Tag Archives: Rose Gold

Sambut Musim Gugur 2019, Sony Singkap 4 Varian DualShock 4 Baru

Di antara begitu banyak jenis gamepad, DualShock merupakan salah satu yang paling ikonis karena perangkat ini punya sejarah menarik sekaligus jadi representasi satu brand gaming raksasa. Saat meluncur di tahun 1997, ia disediakan sebagai periferal sekunder bagi mereka yang menginginkan sensasi ‘haptic feedback‘. Tapi pelan-pelan, DualShock dipilih untuk jadi pendamping PlayStation hingga hari ini.

Warna hitam memang lekat dekat DualShock. Meski demikian, sang console maker Jepang terus memperbanyak varian controller sesudah PlayStation 4 tersedia. Sejak enam tahun silam, Sony meluncurkan lebih dari 25 opsi warna DualShock 4, dari mulai Wave Blue, Sunset Orange dan Red Crystal. Dengan begitu banyak variasi, kita dipersilakan untuk menentukan warna yang paling mengekspresikan diri.

Dan walaupun PlayStation 4 sudah memasuki usia senja, Sony tidak ragu untuk terus menghadirkan varian-varian baru DualShock 4. Minggu ini, produsen memperkenalkan empat pilihan warna anyar, yaitu Electric Purple, Red Camouflage, Titanium Blue, dan Rose Gold. Mereka disiapkan buat menyambut musim gugur dan akan dirilis sebentar lagi.

DS4 1

Dari yang saya baca, toko retail di kawasan Amerika Serikat seperti GameStop sudah membuka gerbang pre-order unit-unit DualShock 4 tersebut, tetapi konsumen di Indonesia tentu mesti menunggu kehadirannya di toko-toko resmi, agar produk yang kita dapatkan mempunyai stiker ‘Produk Resmi Indonesia’. Melihat dari pengalaman sebelumnya, saya menduga Sony Indonesia akan menyediakan produk dalam jumlah cukup banyak.

DS4 2

Di blog PlayStation, Sony Interactive Entertainment memberi deskripsi untuk masing-masing warna.

Electric Purple: Warna cerah baru ini menyuguhkan dua tone ungu, membuat logo-logo tombol PlayStation putih di sana terlihat kontras.

Red Camouflage: Warna hitam, merah dan coklat dibubuhkan pada pola kamuflase khas PlayStation, dipadukan bersama teks dan icon perak.

Titanium Blue: Mengombinasikan bagian cover atas metalik dengan teks dan icon biru, lalu dipasangkan pada chassis biru muda di bawah.

Rose Gold: Mengusung finishing emas metalik dengan warna rose yang lembut demi mengedepankan kesan ramping dan canggih.

DS4 3

Jika Anda kebetulan memfavoritkan DualShock 4 Rose Gold, Sony turut menawarkan headset dengan skema warna serupa, dijadwalkan untuk meluncur di bulan November nanti. Performa dan spesifikasinya sendiri tidak berbeda dangan model standar. Sony menjanjikan ‘fitur-fitur audio yang dicintai para pemain’, kemudian mencantumkan logo-logo khas PlayStation di luar dan di dalam.

Keempat unit DualShock 4 akan mulai dipasarkan pada bulan September 2019, dijajakan seharga US$ 65. Di Indonesia, harganya mungkin sedikit lebih mahal dari versi yang sudah beredar. Rose Gold PlayStation Headset sendiri dibanderol di harga US$ 120.

DS4 4

Vivo Luncurkan Smartphone V5 ‘Versi Afgan dan Pevita’

Ada tren baru muncul di tengah panasnya persaingan smartphone spesialis selfie: tiap-tiap produsen kini menunjuk figur publik buat merepresentasikan produk mereka. Di bulan November silam, Vivo resmi meluncurkan V5 di Indonesia sekaligus memperkenalkan brand ambassador baru mereka, Agnes Monica. Dan mendekati akhir tahun, Vivo ternyata masih punya satu trik lagi untuk menggaet konsumen.

Vivo V5 Afgan dan Pevita 16

Tak lama setelah kompetitor senegaranya menyingkap Your Raisa Phone belum lama ini, Vivo merespons dengan meluncurkan dua warna baru handset V5, masing-masing varian diwakilkan oleh seorang selebriti: Afgansyah Reza untuk abu-abu ‘space gray‘, dan Pevita Pearce buat warna rose gold. Desain dan komposisi hardware-nya sendiri masih serupa seperti versi standarnya, dengan kamera depan bersensor 20-megapixel sebagai daya tarik utamanya.

Vivo V5 Afgan dan Pevita 14

Mengapa kedua individu ini dipilih Vivo? Sang produsen menjelaskan bahwa masing-masing selebriti mempunyai karakteristik. Rose gold dianggap mencerminkan keindahan dan keanggunan, cocok bagi mereka yang enerjik, aktif serta ingin tampil glamor. Sedangkan space gray dimaksudkan untuk memberikan kesan ‘misterius, cerdas dan tegas’. Benang merahnya adalah, Vivo mencoba mengedepankan tema fashion dan lifestyle.

Vivo V5 Afgan dan Pevita 3

Vivo V5 Afgan dan Pevita 11

Menariknya, pemilihan Afgan dan Pevita sebagai ‘wajah baru’ Vivo yang sukses dan bertalenta bukanlah sekedar upaya sang produsen buat mencuri perhatian publik. Senior brand manager Meutia Setijono menjelaskan pada saya bahwa Vivo juga punya tanggung jawab untuk terus menunjang karier mereka ke depan. Apakah melalui pelaksanaan beragam event seperti yang dilakukan sang rival? Boleh jadi.

Vivo V5 Afgan dan Pevita 2

Vivo V5 Afgan dan Pevita 1

Seperti yang saya singgung sebelumnya, wujud V5 versi Afgan dan Pevita sebetulnya mirip model standar. Anda disuguhkan sebuah device berlayar high-definition seluas 5,5-inci berketebalan hanya 7,6-milimeter serta rasio panjang dan lebar 153,8×75,5mm. Panel tersebut diptoteksi lapisan Corning Gorilla Glass 2.5D. Tubuhnya sendiri memanfaatkan struktur unibody dengan punggung polikarbonat dan lis logam.

Vivo V5 Afgan dan Pevita 7

Vivo V5 Afgan dan Pevita 9

Untuk memperkuat body-nya, sang produsen mencampurnya dengan ‘partikel logam’. Di bagian belakang tersebut, Anda bisa melihat antena dan logo Vivo metalik, dan jika teliti, keduanya tampak dilapis plastik transparan. Di area bawah layar, Anda bisa menemukan sensor pemindai sidik jari sekaligus tombol home kapasitif non-mekanik, diapit oleh tombol back dan menu. Dua tombol fisik berada di sisi kanan, lalu tray dual SIM card/microSD berada di kiri.

Vivo V5 Afgan dan Pevita 12

Aspek desain Vivo V5 memang cukup baik, tapi device ini tidak bisa lepas dari kemampuannya dalam mengambil foto-foto selfie. Untuk menyempurnakan kualitas self-portrait, beberapa hal menjadi senjata andalan Vivo. Pertama mereka menambatkan sensor 1/2.8-inci Sony IMX376 20-megapixel di kamera depan, diracik bersama-sama oleh dua perusahaan; ditunjang oleh teknologi flash Moonlight serta fitur Face Beauty Mode 6.0, dengan aperture lensa f/2.0.

Vivo V5 Afgan dan Pevita 8

Kamera belakangnya sendiri mengusung setup standar, yaitu sensor 13-megapixel, dibantu flash LED, sistem phase detection autofocus, touch focus, fitur deteksi wajah, plus mode panorama dan HDR. Baik kamera depan dan belakang bisa merekam video full-HD di 30 frame rate per detik.

Vivo V5 Afgan dan Pevita 6

Dengan menggunakan sistem operasi Funtouch OS 2.6 (berbasis Android 6.0), Vivo bisa menghadirkan sejumlah kapabilitas unik, salah satu contohnya adalah Smart Split 2.0. Seperti namanya, fitur tersebut membuat multi-tasking jadi lebih simpel. Saat sedang menonton video YouTube lalu ada pesan WhatsApp masuk, Anda tidak perlu menutupnya karena kolom chat bisa dimunculkan secara berdampingan. Saat ini Smart Split 2.0 mendukung Facebook, Video, Play Movies & TV, WeChat, VLC for Android serta MX Player.

Vivo V5 Afgan dan Pevita 5

Vivo V5 juga menyimpan jeroan yang cukup mumpuni di kelasnya. Smartphone diotaki chip MediaTek MT6750, di sana ada CPU quad-core ARM Cortex-A53 1,5GHz plus prosesor quad-core Cortex-A53 1GHz serta GPU Mali T860. Device turut dibekali RAM sebesar 4GB, flash memory 32GB, lalu tenaganya dipasok oleh unit baterai 3.000mAh. Lalu buat menunjang penyajian musik, Vivo membubuhkan chip hi-fi kustom AK4376.

Vivo V5 Afgan dan Pevita 15

Vivo V5 warna rose gold dan space gray rencananya akan mulai tersedia di bulan Januari 2017 besok. Jumlahnya cukup terbatas, sang produsen hanya menyiapkan sebanyak 20.000 unit, bisa Anda beli baik secara online ataupun di toko-toko retail. Harganya tetap sama seperti model V5 standar, ditawarkan seharga Rp 3,5 juta.

Vivo V5 Afgan dan Pevita 17

Devialet Gold Phantom Ialah Speaker Bertenaga 4.500-Watt Dengan Bass Membahana

Namanya mungkin jarang kita dengar, tapi Devialet merupakan brand terpercaya di kalangan audiophile di Perancis, terkenal akan produk amplifier audio high-end. Speaker Phantom mereka mengejutkan khalayak dengan penampilan tak biasa (mirip miniatur pesawat alien), serta kemampuan menyajikan suara berkualitas tinggi dipadu konektivitas yang luas.

Sejauh ini, lini Phantom terdiri dari dua tipe: model standar dan Silver Phantom dengan 3000-Watt. Namun sepertinya Devialet tidak mau berpuas diri. Belum lama mereka menyingkap speaker baru yang lebih canggih, menggeser Silver Phantom dari posisi flagship. Devialet memperkenalkan Gold Phantom Implosive Sound, speaker berkekuatan 4.500-Watt, delapan kali lebih bertenaga dari Phantom biasa, sanggup mencapai volume tertinggi di 108-desibel.

Dengan 108-desibel, artinya suara Gold Phantom lebih lantang dari motor, hampir selevel konser musik rock. Audio dimaksudkan agar memengaruhi tubuh, sanggup menghidangkan output paling rendah yang bisa dihasilkan speaker, yaitu 14Hz. Melihat spesifikasinya, beberapa orang mungkin akan menganggapnya biasa saja, tapi perlu diketahui: ukuran Gold Phantom tergolong kecil, kira-kira hanya sebesar dua buah pemanggang roti.

Devialet Gold Phantom 2
Area gloss di sana menggunakan emas rose 22-karat.

Meski wujudnya kecil, Gold Phantom tidak kesulitan mengguncang tembok dan furnitur rumah Anda. Mereka yang memahami cara kerja subwoofer dan speaker tahu bahwa untuk menghasilkan bass, perangkat harus mempunyai ruang internal cukup besar buat pergerakan udara. Gold Phantom hanya memiliki ruang enam-liter, dan sisanya ditangani oleh rangka aluminium di dalam.

Gold Phantom mengusung tweeter dari titanium murni, diklaim sebagai jenis material terbaik, dengan rasio kekuatan dan kepadatan paling tinggi. Alhasil, tercapailah angka 27kHz, frekuensi ultrasonic yang melewati batas pendengaran telinga manusia. Speaker turut dibekali teknologi ADH Intelligence garapan Devialet sendiri, mengombinasi ampilfikasi analog (class A) serta kekuatan amplifikasi digital (class D). Rancangannya dilindungi oleh tidak kurang dari 102 paten.

Devialet Gold Phantom 3
Bentuknya mirip miniatur pesawat alien.

Menariknya lagi, kata ‘gold‘ bukanlah sekedar penamaan. Area glossy di Gold Phantom betul-betul menggunakan bahan emas rose 22-karat.

Devialet Gold Phantom didukung segi konektivitas yang lapang, bisa tersambung via Wi-Fi, Bluetooth, Ethernet serta secara optik, dan kompatibel dengan Spotify Connect dan Apple AirPlay; dapat menyuguhkan musik dari smartphone, tablet, PC, TV, CD sampai vinyl.

Harganya sudah pasti tidak murah. Satu unit Devialet Gold Phantom dihargai hampir US$ 3.000, mulai didistribukan pada tanggal 14 Juli nanti.

Via Tech Crunch. Sumber: Devialet.

Apple Hadirkan Update Untuk MacBook, Tambahkan Pilihan Warna Rose Gold

Sehari setelah mengumumkan WWDC yang akan digelar Juni mendatang, Apple langsung mengeluarkan update untuk MacBook. Diperkenalkan pada April tahun lalu, update ini merupakan update hardware pertama yang diterima oleh MacBook. Lini laptop tertipis Apple tersebut kini mengusung prosesor Intel Skylake Core M.

Dengan perbaikan hardware ini otomatis MacBook mendapat peningkatan performa meskipun tak signifikan. Meski mengkonsumsi daya yang sama dengan prosesor sebelumnya namun Skylake Core M mampu meningkatkan performa CPU dan GPU. Dengan membawa Intel HD 515 GPU, MacBook diklaim mampu berjalan 25% lebih cepat dibandingkan dengan generasi pertamanya dan mampu bertahan lebih lama beberapa jam untuk waktu penggunaan.

Masih dibanderol dengan harga yang sama dengan versi sebelumnya, Anda bisa mendapatkan MacBook dengan harga $1.299 untuk model dengan konfigurasi dasar 1,1 GHz (2,2 GHz Turbo) Core M3 CPU, 8 GB 1866 MHz DDR3 RAM dan 256 GB storage. Tak hanya jeroan yang mendapat update, Apple pun menambahkan pilihan warna Rose Gold agar selaras dengan iPhone 6s, iPhone SE, Apple Watch dan iPad Pro 9,7 inci.

Untuk masalah konektivitas dan pengisian daya, Apple masih mengandalkan satu port USB type C. Dukungan terhadap teknologi Thunderbolt 3 pun belum didapatkan pada update MacBook kali ini. Sangat disayangkan memang, mengingat dulu Apple getol sekali mempromosikan dukungan port Thunderbolt di lini Mac yang dimiliki.

Varian warna MacBook: Rose Gold, Space Gray, Gold dan Silver / Apple
Varian warna MacBook: Rose Gold, Space Gray, Gold dan Silver / Apple

MacBook Air juga tak ketinggalan mendapat update walaupun minor. MacBook Air dengan layar 13 inci kini mengusung RAM 8 GB secara default. Sebelumnya Anda harus menambah $100 untuk meng-upgrade RAM menjadi 8GB. Tipe 11 inci masih mengusung RAM 4 GB yang dapat di-upgrade hingga 8 GB. Menurut prediksi saya, ini adalah update terakhir yang akan diterima oleh lini MacBook Air. Apple akan lebih berfokus pada MacBook dan MacBook Pro yang sudah mendukung layar retina.

MacBook menjadi pilihan yang tepat bagi Anda yang menginginkan laptop dengan portabilitas yang tinggi. Meski demikian ada beberapa hal yang harus dikompromikan ketika menggunakan MacBook seperti konektor yang hanya terdapat satu dan Anda tidak bisa meng-upgrade RAM ataupun storage-nya.

Sumber: ArsTechnica.