Tag Archives: rules of survival

Rules of Survival

Batalkan Tuntutan Hukum, PUBG Corp dan NetEase Akhirnya Berdamai

Perseteruan di dunia battle royale tidak hanya terjadi antar para pemainnya, tapi juga antar para developernya. Dengan meledaknya PlayerUnknown’s Battlegrounds (PUBG) beberapa tahun terakhir, bukan kejutan bila kemudian muncul developer-developer lain yang meluncurkan game dengan tema serupa. Dan terkadang kemiripan itu dapat menimbulkan masalah, bahkan sampai berlanjut ke urusan meja hijau alias pengadilan.

Hal itulah yang terjadi antara PUBG Corp dengan NetEase, developer asal Tiongkok yang merupakan kreator dari game Knives Out dan Rules of Survival. Bulan April 2018 kemarin PUBG Corp menuntut NetEase atas tuduhan menciptakan dua mobile game yang sangat mirip dengan PUBG untuk “mencuri” audiens milik PUBG, terutama menjelang peluncuran PUBG versi mobile. Saat itu PUBG Corp menunjukkan berbagai elemen visual, audio, serta gameplay yang menunjukkan bahwa karya-karya NetEase memang serupa dengan PUBG.

PUBG RoS - Comparison
Kemiripan PUBG dengan Rules of Survival yang dipermasalahkan | Sumber: McArthur Law Firm

Tak terima dituduh menyontek, NetEase pun membalas tuntutan PUBG Corp dengan tuntutan lain. Mereka menuduh bahwa PUBG Corp sedang berusaha memonopoli genre battle royale, sehingga menutup kesempatan pihak lain untuk berkompetisi secara adil. NetEase memprotes tindakan PUBG Corp yang seolah berusaha untuk mengklaim hak cipta atas elemen-elemen game yang umum, seperti tampilan health bar, fitur lobby, hingga kalimat “Winner Winner Chicken Dinner” yang merupakan jargon populer di Las Vegas.

Baik PUBG, PUBG Mobile, Knives Out, serta Rules of Survival kini sama-sama sudah beredar di pasaran dan meraih kesuksesan masing-masing. Knives Out, misalnya, dilaporkan telah memiliki lebih dari 100 juta pengguna terdaftar dan mendatangkan penjualan senilai kurang lebih US$24.000.000 (sekitar Rp340 miliar). Terlebih-lebih PUBG Mobile, jangan ditanya lagi. Hanya setahun setelah rilis, game ini menghasilkan revenue sebesar US$242.000.000 (sekitar Rp3,4 triliun).

Persaingan dua perusahaan ini menyangkut jumlah uang yang sangat besar, jadi wajar saja bila PUBG Corp mengambil langkah untuk melindungi hak cipta mereka. Tapi di sisi lain argumen NetEase juga tidak salah, karena selama mereka tidak mencuri source code atau aset audio visual PUBG secara langsung, elemen-elemen dalam sebuah game secara sendiri-sendiri memang bukan sesuatu yang bisa dipatenkan.

DOOM - Screenshot
DOOM bukan first-person shooter pertama, tapi DOOM mempopulerkan genre tersebut | Sumber: Steam

Dulu ketika DOOM muncul pada tahun 1993, developer seluruh dunia berbondong-bondong menciptakan game dengan fitur serta tampilan visual menyerupai DOOM. Pada awalnya berbagai game itu disebut sebagai “DOOM clone”, tapi kini sudah tidak ada yang menggunakan istilah itu. “DOOM clone” telah berubah menjadi genre baru yaitu first-person shooter, dan hal yang sama pun sedang terjadi dengan PUBG dan genre battle royale.

Mungkin karena sadar bahwa bertengkar di meja hijau tidak akan mendatangkan hasil, kini PUBG Corp dan NetEase dilaporkan telah mencapai suatu kesepakatan dan akan membatalkan tuntutan mereka. Isi kesepakatan itu sendiri sifatnya rahasia, jadi kita tidak tahu seperti apa detailnya (misalnya apakah NetEase setuju untuk mengubah unsur-unsur game mereka yang mirip PUBG).

Kita pantau saja dalam beberapa bulan ke depan, apakah akan muncul perubahan drastis di Knives Out dan Rules of Survival atau tidak. Bila ternyata tidak terjadi, itu artinya PUBG Corp dan NetEase benar-benar telah berdamai.

Sumber: gamesindustry.biz, McArthur Law Firm

Rules of Survival

Tim Elite8 Juarai Turnamen KASKUS Battleground: Mobile Games Festival Season 2

Pada tanggal 22 – 23 September 2018 lalu, KASKUS baru saja selesai mengadakan kompetisi esports berjudul KASKUS Battleground: Mobile Games Festival Season 2. Acara yang mengusung game Rules of Survival (RoS) tersebut menjanjikan hadiah hingga 240 juta rupiah. 15 tim finalis hadir di The Grand Lawn Bintaro Jaya Xchange Mall (BXc Mall) untuk mengikuti babak final secara offline.

Rangkaian acara KASKUS Battleground: Mobile Festival Season 2 ini telah berjalan mulai bulan Juli 2018. Lebih dari 400 tim mengikuti kualifikasi dan disiarkan langsung oleh KASKUS melalui layanan KASKUS Live. Acara yang terwujud berkat kerja sama KASKUS dengan AXIS dan RevivalTV ini bertujuan salah satunya untuk mendorong perkembangan esports tanah air, sekaligus mewadahi minat salah satu komunitas terbesar di KASKUS yaitu komunitas game.

KASKUS Battleground Season 2 | Crowds
Suasana final KASKUS Battleground: Mobile Games Festival Season 2

Sebelum acara puncak di BXc Mall, KASKUS juga telah mengadakan roadshow ke kampus-kampus dengan isi turnamen game serta talkshow seputar industri esports. Pada season kedua ini, KASKUS mengunjungi Universitas Tarumanagara (Untar) di tanggal 13 September 2018. Beberapa narasumber yang hadir antara lain Endang Astutiningsih (Event & Activation Youth Marcom PT XL Axiata), Darius Andana Haris, S.Kom., M. TI. (Dosen Smart Game Design Universitas Tarumanagara), Senz (Chief Executive Officer RevivalTV), serta Icha Mochalatte (esports caster).

Usai melalui babak kualifikasi serta final yang sengit selama dua hari, tim Elite8 akhirnya keluar sebagai juara 1 dan berhak membawa pulang hadiah senilai Rp35.000.000. Juara 2 yaitu Nara e-Sports mendapatkan hadiah Rp20.000.000, sedangkan juara 3 yang berhak atas hadiah Rp15.000.000 diraih oleh Aura e-Sports.

KASKUS Battleground Season 2 | Elite8
Tim Elite8 yang keluar sebagai juara

Mobile games memang sangat diminati oleh kalangan anak muda saat ini di mana pun dan kapan pun. Karena itu kami senang sekali melihat perkembangan turnamen KASKUS Battleground yang semakin besar partisipasi para anak muda di setiap season-nya,” demikian pernyataan dari Hilda Hendrio, Head of Marketing KASKUS seperti yang dikutip dari rilis pers. “Kami harap KASKUS Battleground ini bisa menjadi sarana untuk mereka mengembangkan kemahirannya dalam bermain games dan juga mengenal sisi profesional industri esports yang menjanjikan bagi para anak muda.”

Setelah Season 2 berakhir, kita tidak perlu menunggu lama akan kedatangan KASKUS Battleground: Mobile Games Festival Season 3. Kompetisi tersebut akan segera dilaksanakan, yaitu pada bulan Oktober – Desember 2018. Kali ini game yang diusung adalah PlayerUnknown’s Battlegrounds Mobile (PUBG Mobile). Informasi lebih lengkap dan syarat pendaftaran nantinya bisa diakses melalui alamat situs http://battleground.kaskus.id.

Rules-of-Survival

Rules of Survival, Game Mirip PUBG Versi Mobile yang Mencekam

Beberapa waktu yang lalu, Tencent dikabarkan sedang menggarap game dengan formula Battle Royale seperti PlayerUnknown’s Battlegrounds atau PUBG. Namun justru rival abadi mereka, NetEase, yang lebih dulu meluncurkan game mirip PUBG versi mobile bernama Rules of Survival secara global.

Game ini mendarat lebih dahulu di iOS, menyusul kemudian Android. Anda akan menjadi salah satu dari 120 pemain. Berawal dari aksi terjun payung dari pesawat, hingga akhirnya mendarat ke sebuah pulau dan siap bertempur. Jujur saja, awalnya saya pesimis game ini mampu menyajikan keseruan PUBG, hingga akhirnya saya mencobanya sendiri.

Melihat dari sisi grafis, saya yakin bahwa game ini tidak dibuat asal-asalan. Game ini punya kualitas grafis 3D yang memukau. Itu poin plus yang pertama, sedangkan yang kedua, kontrol permainan juga intuitif dan mudah dikuasai.

Anda bisa bermain solo, duo, atau squad (4 orang). Jika bermain sebagai tim, maka fokuslah bekerja sama. Tips dari saya, setelah terjun pergilah ke suatu bangunan untuk mendapatkan senjata dan perlindungan yang diperlukan.

Taktik tentunya dibutuhkan untuk menang, mengingat zona aman juga akan semakin mengecil. Bertahan atau menyerang, itu pilihan Anda. NetEase Games mengatakan bahwa Rules of Survival bukan hanya sekedar permainan. Ini adalah tentang pertempuran hidup dan mati.

Application Information Will Show Up Here

Sumber: PhoneArena.