Adopting medical electrocardiography (ECG) technique and slated for release next year, Sence is said to be capable of reading heart rate every 4 milliseconds. It will transform the raw heart rate into data to monitor the wearer’s emotional condition, such as stress, anxiety level, happiness and vitality, and then refer to a database consisting of tens of thousands people’s medical records to detect 64 types of emotion.
The product aims to help users become more aware of their life rhythm so they can change daily routines and create a better mood.
Aside from knowing their own emotions, users will also be able to track the emotional level of people around them using the device’s mobile app. To enable this feature, they will need to have those people registered in their network.
Sence is the first product of Planexta, which is led by CEO Eugeny Nayshtetik. Its shape is similar to a fitness tracking device, with a monitor-less main module bound by a rugged rubber strap. The device’s battery is said to last up to 48 hours after charging through a USB port. The expected price for the product is US$299.
Inventor Eugene Nayshtetik bilang, tidak banyak orang sadar bahwa sebetulnya fitness tracking yang tersedia sekarang masih memanfaatkan teknologi kuno. Dampaknya, device wearable tersebut hanya mampu memberikan keakuratan 70% dalam membaca aktivitas jantung. Itulah alasannya ia dan timnya memutuskan untuk mengadopsi teknik ECG di produk baru mereka.
Selain lebih presisi, electrocardiography memungkinkan perangkat tracker menyajikan informasi lebih detail mengenai tubuh Anda. Itulah keunggulan dari Sence, sebuah gelang pintar yang mampu mengetahui keadaan emosi penggunanya – layaknya versi canggih cincin mood. Dan dengan lebih memahami tubuh, Anda bisa mengondisikan pikiran dan situasi agar dapat lebih produktif dalam beraktivitas.
Sence didesain layaknya gelang pintar, mempunyai modul utama tanpa layar yang diikat oleh strap karet. Device dapat aktif selama 48 jam sekali charge, dan baterai bisa diisi ulang lewat port USB. Tubuhnya berstruktur rugged sehingga Sence mampu menahan benturan, lalu ia juga telah memperoleh sertifikasi IP64 yang berarti terproteksi dari debu-debu halus serta tahan cipratan air.
Berkat teknologi ECG kelas medis, Sence mampu melacak detak jantung di ‘resolusi tinggi’, yaitu tiap 4-milidetik. Data kemudian diolah oleh algoritma canggih dalam aplikasi companion SenceHub. Selanjutnya, Sence akan memonitor tingkat stres, vitalitas dan emosi; misalnya seberapa tinggi level kecemasan atau kegembiraan Anda – berpedoman pada data puluhan ribu pasien buat mendeteksi 64 jenis emosi. Dengan informasi ini, Anda dapat menyesuaikan atau mengubah rutinitas sehari-hari supaya mood jadi lebih baik.
Uniknya lagi, Sence tak cuma berguna buat menakar mood sendiri, namun juga keluarga dan orang-orang terdekat Anda. Pengguna dapat mencari tahu status emosi individu yang berada di jaringan mereka. Artinya, Anda bisa lebih memahami perasaan mereka dan dapat segera menentukan bantuan apa yang bisa diberikan. Mungkin mereka perlu dihibur atau malah butuh waktu sejenak buat menyendiri.
Selain itu, Sence bekerja layaknya smartband lain, dapat menghitung intensitas aktivitas fisik, detak jantung dan kebugaran tubuh. Bedanya, teknologi R-Peaks electrocardiography diklaim membuat Sence 250 kali lebih presisi dari mayoritas tracker. Lalu perangkat akan menyalurkan info menjadi notifikasi di smartphone sewaktu mendeteksi hal yang menarik.
Saat ini tim Sence tengah melangsungkan kampanye penggalangan dana di Kickstarter. Di situs crowdfunding tersebut, smartband bisa dipesan seharga US$ 170. App compantion SenceHub sendiri tersaji gratis, tapi Anda juga bisa berlangganan untuk mengakses sejumlah fitur premium.