Tag Archives: roland

V-MODA Ungkap TWS Perdananya, Hexamove Lite dan Hexamove Pro

V-MODA resmi ikut meramaikan pasar TWS dengan meluncurkan Hexamove. Bukan cuma satu, debut perdana V-MODA di ranah TWS ini hadir dalam dua varian sekaligus, yakni Hexamove Lite dan Hexamove Pro.

Dari namanya sudah tergambarkan bahwa kedua perangkat ini masih mempertahankan bentuk segi enam yang sudah menjadi ciri khas brand V-MODA itu sendiri. Tradisi lain yang juga tetap dipertahankan adalah opsi personalisasi via pelat ekstra yang bisa ditambahkan ke sisi luar masing-masing earpiece.

Awalnya saya mengira ada perbedaan dari segi kinerja audio atau spesifikasi pada kedua perangkat ini, tapi tebakan saya rupanya salah. Keduanya menawarkan kualitas suara yang identik, dengan sepasang driver berdiameter 6 mm dan dukungan codec AAC, SBC, serta aptX Adaptive, serta pengaturan equalizer via aplikasi pendamping.

Spesifikasi keduanya pun sama persis, dengan baterai yang bisa tahan hingga 6 jam dalam sekali charge, dan case yang bisa mengisi ulang perangkat sampai sebanyak tiga kali (total 24 jam). Kedua TWS sayangnya juga sama-sama tidak dilengkapi active noise cancellation (ANC). Padahal, V-MODA baru meluncurkan headphone ANC pertamanya Januari lalu.

Faktor yang membedakan Hexamove Lite dan Hexamove Pro adalah kustomisasi. Di Hexamove Lite, kustomisasinya cuma sebatas eartip dalam tiga ukuran yang berbeda. Di Hexamove Pro, ada tambahan beberapa aksesori modular yang bisa dipasangkan guna semakin menyempurnakan fitting-nya.

Aksesori yang pertama adalah sport fin, semacam sirip kecil untuk membantu menstabilkan posisi perangkat di dalam telinga. Kalau itu masih terasa longgar dan kurang mantap, pengguna bisa menambah aksesori yang kedua, yakni ear hook.

Aksesori yang terakhir mungkin terdengar agak mengherankan dan counterintuitive, yakni sebuah neck strap plus stabilizer yang akan menyulap Hexamove Pro menjadi earphone nirkabel dari zaman AirPods belum eksis, dengan earpiece kiri dan kanan yang tersambung oleh seutas kabel pendek. Buat apa? Supaya ia bisa dikalungkan dan tidak mudah hilang seperti kebanyakan TWS lain.

Di Amerika Serikat, V-MODA Hexamove Lite saat ini sudah dipasarkan seharga $130, dan tersedia dalam pilihan warna hitam, merah, dan sand white. Hexamove Pro di sisi lain dibanderol $170 dan tersedia dalam opsi warna hitam atau putih saja.

Sumber: Engadget.

V-MODA Luncurkan Headphone Noise-Cancelling Pertamanya, M-200 ANC

V-MODA, produsen headphone asal Amerika Serikat yang diakuisisi oleh Roland di tahun 2016, punya logo baru guna menyambut tahun 2021 ini. Bersamaan dengan itu, mereka turut menyingkap headphone wireless anyar yang cukup memikat, yakni V-MODA M-200 ANC.

Ya, dari namanya saja sudah bisa langsung ditebak bahwa headphone ini mengunggulkan fitur active noise cancellation (ANC) untuk mengeliminasi suara-suara di sekitar penggunanya. Di saat pabrikan lain seperti Bose dan Sony sudah mematangkan teknologi ANC-nya selama beberapa tahun, V-MODA justru baru merambah kategori ini sekarang. Namun seperti biasa, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.

Intensitas ANC di headphone ini bisa diatur dalam 10 tingkatan yang berbeda menggunakan aplikasi pendampingnya di smartphone. V-MODA pun tidak lupa menyematkan mode ambient yang akan mengecilkan volume secara otomatis sekaligus menonaktifkan fitur ANC setiap kali pengguna menutupi earcup sebelah kiri menggunakan tangannya.

Untuk urusan estetika, M-200 ANC rupanya masih mempertahankan gaya desain yang sudah V-MODA terapkan sejak sepuluh tahun lalu, dengan konstruksi serba logam dan earcup berbentuk segi enam yang sudah sangat khas. Juga sudah menjadi tradisi V-MODA selama ini adalah lapisan penutup earcup-nya yang dapat dilepas-pasang dan dikustomisasi sesuka hati.

Saat sedang tidak digunakan, kedua earcup-nya dapat dilipat ke dalam sehingga menempel dengan headband dan mudah disimpan di dalam hard case. Satu sentuhan desain manis pada M-200 ANC adalah bantalan telinga yang dapat dilepas dan dipasang secara magnetis, sangat memudahkan ketika perlu dibersihkan atau diganti dengan yang baru.

Dalam sekali pengisian, baterai M-200 ANC disebut dapat bertahan selama 20 jam nonstop meski fitur ANC-nya menyala terus. Charging-nya sudah mengandalkan kabel USB-C, dan pengisian selama 10 menit saja sudah bisa menyuplai daya yang cukup untuk sekitar 1,5 jam pemakaian. Lalu kalau memang dibutuhkan, M-200 ANC juga masih bisa digunakan dengan kabel audio 3,5 mm standar.

Yang cukup mengejutkan dari V-MODA M-200 ANC adalah harganya: $500. Kalau soal kualitas suara, V-MODA sebenarnya sudah tidak perlu diragukan, terutama bagi konsumen yang menyukai karakter suara yang warm dengan bass yang empuk. Yang masih perlu pembuktian adalah kinerja fitur ANC-nya, dan di sinilah headphone ini harus mampu bersaing dengan dua raja di kategori ini, yaitu Sony WH-1000XM4 dan Bose Noise Cancelling Headphones 700, yang keduanya sama-sama dibanderol lebih terjangkau.

Sumber: Engadget.

Roland VR-1HD Adalah Mixer Audio Sekaligus Video untuk Tren Live Streaming

Konsistensi dalam berkreasi jauh lebih penting ketimbang perlengkapan mahal adalah salah satu tips yang paling sering diberikan para kreator konten senior ke junior-juniornya. Kendati demikian, hasrat untuk meningkatkan kualitas produksi selalu muncul ketika seseorang sudah mulai menjalani profesinya sebagai kreator konten secara serius.

Upgrade kamera, upgrade mikrofon, semuanya sering kali tidak bisa dipenuhi secara instan, dan lagi terkadang muncul perangkat pendukung yang sangat menarik, seperti contohnya persembahan terbaru dari Roland berikut ini. Dinamai VR-1HD, ia merupakan mixer audio sekaligus video yang dirancang secara khusus untuk tren live streaming.

Roland VR-1HD

Sebanyak tiga kamera dapat dihubungkan ke VR-1HD via HDMI, tidak ketinggalan juga dua mikrofon via sambungan XLR. Dari situ VR-1HD akan berperan sebagai panel operator guna menciptakan sesi live stream semenarik mungkin, dan semuanya bisa dijalani oleh satu orang saja.

Tiga tombol besar di ujung kanan bawah misalnya, berfungsi untuk mengganti input kamera secara real-time. Pengguna bahkan dapat memanfaatkan sejumlah mode otomatis, seperti misalnya Video Follows Audio, di mana input kamera akan diganti secara otomatis mengikuti mikrofon A atau B, sangat cocok untuk sesi live podcast.

Roland VR-1HD

Selebihnya, tombol-tombol untuk menambahkan efek pada audio tentu tidak ketinggalan, seperti misalnya tombol reverb maupun voice changer. Resolusi output video maksimum yang didukung VR-1HD adalah 1920 x 1200 di kecepatan 60 fps, dan Roland tak lupa menekankan bahwa perangkat ini dapat membantu meringankan pekerjaan berat PC yang digunakan para kreator konten game.

Roland VR-1HD dijadwalkan meluncur ke pasaran mulai kuartal kedua tahun ini dengan harga $1.495. Cukup mahal memang, apalagi mengingat Anda harus menyediakan kamera dan mikrofonnya sendiri.

Sumber: The Verge.

Beat Sync Maker Bantu Para DJ Amatir Ciptakan Video Musik yang Lebih Menarik

Beat bisa dibilang merupakan komponen terpenting dari musik dance alias EDM. Di saat yang sama, efek visual juga tidak kalah krusial ketika EDM disuguhkan dalam format video. Sering kali, beat dan efek visual disiapkan untuk tidak melupakan satu sama lain; keduanya berjalan berbarengan dan selalu tersinkronisasi.

Untuk mewujudkannya, para DJ maupun kru editor videonya tentu membutuhkan ketelitian dalam menyunting videonya. Namun tentu tidak semua DJ punya sumber daya atau waktu berlebih hanya untuk menambahkan efek-efek visual pada video musiknya. Buat mereka ini, Roland sudah menyiapkan solusi yang cukup menarik.

Solusi tersebut datang dalam bentuk aplikasi iOS bernama Beat Sync Maker. Roland merancangnya agar bisa menambahkan beragam efek visual ke suatu video musik secara otomatis, dan tentu saja efeknya akan tersinkronisasi dengan beat yang tersaji. Keahlian teknis dalam mengedit video sama sekali tak diperlukan di sini.

Roland Beat Sync Maker

Jadi ketimbang video hanya menampilkan adegan jari-jari yang menari di atas drum machine, video bisa tampak lebih menarik dan tidak monoton berkat efek visual yang dihadirkan aplikasi. Kalau perlu, pengguna juga bisa menambahkan klip video lain di atas video musik yang tengah diedit.

Hasilnya jelas belum bisa menandingi video musik para DJ profesional yang diedit dengan komputer, tapi setidaknya masih jauh lebih menarik ketimbang tanpa efek visual sama sekali. Beat Sync Maker tidak bisa membantu para DJ amatir mengasah skill-nya lebih jauh, namun setidaknya ia bisa membantu mereka ‘menjual’ karyanya ke audiens.

Lebih menarik lagi, Beat Sync Maker bisa diunduh tanpa dipungut biaya, tapi video yang bisa dibuat dibatasi durasinya pada 30 detik saja. Kalau butuh lebih, pengguna harus membeli in-app purchase, atau bisa juga dengan menyambungkan perangkat Roland Go:Mixer.

Sumber: Engadget dan Roland.

Roland Go:Mixer Pro Adalah Perangkat Wajib bagi Para Musisi YouTube

Dewasa ini, Anda tidak perlu mampir ke studio untuk bisa berkarya di bidang musik dengan kualitas di atas level amatir. Asalkan Anda punya alat bantu yang tepat, modal smartphone dan instrumen saja (plus mic jika perlu vokal) sudah sangat mencukupi.

Salah satu contoh alat bantu yang saya maksud adalah perangkat bernama Go:Mixer Pro persembahan Roland berikut ini. Secara mendasar, ia merupakan sebuah audio mixer berwujud ringkas yang bisa dipakai untuk merekam beberapa instrumen musik sekaligus, sekaligus suksesor dari perangkat bernama Roland Go:Mixer yang dirilis tahun lalu.

Roland Go:Mixer Pro

Premisnya masih sama: sambungkan alat musik ke perangkat, lalu sambungkan perangkat ke iPhone, dan mulailah bermain sembari merekam hasilnya. Yang berbeda, Go:Mixer Pro sanggup mengakomodasi hingga 9 input suara sekaligus (pendahulunya cuma 5, dan kini semuanya bisa dimonitor menggunakan headphone), dan ia sekarang juga berfungsi sebagai stand untuk ponsel.

Jadi selain merekam audio, pengguna juga dapat merekam aksinya dalam bentuk video, atau malah menyiarkannya langsung ke media sosial jika perlu. Juga berbeda dibanding pendahulunya, Go:Mixer Pro bisa mengandalkan 4 baterai AA sebagai sumber tenaganya, yang berarti ponsel Anda bisa merekam lebih lama.

Roland Go:Mixer Pro

Untuk urusan video, Roland pun telah menyiapkan dua aplikasi ponsel yang berbeda. Yang pertama adalah 4XCamera, berguna untuk menghasilkan video musik dengan tampilan split-screen 2 x 2 (satu untuk masing-masing instrumen atau personil). Yang kedua adalah Virtual Stage Camera, berguna untuk mengganti latar dengan mudah (macam merekam di depan green screen), tapi sayang hanya tersedia di iOS saja.

Di atas kertas, Roland Go:Mixer Pro merupakan produk yang sangat menarik bagi para musisi YouTube atau malah podcaster. Harganya memang tidak murah, $170 (Go:Mixer orisinil dihargai $100), tapi masih tergolong wajar jika mempertimbangkan segala fitur dan fleksibilitasnya.

Sumber: Engadget dan CDM.

V-MODA Merger dengan Dedengkot Drum Machine Asal Jepang, Roland

Apa jadinya ketika salah satu pabrikan headphone terpopuler merger dengan produsen instrumen musik elektronik legendaris? Keduanya punya peluang merevolusi industri musik, dan inilah yang tengah dikejar oleh V-MODA dan Roland.

Ya, tepat tanggal 8 Agustus kemarin, produsen headphone premium tersebut secara resmi mengumumkan bahwa mereka akan merger dengan Roland. Roland yang dikenal akan produk-produk seperti drum machine, keyboard dan synthesizer tersebut membeli 70 persen total saham V-MODA.

Kedua perusahaan masih akan beroperasi secara mandiri, dan Val Kolton selaku pendiri V-MODA juga masih akan menjabat sebagai CEO. Kendati demikian, keduanya punya visi besar dalam memadukan spesialisasi masing-masing untuk merevolusi industri musik.

Ketertarikan Roland pada V-MODA sendiri berawal ketika timnya menjajal headphone Crossfade M100, yang ternyata dinilai paling pas untuk mereproduksi suara drum machine bikinan mereka. Setelahnya, kedua pihak saling bertemu dan berdiskusi mengenai perkembangan industri musik dan inovasi apa yang bisa mereka suguhkan dengan berkolaborasi.

Menurut laporan Billboard, V-MODA dan Roland sudah mulai mengerjakan sejumlah produk bersama, mulai dari speaker Bluetooth, headphone sampai perangkat pemutar musik lainnya. Pun demikian, kedua pihak juga berjanji untuk mengungkap inovasinya di bidang produksi musik pada tanggal 9 September mendatang.

Bagi kita para konsumen, merger ini terdengar menarik mengingat kedua perusahaan benar-benar punya pengalaman panjang di bidangnya masing-masing. Kolaborasi mereka sudah bisa dipastikan bakal melahirkan produk-produk yang punya daya tarik tersendiri.

Sumber: Billboard dan V-MODA.