Tag Archives: Rolly Edward

Dari kiri ke kanan: Rolly Edward (CEO Skyegrid) , Rudiantara (Menkominfo), Muhammad Neil (Bekraf), Rindradana (Abuget)

Skyegrid Semangat Rangkul Pengembang Game Lokal

Mendukung pertumbuhan pengembang game lokal, Skyegrid layanan gaming on demand buatan developer lokal, secara resmi telah bermitra dengan pengembang game lokal triple A (“AAA”) Digital Happiness. Targetnya hingga akhir tahun 2018, Skygrid bisa merangkul sekitar 10 pengembang game lokal untuk ikut bergabung.

“Untuk saat ini, kami baru mempunyai satu pengembang game Triple A lokal, yakni Digital Happiness. Kerja sama dengan Digital Happiness ini sekaligus kick-off program kami dalam merangkul pengembang lokal sebanyak-banyaknya dalam beberapa waktu ke depan,” kata CEO Skyegrid Rolly Edward kepada DailySocial.

Hingga saat ini Skyegrid mengklaim telah memiliki sekitar 500 lebih pengguna aktif. Tidak hanya game enthusiasts dari Indonesia, Skyegrid juga sudah digunakan oleh pengguna di Singapura. Hingga akhir tahun, Skyegrid penambahan jumlah pengguna mencapai 20 ribu orang.

Menyediakan subscription plan

Pengguna yang ingin menikmati berbagai permainan lokal dan asing di platform Skyegrid, bisa berlangganan dengan biaya sebesar Rp179 ribu per bulan. Dengan berlangganan Skyegrid, siapapun bebas memilih untuk bermain di platform yang mereka mau, termasuk Android, Windows, MacOS X, sampai Xbox One.

“Di tahap awal, kami menyediakan lebih dari 50 judul game AAA terpopuler di Indonesia dari sekitar 25 publisher game ternama dunia, seperti Ubisoft, CD Projekt, Epic Games, 2K, dan masih banyak lagi. Jumlahnya akan terus kami tambah sampai 120 judul game favorit di Indonesia, pada akhir tahun ini,” kata Rolly.

Agar semua game bisa dimainkan secara umum untuk pengguna yang relevan, Skygrid juga melakukan filtering. Hal ini sengaja diterapkan untuk menghindari anak di bawah umur memainkan game yang mengandung unsur kekerasan, vulgar, dan lainnya.

“Sesuai dengan himbauan Kominfo, kami menganut peraturan IGRS (Indonesian Game Rating System) untuk semua kategori konten yang tersedia di platform Skyegrid. Dengan adanya standarisasi tersebut bisa menjadi suatu nilai untuk Indonesia,” kata Rolly.

Didukung Bekraf, Skyegrid berharap bisa memancing kreativitas dan inovasi segar pengembang lokal yang saat ini masih kesulitan untuk mempromosikan hingga menjual produk game mereka. Di sisi lain, dengan kemudahan dan akses yang diberikan dengan harga cukup terjangkau, pengguna diharapkan bisa menikmati berbagai permainan.

“Selain mendukung pengembang game lokal, Skyegrid juga ingin menghilangkan jual-beli game bajakan yang saat ini masih banyak beredar di pasaran,” kata Rolly.

Application Information Will Show Up Here

Skyegrid Resmi Memulai Era Cloud Gaming Cross-Platform di Indonesia

Seiring bertambah besarnya industri game dan semakin canggih teknologi pendukungnya, cara konsumen menikmati konten turut mengalami transformasi. Hampir setengah abad silam, game hanya bisa dimainkan dengan mengunjungi zona arcade. Kehadiran console mengubah semua itu, membawa masuk kegiatan gaming ke dalam rumah. Lalu berkat dukungan internet, jarak yang memisahkan pemain tak lagi jadi penghalang.

Pertanyaannya kini adalah, ke arah mana industri itu akan berkembang? Di tahun 2000-an, sejumlah visioner membayangkan bahwa di masa depan nanti, aktivitas gaming tak lagi membutuhkan hardware khusus seperti console dan PC. Untuk membuktikan maksudnya, beberapa pionir mencetus konsep cloud gaming. Beberapa nama yang tak bisa dilepaskan dari upaya penggarapannya ialah Crytek dan OnLive.

Namun meski 18 tahun telah berlalu, layanan gaming on demand masih belum tersedia secara merata. PlayStation Now dan GeForce Now yang sudah diriis bertahun-tahun silam boleh dikatakan masih belum terjamah oleh konsumen di Indonesia. Mungkin absennya layanan cloud gaming itu yang mendorong Rolly Edward menggagas XenomX di tahun 2016. Sayang ide tersebut tak pernah lepas landas, hingga ia dan kawan-kawan mendirikan startup dan akhirnya resmi meluncurkan Skyegrid kemarin.

 

Apa itu Skyegrid?

Sejatinya, Skyegrid adalah layanan gaming on demand buatan developer lokal, yang memungkinkan kita menikmati berbagai judul permainan tanpa memerlukan dukungan hardware berperforma tinggi. Skyegrid mungkin bukanlah penyedia cloud gaming pertama di Indonesia, namun mereka turut memastikan konten dapat diakses dari platform berbeda, dari mulai Windows, Mac, Linux hingga perangkat Android dan unit Xbox.

Skyegrid 6

CEO Rolly Edward menjelaskan, alasan diciptakannya Skyegrid adalah karena developer sadar bahwa gaming bukanlah hobi yang murah. Agar bisa bermain, Anda setidaknya harus membeli console dan game-nya. PC memang menawarkan kualitas lebih superior, tapi menuntut biaya yang lebih tinggi pula. Lalu seiring berjalannya waktu, kita juga harus meng-upgrade hardware agar sistem mampu menghidangkan konten dengan optimal.

Skyegrid 1

Via Skyegrid, game bisa dimainkan dari PC desktop atau laptop tua hingga perangkat bergerak berspesifikasi rendah karena pada dasarnya konten diolah oleh server dan kemudian di-stream langsung ke device. Berdasarkan uji coba beta yang dilangsungkan di bulan Juni lalu dan demonstrasi langsung sang CEO di atas panggung, hasilnya terlihat ‘seamless‘. Game seolah-olah dijalankan secara lokal.

Skyegrid 8

Di sesi beta testing tertutup, saya terkesan melihat bagaimana Rise of the Tomb Raider berjalan lancar di 60-frame rate per detik dengan opsi grafis high. Namun live demo kemarin lebih mengagumkan lagi: Tom Clancy’s The Division dimainkan dari empat lokasi berbeda – Jakarta, Singapura, Bandung dan Surabaya – via Skyegrid. The Division merupakan game action role-playing multiplayer dan memerlukan sambungan konstan ke server Ubisoft. Kemampuan Skyegrid menyuguhkan game online tanpa masalah patut diacungi jempol.

Skyegrid 2

Dan karena tiap game dijalankan di server Skyegrid, kita tidak perlu memikirkan soal update. Pelanggan akan selalu disuguhkan versi terbaru dari permainan itu. Developer telah meracik layout kendali agar game-game PC nyaman dinikmati dari perangkat berlayar sentuh, tapi mereka juga sudah melakukan kolaborasi bersama produsen periferal GameSir demi mendukung penyajian konten.

Skyegrid 5

 

Konten

Di momen peluncurannya ini, Skyegrid menyajikan lebih dari 50 permainan dan berkolaborasi bersama tak kurang dari 25 publisher terkenal – misalnya Ubisoft, CD Projekt Red, Epic Games, hingga 2K Games. Developer berencana untuk terus menambah koleksi game mereka, menargetkan 120 judul di akhir tahun nanti.

Skyegrid 3

Tentu saja Skyegrid tidak melupakan developer independen lokal. Mereka juga mengumumkan kerja sama dengan studio asal Bandung pengembang DreadOut, Digital Happiness. Jika mendaftar layanan gaming on demand tersebut sekarang, DreadOut edisi Collection bisa Anda dapatkan secara gratis tanpa perlu mengeluarkan uang sebesar Rp 281 ribu.

Skyegrid 9

Basis konten dari layanan Skyegrid adalah gamg-game Steam. Agar bisa menikmati layanan ini, Anda harus mempunyai akun di platform distribusi digital tersebut. Lalu untuk bermain sejumlah judul blockbuster secara on-the go – misalnya Dragon Ball FighterZ, Dishonored 2, The Witcher 3 atau PlayerUnknown’s Battlegrounds – Anda perlu membelinya terlebih dulu.

Skyegrid 7

Lalu bagaimana jika alasan Anda mendaftar di Steam adalah untuk mencicipi layanan cloud tersebut? Tidak masalah. Skyegrid sudah menyiapkan 24 permainan gratis, beberapa judul terpopulernya meliputi Fortnite, Dota 2, World of Tanks dan League of Legends. Daftar lengkapnya bisa Anda simak via tautan ini. Di PC, konten Skyegrid sepenuhnya bisa diakses via browser, sedangkan di Android, Anda perlu mengunduh app-nya.

Skyegrid 4

Skyegrid punya keinginan untuk memajukan industri game tanah air. Mereka berharap bisa menjadi ‘ruang unjuk gigi talenta-talenta dalam negeri’ dengan cara merangkul sebanyak-banyaknya permainan lokal, dan berperan sebagai publisher-nya.

Aspek menarik lain dari Skyegrid adalah cakupan wilayahnya. Selain disiapkan untuk gamer di Indonesia, layanan cloud ini dapat diakses pula oleh khalayak yang berdomisili di Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam.

Skyegrid 10

 

Biaya yang harus Anda keluarkan

Layanan gaming on demand Skyegrid dihidangkan secara berlangganan. Buat mengakses 24 permainan gratis di sana, Anda diminta untuk mengeluarkan biaya Rp 180 ribu per bulan.

Uji Coba Beta Layanan Cloud Gaming Lokal Skyegrid Berjalan Mulus

Alasan mengapa istilah cloud gaming terdengar akrab sekaligus asing di telinga kita adalah terlepas dari makin banyaknya perusahaan hiburan global yang menyajikan layanan ini serta kian andalnya infrastuktur internet, platformgaming on demand‘ masih belum bisa diakses oleh semua konsumen 18 tahun setelah gagasan tersebut mulai lepas landas.

Di tahun 2005, developer game Crysis mencoba melakukan riset sistem game berbasis cloud, tapi mereka harus menunda proses pengembangannya selama dua tahun demi menunggu tersedianya teknologi internet kabel yang lebih reliabel. OnLive yang mempionirkan platform cloud gaming berbasis set-top box sendiri baru meluncurkan layanannya di 2010 setelah mempersiapkannya selama bertahun-tahun. Sayang sekali, OnLive bangkrut di tahun 2015, dan mayoritas asetnya diakusisi oleh Sony buat memperkuat PlayStation Now.

Mudah diaksesnya platform cloud gaming berpotensi merombak industri gaming selamanya. Bayangkan: tanpa perlu membeli hardware khusus, permainan video dapat dinikmati kapan saja, di perangkat apapun – tablet, smartphone, sampai laptop tua. Dengannya, Anda tak perlu lagi mengganti console setiap beberapa tahun, ataupun meng-upgrade hardware PC ketika ingin menikmati game baru.

Namun bahkan di penghujung era console generasi kedelapan ini, cloud gaming belum betul-betul tersedia di Indonesia. Layanan seperti PlayStation Now atau GeForce Now baru dapat dinikmati oleh konsumen di negara tertentu saja.

 

Cloud gaming di Indonesia?

Ketimbang terus menunggu, pada akhirnya semua bergantung pada developer lokal agar konsumen Indonesia bisa mencicipi ‘keajaiban’ cloud gaming. Dan kabar gembiranya, upaya tersebut sudah dilakukan sejak 2016. Dahulu berbisnis di ranah penyediaan laptop gaming, Xenom juga sempat memperkenalkan platform gaming on demand  XenomX. Namun sayang sekali layanan ini tak pernah tiba di tangan konsumen.

Meski nama XenomX telah menghilang, semangat para visioner di sana untuk meramu bisnis hiburan berbasis cloud masih ada. Mantan general manager Xenom, Rolly Edward, mendirikan startup bernama Skyegrid dan fokus mereka adalah menyediakan platform cloud gaming lokal. Persiapannya sudah dilakukan sejak tahun lalu, dan saya sangat beruntung menjadi salah satu orang pertama yang mengetahui eksistensinya dan dipercaya buat memberikan tim developer masukan.

Skyegrid 2

Berbulan-bulan berlalu sejak momen itu tanpa ada kabar dari Skyegrid, hingga akhirnya CEO Rolly Edward mengundang beberapa media untuk melakukan beta testing layanan cloud gaming itu secara tertutup di tanggal 31 Mei silam. Seperti diskusi yang dahulu pernah saya dan tim Skyegrid lakukan, saya masih belum boleh mengekspos detail terkait sesi tes ini. Tapi setelah mengujinya langsung, saya sangat optimis terhadap apa yang Skyegrid coba hadirkan.

 

Skyegrid

Rolly yakin apa yang timnya racik ini bisa mengubah persepktif orang mengenai cara menikmati game. Ingatkah Anda pada dampak munculnya home console bagi industri gaming di 80-an ketika waktu itu orang cuma bisa bermain di arena arcade yang berlokasi restoran dan bar? Meledaknya kepopularitasan console ‘rumah’ menyebabkan industri arcade hampir punah. Cloud gaming punya potensi disruptive yang lebih besar lagi.

Skyegrid 1

Sang CEO menjelaskan bahwa Skyegrid dikembangkan sebagai alternatif dari membeli console atau PC secara tradisional demi menikmati video game karena tak semua orang bersedia mengeluarkan banyak uang buat memiliki produk-produk ini. Bahkan jika sudah memiliki sistem gaming dedicated, sebagian dari kita terlalu sibuk untuk duduk di sofa dan menyalakan console – hanya bisa bermain di waktu senggang berbekal perangkat bergerak.

“Dengan platform gaming baru ini, siapa pun bisa menjadi gamer; dari mana saja, kapan saja, tanpa harus memusingkan rig yang mahal atau tingginya system requirement permainan,” kata Rolly.

Skyegrid 3

Dengan begini, Skyegrid punya peluang menjangkau kalangan pemain non-hardcore, bahkan berkesempatan menggaet khalayak casual buat jadi gamer yang lebih serius. Tanpa menyebutkan detailnya, biaya akses menjadi salah satu perhatian utama developer, dan mereka berkeinginan untuk mematoknya di kisaran yang atraktif dan terjangkau.

Dari keterangan developer, Skyegrid telah melewati tahap alpha yang berlangsung selama satu tahun terhitung sejak awal 2017. Dan belum lama ini, mereka meluncurkan aplikasi beta yang bisa diakses secara terbatas oleh sejumlah media dan beberapa gamer terpilih.

Berdasarkan sesi uji coba minggu lalu, saya melihat kesiapan Skyegrid mendukung beragam judul permainan, baik blockbuster serta indie, single-player ataupun multiplayer, premium maupun free-to-play. Untuk kualitas kontennya, saya cuma bisa bilang: Anda akan terkejut melihat permainan-permainan ‘AAA’ berjalan di setting grafis high 1080p dengan 60 frame rate per detik di ‘perangkat yang tidak semestinya’.

Sejauh ini, Skyegrid belum mengabarkan kapan tepatnya mereka akan resmi meluncurkan platform cloud gaming lokal tersebut. Namun melihat gerak-gerik developer, saya menerka bahwa pelepasannya mungkin akan dilaksanakan tak lama lagi.

Catatan: karena sesi beta testing kemarin berisi info-info sensitif, saya hanya menggunakan foto yang sudah disediakan oleh Skyegrid.

Xenom Siap Hadirkan Layanan Cloud Gaming Pertama di Indonesia

OnLive boleh dibilang merupakan pionirnya cloud gaming, namun karena visi para penciptanya terlalu maju, penerapan servisnya terpentok oleh keterbatasan teknologi saat itu. Sony mengerti berharganya aset mereka, mengakuisisi OnLive di tahun 2015, sembari tetap menyajikan PlayStation Now. Di tanah air sendiri, konsep cloud gaming masih berada di luar jangkauan.

Ketika Xbox Play Anywhere dan PS Now belum betul-betul sampai ke tangan kita, sebuah perusahaan gaming lokal terdorong untuk menghidangkan layanan sejenis ke konsumen. Xenom, sang produsen gaming notebook asli Indonesia ini diam-diam sedang menggodok produk baru, yaitu servis cloud gaming pertama di nusantara yang mereka namai XenomX.

Diungkap lewat video di website, general manager Rolly Edward menjelaskan masalah umum yang biasa dihadapi para gamer: untuk menjalankan hobi ini, kita harus mengeluarkan banyak biaya buat membeli console ataupun PC. Seperti yang kita rasakan sendiri, siklus hidup console semakin cepat. PC bisa jadi alternatif, tapi harga komponen juga tidak murah. Lalu setelah hardware siap, kita juga harus berbelanja video game.

XenomX menawarkan solusi mudah atas segala kerepotan tersebut, menjanjikan kemudahan menikmati permainan-permainan blockbuster sekelas Grand Theft Auto serta The Witcher 3 tanpa console ataupun PC di manapun Anda berada, semudah streaming musik. Dan hebatnya lagi, XenomX diramu agar jadi servis multi-platform: dapat berjalan di notebook low-end, Mac, tablet serta smartphone. Satu-satu hal yang Anda perlukan adalah koneksi internet.

Rincian teknis mengenai XenomX memang masih minim, namun sang general manager sempat menjelaskan cara kerja layanan ini: user hanya perlu mengaktifkannya lewat satu sentuhan dan memilih judul permainan. XenomX langsung menyalurkan informasi ke server, dan selanjutnya ia segera menyuguhkan konten seamless untuk Anda.

Sebelum penyingkapan XenomX, DailySocial ialah salah satu media pertama yang diajak Xenom buat berdiskusi soal teknologi dan penerapan layanan ini di Indonesia. Dari bincang-bincang itu, ada kemungkinan besar XenomX mampu menghidangkan permainan di setting grafis dan frame rate tinggi, tapi sekali lagi performanya tetap bergantung pada sambungan internet Anda. Menariknya, XenomX tidak menuntut kecepatan koneksi di luar batas kewajaran.

Meski belum ada konfirmasi apapun, ada kemungkinan game-game singleplayer di background situs XenomX adalah judul-judul yang didukung layanan ini. Dan uniknya lagi, ada peluang XenomX akan menyajikan pula permainan multiplayer ‘AAA’.

Xenom belum mengungkap detail soal spesifikasi, daftar game, serta cara penyajian servis; namun terdapat indikasi kuat XenomX akan meluncur tidak lama lagi.

Sumber: XenomX.

Berulang Tahun Kedua, Xenom Menyampaikan Harapan Mereka

Berbeda dari PC biasa, memasuki pasar gaming notebook menuntut komitmen yang sangat tinggi. Beban kian bertambah ketika sang produsen mewakili Indonesia dalam kancah bergengsi itu. Untungnya, Xenom hadir di nusantara dengan sejumlah presmis menjanjikan. Jika Anda belum tahu, Xenom ialah brand laptop gaming customizable pertama karya talenta lokal. Continue reading Berulang Tahun Kedua, Xenom Menyampaikan Harapan Mereka

All-New Hercules Ialah Visi Xenom Akan ‘Desktop Gaming’ Masa Depan

Sejak awal, masalah teknis dan minimnya optimalisasi menodai Assassin’s Creed Unity. Itu sebabnya hanya PC paling tangguh saja yang mampu menangani Unity secara normal di setting maksimal. Game tersebut didemonstrasikan oleh GM Xenom Rolly Edward dalam peluncuran produk kelas antusias terbaru bertajuk ‘Re-imagine Your Future Desktop PC’. Continue reading All-New Hercules Ialah Visi Xenom Akan ‘Desktop Gaming’ Masa Depan