Tag Archives: shinta dhanuwardoyo

StartupIndonesia.co Bermitra dengan Draper University, Hubungkan Startup Lokal dengan Program Inkubator di Silicon Valley

Sejak diluncurkan pada akhir tahun lalu, StartupIndonesia.co platform hub online untuk pengusaha rintisan lokal terus menambah kapabilitas dan memperluas jaringan. Teranyar, mereka baru umumkan kolaborasinya dengan program pra-akelerasi dari Silicon Valley, Draper University.

Melalui kolaborasi ini, StartupIndonesia.co menjadi official partner bagi Draper University untuk menjaring startup dari Indonesia. Memungkinkan para startup di StartupIndonesia.co mendapatkan akses untuk bergabung dengan program tersebut, termasuk terkoneksi dengan para investor dari Silicon Valley. Program kerja sama ini resmi dibuka mulai 11 Juni 2020.

“Dengan kerja sama ini, kami berharap bisa memberikan kesempatan yang sama bagi semua startup yang ada di Indonesia, bahkan yang di luar Jakarta untuk terhubung dengan Silicon Valley. Harapannya, partnership dengan Draper University bisa mengangkat visibility startup dari Indonesia,” ungkap Head of StartupIndonesia.co Erwin Arifin.

Sementara itu Chairman StartupIndonesia.co Shinta Dhanuwardoyo juga menambahkan, “Kami mengajak para startup dan founder dari seluruh Indonesia untuk berpartisipasi dalam kerja sama ini, karena merupakan kesempatan yang bagus untuk bisa terhubung dan belajar dari salah satu hub inovasi dunia di Silicon Valley.”

StartupIndonesia.co diluncurkan untuk membantu founder mendapatkan informasi dan akses ke jaringan mitra strategis, seperti mentor atau investor. Platform online ini diinisiasi oleh KADIN dan didukung oleh Kementerian Riset & Teknologi, Kementerian Telekomunikasi & Informatika, Asosiasi Modal Ventura Indonesia, dan BUBU.com.

Didirikan pada tahun 2012 oleh Tim Draper, Draper University telah memiliki lebih dari 1000 alumni dari 89 negara yang tergabung dengan Techstars, 500 Startups, dan YCombinator. Selain itu, startup lulusan Draper University juga telah mendapatkan venture funding lebih dari US$240 juta dan masuk ke dalam Forbes 30 Under 30.

Sebagai pengenalan, StartupIndonesia.co akan mengadakan webinar pada tanggal 20 Juni 2020 mendatang. Beberapa pemateri dari Draper University dan StartupIndonesia.co akan berbagi ide inovatif dan solusi untuk para startup sebagai persiapan new normal dalam Webinar bertajuk “Live from Silicon Valley: Innovation for the New Normal”.

SID x Draper - DailySocial

Disclosure: DailySocial merupakan strategic partner StartupIndonesia.co

StartupIndonesia.co

Platform StartupIndonesia Diluncurkan, Mudahkan Startup Terhubung dengan Investor dan Mentor

StartupIndonesia resmi diluncurkan untuk membantu founder mendapatkan informasi dan akses ke jaringan mitra strategis, seperti mentor atau investor. Platform online ini diinisiasi oleh Komite Tetap Digital Business, E-Commerce, & Startup Development KADIN, dan didukung oleh Kementerian Riset & Teknologi, Kementerian Telekomunikasi & Informatika, Asosiasi Modal Ventura Indonesia, dan BUBU.com.

StartupIndonesia adalah platform online berbasis gerakan kolaboratif agar setiap anak muda Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk memulai, mengembangkan, dan scale-up startup mereka, terutama yang memberikan dampak socio economic Indonesia yang lebih baik dan bahkan dunia,” ujar Shinta Dhanuwardoyo selaku Chairwoman StartupIndonesia dan Founder Bubu.com.

Mengusung semangat “connecting with impact”, StartupIndonesia ingin menghubungkan setiap pemangku kepentingan ekosistem startup di Indonesia melalui startup directory, mentoring, dan konten-konten eksklusif. Melalui startup directory, para founder dapat dengan mudah terhubung dengan venture capital, incubator, dan accelerator yang ada di Indonesia.

“Sejak soft-launching Desember 2019 lalu, sudah ada 5000 user dalam database kami, 600 founder, dan 250 startup. Founder yang mengunggah proyeknya akan mendapatkan mini landing page berisi informasi mengenai startup tersebut. Sehingga platform ini seperti LinkedIn untuk para startup,” imbuh Head of StartupIndonesia Erwin Arifin.

Selama masa pandemi Covid-19 ini, StartupIndonesia juga membantu para startup untuk tetap terkoneksi dengan venture capital dan sebaliknya, juga membantu para VC untuk mendapatkan deal flow melalui program #PitchAtHome Online Speed Dating.

“Kami ingin membantu ekosistem agar tetap berjalan meskipun sedang dalam kondisi social distancing. Tanggal 2 April kemarin, kami mengadakan online speed dating bersama beberapa venture capital ternama seperti GDP Venture, MDI Ventures, Telkomsel Mitra Inovasi, Mandiri Capital Indonesia, dan Gobi Partners. Karena permintaan yang cukup tinggi baik dari sisi founder maupun VC, rencananya kami akan adakan yang kedua di bulan April ini”, tambah Erwin.

Sebagai negara berkembang, Indonesia memiliki banyak masalah. Anak muda era digital dari seluruh Indonesia bisa mengubah masalah di Indonesia menjadi peluang startup kelas dunia yang berdampak sosio-ekonomi. StartupIndonesia mengajak semua pihak mendukung gerakan digital ini agar seluruh anak muda dan startup di Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk menciptakan dampak positif demi Indonesia yang lebih baik.

Shinta juga menambahkan, “Kami mencetuskan StartupIndonesia ini karena melihat banyaknya volume startup yang membutuhkan akses mentoring, namun tidak memiliki koneksi kepada mentor yang tepat. Di sisi lain, Indonesia juga membutuhkan satu platform yang bisa menjadi one pull of information tempat semua orang dapat melihat seluruh informasi mengenai startup di Indonesia. Baik dari sisi investor, startup yang ada, dan lainnya.”

 

Disclosure: DailySocial merupakan strategic partner StartupIndonesia

DOOgether Luncurkan Aplikasi Mobile

DOOgether sebagai platform pemesanan olahraga –dalam hal ini ke jaringan studio fitness dan gym—hari ini mengumumkan peluncuran aplikasinya di platform Android dan iOS. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pengalaman pengguna, sekaligus memperluas jangkauan akses. Saat ini setidaknya sudah ada lebih dari 80 studio fitness dan gym yang dapat dipesan melalui aplikasi tersebut.

Dalam sambutannya, CEO DOOgether Fauzan Gani menyampaikan bahwa saat ini pihaknya tengah melihat momentum yang kuat atas kebutuhan konsumen akan aplikasi tersebut di pasar. Dengan hadirnya aplikasi mobile, ia berambisi untuk dapat memperkenalkan secara luas, baik untuk pasar domestik maupun internasional.

Data internal menyebutkan, per tahun 2017 sudah ada lebih dari 21 ribu pemesanan dan lebih dari 62 ribu kelas yang dilakukan melalui DOOgether (webiste). Sebelumnya selain sebagai platform yang membantu pengguna secara personal, DOOgether juga mendukung tercetusnya komunitas seperti Dooday (mereka yang memiliki pengalaman olahraga) dan Doofigher (memiliki rutinitas waktu olahraga sangat tinggi).

Fauzan juga menjelaskan, saat ini solusi terbaik yang dilakukan DOOgether adalah melayani masyarakat yang ingin melakukan aktivitas olahraga, namun kesulitan untuk menghubungi studio olahraga dan waktu yang diperoleh tidak memungkinkan untuk datang ke lokasi. DOOgether sendiri didirikan sejak tahun 2016. Saat ini baru beroperasi memfasilitasi pengguna di wilayah Jakarta.

Turut hadir dalam peluncuran Erick Tohir, selaku Presiden Komisaris MAHAKA Group, salah satu Trustee Advisor DOOgether. Dalam pemaparannya ia mengatakan, “Kami percaya bahwa pasar dan industri olahraga akan terus berkembang. Hadirnya DOOgether merupakan kolaborasi yang tepat antara media digital dan olahraga.”

Selain Erick, dalam peluncuran tersebut juga hadir Shinta Dhanuwardoyo selaku penasihat sekaligus investor DOOgether. Ia memaparkan bahwa tujuan besar DOOgether juga ingin memberikan dampak positif untuk kehidupan masyarakat Indonesia, memberikan pengalaman untuk olahraga menjadi lebih mudah, khususnya untuk melakukan transaksi pemesanan.

Application Information Will Show Up Here

Trik Terlihat Memesona di Hadapan Calon Angel Investor Menurut Doogether, Kartoo, dan Kokatto

Membangun startup bukanlah perkara mudah. Sebab di sanalah Anda (sebagai founder) akan diuji bagaimana memimpin perusahaan yang baik, membangun budaya kerja, membina tim, hingga manajemen waktu untuk berbagai keputusan yang tepat. Kesulitan ini akan semakin terasa bila Anda sebagai founder belum memiliki banyak pengalaman untuk menanganinya.

Pada saat itulah, Anda memerlukan rekanan yang dapat berjalan bersama pertumbuhan bisnis. Banyak pilihannya, bisa dengan merekrut co-founder atau menggandeng angel investor yang telah berinvestasi. Angel investor tidak hanya bisa ditempatkan sebagai orang yang memberikan suntikan investasi dana saja, lebih dari itu, pengalamannya dapat menjadi investasi ilmu bisnis yang menjanjikan.

Angel investor dapat dianggap sebagai sosok mentor yang membantu Anda untuk mengelola perusahaan dengan wejangan-wejangannya. Selain itu, Anda juga mendapat fasilitas tambahan lainnya berupa bantuan jaringan untuk memperluas relasi perusahaan. Angel investor memiliki peranan penting da;lam hal ini, terlebih saat membangun startup pada tahap awal.

Bahkan disebut-disebut, sebanyak 71% startup yang pendanaannya berangkat dari angel investor berhasil berlanjut ke tahap berikutnya, yaitu modal ventura. Kesempatan untuk bertahan jauh lebih besar dibandingkan dengan startup yang memakai dana sendiri.

Dalam sesi diskusi panel hari kedua IDByte 2017 dibahas khusus tema tersebut, bertajuk “Revealing Things Angel Investors Are Looking for in a Business + The Secret Guide to Working with Angel Investor”. Dihadirkan CEO Kokatto Arsyah Rasyid, CEO dan Co-Founder Doogether Fauzan Gani, CEO dan Co-Founder Kartoo Ardheta Natalegawa, dan Shinta Dhanuwardoyo selaku angel investor dari Angel eQ, serta dimoderatori oleh CEO dan Co-Founder DailySocial Rama Mamuaya.

Kokatto, Doogether, dan Kartoo merupakan startup yang masuk ke dalam portofolio Shinta selaku angel investor. Seluruh pembicara banyak mengungkap hal-hal terkait apa saja yang perlu dilakukan agar dapat terlihat memesona di hadapan calon angel investor. Berikut rangkumannya:

Bangun chemistry

Baik Arsyah Gani maupun Ardheta Natalegawa sepakat bahwa hal utama yang perlu dilakukan agar terlihat memesona adalah membangun chemistry. Menurut mereka, chemistry penting saat membangun kesan pertama.

Dalam hal ini, chemistry tidak hanya untuk kebutuhan bisnis saja tapi juga secara personal. Kombinasi antara keduanya akan menciptakan nuansa yang penting. Chemistry yang baik akan menggiring terjadinya kejujuran.

Founder harus dapat mengutarakan secara jujur apa tujuan yang ingin didapat saat bertemu investor. Bagaimana kondisi keuangan terkini, berapa jumlah uang yang dibutuhkan, dan lain sebagainya.

“Intinya harus jujur dan terbuka dengan kondisi yang sedang dialami founder. Dengan demikian, first impression yang didapat angel investor terhadap founder akan terbangun secara positif. Sebab manfaat terbesar dengan memperoleh angel investor adalah kebebasan mentoring, dibandingkan dengan VC yang terbatas,” kata Arsyah.

Buat model bisnis yang jelas

Sementara itu, Fauzan Gani menuturkan pentingnya membuat model bisnis yang jelas dan terbaik agar dapat menarik atensi angel investor. Meski secara selera, setiap angel investor memiliki preferensi tahapan startup yang berbeda-beda, akan lebih baik bila startup sudah memiliki model bisnis yang jelas.

Sebab di satu sisi akan mempermudah dan mempercepat angel investor dalam menentukan jenis bantuan apa yang dibutuhkan. Bagi founder pun, semakin baik model bisnis yang mereka bangun, mereka tidak perlu bersusah payah meyakinkan angel investor. Investor sendirilah yang akan datang menghampiri mereka.

Punya passion yang berkaitan

Arsyah menambahkan, memiliki passion yang berkaitan dengan startup yang sedang digeluti juga memiliki nilai tambah di hadapan angel investor. Apalagi jika terdapat kesamaan passion antara founder dengan angel investor. Memiliki kesamaan passion, turut membantu founder dalam mempercepat akselerasi bisnis itu sendiri.

“Jika nanti dapat angel investor yang cocok, mereka pasti juga akan sama dengan kita. Penuh passion dan tulus berinvestasi demi kelanjutan bisnis dengan dampak yang lebih besar.”

Delapan Startup Tuntaskan Pitching Final Virtual Startup Hunt Bubu Awards V.10

Indosat Ooredoo IDByte 2017 resmi digelar pada Senin, (25/9), dengan mengadakan Final Virtual Startup Hunt yang merupakan bagian Bubu Awards v.10.

Sebelum babak final diselenggarakan, Visual Startup Hunt telah menyelesaikan babak penyisihan di lima kota, yakni Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, dan Medan pada 5-6 Agustus 2017. Akhirnya, terpilih delapan startup untuk pitching di hadapan dewan juri.

Seluruh startup akan dievaluasi dalam lima area, yaitu tingkat urgensi produk di pasar, inovasi secara pendekatan pedagogis, user experience (UX), potensi pertumbuhan dalam user base, dan potensi berkembang menjadi bisnis yang berkelanjutan.

Berdasarkan lima penilaian ini, juri akan memilih dua pemenang dengan dua kategori Best Growth dan Most Innovative Startup. Pemenang akan diumumkan dalam Bubu Awards pada 28 September 2017. Para pemenang akan diterbangkan ke Silicon Valley dan Swedia untuk menjalani bootcamp pada Februari 2018 mendatang.

Dalam kompetisi yang sama pada dua tahun lalu, Startup Hunt memilih startup dari Bandung yaitu Kakatu, platform pemantau aktivitas digital anak di smartphone.

“Melalui penyelenggaraan Bubu Awards v.10, kami berharap agar para pengusaha di Indonesia dapat lebih percaya diri dalam mengajukan gagasan-gagasan dan talenta mereka, juga agar bisa lebih sukses dan mampu mentransformasi bisnis mereka sehingga dapat berperan aktif di pasar dunia,” ujar Ketua Komite Penyelenggara IDByte 2017 & Bubu Awards v.10 Shinta W Dhanuwardoyo.

Untuk lebih detil mengenai delapan startup yang mengikuti pitching Final Virtual Startup Hunt, berikut rangkumannya:

Andalin

Startup ini fokus mengembangkan layanan terintergasi satu pintu yang fokus pada kepabean untuk memudahkan pengusaha UKM hingga menengah ke atas dalam kegiatan ekspor dan impor. Andalin telah bekerja sama dengan shipping agent dan warehouse di beberapa negara. Mereka juga terpilih menjadi salah satu pemenang dalam program akselerator Ideabox batch keempat.

Bildeco

Bildeco pernah menjadi startup yang berhak mengikuti program Founder Institute Angkatan Keenam. Ini adalah layanan e-commerce khusus untuk bahan bangunan yang membantu perusahaan kontraktor mendapatkan harga terbaik melalui jaringan pabrik dan penyuplai yang luas di Indonesia. Terhitung saat ini Bildeco sudah menghimpun lebih dari 10 ribu SKU.

Botika

Pernah terpilih sebagai peserta dalam kompetisi #NextDev. Botika adalah platform artificial intelligence yang menggunakan Natural Language Processing (NLP) berbahasa Indonesia. Platform ini dapat terhubung dengan berbagai layanan messanging, menawarkan rekomendasi pilihan kepada pengguna. Botika dapat merespons otomatis di bidang customer service, tiket pesawat, pemesanan kamar hotel, jadwal film hingga pemesanan restoran.

Eresto

Startup ini sebelumnya baru terpilih sebagai salah satu startup yang akan dikirim untuk konferensi di Startup World Cup 2018. Eresto menyediakan jasa layanan manajemen restoran berbasis SaaS. Startup ini menyediakan layanan terintegrasi dan real time untuk restoran dengan banyak cabang. Selain itu, tersedia fitur self-order sehingga konsumen dapat langsung memesan dari mejanya.

Jala

Jala sebelumnya pernah menjadi juara dalam kompetisi Creative Business Cup 2017. Jala adalah startup yang bergerak sebagai asisten untuk usaha tambak udang. Sistem yang dihadirkan adalah perangkat IoT yang dikembangkan sendiri untuk membantu petambak dalam memantau kualitas air. Perangkat tersebut didesain untuk mengatasi masalah budidaya udang dengan mengukur, menganalisis, dan memberikan semua rekomendasi berdasarkan kondisi air tambak.

Mall Sampah

Mall Sampah adalah startup yang lahir di Makassar, menghadirkan solusi kelola sampah secara online untuk rumah tangga dan kantor. Semua orang dapat menjual dan mengelola sampah melalui situs Mall Sampah. Cara kerjanya, Mall Sampah menghubungkan pengguna dengan pengepul dan pemulung terdekat, sehingga lebih mudah dalam menjual dan mengelola sampah.

Marlin Booking

Bersama dengan Eresto, Marlin Booking juga terpilih sebagai salah satu pemenang yang akan dikirim untuk mengikuti konferensi di Startup World Cup 2018. Marlin Booking merupakan aplikasi pemesanan tiket ferry online. Saat ini rute yang dilayani untuk Batam-Singapura dan Batam-Malaysia, serta sebaliknya dengan jaminan waktu pemesanan 15 menit.

Simbah

Sebelumnya Simbah pernah tergabung sebagai peserta untuk program inkubator Indigo. Simbah merupakan aplikasi virtual assistant untuk membantu para petani dalam memberikan informasi seputar pertanian. Selain itu, Simbah juga membantu petani menjual produknya dalam marketplace.


Disclosure: DailySocial adalah media partner rangkaian IDBYTE 2017

Dukung Ekosistem Digital, Indosat Ooredoo Kembali Gelar Konferensi IDByte 2017

Indosat Ooredoo kembali menggelar IDByte 2017, sebuah acara konferensi tahunan yang kini memasuki tahun keempat dengan mengangkat tema “Connected.” Acara ini akan diselenggarakan selama tiga hari, 26-28 September 2017 di Jakarta.

Rangkaian acara ini akan menghadirkan Virtual Startup Hunt, Bubu Awards v.10, pameran, seminar, hingga konferensi sebagai kegiatan puncaknya dengan mendatangkan pembicara dari berbagai perusahaan teknologi dan instansi ternama. Konferensi ini juga didukung Kemkominfo dan Ristek Dikti.

“Acara ini menjadi salah satu cara pemerintah untuk membantu mengembangkan startup Indonesia,” terang Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pangarepan, Rabu (23/8).

Tema “Connected” dipilih karena masyarakat perlu memahami kaitan antara diri mereka dengan teknologi digital, terutama kecenderungan pola perilaku Generation C atau Gen C dalam mengonsumsi konten.

Gen C adalah istilah untuk kelompok psikografis yang dilihat dari pola konsumsi konten mereka yang cenderung menunjukkan karakteristik creation, curation, connection, dan community, tanpa terbatas rentang usia. Terkait Gen C, nantinya dalam konferensi akan diluncurkan hasil riset yang dilakukan antara Bubu.com dengan MARS Indonesia.

“Kita berada di era di mana hampir semua orang terhubung dengan internet dan ekosistem digital sudah menjadi sesuatu yang esensial. Melalui acara ini, kami memberi wadah bertukar dengan hadirnya pembicara internasional dengan mengangkat tema baru, yaitu Gen C, yang dinilai memberi dampak baru bagi ekonomi,” kata Founder Bubu.com dan IDByte Shinta Dhanuwardoyo.

Jaring potensi startup baru

Yang berbeda dengan acara tahun sebelumnya, kali ini IDByte mengadakan Visual Startup Hunt yang dilakukan secara virtual selama dua hari 5-6 September 2017 di lima kota. Yakni Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Medan, dan Surabaya. Mereka akan diberi kesempatan untuk mengikuti pitching melalui video conference.

Sistem pendaftaran dan penjuaran akan dilakukan sepenuhnya secara virtual. Pemenang akan diumumkan sebagai Best Startup dalam Bubu Awards v.10. Hadiah yang akan diterima adalah perjalanan bootcamp di Silicon Valley dan Swedia. Tak hanya itu, pemenang juga akan terus dipantau perkembangannya, mendapat kesempatan mentorship, dan bantuan lainnya.

“Untuk startup yang menang di Bubu Awards, nantinya kami akan terus pantau mereka. Jadi nanti ada sesi mentoring, untuk membantu startup bertemu calon investor atau lainnya,” terang Shinta.

Hanya saja, sambung Shinta, startup yang berhak mengikuti kontes ini cuma diperuntukkan untuk mereka yang sudah tergabung dengan program inkubator. Dia beralasan hal ini dikarenakan pihaknya ingin startup berkualitas yang sudah berpengalaman, sehingga bantuan yang diberikan bisa lebih tepat sasaran.

“Kami ingin setiap startup yang menjadi pemenang di Bubu Awards dapat menjadi world class company di masa depannya. Oleh karena itulah kami mencari startup yang sedang mengikuti program inkubator,” pungkas Shinta.

Sekadar informasi, salah satu startup yang pernah mendapat penghargaan Bubu Awards adalah Tokopedia di tahun 2009. Kini, Tokopedia sudah menjelma menjadi perusahaan marketplace ternama di Indonesia.

Shinta Dhanuwardoyo Dirikan VCNetwork, Hadirkan Jaringan VC Terpilih untuk Startup

Sepak terjang Shinta Witoyo Dhanuwardoyo di dunia startup Indonesia tentunya sudah tidak asing lagi. Sebagai Founder dan CEO Bubu, Shinta banyak berkontribusi untuk perkembangan startup di Indonesia. Awal tahun 2016 ini, Shinta dan Jenny Q. Ta mendirikan VCNetwork, sebuah situs matchmaking berskala global yang menghubungkan VC dan startup yang lebih spesifik

Alasan utama didirikannya VCNetwork adalah untuk mempertemukan venture capital (VC) yang cocok dan memiliki pemahaman serta latar belakang bisnis yang sama dengan startup yang sedang melakukan pengalanggan dana dan ingin dipertemukan dengan VC yang tepat.

“Saya melihat masalah utama para pendiri startup saat ini adalah lebih kepada siapa saja yang mereka kenal bukan apa saja produk yang bisa para pendiri berikan. Saya percaya kepemimpinan, produk yang baik serta memanfaatkan momentum yang ada bisa menentukan kesuksesan sebuah startup. Untuk itu menjadi hal yang penting untuk mempertemukan VC yang tepat diluar dari jaringan yang dimiliki oleh pemilik startup yang sedang mencari dana untuk startup mereka,” kata Shinta kepada Finance Magnates.

VCNetwork memiliki visi dan misi yang cukup cerdas untuk memperluas jaringan, yaitu dengan mengumpulkan berbagai VC serta lembaga serta komunitas VC untuk bergabung bersama VCNetwork. Nantinya setelah cukup banyak jumlah investor hingga VC yang bergabung dengan VCNetwork barulah mulai mengumpulkan serta melakukan proses penyaringan siapa saja startup yang ideal untuk masuk dalam jaringan VCNetwork dan tentunya memiliki latar belakang yang sama dengan VC yang telah bergabung.

Di hari peluncurannya, VCNetwork telah menjaring 300 investor dan berharap bisa menaikkannya menjadi 1000, sebelum kemudian mengalihkan fokus ke jumlah startup terdaftar.

Cara kerja VCNetwork

Entrepreneur atau pemilik startup cukup melakukan registrasi dan membuat profil perusahaan, yang termasuk di dalamnya adalah informasi pendiri dan berapa besar jumlah uang yang dibutuhkan. Para pemilik startup juga diharuskan untuk melengkapi informasi industri atau jenis perusahaan apa yang dimiliki. Setelah business plan dilengkapi dan diunggah, sistem VCNetwork secara otomatis akan melakukan pencocokan VC mana yang sesuai atau paling tidak mendekati dengan profil startup tersebut.

Nantinya pihak VCNetwork akan memberikan informasi lengkap tentang startup yang dinyatakan cocok oleh sistem dengan VC terkait untuk segera ditindaklanjuti. Diharapkan kehadiran VCNetwork dapat menciptakan hubungan yang tepat sasaran antara pemilik startup dan  venture capital.

“Selain mempertemukan VC yang tepat untuk para pemilik startup, VCNetwork juga berupaya untuk memberikan dukungan moril kepada para pemilik startup untk bisa terus menciptakan produk yang inovatif dan tentunya mendunia,” tuntas Shinta.

Jaringan Investor Angel eQ Ingin Dorong Gairah Investor Indonesia Berinvestasi di Startup Teknologi

Indonesia saat ini tengah berada dalam kondisi yang baik untuk pertumbuhan ekosistem industri digital. Tapi, bukan berarti tidak ada tantangan sama sekali. Salah satu tantangan yang cukup terasa adalah masih kurangnya jumlah angel investor yang berminat menanamkan modal di startup bidang teknologi. Angel eQ, jaringan investor yang hadir di awal bulan Oktober 2015, dibentuk untuk mencoba menjawab tantangan tersebut.

Continue reading Jaringan Investor Angel eQ Ingin Dorong Gairah Investor Indonesia Berinvestasi di Startup Teknologi

BukaLapak, Setipe, Kakatu, Ruangguru, dan Traveloka Mewarnai Bubu Awards v.09

Ibu Shinta Dhanuwardhoyo Membuka Indosat IDByte 2015

Bubu Awards v.09 yang dihelat pada akhir rangkaian acara IDByte tahun ini menganugerahi nama-nama pemain yang belakangan mewarnai industri teknologi dan digital di Indonesia. BukaLapak, Setipe, Kakatu, Traveloka, dan RuangGuru, berhasil mengklaim sebagai karya-karya terbaik di bidangnya.

Continue reading BukaLapak, Setipe, Kakatu, Ruangguru, dan Traveloka Mewarnai Bubu Awards v.09

IDByte 2015 Resmi Dibuka

Chairwoman IDByte Shinta Dhanuwardoyo membuka ajang IDByte 2015 / DailySocial

Kemarin event digital IDByte 2015 resmi dibuka. Ajang yang digelar setiap dua tahun sekali tersebut kali ini mengangkat tema “Connected e-Conomy”. Secara total bakal ada 35 pembicara lokal dan global yang berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan tiga hari yang bakal digelar sampai hari Jumat, 2 Oktober. Tak hanya soal startup, investor, dan layanan e-commerce, IDByte kali ini juga mencoba menarik perhatian insan kreatif yang berkreasi melalui layanan video digital atau prototipe Internet of Things.

Continue reading IDByte 2015 Resmi Dibuka