Tag Archives: Seamus Blackley

Unit Purwarupa Console Xbox Ternyata Masih Bisa Beroperasi, Seperti Ini Wujudnya

Terpaut jarak tujuh tahun dari ketika Sony memperkenalkan PlayStation generasi pertama dengan langkah perdana Microsoft memasuki ranah home console, tapi saat ini, mereka berdua adalah kompetitor besar. Xbox sendiri merupakan console game pertama yang digarap oleh perusahaan Amerika setelah produksi Atari Jaguar dihentikan di tahun 1996.

Xbox juga mempunyai nama yang unik. Terdiri dari dua elemen, ‘X’ dan ‘box’, realisasi dari konsep ini bisa Anda temukan pada bentuk huruf X yang diintergrasikan pada unit console Xbox pertama. Arahan desain tersebut akhirnya lenyap di Xbox 360, dan hanya menyisakan nama. Dan Anda akan kaget jika tahu sejauh apa Microsoft berani membenamkan tema X di rancangan purwarupa Xbox.

Boleh jadi, Anda sudah pernah melihat wujud prototype Xbox karena Microsoft sempat memperlihatnya. Kembali ke tahun 2000 sebelum dirilis resmi, sang perusahaan memamerkan purwarupa Xbox di Game Developers Conference. Penampilannya benar-benar menyerupai huruf X raksasa. Ketika itu, console dipresentasikan langsung oleh Bill Gates sendiri dan head of Xbox Seamus Blackley.

Xbox

Unit prototype tersebut dipamerkan untuk memberikan developer gambaran mengenai apa yang sedang Microsoft kerjakan sekaligus mendemonstrasikannya pada media. Namun waktu itu, Microsoft tidak menjelaskan kemampuan versi retail-nya. Mungkin karena alasan praktis, sang produsen akhirnya memodifikasi rancangan Xbox lebih jauh sehingga tampil berupa console yang kita kenal sekarang.

Berdasarkan informasi dari buku Opening the Xbox tulisan Dean Takahashi (jurnalis teknologi yang telah menekuni gaming selama 21 tahun dan menjadi lead writer di GamesBeat), Microsoft harus mengeluarkan dana sebesar US$ 18 ribu untuk tiap purwarupa Xbox yang mereka buat. Salah satu penyebabnya adalah penggunaan material premium: tubuh prototype dibentuk dari bongkahan aluminium padat.

Dan ada kabar gembira bagi fans berat Microsoft. Berdasarkan tweet terkini mantan head of Xbox Seamus Blackley, unit purwarupanya ternyata masih dapat beroperasi. Bukan itu saja. Blackley juga mengonfirmasi bahwa Microsoft membuat lebih dari satu prototype, dan perangkat yang dipresentasikan Bill Gates dipakang kembali dalam etalasi kaca di Microsoft Visitor Center, berlokasi di Redmond Washington.

Walaupun rancangan ala huruf X memang tidak praktis, prototype Xbox merupakan bagian penting dari sejarah console game dan rancangannya begitu distingtif sehingga mampu mencuri perhatian mereka yang ada di sekitarnya.

Console memang semakin canggih dengan desain yang kian mungil. Kita telah memasuki fase akhir siklus hidup console generasi kedelapan, dan tak lama lagi kita akan menjadi saksi kelahiran perangkat-perangkat next-gen. Namun mungkin, presentasi unit-unit anyar itu belum bisa menandingi karakteristik dan keunikan Xbox generasi pertama.

Sumber: Eurogamer.

Controller Xbox Klasik ‘The Duke’ Akan Kembali Hadir Untuk Xbox One

Karena dibundel bersama, controller merupakan bagian tak terpisahkan dari identitas console game. PlayStation telah merangkul DualShock, sedangkan Xbox tetap setia pada desain thumb stick asimetrisnya yang terpercaya. Tapi beberapa tahun sebelum periferal kendali Xbox 360 diungkap, wujud controller Xbox orisinal begitu bulky sehingga bisa Anda gunakan untuk mengganjal pintu.

Desain tersebut membuatnya mendapatkan beberapa julukan, di antaranya Fatty (si gendut) dan The Duke, juga memperoleh ‘penghargaan’ sebagai controller game terbesar di dunia versi Guinness World Records Gamer’s Edition tahun 2008. Jika kebetulan Anda merasa rindu dan ingin bernostalgia bersama sang Duke, terdengar kabar gembira dari CES 2018. Microsoft memberikan izin pada ‘Bapak dari Xbox’ Seamus Blackley untuk menyelesaikan apa yang telah ia rintis.

The new Duke

Microsoft punya rencana untuk mempersilakan para gamer Xbox One dan PC buat menikmati permainan berbekal controller Xbox klasik. Proyek ini juga dimaksudkan untuk memberikan kesempatan bagi Blackley dalam menuangkan seluruh visinya terhadap rancangan controller. Konon, kreasinya itu masih belum tuntas 100 persen. Dan di CES 2018, ia memamerkan versi hampir rampung dari The ‘new’ Duke.

The new Duke 1

Varian anyar ini mengusung penampilan yang hampir identik dari model lawasnya. Tubuhnya membulat, lalu tombol-tombol dan thumb stick berada di posisi aslinya. Tentu saja Blackley sudah mengimplementasi sejumlah modifikasi. Pertama-tama, slot kartu memori telah dihilangkan, kini digantikan oleh kabel dengan connector USB buat menyambungkannya ke Xbox One atau PC. Ia juga dibekali dua tombol bumper tambahan agar mendukung penuh game-game modern.

Upgrade terbesar di sana terletak pada penambahan layar LED. Masih ingat logo ‘X’ Xbox hijau berukuran raksasa di tengah frame bulat? Bagian tersebut digantikan oleh layar OLED plus tombol besar. Saat tombol ditekan, panel bundar itu segera menampilkan animasi, diciptakan oleh chip grafis internal melalui teknik procedurally generated. Selain logo, yang Anda lihat bukanlah video, melainkan kode. Fitur inilah yang sebenarnya ingin Seamus Blackley bubuhkan di controller sejak awal.

Hal yang mendorong Blackley mengerjakan proyek ini adalah respons para follower atas tweet berisi foto dari The Duke. Seorang follower-nya berkomentar bahwa Blackley seharusnya membuatnya lagi, dan sarannya itu mendapatkan hampir 2.000 like dan retweet.

Controller Xbox orisinal itu rencananya akan diluncurkan di bulan Maret 2018, kompatibel ke Xbox One serta PC. Produk dijajakan seharga US$ 70.

Sumber: CNET & Twitter.