Tag Archives: sensor cmos

Nikon Kembangkan Sensor 1 Inci yang Mampu Merekam Video 4K HDR di 1.000 fps

Berbeda dari Canon, Nikon tidak memproduksi sensor kameranya sendiri. Sudah menjadi rahasia umum kalau sensor yang tertanam di banyak kamera Nikon adalah buatan Sony. Kendati demikian, beberapa di antaranya tetap didesain oleh tim engineering Nikon sendiri.

Salah satunya adalah sensor CMOS unik yang sedang mereka garap berikut ini, yang diklaim sanggup merekam video 4K di kecepatan 1.000 fps, dan di saat yang sama memiliki dynamic range yang begitu luas. Jadi ketika dipakai untuk merekam di kecepatan 1.000 fps, dynamic range-nya tercatat berada di kisaran 110 dB. Lalu kalau diturunkan ke 60 fps, dynamce range-nya malah naik lebih jauh lagi menjadi 134 dB.

Gambar di bawah ini bisa mengilustrasikan betapa luasnya dynamic range yang dimiliki sensor ini. Pada gambar pertama (yang diambil menggunakan sensor ini), tampak bahwa semua detail yang terdapat di sisi gelap dan sisi terang bisa terlihat dengan jelas. Bandingkan dengan gambar kedua dan ketiga (diambil menggunakan sensor tradisional), yang masing-masing hanya bisa menampilkan detail dari sisi gelap atau sisi terang saja.

Nikon stacked CMOS sensor

Seperti halnya sensor berperforma tinggi bikinan Sony, sensor ini mengadopsi desain stacked alias bertumpuk. Di lapisan atas, ada penampang seluas 1 inci yang berisikan 17,8 juta pixel, dengan ukuran masing-masing pixel sebesar 2,7 μm, lalu di bawahnya ada papan sirkuit yang bertindak sebagai controller.

Nikon sejauh ini belum punya rencana pasti terkait sensor ini dan kamera apa yang bakal menggunakannya. Potensi pengaplikasiannya sendiri sangatlah luas, mulai dari kamera compact, kamera saku, sampai kebutuhan komersial seperti di bidang otomotif.

Terlepas dari itu, kabar ini semestinya bisa mematahkan miskonsepsi umum bahwa Nikon tidak mengembangkan sensornya sendiri dan sepenuhnya bergantung kepada Sony. Nikon justru melihat ada demand yang cukup tinggi akan sensor berperforma tinggi yang memiliki wujud ringkas, dan mereka berkomitmen untuk terus melanjutkan riset dan pengembangannya demi memenuhi permintaan pasar.

Sumber: PetaPixel dan DPReview.

Sony Kembangkan Sensor Kamera Ponsel dengan Dukungan Fitur Super Slow-Motion

Sudah bukan rahasia apabila smartphonesmartphone dengan kamera terbaik yang ada di pasaran menggunakan sensor buatan Sony. Pada kenyataannya, bisnis sensor CMOS ini merupakan salah satu bisnis tersukses Sony. Kendati demikian, menjadi pemimpin tidak menghentikan hasrat Sony untuk terus berinovasi di ranah ini.

Baru-baru ini, Sony mengumumkan bahwa mereka tengah mengembangkan sensor CMOS untuk smartphone yang amat istimewa. Istimewa karena sensor ini terdiri dari tiga lapisan, dimana yang berada di tengah merupakan chip DRAM. Desain semacam ini sejatinya sudah Sony terapkan pada lini kameranya, dimulai dari Sony RX100 IV.

Keuntungannya, performa kamera jadi meningkat sangat drastis. Berdasarkan klaim Sony, sensor ini sanggup menangkap gambar 19,3 megapixel dalam waktu 1/120 detik saja, atau empat kali lebih cepat dari sensor konvensional. Hasilnya, problem rolling shutter yang kerap dijumpai saat memotret objek berkecepatan tinggi bisa diminimalkan meskipun smartphone tidak memiliki shutter mekanik.

Perbandingan hasil jepretan sensor konvensional (kiri) dan garapan terbaru Sony (kanan) – perhatikan keretanya / Sony
Perbandingan hasil jepretan sensor konvensional (kiri) dan garapan terbaru Sony (kanan) – perhatikan keretanya / Sony

Namun yang justru lebih mengejutkan lagi adalah kemampuannya merekam video super slow-motion dalam kecepatan yang sangat fenomenal, secepat 1.000 fps tepatnya, dan dalam resolusi full-HD. Dibandingkan Google Pixel misalnya, angka ini sekitar 8x lebih cepat.

Kecepatan setinggi ini pada dasarnya memungkinkan Anda untuk melihat benturan bola bisbol dan tongkatnya maupun atraksi lompat jauh secara mendetail. Hebatnya lagi, karena chip DRAM telah terintegrasi ke sensor, mode super slow-mo ini bisa diterapkan oleh smartphone apapun dengan chip pengolah gambar standar.

Masih seputar slow-mo, Sony sempat menjelaskan kalau mode atau fitur ini nantinya bisa aktif secara otomatis ketika smartphone mendeteksi suatu gerakan cepat. Meski baru masuk tahap pengembangan, potensinya sangatlah menjanjikan.  Buat yang ragu, silakan tonton video di bawah ini.

Sumber: Engadget dan Sony. Gambar header: Pexels.

Sony Akan Akuisisi Divisi Sensor Kamera Milik Toshiba

Tahukah Anda, sekitar 40 persen dari seluruh sensor kamera CMOS yang ada di dalam perangkat elektronik tahun lalu adalah buatan Sony. Saya bukannya mengarang-ngarang angka ini, tetapi ini merupakan hasil riset dari Techno Systems Research. Continue reading Sony Akan Akuisisi Divisi Sensor Kamera Milik Toshiba

Canon Ciptakan Sensor Kamera Beresolusi 250 Megapixel

Sebagai brand terpopuler di industri fotografi, Canon tentu saja tidak mau berhenti berinovasi. Karya terbarunya, meski baru berupa prototipe, adalah sensor CMOS dengan resolusi 250 megapixel, atau lebih tepatnya 19.580 x 12.600 pixel. Continue reading Canon Ciptakan Sensor Kamera Beresolusi 250 Megapixel

Ikuti Jejak Google, Sony Akan Kembangkan Teknologi Kemudi Otomatis?

Revolusi teknologi dalam industri otomotif rupanya semakin menarik minat pabrikan perangkat elektronik untuk turut menjajal peruntungannya. Google sudah mempunyai prototipe mobil tanpa sopir yang fungsional, sedangkan Apple baru saja dirumorkan memiliki rencana serupa, kali ini giliran Sony yang buka suara, meski sedikit berbeda. Continue reading Ikuti Jejak Google, Sony Akan Kembangkan Teknologi Kemudi Otomatis?