2022 baru berjalan empat hari, namun Samsung sudah tancap gas dan memperkenalkan smartphone baru. Bukan sembarang smartphone, melainkan Galaxy S21 FE 5G yang duduk di kelas premium.
Ponsel ini melanjutkan jejak Galaxy S20 FE dengan premis yang serupa, yakni menawarkan sejumlah fitur inti dari model flagship di harga yang lebih terjangkau. Alhasil, jangan heran kalau Galaxy S21 FE punya banyak kemiripan dengan Galaxy S21 standar.
Dari segi fisik misalnya, Galaxy S21 FE mempertahankan desain Contour-Cut Frame yang diunggulkan kakaknya, namun dengan sedikit modifikasi. Di S21 FE, rumah kameranya menyatu dengan panel belakang, berbeda dari S21 standar yang rumah kameranya menyatu dengan bingkai samping. Agak berbeda, namun masih sangat menunjukkan identitas seri Galaxy S21. Untuk warnanya, Samsung menyediakan empat opsi buat S21 FE, yaitu Olive, Graphite, Lavender, dan White.
Pada sisi depan, pengguna bakal disambut oleh layar AMOLED 6,4 inci dengan resolusi FHD+ (1080p) dan refresh rate 120 Hz. Ukuran layarnya lebih besar dari S21 standar, tapi lebih kecil daripada S21+. Lebih lanjut, S21 FE juga menggunakan sensor sidik jari optical, bukan ultrasonic. Lalu kalau dibandingkan dengan S20 FE, layar S21 FE sedikit lebih kecil (selisih 0,1 inci). Juga berbeda adalah kaca pelindungnya; S21 FE menggunakan kaca Gorilla Glass Victus, bukan lagi Gorilla Glass 3 seperti pada S20 FE.
Urusan dapur pacu, S21 FE cukup identik dengan kakak-kakaknya. Samsung memang belum menyebutkan secara gamblang, namun hampir bisa dipastikan S21 FE yang bakal dijual secara resmi di Indonesia menggunakan chipset Exynos 2100. Untuk RAM dan storage, S21 FE bakal hadir dalam dua varian: 8 GB/128 GB dan 8 GB/256 GB.
Berhubung ukuran fisiknya lebih besar daripada S21 standar, S21 FE pun bisa membawa baterai yang berkapasitas lebih besar, tepatnya 4.500 mAh. Meski begitu, tebal bodinya tidak berubah dan tetap di angka 7,9 mm, lebih tipis daripada S20 FE. Samsung pun tidak lupa menyematkan dukungan fast charging 25 W untuk S21 FE, dengan klaim bahwa baterainya bisa terisi lebih dari 50% hanya dalam waktu sekitar 30 menit.
Perbedaan yang paling menonjol bisa kita temui pada kameranya. S21 FE mengemas tiga kamera belakang yang terdiri dari kamera utama 12 megapiksel f/1.8 dengan Dual Pixel AF dan OIS, kamera ultra-wide 12 megapiksel f/2.2, dan kamera telefoto 8 megapiksel f/2.4. Sebagai pembanding, S21 standar mengemas konfigurasi kamera yang serupa, akan tetapi kamera telefotonya memakai sensor 64 megapiksel dan dibekali OIS. Untuk keperluan selfie, S21 FE punya kamera depan 32 megapiksel.
Samsung sejauh ini belum menyingkap berapa harga jual S21 FE dan kapan produknya akan tersedia secara resmi di Indonesia. Di kawasan Eropa, ponsel ini kabarnya akan dijual pada 11 Januari dengan banderol mulai €749 berdasarkan laporan GSM Arena. Besar kemungkinan harganya di sini akan lebih terjangkau dari itu, mungkin di kisaran 10 jutaan rupiah.
Berbeda dari seri Galaxy Note yang dirancang untuk memaksimalkan produktivitas, seri Galaxy S selalu dipakai oleh Samsung untuk mendemonstrasikan inovasi teknologi kamera terbarunya. Sebagian besar dari kita mungkin tidak menyadarinya, akan tetapi arahan seperti ini sudah Samsung terapkan sejak Galaxy S generasi yang pertama.
Supaya lebih jelas, mari kita meninjau kembali perjalanan inovasi kamera yang dihadirkan oleh Samsung Galaxy S Series dari masa ke masa.
Samsung Galaxy S (2010)
Nenek moyang smartphone flagship Samsung ini hadir membawa kamera belakang 5 megapixel yang mampu merekam video beresolusi HD, serta dibekali fitur-fitur seperti built-in autofocus, facial recognition, maupun mode panorama yang memungkinkan pengguna untuk mengabadikan pemandangan dalam tampilan yang lebih luas daripada yang tampak di layar. Supaya lengkap, Samsung turut menyematkan kamera depan VGA yang dapat dipakai untuk video call.
Samsung Galaxy S2 (2011)
Setahun setelahnya, Galaxy S2 datang membawa peningkatan yang signifikan di sektor kamera. Pertama, resolusi kamera belakangnya ditingkatkan menjadi 8 megapixel, sedangkan kamera depannya menjadi 2 megapixel. Kedua, Samsung tidak lupa menyematkan LED flash demi membantu pengguna mengabadikan momen di kondisi minim cahaya – krusial mengingat kala itu belum ada yang namanya fitur Night Mode.
Samsung Galaxy S3 (2012)
Sekarang sudah menjadi fitur standar di hampir semua smartphone, Burst Shot merupakan salah satu fitur unggulan yang diperkenalkan Galaxy S3. Bukan cuma kamera belakangnya saja, kamera depannya pun juga bisa menangkap sebanyak 20 gambar dalam waktu 3,3 detik. Pengalaman yang didapat pengguna juga kian sempurna berkat adanya fitur Zero Shutter Lag, yang memastikan bahwa gambar akan benar-benar langsung ditangkap begitu pengguna menyentuh tombol shutter.
Samsung Galaxy S4 (2013)
Galaxy S4 memulai era baru dengan kamera belakang 13 megapixel dan kamera depan 2 megapixel. Namun yang unik dari Galaxy S4 adalah fitur Dual Shot, yang berhasil mengubah cara konsumen mengabadikan momen spesialnya dengan memotret menggunakan kamera belakang dan depan sekaligus. Foto-fotonya ini bahkan juga bisa dilengkapi dengan audio berkat fitur Sound & Shot.
Samsung Galaxy S5 (2014)
Galaxy S5 tercatat di buku sejarah sebagai ponsel pertama yang dibekali kamera 16 megapixel berteknologi ISOCELL, yang meningkatkan kualitas foto di malam hari secara cukup signifikan. Bukan cuma itu, kameranya turut dibekali fitur HDR yang dapat diaktifkan untuk pengambilan foto maupun video.
Samsung Galaxy S6 (2015)
Fitur yang sangat berkesan dari Galaxy S6 adalah Quick Launch, yang memungkinkan pengguna untuk membuka aplikasi kamera secara cepat (secepat 0,7 detik) hanya dengan menyentuh tombol home-nya dua kali. Ketajaman gambar juga ditingkatkan berkat penerapan algoritma tracking subjek, dan hasil selfie pun kian disempurnakan berkat kamera 5 megapixel f/1.9 miliknya.
Samsung Galaxy S7 (2016)
Galaxy S7 adalah yang pertama mengusung teknologi Dual Pixel AF, teknologi yang sebelumnya hanya bisa dijumpai di deretan kamera DSLR kelas atas, yang meningkatkan kinerja autofocus secara drastis, bahkan di kondisi minim cahaya sekalipun. Tidak tanggung-tanggung, Galaxy S7 berhasil memecahkan rekor benchmark DxOMark Mobile kala itu dengan skor total 88 poin.
Samsung Galaxy S8 (2017)
Peningkatan algoritma ISP (image signal processing) yang cukup advanced menjadi andalan Galaxy S8 dalam menghasilkan foto yang tajam di mana pun dan kapan pun pengguna berada. Di samping itu, navigasi kamera berbasis gesture juga dihadirkan sebagai alternatif bagi pengguna yang kesulitan mengoperasikan layar Galaxy S8+ yang besar (6,2 inci).
Samsung Galaxy S9 (2018)
Guna menghasilkan foto yang optimal di berbagai kondisi cahaya, Galaxy S9 mengandalkan teknologi Dual Aperture, dengan bukaan lensa yang paling lebar di antara semua smartphone kala itu – f/1.5 – sehingga mampu menyerap 28 persen lebih banyak cahaya daripada generasi sebelumnya. Bukan hanya itu, Galaxy S9 juga mengemas fitur Super Slow-mo yang mampu merekam video di kecepatan 960 fps.
Samsung Galaxy S10 (2019)
Melihat naiknya tren konten video, Samsung pun memperkenalkan fitur Super Steady pada Galaxy S10. Berkat stabilisasi yang efektif yang dihadirkan oleh fitur ini, pengguna jadi bisa merekam video yang mulus selagi bersepeda atau berlari. Juga disesuaikan dengan tren kala itu adalah adanya kamera ultra-wide 16 megapixel yang mampu menangkap gambar dari sudut pandang yang sangat luas.
Samsung Galaxy S20 (2020)
Galaxy S20 bisa dibilang membawa lompatan yang terbesar berkat fitur-fitur seperti perekaman video 8K maupun Space Zoom hingga sejauh 100x. Ini juga pertama kalinya Samsung menyematkan sensor beresolusi 108 megapixel pada smartphone, dengan tujuan untuk meningkatkan kapabilitas fotonya di malam hari.
Samsung Galaxy S21 Series 5G (2021)
Formula yang sama itu tetap Samsung pertahankan sampai hari ini, dan Galaxy S21 Series 5G terbukti menawarkan sistem kamera yang paling advanced dari semua penawaran Samsung sejauh ini. Apa yang ditawarkan di seri sebelumnya semakin dimatangkan hingga ke titik pro-grade di sini, seperti misalnya kamera 108 megapixel dengan teknologi nona-binning pada S21 Ultra 5G yang telah diperbarui sehingga dapat menyajikan foto HDR 12-bit dengan warna yang 64 kali lebih kaya serta dynamic range yang lebih luas.
S21 Ultra 5G juga menjadi yang pertama mengusung dua kamera telephoto sekaligus; satu dengan 3x optical zoom, satu lagi dengan 10x optical zoom, semuanya lengkap dengan teknologi Dual Pixel AF. Fitur Space Zoom 100x milik pendahulunya juga sudah dibenahi sehingga hasil jepretannya bisa lebih jelas lagi, serta lebih mudah dioperasikan berkat fitur Zoom Lock yang memanfaatkan AI untuk menjaga agar titik fokus pengguna tetap berada di tengah frame, mengurangi risiko guncangan yang terjadi saat mengambil foto dari kejauhan.
Namun bukan seri Galaxy S namanya kalau tidak memperkenalkan fitur baru. Di S21 Series 5G, ada fitur anyar bernama Director’s View yang berfungsi untuk menghadirkan kontrol layaknya seorang sutradara selagi mengambil video. Berkat fitur ini, pengguna bisa memilih lensa yang hendak digunakan dengan mudah karena preview masing-masing tangkapannya bisa dilihat langsung pada layar.
Buat para kreator yang mendambakan fleksibilitas ekstra selama merekam video, S21 Ultra 5G tak hanya menawarkan opsi perekaman 8K saja, tapi juga 4K 60 fps melalui semua kameranya, termasuk halnya kamera depan. 11 tahun berlalu semenjak Galaxy S orisinal diperkenalkan, Samsung rupanya belum bosan menjejalkan teknologi-teknologi kamera terkini ke seri smartphone andalannya ini.
—
Kunjungi www.samsung.com/id untuk mempelajari lebih lanjut tentang Galaxy S21 Series 5G.
Harga untuk Galaxy S21+ 5G mulai dari Rp15.999.000 sedangkan Galaxy S21 Ultra 5G mulai dari Rp18.999.000.
Persis seperti generasi sebelumnya, Samsung Galaxy S21 Series 5G hadir dalam tiga model yang berbeda. Ketiganya tentu juga mengusung spesifikasi yang berbeda. Jika diamati, ketiganya bahkan juga punya sejumlah perbedaan dari segi desain.
Khusus pada Galaxy S21 Ultra 5G, tepi kiri dan kanan layarnya melengkung mengikuti kontur bodi, sedangkan pada Galaxy S21 5G dan Galaxy S21+ 5G layarnya datar. Bukan hanya kelihatan lebih premium, tepi layar yang melengkung tentu juga bakal terasa lebih nyaman di genggaman, dan ini krusial mengingat Galaxy S21 Ultra 5G adalah model yang paling bongsor.
Masih seputar desain, meski ketiganya sama-sama memiliki panel belakang bertekstur matte, rupanya ada perbedaan material yang digunakan: khusus di Galaxy S21 5G, panel belakangnya ini terbuat dari bahan polikarbonat, sedangkan Galaxy S21+ 5G dan Galaxy S21 Ultra 5G sama-sama menggunakan material kaca (Gorilla Glass Victus).
Beruntung kaca buatan Corning tersebut tetap dipercaya untuk memproteksi layar milik semua model, termasuk halnya Galaxy S21 5G. Ukuran layar masing-masing perangkat tentu berbeda: S21 5G dengan layar 6,2 inci, Galaxy S21+ 5G dengan layar 6,7 inci, dan Galaxy S21 Ultra 5G dengan layar 6,8 inci. Ketiganya sama-sama mengandalkan panel Dynamic AMOLED 2X dengan refresh rate maksimum 120 Hz, tapi ada perbedaan di resolusinya.
Untuk Galaxy S21 5G dan Galaxy S21+ 5G, resolusi layar yang digunakan adalah 2400 x 1080 pixel, sedangkan pada Galaxy S21 Ultra 5G resolusinya 3200 x 1440 pixel. Khusus untuk S21 Ultra 5G, layarnya memiliki tingkat kecerahan maksimum yang paling tinggi di angka 1.500 nit, dan teknologi variable refresh rate-nya adalah yang paling canggih karena bisa turun sampai serendah 10 Hz ketika hanya sebatas menampilkan gambar statis (sehingga bisa lebih menghemat baterai). Galaxy S21 Ultra 5G juga merupakan satu-satunya model yang mendukung aksesori S Pen.
Perbandingan spesifikasi dan kamera
Usai membahas perbedaan dari segi desain dan layar, saatnya membahas perbandingan spesifikasi ketiganya secara mendetail. Trio S21 Series 5G ini memang sama-sama menggunakan chipset Exynos 2100 yang punya kinerja 30% lebih baik dan konsumsi daya 10% lebih irit daripada generasi sebelumnya, akan tetapi kapasitas RAM dan storage yang tersedia berbeda-beda di antara ketiganya.
Di Galaxy S21 5G dan Galaxy S21+ 5G, kapasitas RAM yang tersedia cuma 8 GB dengan pilihan storage 128 atau 256 GB. Di Galaxy S21 Ultra 5G, konsumen dapat memilih dari tiga kombinasi RAM dan storage yang berbeda: 12 GB/128 GB, 12 GB/256 GB, dan 16 GB/512 GB. Dengan kata lain, varian termahal Galaxy S21 Ultra 5G punya kapasitas RAM sekaligus penyimpanan dua kali lipat lebih besar daripada varian termahal Galaxy S21 5G maupun Galaxy S21+ 5G.
Lanjut ke baterai, Galaxy S21 5G mengusung baterai berkapasitas 4.000 mAh, sedangkan Galaxy S21+ 5G dan Galaxy S21 Ultra masing-masing dengan baterai 4.800 mAh dan 5.000 mAh. Ketiganya sama-sama mendukung teknologi pengisian daya cepat dengan output maksimum 25 W, serta wireless charging dengan kecepatan 15 W.
Beralih ke kamera, Galaxy S21 5G dan Galaxy S21+ 5G mengusung sistem yang identik, yang mencakup kamera utama 12 megapixel f/1.8 dengan Dual Pixel AF dan OIS, kamera ultra-wide 12 megapixel f/2.2, dan kamera telephoto 64 megapixel f/2.0 dengan 3x optical zoom. Di depan, ada kamera 10 megapixel f/2.2 yang juga mendukung teknologi Dual Pixel AF.
Untuk Galaxy S21 Ultra 5G, rincian keempat kamera belakangnya adalah sebagai berikut: kamera utama 108 megapixel f/1.8, kamera ultra-wide 12 megapixel f/2.2, kamera telephoto 10 megapixel dengan 3x optical zoom, dan kamera periskop 10 megapixel dengan 10x optical zoom. Keempat kameranya ini sama-sama dibekali teknologi Dual Pixel AF, dan Samsung tak lupa menyematkan sensor laser autofocus guna semakin memantapkan kinerjanya. Kamera depan Galaxy S21 Ultra 5G juga paling beda dengan resolusi 40 megapixel.
Semua model Galaxy S21 Series 5G mampu merekam video dalam resolusi maksimum 8K, akan tetapi cuma Galaxy S21 Ultra 5G yang sanggup merekam video 4K 60 fps menggunakan seluruh kameranya, termasuk kamera depannya.
Pre-order Samsung Galaxy S21 Series 5G
Samsung Galaxy S21 5G saat ini sudah dipasarkan dengan harga mulai Rp12.999.000, Galaxy S21+ 5G mulai Rp15.999.000, dan Galaxy S21 Ultra 5G mulai Rp18.999.000. Samsung juga masih membuka kesempatan bagi konsumen untuk melakukan pre-order hingga 27 Januari 2021 dengan mengunjungi www.galaxylaunchpack.com dan Samsung Store terdekat, atau partner resmi e-commerce Samsung (Blibli, JD.id, Lazada, Shopee, Eraspace, Tokopedia, Dinomarket, Bukalapak, Akulaku, atau Bhinneka.com).
Keuntungan melakukan pre-order adalah sebagai berikut:
Setiap konsumen yang melakukan pre-order Galaxy S21+ 5G akan mendapatkan Galaxy Buds Live dan Samsung Care+ untuk semua pembelian selama 1 tahun dan kesempatan bank cashback hingga Rp1.000.000.
Setiap konsumen yang melakukan pre-order Galaxy S21 Ultra 5G akan mendapatkan Galaxy Buds Pro dan Samsung Care+ untuk semua pembelian selama 1 tahun dan kesempatan bank cashback hingga Rp1.000.000.
Konsumen juga mendapatkan kesempatan free upgrade ke memori yang lebih tinggi untuk pre-order Galaxy S21+ 5G ataupun Galaxy S21 Ultra 5G hingga tanggal 27 Januari 2021, selama persediaan masih ada.
Semua konsumen yang melakukan pre-order juga akan langsung mendapatkan Galaxy SmartTag. Dengan Galaxy SmartTag Bluetooth Locator, konsumen dapat melacak semua yang penting. Mereka dapat menempelkannya ke kunci, tas, hewan peliharaan, atau apapun yang ingin mereka awasi. Di masa pre-order ini, Samsung menawarkan value hingga hampir 8 juta pada pembelian Galaxy S21 Ultra 512 GB. Bayangkan mendapatkan seri S21 Ultra yang paling tinggi dengan RAM 16 GB dan memori 512 GB hanya dengan membayar seharga Galaxy S21 5G dengan memori yang paling kecil. Kunjungi www.samsung.com/id untuk mempelajari lebih lanjut.
Harga untuk Galaxy S21+ 5G mulai dari Rp15.999.000 dan mulai Rp18.999.000 untuk Galaxy S21 Ultra 5G. Konsumen bisa mendapatkan Galaxy S21+ 5G seharga Rp666.625 sebulan (selama 24 bulan), sementara S21 Ultra 5G seharga Rp791.666 sebulan (selama 24 bulan) dengan nilai tukar tambah yang memenuhi syarat hingga Rp10.000.000. Tawaran untuk waktu yang terbatas. Syarat dan ketentuan berlaku. Kunjungi https://www.samsung.com/id/offer/trade-in/ untuk mempelajari lebih lanjut.
Dewasa ini, tidak sedikit pabrikan smartphone yang memasarkan produknya sebagai bagian dari sebuah ekosistem. Meski pastinya ada tujuan dari sisi marketing, pada akhirnya yang hendak dicapai adalah bagaimana konsumen bisa mendapatkan pengalaman yang lebih optimal ketimbang hanya sebatas menggunakan smartphone-nya saja.
Sebagai produsen yang portofolio produknya begitu luas, Samsung tentu tidak luput dari tren ini. Trio Samsung Galaxy S21 Series 5G yang diperkenalkan pekan lalu hadir bersama dua perangkat lain yang tak kalah menarik, yakni Samsung Galaxy SmartTag dan Samsung Galaxy Buds Pro.
Buat yang pernah memiliki Bluetooth tracker, Anda pasti tidak asing dengan konsep yang ditawarkan Galaxy SmartTag. Cukup kaitkan perangkat mungil ini ke kunci rumah, kunci mobil, tas ransel, dan lain sebagainya, maka objek-objek tersebut jadi bisa Anda lacak lokasinya menggunakan Galaxy S21 Series 5G.
Galaxy SmartTag memanfaatkan konektivitas Bluetooth Low Energy (BLE), dan jangkauannya sangatlah luas di angka 120 meter. Namun seandainya barang Anda berada di luar jangkauan koneksi, Anda masih bisa melacak lokasinya dengan bantuan pengguna perangkat Galaxy lain yang berada di area sekitar barang – dengan privasi yang tetap terjaga tentu saja.
Selain untuk mencegah barang-barang penting Anda hilang, Galaxy SmartTag juga bisa merangkap peran sebagai remote control buat perangkat IoT (Internet of Things) maupun smart home yang kompatibel dengan ekosistem SmartThings. Yang paling sederhana, tombol milik Galaxy SmartTag bisa ditekan untuk menyala-matikan lampu pintar yang terpasang dalam ruangan.
Beralih ke Galaxy Buds Pro, di sini pengguna Galaxy S21 Series 5G dapat memanfaatkannya sebagai mikrofon eksternal ketika sedang merekam video. Fitur ini sangatlah berguna ketika melangsungkan sesi vlogging, di mana suara Anda jadi bisa tertangkap dengan baik oleh mikrofon yang tertanam di Galaxy Buds Pro.
TWS ini juga mengunggulkan pengalaman penggunaan yang seamless berkat fitur Auto Switch. Contoh penggunaannya yang paling gampang adalah, ketika Anda sedang memakainya bersama Galaxy Tab S7 untuk menonton video lalu ada panggilan telepon yang masuk ke Galaxy S21 Series 5G, maka video akan dihentikan secara otomatis sehingga Anda dapat menerima panggilan teleponnya.
Saat panggilan teleponnya sudah selesai, Galaxy Buds Pro pun akan kembali terhubung ke tablet secara otomatis, dan videonya juga akan diputar kembali dengan sendirinya. Semuanya berjalan secara seamless tanpa mengharuskan pengguna menyambungkan Galaxy Buds Pro ke tablet atau smartphone secara manual (kecuali untuk setup awalnya).
Dipadukan semuanya, ekosistem Galaxy ini tentu bisa mendukung gaya hidup pengguna secara optimal. Untuk kegiatan produktivitas pun kombinasi Galaxy S21 Series 5G dan Galaxy Buds Pro pasti sangat ideal, apalagi mengingat Buds Pro punya fitur ANC yang sangat efektif dalam hal memblokir suara di sekitar sehingga pengguna dapat tetap menjaga konsentrasinya. Belum lagi kalau ternyata yang dipilih adalah Galaxy S21 Ultra 5G, yang merupakan model satu-satunya yang mendukung S Pen.
Kabar baiknya, menikmati keunggulan yang ditawarkan ekosistem Galaxy ini tidak sulit mengingat Samsung telah membundelnya menjadi satu dalam program pre-order Galaxy S21 Series 5G sampai tanggal 27 Januari 2021 nanti. Untuk semua pemesanan Galaxy S21 Series 5G, konsumen berhak mendapatkan bonus Galaxy SmartTag (di samping sejumlah bonus lain). Khusus untuk Galaxy S21 Ultra, ada tambahan bonus Galaxy Buds Pro.
Selebihnya, jika memerlukan lebih banyak unit Galaxy SmartTag, ia juga dapat dibeli secara terpisah seharga Rp399.000, sedangkan Galaxy Buds Pro dihargai Rp2.749.000 kalau mau dibeli secara terpisah.
Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh Samsung.
Samsung Galaxy S21 Series5G telah resmi hadir dalam tiga model yang berbeda, yakni Samsung Galaxy S21 5G, Galaxy S21+ 5G dan Galaxy S21 Ultra 5G. Ketiganya pun juga memiliki ukuran yang berbeda – Galaxy S21 5G dengan layar 6,2 inci, S21+ 5G dengan layar 6,7 inci, dan S21 Ultra 5G dengan layar 6,8 inci – akan tetapi memilih mana yang cocok mungkin tidak sesimpel menentukan mana ukuran yang paling pas buat Anda.
Jadi sebelum Anda melakukan pre-order (yang berlangsung sampai tanggal 27 Januari 2021), Anda harus menanyakan kepada diri sendiri dulu: “Galaxy S21 5G yang mana yang cocok buat saya?” Untuk itu, persilakan saya membantu Anda membuat keputusan.
Faktor pertama yang punya pengaruh paling besar tentu adalah harga. Galaxy S21 5G dihargai mulai Rp12.999.000, Galaxy S21+ 5G mulai Rp15.999.000, Galaxy S21 Ultra 5G mulai Rp18.999.000. Samsung menawarkan sejumlah bonus pre-order yang menarik untuk ketiganya, akan tetapi kalau Anda mengincar TWS baru Galaxy Buds Pro, maka tidak ada opsi lain buat Anda selain S21 Ultra 5G.
Selanjutnya, mari kita meninjau spesifikasi masing-masing model. Untuk Galaxy S21 5G dan S21+ 5G, spesifikasi layarnya sama persis – Dynamic AMOLED 2X beresolusi 1080p dengan refresh rate maksimum 120 Hz – dan yang membedakan hanyalah bentang diagonalnya saja. Di saat yang sama, Galaxy S21 Ultra 5G berbeda sendiri. Bukan hanya karena ukuran layarnya paling besar, melainkan juga karena resolusinya paling tinggi di angka 1440p, dan tingkat kecerahan maksimumnya juga paling superior di 1.500 nit.
Buat yang tidak terlalu sering bermain game, mungkin Galaxy S21 5G dengan dimensi yang paling ringkas cocok buat Anda, dan baterai 4.000 mAh miliknya sudah sangat cukup untuk mengakomodasi skenario penggunaan Anda yang tidak kelewat berat. Galaxy S21+ 5G di sisi lain cocok buat yang waktu luangnya banyak diisi dengan sesi gaming, apalagi mengingat kapasitas baterainya mencapai 4.800 mAh.
Buat yang tidak mau pengalaman menggunakan smartphone-nya diganggu oleh terik matahari yang paling terang sekalipun, maka Galaxy S21 Ultra 5G adalah opsi yang paling jitu buat Anda. Anda juga tak perlu khawatir layar yang sangat tajam dan terang ini berujung pada baterai yang cepat habis. Pasalnya, Galaxy S21 Ultra 5G punya kapasitas baterai yang paling besar di angka 5.000 mAh, dan teknologi adaptive refresh rate-nya adalah yang paling canggih (dapat bervariasi antara 10 Hz – 120 Hz).
Urusan performa, ketiga ponsel ini menawarkan kinerja yang cukup identik satu sama lain berkat penggunaan chipset 5nm Exynos 2100. Yang membedakan hanyalah kapasitas RAM-nya: 8 GB pada Galaxy S21 5G dan Galaxy S21+ 5G, 12 GB atau 16 GB pada Galaxy S21 Ultra 5G. Maka dari itu, menentukan mana model yang cocok pun jadi lebih mudah; kalau Anda merupakan seorang multitasker ekstrem, RAM 8 GB jelas tidak akan cukup dan S21 Ultra 5G adalah pilihan yang paling tepat buat Anda.
Fakta bahwa Galaxy S21 Ultra 5G adalah satu-satunya model yang membawa dukungan terhadap S Pen maupun stylus–stylus lain yang menggunakan teknologi Wacom juga memantapkan posisinya sebagai perangkat pilihan kalangan kreator dan profesional. Galaxy S21 Ultra 5G juga merupakan model yang paling superior kameranya, meski Galaxy S21 5G dan Galaxy S21+ 5G sendiri sebenarnya juga tidak boleh diremehkan.
Secara teknis, Galaxy S21 5G danGalaxy S21+ 5G mengusung tiga kamera belakang – kamera utama 12 megapixel f/1.8 dengan Dual Pixel AF dan OIS, kamera Ultra Wide 12 megapixel f/2.2, kamera Telephoto 64 megapixel f/2.0 dengan 3x optical zoom – plus kamera depan 10 megapixel f/2.2.
Galaxy S21 Ultra 5G membawa sistem kamera tersebut ke level yang lebih tinggi: kamera utama 108 megapixel f/1.8, kamera Ultra Wide 12 megapixel f/2.2, kamera Telephoto 10 megapixel dengan 3x optical zoom, kamera periskop 10 megapixel dengan 10x optical zoom, ditambah sensor Laser Auto Focus System dan teknologi Dual Pixel AF pada semuanya.
Dari sini bisa kita lihat bahwa Galaxy S21 Ultra 5G menawarkan jangkauan zoom yang paling jauh, namun ternyata ia juga adalah yang paling cekatan soal video. Trio Galaxy S21 5G Series ini memang semuanya mampu merekam video 8K, akan tetapi cuma Galaxy S21 Ultra 5G yang seluruh kameranya (termasuk kamera depan) sanggup merekam video 4K 60 fps. Buat yang memprioritaskan selfie, Galaxy S21 Ultra 5G juga punya kamera depan beresolusi lebih tinggi: 40 megapixel f/2.2.
Kalau boleh menyimpulkan, Galaxy S21 5G adalah pilihan yang pas buat non-gamer yang mendambakan performa dan fitur flagship dalam kemasan yang cukup ringkas, sedangkan Galaxy S21+ 5G dengan layar dan baterai besarnya cocok untuk jenis konsumen yang sama, tapi yang rutin bermain game setiap harinya. Bagi yang mengutamakan kualitas display dan kamera, ditambah lagi kinerja multitasking yang paling optimal, tidak ada pilihan yang lebih baik dari Galaxy S21 Ultra 5G.
—
Pre Order Samsung Galaxy S21+ 5G
Bagi Anda yang tertarik untuk memiliki Samsung Galaxy S21+ 5G, berikut info pre-order perangkat di Indonesia.
Pada tanggal 14 Januari hingga dan 27 Januari 2021, konsumen yang ingin melakukan pre-order dapat mengunjungi www.galaxylaunchpack.com dan Samsung Store terdekat atau partner resmi e-commerce Samsung: Blibli, JD.id, Lazada, Shopee, Eraspace, Tokopedia, Dinomarket, Bukalapak, Akulaku, atau Bhinneka.com.
Setiap konsumen yang melakukan pre-order, akan mendapatkan Galaxy Buds Live dan Samsung Care+ untuk semua pembelian selama 1 tahun dan kesempatan Bank cashback hingga Rp.1.000.000,-. Selain itu juga konsumen yang melakukan pre-order pada tanggal 14 Januari hingga 17 Januari memiliki kesempatan untuk mendapatkan free upgrade pembelian Galaxy S21+ 5G 128GB langsung mendapatkan Galaxy S21+ 5G 256GB.
Semua pre-order juga akan langsung mendapatkan Galaxy Smart Tag. Dengan Galaxy SmartTag Bluetooth Locator, konsumen dapat melacak semua yang penting. Mereka dapat menempelkannya ke kunci, tas, hewan peliharaan, atau apa pun yang ingin mereka awasi. Kunjungi www.samsung.com/id untuk mempelajari lebih lanjut.
Selama masa promo berlaku, Anda juga berkesempatan mendapatkan Galaxy Buds Live, potongan diskon sebesar 1 juta rupiah serta cashback dari berbagai bank sesuai dengan pilihan Anda, Samsung Care+ dan Galaxy SmartTag Bluetooth Locator, yang jika ditotal memiliki value sekitar IDR 5,000,000. Dengan skema preorder ini, anda dapat memperoleh Samsung Galaxy S21+ 5G dengan value yang mirip dengan membeli Samsung Galaxy S20 FE. Menang banyak! Harga untuk Galaxy S21+ 5G mulai dari 15.999.000,-. Konsumen bisa mendapatkan Galaxy S21+ 5G seharga IDR 666.625,0 sebulan (selama 24 bulan) dengan nilai tukar tambah yang memenuhi syarat hingga Rp 10.000.000,- . Tawaran untuk waktu yang terbatas. Syarat dan ketentuan berlaku. Kunjungi https://www.samsung.com/id/offer/trade-in/ untuk mempelajari lebih lanjut.
2021 baru berjalan selama dua pekan, akan tetapi Samsung sudah tancap gas dengan meluncurkan lini smartphone flagship terbarunya, yakni Galaxy S21 Series. Melanjutkan tradisi tahun lalu, Samsung menghadirkan tiga model sekaligus: Galaxy S21, Galaxy S21+, dan Galaxy S21 Ultra.
Dibandingkan generasi sebelumnya, trio Galaxy S21 ini mengusung desain baru yang lebih segar. Perubahan yang paling kentara, sekaligus yang kelihatan paling manis, terletak pada bagian kamera belakangnya. Tonjolan kameranya kini dibuat menyatu dengan frame perangkat, dan finish glossy-nya tampak kontras dengan permukaan belakang perangkat yang memiliki finish matte.
Khusus pada Galaxy S21 Ultra, tonjolan kameranya lebih besar karena spesifikasinya memang berbeda cukup drastis. Supaya lebih jelas, mari kita bahas satu per satu.
Galaxy S21 dan Galaxy S21+
Sepintas, kedua ponsel ini memang kelihatan sangat identik, namun sebenarnya masih ada perbedaan fisik yang tidak tampak secara kasat mata. Perbedaan ini baru ketahuan saat kita menggenggamnya; Galaxy S21 memiliki panel belakang yang terbuat dari bahan polikarbonat, sedangkan Galaxy S21+ menggunakan material kaca. Alhasil, selisih bobot di antara keduanya pun cukup signifikan, 30 gram persisnya.
Tentu saja perbedaan bobot ini juga dipengaruhi faktor ukuran. Galaxy S21 hadir mengusung layar 6,2 inci, sedangkan Galaxy S21+ mengemas layar 6,7 inci. Spesifikasi layarnya sendiri sama persis; sama-sama AMOLED beresolusi 1080p, dengan refresh rate maksimum 120 Hz. 1080p? Ya, berbeda dari pendahulunya, Galaxy S21 dan Galaxy S21+ tidak punya opsi resolusi 1440p 60 Hz.
Kesamaannya terus berlanjut sampai ke bagian dapur pacu dan kamera. Menjadi otak keduanya adalah chipset baru Exynos 2100 yang dibuat menggunakan proses pabrikasi 5 nanometer, menjanjikan peningkatan performa sekaligus konsumsi daya yang lebih efisien ketimbang sebelumnya. Prosesor tersebut ditemani oleh RAM LPDDR5 8 GB dan pilihan storage internal 128 atau 256 GB, tapi sayangnya sudah tidak ada lagi slot kartu microSD.
Untuk kameranya, spesifikasinya adalah sebagai berikut: kamera utama 12 megapixel f/1.8 dengan dukungan teknologi OIS dan Dual Pixel AF, kamera ultra-wide 12 megapixel f/2.2, dan kamera telephoto 64 megapixel f/2.0 dengan dukungan 3x optical zoom. Di bagian depan, ada kamera selfie 10 megapixel f/2.2 yang juga dilengkapi teknologi Dual Pixel AF.
Berhubung dimensinya berbeda, otomatis kapasitas baterai yang tertanam pun juga berbeda: 4.000 mAh pada Galaxy S21, 4.800 mAh pada Galaxy S21+. Keduanya sama-sama mendukung wireless charging 15 W dan fast charging 25 W. Namun kabar buruknya, Anda harus menyiapkan sendiri charger-nya, sebab paket penjualan Galaxy S21 Series (termasuk Galaxy S21 Ultra) tidak mencakup satu pun adaptor USB-C (dan juga earphone).
Galaxy S21 Ultra
Beralih ke Galaxy S21 Ultra, konsumen bakal langsung disambut oleh layar yang paling besar sekaligus paling superior: AMOLED 6,8 inci, dengan resolusi 1440p, refresh rate 120 Hz, dan tingkat kecerahan maksimum 1.500 nit. Sisi kiri dan kanan layarnya juga sedikit melengkung mengikuti kontur bodi perangkat, tidak seperti milik Galaxy S21 dan Galaxy S21+ yang datar.
Untuk spesifikasinya, Samsung tetap menggunakan chipset Exynos 2100 pada Galaxy S21 Ultra, akan tetapi ada perbedaan di kapasitas RAM dan penyimpanan internalnya. Konsumen Galaxy S21 Ultra pada dasarnya punya tiga opsi RAM dan storage: 12 GB/128 GB, 12 GB/256 GB, dan 16 GB/512 GB. Sebagai yang paling bongsor, Galaxy S21 Ultra juga punya baterai berkapasitas paling besar di angka 5.000 mAh.
Lalu tibalah kita pada bagian yang paling menjual dari Galaxy S21 Ultra, yakni kamera. Tonjolan besar di belakangnya itu menampung sensor laser autofocus dan empat kamera dengan rincian sebagai berikut: kamera utama 108 megapixel f/1.8, kamera ultra-wide 12 megapixel f/2.2, kamera periskop 10 megapixel dengan 10x optical zoom, dan kamera telephoto 10 megapixel dengan 3x optical zoom.
Yang istimewa, tiga kamera di samping kamera utamanya itu sama-sama dibekali teknologi Dual Pixel AF, dan pengguna kini juga dapat merekam video 4K 60 fps menggunakan keempat kamera yang tersedia. Juga berbeda dari kedua adiknya, Galaxy S21 Ultra punya kamera depan 40 megapixel f/2.2.
Terakhir, Galaxy S21 Ultra juga berbeda sendiri berkat kemampuannya mengenali stylus S Pen milik seri Galaxy Note. Kendati demikian, fitur-fitur yang didukung tidak selengkap di seri Galaxy Note, dan Galaxy S21 Ultra juga tidak punya ruang khusus untuk menyimpan S Pen kecuali Anda membeli casing yang spesifik.
Harga dan ketersediaan
Tanpa perlu menunggu lama, trio Samsung Galaxy S21 ini sudah langsung tersedia di Indonesia. Untuk Galaxy S21, harganya dipatok mulai Rp12.999.000, sedangkan Galaxy S21+ mulai Rp15.999.000. Galaxy S21 Ultra di sisi lain ditawarkan dengan banderol mulai Rp18.999.000.
Program pre-order untuk ketiga smartphone ini sudah dimulai dari tanggal 14 Januari hingga 27 Januari 2021. Konsumen yang melakukan pemesanan Galaxy S21 atau Galaxy S21+ dalam periode tersebut berhak mendapatkan bonus TWS Galaxy Buds Live, tracker Galaxy SmartTag, langganan gratis Samsung Care+ selama satu tahun, dan cashback hingga sebesar Rp1.000.000. Khusus Galaxy S21 Ultra, bonusnya hampir sama, akan tetapi TWS-nya adalah TWS anyar Galaxy Buds Pro.
Khusus untuk yang melakukan pre-order pada tanggal 14 hingga 17 Januari, mereka punya kesempatan untuk mendapatkan free upgrade pembelian Galaxy S21+ 128 GB ke Galaxy S21+ 256 GB. Galaxy S21 Ultra pun juga demikian; ada bonus free upgrade pembelian dari 128 GB ke 256 GB, dan dari 256 GB ke 512 GB selama melakukan pemesanan sebelum 17 Januari 2021.
Sensor sidik jari di balik layar sudah bukan barang baru lagi di tahun 2021 ini. Kendati demikian, sebenarnya masih banyak yang bisa disempurnakan dari teknologi tersebut, misalnya saja luas area pada layar yang bisa dibaca oleh sensor, maupun seberapa cepat sidik jari pengguna dapat terbaca.
Problem-problem inilah yang hendak dibenahi oleh Qualcomm. Mereka baru saja mengumumkan 3D Sonic Sensor Gen 2, generasi baru dari sensor ultrasoniknya yang sudah bisa kita jumpai di smartphone–smartphone flagship Samsung sejak tahun 2018. Timing pengumuman ini pun bukanlah suatu kebetulan mengingat Samsung memang akan segera memperkenalkan ponsel flagship terbarunya, Galaxy S21.
Apa saja penyempurnaan yang dibawa? Yang paling utama adalah area permukaan sensor yang lebih luas; 8 mm x 8 mm, alias 77% lebih luas dibanding generasi pertamanya yang tercatat memiliki area permukaan seluas 4 mm x 9 mm. Karena lebih luas, otomatis data biometrik yang direkam pun juga lebih banyak, sehingga kinerjanya secara keseluruhan bakal semakin akurat.
Bukan cuma itu, Qualcomm mengklaim sensor ultrasonik generasi kedua ini dapat membaca sidik jari 50% lebih cepat daripada sebelumnya. Peningkatan performa ini penting mengingat Qualcomm sebenarnya juga punya sensor lain bernama 3D Sonic Max, yang ukuran penampangnya sangat luas meski kinerjanya sama persis seperti generasi yang pertama.
Secara teknis, Qualcomm 3D Sonic Sensor Gen 2 ini memiliki ketebalan hanya 0,2 mm, cukup tipis untuk disematkan di balik panel OLED yang fleksibel. Apakah ini artinya penerus Galaxy Z Fold2 dan Z Flip bakal dilengkapi sensor sidik jari di balik layarnya? Bisa jadi demikian.
Menurut Qualcomm, ponsel pertama yang dibekali 3D Sonic Sensor Gen 2 akan tersedia di awal tahun 2021 ini. Qualcomm memang tidak menyebut nama brand secara spesifik, tapi sejauh ini Samsung adalah konsumen terbesar sensor ultrasonik bikinan Qualcomm, dan saya tidak akan terkejut seandainya Galaxy S21 hadir bersama sensor ultrasonik generasi kedua ini. Kita tunggu saja kepastiannya di tanggal 14 Januari.
Samsung secara resmi mengumumkan jadwal perhelatan event Samsung Galaxy Unpacked 2021: 14 Januari, pukul 22.00 WIB. Tanpa harus terkejut, tentu saja acara bakal diselenggarakan sepenuhnya secara online.
Tagline yang mereka usung kali ini adalah “Welcome to the Everyday Epic”, dan yang bakal menjadi bintang utama dari ajang tersebut sudah pasti adalah model teranyar dari keluarga Samsung Galaxy S. Kalau Anda sempat mengikuti sejumlah rumor yang beredar, Anda semestinya sudah tahu cukup banyak mengenai Samsung Galaxy S21.
Dari video teaser di bawah, kita dapat melihat modul kamera Galaxy S21 meskipun gambarnya buram. Bentuknya langsung mengingatkan saya pada Nokia 7610, dan ini sama persis seperti yang ada pada bocoran gambar Galaxy S21 yang beredar menjelang pergantian tahun kemarin.
Bocoran gambarnya sendiri menunjukkan dua varian ukuran yang berbeda, yakni Galaxy S21 dan Galaxy S21+. Kalau mengikuti tradisi tahun lalu, keduanya semestinya bakal mengusung spesifikasi yang nyaris identik. Rumor lain yang beredar menyebutkan bahwa seri Galaxy S21 bakal ditenagai oleh chipset Exynos 2100 yang diproduksi menggunakan proses pabrikasi 5 nanometer (atau Snapdragon 888 di Amerika Serikat).
Bagaimana dengan model yang ketiga, yakni Galaxy S21 Ultra? Bocoran gambarnya memang belum ada untuk model yang paling mahal ini, akan tetapi perangkat tersebut dilaporkan bakal menawarkan sejumlah keunggulan yang absen pada dua saudaranya.
Yang paling utama adalah layar dengan sisi samping yang melengkung, tidak seperti milik Galaxy S21 dan Galaxy S21+ yang datar. Selanjutnya, Galaxy S21 Ultra juga akan mengemas satu kamera periskop ekstra dan sistem laser autofocus. Namun yang mungkin paling mencuri perhatian adalah rumor bahwa Galaxy S21 Ultra bakal dilengkapi dukungan terhadap stylus S Pen.
Semua itu akan terjawab dalam hitungan hari, termasuk apakah benar Samsung juga akan mengikuti jejak Apple dengan tidak menyertakan charger pada paket penjualan seri Galaxy S21. Semoga saja prediksi ini salah.