Tag Archives: Rohit Mulani

Gotrade Secures 222 Billion Rupiah Series A Funding, Boosting Local Penetration in Southeast Asia

The investment app developer Gotrade announced funding of $15.5 million or more than 222 billion Rupiah. The series A round was led by Velocity Capital Fintech Ventures. To date, the company has raised a total fund of $22.5 million or equivalent to 322 billion Rupiah.

This round was attended by investors from various countries, such as Mitsubishi UFJ Financial Group [Japan], BeeNext [Singapore], Kibo Ventures [Spain], Picus Capital [Germany], as well as previous investors including LocalGlobe [UK], Social Leverage [US] & Raptors [USA].

The last $7 million round led by LocalGlobe took place in 2021. The funds were received after the application launched and can be used by invitation only, generating 20% ​​weekly growth.

In its first year, the company claims to have grown organically and managed to gathered more than 500,000 users from 140 countries with total transactions reaching $400 million through 5 million trades.

Founded in 2019 by Rohit Mulani, Norman Wanto, and David Grant in Singapore, Gotrade offers the convenience of trading stocks from the United States stock exchange. This app allows users to buy shares on the NYSE and current shares on the NASDAQ starting at $1.

In its operation, the company does not charge a commission on their trades. However, the company admitted that it didn’t adopt collaborative practices by monetizing order flow payments. Gotrade earns income by charging 0.50% to 1.20% in FX fees (depend on currency) when users select local currency deposits which are then converted to US dollars to get started.

Apart from that, Gotrade also has a new subscription-based initiative called Gotrade Black with premium features such as candlestick charts, analyst ratings, target prices and risk measurement for $2 per month. On its official website, it is explained that this recommendation was made by professional stock analysts from Goldman, JP Morgan, and many other world-class investment firms/institutions.

Also, part of the capital raised will be used to develop the 40-person team and launch versions of the product in various markets, starting with Southeast Asia.

The Co-founder and CEO, Rohit Mulani revealed that investing in Southeast Asia is still broken. There are more than 600 million people unable to access quality investment products at reasonable prices. He said, most of them are still subject to funds with expense ratios exceeding 5%, savings products such as gold with a 3% spread and many hidden costs across their portfolios.

“We believe we should invest more fairly, and users don’t have to resort to predatory fees,” he said.

Gotrade Indonesia

Recenly before this funding was announced, the company had just launched a special product for the Indonesian people under the name Gotrade Indonesia in collaboration with Valbury Asia Futures (Valbury) as a local partner. All trades carried out on Gotrade Indonesia are carried out under a contract between the user and Valbury. Furthermore, Gotrade products that target the global market will be referred to as Gotrade Global.

Along with the launch of Gotrade Indonesia, the company also announced Andrew Haryono, the Valbury Group’s owner, as a co-founder of the company. Valbury Group is a financial conglomerate in Indonesia that has securities, derivatives and capital management products.

“Andrew has been involved since the start of the business in 2019 and has been quite essentioal in helping us achieve our success so far. With Valbury and the launch of Gotrade Indonesia, we were able to take our partnership to a new level and everyone felt it was time to recognize him for the important role he has played in the company’s past and the role he will continue to play in the company’s future,” Rohit said.

Apart from Gotrade, several investment applications in Indonesia that have also raised funds over the past year include Pluang, Pintu, Bibit and Ajaib.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Pendanaan Seri A Gotrade

Gotrade Raih Pendanaan Seri A 222 Miliar Rupiah, Tingkatkan Penetrasi Pasar di Asia Tenggara

Pengembang aplikasi investasi Gotrade mengumumkan perolehan pendanaan senilai $15,5 juta atau lebih dari 222 miliar Rupiah. Putaran seri A tersebut dipimpin Velocity Capital Fintech Ventures. Hingga saat ini, total pendanaan yang berhasil diraih perusahaan mencapai $22,5 juta atau setara 322 miliar Rupiah.

Putaran kali ini diikuti oleh investor dari berbagai negara, seperti Mitsubishi UFJ Financial Groug [Jepang], BeeNext [Singapura], Kibo Ventures [Spanyol], Picus Capital [Jerman], serta investor sebelumnya termasuk LocalGlobe [UK], Social Leverage [US] & Raptor [US].

Putaran pendanaan terakhir senilai $7 juta dipimpin oleh LocalGlobe terjadi pada tahun 2021. Pendanaan tersebut diterima setelah Gotrade diluncurkan dan hanya bisa digunakan melalui undangan (by invitation only), menghasilkan 20% pertumbuhan dari minggu ke minggu.

Di tahun pertamanya, perusahaan mengaku telah bertumbuh secara organik dan berhasil mengumpulkan lebih dari 500.000 pengguna dari 140 negara dengan total transaksi mencapai $400 juta melalui 5 juta trade.

Didirikan pada tahun 2019 oleh Rohit Mulani, Norman Wanto, dan David Grant di Singapura, Gotrade hadir menawarkan kemudahan untuk melakukan trading saham dari bursa Amerika Serikat. Aplikasi ini memungkinkan pengguna membeli saham pecahan di NYSE dan saham yang diperdagangkan di NASDAQ mulai dari $1.

Dalam beroperasi, perusahaan tidak membebankan biaya komisi pada trade mereka. Namun, timnya mengaku tidak mengadopsi praktik kolaboratif dengan memonetisasi pembayaran order flow. Gotrade mendapatkan pemasukan dengan membebankan 0,50% hingga 1,20% dalam biaya FX (tergantung mata uang) ketika pengguna memilih deposit mata uang lokal yang kemudian dikonversikan menjadi dolar AS untuk diperdagangkan.

Selain itu, Gotrade juga memiliki inisiatif baru berbasis subscription yang disebut Gotrade Black dengan fitur premium seperti grafik candlestick, peringkat analis, harga target, dan pengukuran risiko sebesar $2 per bulan. Dalam laman resminya, dijelaskan bahwa rekomendasi ini dibuat oleh analis saham profesional dari Goldman, JP Morgan, dan masih banyak lagi firma/lembaga investasi kelas dunia.

Sebagian dari modal yang diterima juga akan digunakan untuk mengembangkan timnya yang terdiri dari 40 orang dan meluncurkan versi lokal produknya di berbagai pasar, dimulai dengan Asia Tenggara.

Co-founder dan CEO Rohit Mulani mengungkapkan bahwa investasi di Asia Tenggara masih terbilang bobrok. Terdapat lebih dari 600 juta orang tidak dapat mengakses produk investasi berkualitas dengan harga yang wajar. Menurutnya, kebanyakan dari mereka masih tunduk pada reksa dana dengan rasio pengeluaran melebihi 5%, produk tabungan seperti emas dengan sebaran 3% dan banyak biaya tersembunyi di seluruh portofolio mereka.

“Kami percaya berinvestasi harusnya lebih adil, dan pengguna seharusnya tidak perlu menanggung biaya yang bersifat predatorial ini,” ujarnya.

Gotrade Indonesia

Beberapa waktu sebelum pendanaan ini diumumkan, perusahaan baru saja meluncurkan produk khusus untuk masyarakat Indonesia dengan nama Gotrade Indonesia menggandeng Valbury Asia Futures (Valbury) sebagai mitra lokal.  Semua perdagangan yang dilakukan di Gotrade Indonesia dilakukan berdasarkan kontrak antara pengguna dan Valbury. Selanjutnya produk Gotrade yang menyasar pasar global akan disebut sebagai Gotrade Global.

Bersama dengan peluncuran Gotrade Indonesia, perusahaan juga mengumumkan bahwa Andrew Haryono, pemilik Grup Valbury, sebagai salah satu pendiri perusahaan. Valbury Group adalah konglomerasi keuangan di Indonesia yang memiliki produk sekuritas, derivatif, dan manajemen modal.

“Andrew telah terlibat sejak awal bisnis pada tahun 2019 dan telah berperan penting dalam membantu kami mencapai kesuksesan kami sejauh ini. Bersama Valbury dan peluncuran Gotrade Indonesia, kami dapat membawa kemitraan kami ke tingkat yang baru dan semua orang merasa sudah waktunya untuk mengenalinya atas peran penting yang dia mainkan di masa lalu perusahaan serta peran yang akan terus dijalaninya di masa depan perusahaan,” kata Rohit.

Selain Gotrade, beberapa aplikasi investasi di Indonesia yang juga telah mengumpulkan dana selama setahun terakhir ini termasuk Pluang, Pintu, Bibit dan Ajaib.

***
Ikuti kuis dan challenge #NgabubureaDS di Instagram @dailysocial.id selama bulan Ramadan, yang akan bagi-bagi hadiah setiap minggunya berupa takjil, hampers hingga langganan konten premium DailySocial.id secara GRATIS. Simak info selengkapnya di sini dan pantau kuis mingguan kami di sini.

Application Information Will Show Up Here
Gotrade dan Valbury Asia Futures meluncurkan Gotrade Indonesia yang diklaim sesuai dengan regulasi Bappebti

Gotrade Indonesia Resmi Meluncur, Gandeng Valbury Sebagai Mitra Lokal

Platform yang menawarkan kemudahan membeli saham di bursa Amerika Serikat, Gotrade, meluncurkan produk khusus untuk masyarakat Indonesia dengan nama Gotrade Indonesia.

Untuk menghadirkan layanan ini, Gotrade menggandeng Valbury Asia Futures (Valbury) sebagai mitra lokal. Valbury adalah pialang resmi yang terdaftar di Bappebti. Selanjutnya produk Gotrade yang menyasar pasar global akan disebut sebagai Gotrade Global.

Polemik soal keabsahan lisensi Gotrade di Indonesia memang sempat mencuat. Platform ini, dahulu bernama TR8 Securities, terdaftar di Labuhan, Malaysia, dan bermitra dengan Alpaca sebagai broker yang memiliki lisensi FINRA dan perlindungan SIPC di Amerika Serikat.

Secara umum memang perusahaan keuangan tidak bisa langsung menawarkan saham-saham negara asing di Indonesia. Sebagai jalan keluar, Gotrade bermitra dengan Valbury.

Meskipun produk Contract For Difference (CFD) untuk saham perusahaan Amerika Serikat lumayan umum ditawarkan perusahaan Futures, Gotrade dan Valbury berusaha menawarkan hal yang berbeda.

Gotrade akan mempublikasikan semua biaya secara transparan kepada publik. Mereka mengklaim hanya membebankan 1,20% dalam biaya FX. Proses tersebut setelah melewati pajak, pertukaran, dan biaya peraturan–tanpa menyembunyikan biaya lain. Selain itu, semua proses transaksi akan dilewatkan Kliring Berjangka Indonesia sesuai regulasi.

Semua perdagangan yang dilakukan di Gotrade Indonesia dilakukan berdasarkan kontrak antara pengguna dan Valbury. Berikutnya Valbury akan memasukkan transaksi ke Alpaca dan semua kontrak diklaim didukung oleh saham asli di Amerika Serikat. Untuk setiap lembar atau fraksi saham yang dipegang pengguna di Gotrade Indonesia, akan ada saham yang bersesuaian yang dipegang Valbury di Alpaca.

Di tahap awal, pengguna bisa bertransaksi di 50 saham perusahaan melalui Gotrade Indonesia. Ke depannya Gotrade berharap bisa memudahkan transaksi untuk semua yang saham yang sudah dikelolanya, layakanya di platform Gotrade Global.

Pendanaan awal

Gotrade didirikan tahun 2019 lalu oleh David Grant, Norman Wanto, dan Rohit Mulani. Mereka juga tengah bergabung dalam program akselerator Y Combinator [YC menjadi salah satu investor tahap awalnya]. Tahun lalu mereka telah mengumpulkan $7 juta atau setara 101 miliar Rupiah pendanaan dalam putaran awal yang dipimpin oleh LocalGlobe. Turut terlibat Social Leverage, Picus Capital, dan Raptor Group, serta angel investor yang terkait dari petinggi GoCardless, Skyscanner, Morgan Stanley, Deutsche Bank, dan Rapyd.

Di putaran tersebut, Co-Founder & CEO Gojek Kevin Aluwi turut serta menjadi angel investor. Sejumlah pemodal ventura lokal juga terlibat di dalamnya, di antaranya Amand Ventures, Prasetia Dwidharma, dan Brama One Ventures. Yang terakhir adalah pemodal ventura berbasis di Surabaya yang telah berinvestasi di sejumlah startup, termasuk Ayoconnect, Halodoc, NalaGenetics, dan lain-lain.

Gotrade hadir menawarkan kemudahan untuk melakukan trading saham dari bursa Amerika Serikat. Saat ini layanan tersebut juga sudah bisa diakses oleh pengguna di Indonesia secara terbatas.

Application Information Will Show Up Here