Tag Archives: samsung galaxy s9

samsung-galaxy-s9

Samsung Galaxy S9: Desain ‘Lama’, AR Emoji dan Kamera Dual Aperture Jadi Andalan

Apa yang Anda harapkan dari penerus smartphone seinovatif seri Galaxy S8? Kita mungkin menetapkan standar yang sangat tinggi pada Samsung. Dalam panggung megah “Galaxy Unpacked 2018” di Mobile World Congress (MWC) 2018, Samsung sudah resmi memperkenalkan Galaxy S9 dan Galaxy S9+.

Kerangka bentuknya masih identik dengan pendahulunya, namun chipset anyar Exynos 9810 Octa atau Qualcomm Snapdragon 845 (tergantung wilayah) sudah menenagainya. Kamera canggih dengan lensa dual aperture yang pertama di smartphone, video super slow-mo pada 960 fps, dan AR Emoji sebagai cara yang lebih personal untuk mengekspresikan diri – menjadi sejumlah fitur yang diunggulkan.

Apakah ekspektasi tinggi kita kepada flagship Samsung ini menjadi kenyataan? Mari berkenalan lebih dekat dengan Galaxy S9 dan Galaxy S9+.

Camera Reimagined

samsung-galaxy-s9-1

Kamera utama 12-megapixel pada kedua flagship Samsung ini mendukung aperture variabel – kamera bisa beralih antara f/1.5 dan f/2.4 tergantung pada scene. Dengan begitu, kita bisa memotret foto dan video slow-mo lebih bagus di kondisi low light dan hasil yang lebih tajam dalam kondisi cahaya berlimpah.

Didukung OIS, dual pixel phase-detect autofocus, dan LED flash. Samsung mengklaim, seri Galaxy S9 mampu menangkap cahaya 28 persen lebih banyak dan noise 30 persen lebih sedikit dibandingkan seri Galaxy S8. Sementara, kamera depannya 8-megapixel dengan lensa f/1.7 dan autofocus.

samsung-galaxy-s9-2

Terkusus Galaxy S9+, Samsung membenamkan lensa telephoto sekunder – sensor 12-megapixel dengan lensa  f/2.4, OIS, dan dual-pixel AF yang sama seperti Galaxy Note 8. Dengan kemampuan optical zoom 2x, digital zoom 10x, dan pengambilan gambar dengan modus portrait atau live focus.

Selain itu, keduanya mendukung perekaman video 4K pada 60 fps dalam format baru HEVC. Satu lagi, Galaxy S9 mampu merekam video super slow-mo 960 fps. Video 0,2 detik bisa diperpanjang menjadi enam detik. Adanya fitur motion detection, memungkin kamera mendeteksi gerakan terbaik secara otomatis. Jika tidak sesuai, Anda bisa meng-edit lagi di galeri dan membubuhi musik latar.

AR Emoji

samsung-galaxy-s9-3

AR Emoji di seri Galaxy S9 memanfaatkan teknologi augmented reality (AR) – memungkinkan penggunanya membuat emoji yang terlihat, terdengar, dan bertindak seperti manusia. Fitur ini memetakan wajah pengguna lebih dari 100 titik untuk menciptakan avatar 3D, yang bisa dijadikan stiker atau GIF yang bergerak.


Spesifikasi kuncinya Galaxy S9 mengusung Infinity Display 5,8 inci, sementara Galaxy S9 Plus 6,2 inci. Keduanya mengandalkan chipset Exynos 9810 Octa atau Qualcomm Snapdragon 845. Ditopang RAM 4GB dan memori internal 64GB untuk Galaxy S9, serta Galaxy S9 Plus dengan RAM 6 GB dan memori internal 256GB.

Smartphone Android 8.0 Oreo dengan sentuhan Grace UX ini akan diluncurkan pada bulan Maret secara global. Di Amerika, harga Galaxy S9 dibanderol US$720 atau sekitar Rp9,6 jutaan dan Galaxy S9 Plus US$840 atau Rp11,3 jutaan dengan pilihan warna midnight black, coral blue, titanium grey, dan lilac purple.

https://youtu.be/5_-NKRVn7IQ

Sumber: PhoneArena

Chipset Exynos 9810 Indikasikan Fitur Pendeteksi Wajah pada Samsung Galaxy S9

Rumor ini sebenarnya sudah berhembus sejak Oktober tahun lalu. Gagasan utamanya adalah, Samsung Galaxy S9 bakal mengemas chipset baru yang diracik khusus untuk mengakomodasi kinerja artificial intelligence (AI) yang lebih baik, kurang lebih seperti chipset A11 Bionic pada iPhone X.

Memasuki 2018, rumor ini mulai terdengar seperti kenyataan. Samsung baru saja menyingkap chipset baru bernama Exynos 9810, yang dikerjakan dengan proses fabrikasi 10 nm, dan menawarkan peningkatan performa dua kali lipat untuk single-core, serta peningkatan 40% untuk multi-core.

Peningkatan performa dari generasi ke generasi sudah bukan hal yang asing lagi. Yang justru lebih menarik untuk disorot adalah kemampuan chipset ini dalam mewujudkan fitur-fitur berbasis AI. Dalam memperkenalkan Exynos 9810, Samsung secara eksplisit bilang bahwa chipset ini dapat merealisasikan fitur pendeteksi wajah ketika dipadukan dengan hardware dan software depth sensing.

Untuk apa harus mendeteksi wajah? Samsung lanjut menjelaskan bahwa fitur ini memungkinkan kinerja face tracking yang realistis, sehingga pada akhirnya perangkat dapat dibuka hanya dengan mendeteksi wajah pengguna. Kedengarannya tidak asing? Ya, karena ini salah satu fitur unggulan iPhone X.

Ilustrasi fitur pendeteksi wajah milik iPhone X / Apple
Ilustrasi fitur pendeteksi wajah milik iPhone X / Apple

Dari situ sebenarnya bisa kita asumsikan bahwa Samsung Galaxy S9 (yang kemungkinan besar bakal menggunakan chipset ini) nantinya bakal menawarkan fitur serupa. Yang mungkin menjadi pertanyaan, apakah Samsung juga akan mengikuti jejak Apple dan benar-benar meninggalkan autentikasi berbasis sidik jari dengan adanya fitur pendeteksi wajah ini?

Jawabannya bisa saja tidak, sebab Samsung turut menambahkan bahwa ada bagian khusus pada chipset yang secara spesifik difungsikan untuk menyimpan informasi hasil pemindaian wajah, iris dan sidik jari. Mungkin saja fitur pendeteksi wajah ini dimaksudkan untuk mengobati kekecewaan konsumen atas peletakan sensor sidik jari pada Galaxy S8 yang dinilai tidak semestinya.

Di samping itu, Exynos 9810 digadang-gadang juga dapat meningkatkan kinerja kamera ponsel yang membawanya, sampai ke titik di mana video 4K bisa direkam dalam kecepatan 120 fps. Live streaming dalam resolusi 4K pun bisa diwujudkan oleh chipset ini, tinggal koneksi internet kita yang mampu atau tidak.

Sumber: Samsung.