di jalan raya,” kata Founder Rifat Driving Labs Rifat Sungkar.

Kartu identifikasi pengemudi

Pengemudi yang telah melakukan rangkaian pelatihan yang terdiri dari tes teori, tanya jawab hingga tes akhir selanjutnya berhak mendapatkan kartu identitas yang nantinya berfungsi sebagai sertifikat pengemudi diberikan oleh RDL dan Go-jek. Rencananya kartu identitas tersebut akan ditempatkan di bagian belakang jaket pengemudi Go-Jek sebagai tanda kelulusan pelatihan.

“Sertifikasi ini adalah untuk memberitahukan kepada penumpang bahwa pengemudi ini sudah melewati safety driving sehingga ekspektasi penumpang terhadap pengemudi tersebut menjadi lebih aman. Kalau ternyata pengalaman berbeda di situlah rating mengambil alih,” kata Nadiem.

Secara tegas Nadiem juga kerap mengingatkan pentingnya fungsi rating yang sebenarnya diberikan kepada pengemudi. Dari rating tersebut nantinya manajemen bisa menentukan apakah pengemudi yang telah dilaporkan akan diberikan peringatan atau teguran terkait dari rating yang diberikan oleh penumpang. Untuk itu jangan pernah ragu untuk memberikan rating yang sesuai serta komentar tambahan usai menggunakan layanan Go-jek.

“Penting bagi kami bahwa mitra Go-Jek mencerminkan citra yang baik terhadap para pelanggan Go-jek, kami juga ingin memastikan bahwa mereka berkendara dengan aman dan tidak membahayakan sesama pengemudi,” kata Nadiem.

Selanjutnya Go-jek dan RDL akan segera melakukan pelatihan di kota-kota lain seperti Medan, Palembang, Semarang, Yogyakarta, dan Balikpapan. Untuk kota Balikpapan, Go-jek baru resmi beroperasi pada tanggal 16 November 2015.

Menindak tegas oknum yang memprovokasi demo Go-Jek

Menanggapi aksi demo yang hingga kini masih kerap dilakukan oleh oknum-oknum, termasuk memprovokasi pengemudi Go-jek lainnya melakukan demo ke manajemen Go-Jek, Nadiem menyebutkan sejak awal hal tersebut sudah diperkirakan akan terjadi.

Namun sayangnya hingga kini masih banyak pengemudi yang tidak mengerti bahwa pada suatu saat harga harus dirasionalkan, meskipun hingga kini subsidi yang diberikan oleh perusahaan masih sangat besar jumlahnya. Yang perlu diingat adalah pengemudi Go-Jek bukan pegawai atau buruh namun adalah mitra, perusahaan mempersilahkan bagi mereka yang tidak bisa menerima peraturan yang ada untuk keluar dari kemitraan Go-jek.

“Saya tidak melihat demo yang sering diberitakan tersebut adalah demo, karena biasanya jumlah orang yang melakukan protes tidak lebih dari 4 hingga 5 orang dan saya lebih senang menyebutnya pertemuan. Ini merupakan hal-hal yang sudah kami ekspektasi, apalagi suatu iklim ketika kami terus mensubsidi. Apa pun yang kita lakukan Go-Jek orderan masih terus kita subsidi, Go-Jek melakukan hal tersebut sebagai investasi,” tutup Nadiem.