Setelah bertransformasi dari brand Ceria menjadi Net1 pasca hadirnya perusahaan Skandinavia AINMT, Sampoerna Telekomunikasi Indonesia (STI) terus berekspansi memperluas jangkauan. Yang terakhir adalah masuknya layanan nirkabel 4G/LTE 450 MHz ke Pulau Bali. Mereka juga telah hadir di Serang, Ambon, Makassar, dan Lombok.
‘’Bali merupakan provinsi yang menopang ekonomi bangsa melalui industri pariwisatanya. Pertumbuhan industri yang semakin menggeliatkan perekonomian lokal itulah yang membuat kami komitmen kuat terhadap Bali,” tutur Larry Ridwan, CEO STI.
Berdasarkan data APJII di tahun 2016, disebutkan penetrasi pengguna internet di Pulau Bali dan Nusa Tenggara Barat mencapai hampir 6,2 juta orang.
Fokus mereka di Bali adalah membantu migrasi pengguna Ceria untuk menggunakan teknologi 4G/LTE 450 MHz yang kini menjadi andalan Net1. Proses migrasi ini diperkirakan akan berlangsung hingga akhir tahun.
STI, menurut Larry, akan memaksimalkan akses Net1 agar bisa menjangkau seluruh wilayah Bali, mulai dari Gilimanuk hingga ujung timur di Gili Selang.
Disebutkan bahwa fokus Net1 di berbagai daerah adalah memindahkan semua pelanggannya dari pengguna CDMA ke pengguna layanan 4G/LTE hingga akhir tahun ini. Selain Net1, Smartfren adalah operator CDMA Indonesia yang sampai saat ini bertahan dan beralih menggunakan teknologi 4G/LTE.
Tahun depan Net1 akan tancap gas mengkomersialkan layanan 4G/LTE-nya, termasuk merambah pasar B2B dengan menawarkan konektivitas untuk solusi Internet of Things (IoT). Dua minggu yang lalu Net1 menggandeng INTI untuk pengembangan solusi ini.
–
Amir Karimuddin berkontribusi untuk pembuatan artikel ini