Di era tahun 1990-an, dengan munculnya suatu teknologi World Wide Web dan eBusiness, kita diperkenalkan dengan beberapa kemudahan untuk berkomunikasi dan kemudahan untuk mendapatkan data baik secara internal di dalam satu perusahaan atau eksternal secara global.
Teknologi ini semakin maju, dari mulai berkomunikasi secara individual sampai dengan kolaborasi untuk membentuk suatu ekosistem dalam melaksanakan tugas-tugas bisnis serta kemudahan untuk melakukan integrasi antara satu sistem dengan sistem yang lain, baik internal ataupun eksternal dari satu perusahaan.
Dengan adanya teknologi yang begitu canggih, banyak kebiasaan, bisnis atau proses yang hilang dan digantikan dengan berbagai kemudahan dan kenyamanan bagi semua penggunanya. Sebagai contoh penggunaan email, fasilitas chat, dan social media telah menghilangkan kebutuhan kita untuk pergi ke kantor pos, mengurangi biaya (tidak perlu lagi membeli perangko) dan mengurangi pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan kertas (mengurangi administasi dengan kertas). Semua proses ini dilaksanakan dalam waktu yang sangat cepat (hitungan detik). Sebelumnya proses itu memerlukan waktu dalam hitungan hari tergantung pada lokasi tujuan).
Dengan adanya fasilitas berkomunikasi yang lebih baik, hampir semua perusahaan berupaya untuk membentuk suatu model bisnis yang memudahkan pelanggan berinteraksi di dalam ekosistem atau bisnis network-nya untuk memperbaiki penjualan atau proses bisnis.
Di era teknologi e-business ini, integrasi antara masing-masng peserta bisnis di business network-nya masih secara point-to-point. Proses/interaksi antara satu member dengan member lainnya tidak diketahui oleh member lain dan masing-masing member menyimpan data-data transaksi/interaksinya di sistemnya masing-masing.
Proses demikian akan memakan waktu yang lama, tidak efisien, mahal, dan rentan terhadap penipuan untuk setiap tahap proses bisnisnya. Proses tersebut dapat dibantu oleh adanya Blockchain. Analis industri menganggap Blockchain sebagai revolusi teknologi untuk bisnis.
Apakah itu Blockchain dan manfaatnya?
Saat ini kalangan umum lebih banyak mengenal istilah Bitcoin dibanding Blockchain. Bitcoin mulai ditemukan di tahun 2008, merupakan suatu metode ‘cryptocurrency’, mata uang digital yang tidak diatur dan tidak membutuhkan izin dari bank sentral di seluruh dunia. Sistem Bitcoin dilaksanakan untuk melakukan transaksi cryptocurrency di antara para penggunanya secara langsung, tanpa melibatkan pihak penengah.
Bitcoin merupakan implementasi pertama dari teknologi Blockchain. Blockchain merupakan fondasi untuk membentuk suatu aplikasi yang akan membentuk kepercayaan dan transparansi. Para anggota menggunakan Bitcoin (sebagai digital currency) untuk melakukan pembayaran. Setelah transaksi Bitcoin terjadi, data-data transaksi akan dicatat sistem di dalam satu blok yang dilengkapi dengan satu hash data (yang sudah di-encrypt) yang menunjukkan informasi dari transaksi sebelumnya. Data-data transaksi yang tercatat tersebut saling berkaitan satu sama lainnya. Inilah yang merupakan konsep dari Blockchain.
Blockchain system adalah suatu sistem yang terbuka, yang memiliki shared ledger (mencatat semua transaksi/kegiatan permanen antara dua anggota atau lebih) yang direplikasi dan didistribusikan kepada masing-masing member dari jaringan bisnisnya.
Jaringan bisnis yang dibentuk bersifat tertutup (akses hanya diberikan untuk anggota yang bersangkutan), berizin (hanya anggota yang diberi izin yang bisa bergabung dengan jaringan bisnis), dan rahasia (dengan menggunakan teknologi cryptography, anggota hanya bisa mengakses/melihat data/proses yang diberikan saja).
Di dalam sistem blockchain ini, dibentuk consensus pada jaringan bisnisnya untuk menentukan kebenaran transaksi bersangkutan dan transaksi yang tercatat dianggap final dan tidak bisa diubah.
Pada tahun 2016, sebuah panel yang beranggotakan para pakar dari seluruh dunia berkumpul di World Economic Forum dan memilih teknologi terpenting yang belakangan ini menjadi paling tren. Blockchain terpilih menjadi salah satu tren teknologi dari Top Ten Emerging Technology, yang dianggap cukup disruptive dan bisa merubah cara bisnis di berbagai sektor.
Manfaat penggunaan Blockchain antara lain:
a. Waktu proses menjadi lebih cepat, karena masing-masing transaksi/proses akan dikerjakan mendekati otomatisasi dan dilengkapi dengan proses yang bisa dipercaya
b. Mengurangi biaya berlebihan dan perantara
c. Menghindari risiko kejahatan perusakan dan penipuan
d. Meningkatkan kepercayaan untuk bertransaksi dengan adanya neraca bersama dan concensus
Komponen utama Blockchain
Berikut ini adalah komponen utama sistem Blockchain:
1. Shared Ledger (neraca bersama)
Sistem Blockchain akan mencatat semua transaksi yang terjadi di dalam jaringan bisnisnya. Setiap transaksi yang terjadi akan dicatat dengan menambahkan suatu hash (encrypted data) dari transaksi yang sebelumnya. Transaksi akan didistribusi dan direplikasi ke anggota dari jaringan bisnisnya dan hanya anggota yang diberikan izin akses akan dapat melihat/akses transaksi yang bersangkutan.
2. Smart Contract
Smart Contract adalah suatu business logic yang dibuat menggunakan Programming Language untuk mendefinisikan proses-proses atau kontrak agar transaksi bisa berjalan sesuai dengan kebutuhan, baik dari segi proses bisnis, kondisi bisnis, audit atau yang lainnya.
Sebagai contoh, dalam pengiriman barang dari satu kota ke kota lain, bisa dipasang alat IoT (Internet of Things) untuk memantau temperatur paket yang dikirim. Bila temperatur paket tersebut di luar dari batas yang ditentukan, maka proses pengiriman barang akan dibatalkan dan pembayaran pun tidak akan dilaksanakan. Logika di atas bisa dibuat di dalam Smart Contract, yang akan dilaksanakan setiap kali transaksi pengiriman barang terjadi di dalam jaringan bisnis menggunakan sistem Blockchain.
3. Privacy (Kerahasiaan)
Transaksi-transaksi yang tercatat di Blockchain dibagikan kepada masing-masing anggota di dalam jaringan bisnisnya, tetapi dengan adanya sistem teknologi kriptografi, masing-masing transaksi dan anggota jaringan bisnis memiliki Privacy (kerahasiaan).
Tidak semua anggota jaringan bisnis bisa melihat semua tansaksi yang terjadi di dalam sistem Blockchain-nya. Cryptographic dan certification management akan mengontrol siapa yang bisa melihat apa dan data-data apa yang mereka bisa lihat.
4. Consensus/Trust (Kesepakatan)
Consensus adalah suatu mekanisme untuk melakukan validasi dan komitmen mengenai kebenaran dari transaksi yang terjadi.
Contoh kasus
Contoh kasus bisnis menggunakan solusi Blockchain dari IBM:
- Solusi perdagangan internasional menggunakan Blockchain https://ibm.biz/BdijFw
- Bagaimana Walmart menggunakan sistem Blockchain untuk meningkatkan pelacakan suplai makanan https://ibm.biz/BdijF5
- IBM dan China UnionPay E-payment Research Institute mendemokan bagaimana poin bonus dapat digunakan secara bersama antar berbagai bank menggunakan Blockchain https://ibm.biz/BdijEc
- Raksasa pelayaran Maersk bereksperimen dengan blockchain untuk bills of lading https://ibm.biz/BdijER
–
Disclosure: tulisan tamu ini dibuat oleh Sianny Gandasasmita. Sianny saat ini bekerja sebagai Banking Technical Advisor di Financial Services Sector – IBM Indonesia. Ia bisa dihubungi melalui email sianny@id.ibm.com, LinkedIn, atau Twitter