Tag Archives: Series X

Microsoft Yakin Xbox Series X Mampu Mengungguli PS5 dari Aspek Harga

Harga merupakan salah satu faktor krusial yang bisa menentukan sukses tidaknya peluncuran console game. Di era current-gen, Sony sukses mengungguli Microsoft karena saat diperkenalkan, PlayStation 4-nya dibanderol US$ 100 lebih murah dibanding Xbox One. Sementara itu, sang rival bersikeras untuk membundel perangkatnya bersama Microsoft Kinect (yang kini tak lagi dipasarkan buat konsumen).

Namun kondisi saat ini cukup berbeda dari tujuh tahun silam. Anda mungkin sudah mendengar soal bagaimana Sony kesulitan menekan harga PlayStation 5 akibat kelangkaan sejumlah komponen pendukung penting. Dan melihat dari kemiripan teknologi antara console next-gen Sony dengan Xbox Series X, kita boleh berasumsi Microsoft juga menemui kendala serupa. Apalagi menakar spesifikasinya, Series X punya performa lebih tinggi dari PS5.

Meski begitu, bos Xbox Phil Spencer terlihat cukup percaya diri terhadap harga yang akan Microsoft tetapkan untuk Xbox Series X. Bahkan ia yakin produk mereka mampu menggungguli milik sang kompetitor, dan timnya sudah menyiapkan ‘rencana kemenangan’. Spencer menilai, hardware gaming baru Microsoft menyimpan performa serta kapabilitas yang superior, dan perangkat ini siap menawarkan sebuah paket lengkap.

Sejauh ini, baik Microsoft maupun Sony belum mengungkap harga console anyar mereka. Dari gelagatnya (dan melihat pengalaman sebelumnya), Sony sengaja menunggu hingga Microsoft melakukan pengumuman, barulah harga PS5 disingkap. Microsoft sendiri akan terus ‘membuka mata’ dan menetapkan harga Xbox Series X secara fleksibel karena sangat penting bagi produsen buat memenuhi – atau melampaui – ekspektasi konsumen.

Spencer kembali mengingatkan bahwa nilai sebuah console tak hanya dihitung dari hardware semata. Ada sejumlah faktor krusial lain yang jadi penentu daya tariknya di mata konsumen, misalnya seperti fitur backward compatibility dan layanan Xbox Game Pass. Phil Spencer juga menyampaikan, kapabilitas semisal Smart Delivery dirancang untuk membuat gamer merasa nyaman dalam membeli konten di platform Xbox. Teknologi ini memastikan kita hanya perlu bertransaksi sekali saja buat mengakses satu judul permainan di sistem berbeda.

Sebagai perbandingan, Microsoft awalnya menjajakan Xbox One di harga US$ 500. Seiring berjalannya waktu (dan setelah dipangkasnya bundel Kinect), angkanya turun ke US$ 300. Sementara itu, label US$ 500 kini diusung oleh varian Xbox One X. Spekulasi sementara ini adalah, Xbox Series X akan ditawarkan lebih mahal lagi dan Microsoft kemungkinan tak mengambil banyak keuntungan dari sana – mengharapkan balik modal dari penjualan software dan layanan premium.

Microsoft memang belum mengonfirmasinya, tapi sejumlah pakar dan analis menduga Xbox Series X hanyalah satu dari beberapa model console baru yang tengah produsen kembangkan. Boleh jadi nanti akan ada varian yang lebih terjangkau. Itulah alasannya Microsoft bilang bahwa kita hanya perlu memanggil hardware next-gen itu dengan sebutan ‘Xbox’.

Via Gamespot.

Strategi Baru Microsoft Xbox Untuk ‘Mengantisipasi’ PlayStation 5

Penampilan Xbox Series X yang lebih menyerupai PC small form ketimbang console memberikan kita gambaran bahwa cara Microsoft menyajikan layanan dan konten hiburan telah berubah. Penyingkapan hardware next-gen itu dilakukan mendadak di The Game Awards 2019 ketika tak ada seorang pun menduganya. Di sepanjang kiprahnya, Microsoft selalu mengumumkan Xbox baru di acara mereka sendiri.

Alasan dilakukannya pengumuman Xbox Series X secara tiba-tiba memang berkaitan dengan arahan baru yang diambil perusahaan. Berdasarkan penuturan executive vice president of gaming Microsoft Phil Spencer dalam podcast Gamertag Radio, tim Xbox berencana untuk mengeksekusi langkah ‘berani’ demi mempromosikan produk anyar tersebut dan merebut pangsa pasar console dari Sony (yang berhasil mengapalkan lebih dari 102 unit PlayStation 4).

Pengungkapan Xbox Series X di The Game Awards 2019 ternyata merupakan gagasan dari salah satu bos marketing Xbox. Awalnya Spencer ragu dengan rencana ini, apalagi hanya ada sedikit game yang mampu menampilkan potensi Series X – misalnya Halo Infinite dan Hellblade 2. Tetapi sang marketing lead berhasil meyakinkan Spencer. Ia menyampaikan bahwa Microsoft perlu menerapkan strategi yang tak pernah perusahaan ambil sebelumnya.

Di podcast tersebut, Spencer juga mengaku, Xbox saat ini tidak berada di posisi yang ditargetkan sebelumnya. Xbox tidak akan bisa mendisrupsi pasar ataupun mengembangkan bisnis jika terus melakukan hal yang sama. Pada akhirnya, Spencer melihat peluang unik di The Game Awards. Geoff Keighley selaku pencipta (dan host) berhasil menciptakan acara yang mampu menarik jutaan pemirsa tiap tahunnya.

Alhasil, trailer perdana Hellblade 2: Senua’s Saga ditayangkan di sana. Walaupun tampak seperti animasi pre-rendered, konten sebetulnya diambil dari porsi in-engine permainan yang dijalankan dari Xbox Series X untuk memamerkan canggihnya kemampuan grafis console next-gen tersebut. Phil Spencer menyampaikan rasa puas terhadap respons khalayak, walaupun saat itu ia sempat cemas rencana mereka akan berantakan.

Selanjutnya, Microsoft akan memusatkan perhatiannya pada persiapan peluncuran Xbox generasi ke-empat itu, rencananya akan dilangsungkan di kuartal empat 2020. Tim mengaku siap mengantisipasi beragam hal, termasuk jika ada kejadian tak terduga.

Perlu diingat kembali bahwa Series X kemungkinan besar hanyalah satu dari beberapa model console next-gen yang akan Microsoft perkenalkan. Produsen menyarankan kita memanggil produk baru mereka sebagai ‘Xbox’ saja. Series X sepertinya merupakan varian high-end dan Microsoft akan menyediakan opsi yang lebih terjangkau. Perangkat juga kembali dibekali fitur backward compatibility, memungkinkannya menjalankan game-game Xbox One, Xbox 360 dan Xbox generasi pertama. Dengan begini, library permainan jadi lebih luas.

Via GameSpot.

Series X Hanyalah Nama Model, Console Next-Gen Microsoft Cukup Disebut Xbox

Salah satu kejutan terbesar di acara The Game Awards 2019 minggu kemarin ialah pengumuman resmi console next-gen Microsoft. Sang produsen menamainya Xbox Series X, memperkenalkannya secara kasual sembari memperlihatkan wujudnya. Hilang sudah desain pipih yang biasanya lekat dengan produk home console. Xbox Series X lebih menyerupai PC small form ala Corsair One.

Setelah melepas Xbox One X – versi lebih canggih dari console current-gen Microsoft – penamaan Series X terasa membingungkan. Mengapa Microsoft tampak terobsesi dengan huruf X? Nyatanya bukan begitu. Kepada Business Insider, seorang perwakilan Microsoft menyampaikan bahwa kita cukup menyebut produk anyar mereka ‘Xbox’, tak berbeda dari perangkat gaming perdana yang perusahaan luncurkan 18 tahun silam.

Langkah ini pada dasarnya merupakan re-branding terhadap lini produk, membuatnya jadi terdengar lebih sederhana, sekaligus menggarisbawahi niatan tim Xbox ke depan. Sang perwakilan Microsoft mengonfirmasi agenda untuk menambah jumlah model console next-gen, seperti yang mereka sudah lakukan di generasi ini lewat Xbox One X, One S dan Xbox One S All Digital. Betul sekali, Series X hanyalah satu dari varian yang Microsoft tengah siapkan.

Khusus untuk Series X, Microsoft menjanjikan kemampuan olah data empat kali lipat dibanding Xbox One X. Berbekal teknologi baru AMD, console next-gen tersebut kabarnya sanggup menghidangkan game di setup 4K 60fps, atau jika Anda menginginkannya, menikmati permainan di resolusi 8K atau di refresh rate 120Hz. Kapabilitas ray tracing (yang belakangan dipopulerkan Nvidia lewat GPU RTX) katanya juga hadir di sana.

Banyak orang menduga, sulit bagi Microsoft untuk membanderol Xbox Series X di harga yang terjangkau. 4K 60fps saat ini masih menjadi standar ‘mewah’ bagi mayoritas gamer dan hanya dapat diakses oleh sebagian kecil pemain PC. Melihat dari perspektif console, produsen biasanya tidak mengambil untung besar dari penjualan hardware. Sebagai perbandingan, di PC, setting 4K 60fps di game-game baru menuntut modal ribuan dolar. Itu berarti, Microsoft memerlukan tipe dasar dengan harga yang lebih merakyat sebagai tulang punggung penjualan.

Di bulan Juli 2018, Thurrott sempat melaporkan bahwa setidaknya Microsoft sudah menyiapkan dua tipe hardware untuk console next-gen mereka: satu model disajikan secara tradisional (waktu itu disebut Scarlett), kemudian alternatifnya adalah Scarlett Cloud yang mengusung metode streaming – disuguhkan lewat set-top box dan ditopang oleh teknologi cloud serta data center Microsoft.

Namun selain Xbox Series X, belum ada lagi varian Xbox next-gen yang Microsoft umumkan. Perwakilan Microsoft bilang, “Kami sangat bersemangat untuk memperlihat pada gamer seperti apa pengalaman gaming di masa depan lewat Xbox Series X. Tapi untuk sementara ini, tidak ada lagi yang bisa kami ungkap.”