Tag Archives: satu persen

Daftar Startup Mental Health Indonesia

Daftar Startup Mental Health Indonesia untuk Solusi Peredam Stres

Memahami psikologis seseorang saat ini sangat penting, karena hal tersebut akan mempengaruhi kinerja serta aktivitas sehari-hari. Saat ini, banyak sekali startup mental health Indonesia yang menawarkan berbagai macam layanan psikologis yang terampil.

Ingin mengetahui lebih lanjut? Yuk mari simak 10 startup mental health yang ada di Indonesia!

Ami

Startup mental health yang pertama adalah Ami, didirikan oleh Justin Kim (CEO) dan Beknazar Abdikamalov (CTO) pada tahun 2020. Layanan yang dikembangkan startup mental health yang satu ini adalah dapat memanfaatkan WhatsApp sebagai media untuk mengkomunikasikan layanan konsultasi psikologi.

Pada tahun 2021, Ami sendiri mendapatkan pendanaan dari Meta senilai 43,6 miliar Rupiah. Dana segar ini akan digunakan untuk mengembangkan aplikasi Ami dan melakukan ekspansi pengguna.

Bicarakan.id

Platform yang satu ini dikemas dengan sangat unik. Karena bicarakan.id ini merupakan startup mental health Indonesia yang dapat menawarkan pelayanan online dan tatap muka mulai dari individual ataupun pasangan.

Bicarakan.id didirikan oleh Andreas Handani (CEO) pada tahun 2018. Startup ini memiliki misi untuk semua masyarakat Indonesia memiliki kesehatan mental yang baik. Platform yang satu ini mendapatkan pendanaan dari East Ventures dengan dana yang dirahasiakan.

Diceritain

Layanan ini menyediakan konselor sebaya serta menargetkan mahasiswa. Startup mental health ini didirikan oleh tiga founder yaitu Lathifa Dinar (CEO), Hanum Thalia (CPO), dan Rischa Indiria (COO) pada tahun 2020.

Platform ini memiliki psikolog bersertifikat profesional secara anonim. Pastinya dengan menggunakan Diceritain, diharapkan pengguna mendapatkan pengalaman konsultasi yang unik.

Kalbu

Startup mental health Indonesia yang satu ini diluncurkan pada Agustus 2021. Kalbu ini tidak hanya melayani konsultasi secara individu dan pasangan saja. Startup mental health yang satu ini juga bisa berbasis secara B2B, semisal ada perusahaan atau universitas yang ingin memberikan layanan konsultasi untuk karyawan atau mahasiswanya.

Imam Hanggautomo selaku CEO dari Kalbu menjelaskan “Tren konsultasi kesehatan mental ini akan naik dalam beberapa tahun ke depan, pastinya kita akan berbenah dan melakukan perkembangan secara masif untuk memaksimalkan layanan kita kepada masyarakat.”

Kalm

Kalm diluncurkan pada Oktober 2018, Angela Widjaja selaku CEO bersama tiga orang temannya. Ingin mengembangkan startup mental health Indonesia agar masyarakat Indonesia bisa melek akan kesehatan mental.

Ada beberapa layanan terbaru dari Kalm yakni Increasing Wellness dan Increasing Value agar pengguna dapat mengetahui dan mencapai target yang diinginkan. Platform yang satu ini masih menggunakan dana operasionalnya sendiri.

Oncom

Oncom (Online Consultation & Mentorship) adalah platform berupa aplikasi digital yang berupaya menjembatani kebutuhan masyarakat yang ingin berkonsultasi secara live chat dengan pakar dan mentor dari berbagai bidang seperti psikologi, kesehatan, hukum, hobi, dan lain-lain.

Startup mental health Indonesia ini didirikan oleh Bima Sastra Gordhi di tahun 2016. Hal ini pastinya menjadi salah satu pesaing dan meramaikan startup mental health yang ada di Indonesia.

Psikologimu

Platform yang satu ini menghadirkan layanan konsultasi yang startegis. Psikologimu adalah startup mental health yang didirikan oleh Nova Ariyanto Jono pada tahun 2013. Pastinya psikologimu ini menghadirkan banyak sekali psikolog profesional dengan berbagai macam konsultasi via chat, email. voice call dan sebagainya.

Dari segi pendanaan sendiri psikologimu ini masih menggalangkan dana untuk mengekspansi bisnis kesehatan mental  yang pastinya sangat dibutuhkan dan bermanfaat di Indonesia.

Riliv

Riliv didirikan oleh kakak beradik yaitu Maxi dan Audy pada tahun 2015 di Surabaya, keduanya ingin membagikan kesenangan belajar mengenai mental health serta pentingnya mental health lewat program aplikasi yang mereka buat.

Startup penyedia layanan kesehatan mentalRiliv mengumumkan telah meraih pendanaan tahap awal (seed round) yang dipimpin oleh East Ventures. Tidak disebutkan nominal investasi yang diberikan, sejumlah investor turut andil di putaran ini termasuk Benson Capital, Sankalpa Ventures, Teja Ventures, Telkom Indonesia melalui program akselerasi Indigo, dan angel investor Shweta Shrivastava.

Satu Persen

Startup mental health Indonesia yang satu ini memiliki tagline Indonesian Life School. Startup ini didirikan oleh Ifandi Khainur Rahim (CEO) dan Rizky Adriawan (CTO) yang diberi nama satu persen

Alasan satu persen mengaku sebagai life school Indonesia adalah karena startup ini mengajarkan pengetahuan dan keterampilan penting dalam hidup yang belum mereka dapatkan di sekolah dan masyarakat luas. 

Bidang kesehatan mental dan pengembangan diri adalah salah satunya. Startup ini bertujuan untuk membuat masyarakat Indonesia lebih mengenal kesadaran identitas, pemecahan masalah aktif dan pola pikir berkembang. 

Satu persen yang merupakan life school tentunya juga memiliki kurikulum tersendiri, sama seperti sekolah pada umumnya. Bedanya, kurikulumnya berupa produk dan layanan seperti Pendampingan, Konseling, Kelas Online, Webinar, Tes Online Gratis, dan Pelatihan Kesehatan Jiwa Dasar. Satu persen juga memberikan layanan gratis melalui podcast dan video di saluran YouTube mereka.

CEO Muda Indonesia yang Menginspirasi Dunia Startup

Sukses di usia muda menjadi cita-cita dan pilihan siapapun termasuk kamu, tidak terkecuali dengan para CEO muda Indonesia.

Indonesia juga saat ini sudah memiliki banyak startup sukses di berbagai sektor dan di antara startup tersebut dibangun dan dikembangkan oleh CEO muda yang ternyata banyak menginspirasi.

Inspirasi dari mereka juga mematahkan kesulitan untuk sukses di usia muda. Walaupun, tugas dan tanggung jawab seorang CEO itu besar. Maka dari itu, artikel ini akan membahas siapa saja CEO muda Indonesia dari berbagai startup.

Yuk, simak lebih lanjut pembahasannya!

Daftar CEO muda Indonesia

1. Amanda Susanti Cole

Siapa yang tidak kenal dengan platform Sayurbox, salah satu startup situs belanja online kebutuhan segar sehari-hari. Apakah kamu tahu jika Sayurbox didirikan oleh seorang perempuan yang masuk ke jajaran 17 generasi Milenial RI yang masuk daftar berprestasi Forbes.

Sebagai CEO muda Indonesia dn founder dari Sayurbox, Amanda coba membuka peluang bisnis pangan secara digital melalui Sayurbox pada tahun 2017. Pada tahun tersebut juga Amanda hanya menjalankan bisnisnya dengan cara menjual kebutuhan sehari-hari dari petani lokal melalui Whatsapp dan Instagram.

Di tahun-tahun awalnya munculnya Sayurbox juga melupakan waktu yang sulit, ada banyak tantangan yang harus dijalani Amanda, bahkan di tahun pertamanya ia juga merasa tidak yakin apa Sayurbox bisa bertahan.

Di tahun berikutnya saat Sayurbox sudah memiliki aplikasi yang belum teroptimasi dengan baik sehingga banyak konsumen yang komplain. Namun, dengan berjalannya waktu Sayurbox bisa bertahan dan berkembang hingga saat ini. Bahkan, di tahun 2021 Sayurbox mendapatkan pendanaan seri B dari beberapa investor termasuk PT. Astra Digital International.

2. Audrey Maximilian

Dimulai dari keprihatinannya mengenai pembulian kepada orang-orang yang curhat di media sosial, membuat Audrey Maximillian membuat startup yang berfokus pada meditasi dan psikologi online yaitu Riliv

Riliv hadir di tahun 2015, tetapi di tahun tersebut juga Riliv tidak memiliki psikolog profesional melainkan, hanya menghadirkan mahasiswa psikologi yang memberi saran dan penenang awal kepada para penggunanya. Belum lagi, Maxi bukan dari lulusan psikologi, tetapi sistem informasi sehingga ia harus melakukan riset mendalam terkait masalah yang akan ia selesaikan dengan Riliv.

Hingga Riliv bisa mendapatkan penghargaan Google Play Best Unique App 2019, sering berkembangnya Riliv juga sekarang mereka sudah memiliki puluhan psikologi profesional yang siap membantu ratusan ribu pengguna Riliv. 

Bahkan, Riliv juga berhasil mendapatkan seri pendanaan awal di tahun 2022 yang dipimpin oleh East Ventures. Berkat Riliv juga, Maxi meraih penghargaan Forbes 30 Under 30 Asia di tahun 2020.

3. Ifandi Khairum Ranin

Salah satu CEO muda Indonesia dan founder dari startup yang bergerak dalam bidang pendidikan yaitu Satu Persen. Satu persen dibangun oleh Ifandi pada tahun 2019 dengan format channel Youtube. Sebelumnya ia hanya sering membagikan konten terkait pendidikan, kesehatan mental, dan self development di akun Youtube pribadinya sejak tahun 2018.

Namun, setelah mengetahui bahwa konten video dari Satu Persen dinikmati dan memberikan motivasi bagi para penontonnya, maka Ifandi dan beberapa temannya memutuskan membuat sebuah startup. Hingga di tahun  2022 pengikut Satu Persen di sosial media sudah mencapai satu juta pengguna. Tidak hanya itu, kini Satu Persen memiliki 40 mentor dan psikolog.

4. Rousyan Fikri

Startup edtech selanjutnya adalah Pahamify dan lagi-lagi CEO dan co- foundernya adalah anak muda Indonesia, Rousyan Fikri. Sebelum menjadi sebuah startup, pada tahun 2016 Pahamify hanya sebuah channel Youtuber bernama Hujan Tanda Tanya yang berisi konten edukasi sains dan teknologi.

Kemudian, di tahun 2018 Rousyan dan beberapa rekannya meluncurkan startup Pahamify, dan juga menciptakan aplikasi belajar pada tahun 2019. Ada puluhan ribu video pembelajaran dalam Pahamify yang tidak terbatas dengan sains saja. Bahkan, di tahun 2020 Pahamify juga mendapatkan pendanaan Seri A yang dipimpin oleh Shunwei Capital.

Itulah empat nama CEO muda Indonesia yang bergerak dalam bidang startup, dari keempat nama tersebut membuktikan bila usia muda bukan halangan untuk menjadi sukses. Walaupun, perlu ada usaha dan kerja keras yang mendoronya. Kamu juga bisa menjadi CEO muda Indonesia. Yuk, mulai dari sekarang!