Tag Archives: Scarlett

Microsoft Akan Singkap Hardware Xbox Ber-Codename Lockhart dan Anaconda di E3 2019?

Tahun ini, kompetisi antar para console maker jadi sedikit berbeda. Kita tahu, tak lama lagi Microsoft dan Sony akan mengganti hardware current-gen-nya dengan perangkat baru. Namun Sony telah membenarkan ketidakhadirannya di E3 2019, dan itu berarti sorotan akan tertuju ke panggung Microsoft. Tim asal Redmond ini sendiri kabarnya sudah menyiapkan sesuatu buat memeriahkan perhelatan itu.

Berdasarkan laporan sejumlah narasumber pada Thurrott, Microsoft punya rencana untuk mengungkap lebih banyak detail terkait console next generation mereka di E3 2019 Los Angeles. Eksistensi Project Scarlett telah dikonfirmasi oleh bos Xbox Phil Spencer pada pertengahan tahun lalu, kemudian tak lama bermunculan-lah bocoran-bocoran yang mengabarkan bahwa Microsoft berniat buat menyediakan lebih dari satu jenis perangkat.

Microsoft memang belum menyingkap agenda resminya di Electronic Entertainment Expo 2019, tapi ada peluang besar sang produsen akan mengumumkan dua produk anyar di sana, masing-masing memiliki codename Lockhart dan Anaconda. Meski demikian, hardware-hardware tersebut baru akan mulai didistribusikan pada ‘musim gugur’ 2020, dan Microsoft kemungkinkan juga tidak mau buru-buru menginformasikan harganya.

Lockhart dan Anaconda mulai jadi pembicaraan sejak bulan Desember 2018 kemarin. Menurut informasi yang sudah beredar, Lockhart ialah anggota keluarga Scarlett, disajikan tanpa unit optical disc drive agar produk bisa dijajakan ke konsumen di harga lebih murah. Pemangkasan komponen tersebut bisa dipahami karena makin banyak orang lebih mengandalkan metode digital buat mendapatkan konten.

Selanjutnya, Anaconda merupakan versi ramping dari Xbox One X – perangkat yang Microsoft klaim sebagai console paling bertenaga saat ini. Game Halo Infinite yang diumumkan pertengahan tahun lalu disebut-sebut akan menemani peluncuran kedua device tersebut. Tim 343 Industries membangun permainan ketiga di Reclaimer Saga ini berbekal engine baru, dan meraciknya agar aspek cerita dapat beradaptasi terhadap pilihan pemain – mirip RPG.

Pemilik Xbox One sendiri tidak perlu cemas. Game-gamelaunch title‘ buat Lockhart dan Anaconda tetap disediakan untuk perangkat current-gen. Selain hardware, perusahaan juga akan memberi update soal GamePass dan tentu saja mempresentasikan permainan-permainan baru di E3 2019.

Saya pribadi berharap agar apapun produk baru atau console next-gen yang diumumkan Microsoft nanti, mereka juga meluncurkannya secara resmi di lebih banyak negara. Dihitung dari momen peluncurannya, usia Xbox One hampir menginjak enam tahun. Tetapi hingga kini Indonesia belum masuk dalam daftar negara yang memperoleh dukungan layanan Xbox Live secara penuh.

Via GamesIndustry.

Console Xbox Next-Gen Akan Terdiri dari Dua Jenis Hardware?

Pengembangan console next generation yang tengah dilakukan oleh Microsoft dan Sony sudah jadi rahasia umum. Namun dalam prosesnya, sang console maker dari Amerika itu sedikit lebih terbuka dibandingkan rival Jepangnya. Eksistensi Xbox dikonfirmasi langsung oleh sang boss, Phil Spencer, di E3 2018. Dan kali ini ada info menarik baru yang terkuak mengenainya.

Website  Thurrott menyampaikan bahwa mereka telah menemukan detail terkini soal Scarlett (tampaknya ini merupakan penulisan codename Xbox next-gen yang tepat, sebelumnya sejumlah media menuliskan ‘Scarlet’). Ada kemungkinan, perangkat game baru tersebut tidak disajikan seperti console generasi sebelumnya: Microsoft punya rencana menyiapkan setidaknya dua jenis hardware yang berbeda.

Untuk varian pertama, sang produsen meraciknya sebagai home console tradisional. Seperti biasa, perangkat didesain untuk ditaruh di ruang keluarga sebagai pusat hiburan. Kita bisa menduga, kualitas konten hiburan akan tersaji lebih baik lagi dan ada bermacam-macam hal yang bisa ia hidangkan selain video game. Namun sang produsen tahu, ada banyak pecinta game yang tidak bisa bersantai di depan TV karena kesibukannya.

Berdasarkan bocoran narasumbernya, Thurrott juga mendengar rencana kedua Microsoft, yaitu mengembangkan sejenis set-top box untuk mendukung layanan streaming game baru mereka. Seorang informan memanggilnya ‘Scarlett Cloud’, dan ia tampaknya merupakan perwujudan dari demonstrasi teknologi streaming game yang sempat Microsoft lakukan lima tahun silam.

Unit streaming box tersebut mungkin akan memiliki kemiripan dengan produk microconsole yang sudah dipasarkan. Microsoft tak mau sekadar menyuguhkan layanan cloud gaming ala PS Now atau GeForce Now. Mereka ingin memastikan penyajian kontennya mulus dengan tingkat latency super-rendah.

Untuk itu, produsen memasukkan sejumlah komponen seperti input controller, unit image processing, sistem collision detection, serta (dugaan saya) port fisik di streaming box Scarlett Cloud. Dan ada yang menarik di sini: konten boleh jadi dijalankan di dua lokasi berbeda secara bersamaan, kemudian disulam oleh sistem cloud Microsoft. Prosesnya dimudahkan oleh tersebar luasnya data center  mereka.

Dampak negatif dari pendekatan ini adalah, harga streaming box/microconsole jadi sedikit lebih mahal, walaupun jelas lebih terjangkau dari membeli versi console tradisionalnya. Satu hal lain yang kemungkinan besar terjadi (jika laporan tersebut akurat) ialah, Scarlett Cloud dihidangkan sebagai layanan berlangganan.

Microsoft biasanya tidak mencetak banyak uang dari penjualan console. Keuntungan mereka peroleh dari layanan-layanan seperti Xbox Live, Xbox Gamepass serta penjualan game di platform-nya.

Via IGN.