Tag Archives: Samuel Abrijani Pangerapan

Smart Citizen Day 2019

Qlue Hadirkan “Smart Citizen Day” untuk Wujudkan Indonesia Smart Nation

Qlue bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berkomitmen untuk meningkatkan pengembangan smart city untuk mempercepat perubahan positif menuju “Indonesia Smart Nation”. Sebagai bagian dari upaya tersebut, keduanya bersinergi mengadakan acara bertajuk Smart Citizen Day yang akan diadakan pada tanggal 28 Maret 2019 bertempat di The Tribata, Grand Opus Ballroom Jakarta.

Smart Citizen Day merupakan gerakan smart citizen pertama di Indonesia dan dunia. Rangkaian acara akan diawali dengan deklarasi 34 pemuda terpilih menjadi smart citizen. Mereka adalah orang-orang yang telah menciptakan dampak sosial positif secara gotong-royong di daerahnya.

Selain itu akan ada sesi yang diisi oleh 19 pemateri lintar sektor yang akan menceritakan kisah inspiratifnya. Kisah-kisah mengenai inisiatif perubahan positif dan kreasi di era teknologi ini, khususnya yang berdampak membantu dan mewujudkan smart business di Indonesia.

“Qlue menyediakan platform berbasis AI, IoT dan integrasi data yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas kerja dan efisiensi dalam menangani permasalahan kota. Namun keberhasilan penerapan aplikasi Qlue membutuhkan partisipasi warga dan pemerintah. Untuk itu, Qlue menghadirkan Smart Citizen Day untuk memperkenalkan berbagai solusi Qlue kepada publik serta sebagai puncak perayaan smart citizen di Indonesia,” sambut Co-Founder & CTO Qlue Andre Hutagalung.

Dalam acara tersebut Qlue juga akan turut menghadirkan instalasi art-technology dan pameran teknologi dari Qlue beserta rekanan bisnisnya seperti Amazon Web Services. Kolaborasi Qlue dengan Kominfo sendiri juga akan menyiapkan program 100 Smart City Indonesia, saat ini sudah diaplikasikan di beberapa kota institusi dan perusahaan.

“Kominfo mendukung sepenuhnya Smart Citizen Day yang diinisiasi oleh Qlue. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan literasi digital masyarakat Indonesia. Besarnya arus informasi di era digital membuat masyarakat harus smart untuk menyaring informasi. Kami berharap gerakan smart citizen dapat menjadi bola salju positif untuk meningkatkan literasi digital di Indonesia. Dimulai dari 34 deklarator yang dapat menjadi katalis dalam gerakan smart citizen di daerah masing-masing untuk mewujudkan Indonesia menjadi smart nation,” ujar Dirjen Aptika Kominfo Samuel Abrijani Pangerapan.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai acara ini, kunjungi laman resminya: https://smartcitizenday.id.

Disclosure: DailySocial merupakan media partner acara Smart Citizen Day

Pemerintah Indonesia Juga Blokir Fight of Gods, Steam Tetap Bisa Diakses Secara Normal

Minggu lalu, pemblokiran Steam oleh pemerintah Malaysia terkait game yang dianggap melecehkan agama membuat kehebohan di kalangan gamer. Para user khawatir, tindakan tersebut akan memicu upaya serupa tiap kali pemerintah menemukan permainan yang bertentangan dengan pandangan mereka. Ada belasan ribu game di Steam, jadi peluang menemukan judul-judul ‘antik’ seperti Fight of Gods cukup besar.

Pemerintah Indonesia sendiri akhirnya mengambil langkah yang sama, tapi tanpa ada pemutusan akses ke Steam. Gamer lokal bisa menikmati permainan-permainan Steam secara normal. Namun jika Anda mengecek laman Fight of Gods sekarang, akan muncul notifikasi eror bertuliskan ‘item ini sedang tidak tersedia di wilayah Anda’. Bahkan ketika search bar digunakan, Fight of Gods tak lagi keluar. Alasannya adalah karena Kemenkominfo sudah mengajukan permintaan pemblokiran game pada Steam.

Via Kompas, Noor Iza selaku juru bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika, permohonan penutupan akses dikirimkan pada hari Rabu minggu ini. Kemenkominfo memberikan waktu dua kali 24 jam bagi Valve untuk melakukannya. Berdasarkan perhitungan kasar, maka tenggat waktunya adalah hari Jumat ini. Namun tampaknya publisher merespons dengan tanggap. Fight of Gods sudah tak lagi dapat dibeli sejak kemarin.

Dirjen Aptika Kemenkominfo Samuel Abrijani Pangerapan juga berkomentar, “Permainan ini tak layak untuk dikonsumsi masyarakat Indonesia. Kita adalah bangsa yang beragama, simbol-simbol agama bukan untuk dipermainkan, apalagi dipertarungkan. Hal tersebut bisa menimbulkan gesekan berbau SARA.”

Saya belum bisa memastikan apa yang terjadi bagi user Steam Indonesia yang kebetulan telah membelinya. Sewaktu penjualan tiket early access-nya masih tersedia, Fight of Gods dijajakan seharga Rp 42 ribu. Sangat murah. Apakah Valve mengembalikan uang mereka? Atau gamer diperkenankan buat menyimpan dan memainkannya?

Fight of Gods adalah permainan fighting yang memparodikan mitos figur, dewa dan sosok-sosok penting dalam agama. Titel Steam Early Acess di sana menandai bahwa game ini masih belum rampung dikembangkan oleh developer-nya, Digital Crafter asal Taiwan.

Kualitas visual dan gameplay Fight of Gods tentu saja kalah jauh dari franchise-franchise terkenal seperti Street Fighter dan Tekken, tapi pemblokiran Steam oleh Malaysia dan kegaduhan yang disebabkan olehnya membuat Fight of Gods semakin tersohor. Berdasarkan sejumlah review di Steam, user yang tadinya tidak mengacuhkan game ini malah memutuskan untuk membelinya ‘sebagai bentuk kritik terhadap kakunya pemerintah Malaysia’.

Tak cuma diblokir di Indonesia dan Malaysia, Fight of Gods juga memperoleh perlakuan serupa dari pemerintah Thailand. Sementara itu, permainan ini malah jadi judul yang dilombakan dalam turnamen game Revolution 2017 di kota London.