Tag Archives: sarung tangan

Taps Jadikan Sarung Tangan Apapun Kompatibel dengan Layar Sentuh dan Sensor Sidik Jari

Selama bertahun-tahun, smartphone dan sarung tangan tidak pernah bisa akur. Bukan cuma smartphone, sederhananya perangkat apapun yang mengemas layar sentuh kapasitif adalah musuh sarung tangan. Semuanya hanya karena material yang digunakan tidak cukup konduktif untuk menyalurkan aliran listrik ke layar.

Belakangan ini memang ada banyak sarung tangan touchscreen, tapi umumnya dihargai cukup mahal, dan tentu saja mengharuskan Anda untuk meninggalkan sarung tangan kesayangan. Sebuah perusahaan bernama Nanotips peraya mereka punya solusi yang lebih efektif sekaligus ramah di kantong.

Namanya Taps, ia merupakan lapisan film kecil yang bisa dilekatkan ke sarung tangan, dan seketika itu juga membuatnya kompatibel dengan layar sentuh milik ponsel atau tablet. Taps fleksibel dan tahan air, menjadikannya ideal di segala kondisi dimana Anda membutuhkan sarung tangan.

Setiap unit Taps dilengkapi sidik jari unik masing-masing agar bisa kompatibel dengan sistem keamanan biometrik / Nanotips
Setiap unit Taps dilengkapi sidik jari unik masing-masing agar bisa kompatibel dengan sistem keamanan biometrik / Nanotips

Eits, tunggu dulu. Bagaimana misalnya kalau ponsel yang dipakai mengusung sistem keamanan biometrik macam iPhone dengan Touch ID? Apakah pengguna berarti masih harus melepas sarung tangannya setiap kali hendak membuka ponsel? Tidak, sebab setiap unit Taps dibekali dengan sidik jari uniknya masing-masing.

Dengan demikian, pengguna tinggal menyisihkan satu slot Touch ID untuk Taps, dan iPhone pun tetap bisa dibuka meski tangan pengguna tengah dibalut sarung tangan. Sidik jari unik ini yang membedakan Taps dengan produk perdana Nanotips yang juga berfungsi untuk membuat sarung tangan apapun kompatibel dengan perangkat touchscreen.

Kalau Anda sering menggunakan sarung tangan, Taps saat ini bisa dipesan lewat Kickstarter seharga $11 selama masa early bird. Pengembangnya bertekad bisa memenuhi pemesanan paling cepat mulai bulan Desember mendatang.

Sarung Tangan Remidi T8 Memungkinkan Kita Bermain Musik Lewat Gerakan

Ekspresi merupakan elemen penting dalam bermain musik. Melalui aspek ini, penonton bisa merasakan semangat dan energi sang musisi, serta menunjukkan pada kita bahwa lagu bukan sekedar susunan tangga nada. Dan demi membebaskan para pemusik dari keterbatasan instrumen tradisional, para developer mulai mengajukan device-device eksperimental.

Di tahun 2014, Imogen Jennifer Heap memperkenalkan sarung tangan unik bernama Mi.Mu untuk bermain musik. Pendekatan yang sama tampaknya digunakan oleh tim Remidi. Via platform crowdfunding, pengembang asal Austin ini mengungkap Remidi T8, diklaim sebagai alat musik wearable pertama berkemampuan ‘record, play and perform‘. Visi mereka ialah mencoba menterjemahkan gerakan tangan manusia jadi lagu.

Remidi T8 01

Remidi T8 dapat kita analogikan seperti Nintendo Power Glove-nya para musisi. Ia terdiri atas sarung tangan yang menyimpan rangkaian sensor dan unit MIDI controller. Komponen-komponen ini memungkinkan T8 berfungsi sebagai instrumen cuma dengan menggerakan tangan, jari, serta telapak. Anda dipersilakan mengomposisi lagu baru atau me-remix track favorit secara real-time.

T8 memiliki delapan buah sensor, tiga di telapak, dan lima di masing-masing ujung jari. Selain merespons sentuhan, ia mengetahui durasi serta besarnya tekanan; memberi efek pada intensitas suara. Sarung tangan ini juga mampu melacak perubahan posisi tangan – bawah/atas, kiri/kanan, serta seberapa cepat Anda bergerak. Pengguna dapat mengkustomisasi suara serta mengendalikan efek semisal reverb, tempo dan elongation.

Remidi T8 02

Semua fitur Remidi T8 dapat Anda konfigurasi lewat aplikasi, tersedia untuk perangkat mobile dan desktop. Di sana Anda dibebaskan buat menyusun susunan tangga nada, setup gerakan via Air Modulation, memilah-milih sensor, serta setting sensitivitas tekanan. T8 dilengkapi accelerometer, encoder, port micro USB, tombol (mode, play, pause dan lain-lain) serta lampu LED RGB.

Untuk mulai menggunakannya, Anda tinggal mengenakan gelang MIDI controller dan sarung tangan, lalu menyambungkannya ke perangkat utama via Bluetooth dan mulai bermain musik. Sensor ‘skeleton‘ T8 terbuat dari bahan polyethylene terephthalate dan thermoplastic polyurethane. Sensor dilindungi dua lapis spandex di sisi luar dan dalam, memastikannya kuat, nyaman dan responsif.

Remidi T8 bisa Anda pesan sekarang melalui situs Kickstarter. Di masa penggalangan dana ini, backer ditawarkan diskon 50 persen dari harga retail, dibanderol US$ 200. Proses pengiriman rencananya akan dilangsungkan pada bulan September 2016 nanti.

Sony Sedang Garap Controller PlayStation VR Berbentuk Sarung Tangan?

Setelah harga Rift serta Vive diumumkan, kini perhatian tertuju pada Sony dan PlayStation VR mereka. Ada beberapa alasan mengapa virtual reality tidak murah. Pertama, konsumen harus mempersiapkan hardware yang mampu mendukungnya. Lalu aksesori kendali juga tidak kalah penting. Menariknya, ada indikasi Sony tidak cuma mengandalkan DualShock 4 saja.

User NeoGAF bernama Rösti melaporkan bahwa perusahaan video game berbasis Tokyo itu telah mengajukan tiga buah paten input kendali untuk digunakan bersama headset PlayStation VR. Paten tersebut meliputi Thumb Controller, Glove Interface Object, dan ‘sistem serta metode buat menyediakan feedback bagi pengguna yang sedang berinteraksi dengan konten digital’.

Di antara ketiga paten tersebut, Glove Interface Object paling menarik. Berdasarkan rangkuman penjelasan Sony, periferal ini memungkinkan user berinteraksi dengan video game. Mengacu pada gambar-gambar yang telah dipublikasi, aksesori berbentuk sarung tangan itu memberi kemampuan pada sistem buat menterjemahkan pose tangan menjadi input; contohnya, dengan mengacungkan jempol dan telunjuk, aplikasi membacanya sebagai pistol.

PlayStation VR Glove Controller

Melihat secara lebih teknis, sarung tangan memanfaatkan sensor flex untuk mengindentifikasi jari. Dari sana, sebuah modul komunikasi akan menyalurkan data dari sensor ke device komputasi utama supaya perangkat dapat mengetahui posisi dan pose jari. Kemudian sistem segera me-render tangan kita di dunia virtual, menampilkannya di head-mounted display.

Menariknya lagi, Glove Interface Object kemungkinan juga akan dibekali pressure sensor, diletakkan di sejumlah lokasi misalnya ujung jari atau telapak tangan, fungsinya adalah mendeteksi besar kecilnya tekanan. Terdapat pula touch switch agar sarung tangan bisa mengetahui saat permukaannya saling bersentuhan – misalnya sewaktu jempol menyentuh jari lain.

PlayStation VR Glove Controller 01

Premisnya memang sangat menarik, dan berpotensi menyaingi Oculus Touch atau controller Vive, tapi Sony bukanlah produsen pertama yang mengusung aksesori kendali mirip sarung tangan. 27 tahun silam, Nintendo pernah meluncurkan Power Glove. Diracik untuk melengkapi NES, Power Glove memperoleh kesuksesan di awal pengenalannya. Namun karena keterbatasan teknologi dan hanya ditopang dua permainan, ia gagal secara komersial.

Implementasi teknologi serupa berpeluang memberikan alternatif terbaik atas solusi input virtual reality. Namun buat sekarang, kita hanya bisa menunggu dengan sabar sampai Sony mengungkapnya lebih resmi. Perlu Anda tahu, pengajuan paten telah dilakukan sejak bulan September serta Oktober 2014, dan baru dipublikasi pada 25 Februari 2016 kemarin.

Via IGN.

Sarung Tangan Ini Memungkinkan Anda Memanjat Seperti Spider-Man

Diciptakan oleh Stan Lee dan Steve Ditko, ada banyak alasan mengapa Spider-Man menjadi karakter Marvel paling populer. Ia lucu, merefleksikan perjuangan kaum menengah, tapi yang terpenting, ia bisa memanjat gedung-gedung pencakar langit tanpa kesulitan. Dan tim ilmuwan asal Amerika berhasil membuat perangkat yang memungkinkan kita melakukan hal itu. Continue reading Sarung Tangan Ini Memungkinkan Anda Memanjat Seperti Spider-Man

Ini Dia Dexmo, Sarung Tangan Eksoskeleton Untuk ‘Menyentuh’ Dunia Virtual

Dengan semakin matangnya teknologi di device virtual reality mendekati peluncuran versi retailnya, banyak pihak juga bergegas menyiapkan solusi input kontrol intuitif. Sejauh ini baru motion control-lah yang mampu memberikan pengalaman navigasi paling interaktif. Sayangnya hingga sekarang pengguna tidak bisa merasakan seperti apa sentuhan objek di dunia virtual. Continue reading Ini Dia Dexmo, Sarung Tangan Eksoskeleton Untuk ‘Menyentuh’ Dunia Virtual

Mi.Mu, Sarung Tangan Pintar untuk Bermusik

Dalam mengkomposisi lagu, tidak sedikit musisi modern mengakui bahwa memanfaatkan kecanggihan komputer sangat mempermudah hidup mereka. Namun dengan ‘penampilan’ komputer yang statis, perangkat ini sangat sulit menyalurkan satu hal penting yang dibutuhkan musisi: ekspresi. Dan itu merupakan alasan mengapa Mi.Mu dibuat. Continue reading Mi.Mu, Sarung Tangan Pintar untuk Bermusik