Tag Archives: ROG Strix

ASUS Umumkan 5 Model Kartu Grafis Berbasis NVIDIA GeForce RTX 3060 Ti

Belum lama ini, ASUS telah mengumumkan rangkaian kartu grafis yang dilengkapi dengan GPU NVIDIA GeForce RTX 3060 Ti. Seri ini mencangkup lima model baru, dari ROG Strix, TUF Gaming, ASUS Dual, ASUS Dual MINI, dan ASUS KO GeForce RTX 3060 Ti. Kartu grafis baru ini menghadirkan pendinginan yang ditingkatkan, PCB dan desain daya untuk melengkapi arsitektur NVIDIA Ampere baru dan NVIDIA RTX generasi kedua untuk menyuguhkan performa game 3D terbaik.

RTX 3060 Ti juga mendukung trifecta, termasuk teknologi NVIDIA DLSS yang mempercepat kinerja dan IQ-enhancing yang kini telah tersedia di lebih dari 25 game, serta NVIDIA Reflex yang mengurangi latensi sistem (input lag). RTX 3060 Ti akan memberikan pengalaman terbaik di kelasnya, baik mereka memainkan PC title tradisional, menjalankan alur kerja produktivitas dan kreator, atau mengagumi ray-traced title terkini seperti Cyberpunk 2077, Call of Duty: Black Ops Cold War, Watch Dogs: Legion, dan banyak lainnya.

ROG Strix

ROG-STRIX-RTX-3060-Ti-O8G-GAMING

Dari atas ke bawah, kartu grafis ROG Strix GeForce RTX 3060 Ti menghadirkan desain termal yang kuat dan dioptimalkan untuk arsitektur NVIDIA Ampere yang dinamis. Dilapisi dengan aksen logam mencakup trio kipas Axial-tech yang telah disetel untuk memenuhi peran khusus.

Selain rangkaian pendingin yang disempurnakan, komponen Super Alloy Power II termasuk kapasitor rak paling atas, choke dan power stage, dengan mudah menghasilkan ratusan watt dalam sekejap. Komponen-komponen kartu disolder ke PCB menggunakan teknologi ekslusif ASUS Auto-Extreme.

Sisi depan kartu grafis menampilkan elemen RGB yang dapat disesuaikan dengan software Armoury Crate dan memiliki bingkai logam yang diperkuat dengan lapisan pelindung untuk meningkatkan daya tahan. Membalik kartu akan menunjukkan pelat belakang logam dengan ventilasi lebar. Ventilasi ini memungkinkan udara panas keluar menuju kipas knalpot sasis alih-alih didaur ulang kembali ke pendingin GPU.

Dibawah GPU, braket menyediakan tekanan mounting yang konsisten antara plat dan heat spreader. Baja tahan karat digunakan pada braket I/O untuk melindungi port dan menyediakan dudukan yang lebih aman.

TUF Gaming

TUF-RTX-3060-Ti-O8G-GAMING

Beralih ke TUF Gaming GeForce RTX 3060 Ti, kartu grafis ini menawarkan daya dan pendinginan yang kuat. Dengan lapisan logam menampung tiga kipas Axial-tech yang kuat dan menggunakan bantalan kipas bola ganda yang tahan lama. Rotasi kipas telah dioptimalkan untuk mengurangi turbulensi dan mode berhenti akan menghentikan ketiga kipas pada suhu rendah.

Sejalan dengan warisan TUF Gaming, komponen-komponen dipilih berdasarkan daya tahan dan kinerjanya. Selain choke dan MOSFET rak paling atas, kapasitornya juga dilengkapi sertifikasi tingkat militer. Dengan proses manufaktur otomatis, menggunakan teknologi Auto-Extreme, memastikan komponen ditempatkan dan dipasang dengan presisi tinggi.

Sebagian besar bagian belakang dibalut pelat belakang logam pelindung yang secara mencolok memiliki ventilasi lebar untuk mencegah penumpukan panas. Dibawah GPU, sebuah braket memberikan tekanan mounting yang konsisten antara plat dan heat spreader.

Baja tahan karat digunakan pada braket I/O untuk melindungi port dan menyediakan dudukan yang lebih aman. Sakelar Dual BIOS yang ditempatkan dengan nyaman memungkinkan penyesuaian profil kinerja default kartu tanpa software.

ASUS Dual

DUAL-RTX-3060-Ti-O8G

ASUS Dual GeForce RTX 3060 Ti memanfaatkan teknologi pendinginan canggih. Tampilan yang bersih cocok dengan estetika workstation dan rig gaming yang serupa. Dengan dua kipas Axial-tech yang dirancang untuk memberikan aliran udara yang cukup ke heatsink dan kipas berhenti secara otomatis pada suhu rendah.

Teknologi Auto-Extreme otomatis mengurangi tekanan termal pada komponen selama proses produksi dan menghindari penggunaan bahan kimia pembersih yang keras. Pelat belakang aluminium dan braket I/O stainless steel membantu melindungi PCB dari flek yang tidak diinginkan. Kartu grafis ASUS Dual GeForce RTX 3060 Ti siap untuk para gamer, conten creator dan enthusiast yang mencari pengalaman plug-and-play yang tangguh.

ASUS Dual MINI

Kartu grafis ASUS Dual GeForce RTX 3060 Ti MINI terbaru dirancang khusus untuk sistem small-form-factor dan Intel NUC 9 Extreme Kit serta Intel NUC 9 Pro Kit. Dengan panjang dibawah 20 cm, Dual MINI memberikan kompatibilitas yang luas dari desain yang ringkas.

Produk ini memiliki fitur pendingin dua slot khusus yang terdiri dari heatsink besar dan dua kipas Axial-tech yang memberikan tekanan statis tinggi untuk menjaga suhu tetap terkendali. Pendinginan yang kuat didukung oleh teknologi Auto-Extreme, menjadikan Dual MINI pilihan yang jelas untuk penggunaan jangka panjang pada sasis dengan small-form-factor.

ASUS KO

KO-RTX-3060-Ti-O8G

Kartu grafis ASUS KO GeForce RTX 3060 Ti diletakkan dalam rangka ASUS Dual melalui lapisan yang dimodifikasi, pelumas bantalan kipas space-grade, kapasitor tahan lama, dan pelat belakang berventilasi. Tampilannya menunjukkan pelat muka emas dan perak yang dilapisi dengan pencahayaan ARGB yang dapat disesuaikan untuk memberikan KO estetika unik yang dapat disesuaikan dengan software Aura.

Pendinginan dilakukan dengan heatsink besar yang memenuhi sebagian besar footprint kartu 2,7 slot, bekerjasama dengan pelat belakang berventilasi untuk mencegah penumpukan panas. Dua kipas Axial-tech berputar pada bantalan selongsong yang dibenamkan dalam pelumas space-grade, yang meningkatkan daya tahan dan menghasilkan profil akustik yang lebih senyap daripada desain bantalan bola ganda.

Komponen kartu dipasang menggunakan teknologi Auto-Extreme, dan ini termasuk kapasitor yang tahan hingga 2,5 kali lebih lama dari standar industri. Kombinasi yang kuat antara estetika, pendinginan dan daya tahan menjadikan kartu grafis KO GeForce RTX 3060 Ti pilihan yang sempurna bagi kalangan gamer yang lebih suka memamerkan rig gaming mereka pada desktop.

Lima model kartu grafis terbaru ASUS meliputi ROG Strix, TUF Gaming, ASUS Dual, dan ASUS Dual MINI GeForce RTX 3060 Ti akan tersedia di seluruh dunia mulai bulan Desember 2020. Kartu grafis ASUS KO GeForce RTX 3060 Ti akan tersedia mulai bulan Desember 2020 di Amerika, Brasil, Jepang, Korea, Taiwan dan Australia.

asus-juga-merilis-laptop-gaming-rog-strix-g-edition-dan-scar-edition-1

ASUS Juga Merilis Laptop Gaming ROG Strix G Edition dan SCAR Edition

Selain meluncurkan beberapa laptop gaming ROG Zephyrus series, ASUS juga membarui ROG Strix series meliputi ROG Strix SCAR 15/17 dan ROG Strix G15/17 di Indonesia. Seluruh laptop gaming ROG Strix series ini juga ditenagai oleh prosesor Intel Core H-Series generasi ke-10.

ROG Strix terbaru datang dalam dua versi yaitu G Edition dan SCAR Edition. Serta, hadir dengan sejumlah fitur anyar seperti dukungan mode RAID 0 pada SSD, peningkatan kecepatan RAM hingga 3200MHz, hingga penggunaan liquid metal untuk performa pendinginan yang lebih baik.

ASUS ROG Strix SCAR 15/17

ASUS ROG Strix SCAR Edition hadir untuk para gamer eSport yang haus akan performa. Dibekali layar IPS-level dengan refresh rate hingga 300Hz, Strix SCAR 15/17 merupakan laptop terbaik para gamer eSport yang menginginkan tampilan game dengan frame rate tertinggi.

Laptop ini ditenagai prosesor hingga Intel Core i9-10980-HK generasi ke-10, dengan chip grafis hingga NVIDIA GeForce RTX 2080 Super, dan RAM DDR4 3200MHz. Berkat konfigurasi ini, ROG Strix SCAR 15/17 tidak hanya mampu melibas semua game PC yang ada saat ini tetapi juga dapat digunakan sebagai mesin multitasking.

Agar dapat bekerja secara optimal, ASUS menyempurnakan sistem pendingin di ROG Strix SCAR 15/17 melalui teknologi augmented cooling. Tidak ketinggalan, fitur RGB LED yang didukung ROG Aura Sync dan ROG Keystone II yang kini dapat mengaktifkan Stealth Mode saat dilepas.

ROG Keystone II merupakan sebuah kunci fisik yang dapat digunakan untuk berbagai hal mulai dari login ke dalam akun Windows dan menyimpan pengaturan di Armoury Crate.

ASUS ROG Strix G15/17

Menghadirkan laptop gaming yang powerful dengan bodi ringkas dan harga terjangkau merupakan tantangan besar bagi produsen laptop. ASUS menjawab tantangan tersebut dengan Strix G15/17, mereka merupakan laptop gaming ROG terjangkau yang hadir tanpa mengorbankan fitur terbaik yang ada di setiap laptop gaming ROG.

Strix G15/17 ditenagai oleh prosesor hingga Intel Core i7 generasi ke-10 dan chip grafis hingga NVIDIA GeForce RTX 2070 Super. Kombinasi keduanya memastikan laptop gaming ini dapat menjalankan semua game eSport terkini dengan frame rate yang sangat tinggi berkat dukungan layar hingga 240Hz.

ASUS juga menghadirkan tiga pilihan desain untuk Strix G15/17. Selain warna Original Black, terdapat warna khusus Glacier Blue untuk gamer atau content creator yang ingin tampil beda. Serta, Electro Punk yang hanya hadir untuk Strix G15.

Desain eksklusif tersebut menggabungkan tampilan metal dengan warna pink yang sejalur dengan tema electro punk. Khusus untuk Strix G15 Electro Punk, ASUS menyediakan paket penjualan yang terdiri dari unit Strix G15 Electro Punk bersama dengan mousepad esklusif berukuran 35×17 inci dan ROG Backpack Special Edition.

asus-klaim-kuasai-552-persen-pasar-perangkat-gaming-di-indonesia

ASUS Klaim Kuasai 55,2 Persen Pasar Perangkat Gaming di Indonesia

Buat yang lagi mencari perangkat gaming, biasanya konsumen bingung memilih antara laptop/PC desktop gaming berbasis Intel atau AMD. Sebab belakangan ini perangkat dengan prosesor AMD Ryzen semakin menjamur dan dibanderol relatif lebih terjangkau.

Menurut ASUS, berdasarkan laporan dari data lembaga riset GfK. Pada kuartal pertama tahun 2020, di Indonesia totalnya ada 410.000 unit perangkat gaming meliputi laptop gaming dan PC desktop gaming yang terjual dari seluruh brand.

ASUS-ROG-2020-3

Di mana sebesar 74,4 persen menggunakan prosesor besutan Intel dan 25,6 persen menggunakan prosesor AMD. Dari 74,4 persen perangkat gaming yang berbasis Intel, sebanyak 45,6 persen diantaranya menggunakan Intel Core i7 dan 28,7 persen Intel Core i5.

Sementara perangkat gaming berbasis AMD, dari 25,6 persen sebanyak 19,6 persen menggunakan Ryzen 5 dan Ryzen 7 6,1 persen. Meski pangsa pasar Intel jauh lebih besar, namun perangkat berbasis AMD ini mengalami kenaikan yang signifikan bila dibanding kuartal sebelumnya.

ASUS-ROG-2020-4

Sebagai pembanding, Intel Core i5 mengalami kenaikan 42,7 persen dan Intel Core i7 naik 48 persen. Sedangkan, AMD Ryzen 5 meningkat sampai 82 persen dan AMD Ryzen 7 meningkat 80,3 persen.

ASUS sendiri mengklaim bahwa mereka menguasai pangsa pasar sebesar 55,2 persen pada kuartal pertama 2020. Di mana, di kategori entry gaming dengan GPU GeForce GTX 1080 memperoleh 61,6 persen, lalu di kategori performance dengan GPU GTX 1660 Ti meraih 66,4 persen, dan di kategori high-end dengan GPU GeForce RTX 2070 mencapai 86,6 persen.

ASUS-ROG-2020-6

Lewat data ini, ASUS ingin menekankan bahwa konsumen atau para gamer percaya pada perangkat gaming high-end ASUS. Lalu, tujuan ASUS pada kuartal kedua tahun 2020 adalah mempertahankan pangsa pasar untuk perangkat gaming berbasis Intel sebanyak 50 persen. Serta, menguasai 80 persen pangsa pasar untuk perangkat gaming berbasis AMD.

“Tantangan terberat masih dari kondisi covid-19 ini. Tapi pelan-pelan sudah mulai recovery, makanya kita siapkan sebanyak mungkin varian PC gaming (laptop dan desktop) untuk memenuhi kebutuhan berbagai segmen pengguna yang ada“, ujar Muhammad Firman, Head of Public Relations, ASUS Indonesia.

Berdasarkan data GFK, pasar gaming di Indonesia meningkat sebesar 94 persen pada kuartal pertama tahun 2020 dibanding tahun sebelumnya. Persaingannya juga semakin ketat, belum lama ini Lenovo juga telah merilis laptop gaming yaitu Lenovo Ideapad Gaming 3i dan Legion 5i. Serta, kemarin HP membawa laptop gaming OMEN 15 2020 ke Indonesia.

Bagaimana dengan ASUS? Setelah beberapa waktu lalu merilis dua PC desktop gaming dan tiga laptop gaming bertenaga prosesor AMD Ryzen 4000 Series. ASUS juga tengah bersiap-siap meluncurkan beberapa laptop gaming ROG dengan prosesor Intel Core H-series atau seri performance generasi ke-10 pada tanggal 2 Agustus mendatang. Kita tunggu saja sekitar dua minggu lagi.

Asus Siap Luncurkan Formasi Laptop ROG Baru, dan Kami Berkesempatan Mencoba Salah Satunya

CES 2019 mungkin menjadi garis start dimulainya persaingan laptop-laptop berteknologi ray tracing, namun Computex 2019 merupakan momen pembuktian penting bagi para produsen asal Taiwan. Sejak acara ini dilangsungkan, mereka berlomba-lomba untuk membawa perangkat-perangkat barunya ke tiap market, termasuk Indonesia. Dan Asus ialah salah satu nama yang cukup agresif dalam melakukannya.

Pada hari Selasa kemarin, Asus mengundang sejumlah media lokal untuk menjajal secara langsung notebook-notebook gaming baru yang akan mereka luncurkan di tanah air, khususnya model ROG Scar dan Hero generasi ketiga. Tapi Asus tetaplah Asus, mereka tak pernah buang-buang kesempatan buat memperkenalkan lebih banyak produk, termasuk desktop dan varian ROG Mothership yang dinanti-nanti.

Strix Scar III 14

Di acara terbatas itu, Asus menyampaikan bahwa brand ROG berhasil mengamankan posisi pertama di sejumlah negara di Asia Pasifik, misalnya Indonesia (60%), Vietnam (39%), Filipina (34%), Malaysia (30%) dan Thailand (33%). Sang produsen juga mencoba kembali menyegarkan ingatan kita terkait tiga lini Republic of Gamers yang disiapkan untuk kebutuhan berbeda: Varian ROG standar buat gamer hardcore, tipe ROG Zephyrus mengedepankan rancangan ultra-thin, sedangkan ROG Strix disiapkan demi ‘mendukung esports‘.

Strix Scar III 2

Dalam presentasinya, Muhammad Firman selaku head of PR turut membahas teknologi-teknologi anyar yang Asus bubuhkan di produk-produk gaming nomaden tersebut demi melengkapi CPU dan GPU baru. Beberapa contohnya adalah sistem pendingin mutakhir berkemampuan pintar serta panel dengan refresh rate dan waktu respons super-tinggi, plus dukungan high dynamic range.

Strix Scar III 7

Di versi terkini laptop-laptop ROG, Asus mencantumkan prosesor Intel Core generasi kesembilan, dari mulai seri i5 H, i7 HK, hingga i9 HK. Dan tentu saja sang produsen juga kian percaya diri untuk mengadopsi teknologi AMD buat mempersenjatai keluarga ROG, memberikan opsi lebih luas bagi para konsumen.

Strix Scar III 3

Rencananya, Asus akan menggelar acara peluncuran produk ROG baru pada tanggal 11 Juli minggu depan, dilaksanakan di Hotel Pullman Jakarta Central Park.

Strix Scar III 4

 

ROG Strix Scar III

Sembari melangsungkan persentasi, tim Asus juga memperkenankan kami untuk menjajal langsung notebook-notebook tersebut. Kebetulan, saya dipinjamkan unit ROG Strix Scar III G531GW, sebuah laptop gaming 15-inci yang mengusung spesifikasi paling tinggi di kelasnya. Laptop ini dipersenjatai oleh prosesor Intel Core i9-9880H, kartu grafis Nvidia GeForce RTX 2070, dan dibekali RAM sebesar 32GB.

Strix Scar III 9

Kecanggihan ROG Strix Scar III tidak cuma terletak pada susunan hardware semata. Khusus di model ini, Asus mencantumkan layar IPS-level dengan refresh rate 240Hz dan waktu respons hanya 3-milidetik. Kemudian untuk menjinakkan panas yang dihasilkan GPU dan CPU, produsen memanfaatkan sepasang kipas berisi 83 bilah berukuran lebar, dimaksudkan buat memaksimalkan aliran udara serta jangkauan area pendinginan – plus fitur pembersihan debu otomatis.

Strix Scar III 10

Aspek desain tak lupa jadi perhatian Asus. ROG Strix Scar III meneruskan arahan asimetris dua pendahulunya, dengan sedikit modifikasi. Desainer kini menempatkan layar dan engselnya di bagian atas tubuh, sehingga ada lebih banyak ruang untuk menempatkan port fisik di area belakang dan membuat ventilasi pembuangan panas jadi lebih terbuka.

Strix Scar III 6

Di varian Strix Scar III, Asus kembali mencantumkan decal ala sulaman serat karbon. Selanjutnya, mereka meng-upgrade sistem pencahyaan RGB baik di papan ketik (curved dan berfitur N-key rollover), logo, serta LED strip di bawah sehingga lebih cerah. Backlight di keyboard mengusung RGB per-key, dan Anda dipersilakan untuk mengustomisasi warnanya satu per satu via software Aura Creator.

Strix Scar III 11

Satu hal unik di ROG Strix Scar dan Hero generasi ketiga ini adalah kehadiran Keystone. Mungkin terinspirasi dari Infinity Stones, Keystone ialah aksesori kecil yang dapat dipasang dan dilepas via slot yang tersedia di sebelah kanan laptop. Dengan memanfaatkan chip NFC, Keystone mampu menyimpan profile konfigurasi serta berperan sebagai kunci akses ke data-data personal di ‘Shadow Drive’. Tanpanya, seseorang tak bisa membuka data terenkripsi tersebut.

Strix Scar III 12

Hal yang saya sayangkan di sesi hands-on kemarin adalah belum adanya game yang diinstal Asus di ROG Strix Scar III. Di sana, mereka hanya memasang software benchmark 3DMark Time Spy, dan meski saya mencoba mengunduh Tom Clancy’s The Division 2, waktunya tidak cukup. Alhasil, saya belum berkesempatan menguji performa laptop secara langsung.

Strix Scar III 13

 

Meleburnya Scar dan Hero

Beberapa waktu silam, Asus mencoba mengarahkan Strix Scar dan Hero untuk kalangan gamer berbeda: Scar dispesialisasikan buat penggemar shooter, sedangkan Hero disuguhkan bagi pemain MOBA. Menariknya, Asus kini malah mencoba menghilangkan kesan tersebut di Strix generasi ketiga. Satu petunjuk unik yang saya temukan adalah penggunaan keycap berbeda pada tombol WASD. Di Strix generasi kedua, keycap putih di WASD dibubuhkan pada unit Scar (FPS), namun sekarang malah diimplementasikan pada Hero (MOBA).

Strix Scar III 15

Saat ini, detail mengenai harga dan waktu ketersediaan masing-masing perangkat ROG baru tersebut masih belum diketahui. Asus juga punya rencana buat menghidupkan lagi varian Strix G, kali ini sembari menggandeng desainer BMW. Pastinya, semuanya akan diungkap di acara peluncuran tanggal 11 Juli 2019 nanti.

ASUS ROG Umumkan Beragam Perabot Gaming Baru di Computex 2019

Perhelatan pameran teknologi hardware PC (dan kawan-kawannya) yang terbesar di dunia, Computex 2019 sudah mulai digelar. Berbagai brand kelas kakap di industri ini pun juga sudah mulai mengenalkan jagoan-jagoan baru mereka.

Salah satunya adalah ASUS ROG. ASUS ROG adalah pionir dari menjamurnya brand gaming di industri ini yang dicetuskan pertama kali di tahun 2006. Kala itu, ASUS ROG memang mengawalinya dengan produk motherboard. Namun kini, kategori produk ASUS ROG sudah sangat beragam.

Ada beberapa perabot gaming yang diumumkan ASUS ROG di Computex 2019. Mari kita intip satu per satu.

ROG Theta 7.1

Sumber: ASUS Indonesia
Sumber: ASUS Indonesia

Theta 7.1 ini, dari namanya juga sudah kelihatan, adalah produk gaming headset yang diklaim mampu menawarkan suara surround 7.1 dengan 8 driver terpisah untuk teknologi virtual-subwoofer-nya. Menurut rilis yang kami terima, headset ini juga dilengkapi dengan ESS SABRE9601 quad amp eksklusif yang menjanjikan suara tanpa cela.

ROG Theta Electret

Sumber: ASUS Indonesia
Sumber: ASUS Indonesia

Headset ini adalah headset kedua yang dikenalkan ASUS ROG di Computex 2019. Theta Electret ini diklaim yang pertama di industri gaming yang mampu memberikan kombinasi driver electret dengan high-fidelity dengan subwoofer dinamis.

Menariknya, jika biasanya gaming headset hanya memberikan koneksi 3.5mm ataupun USB, Theta Electret ini juga dilengkapi dengan adapter 3.5mm – 6.3mm (yang biasa digunakan di perangkat hi-fi).

ROG Strix XG17

Sumber: ASUS Indonesia
Sumber: ASUS Indonesia

Anda ingin bermain game di layar 240Hz di warung kopi? Sekarang Anda bisa melakukannya dengan monitor portable ROG Strix XG17. Monitor yang katanya ditujukan untuk gamer ultra-competitive ini berukuran 17,3 inci dengan panel IPS dan dibekali dengan 240Hz refresh rate dan 3ms response time.

Berhubung portabel, monitor ini disebutkan punya bobot hanya 800 gram dan punya baterai yang mampu menyokong operasi 240Hz selama 3 jam dalam sekali charging.

ROG Strix 750W Gold dan 650W Gold

Sumber: ASUS Indonesia
Sumber: ASUS Indonesia

Sekali lagi, dari namanya, produk ini juga sudah bisa ditebak kategorinya. Keduanya adalah power supply yang sudah mendapatkan sertifikasi 80 Plus Gold.

Selain dibekali dengan fan berukuran 135mm dan kapasitor Jepang, PSU ROG Strix ini juga menawarkan masa garansi sampai dengan 10 tahun. Angka garansi itu memang kelihatannya panjang namun durasi tersebut sepertinya sudah jadi standar baru untuk produk premium. PSU dari Corsair dan Seasonic yang kelas premium juga menawarkan masa garansi yang sama.

Produk PSU ini juga bukan yang pertama dari ROG. Sebelumnya, mereka sudah merilis ROG THOR-850P. Menurut bisikan dari perwakilan ASUS Indonesia, PSU ROG Strix ini ditujukan untuk kelas yang lebih terjangkau.

Jika ROG THOR tadi, di Indonesia, dibanderol dengan harga Rp4 jutaan (setidaknya itu yang saya temukan di Official Store di Tokopedia, saat artikel ini ditulis), PSU ROG Strix akan ada di kisaran harga berapa ya?

ROG Strix LC 120/240/360 RGB

Sumber: ASUS Indonesia
Sumber: ASUS Indonesia

Perabot gaming terakhir yang dikenalkan oleh ASUS kali ini adalah CPU Cooler AIO (closed loop water cooling), yang diberi nama ROG Strix LC 120/240/360 RGB.

Liquid cooler ini juga bukan yang pertama dari ASUS ROG. Sebelumnya, mereka punya ROG Ryujin 360 dan ROG Ryuo 240. Seperti biasanya, bukan ASUS ROG namanya kalau produknya tidak ditujukan untuk kelas premium.

ROG Ryujin 360 tersedia di Indonesia dengan harga Rp4,9 juta (di toko yang sama di Tokopedia di atas). Sedangkan ROG Ryuo ada dikisaran harga Rp3,4 juta.

Pertanyaan pentingnya sekarang, barang apa sajakah yang nantinya akan tersedia di Indonesia? Apakah sudah ada yang dikonfirmasi akan dijual resmi di sini? Menurut kawan saya dari ASUS Indonesia tadi, “belum ada konfirmasi sih, tapi sepertinya sebagian besar bakal available juga di Indonesia.”

Buat para sultan, tertarik dengan perabot-perabot gaming baru dari ROG tadi?

Asus Persenjatai Lineup ROG di Indonesia Dengan Intel Core Generasi ke-8

Berbeda dari console, tempo perkembangan hardware PC gaming berjalan jauh lebih cepat. Ketika platform game current-gen populer hingga kini masih mengusung arsitektur serupa saat mereka meluncur perdana, PC telah melangsungkan beberapa kali regenerasi. Beberapa pemicunya meliputi kelahiran prosesor serta kartu grafis baru. Dan di tahun ini, varian-varian refresh kembali bermunculan.

Selain memperkenalkan lineup laptop gaming kelas mainstream baru, konferensi pers bertajuk Finish The Fight yang Asus langsungkan kemarin di Jakarta juga digunakan sebagai tempat pengumuman kehadiran prosesor Intel Core generasi kedelapan ‘Coffee Lake’ di notebook Republic of Gamers dan Strix, baik di varian berukuran ‘monster’ hingga perangkat ultra-thin seperti Zephyrus.

ROG 12

Dalam presentasinya, product manager ROG Alistair Wu menjelaskan bahwa dukungan chip Intel Core mobile anyar pada laptop-laptop gaming mereka dapat meningkatkan performa sebesar 88 persen dan membuat proses kreasi konten lebih cepat 68 persen dibanding sistem berumur tiga tahun. Upgrade ke Core generasi ke-8 ini diterapkan mulai dari ROG G703, Zephyrus GX501, Zephyrus M GM501, Strix GL703 dan GL503, serta TUF Gaming.

ROG 3

ROG 7

Dua varian di sana mencuri perhatian saya: Zephyrus dan G703. Kedua perangkat ini mempunyai pendekatan desain yang sangat bertolak belakang. ROG G703 merupakan desktop replacement berlayar 17,3-inci, sedangkan Zephyrus adalah salah satu laptop gaming tertipis di dunia. Melalui langkah pembaruan ke Coffee Lake, Asus sepertinya mencoba menyaingi sang kompetitor senegaranya yang lebih dulu membawa perangkat sejenis ke Indonesia.

ROG 1

Seperti desktop replacement rival utamanya, ROG G703 turut dipersenjatai oleh Intel Core i9 ter-overclock (i9-8950HK) yang dipasangkan bersama kartu grafis top-end, GeForce GTX 1080. Selain itu, Anda akan menemukan RAM DDR4-2666 sebesar (maksimal) 64GB, serta penyimpanan berbasis SSD 2x256GB dan SSHD (solid state hybrid drive) sampai 2TB. Panel 17,3-incinya juga sangat istimewa karena dimempunyai refresh rate 144Hz 3ms.

ROG 8

Beralih ke Zephyrus, meski GX501 dan GM501 sama-sama menghidangkan layar 1080p 15,6-inci 144Hz, keduanya mempunyai perbedaan distingtif di sisi desain, terutama pada penempatan keyboard-nya. Ketika papan ketik GX501 menjorok ke depan, keyboard dan touchpad GM501 tersaji layaknya notebook tradisional. Namun efeknya, GM501 tidak setipis GX501, dengan ketebalan 1,99cm versus 1,79cm.

ROG 9

Zephyrus M GM501 juga tidak dilengkapi kartu grafis GeForce 1080 Max-Q. Ia memanfaatkan Nvidia GeForce GTX 1060 atau 1070 Max-P. Dari artikel yang saya baca, ‘Max-P’ hanyalah istilah kartu grafis kelas mobile reguler tanpa desain Max-Q.

ROG 10

ROG 11

Produk-produk refresh ini akan tersedia di Indonesia sebentar lagi, sudah dibundel bersama Microsoft Windows 10 original serta garansi global selama dua tahun. Detail harganya bisa Anda simak di bawah:

  • ROG G703 – Rp 70,3 juta
  • ROG Zephyrus GX501 – Rp 51,3 juta
  • ROG Zephyrus M GM501 GTX 1070 – Rp 40,3 juta
  • ROG Zephyrus M GM501 GTX 1060 – Rp 33,3 juta
  • ROG Strix GL703GM Scar Edition GTX 1060 144Hz – Rp 33,3 juta
  • ROG Strix GL703GE – mulai Rp 19,3 juta
  • ROG Srix Hero Edition GL503GE GTX 1050 Ti – Rp 18,8 juta
  • ROG Strix Original GL503GE GTX 1050 Ti – mulai Rp 17,3 juta

Untuk merayakan pelepasan besar-besaran ini, Asus melangsungkan satu kolaborasi istimewa bersama Casio. Dengan membeli model G703GI, G703GS, GX501GI, GM501GS, GM501GM, dan GL703GM di periode 7 Mei sampai 8 Juli 2018, Anda akan mendapatkan jam tangan G-Shock ROG Limited Edition.

ROG 2

ROG 5

 

Headset Gaming 7.1 ROG Strix Fusion 500 Suguhkan Tarian RGB yang ‘Tersinkronisasi’

Mulai populer kira-kira empat lima tahun lalu, sistem pencahayaan RGB kini bisa mudah ditemukan di hampir seluruh aksesori dan komponen PC yang dispesialisasikan untuk gaming. RGB memang bukan lagi hal baru, namun para produsen hardware pelan-pelan menemukan pemanfaatan yang lebih esensial, kali ini difokuskan pada atlet eSport.

Selain dukungan hardware berperforma tinggi, kekompakan juga menjadi faktor penting bagi tim gamer profesional. Dua aspek inilah yang Asus coba mampatkan ke gaming gear anyar mereka. Disiapkan sebagai versi lebih canggih dari ROG Strix Fusion 300, sang produsen asal Taiwan memperkenalkan ROG Strix Fusion 500, yaitu headphone gaming 7.1 yang dibekali RGB ‘tersinkronisasi’.

Asus ROG Strix Fusion 500 1

Desain Strix Fusion 500 hampir identik seperti Fusion 300. Penampilannya terlihat futuristis berkat wujud housing speaker yang asimetris serta penggunaan pola ala obelisk alien di area engsel dan headband. Berdasarkan gambar, area luar housing mengusung tekstur glossy, dan menyimpan sensor sentuh sehingga Anda dapat mengendalikan volume serta mengakses fungsi previous/next dengan menyentuhkan jari di sana.

Asus ROG Strix Fusion 500 2

Dan seperti Fusion 300, faktor kenyamanan jadi perhatian utama Asus. Headphone ini memanfaatkan kombinasi bahan kulit ‘protein’ dan kain berongga untuk memastikan sirkulasi udara dan pembuangan panas yang maksimal tanpa mengorbankan kualitas suara. Ear cup ovalnya dipercaya mampu membuat audio lebih terisolasi, dan tetap nyaman bahkan ketika dikenakan dalam waktu lama.

Asus ROG Strix Fusion 500 5

Bagian paling unik di Strix Fusion 500 ialah fitur sinkronisasinya. Tak cuma bisa disamakan dengan hardware dan gaming gear ROG lain, kita dapat menyelaraskan pola dan warna cahaya headphone ke unit yang dikenakan oleh kawan satu tim. Hal ini akan membuat tim Anda terlihat kompak dan seragam saat bertanding di arena eSport. Kustomisasi bisa dilakukan via app Aura.

Asus ROG Strix Fusion 500 4

Driver Asus Essence 50mm di dalam memanfaatkan penutup logam untuk meminimalkan getaran dan distorsi, demi menghidangkan nada detail serta bass yang menendang. Namun sebelum menyentuh driver, suara tersebut diproduksi dan diperkuat oleh DAC ESS Sabre 9018 – kabarnya mendukung audio lossless hingga 24bit dan 96kHz. Sistem surround sound 7.1-nya juga tidak memerlukan software, segera aktif begitu tombol ditekan.

Bagian mic-juga memperoleh upgrade, kini memanfaatkan sistem canggih yang memproses dan menjernihkan input secara on-the-fly demi mengoptimalkan komunikasi.

Asus berencana untuk mulai memasarkan ROG Strix Fusion 500 di bulan Januari ini. Produk dibanderol seharga US$ 180.

Mungkin Anda masih ingat, driver Asus Essence juga merupakan jantung dari Strix Fusion 300. Itu berarti mutu suara kedua headset kemungkinan tidak terlalu berbeda. Yang membuat Fusion 500 istimewa adalah fitur Aura Sync-nya, tapi saya masih belum yakin hal ini akan betul-betul memengaruhi performa gaming penggunanya.

Asus Perluas Portofolio ROG Strix dengan Gaming Desktop

Nama Asus dan ROG (Republic of Gamers) pastinya sudah tidak asing lagi di telinga komunitas gamer. Branding ROG Strix juga sudah merambah banyak kategori produk, mulai dari motherboard, kartu grafis, monitor, headset, mikrofon, mouse, dan tentu saja gaming laptop. Sekarang, Asus menambahkan gaming desktop ke keluarga ROG Strix.

Seperti lini laptop-nya, ROG Strix GD30 cukup mementingkan aspek desain. Di sini Asus mencoba untuk memanjakan para penggemar Star Wars lewat kombinasi warna putih dan hitam, dan dari depan GD30 sepintas memang kelihatan seperti Storm Trooper.

Uniknya, dua panel penutup bagian depannya ini bisa dilepas dan ditata ulang sehingga pengguna dapat mengombinasikan warnanya guna menciptakan enam gaya desain yang berbeda. Mengikuti tren, panel sampingnya mengadopsi gaya transparan supaya pengguna dapat memamerkan jeroan PC-nya.

Panel depannya dapat dilepas-pasang sehingga pengguna dapat menciptakan variasi warna yang berbeda / Asus
Panel depannya dapat dilepas-pasang sehingga pengguna dapat menciptakan variasi warna yang berbeda / Asus

Bicara soal jeroan, GD30 termasuk jagoan. Konfigurasi tertingginya mencakup prosesor Intel Core i7–7700, GPU Nvidia GeForce GTX 1080 8 GB, RAM 32 GB DDR4, plus opsi storage HDD, SSD maupun M.2 SSD yang paling ngebut kecepatan transfer datanya.

Sistem pencahayaan RGB turut disematkan supaya pengguna dapat bermain-main dengan lebih dari 8 juta warna dan beragam efek yang bisa dilihat dari bagian tengah motherboard. Dengan dimensi 230 x 550 x 540 mm dan bobot 17 kg, volume CPU-nya tergolong sangat lapang, sanggup menampung hingga 6 HDD, 2 SSD, 5 kipas dan sebuah sistem water cooling.

Sayangnya sejauh ini belum ada rincian harga untuk Asus ROG Strix GD30. Belum ada kepastian juga apakah Asus berniat memboyongnya ke pasar tanah air.

Sumber: Asus dan Digital Trends.

Indonesia Menjadi Tempat Peluncuran Perdana Asus ROG Strix GL502

Diambil dari bahasa Latin burung hantu, Strix adalah brand gaming gear yang pernah Asus perkenalkan. Dengan memafaatkan deretan produk Strix – berupa headset, mouse, keyboard sampai kartu grafis, sang perusahaan Taiwan itu ingin gamer memperoleh segala keunggulan dalam ber-gaming. Namun sepertinya, Asus tidak mau membatasi Strix pada periferal dan komponen saja.

Dalam acara pendaratan ROG GX700 di Indonesia, Asus turut memberikan satu kejutan. Mereka memperkenalkan Republic of Gamers GL502, notebook gaming pertama di seri ROG Strix. Pengumuman ini dilakukan pertama kali di dunia, sebagai sebuah ‘keseriusan memperkuat posisi mereka di segmen gaming‘. Pertanyaannya: jika ROG sudah sangat sukses, lalu untuk siapa ROG Strix dibuat?

ROG Strix GL502 02

ROG Strix GL502 06

Di press release, Asus mendeskripsikannya sebagai perangkat gaming kelas elit, menawarkan performa tinggi khas ROG, beserta teknologi inovatif dan kualitas jempolan. Rancangan GL502 diramu supaya lebih dinamis, dihadirkan dengan penampilan sedikit berbeda dan warna lebih cerah. Kata Asus, GL502 difokuskan pada aspek kecepatan dan mobilitas tinggi.

Desain Strix GL502 cukup kontras dibanding wujud kebanyakan notebook gaming ROG, terutama di kelas menengah. Ia mempunyai spesifikasi display hampir serupa ROG G501JW, yaitu panel 15,6-inci beresolusi ultra-HD 3840×2160. Di belakang layar terdapat sepasang ‘mata’ dan logo ROG LED. Kemudian di area keyboard, warna oranye tampak menggantikan merah, diaplikasikan pada huruf, garis pembatas touchpad, lampu indikator, serta tombol WASD.

ROG Strix GL502 03

ROG Strix GL502 04

Tapi saat orang masih mempertanyakan apakah GTX 960M di G501JW sanggup menjalankan game di 4K, Asus membekali Strix GL502 dengan opsi kartu grafis GTX 970M atau GTX 980M. Komponen canggih ini berhasil dibenamkan dalam tubuh aluminium-plastik yang ramping. Strix GL502 berdimensi 39×26,6×3,01-sentimeter dan memiliki bobot hanya 2,2-kilogram.

Ukuran ini memberikan ruang cukup besar bagi Asus untuk membubuhkan keyboard chiclet full-size ber-key travel 1,6mm serta sistem pendingin Hyper Cool ‘duo-copper‘ yang diposisikan di CPU dan GPU.

ROG Strix GL502 05

Intel turut memberikan andil dalam penyusunan hardware. Anda disuguhkan prosesor Core i7-6700HQ, dipadu RAM DDR4 2133MHz (16 atau 32GB), serta penyimpanan SSD PCIE (256/512GB) dan hard disk 1TB. Konektivitasnya meliputi tiga buah port USB 3.0, satu USB 31 type-C, HDMI, mini DisplayPort, card reader 3-in-1, Wi-Fi dan Bluetooth.

Dua tipe ROG Strix GL502 ditawarkan seharga Rp 25,3 juta (GTX 970M) dan Rp 32,3 juta (GTX 980M).