Tag Archives: seeds

Seeds Finance adalah aplikasi social investing yang menggabungkan perdagangan virtual, gamifikasi, dan media sosial didirikan oleh Willy Tan

Seeds Finance Usung Pendekatan “Social Investing” Bantu Investor Pemula

Rasio perbandingan populasi Indonesia dengan jumlah investor (pasar modal dan kripto) masih tergolong rendah. Mengutip dari KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia), per 9 Agustus 2023 terdapat 11,4 jumlah investor (saham, obligasi, dan reksa dana). Jumlah investor kripto bahkan angkanya telah melampaui, kini mencapai 17,6 juta.

Secara kuantitas, Indonesia tentu lebih unggul daripada negara tetangga. Tapi dilihat dari rasio penduduk masih kalah jauh. Dari data Agustus 2020 misalnya, saat itu investor saham di Indonesia mencapai 4,1 juta investor, atau 1,5% dari rasio penduduk. Dibandingkan negara tetangga, Malaysia 8,7%, Thailand 2%, Vietnam 2,6%, dan Singapura tertinggi mencapai 16,2% dari penduduknya investor saham.

Pekerjaan rumah di Indonesia masih banyak, tidak hanya meningkatkan rasio tersebut juga meningkatkan kualitas fundamental investornya soal dunia investasi. PR ini tidak bisa selesai bila dilakukan satu pihak saja. Seeds Finance menjadi salah satu startup yang turut serta meningkatkan kualitas investor dengan membuat landasan edukasi yang kokoh melalui konsep social investing.

Seeds Finance didirikan oleh Willy Tan, Cliff Tan, dan Wahyu Yudistiawan. Mereka bertiga menggabungkan pengalamannya di dunia finansial, teknologi, pasar modal di berbagai perusahaan global dalam membangun Seeds. Inisiatif mulai dijalankan sejak 2021, hingga akhirnya resmi diperkenalkan pada tahun ini.

Dalam wawancara bersama DailySocial.id, Co-Founder & CEO Seeds Finance Willy Tan menyampaikan, Seeds didirikan karena terinspirasi dari pepatah asal Negeri Tirai Bambu, ‘Qiānlǐ zhī xíng, shǐ yú zúxià’. Artinya, perjalanan seribu mil dimulai dengan satu langkah.

Konsep yang diusung Seeds adalah social investing, menggabungkan perdagangan virtual, gamifikasi, dan media sosial. Seeds memperkenalkan langkah pertama menuju investasi dengan: “play-to-earn” yang bebas risiko dan “learn-to-earn” berbasis komunitas.

Ia bercerita, pihaknya melakukan riset pasar terlebih dulu melihat profil investor di Indonesia dan Asia Tenggara. Disimpulkan bahwa ada tiga faktor yang akan ditemui investor ritel sebelum terjun ke dunia investasi, yaitu terlalu berisiko (risky), kompleks (memahami literasi dan istilah investasi tidak mudah), dan modal (berinvestasi termasuk mahal untuk masyarakat Indonesia).

“Sehingga Seeds Finance menghadirkan solusi dari tiga hasil riset tersebut. Solusi yang dihadirkan adalah dengan aplikasi social investing dengan education technology tanpa risiko sama sekali dan dikemas dengan gamification yang menyenangkan. Setiap chart dan candle adalah real-time based, baik untuk kripto, saham, dan instrumen lain,” kata Willy.

Didukung dengan basis komunitas, Seeds mempermudah pengguna untuk bergabung tanpa harus KYC. Mereka bisa sembari belajar dengan berbagai komunitas investasi yang telah terkurasi oleh perusahaan.

Produk Seeds Finance

Dijelaskan lebih jauh, Seeds Finance mengembangkan aplikasi edukasi investasi yang tidak memerlukan deposit, sehingga tidak ada risiko kehilangan uang saat mulai mengeksplorasi dan mencoba berinvestasi. Mereka dapat belajar membuat simulasi portofolio investasi tanpa risiko kehilangan uang sungguhan. Walau virtual, chart yang ditampilkan terjadi secara real-time membuat pengalaman investasi jadi lebih berkesan.

Selain itu, terdapat kompetisi perdagangan virtual berbasis gamifikasi dikenal sebagai ‘Turnamen Play Arena’. Kompetisi ini rutin digelar dan membuka kesempatan bagi peserta untuk memenangkan jutaan Rupiah. Kelas aset investasi yang saat ini tersedia adalah pasar saham Amerika Serikat dan aset kripto.

Menurutnya, dampak positif yang bisa diberikan dari konsep social investing adalah pengguna bisa mempelajari dunia investasi secara lebih menyenangkan melalui gamifikasi. Dengan ilmu dan literasi keuangan yang dihadirkan, pengguna dapat mencoba berbagai sudut pandang dan perspektif mengenai pandangannya terhadap proyeksi ke depan atas suatu kelas aset.

“Berinvestasi bukan hanya soal uang, tapi juga tentang memahami cara kerjanya. Dengan aplikasi Seeds Finance, kami bertujuan membantu generasi milenial dan gen Z Indonesia dalam membangun masa depan keuangan yang stabil dan aman,” imbuhnya.

Diklaim hingga saat ini, aplikasi Seeds telah diunduh lebih dari 50 ribu. Pengguna aktif bulanannya tembus ke angka 12 ribu orang, dengan pertumbuhan 400% dari bulan ke bulan. Sementara pengguna berbayarnya mencapai 3 ribu orang dengan pertumbuhan bulanan 500%.

Perbedaan antara pengguna yang berbayar dengan tidak adalah nominal hadiah yang berkesempatan mereka raih untuk setiap kompetisi yang digelar. Kompetisi ini punya tiket masuk yang harus dibayarkan sebelumnya oleh pengguna. Bila berbayar, hadiah yang diperebutkan lebih besar nominalnya.

“Dengan rata-rata dua game dimainkan per bulan per pengguna, kami telah mencapai lebih dari 100 ribu ARR (pertumbuhan 2.700% dari bulan ke bulan).”

Pertumbuhan tersebut dicapai melalui berbagai kegiatan edukasi yang dilakukan perusahaan dengan lebih dari 40 komunitas, mulai dari universitas hingga komunitas keuangan dari  Jabodetabek hingga ke luar Pulau Jawa. Yang terbaru, perusahaan berkolaborasi dengan Tokocrypto dalam rangka meningkatkan Seeds Academy, memperbanyak kursus dan konten.

Willy juga membuka kemungkinan Seeds dapat digunakan untuk investasi secara nyata, seperti aplikasi investasi pada umumnya. Ada kesempatan lainnya yang bisa digarap Seeds, yakni menjadi data analytic house, all-in-one platform konten investasi dan keuangan, platform pembelajaran gamified, dan sebagainya.

“Seeds akan terus melakukan pengembangan aplikasi agar semakin menyenangkan untuk dipergunakan, terus memperbanyak partnership dan kolaborasi dengan banyak pihak dan komunitas dan meningkatkan awareness kepada publik,” pungkas dia.

Disebutkan Seeds Finance telah mendapat dukungan dari pemodal ventura terkemuka seperti Ruvento Ventures dan Crestone Capital. Hanya saja, Willy tidak bersedia merinci terkait detailnya.

Walau belum ada yang persis mengadopsi social investing di Indonesia, terdapat pemain lainnya yang fokus mengedukasi dunia investasi, seperti Cuanz, Investly, dan Ternak Uang.

Application Information Will Show Up Here

Seeds, Mobile Game yang Mendorong Kredit Mikro

Sociopreneurship atau kewirausahaan yang bertujuan untuk juga memberi manfaat sosial kepada sesama sepertinya semakin banyak bermunculan belakangan ini. Bahkan di bidang-bidang yang sebelumnya mungkin tidak terpikirkan untuk bisa memberi manfaat sosial kepada masyarakat, mulai muncul beberapa entitas sociopreneurship. Salah satunya adalah sebuah mobile game yang bertujuan untuk mendorong kredit mikro, Seeds.

Seeds pertama kali digagas oleh Rachel Cook yang mengaku tertarik pada skema mikro kredit. Cook akhirnya membuat sebuah film dokumenter berjudul The Microlending Film Project yang membahas mengenai mikro kredit. Dalam pembuatan film dokumenter inilah Cook kemudian mendapatkan ide untuk membuat game Seeds.

Game ini awalnya hanya berupa konsep yang disebut Cook sebagai “pertemuan antara Farmville dan Kiva”. Seeds memungkinkan pengguna untuk membangun dunia virtual untuk ditinggali oleh makhluk-makhluk seperti tumbuhan yang disebut Seedlings. Sebagaimana lazimnya permainan-permainan seperti Farmville, pengguna juga bisa membeli barang-barang virtual untuk membantu pembangunan dunia virtualnya. Perbedaannya, uang yang dikeluarkan pengguna untuk membeli barang-barang virtual ini kemudian sepenuhnya akan digunakan untuk memberi kredit usaha mikro kepada pengusaha perempuan di Kenya.

Kepada situs Entrepreneur.com, Cook mengatakan bahwa rata-rata usaha mikro di Kenya hanya membutuhkan pinjaman sebesar $120. Dengan demikian, pemberian kredit mikro dari game Seeds sangat memungkinkan terjadi karena per satuan peminjamannya memang tidak membutuhkan jumlah yang besar. Sementara, Seeds mendapatkan keuntungan dari bunga pinjaman tersebut. Berikut adalah gambaran skema bagaimana uang yang dikeluarkan para pemain Seeds bisa diakses oleh peminjam di Kenya.

Masih menurut Cook, rata-rata bank di Kenya menawarkan bunga dengan kisaran 26% untuk para peminjam. Seeds menetapkan tarif bunga sekitar 13% saja. Cook juga menyatakan bahwa dengan model bisnis seperti ini, Seeds hanya mengambil profit yang relatif sedikit.

Seeds pertama kali digulirkan melalui situs crowdfunding Fundable dan mendapatkan pendanaan sebesar lebih dari 24 ribu dolar AS. Setelah pengembangan selama setahun, Seeds saat ini sudah bisa diunduh di App Store.

 

Sumber: Entrepreneur.com.