Tag Archives: samsung galaxy note20 ultra

Fitur-Fitur Tersembunyi yang Perlu Diketahui Pengguna Samsung Galaxy Note20 Series

Saya yakin kita semua tahu bahwa menilai suatu smartphone tidak bisa dari segi hardware-nya saja. Tanpa didampingi software yang bermutu, perangkat mungkin akan terkesan sia-sia, sebab pada akhirnya kombinasi hardware dan software inilah yang selalu berperan dalam keseharian pengguna.

Ambil contoh Samsung Galaxy Note20 Series. Smartphone ini boleh datang membawa stylus yang amat canggih, akan tetapi itu tidak akan terlalu berguna kalau Samsung tidak menyematkan aplikasi yang sangat powerful seperti Samsung Notes. Dalam beberapa kesempatan, terkadang kita malah bisa menemukan fitur-fitur tersembunyi yang tersimpan dalam software milik perangkat.

Melalui sebuah workshop yang digelar via Zoom, Samsung Indonesia mengajak sejumlah media untuk mengintip fitur-fitur tersembunyi yang terdapat pada Galaxy Note20 Series. Narasumber yang diundang adalah Lucky Sebastian, sosok yang sudah dikenal di bidang per-gadget-an, dan yang kebetulan memang mengaku menggunakan Note20 Ultra sebagai daily driver-nya.

Dalam presentasinya, Lucky sempat mendemonstrasikan banyak fitur tersembunyi milik Note20 yang bisa sangat berguna dalam rutinitas sehari-hari, baik untuk urusan produktivitas maupun hiburan. Beberapa di antaranya cukup simpel, sedangkan sisanya diwujudkan dengan memanfaatkan fleksibilitas dari aplikasi Bixby Routines.

Samsung Galaxy Note20 Ultra

Kita mulai dari yang simpel, yakni memindah file dari Note20 ke laptop menggunakan fitur Link to Windows. Supaya bisa memindahkan banyak file sekaligus (apapun jenis file-nya), Lucky menyarankan untuk memakai aplikasi My Files. Sebaliknya, kalau ingin memindah file dari laptop ke Note20, cukup drag-and-drop ke mana saja di jendela aplikasi Link to Windows, maka file-nya akan otomatis masuk ke folder Downloads di Note20.

Masih seputar produktivitas, Lucky juga sempat mencontohkan bagaimana aplikasi Samsung Notes telah berevolusi menjadi pengolah PDF yang sangat powerful. Untuk keperluan seperti menandatangani surat perjanjian misalnya, pengguna bahkan bisa menyematkan file gambar meterai dan mengatur posisinya dengan bebas, tidak seperti di aplikasi PDF pada umumnya.

Selain untuk menandatangani PDF, S Pen juga bisa dipakai untuk mencorat-coret kalender bawaan Note20, sehingga pengguna bisa membuat catatan dengan menulis tangan seperti di kalender fisik. Masalahnya, menulis di kotak tanggal yang kecil mungkin agak menyulitkan, dan di sini pengguna bisa mengakalinya dengan dua cara: dengan zooming, atau dengan memakai tool lasso.

Untuk cara yang kedua ini, pengguna tinggal menulis seperti biasa di mana saja di aplikasi kalender, lalu pilih icon lasso yang muncul di bagian bawah layar. Setelahnya, tinggal lingkari tulisannya, kecilkan ukurannya, dan pindahkan ke kotak tanggal yang dimau.

Samsung Galaxy Note20 Ultra

Beralih ke kamera, di sini kita bisa melihat contoh kegunaan Bixby Routines. Lucky menjelaskan bahwa Bixby Routines dapat dipakai untuk mematikan suara shutter kamera secara otomatis, tanpa harus mengaktifkan profil silent pada pengaturan ponsel. Jadi ketika sudah keluar dari aplikasi kamera, maka suara otomatis tidak akan di-mute.

Trik lain yang juga menarik adalah untuk perekaman video dengan jangkauan zoom paling maksimal. Secara default, Note20 memang bisa memotret dengan zoom sejauh 50x, tapi kalau untuk video, zoom-nya hanya mentok di 20x saja. Triknya adalah, ketimbang mengganti mode secara manual, pengguna bisa memperbesar hingga 50x, lalu merekam dengan menekan dan menahan tombol shutter ketika masih dalam mode Photo.

Kamera milik Note20 turut dilengkapi beragam fitur AR, dan salah satu yang menarik menurut Lucky adalah yang bernama Picture Link. Dengan fitur ini, pengguna bisa menjadikan objek sebagai pemicu (trigger) atas konten multimedia. Terakhir, Lucky tidak lupa mengingatkan bahwa fitur Face Unlock milik Note20 bisa dipercepat dengan memilih opsi “Add alternative look” setelah melakukan setup awal.

Optimasi performa Note20

Samsung Galaxy Note20 Ultra

Beralih ke topik performa, Lucky membagikan trik supaya Note20 Ultra bisa lebih efisien soal konsumsi daya tanpa mengorbankan kecanggihan layarnya. Normalnya, cara termudah untuk menghemat baterai adalah dengan mengaktifkan fitur Medium Power Saving. Sayangnya, ketika fitur ini diaktifkan, maka layar Note20 Ultra akan terkunci di refresh rate 60 Hz.

Lagi-lagi di sini ada cara untuk mengakali dengan memanfaatkan Bixby Routines. Jujur caranya agak sedikit rumit, tapi pada akhirnya Medium Power Saving bisa tetap aktif bersamaan dengan Adaptive Refresh Rate (120 Hz). Sangat disayangkan sejauh ini belum ada fitur untuk saling berbagi shortcut dalam Bixby Routines, sehingga pengguna tidak perlu repot mengutak-atik secara manual. Semoga saja ini sudah masuk dalam perencanaan Samsung selanjutnya.

Bixby Routines juga dapat dipakai untuk mengganti resolusi layar secara sementara di aplikasi-aplikasi untuk menonton video macam YouTube atau Netflix. Seperti yang kita tahu, Note20 Ultra memang bisa mendukung refresh rate 120 Hz, akan tetapi itu cuma bisa untuk resolusi 1080p saja, bukan 1440p yang merupakan resolusi asli layar Note20 Ultra.

Samsung Galaxy Note20 Ultra

120 Hz memang sangat berguna untuk gaming, tapi kalau untuk menonton video, 60 Hz saja sebenarnya sudah cukup, dan yang lebih penting adalah resolusi. Menggunakan Bixby Routines, pengguna dapat mengatur supaya resolusi layar berganti ke 1440p secara otomatis setiap kali aplikasi seperti YouTube atau Netflix dibuka, lalu turun kembali ke 1080p (tapi 120 Hz) saat keluar dari aplikasi tersebut.

Terakhir, untuk keperluan gaming, pengguna Note20 bisa melakukan kustomisasi performa dengan lebih mendetail menggunakan aplikasi bernama Game Plugins. Aplikasi ini jarang diketahui karena tempatnya bukan di Google Play Store, melainkan di Galaxy Store.

Di Game Plugins, pengguna dapat menerapkan kustomisasi yang mendetail untuk masing-masing permainan, mulai dari kualitas grafiknya secara umum, atau menentukan fps maksimumnya. Pengguna bahkan bisa melihat semacam benchmark performa dari tiap-tiap game menggunakan aplikasi ini.

Duet S Pen dan S Notes pada Galaxy Note20 untuk Bekerja di Era New Normal

Dilihat dari sudut mana pun, Samsung Galaxy Note20 Series memang merupakan perangkat yang sangat ideal untuk memaksimalkan produktivitas. Layar besarnya sangat nyaman dipakai untuk menyunting dokumen, sedangkan storage-nya yang melimpah juga memastikan pengguna bisa menyimpan banyak file sekaligus. Tidak ketinggalan juga adalah baterainya, yang tak cuma berkapasitas besar, tapi juga mendukung pengisian yang cepat.

Jadi tanpa didampingi S Pen pun sebenarnya Note20 sudah sangat cocok dipakai bekerja. Namun kenyataannya tidak demikian. Sejak generasi pertamanya yang dirilis 10 tahun silam, Galaxy Note Series selalu hadir bersama S Pen, dan Samsung tentu sudah menyempurnakannya lebih jauh lagi pada Note20 Series.

Pembaruan yang paling utama adalah terkait latency. Berkat refresh rate 120 Hz pada layar Note20 Ultra, latency S Pen bisa dipangkas hingga menjadi 9 milidetik saja. Pada Note20, latency-nya tercatat cuma 26 milidetik, jauh lebih instan daripada milik generasi sebelumnya. Secara keseluruhan, latency yang rendah bakal semakin memberikan kenyamanan saat mencatat, mengedit foto, maupun mengedit video menggunakan S Pen.

Namun seperti yang kita tahu, S Pen bukan lagi sekadar stylus, melainkan juga remote control dengan beragam fungsionalitas. Pada Note20, Samsung telah menambahkan beberapa gerakan baru (Air Gesture) untuk S Pen. Selain hardware, pembaruan juga diterapkan pada software, spesifiknya aplikasi Samsung Notes.

Fitur-fitur baru S Notes

Duet maut S Pen dan S Notes pada Note20 bakal semakin terasa di masa pandemi seperti sekarang, sebab kita dituntut untuk bisa bekerja di mana pun dan dalam situasi apa pun, termasuk bekerja dari rumah dan selagi diganggu oleh banyak faktor pengalih perhatian. Di sinilah S Notes mencoba membantu.

Ketika harus mencatat sesuatu secara tiba-tiba, ada fitur Screen-off Memo yang bisa dimanfaatkan. Cukup keluarkan S Pen dan ketuk layar Note20 Series menggunakan S Pen, maka pengguna bisa langsung menulis tanpa perlu membuka lockscreen terlebih dulu dan mencari aplikasi S Notes. Catatan yang dibuat di sini tentu akan disimpan ke dalam S Notes secara otomatis, dan pengguna juga punya opsi untuk mengubah catatannya menjadi format PDF, PPT maupun DOC.

Terkadang saat mencatat dengan terburu-buru, mungkin tulisan pengguna akan kelihatan miring, dan di sini fitur Auto Straighten bakal sangat berguna. Lalu seandainya harus memberikan feedback kepada tim, S Notes menawarkan fitur Import PDF sehingga pengguna bisa langsung mencorat-coret di atas dokumen tersebut menggunakan S Pen, baik untuk menandai tulisan, memberikan komentar, atau menaruh gambar.

Juga unik adalah fitur Audio Bookmark, yang dirancang untuk memberikan timestamp pada Voice Notes dan mensinkronisasikannya dengan tulisan yang pengguna buat secara bersamaan. Fitur ini sangat berguna seandainya pengguna lupa mengenai salah satu poin pembicaraan yang dicatat sebelumnya. Cukup tekan tombol play di kanan atas S Notes, lalu ketukkan S Pen pada poin yang ingin diingat, maka S Notes akan memainkan Voice Notes-nya secara otomatis.

Pembaruan lainnya adalah sistem folder pada S Notes, yang memudahkan pengguna untuk mengatur semua catatannya seperti mengatur file di PC, sehingga mudah dicari di kemudian hari. Buat yang punya lebih dari satu perangkat pintar, S Notes kini menawarkan fitur sinkronisasi otomatis sehingga semua catatan yang pengguna buat bisa tersedia di setiap perangkat yang dimiliki.

Konsumen yang ingin memiliki Samsung Galaxy Note20 Series bisa langsung mengikuti pre-order mulai 6 Agustus hingga 19 Agustus 2020. Berikut rincian penawaran menarik yang bisa didapat selama masa pre-order:

  • Galaxy Note20 dibanderol dengan harga Rp 14.499.000. Setiap pemesanan akan disertai dengan e-voucher untuk pembelian Galaxy Buds+ senilai Rp 2.399.000
  • Galaxy Note20 Ultra varian 256 GB memiliki harga Rp 17.999.000, sementara varian 512 GB dibanderol senilai Rp 19.999.000. Setiap pemesanan Galaxy Note20 Ultra akan disertai dengan e-voucher untuk pembelian Galaxy Buds Live senilai Rp 2.599.000

Peserta pre-order juga berkesempatan untuk mendapatkan Bank Cashback hingga Rp1.000.000 dengan bunga cicilan 0% dan periode hingga 24 bulan bila menggunakan mitra-mitra Bank Samsung di Indonesia. Sedangkan bagi yang sudah register sebelumnya di situs resmi Samsung dan melanjutkan dengan pembelian akan mendapatkan smart case cover senilai Rp699.000.

Untuk mengikuti pre-order atau mendapatkan informasi lebih lanjut dapat dilakukan dengan mengunjungi situs Pre-Order Samsung di www.galaxylaunchpack.com serta berbagai e-commerce yang telah bekerja sama dengan Samsung untuk pre-order kali ini, yaitu Lazada, JD.ID, Blibli, Shopee, Tokopedia, Eraspace, Bukalapak, Akulaku, Bhinneka.com, Dinomarket, dan Globalteleshop.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh Samsung. 

Samsung Luncurkan Galaxy Note20, Note20 Ultra, dan Z Fold2

Seperti yang sudah diprediksi, Samsung akhirnya menyingkap secara resmi Galaxy Note versi baru, yakni Note20 dan Note20 Ultra. Juga seperti yang sudah diperkirakan, keduanya sama-sama mengusung spesifikasi kelas wahid.

Kita mulai dari Note20 Ultra terlebih dulu, sebab inilah model yang benar-benar tanpa kompromi. Di Amerika Serikat, banderol harganya dipatok mulai $1.299, dan di rentang harga itu tentu konsumen mendambakan yang terbaik dari Samsung.

Benar saja, dari segi fisik saja, Note20 Ultra sudah kelihatan lebih premium ketimbang seri Note10, terutama berkat bezel layar yang bahkan lebih tipis lagi. Bezel yang nyaris tidak ada ini mengapit layar AMOLED 6,9 inci beresolusi 3088 x 1440 pixel, dan tentu saja Samsung tidak lupa menyematkan dukungan refresh rate 120 Hz di sini. Layar ini juga luar biasa terang dengan tingkat kecerahan maksimum 1.500 nit.

Sepintas layarnya terdengar identik dengan milik S20 Ultra, namun kalau soal performa, Note20 Ultra lebih unggul berkat chipset Qualcomm Snapdragon 865+. Saya belum tahu apakah versi yang dijual di Indonesia bakal membawa spesifikasi yang berbeda; apakah akan ditenagai chipset Exynos 990 yang sama seperti milik S20 Ultra, atau ada chipset lain yang lebih baru lagi.

Melengkapi prosesornya adalah pilihan RAM 8 GB atau 12 GB, storage internal berkapasitas 128 GB, 256 GB atau 512 GB (plus slot microSD), dan baterai 4.500 mAh. Sekali lagi kalau soal spesifikasi, ada baiknya kita menunggu pengumuman resmi dari Samsung Indonesia.

Untuk kameranya, tonjolan masif di belakang itu dihuni oleh tiga modul: kamera utama 108 megapixel f/1.8, kamera ultra-wide 12 megapixel f/2.2, dan kamera periskop 12 megapixel yang menawarkan 5x optical zoom atau 50x digital zoom. Tepat di bawah LED flash-nya, kita juga bisa melihat sebuah sensor laser autofocus. Beralih ke depan, ada kamera selfie 10 megapixel dengan Dual Pixel AF.

Lalu kalau ditanya apa alasan terkuat untuk membeli Note20 Ultra ketimbang S20 Ultra, maka jawabannya tentu saja adalah S Pen. Stylus milik Note20 Ultra ini punya dimensi yang sama persis seperti milik Note10, akan tetapi latency-nya sudah dipangkas hingga menjadi 9 milidetik saja, atau hampir lima kali lebih rendah daripada sebelumnya.

Berkat latency serendah itu, tentu saja pengguna bakal mendapat pengalaman menulis atau menggambar yang lebih baik lagi, yang nyaris tidak berbeda dari mencorat-coret di atas kertas. Satu hal yang agak disayangkan adalah, Samsung memindah slot untuk menyimpan S Pen ke sebelah kiri pada duo Note20 ini.

Note20 non-Ultra tapi juga bukan Lite

Oke, saatnya beralih ke Note20 biasa. Jujur saya agak bingung dengan perangkat yang satu ini. Pasalnya, meski dihargai paling murah $999, perangkat ini terkesan terlalu banyak kompromi. Di beberapa aspek, bahkan Galaxy S20 biasa saja kedengaran jauh lebih menarik ketimbang Note20, kecuali Anda benar-benar melihat S Pen sebagai prioritas.

Lihat saja layarnya, yang merupakan panel AMOLED 6,7 inci beresolusi 2400 x 1080 pixel, dengan refresh rate 60 Hz. Bukan salah ketik, tapi memang kenyataannya cuma 60 Hz. Aneh memang, apalagi mengingat semua seri S20 datang membawa layar 120 Hz, dan seandainya ini Note20 Lite yang dibicarakan, saya sih tidak akan terkejut. Desain layarnya pun berbeda dari Note20 Ultra; ujung-ujungnya lebih membulat, dan sisi sampingnya tidak melengkung mengikuti kontur bodi.

Terkait spesifikasi, Note20 turut ditenagai oleh chipset Snapdragon 865+ untuk versi yang dijual di Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya. RAM-nya cuma tersedia dalam kapasitas 8 GB, sedangkan pilihan storage internalnya mencakup 128 GB atau 256 GB (tanpa slot microSD). Kapasitas baterainya sedikit lebih kecil ketimbang kakaknya di angka 4.300 mAh.

Lanjut mengenai kamera, tonjolan milik Note20 rupanya tidak sebengkak pada Note20 Ultra, tapi spesifikasinya memang juga berbeda: kamera utama 12 megapixel f/1.8 dengan Dual Pixel AF, kamera ultra-wide 12 megapixel f/2.2, dan kamera telephoto 64 megapixel f/2.0 dengan 3x hybrid zoom. Kamera depannya sama persis meski ukurannya kelihatan lebih besar di layarnya yang lebih kecil.

Kolaborasi dengan Microsoft

Samsung Galaxy Note20 Ultra Link to Windows

Hardware baru sebagian dari cerita lengkap seputar seri Note20, sebab Samsung turut mengumumkan sejumlah hasil kolaborasinya dengan Microsoft yang sangat menarik. Yang pertama berkaitan dengan fitur unggulan seri Note sendiri, yakni S Pen. Semua coretan-coretan yang pengguna buat di aplikasi Samsung Notes nantinya dapat tersinkronisasi secara otomatis ke Microsoft OneNote maupun Outlook versi web.

Ini berarti semua catatan yang pengguna buat di smartphone bisa langsung muncul di laptop dengan menggunakan layanan-layanan dari Microsoft tersebut. Fitur sinkronisasi yang sama juga berlaku untuk aplikasi Samsung Reminders, yang kontennya bisa pengguna lihat langsung di Microsoft To Do, Teams, maupun Outlook.

Juga menarik adalah pembaruan yang diterapkan pada fitur Link to Windows beserta aplikasi Your Phone di Windows 10. Pada seri Note20, kombinasi keduanya tidak cuma menghadirkan akses ke notifikasi maupun galeri foto saja di laptop yang terhubung, melainkan juga akses ke seluruh aplikasi yang terdapat di ponsel.

Multitasking pun turut didukung, yang berarti lebih dari satu aplikasi di Note20 bisa pengguna buka di laptop secara bersamaan. Kalau memang sering dibuka, aplikasinya bahkan bisa di-pin ke taskbar atau Start Menu Windows 10.

Terakhir, Samsung juga akan menyediakan bundel khusus Note20 yang meliputi akses gratis layanan Xbox Game Pass Ultimate selama tiga bulan di negara-negara tempat layanan itu tersedia, plus controller inovatif buatan PowerA. Seperti yang sudah saya tuliskan sebelumnya, per 15 September nanti, layanan cloud gaming Project xCloud akan resmi meluncur sebagai bagian dari Xbox Game Pass Ultimate, dan itu berarti konsumen Note20 bisa langsung memainkan 100 lebih game Xbox mulai pertengahan September.

Galaxy Z Fold2

Di samping Note20 dan Note20 Ultra, Samsung turut mengungkap Galaxy Z Fold2 yang membawa banyak sekali penyempurnaan jika dibandingkan dengan pendahulunya. Dalam posisi terlipat pun, Z Fold2 sudah terlihat jauh lebih menarik berkat layar bagian luar yang membentang dari ujung ke ujung dengan ukuran 6,2 inci.

Saat dibuka, giliran layar 7,6 inci yang menyambut pengguna. Baik di luar maupun dalam, pengguna tak akan menjumpai poni. Sayangnya Samsung belum membeberkan spesifikasinya secara lengkap, tapi mereka sempat menyebut refresh rate 120 Hz untuk layar bagian dalamnya, serta konstruksi layar keseluruhan yang lebih kokoh.

Bukan cuma layarnya, engselnya pun juga ikut dimatangkan lebih jauh lagi. Semua pembaruannya tentu didasari oleh berbagai masukan dari pengguna Fold generasi pertama dan pengguna Z Flip. Alhasil, engsel milik Z Fold2 sekarang bisa menahan posisi di berbagai sudut seperti Z Flip, dan ini tentunya bisa mewujudkan lebih banyak skenario penggunaan.

Di titik ini mungkin konsumen Galaxy Fold dan Z Flip terdengar seperti kelinci percobaan, tapi yang namanya produk generasi pertama memang seperti itu, dan sekarang semestinya Z Fold2 sudah jauh lebih matang dan tak lagi terkesan eksperimental.

Seperti yang bisa kita lihat, fisik Z Fold2 juga terlihat jauh lebih elegan berkat tebal bodi yang menyusut menjadi 6 mm (dalam posisi terbuka). Meski menipis, Z Fold2 rupanya mengusung kapasitas baterai yang sedikit lebih besar daripada pendahulunya di angka 4.500 mAh. Lebih lengkapnya soal Z Fold2 baru akan Samsung umumkan pada tanggal 1 September.

Sumber: Samsung.