Kemudahan akses sosial media dan kehadiran kamera depan di smartphone ialah beberapa faktor yang melambungkan tren selfie. Kegemaran ini terus mendorong para produsen untuk meracik smartphone selfie, bahkan membentuk brand image salah satu perusahaan. Xiaomi pun tidak tinggal diam melihat tingginya minat konsumen Indonesia terhadap self-portrait.
Dalam acara live stream pada tanggal 22 Mei kemarin, produsen perangkat elektronik asal Beijing itu memperkenalkan Redmi S2 secara luas. Menurut penjelasan country manager Steven Shi, huruf S pada nama produk merepresentasikan spesialisasi smartphone ini pada selfie. Khusus untuk fungsi tersebut, Redmi S2 sudah dibekali satu fitur yang belakangan populer di kalangan produsen: artificial intelligence.
Merupakan seri baru khusus swafoto, Redmi S2 memang sedikit punya kesamaan dengan Redmi 1S atau 3S di sisi penamaan. Dalam acara media gathering yang dilangsungkan beberapa jam setelah live stream Redmi S2 usai, Steven Shi menyampaikan bahwa smartphone ini ialah bentuk dari langkah mengekspansi lineup Xiaomi, dan terpisah dari perangkat ‘S’ yang sebelumnya diperkenalkan.
Alasan Xiaomi mendatangkan Redmi S2
Menurut sang produsen, selfie sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia. Berdasarkan survei JakPat di tahun 2017, hampir 96 persen partisipan berusia 20 sampai 25 tahun setidaknya pernah melakukan satu kali selfie. 71 persen dari peserta juga memilih untuk menggunakan smartphone buat berswafoto.
Penjelasan Xiaomi ini mengindikasikan kalangan konsumen yang mereka jadikan target utama Redmi S2. Namun tak berarti produk tidak akan digemari oleh khalayak di luar segmen tersebut.
Kesan pertama
Xiaomi Redmi S2 adalah smartphone berlayar 6-inci dan Xiaomi memberikannya sejumlah sentuhan ‘modern’, termasuk pemakaian rasio 18:9 dipadu bagian pojok membundar. Arahan desainnya punya kesamaan dengan Redmi Note 5, tetapi seperti yang sempat dikomentari seorang rekan jurnalis, dua garis antena di sisi atas dan bawah Redmi S2 memberikannya kesan art deco, ditambah lagi penggunaan warna emas unit ini.
Smartphone mempunyai dimensi 160,7×77,3×8,1mm dengan bobot 170g. Saya masih belum bisa memastikan apakah tubuh Redmi S2 terbuat dari aluminium atau plastik, namun body tersebut terasa kokoh dan tidak gampang melengkung. Perangkat juga tergolong ramping sehingga tetap mendukung pemakaian satu tangan. Saat digenggam, jempol dan jari tengah saya segera siap menekan tombol fisik di kiri dan kanan smartphone, lalu sensor sidik jari berada dalam jangkauan jari telunjuk.
Layar 6-inci Redmi S2 menyajikan resolusi HD+ 1440x720p dengan kepadatan pixel 296ppi, tingkat kecerahan 450-nit, rasio kontras 1000:1 dan bentang warna NTSC 70,8 persen. Mungkin Anda mengharapkan ukuran resolusi yang lebih tinggi, tapi setidaknya layar tersebut telah dilengkapi sejumlah mode berbeda; misalnya night display, sunlight, serta mode baca. Panel juga mendukung tampilan rasio ‘standar’, lalu kita dipersilakan mengatur temperatur warnanya.
Kamera
Seperti Redmi Note 5, Xiaomi memposisikan kamera belakang Redmi S2 di modul yang menonjol di pojok kiri atas. Di sana produsen menaruh dua sensor dan lensa, yakni 1,25μm 12Mp f/2.2 dan 5Mp gyro-EIS, beserta flash LED. Setup ini menjanjikan kemampuan kamera menangkap cahaya lebih banyak untuk menghasilkan foto memuaskan di kondisi temaram. Dan tentu saja, kamera Redmi S2 siap mendukung efek bokeh.
Untuk kebutuhan selfie, Xiaomi mengandalkan kombinasi dari beberapa elemen. Di sisi hardware, mereka membenamkan sensor 2µm 16Mp yang dibantu LED ‘selfie-light‘. Kabarnya unit flash ini mampu mensimulasikan cahaya putih alami dengan temperatur 4.500k. Selain itu, kamera selfie mempunyai lensa bersudut lebar seluas 79,8 derajat. Di sana terdapat fitur ‘super pixel‘ yang bekerja menggabungkan empat pixel menjadi satu pixel besar untuk membantu mengurangi noise.
Seperti yang saya singgung sedikit, Xiaomi membekali fungsi fotografi Redmi S2 dengan AI. Algoritma pintar di sana kabarnya mampu mempelajari kebiasaan dan preferensi masing-masing pengguna sehingga proses pengambilan swafoto jadi semakin simpel seiring pemakaian. Kecerdasan buatan juga diterapkan di AI Beautify 4.0 – ia bisa me-makeover wajah melalui contouring dan menghaluskan kulit secara digital.
Sejauh ini, saya juga belum dapat mengonfirmasi apakah AI di Redmi S2 memungkinkan kamera mengetahui skenario foto berbeda; misalnya dapat membedakan ketika pengguna sedang memotret orang, makanan, hewan atau pemandangan.
Kapabilitas dan hardware
Penggunaan Qualcomm Snapdragon 625 menandai bahwa AI di Redmi S2 hadir sepenuhnya dalam bentuk software karena baru SoC-SoC menengah ke atas seperti Snapdragon 845, Kirin 970 dan Helio P60 yang memiliki unit proses AI khusus. Pemilihan chip ini sangat menarik mengingat di harga yang hampir setara, Redmi Note 5 sudah mengusung Snapdragon 636. Berdasarkan keterangan Xiaomi, SD 625 mereka tunjuk karena kinerjanya sudah terbukti, dan juga hemat dalam konsumsi daya.
Menyertai Snapdragon 625, sang produsen mencantumkan RAM sebesar 3GB dan ROM 32GB yang bisa Anda tambahkan lagi dengan memori eksternal maksimal 256GB. Sebagai sumber tenaganya, Redmi S2 memanfaatkan baterai Li-Po non-removable 3.080mAh. Kemudian selain sensor sidik jari, Xiaomi menyediakan satu metode mudah buat membuka smartphone: face unlock.
Lalu di aspek konektivitas, smartphone ditopang dua slot nanoSIM plus satu slot microSD. Perlu diketahui bahwa Redmi S2 tidak mendukung dual 4G, hanya salah satu kartu dapat mengakses 4G ketika Anda memasukkan dua nomor di sana.
Ketersediaan dan harga
Xiaomi berencana untuk melangsungkan flash sale Redmi S2 pada tanggal 25 Mei pukul 12 via official store mereka di Shopee. Produk nantinya juga akan tersedia secara offline di seluruh Authorized Mi Store di tanggal yang sama. Di Indonesia, Redmi S2 dibanderol seharga Rp 2,4 juta.