Tag Archives: sharp

Leitz Phone 1 Adalah Smartphone Leica Pertama dengan Kamera Bersensor 1 Inci

Mendengar kata Leica, maka yang terpikir adalah kamera rangefinder yang unik dan super premium. Meskipun saat ini Leica juga memiliki sistem kamera full frame modern yang disebut L-mount.

Selain bisa ditemukan di kamera digital, label Leica sendiri melekat pada kamera belakang smartphone flagship seri P dan Mate dari Huawei. Kali ini berbeda, SoftBank telah mengumumkan smartphone bermerek Leica yang mana untuk pertama kalinya dan dilengkapi logo Leica merah ikonik di bagian belakang bertajuk Leitz Phone 1 khusus untuk pasar Jepang.

Tentu saja, sistem kamera menjadi fitur yang paling ditonjolkan. Untuk kamera utamanya, Leitz Phone 1 mengandalkan sensor gambar berukuran 1 inci beresolusi 20MP yang merupakan terbesar di kelas smartphone, berpadu dengan lensa ultrawide 19mm f/1.9.

Sensor 1 inci ini biasanya ditemukan pada kamera compact premium seperti Leica C-Lux, Sony ZV-1, dan Sony RX100 series. Hal yang juga menarik adalah dalam paket penjualannya dilengkapi dengan case berlogo Leica dan penutup kamera seperti yang ditemukan pada kamera mirrorless dan DSLR.

Adapun dari segi spesifikasi, Leitz Phone 1 terbilang ‘true flagship‘ dan sudah ditenagai oleh chipset Qualcomm Snapdragon 888 dengan dukungan RAM 12GB, serta penyimpanan internal 256GB yang dapat diperluas melalui kartu memori microSD. Spesifikasi Leitz Phone 1 sangat identik dengan Aquos R6 yang belum lama ini dirilis oleh Sharp.

Fitur istimewa lain di bagian muka terpampang panel IGZO OLED 6,6 inci beresolusi 2730×1260 piksel dengan refresh rate adaptive 240Hz. Selain itu, perangkat ini menjalankan Android 11 dengan custom interface Leica, bodinya bersertifikasi IP68 dan baterai berkapasitas 5.000 mAh. Adapun untuk harga, sesuai dengan fitur dan spesifikasi yang ditawarkan, Leitz Phone 1 dijual dengan harga premium yakni JPY 187.920 atau sekitar Rp24,7 jutaan.

Sumber: GSMArena

Sharp Aquos R6 Adalah Ponsel Flagship dengan Sensor Kamera 1 Inci dan Layar 240 Hz

Tidak setiap hari Anda mendengar tentang smartphone bikinan Sharp, sebab sebagian besar memang cuma tersedia di Jepang saja. Meski begitu, ponsel bernama Sharp Aquos R6 berikut ini layak mendapat sorotan ekstra. Pasalnya, ia mengemas teknologi kamera beserta display yang selangkah lebih maju daripada yang ditawarkan oleh ponsel-ponsel flagship lainnya.

Kita mulai dari kameranya dulu. Di saat smartphone lain mengusung setidaknya dua kamera belakang, Aquos R6 justru hanya punya satu. Namun satu kamera tersebut benar-benar istimewa; sensor yang digunakan adalah yang berukuran 1 inci, alias sekitar lima kali lebih besar daripada sensor kamera utama kebanyakan smartphone flagship.

Sebagai perbandingan, Xiaomi Mi 11 Ultra — yang diklaim sebagai ponsel dengan sensor kamera berukuran terbesar ketika dirilis pada akhir bulan Maret kemarin — ‘hanya’ mengemas sensor berukuran 1/1,12 inci. 1 inci adalah ukuran yang sama persis seperti sensor yang tertanam di kamera-kamera compact premium macam seri Sony RX100 maupun Canon G7 X. Resolusi foto yang dapat dihasilkan sendiri adalah 20 megapixel.

Sharp tidak merincikan sensornya berasal dari mana, tapi dugaan kuat mengarah ke Sony mengingat mereka memang memproduksi sejumlah sensor 1 inci beresolusi 20 megapixel. Namun yang lebih istimewa lagi, sensor tersebut ditandemkan dengan lensa f/1.9 hasil rancangan Sharp bersama Leica. Ya, hak berkolaborasi dengan Leica sepertinya sudah tidak lagi eksklusif dipegang oleh Huawei.

Di sebelah kamera berukuran masif tersebut, cuma ada satu sensor ToF (Time-of-Flight) untuk membantu menghasilkan efek blur pada foto portrait yang lebih baik, serta sebuah LED flash — tidak ada kamera ultra-wide maupun telephoto. Juga absen di sini adalah OIS, yang artinya kamera Aquos R6 hanya mengandalkan sistem penstabil gambar elektronik. Buat yang penasaran dengan hasil jepretannya, Anda bisa mengikuti tur virtual yang telah disiapkan oleh Sharp sendiri.

Lanjut ke layarnya, di sini Sharp mengawinkan panel OLED dengan teknologi IGZO rancangannya. Hasilnya adalah panel 6,67 inci beresolusi 2730 x 1260 pixel yang dapat mengatur refresh rate secara dinamis dari 1 Hz sampai 240 Hz, serta yang menawarkan tingkat kecerahan maksimum setinggi 2.000 nit. Lubang kecil pada layarnya itu dihuni oleh kamera selfie 12 megapixel.

Di balik layarnya, Sharp tak lupa menjejalkan sensor sidik jari, spesifiknya sensor 3D Sonic Max besutan Qualcomm yang luas penampangnya lebih besar dari biasanya. Saking besarnya, sensor ini bisa membaca dua sidik jari secara bersamaan, memberikan opsi keamanan ekstra bagi pengguna yang membutuhkan.

Selebihnya, Aquos R6 merupakan perangkat flagship dari ujung ke ujung. Spesifikasinya mencakup chipset Qualcomm Snapdragon 888, RAM 8 GB, storage internal 128 GB, dan baterai berkapasitas 5.000 mAh. Harganya belum dirincikan sama sekali, akan tetapi kemungkinan besar smartphone ini memang hanya akan dijual di Jepang saja.

Sharp Aquos R6 bukanlah smartphone pertama yang hadir membawa sensor berukuran 1 inci. Tahun 2014 lalu, sempat ada perangkat bernama Panasonic Lumix CM1 yang mengawinkan sensor kamera 1 inci dengan spesifikasi ala ponsel flagship kala itu — masih zaman Snapdragon 801 dan Android 4.4 KitKat. Teknologi memang sudah berkembang begitu pesat, tapi rupanya kita kembali ke konsep hybrid antara smartphone dan kamera pocket ini lagi.

Sumber: GSM Arena dan Engadget.

sharp-bergabung-dengan-olympus-dan-panasonic-kembangkan-kamera-micro-four-thirds-yang-mampu-merekam-video-4k

Sharp Bergabung Gunakan Micro Four Thirds, Kembangkan Kamera yang Mampu Merekam Video 8K

Olympus dan Panasonic bersama-sama mengumumkan standar Micro Four Thirds (MFT) pada tahun 2008. Uniknya yang saya ketahui adalah kamera mirrorless flagship terbaru dari Olympus yakni OM-D E-M1X memiliki kinerja yang sangat cepat diranah fotografi. Sebaliknya, Panasonic dengan Lumix GH5 dan GH5S berhasil menetapkan standar baru di segmen videografi.

Meski begitu, Panasonic juga akhirnya turut terjun ke segmen mirrorless full frame dengan Lumix S1 dan S1R. Sementara, Olympus sampai saat ini belum ada tanda-tanda akan menyusul jejak Panasonic dan masih sangat percaya diri dengan platform Micro Four Thirds.

Kabar terbaru menurut press release yang diterbitkan oleh Olympus melalui website global mereka, Sharp turut bergabung mengembangkan produk dengan standar Micro Four Thirds yang sanggup merekam video beresolusi 8K.

Bila video 8K direkam pada aspek rasio 16:9, artinya paling tidak akan membutuhkan resolusi 33,2 MP yang tertanam pada sensor MFT. Sebagai informasi, kamera mirrorless MFT dari Olympus dan Panasonic terbaru masih mengusung resolusi paling tinggi kamera-kamera terbarunya menawarkan resolusi 20 MP.

Pada ajang CES 2019 lalu, Sharp sebenarnya sudah menunjukkan prototipe kamera 8K dengan sensor Micro Four Thirds. Prototipe tersebut masih belum berfungsi, tapi dalam tahap awal pengembangannya diharapkan akan mampu merekam video 8K pada 30 fps dalam codec H.265.

Sumber: DPreview

Sharp Aquos R2 Compact

Sharp Aquos R2 Compact Punya Dua Notch dan Chipset Garang, Snapdragon 845

Tahun lalu Sharp merilis Aquos R Compact, sebuah smartphone yang mencoba mengikuti trend dengan tonjolan notch di dahi. Tapi sayang, smartphone itu kurang menarik karena masih mempunyai tombol home yang banyak menyita ruang layar hingga tersisa hanya 4,9 inci.

Tapi untuk model tahun ini lewat Aquos R2 Compatc, Sharp mencoba lebih berani dan tak biasa dengan membenamkan bukan satu tapi dua notch di atas dan bawah. Notch di bagian atas menjadi rumah bagi kamera selfie dan notch bagian bawah untuk tombol home. Desain baru ini memungkinkan Aquos R2 Compact menampilkan layar yang besar dengan dimensi yang sama seperti model terdahulu.

Sharp-Aquos-R2-Compact-Display

Layar model terbaru ini memiliki ukurang 5,2 inci menggunakan panel LCD IGZO dengan resolusi 2280 x 1080 piksel. Di bawah tenda, Aquos R2 Compact memberikan kejutan berupa chipset Snapdragon 845 dan RAM 4GB serta penyimpanan internal 64GB. Kemudian di bagian punggung ada baterai 2500mAh yang disempurnakan dengan kamera 22,6MP.

Untuk meningkatkan kualitas bidikan, kamera Aquos R2 Compact membawa teknologi mesin ProPix yang mampu menyesuaikan pencahayaan dan white balance. Tak lupa ada juga tambahan fitur OIS, EIS dan AI scene detection. Sementara itu di bagian depan duduk kamera 8 megapiksel yang dapat berfungsi sebagai flash saat mengambil foto selfie sekaligus face unlock untuk membuka kunci perangkat.

Sharp-Aquos-R2-Compact-Design

Android 9 Pie OS disematkan sejak lahir di Aquos R2 Compact bersama asisten suara EMOPA. Fitur konektivitas standar smartphone modern juga dipastikan hadir, seperti 4G VoLTE, Wi-Fi 802.11ac, Bluetooth 5.0, GPS, USB-C, dan headphone jack 3.5mm.

Sayang belum ada informasi resmi soal harga dan kapan smartphone akan mulai dijajakan. Kemungkinan besar, Sharp juga akan fokus dulu ke pasar dalam negeri sebelum merambah pasar lain.

Sumber berita Ubergizmo dan Sharp.

Sharp Aquos Zero

Ikut Bermain di Industri Layar OLED, Aquos Zero Jadi yang Pertama Bagi Sharp

Di industri mobile khususnya perangkat dengan layar OLED, Samsung masih jadi penguasanya. Nama LG dan Sony membuntuti di belakang namun belum senyaman Samsung. Kini, pemain baru ikut bergabung. Berasal dari Jepang, Sharp resmi menyatakan diri untuk ikut bersaing di industri layar OLED. Deklarasi itu mereka wujudkan langsung dalam bentuk perangkat smartphone baru bernama Aquos Zero.

Aquos Zero memulai debut dengan iming-iming yang cukup wah. Yang paling mudah terlihat, di komponen layar ia menggunakan penampang lebar 6,2 inci yang terbilang luas untuk ukurang smartphone. Kejutan lain, Sharp menggunakan magnesium alloy yang dikombinasikan dengan kevlar di panel belakang untuk menekan bobot perangkat. Walhasil, bobot 146 gram bisa dicapai namun tetap dengan kekuatan yang terjaga. Setelah itu, sistem operasi Android 9.0 Pie menyempurnakan gebrakan yang dibuat oleh Aquos Zero.

Sharp Aquos Zero_2

Di bawah tenda bersemayam chipset Qualcomm Snapdragon 845 yang dikombinasikan dengan Kryo 385 GPU dan Adreno 630 GPU. Ada RAM 6GB dan penyimpanan internal 128GB sebagai pendamping prosesor. Tetapi karena kapasitas memorinya yang sudah besar, Sharp tidak menawarkan slot kartu MicroSD atau varian penyimpanan yang lebih tinggi.

Sisi audio juga mendapatkan perhatian khusus di mana Sharp memilih untuk menggunakan speaker stereo dengan Dolby Atmos dan dukungan Hi-Res Audio. Meskipun Sharp tidak lagi menawarkan audio jack 3,5mm.

Sharp Aquos Zero_game

Di segmen kamera, Sharp Aquos Zero membungkus sensor kamera tunggal di bagian belakang. Resolusi sensornya di 22.6MP, sementara di depan ada sensor 8MP yang akan menangani tugas mengabadikan selfie ataupun panggilan video. Apabila geser ke belakang, bisa kita jumpai sensor sidik jari untuk membuka kunci. Dan bila mengintip lebih ke dalam akan ada baterai 3130mAh untuk menjaga perangkat terus menyala.

Sharp Aquos Zero_rear

Sharp Aquos Zero akan tersedia di Jepang pada akhir tahun tetapi mereka belum secara terang-terangan membeberkan berapa harga jualnya. Yang menarik, Sharp perlahan sudah menghadirkan diri ke pasar Eropa, jadi kemungkinan besar Aquos Zero juga akan menyusul beberapa seniornya yang sudah lebih dulu tiba di sana.

Nah, selain dibenamkan ke smartphone keluarannya. Layar OLED buatan Sharp juga akan dijual ke perusahaan lain yang membutuhkan.

Sumber berita Sharp and Ubergizmo.

Sharp Aquos D10

Sharp Aquos D10 Ikut Debut di Eropa Bersama B10 dan C10

Di ajang IFA 2018 ini, tidak hanya sektor PC dan audio yang menjadi pusat perhatian. Ada beberapa perangkat dari sektor mobile yang mencoba mencuri atensi publik, beberapa di antaranya datang dari BlackBerry, Sony dan yang terbaru ada Sharp yang ikut meluncurkan punggawa barunya.

Ada tiga model smartphone yang diperkenalkan oleh Sharp, antara lain Aquos B10, C10 dan D10. Dua model pertama sudah pernah kita bahas di artikel sebelumnya. Jadi, kali ini kita akan fokus pada spesifikasi Sharp Aquos D10 saja.

Dibandingkan dua model lainnya, Sharp Aquos D10 merupakan model paling powerful dan premium, walaupun masih jauh dari kelas flagship. Perangkat ini memiliki panel layar 5,99 inci dengan resolusi layar Full HD+. Rasio layar-ke-tubuh perangkat adalah 91% yang menurut saya sudah cukup seksi.

Sharp Aquos D10_1

Sharp mengklaim telah membenamkan teknologi FreeForm yang memungkinkan layar untuk mereproduksi warna yang sama. Teknologi ini menjadi salah satu fitur unggulan di jajaran TV Sharp Aquos yang tak diragukan lagi reputasinya. Perusahaan juga sesumbar kamera belakang ganda di D10 mampu menghasilkan jepretan yang luar biasa dalam kondisi rendah cahaya. Sedangkan untuk performa, chipset Snapdragon 630 Qualcomm jadi pilihan bersama dengan RAM 4GB.

Kamera belakang gandanya sendiri menggunakan konfigurasi 12MP + 13MP. Di depan, sensor selfie memiliki resolusi 16MP. Kemudian di balik cover-nya duduk baterai 2.900 mAh yang akan jadi pemasok daya utama. Mengenai ketersediaan, Sharp menyatakan bahwa perangkatnya ini – bersama dua model lainnya – segera tersedia di Eropa dengan banderol 399 Euro.

Sumber berita Androidauthority dan GSMArena.

Sharp Aquos C10

Kebut Manuver ke Pasar Eropa, Sharp Hadirkan Aquos C10 dan Aquos B10

Dalam dua tahun terakhir, Sharp kian serius menggarap segmen mobile lewat sejumlah manuver terutama di pasar domestik dan Asia. Berjalan cukup mulus di sana, Shap mulai memperluas jaringannya di pasar Eropa. Ekspansinya ke sana ditandai dengan peluncuran dua buah smartphone kelas menengah premium dari jajaran Aquos, yaitu Aquos C10 dan Aquos B10.

Sharp Aquos C10

Di antara keduanya, Aquos C10 adalah yang paling kuat. Tampilan luarnya menampilkan layar 5,5 inci dengan resolusi 2040 x 1080 piksel. Rancangan Aquos C10 mencoba mengakomodir tren notch, namun dengan ukuran yang lebih mungil hanya cukup untuk menampung kamera selfie.

Sharp Aquos C10_front

 

Di balik layar 17:9-nya, bersemayam chipset Snapdragon 630 bersama-sama RAM 4GB dan memori internal 64GB. Kemudian bila dibalik ke belakang, kita bisa jumpai kamera ganda 12MP + 8MP di belakang dan putar lagi ke depan ada kamera selfie 8MP f/2.0. Seperti kebanyakan smartphone terbaru, Aquos C10 juga menawarkan akses perangkat menggunakan wajah sebagai alternatif sensor sidik jari.

Sharp Aquos B10

Aquos B10 merupakan model yang lebih rendah, tapi juga tentunya lebih ramah di kantong. Pun begitu, ada sejumlah kelebihan yang membuat Aquos B10 cukup menggoda. Masih mengadopsi Android 7.0 Nougat, Aquos B10 tampil apik dengan layar 5,7 inci beresolusi 1440 x 720 5,7 inci dan rasio 18:9. Di atas layar adalah sensor 13MP yang lebih menjanjian ketimbang kamera selfie Aquos C10. Keunggulan ini membuat B10 lebih pas untuk kalangan remaja yang memang gemar narsis.

Sharp B10_1

 

Jeroan Aquos B10 dimotor prosesor MT6750T, RAM 3GB dan penyimpanan 32GB yang dapat diperluas. Di bagian belakang juga ada dua buah kamera, 13MP + 8MP dan beberapa sentimeter di bawah ini duduk sensor pemindai sidik jari yang akan menjadi pelapis bagi fitur face unlock.

Sharp Aquos B10

 

Harga

Harga Sharp Aquos C10 dan B10 terpaut cukup jauh. Di kelas teratas, Aquos C10 ditawarkan dengan banderol €400. Sedangkan Aquos B10 bisa diperoleh hanya dengan €300.

Sumber berita GSMarena dan Nieuwemobiel.

Sharp Aquos Sense Plus

Dampingi Aquos R2, Sharp Aquos Sense Plus Ditenagai Juru Gedor Snapdragon 630

Kiprah Sharp di ranah mobile kian serius dengan diluncurkannya flagship terbaru, Aquos R2 beberapa hari yang lalu. Bukan hanya flagship, Sharp juga memperkenalkan satu model lainnya di kelas menengah yang juga cukup menjanjikan, yaitu Aquos Sense Plus.

Sharp Aquos Sense Plus memiliki layar IGZO berukuran 5.5 inci dengan resolusi 2160 x 1080 piksel (FHD +) dan rasio aspek 18: 9. Rupa perangkat berbekal tombol Home fisik ini terlihat mirip dengan Aquos R2, mempunyai bezel yang minimalis namun tanpa kehadiran notch. Layar di Aquos Sense Plus menggunakan Rich Color Technology Mobile yang selama ini jadi andalan TV Aquos dan juga peningkatan lebih lanjut dengan Digital Cinema Standard (DCI).

img_index_01

Di kelas menengah, kita sudah banyak menemukan smartphone dengan kamera utama ganda dan kemampuan selfie yang baik. Tapi, Sharp sepertinya belum mau ikut terlibat dalam perang kamera, dan lebih memilih menyematkan satu kamera 16,4MP di belakang dan 8MP di depan.

Jeroan Aquos Sense Plus dihuni chipset Snapdragon 630 yang mampu berlari 4 x 2,2 GHz dan 4 x 1,8 GHz di setiap intinya. Sebagai penyeimbang performa, terdapat RAM sebesar 3 GB LPDDR 4X berkecepatan tinggi serta dukungan memori 32GB yang bisa diperluas dengan tambahan microSD sebesar 256 GB.

sharp-aquos-sense-plus-2-768x576

Sharp Aquos Sense Plus mendukung Wi-Fi b/g/n/ac di standar 2,4 GHz dan frekuensi 5GHz berkecepatan tinggi. Bluetooth 4.2, GPS, dan NFC juga tersedia di dalamnya untuk menjawab kebutuhan pengguna modern. Selain tentunya tambahan lubang jack audio 3,5mm dan juga USB tipe C untuk mengakomodasi teknologi pengisian cepat yang dimilikinya.

Tersedia dalam warna putih, hitam, dan krem, Sharp Aquos Sense Plus membawa sensor sidik jari di tombol home, warisan yang sebenarnya sudah ditinggalkan oleh Samsung. Sayang belum ada informasi berapa harga jual yang ditetapkan oleh Sharp untuk smartphone Android barunya ini.

Sumber berita Sharp via Gizmochina.

Sharp Aquos S3 mini / Dailysocial

Sharp Aquos S3 mini, Smartphone Notch Berkamera Depan 20MP dengan Face Unlock

Belakangan ini smartphone dengan notch terlihat makin ramai. Meski dipopulerkan oleh Apple iPhone X, sebenarnya Essential Phone besutan “Bapak Android” Andy Rubin sudah lebih dulu menggunakan desain notch.

Kini sejumlah pabrikan Android pun latah menempelkan notch, tak terkecuali Sharp. Perusahaan milik Foxconn tersebut telah merilis smartphone notch Sharp Aquos S3 mini.

sharp-aquos-s3-mini-1

Sebutan ‘mini’ tersebut lantaran device ini punya penampang layar 5,5 inci. Saat ini kebanyakan smartphone bezel-less umumnya mengusung layar lebih besar sekitar 5,7 – 6 inci.

Rasio layar yang digunakan tidak biasa yaitu 17:9 dengan resolusi Full HD+ 1080×2040 piksel. Layar IGZO IPS tersebut mampu menampilkan tingkat kecerahan hingga 500 nits dan mendukung cakupan warna sRGB 135 persen.

sharp-aquos-s3-mini21

Kemudian di atas layar, ada notch dengan desain mirip Essential Phone, sebagai rumah bagi kamera depan 20-megapixel (f/2.0). Kamera ini telah didukung teknologi kecerdasan buatan (AI) dan bisa digunakan sebagai face unlock yang mampu memindai 1024 titik di wajah. Sedangkan, pemindai sidik jari masih bisa dijumpai di bawah layar.

Berbalik ke belakang, terdapat kamera utama 16-megapixel dengan aperture f/2.0, ukuran piksel 2μm, dan teknologi PDAF. Untuk dalamannya, smartphone Android 7.1 Nougat itu sudah dipersenjatai chipset Snapdragon 630 yang didukung RAM sebesar 6GB dan penyimpanan 64GB.

sharp-aquos-s3-mini-3

Harga Sharp Aquos S3 mini dibanderol 1599 yuan atau sekitar Rp3,4 jutaan di Tiongkok melalui JD.com dan tersedia dalam pilihan warna black, blue, dan gold.

Sumber: GSMArena

4K Sudah Biasa? Sharp Luncurkan Camcorder 8K untuk Kalangan Profesional

Kemampuan merekam video 4K saat ini boleh dikatakan bukan lagi atribut yang layak dibanggakan oleh suatu kamera, terutama kamera sinema. Hal ini dikarenakan mayoritas smartphone sudah bisa merekam video 4K, bahkan beberapa dalam kecepatan 60 fps. Singkat cerita, pabrikan pun mulai mengejar kapabilitas di atas 4K.

RED adalah salah satunya, tapi mereka jelas tidak sendirian. Masih ada pabrikan lain seperti Sharp yang baru saja mengumumkan sebuah camcorder profesional dengan kemampuan merekam video 8K 60 fps, seperti terindikasi dari namanya, yaitu Sharp 8C-B60A.

Kamera ini mengemas sensor Super 35, dengan ukuran setara RED Helium 8K S35, tapi belum sebesar RED Monstro 8K VV. Codec HQX dipilih agar ukuran file yang dihasilkan tidak terlalu besar meski berformat 10-bit, dan Sharp juga telah membekali kamera ini dengan SSD berkapasitas 2 TB yang kira-kira sanggup menyimpan video 8K berdurasi total 40 menit.

Untuk lensa, Sharp memilih mount PL yang kompatibel dengan berbagai lensa, termasuk lensa premium besutan Leica maupun Zeiss. Sederet fitur lain yang ditujukan buat kalangan broadcaster tentunya juga tersedia, mengingat kamera ini dimaksudkan untuk mengantisipasi Olimpiade 2020 yang dihelat di Tokyo nanti.

Usai melihat spesifikasinya, jangan kaget melihat harganya. Sharp 8C-B60A bakal dipasarkan mulai bulan Desember 2017 seharga 8,8 juta yen, atau sekitar 1,05 miliar rupiah. Bukan salah ketik, tapi memang itu biaya yang harus ditebus untuk kamera sekelas ini, apalagi di saat televisi 8K masih hampir belum eksis sama sekali.

Sumber: DPReview dan Sharp.