Tag Archives: rumah123

Proptech di Indonesia

Melihat Sejauh Mana Digitalisasi dalam Bisnis Properti di Indonesia

Pandemi dinilai telah mengakselerasi pertumbuhan platform proptech di Indonesia. Hal ini ditengarai urgensi bisnis properti untuk bisa mempercepat semua proses dengan mengadopsi digital. Untuk melihat seperti apa tren dan gelombang berikutnya dari bisnis proptech di Indonesia, perlu dilihat juga perubahan dari kebiasaan di sisi pelanggan.

Dalam sesi temu media yang digelar Sinar Mas Land pekan lalu, hadir Maria Herawati Manik (Country Manager Rumah123), Indira Shadrina (Co-Founder & CCO IDEAL), Irawan Harahap (Chief Digital Tech and Ecosystem Sinar Mas Land), Mulyawan Gani (Chief Transformation Officer Sinar Mas Land), dan Bayu Seto (Partner Living Lab Venture). Diskusi tersebut membahas perkembangan dan potensi proptech di Indonesia.

Inovasi digital dan peluang konsumen muda

Setelah melakukan joint venture dengan 99.co, Rumah123 mencatat peningkatan jumlah kunjungan pengguna di website saat pandemi hingga sekarang. Untuk bisa terus menghadirkan inovasi yang relevan, mereka juga berupaya melakukan kegiatan secara online dengan mitra terkait hingga mendorong para agen mereka untuk lebih cepat melakukan follow up, ketika calon pembeli atau potential buyer sudah melakukan pencarian online.

“Apa yang terjadi adalah selama pandemi mulai banyak bermunculan pilihan pencarian properti secara online dengan menggunakan teknologi 3D. Sebelum pandemi teknologi tersebut belum banyak digunakan oleh pembeli hingga agen, dan hanya berfungsi sebagai pelengkap saja,” kata Country Manager Rumah123.com Maria Herawati Manik.

Namun demikian menurut Maria, meskipun dari kalangan pengembang properti sudah secara cepat mengadopsi digital, dari kalangan agen belum banyak yang mau melakukan kegiatan secara online. Untuk Rumah123 terus mendorong semua agen untuk melakukan kegiatan omnichannel, dengan menggabungkan proses pencarian secara online kemudian ditindaklanjuti lagi secara offline.

“Terutama dari generasi muda. Dibutuhkan waktu rata-rata sekitar satu minggu bagi mereka untuk melakukan penelitian rumah pilihan, bahkan beberapa membutuhkan waktu lebih. Sebagai platform kita mencoba untuk melihat seperti apa pain point mereka untuk bisa melancarkan kegiatan pembelian hingga final,” kata Maria.

Mulai bermunculan usia muda untuk pembelian properti juga dilihat oleh pengembang properti besar seperti Sinar Mas Land. Menurut Chief Transformation Officer Sinar Mas Land Mulyawan Gani, sejak tahun 2020 usia 40 tahun ke bawah mulai banyak yang melakukan pembelian properti. Diperkirakan dalam waktu lima tahun ke depan akan lebih banyak lagi generasi muda yang melakukan pembelian.

“Dengan adanya platform seperti Rumah123 hingga IDEAL, diharapkan bisa memberikan informasi yang lebih mendalam kepada calon pembeli. Ke depannya kita juga ingin memfokuskan kepada riset dan keputusan untuk membeli rumah, untuk itu edukasi menjadi penting bagi kami selaku property developer,” kata Mulyawan.

IDEAL juga memiliki misi untuk bisa menjadi platform yang relevan bagi calon pembeli yang ingin melakukan pembelian rumah melalui “responsible lending”. Memanfaatkan mitra pengembang ternama dan perbankan, platform mereka menghadirkan kemudahan untuk bisa melancarkan proses pembelian rumah para generasi muda saat ini.

“Kita melihat ketakutan terbesar generasi muda saat ingin membeli rumah adalah penolakan KPR yang ternyata kerap terjadi. Untuk itu sebagai platform fintech yang mendukung sektor properti, kita berharap bisa meminimalisir penolakan KPR tersebut di kalangan generasi muda,” kata Co-Founder & CCO IDEAL Indira Shadrina.

Perluas ekosistem melalui “Digital Hub”

Sinar Mas Land melakukan transformasi digital untuk memberikan pelayanan dan produk terbaik bagi masyarakat sejak tahun 2016. Dari segi infrastruktur, perusahaan menerapkan penyediaan jaringan fiber optic untuk internet berkecepatan tinggi, pengawasan lalu lintas melalui traffic command center, dan lain sebagainya.

Sejak tahun 2017 Sinar Mas Land pun menggelontorkan investasi senilai 1,5 triliun Rupiah untuk bisa melancarkan rencana mereka memperluas ekosistem. Ke depan, Sinar Mas Land menyiapkan dana investasi mencapai Rp5 -6 triliun untuk terus mengembangkan kawasan Digital Hub. Perusahaan sendiri mengklaim hingga saat ini sudah mengantongi revenue Rp1 triliun-Rp 1,2 triliun dari startup.

Mereka juga mengembangkan Digital Hub, sebuah kawasan seluas 26 hektar yang didedikasikan untuk komunitas, institusi pendidikan, startup, dan perusahaan multinasional di bidang teknologi digital dan kreatif. Perusahaan seperti Traveloka, Unilever, NTT, Grab, dan Apple kini telah masuk ekosistem digital Sinar Mas Land.

Dalam kesempatan tersebut juga dibahas upaya Sinar Mas Land untuk memperluas ekosistem mereka melalui Digital Hub. Saat ini sudah ada 4 startup unicorn di Indonesia yang berkantor di BSD. Dalam waktu dekat kawasan BSD juga bakal menjadi TikTok Hub bagi konten kreator TikTok di Indonesia.

“Selain menyediakan infrastruktur kami juga ingin fokus mengembangkan talenta digital. Di BSD saat ini sudah banyak sekolah hingga kelas untuk edukasi yang relevan yang diharapkan nantinya bisa menghubungkan talenta yang relevan dengan tech company hingga startup yang ada,” kata Chief Digital Tech and Ecosystem Sinar Mas Land Irawan Harahap.

Edukasi terus menerus perlu dilakukan untuk mendorong adopsi teknologi properti (proptech) oleh konsumen, pengembang, dan agen

Pandemi Akselerasi Bisnis Platform Proptech

Salah satu sektor yang sempat terganggu pertumbuhannya selama pandemi adalah sektor properti. Namun memasuki akhir tahun 2020, kondisi diklaim mulai membaik, dibarengi dengan mulai banyaknya permintaan dari pengguna. Sejumlah platform teknologi properti (proptech) optimis kondisi tahun ini lebih baik.

“Saat awal pandemi memang kami mengalami kendala. Namun akhir tahun 2020 lalu keadaan semakin membaik, [mulai] sekitar bulan September 2020 lalu tepatnya,” kata Co-Founder & CEO RoomME Glen Ramersan.

Country Manager Rumah123 Maria Manik mengatakan, “Secara keseluruhan Q-on-Q Maret 2020-Maret 2021 tren sewa dan dijual masih cukup konsisten.”

Sementara Rentfix mencatat adanya lonjakan permintaan di segmen sewa pergudangan. Permintaan pergudangan di kategori komersial lebih tinggi jumlahnya dibandingkan kategori lainnya seiring dengan naiknya permintaan di retail online.

“Kami tetap optimis bahwa di tahun 2021 ini permintaan apartemen maupun properti lainnya akan mengalami peningkatan,” kata CEO Rentfix Effendy Tanuwidjaja.

Pandemi “paksa” adopsi solusi teknologi

Masih dominannya developer dan agen menggunakan cara-cara tradisional untuk mempromosikan properti mereka dinilai menjadi penghambat adopsi teknologi di sektor ini. Strategi platform proptech untuk mempercepat pertumbuhan bisnis adalah melakukan edukasi ke mitra dan pengguna.

“Meskipun sebagian besar mitra kami adalah mereka yang tidak terlalu familiar dengan teknologi dan penggunaan aplikasi pada khususnya, namun karena pandemi mereka ‘dipaksa’ untuk bisa menggunakan dan membiasakan diri dengan aplikasi RoomME,” kata Glen.

Kegiatan tambahan, seperti mengikuti pameran properti dan talkshow properti secara online diklaim mampu meningkatkan jumlah pengguna dan mitra yang mengadopsi solusi teknologi. Konsumen sudah mulai merasakan manfaat kemudahan dalam mencari, menyewa, membeli, ataupun menjual properti melalui platform digital.

“Perubahan dari konsumen terkait dengan penyewaan dan jual beli properti di Rentfix selama pandemi adalah masyarakat semakin beradaptasi dengan teknologi menggunakan platform digital dalam mencari kebutuhan properti. Rentfix pun mencatat ada 100 ribu kunjungan pengguna per tahun 2020. [..] Sejumlah portal properti teknologi, baik sewa maupun jual beli atau proptech, menginformasikan lonjakan pengunjung di situs mereka,” kata Effendy.

Bagi Rumah123 yang sebagian besar pengguna mereka adalah pengembang dan agen, segala hal yang berkaitan dengan properti akan memerlukan edukasi secara terus menerus. Edukasi yang diberikan pun beragam bentuknya, termasuk berbentuk media artikel.

“Selain itu kami juga melakukan beberapa acara online semenjak pandemi seperti IG live, webinar dan online talkshow yang dikemas dengan menarik dan mengundang pembicara dari pakar properti, financial advisor / planner hingga influencer ataupun YouTuber,” kata Maria.

Tren pengguna proptech

Data yang dimiliki platform proptech mengungkapkan kebanyakan masyarakat Indonesia masih lebih memilih penyewaan dan jual beli rumah dibandingkan apartemen.

Dalam satu tahun terakhir, Rumah.com mencatat indeks harga apartemen, khususnya di Jabodetabek mengalami penurunan. Indeks harga apartemen secara nasional di Q1 2021 turun sebesar 5,3% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Sebagai perbandingan, indeks harga rumah tapak masih mengalami peningkatan tipis sebesar 0.5% YoY.

“Melihat indeks suplai listing apartemen untuk dijual yang juga mulai menurun, bisa diasumsikan bahwa jumlah unit apartemen saat ini sedang ada di puncaknya untuk beberapa waktu ke depan. Melihat perlambatan bahkan penurunan harga apartemen, wajar jika para pelaku properti berusaha memaksimalkan pemasukan dari sewa, khususnya melaui platform yang dapat memaksimalkan okupansi inventori sewa,” kata Consumer Marketing Manager Rumah.com Imam Wiratmadja.

Selama 1 tahun ke belakang, pencarian rumah masih merupakan pilihan utama, yaitu 88% dari total pencarian di Rumah123. Sedangkan urutan selanjutnya adalah tanah sekitar 7%, apartemen 3% dan komersial 2%. Jika dilihat dari YoY, volume pencarian rumah mengalami peningkatan sekitar 3%, apartemen menurun sekitar 2%, dan untuk tanah dan komersial mengalami penurunan yang tidak terlalu signifikan.

Sedangkan Rentfix mencatat, meskipun permintaan sewa apartemen saat ini memang mengalami penurunan, namun masih tetap ada.

“Beberapa hal yang nantinya akan menjadi pendorong utama yang akan bisa memperkuat daya sewa dan jual beli properti adalah, meningkatkan kepercayaan maupun keyakinan (confident) pasar, keamanan publik, serta mendorong peluang investasi yang lebih baik. Hal ini akan berlaku untuk semua sektor properti baik residensial maupun komersial,” kata Effendy.

Sementara itu bagi platform seperti RoomME, yang melakukan kurasi ketat untuk properti kos/co-living, rumah masih menjadi pilihan konsumennya. Selain harga yang jauh lebih terjangkau, kultur kekeluargaan di rumah membuatnya jauh lebih populer.

“Penghuni yang memang mencari kos biasanya mereka mencari convenience yang tidak akan pernah didapatkan di apartemen. Sedangkan penghuni yang mencari apartemen itu biasa mereka mencari privacy, yang memang kurang di kos,” kata Glen.

Mengamati varian layanan, model bisnis, dan peta persaingan startup di bidang properti yang beroperasi di Indonesia.

Startup Proptech di Indonesia, dari Model Bisnis hingga Peta Persaingan

Startup teknologi di bidang properti, atau biasa disebut proptech (property technology), tampaknya tengah mendulang untung di tengah pertumbuhan jumlah masyarakat urban di Indonesia. Mereka coba mengakomodasi kebutuhan akan hunian atau tempat tinggal – paling banyak rumah atau apartemen. Sejauh ini, melihat yang sudah beroperasi di Indonesia, ada beberapa bentuk layanan yang ditawarkan.

Secara umum proptech  sendiri didefinisikan sebagai penggunaan teknologi informasi untuk membantu pengguna melakukan pencarian, pembelian, penjualan, dan pengelolaan real estat. Saat ini bentuknya beragam, mulai dari situs listing properti, platform virtual reality untuk meningkatkan pengalaman pengguna, sistem penyewaan, hingga pendanaan properti.

Model bisnis dan layanan

Ditinjau dari visinya, layanan proptech terbagi menjadi tiga kategori. Pertama ialah penggunaan teknologi untuk memberikan sentuhan digital di unit propertinya itu sendiri. Bentuknya bermacam-macam, mulai dari penerapan sensor internet of things (IoT) hingga sistem pemantauan otomatis memanfaatkan kamera yang dilengkapi kecerdasan buatan.

Di tingkat global, berbagai perangka pendukung untuk smart home sudah banyak diproduksi, contohnya Switchmate yakni saklar pintar yang dapat dikendalikan melalui ponsel. Perusahaan teknologi raksasa seperti Apple dan Google pun juga mulai memberikan fokus tersendiri untuk kebutuhan ini. Sementara di tingkat pengembang lokal memang belum banyak, namun sudah mulai bermunculan. Salah satunya produk kunci pintar yang diproduksi Sugar Tech.

Kedua ada platform penyewaan, ini jadi yang paling banyak dijumpai di Indonesia. Mereka mencoba menyederhanakan proses bisnis dari hulu ke hilir. Mulai menyediakan wadah bagi pemilik properti untuk mempromosikan unitnya, memudahkan pengguna untuk menemukan properti sesuai kriterianya – beberapa platform menyediakan jasa konsultasi, hingga menjadi perantara dalam proses penyewaan.

Beberapa platform terkait di antaranya Lamudi, Travelio, Rumah123, 99.co, dan Rumah.com – kendati beberapa sajikan layanan dan fitur berbeda. Misalnya Travelio, berangkat dari layanan penyewaan kamar hotel, kini mereka akomodasi penyewaan rumah, vila, dan apartemen. Tidak hanya mengiklankan unit properti saja, mereka juga membantu pemilik melakukan pengelolaan dan operasional.

Baru-baru ini situs listing indekos Mamikos juga kenalkan layanan baru mereka berjuluk Mamirooms. Konsepnya sama, selain mempromosikan unit kamar yang tersedia, kini mereka membantu pemilik properti untuk melakukan pengelolaan. Termasuk di dalamnya meningkatkan standardisasi properti, operasional, hingga pemasaran.

Model Bisnis Startup Proptech

Model bisnis ketiga mengakomodasi aspek finansial. Mekanisme kredit sejauh ini masih jadi yang paling populer untuk transaksi jual-beli unit real estat. Untuk memudahkan prosesnya, beberapa startup mulai bermain di sana. Mulai dari membantu menyajikan komparasi dan kalkulasi, menjembatani akses kredit dengan perbankan, hingga menyajikan layanan p2p lending untuk membantu pembiayaan.

CicilSewa dan Gradana adalah dua contoh startup di bidang properti yang fokus pada pembiayaan. Layanan yang dihadirkan CicilSewa memberikan talangan untuk pembiayaan properti kepada pengguna. Sementara Gradana manfaatkan skema p2p lending untuk pinjaman kredit properti – termasuk memberikan pinjaman untuk melakukan pembayaran uang muka.

Peta persaingan startup proptech

Awal tahun 2018, pengembang situs properti asal Singapura 99.co resmi mengumumkan akuisisinya terhadap platform lokal Urbanindo. Berbentuk akuisisi penuh, kini tim dan produk Urbanindo dilebur ke dalam layanan 99.co Indonesia. Sejak resmikan kehadirannya di Indonesia, layanan 99.co terus tancap gas jadi platform untuk perantara transaksi jual-beli real estat.

Tak hanya berhenti di sana, pasca dapatkan pendanaan 216 miliar Rupiah, perusahaan jalin kerja sama strategi bersama REA Group, yang sebelumnya terlebih dulu akuisisi iProperty — termasuk di dalamnya platform Rumah 123. Melalui kemitraan tersebut kedua perusahaan bentuk joint venture untuk bersama-sama memenangkan bisnis proptech di Asia Tenggara.

REA turut memberikan investasi 113 miliar Rupiah untuk pengembangan bisnis. Pasalnya operasional bisnis iProperty di Singapura dan Rumah123 di Indonesia akan dikelola bersama. Co-Founder & CEO 99.co Darius Cheung akan memimpin.

Selain dua grup perusahaan tersebut, di Indonesia juga beroperasi unit bisnis milik PropertyGuru. Mereka menjalankan dua situs, yakni Rumah.com dan Rumahdijual.com yang diakuisisi pada akhir 2015 lalu. Di Indonesia, operasionalnya turut didukung konglomerasi EMTEK Group sebagai investor di putaran pendanaan seri D.

Lamudi juga turut jadi pengembang situs listing properti yang mengudara di Indonesia. Mereka hadir sejak tahun 2014. Satu tahun beroperasi, pada tahun 2015 perusahaan melakukan akuisisi platform PropertyKita. Selain di Indonesia, saat ini mereka juga beroperasi di Filipina. Sementara operasional Lamudi di Timur Tengah telah diakuisisi Emerging Markets Property Group pertengahan tahun ini.

Startup proptech di Indonesia

Jika ditarik benang merahnya, dari semua pemain yang memimpin pasar – salah satunya dinilai dari statistik kunjungan dan valuasi perusahaan – merupakan pemain regional. Model bisnisnya serupa, mengedepankan poin “sharing” dibumbui dengan menjual layanan promosi dan pemasaran bekerja sama dengan agen properti.

Pembiayaan properti

Bank BTN menjadi BUMN yang difokuskan untuk pembiayaan properti. Untuk menjangkau pangsa pasar yang lebih luas, mereka mengembangkan konsep proptech melalui BTNProperti.co.id yang menyajikan listing lengkap dengan akses pembiayaan. Pada dasarnya situs-situs listing atau marketplace yang dibahas sebelumnya juga memberikan rekomendasi pembiayaan kredit melalui bank-bank yang menjadi mitra. Di Indonesia, hampir semua bank memiliki produk Kredit Perumahan Rakyat (KPR).

Ingin hadirkan akses menyeluruh, platform asal Singapura CloseBuy Asia Pasific beberapa bulan lalu resmikan kehadiran di Indonesia. Melalui aplikasi mobile, mereka dampingi pengguna memilih unit properti dan akses pembiayaan kredit melalui perbankan mitra. Inovasi yang cukup baru juga dihadirkan pemain lokal Gradana. Seperti disinggung sebelumnya, mereka integrasikan sistem p2p lending untuk pembiayaan, dengan sasaran pengguna dari kalangan masyarakat yang belum terlayani bank (unbankable).

99.co Akuisisi Rumah123

Bentuk “Joint Venture” Bersama REA Group, 99.co Kini Pimpin Bisnis iProperty dan Rumah123

Pengembang layanan proptech 99.co kemarin (08/10) mengumumkan aksi perusahaan dalam “joint venture” bersama REA (Real Estate Australia) Group. Kesepakatan itu akan membawa dua kanal properti digital milik REA, yakni iProperty.com.sg (beroperasi di Singapura) dan Rumah123.com (beroperasi di Indonesia), dikelola 99.co untuk memenangkan pasar Asia Tenggara.

Dalam joint venture ini, REA juga menggelontorkan investasi US$8 juta untuk mendukung pengembangan dan pertumbuhan. Secara bisnis ketiga layanan akan menyatu, Co-Founder & CEO 99.co Darius Cheung akan memimpin.

Dalam siaran pers yang diterbitkan REA Group, disebutkan perusahaan joint venture didirikan melalui transfer/penggabungan bisnis 99.co, iProperty.com.sg, dan Rumah123. Pemegang saham 99.co saat ini, termasuk co-founder, Sequoia, pendiri Facebook Eduardo Saverin, Allianz X, MindWorks Ventures, East Ventures dan 500 Startups akan mendapat kepemilikan saham di perusahaan JV berjumlah 73%. REA Group akan menjadi pemegang saham terbesar dengan 27% kepemilikan saham.

Sebelumnya iProperty Group (induk perusahaan Rumah123.com) diakuisisi REA pada November 2015 lalu dengan total saham yang dibeli setara dengan AU$578 juta atau sekitar Rp 5,5 triliun.

“Kami datang untuk memimpin pasar. Ini adalah tonggak penting yang menempatkan kami sebagai portal properti nomor 1 di Indonesia dan sedang menuju nomor 1 di Singapura. DNA inovatif kami ditambah dengan pengalaman REA menjadikan ini sebagai kemitraan yang ‘mematikan’, belum pernah terjadi sebelumnya di Asia Tenggara,” sambut Darius.

Di awal tahun 2018, 99.co juga telah melakukan akuisisi penuh ke portal properti lokal UrbanIndo. Saat ini data sudah dimigrasikan penuh. Perusahaan makin agresif pasca Agustus 2019 lalu mendapatkan pendanaan seri B senilai $15,2 juta, dengan menempatkan wilayah Jabodetabek sebagai pasar utama mereka.

“Selama dua tahun terakhir kami mengagumi inovasi dan kecepatan yang dilakukan Darius dan timnya ke pasar yang mereka layani. Kombinasi hebat dari talenta, teknologi, keahlian digital, dan hubungan pelanggan yang kami miliki akan menambah kemampuan perusahaan untuk bersaing dan menang di Singapura dan Indonesia,” sambut CSO & CEO Asia Rea Group Henry Ruiz.

Di awal tahun ini, Rumah123 menunjuk Maria Herawati Manik untuk jadi Country Manager baru mereka, menggantikan Ignasius Untung. Bersama pemimpin baru, Rumah123 fokus meningkatkan pengalaman pengguna melalui inovasi digital yang dihadirkan.

Di wilayah regional, salah satu pesaing di bisnis ini adalah PropertyGuru. Mereka mengoperasikan beberapa layanan proptech di beberapa negara, termasuk Rumah.com di Indonesia.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here
Menggantikan Ignatius Untung, Maria Herawati Manik akan fokus meningkatkan "consumer experience" dalam pencarian properti dengan inovasi baru

Maria Herawati Manik Jadi Country Manager Rumah123 yang Baru

Setelah menjabat sebagai Country Manager Rumah123 selama hampir empat tahun, Ignatius Untung mengumumkan pengunduran dirinya dari jajaran manajemen Rumah123 hari ini (22/02). Kepada DailySocial, Untung mengungkapkan, alasan dirinya keluar dari Rumah123 yaitu untuk merealisasikan rencana baru yang masih enggan dijelaskan lebih lanjut. Untung juga merupakan Ketua Umum idEA.

“Untuk waktu 2-3 bulan ini saya mau bantu teman membangun startup dulu sebelum bergabung ke tempat baru yang saya belum bisa sebutkan nama perusahaannya. Nanti saya update lagi kalau saya sudah bisa share nama perusahaannya.”

Selama menjabat sebagai Country Manager Rumah123, Untung bertanggung jawab untuk memperluas bisnis Rumah123 di Indonesia, termasuk mengembangkan teknologi dan mempercepat pertumbuhan bisnis.

Country Manager baru

Rumah123, yang merupakan anak perusahaan REA Group, langsung mengumumkan Maria Herawati Manik sebagai Country Manager Rumah123 yang baru. Maria telah bergabung dengan Rumah123 sejak 2017 sebagai GM Sales dan memiliki pengalaman lebih dari 18 tahun di bidang Sales dan Marketing.

Kepada DailySocial, Maria mengungkapkan beberapa fokus Rumah123 di bawah kepemimpinannya, termasuk tetap fokus meningkatkan consumer experience dalam pencarian properti dengan inovasi-inovasi baru yang juga akan membantu pelaku industri properti di Indonesia. Disinggung apakah ada perubahan di manajemen Rumah123, Maria menegaskan tidak ada perubahan yang signifikan.

“Saat ini fokus kami masih ingin menjadi situs properti nomor satu di Indonesia dengan memiliki lebih dari satu juta listing secondary maupun primary listing yang dihadirkan bagi para pencari rumah. Di tahun 2019 ini kami juga akan mengeluarkan inovasi terbaru di situs kami untuk mempermudah para konsumen dalam pencarian rumah,” kata Maria.

Maria akan menjadi bagian dari REA Group International Leadership Team yang bertanggung jawab langsung ke Henry Ruiz, CEO REA Group Asia.

“Maria memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai industri properti di Indonesia, dan juga memiliki hubungan yang kuat dengan customer kami. Sejak bergabung di tahun 2017, Maria memegang peranan penting dalam membesarkan Rumah123 sebagai portal pilihan terbaik dalam bisnis properti. Saya sangat senang dapat menunjuk seseorang yang memiliki kapabilitas yang tinggi untuk membawahi tim Rumah123,” kata CEO REA Group Asia Henry Ruiz.

Application Information Will Show Up Here
Dua kandidat Ketua Umum idEA 2018-2020 Ignatius Untung dan Fajrin Rasyid bersama Ketua Umum terdahulu Daniel Tumiwa dan Aulia Marinto / idEA

Country General Manager Rumah123 Ignatius Untung Jadi Ketua Umum idEA yang Baru

Country General Manager Indonesia REA Group / Rumah123 Ignatius Untung terpilih menjadi Ketua Umum idEA (Asosiasi E-Commerce Indonesia) untuk masa bakti 2018-2020 di Musyarawarah Anggota hari ini. Di pemungutan suara tahap akhir, Untung mengungguli President Bukalapak M. Fajrin Rasyid.

Untung menggantikan Aulia E. Marinto, mantan CEO Blanja yang kini ditarik kembali untuk berkiprah di Telkom Group. Di kepemimpinan idEA sebelumnya, Untung menjadi Ketua Bidang Ekonomi dan Bisnis.

Sesuai dengan kampanyenya, fokus Untung di kepengurusan mendatang adalah meningkatkan manfaat idEA bagi para anggotanya dan meningkatkan kontribusi industri e-commerce secara umum untuk pertumbuhan ekonomi.

Untung memiliki pengalaman kerja di berbagai agensi periklanan sebelum lanjut berkiprah di sejumlah perusahaan teknologi. Ia menjabat sebagai Country General Manager Indonesia untuk REA Group / Rumah123 sejak tahun 2015.

Cara tepat menggunakan email marketing / Pexels

Masa Depan Email untuk Pemasaran

Sebagai salah satu kanal pemasaran digital yang paling “tua”, peranan email dalam kegiatan pemasaran ternyata masih penting dan belum bisa ditinggalkan. Kemudahan serta kebiasaan orang banyak memanfaatkan email untuk kegiatan pekerjaan, berbelanja online hingga kegiatan finansial, membuat email akan selalu menjadi bagian dari rutinitas orang banyak.

Namun tidak dapat dimungkiri, sifatnya yang terkesan mengganggu dan kerap dihiraukan, menyulitkan startup hingga brand untuk mempromosikan produk atau layanan melalui email. Namun demikian dengan strategi yang tepat, penggunaan email untuk kegiatan pemasaran justru bisa memberikan hasil yang lebih baik. Dan diperkirakan dengan dukungan media sosial dan teknologi saat ini, email akan semakin berkembang menjadi channel pemasaran yang efektif.

Hindarkan mengirimkan email blast

Salah satu kebiasaan dari brand hingga startup saat ini adalah mengirimkan email kepada orang banyak sekaligus dengan konten yang “random” dan tidak relevan. Selain akan langsung dihiraukan bahkan dikategorikan Spam oleh orang yang menerima email tersebut, cara seperti ini juga sangat tidak efektif.

Menurut Co-Founder dan CEO MailTarget Yopie Suryadi, sebelum mengirimkan email kepada target pasar ada baiknya untuk memanfaatkan data analytics dan lebih menitikberatkan pada “email experience”.

Selain itu penggunaan email list juga harus dicermati. Salah satu tips yang wajib untuk diperhatikan adalah untuk menghindari pembelian email list.

“Cara instan seperti pembelian email list bisa berbahaya untuk reputasi domain dan terancam di-blacklist bahkan bisa dikategorikan sebagai Spam.”

Yopie menyarankan untuk menggunakan double opt-in untuk memastikan engagement terjadi. Melalui proses double opt in, biasanya setelah orang  subscribe, akan dikirimkan email lagi untuk validasi atau menyatakan kesediaan memberikan alamat email untuk dikirimkan newsletter.

Hal lain yang juga wajib untuk dilakukan terkait dengan penggunaan email list adalah melalui A/B test dan variasi konten untuk mengetahui kebutuhan konsumen.

“Intinya fokus ke open rates, agar terjadi engagement dulu. Lalu setelah open rates berhasil naik, baru mulai memperhatikan metrik yang lain seperti CTR dan interest, lokasi, dan lainnya,” kata General Manager Marketing Rumah123 Fanny Meilana.

Ciptakan konten ideal untuk newsletter

Saat newsletter akan dikirimkan, penting juga untuk memahami karakteristik setiap segment audience yang diincar. Dalam hal ini konten tersebut harus bisa mewakili minat serta kesukaan dari orang tersebut.

“Sebut saja newsletter Toyota, yang ditujukan ke engineer maka akan lebih baik berbicara update teknis dari mobil, kemampuan mesin, perubahan suspensi dan lainnya. Hal lain yang perlu dicermati adalah agar tidak memasukkan terlalu banyak informasi dalam satu newsletter yang dikirimkan. Idealnya dalam satu newsletter hanyalah membawa satu pesan yang terbaik,” kata President Director EMC Group (Aidoru) Eddy Yansen.

Di dalam email pemasaran, terdapat berbagai macam bentuk newsletter atau nurture campaign hingga sales campaign. Selain itu dalam strateginya juga dikenal istilah email cycle, yaitu dalam rangkaian email pemasaran tentukan terlebih dahulu, apa saja konten yang ingin dikirimkan. Contohnya, minggu pertama newsletter, minggu kedua update produk, minggu ketiga promo dan lainnya.

“Satu hal yang harus diperhatikan, setiap email marketing yang kita kirimkan harus mempunyai goal dan call to action,” kata Yopie.

Aspek relevansi menjadi krusial untuk konten dalam newsletter. Ada baiknya untuk tidak terlalu terkesan menjual dan menceritakan konten yang terlalu panjang. Hal ini berpengaruh kepada kebiasaan orang, dalam waktu 10 detik melihat judul email dilanjutkan kepada isi konten email. Hal tersebut bisa berakhir sukses jika konten menarik dan bermanfaat untuk orang tersebut.

“Relevansi menjadi strategi kunci dalam konten. Semakin tinggi relevansi maka akan semakin tinggi engagement yang didapatkan. Relevansi bisa didapatkan dari trending topics, consumer needs, dan lainnya,” kata Fanny.

Penggunaan service provider email

Saat ini sudah banyak layanan email service provider yang memudahkan perusahaan untuk mengirimkan email marketing memanfaatkan tools yang ada. Mulai dari yang berbayar hingga gratis. Agar kegiatan tersebut memberikan hasil yang memuaskan, perhatikan benar Insight/Report Dashboard yang tersedia, fitur yang memudahkan segmentasi untuk mendukung personalisasi kegiatan pemasaran.

“Pastikan juga vendor memiliki kapasitas pengelolaan “IP whitelist” email yang baik. Karena di email blast technology yang terpenting adalah menjadi reputasi IP yang digunakan,” kata edy.

Hal lain yang harus diperhatikan jika memanfaatkan email service provider adalah memilih tools yang dilengkapi dengan fitur pendukung, harga terjangkau dan fitur yang beragam. Bukan hanya produk asing, produk lokal juga saat ini sudah memiliki teknologi dan fitur yang bermanfaat untuk kegiatan digital marketing.

Tren email pemasaran

Dengan semakin berkembangnya teknologi AI, automation, behavioral targeting, email pemasaran masih menjadi channel yang digunakan oleh marketers sebagai bagian dari kegiatan pemasaran. Namun tidak bisa dihindari akan adanya penurunan untuk open rate, CTR dan conversions.

“Dengan semakin besarnya penggunaan mobile phone, konten email marketing pun harus semakin lebih singkat dan padat (screen mobile lebih kecil vs desktop) dan journey pun harus sangat simple,” kata Fanny.

Selain itu email pemasran tetap akan menjadi sarana komunikasi Brand (B2C) ke penggunanya. Sementara dalam B2B, email marketing akan selalu menjadi sarana komunikasi penting yang tidak boleh ditinggalkan.

Email marketing bersama chat/messaging dan media sosial akan bertumbuh saling melengkapi, dan tidak akan saling mematikan. Ketiga platform inilah yang dipercaya akan menjadi cara komunikasi masa depan,” kata Eddy.

Kemampuan email yang bisa men-generate ROI dan conversion yang paling tinggi, harus diperlakukan berbeda dengan penggunaan media sosial. Walaupun email cukup efektif sifatnya, namun pada akhirnya email tidak bisa berdiri sendiri, diperlukan sinergi dengan channel lain.

“Itu sebabnya MailTarget meluncurkan fitur multi channel yang sekarang sudah bisa diakses versi betanya di dasbor kami. Menjadikan pekerjaan digital marketing menjadi mudah, hanya perlu dua jam di hari Senin yang cerah untuk membuat konten email, Instagram, Twitter, untuk 12 minggu ke depan,” tutup Yopie.

Mengunjungi kantor baru Rumah123 / DailySocial

DStour #37: Menikmati Kantor Baru Rumah123

Terletak di kawasan perkantoran Kuningan, Jakarta Selatan, kantor baru Rumah123 didesain dengan menggabungkan unsur korporasi REA Group dan sentuhan khas Indonesia. Sengaja didesain untuk membuat pegawai betah bekerja di kantor, ruang kerja Rumah123 juga dilengkapi lounge room yang lumayan banyak dan kursi pijat canggih yang bisa digunakan untuk melepas kepenatan usai bekerja.

Simak liputan DStour di kantor baru Rumah123 berikut ini.

Langkah Rumah123 Tahun Depan dan Potensi Bisnis Teknologi di Bidang Properti yang Belum Banyak Dilirik

Sepanjang tahun 2016 ini, kita menyaksikan geliat pertumbuhan dan pergerakan yang luar biasa dari bisnis startup teknologi  di Indonesia. Pendanaan, akuisisi, draft regulasi, inovasi, hingga meledaknya pertumbuhan salah satu sektornya, yakni fintech. Namun, di tengah hingar bingar itu rupanya ada satu sektor yang menyimpan ‘kecantikannya’ sendiri dan masih belum banyak dilirik, yaitu bidang properti. Kami berkesempatan berbincang dengan Country General Manager Rumah123 Ignatius Untung terkait dengan potensi bisnis properti dan langkah apa yang akan diambil Rumah123 untuk 2017 nanti.

Bisnis teknologi di bidang properti belum mendapat lirikan dalam beberapa tahun belakangan ini bukan tanpa sebab. Sektor properti sendiri secara umum memang sedang dalam fase perlambabatan. Contohnya di sektor perkantoran.

Menurut pemberitaan Marketeers, penyerapan ruang kantor di kawasan Central Business District (CFD) dalam semester pertama hanya mencapai 29.000 m2, atau melorot 30 persen dari penyerapan sepanjang 2015 lalu. Hal yang sama terjadi di luar kawasan CFD yang mencapai 84.000 m2, atau hanya 65 persen dari yang dicapai tahun lalu.

Meski demikian, tidak sedikit pula yang optimis bahwa tahun depan akan menjadi siklus baru bagi bisnis properti. Alasannya sederhana, karena pembangunan infrastruktur di daerah urban yang semakin marak, insentif dan kebijakan pemerintah yang semakin probisnis, dan juga suksesnya program tax amnesty dinilai dapat menjadi pendorong dalam mempercepat pemulihan di sektor ini. Pendapat tak jauh berbeda pun datang dari Untung.

“Potensi startup teknologi bidang properti di tahun 2017 itu menarik sekali karena market properti yang mengalami perlambatan dari tahun 2014 sudah menunjukkan sinyal rebound di akhir 2016 ini. Perlambatan itu sendiri adalh siklus 8 tahunan yang selalu terjadi ketika market sudah over heat. Setelah dua tahun melambat, sudah saatnya untuk mulai berakselerasi lagi, lebih banyak transaksi, artinya volume bisnis yang makin besar,” ujar Untung.

Sayangnya, bisnis properti masih dianggap sebagai sesuatu yang serius sehingga kecantikan yang dimiliki pun seolah-olah menjadi tidak seksi lagi. Tidak seseksi ketika membicarakan makanan, mode, gawai, atau bahkan mobil. Apalagi bila melihat bisnis e-commerce dengan subjek mode, gawai, makanan, atau transportasi yang selalu didukung biaya promosi yang besar sehingga magnitude brand exposure pun lebih besar.

Untung menjelaskan, “Padahal, properti adalah salah satu dari sedikit bisnis yang situsnya sudah bisa dimonetisasi, bahkan [memiliki] belanja iklan yang jauh lebih kecil dari kategori lain. Market-nya pun challenging, penuh strategi. Tidak hanya online, tetapi juga offline karena properti masih termasuk high involvement product yang proses transaksinya masih harus melibatkan offline engagement.”

“Tidak heran raksasa e-commerce yang hebat di bidang marketplace sekalipun ternyata tidak bisa memimpin di pasar properti ketika masuk ke bisnis portal properti. Selain itu, salah satu pemain classified horizontal yang gelontoran uang promosinya bisa mencapai ratusan milyar per tahun pun sampai rela masuk ke bisnis ini yang masuk kategori classified vertical. Ini membuktikan bahwa bisnis portal properti amatlah seksi, menantang, dan menuntut kemampuan bisnis yang tinggi, bukan sekedar adu kuat budget pemasaran,” lanjutnya.

Langkah Rumah123 di tahun 2017

Di tahun 2017, Rumah123 akan berupaya tetap menjadi market leader dengan menempatkan produk dan marketing sebagai tool untuk mencapainya / Pixabay
Di tahun 2017, Rumah123 akan berupaya tetap menjadi market leader dengan menempatkan produk dan marketing sebagai tool untuk mencapainya / Pixabay

Dengan potensi yang masih terbuka lebar untuk digali, adalah hal yang wajar bila persaingan akan semakin ketat ke depannya. Untung juga menyebutkan bahwa tahun depan jumlah pendatang baru pemain bisnis teknologi di bidang properti akan semakin bertambah, terutama dari luar Indonesia. Pun begitu, Untung lebih senang menyambut mereka sebagai rekan untuk membesarkan pasar ketimbang sebagai pesaing.

Kalaupun ada ancaman, menurut Untung, pemain-pemain yang lebih kecil dulu yang akan merasakan dampaknya. Lain ceritanya dengan Rumah123 yang sudah menjadi bagian dari REA Group. Untung pun menegaskan bahwa pihaknya sudah IPO dan sebagai grup sudah memiliki positive cash flow.

“Kami punya financial back-up yang cukup untuk menghadapi persaingan. Kami [juga] merekrut talenta-talenta terbaik di industri. […] Secara teknologi, kami sudah melakukan banyak inovasi jauh lebih awal dari pemain lainnya, bukan hanya sebagai portal properti, tetapi juga e-commerce player secara keseluruhan. Contohnya, VR/AR, big data, machine learning, bot, dan lainnya,” ucap Untung.

Untung melanjutkan, “Di Indonesia sendiri, dalam hal revenue, kami punya 85% market share di kategori property developer dan 90% market share di kategori nonproperty [termasuk mortgage product]. Kami juga menerapkan mental inovasi, termasuk dengan menyelenggarakan 4X hack-day competition per tahunnya dan puluhan training per tahunnya. Sebagai bagian perusahaan media terbesar di dunia, News Corp, kami juga bisa memanfaatkan teknologi dan resource dari sister company kami.”

Rumah123 sendiri sudah sejak tiga tahun silam menawarkan  bisnis mediasi KPR yang dijalankan sendiri dan diklaim Untung market share-nya mencapai 90% in term of revenue di kategori yang sama. Di tahun 2016 juga, Untung mengklaim telah memiliki lebih dari 520 ribu listing di portalnya, terbesar untuk portal berbayar. Sementara jumlah transaksi yang tercatat di website diperkirakan mencapai 700 triliun per tahunnya.

Di samping itu, menurut Untung pihaknya telah berhasil meng-capture lebih dari 1,5 juta dataset dari pencarian, listing, inquiry, hingga transaksi. Semua data tersebut nantinya diolah untuk meningkatkan personalisais dan relevansi yang lebih tepat untuk menjangkau audience yang lebih tepat.

Untung mengatakan, “Dari situ kami memiliki market leadership yang telak dalam hal revenue, karena kami bisa mendorong performance para pengiklan dengan lebih baik dibanding pesaing. Ketika pemain lain masih sibuk adu banyak traffic kami sudah berbicara mengenai relevansi yang artinya performa yang lebih baik.”

“Tahun 2017 diyakini sebagai tahun kebangkitan properti. Dari sisi bisnis, kami ingin setidaknya mempertahankan kepemimpinan kami di pasar dan ini hanya bisa dilakukan dengan inovasi produk yang fit market, strategi marketing yang tepat sasaran, dan sales mentality yang berorientasi pada helping instead of selling. Kami memastikan betul concern consumer dan customer kami menjadi prioritas dengan produk dan marketing ditempatkan sebagai tools untuk mencapainya, bukan sebaliknya yang menempatkan produk menjadi center dari segalanya,” tandasnya.

Gandeng Rumah123, Karir.com Sematkan Penghitung KPR di Fitur “Salary Benchmark 2.0”

Bertempat di The Hook, Jakarta, kemarin (14/12) layanan pencari kerja Karir.com meresmikan kehadiran Salary Benchmark 2.0. Di versi terbarunya ini tersemat beberapa fitur baru yang memungkinkan pengguna untuk ‘mengintip’ rentang gaji di industri lain dan kalkulator penghitung Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Untuk fitur kalkulator KPR sendiri, Karir.com menggandeng Rumah123 sebagai rekanan dengan kemitraan tidak bersifat eksklusif.

Fitur Salary Benchmark pertama kali diperkenalkan secara resmi oleh Karir.com pada bulan November 2015 yang dapat hadir atas kerja sama dengan Kelly Services Indonesia, perusahaan rekrutmen dan headhunter asal Amerika Serikat. Pada dasarnya, fitur ini berfungsi sebagai pebanding gaji yang memungkinkan calon pelamar untuk mengetahui gaji di pasaran untuk tiap level posisi dan industri yang sama, tempat pengguna bekerja sekarang.

Setelah memperbarui ke versi 1.2, kini Salary Benchmark 2.0 sudah resmi diperkenalkan ke publik. Di versi ini, Karir.com bekerja sama dengan Rumah123 untuk menyematkan fitur kalkulator KPR. Di samping menghitung harga cicilan, jika harganya cocok, maka pengguna juga bisa langsung mengajukan KPR melalui tautan yang tersedia di Karir.com. Target yang dibidik dari kahadiran fitur baru ini adalah generasi milenial, atau generasi yang lahir antara tahun 1981-1994.

Fitur lainnya yang hadir dalam Salary Benchmark versi 2.0 adalah kemampuan untuk ‘mengintip’ rentang gaji di industri yang berbeda dari tempat pengguna Karir.com bekerja saat ini. Di versi terbarunya ini juga, Salary Benchmark juga dapat memberikan rekomendasi posisi-posisi di atas posisi pengguna saat ini bisa diraih pengguna dengan performa yang lebih baik.

CEO Karir.com Dino Martin mengatakan, “Fitur ini hadir sebenarnya berangkat dari pengalaman sendiri. Ketika pertama kali bekerja yang pertama saya pikirkan adalah membeli rumah, […] kalau dibandingkan dengan [generasi] yang sekarang [milenial] itu jauh. Lima tahun [bekerja] belum memikirkan untuk membeli rumah. […] Sementara faktanya, harga rumah itu tidak pernah turun.”

Kalkulator KPR Karir dan Rumah123 / DailySocial
Kalkulator KPR Karir dan Rumah123 / DailySocial

Berdasarkan data temuan Karir.com, gaji rata-rata generasi yang lahir antara 1981-1994 di Jakarta adalah Rp 6,1 juta per bulan. Sedangkan menurut Rumah123, untuk dapat mencicil rumah di Jakarta dibutuhkan gaji minimal sebesar Rp 7,5 juta per bulan.

Berdasarkan data Salary Benchmark 1.2, saat ini hanya ada 17 persen saja profesional di Jakarta yang memiliki gaji Rp 7,5 juta atau lebih untuk generasi yang lahir antara tahun 1981-1994.

“Dengan penghasilan Rp 7,5 juta itu pun mereka hanya bisa membeli rumah dengan kisaran harga tertinggi Rp 300 juta. Mempertimbangkan jumlah cicilan KPR, mereka hanya bisa mencicil hingga Rp 2,2 juta per bulannya, atau 30 persen dari gaji,” ujar Country General Manager Rumah123 Ignatius Untung.

Untung sendiri menegaskan bahwa harga hunian rumah di Jakarta diprediksi naik hingga 150 persen dalam lima tahun mendatang. Sedangkan kenaikan gaji dengan periode yang sama, menurut Dino, hanya berkisar 60 persen.

“Jadi, kalau mau memiliki rumah harus mulai mencicil dari sekarang,” tegas Untung.

Untuk menggunakan kalkulator KPR ini, pengguna perlu mendaftarkan diri terlebih dahulu di platform Karir.com. Setelah itu, dia hanya perlu memasukkan harga rumah yang ingin dibeli, lalu uang muka sebesar 30 persen dan batas pinjaman akan otomatis dihitung oleh mesin.

Satu hal yang cukup disayangkan adalah fitur Salary Benchmark ini hanya dapat diakses melalui situs desktop dan situs mobile dari Karir.com meski saat ini sudah ada aplikasi Android yang tersedia. Kalaupun fitur Salary Benchmark ini sudah tersedia di aplikasi mobile, pengalamannya belum sebaik yang tersedia di situs desktop atau situs mobile karena saya sendiri masih kesulitan untuk mencarinya.

Karir.com sendiri saat ini sudah berada di bawah naungan Grup EMTEK setelah diakuisisi secara diam-diam sekitar bulan Februari 2015. Meski menyandang status sebagai pionir portal pencarian kerja online, kini kolam tempat Karir.com bermain sebenarnya sudah cukup ramai. Di Indonesia, Karir.com perlu bersaing dengan portal pencarian kerja seperti Job.id, Jobstreet, Jobplanet, dan masih banyak lagi.

Application Information Will Show Up Here