Tag Archives: SiCepat

Cara Cek Resi SiCepat

3 Cara Cek Resi SiCepat Melalui Mudah dan Cepat

SiCepat merupakan salah satu perusahaan penyedia jasa pengiriman barang di Indonesia yang telah berdiri sejak tahun 2014. SiCepat memiliki banyak keunggulan yang membuat pengguna menjadi lebih nyaman dan mudah, seperti adanya fasilitas penjemputan paket, sistem pembayaran fleksibel, hingga layanan pengiriman cepat.

SiCepat telah bekerjasama dengan berbagai marketplace untuk menjangkau lebih banyak pengguna, antara lain, Tokopedia, Shopee, Lazada, dan masih banyak lagi. Banyaknya layanan dan produk yang ditawarkan membuat SiCepat berhasil memenuhi kebutuhan pelanggannya. Berikut artikel cara cek resi SiCepat.

Menggunakan Website Resmi SiCepat

Cara Cek Resi SiCepat
Website Resmi SiCepat

Cara pertama untuk melakukan cek resi SiCepat, kamu bisa mengunjungi website resmi SiCepat. Website resmi tersedia dengan tautan https://www.sicepat.com/checkAwb. Melalui website ini, kamu bisa melakukan cek resi SiCepat dengan mudah. Bahkan, kamu bisa cek lebih dari satu resi sekaligus secara bersamaan. Berikut langkah-langkahnya:

  • Kunjungi tautan https://www.sicepat.com/checkAwb terlebih dahulu.
  • Masukkan nomor resi SiCepat.
  • Klik lacak.
  • Selesai, informasi mengenai keberadaan paket SiCepatmu akan terlihat secara real-time.

Menggunakan Google

Cara Cek Resi SiCepat
Google

Cara kedua, kamu bisa menggunakan fitur yang disediakan oleh Google untuk melakukan cek resi SiCepat. Tentu saja sangat mudah dilakukan. Berikut langkah-langkahnya:

  • Ketik “Cek resi SiCepat” pada kolom pencarian Google.
  • Masukkan nomor resi SiCepat pada kolom yang tersedia.
  • Klik Lacak Paket.
  • Selesai, informasi mengenai keberadaan paket SiCepatmu akan terlihat secara real-time.

Menggunakan Website Cekresi.com

Cara Cek Resi SiCepat
Website – Cekresi.com

Cara terakhir yang bisa kamu lakukan untuk cek resi SiCepat, yaitu dengan memanfaatkan website cekresi.com. Website ini menyediakan fitur cek resi dari berbagai pengiriman. Berikut langkah-langkahnya:

  • Kunjungi tautan https://cekresi.com/tracking/cek-resi-sicepat.php terlebih dahulu.
  • Periksa nomor resi pada lembar pengiriman, salin kemudian tempel pada website cekresi.com.
  • Setelah nomor resi sudah diinput, klik tombol cek resi.
  • Lokasi barang akan terlacak dan bisa dilihat.
  • Jika ingin melakukan pelacakan barang lagi, ulangi cara di atas.

Nah, berikut cara cek resi SiCepat melalui android. Kamu bisa melakukannya dengan mudah. Manfaatkan saja website dengan fitur cek resi dan cukup masukkan nomor resi SiCepatmu. Informasi mengenai keberadaan paketmu akan ditampilkan secara real-time. Semoga informasi di atas bermanfaat, ya!

Startup Logistik Indonesia

Intip! Daftar 15 Startup Logistik di Indonesia

BPS (Badan Pusat Statistik) melaporkan, pada tahun 2021 sektor logistik mampu tumbuh 3,24%. Banyak faktor yang melandasinya, mulai dari permintaan tinggi dari sektor e-commerce, sampai dengan transformasi digital yang ada di bisnis logistik itu sendiri. 

Tren positif bisnis logistik juga menjadi kesempatan tersendiri bagi startup digital yang fokus menggarap sektor logistik untuk turut mengakomodasi pasar. Saat ini ada berbagai stratup dengan solusi unik di bidang logistik — mulai dari layanan agregator, pengantaran, sampai dengan manajemen armada.

Berikut ini adalah 15  startup logistik Indonesia yang patut diketahui.

Andalin

Andalin adalah startup logistik Indonesia yang berdiri sejak tahun 2016. Mereka menghadirkan platform yang dapat membantu para pemilik UMKM di Indonesia untuk mengimpor dan mengekspor barang dari dalam dan luar negeri. 

Para kliennya hanya perlu mengirimkan semua persyaratan dan biaya yang dibutuhkan Andalin. Selanjutnya platform akan memastikan proses pengiriman barang lintas negara tersebut berjalan dengan baik. Andalin juga bisa melakukan pemantauan secara real-time dengan Andalin Get yang telah diluncurkan tahun lalu.

Belum lama ini Andalin mengumumkan tambahan pendanaan sebesar $4 juta atau setara dengan 57,2 miliar rupiah yang dipimpin oleh Intudo Ventures. Sejumlah investor terlibat seperti Cardig Group, Beenext, dan investor strategis lainnya. Pendanaan ini melanjutkan putaran seri A yang diperoleh perusahaan pada Maret 2021.

AnterAja

Salah satu startup logisitk Indonesia yang saat ini kian ekspansif. Perusahaan logistik ini berfokus pada pengiriman barang. Pelayanan yang diberikan AnterAja ini cukup bervariatif dari regular, next day, same day tergantung dari jarak lokasi juga. 

Pada tahun 2021 IFC (International Finance Coorporation) melakukan investasi kepada AnterAja dengan nilai yang cukup fantastis sebesar 451 miliar Rupiah untuk melakukan ekspansi produknya ke beberapa pulau di Indonesia.

Biteship

Startup solusi logistik e-commerce Biteship telah berhasil mendapatkan pendanaan tahap awal  dengan jumlah yang tidak diungkapkan. Pendanaan tersebut dipimpin oleh East Ventures dan Beenext. 

Biteship ini didirakan Mirsa Sadikin (CEO) dan Afra Sausan (CMO) pada tahun 2019. 

Biteship ini memiliki model bisnis yang cukup unik dibandingkan dengan startup logisitik Indonesia yang lain, karena biteship ini dapat mengirim paket dari berbagai pilihan kurir lainnya. Selain pengiriman barang mereka juga dapat menyewakan gudang untuk melakukan perdagangan di dalam maupun luar negeri.

Deliveree

Deliveree didirikan oleh Tom Kim selaku CEO dan Co-Founder pada tahun 2015. Deliveree ini memiliki banyak sekali fitur yang dapat digunakan terhadap jasa pengiriman dan logistik.

Salah satu layanan yang terbaru Muat Sebagian (Less Than Truckload/LTT) menjadi alternatif pilihan yang bisa dimanfaatkan seluruh bisnis dari berbagai skala, termasuk UMKM yang memiliki limitasi budget.

CEO Deliveree Tom Kim menjelaskan, ada kucuran dana $14,5 juta yang baru dikeluarkan dari Gobi Partners bersama Asia Summit Capital dan Inspire Ventures ini akan digunakan untuk mendorong pertumbuhan marketplace logistik di kawasan Asia Tenggara.

Envio

Salah satu startup logistik Indonesia yang berbasi B2B digitalisasi, Envio mendapatkan pendanaan pre-seed pada tahun ini dengan nominal yang dirahasiakan dari Antler, Iterative, dan sejumlah angel investor lainnya. Pendanaan ini akan digunakan untuk mengakselerasi pertumbuhan bisnis Envio di 2022.

Envio didirikan pada tahun 2021 oleh Richard Cahyanto dan Alif Amri Suri yang masing – masing menjadi CEO dan CTO. Model bisnis Envio sendiri ini lebih mengarah kepada B2B digitalisasi hal ini memudahkan konsumen melihat secara real-time dan end-to-end barang yang mereka kirim.

J&T Express

J&T Express merupakan startup logistik Indonesia yakni seperti jasa pengiriman barang, baik berupa dokumen maupun paket. J&T Express adalah startup logistik yang juga menggunakan IT dalam menawarkan layanannya, mereka menawarkan keuntungan dalam mengambil barang. Sehingga pelanggan tidak perlu datang ke kantor J&T jika ingin mengirim barang.

J&T Express adalah perusahaan multinasional yang berkantor pusat di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini berdiri pada tanggal 20 Agustus 2015. Didirikan oleh Robin Lo Perusahaan ini pada umumnya bergerak dalam bidang ekspedisi. Pada tahun 2018, J&T telah membangun gudang sortir otomatis di Semarang dan Surabaya.

Startup logistik J&T Express dilaporkan telah memperoleh putaran pendanaan sebesar $2,5 miliar atau setara 35,6 triliun Rupiah dengan valuasi mencapai $20 miliar (sekitar 285 Rupiah triliun), alias sudah menyandang gelar “decacorn“. Penggalangan dana ini merupakan bagian dari rencana J&T agar dapat melantai di bursa Hong Kong pada kuartal pertama 2022.

Janio

Startup logistik yang berbentuk e-commerce ini memiliki banyak fitur seperti pelacakan real time, analisa terstruktur dan komunikasi khusus untuk pengiriman paket pada satu platform

Selain itu, Di dalam platform tersebut, berisi informasi saat barang masuk gudang, pengiriman first mile, proses bea cukai di bandara udara asal dan tujuan, distribusi, hingga pengiriman last mile. Layanan ini bisa dipakai untuk bisnis UKM maupun korporasi yang memulai ekspansi bisnis secara internasional.

Janio ini didirikan oleh Syed Ali Ridha Madihid pada tahun 2019, Dalam segi pendanaan Janio ini dibantu oleh Choco Up perusahaan investasi berbasis pendapatan antarmuka senilai $8 Juta.

Kargo Tech

Startup logistik yang satu ini menawarkan fitur yang dapat memberikan kemudahan untuk mengelola logistik dengan cara yang baik. Kargo Nexus adalah fitur yang dapat memudahkan perusahaan untuk melakukan pengelolaan logistik dengan cara digital.

Kargo tech ini didirikan oleh Tiger Fang pada tahun 2015. Selain Kargo Nexus, startup logistik yang satu ini juga menyediakan jasa logistik truk antar pulau seperti diesel, engkel, fuso, hingga kontainer.

Pada bulan febuari 2022, Kargo tech mendapatkan pendanaan dari teleport (anak perusahaan Air Asia) senilai 501 Miliar Rupiah untuk melakukan ekspansi ke mancanegara.

Logisly

Logisly merupakan perusahaan startup logistik Indonesia pertama yang menerapkan e-forwading dimana mempertemukan pengguna dengan penyedia jasa logistik. Sejak beroperasi Juli 2019 terdapat 5000 truk dengan mayoritasnya adalah pengusaha truk yang telah menggunakan logisly dan telah terverifikasi.

Melalui teknologinya logisly ini dapat memungkinkan para pengusaha truk mendapatkan order melalui logisly serta cash flow yang lebih terjaga melalui fitur tersebut. 

CEO Logisly, Roolin Njotosetiadi mengungkapkan bahwasannya logisly akan terus melakukan ekspansi serta pembaruan agar konsumen serta pengusaha penyedia logistik puas dengan kinerja dari logisly.

Pada tahun 2020 Logisly mendapatkan pendanaan Seri A senilai 87,7 Miliar Rupiah dipimpin oleh Monks Hill Ventures.

McEasy

McEasy menyediakan solusi digital berbasis Internet dan GPS Tracker untuk menjawab kebutuhan operasional logistik dan pelacakan lokasi kendaraan. Perusahaan didirikan oleh Raymond Sutjiono dan Hendrik Ekowaluyo sejak tahun 2017 dan terus bertransformasi menjadi terdepan dalam memberikan solusi terintegrasi di bidang transportasi logistik.

Application Information Will Show Up Here

Pada bulan september 2021, Perusahaan ini mendapatkan 22 Miliar Rupiah dari East Ventures pada tahap awal. Dana tersebut akan digunakan untuk membangun teknologi logistik, merekrut tim pemasaran dan penjualan guna menjangkau lebih banyak pengguna.

Paxel

Paxel adalah startup logistik indonesia pertama berbasis aplikasi yang menawarkan layanan Same Day Delivery dengan biaya pengiriman yang terjangkau. Paxel didirikan oleh Bryant Christanto (CEO), Zaldy Ilham Masita (Co-Founder), dan Johari Zein (Co-Founder) pada awal tahun 2018. 

Saat ini Paxel hanya mengakomodasi layanan di wilayah Jabodetabek dan Bandung. Layanan pemesanan cukup menggunakan aplikasi. Maksimal 8 jam barang akan sampai di tempat tujuan. Saat ini, Paxel memiliki armada lebih dari 200 sepeda motor dan lima mobil. Kedepannya, Paxel menargetkan hadir di lima kota lain di Indonesia

Startup Paxel ini mendapatkan pendanaan seri B dipimpin oleh MDI Ventures dengan valuasi nominal senilai 134, 7 Miliar Rupiah.

Shipper

Startup logsitik Indonesia yang pertama akan dibahas adalah shipper, Shipper ini didirikan pada tahun 2016 oleh Budi Handoko (Co-Founder & COO) dan Phil Opamuratawongse (Co-Founder & CEO). 

Shipper sendiri menawarkan beberapa layanan yang pastinya berbeda dengan startup logistik di Indonesia yang lain. Perusahaan ini tidak hanya menawarkan jasa pengiriman barang akan tetapi mereka juga menawarkan penyewaan gudang. Selain itu, perusahaan ini Terintegrasi denga API (Aplication Programing Interface) dimana hal tersebut memudahkan para kurir dengan banyak dengan satu platform saja.

Dalam pendanaan seri B bulan lalu, sebagai agretator bisnis shipper mendapatkan $63 Juta atau kisaran 923 Milliar Rupiah.

Sicepat

PT Sicepat Ekspres ini didirikan oleh The Kim Hai pada tahun 2014. Model bisnis dari sicepat ini sangat bervariasi bagi mulai dari COD, Kirim barang lebih dari 3 Kilogram, Kargo, Layanan cepat dalam sehari dan sebagainya.

Pada maret 2022, Sicepat ini berhasil mendapatkan mendanaan senilai $170 Juta atau 2,4 Triliun Rupiah untuk mengekspansi serta membuat inovasi yang lebih baik lagi untuk perusahaan kedepannya.

Transtrack.ID

Startup logistik Indonesia yang satu ini merupakan start up dengan mengintegrasikan antara kondisi setempat dengan waktu yang tepat (real time). Trastrack.ID ini memiliki beberapa fitur lengkap untuk mendukung manajemen logistik.

Perusahaan ini didirikan oleh Anggia Meisari dan Aris Pujud selaku CEO pada tahun 2019. Selain itu pada tahun 2022 Transtrack.id ini mendaptkan seed funding untuk untuk mendukung pengembangan produk dan pertumbuhan sales senilai $570 ribu atau 8 miliar Rupiah.

Waresix

Waresix adalah startup logistik Indonesia yang menyediakan solusi penyimpanan end-to-end yaitu mencakup transportasi hingga kebutuhan pergudangan. Perusahaan rintisan ii didirikan pada 2017 oleh para engineer Andree Susanto, Edwin, dan Filbert Hansel. Saat ini, Waresix memiliki lebih dari 200 mitra gudang.

Pada April 2022, Waresix mendapatkan pendanaan senilai $50 Juta atau setara dengan 718,4 miliar Rupiah untuk mengekspansi serta menambah daya gedor untuk sales.

Lenna.ai

MCash dan SiCepat Berinvestasi ke Lenna.ai, Startup Pengembang Platform Chatbot dan Omnichannel

PT SiCepat MCash Indonesia, perusahaan patungan PT M Cash Integrasi Tbk (IDX: MCAS) dan PT SiCepat Ekspres Indonesia (SiCepat), berinvestasi ke PT Sinergi Digital Teknologi (Lenna.ai) dengan mengakuisisi 40% saham. Lenna.ai adalah startup yang fokus pada pengembangan teknologi AI, dengan produk berupa chatbot.

Sebelum investasi ini, Lenna.ai sudah mendapatkan investasi dalam angel round dan seed round dari investor yang dirahasiakan.

Lenna.ai didirikan sejak 2017 oleh Alen Boby. Selain chatbot, mereka turut mengembangkan platform omnichannel untuk memudahkan bisnis mengelola berbagai akun pesan instan di satu kanal terpusat. Produk-produk tersebut dijajakan dengan model integrasi API dan no-code, sehingga memungkinkan pengguna non-pemrogram menjajal layanannya.

Adapun use case pemanfaatannya juga cukup luas. Selain untuk layanan pelanggan yang umum disediakan penyedia chatbot di Indonesia, Lenna.ai juga mengakomodasi fitur layanan yang lebih luas seperti salah satunya “Smart Parking System with Chatbot”. Fitur ini merupakan solusi penyederhanaan dan percepatan pelayanan publik berbasis teknologi digital untuk masyarakat luas yang kesulitan mencari tempat parkir.

“Kami optimis investasi yang dilakukan oleh MCAS Group akan membuat pertumbuhan teknologi AI yang dibangun Lenna.ai semakin maju dan tumbuh lebih progresif. Kami percaya bahwa jaringan bisnis MCAS Group yang luas dapat mengakselerasi inisiatif baru dalam ranah teknologi yang semakin inovatif. Besar harapan kami untuk bisa mengembangkan laju perkembangan bisnis melalui berbagai kolaborasi yang akan dilakukan dengan ekosistem MCAS Group, untuk dapat memberikan solusi yang lengkap dan terdepan bagi mitra kami,” ujar Founder & CEO Lenna.ai Alen Boby.

Sementara itu Managing Director M Cash Integrasi Jahja Suryandy mengatakan, “Melalui investasi ini, kami yakin lini teknologi AI MCAS Group akan semakin kuat. Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan infrastruktur digital yang masif, mempercepat penetrasi AI ke dalam digitalisasi bisnis serta menyinergikannya dengan berbagai layanan yang telah ada.”

Potensi chatbot untuk bisnis

Produk teknologi serupa Lenna.ai sebenarnya sudah cukup bertebaran di Indonesia. Misalnya platform chatbot builder yang dikembangkan Kata.ai. Ada juga platform omnichannel chat dari Qiscus, dan lain sebagainya.

Potensi adopsi layanan chatbot oleh bisnis semakin meningkat seiring transisi tren konsumen yang semakin digital. Chatbot menyuguhkan layanan informasi yang cepat dan komprehensif. Menurut laporan Insider Intelligence, diproyeksikan ukuran pasar layanan chatbot global akan mencapai $142 miliar di tahun 2024 mendatang.

Namun demikian, ada tantangan fundamental yang harus dipecahkan para inovator. Chatbot akan sangat bergantung dengan kemampuan NLP (Natural Language Processing), sederhananya berupa sistem cerdas yang ditugaskan untuk memahami apa yang dituliskan oleh pelanggan. Pengembangan NLP adalah salah satu aspek paling menantang yang ditemui inovator chatbot, terlebih dalam konteks Bahasa Indonesia. Startup seperti Kata.ai, Bahasa.ai, Bot MD, Prosa.ai berinvestasi besar untuk menggarap sistem tersebut.

Di samping untuk memenuhi tujuan bisnis secara umum, beberapa startup juga melahirkan inovasi chatbot untuk produk yang lebih spesifik. Contohnya yang dilakukan Prixa dengan chatbot layanan kesehatan; atau HiPajak dengan chatbot konsultan pelaporan pajak.

Kopi-Kenangan-Jadi-Unicorn-Ini-Deretan-Startup-Centaurs-2021-yang-Siap-Menyusul.

Kopi Kenangan Jadi Unicorn, Ini Deretan Startup Centaurs 2021 yang Siap Menyusul

Daftar startup centaurs Indonesia 2021 mengalami pengurangan anggota dengan keluarnya Kopi Kenangan, yang 27 Desember lalu telah masuk ke dalam jajaran unicorn.

Sebutan centaur sendiri diartikan sebagai “calon unicorn” atau “adiknya unicorn” yakni para startup yang memiliki nilai perusahaan antara $100 juta (Rp1,4 triliun) dan $1 miliar (Rp14 triliun).

Dalam catatan tahunan DailySocial.id, per November 2021 Indonesia memiliki 50 startup (masih termasuk Kopi Kenangan) dengan 4 diantaranya berhasil masuk dalam posisi top 10 investasi startup terbesar sepanjang 2021.

Lantas startup mana saja yang masuk dalam jajaran startup centaurs 2021?

Di bawah ini DailySocial telah rangkumkan 7 diantara 50 startup centaurs 2021:

1. SiCepat

Berdiri sejak tahun 2014, PT SiCepat Ekspres yang menawarkan jasa layanan logistik pada Maret 2021 lalu merampungkan penggalanan dana Seri B dengan nilai total $170 juta atau 2,44 triliun Rupiah. Putaran pendanaan tahap Seri B ini diklaim terbesar di Asia Tenggara.

Investor yang turut berpartisipasi dalam adalah Falcon House Partners, Kejora Capital, DEG (Lembaga Keuangan Pembangunan Jerman), Penjamin asuransi berbasis di Asia, MDI Ventures, Indies Capital, Pavilion Capital (anak perusahaan Temasek Holdings), Tri Hill, dan Daiwa Securities.

Dana segar ini direncanakan akan digunakan untuk memperkokoh kedudukan SiCepat sebagai penyedia layanan logistik. Dari total pendanaan yang fantastis ini juga, Per November 2021 SiCepat berhasil menduduki posisi ke-5 dari 10 investasi startup terbesar 2021.

2. Vidio

Salah satu platform OTT lokal terbesar dengan 62 juta pelanggan, Vidio, pada November 2021 lalu memperoleh pendanaan eksternal pertama mereka senilai $150 juta (Rp2,1 triliun) dari Affinity Equity Partners (Affinity), ekuitas swasta terbesar di Asia.

Perusahaan yang menawarkan program langsung dan video on demand, termasuk serial orisinil, film lokal/internasional, dan pertunjukan langsung ini sebelumnya dimiliki sepenuhnya oleh Emtek Group di bawah Surya Citra Media (SCM).

Total pendanaan ini berhasil membawa Vidio di posisi ke-6 dari top 10 Investasi startup terbesar Indonesia 2021.

3. Ula

Perusahaan startup yang fokus membantu UMKM ini sempat menjadi perbincangan hangat karena berhasil menggaet VC besutan pendiri Amazon Jeff Bezos, Bezos Expeditions, pada tahap putaran Seri B. Tak hanya itu, tapi juga investor terkemuka lainnya seperti Northstar Group, AC Ventures, Citius, Prosus Ventures, Tencent, dan B Capital dengan total pendanaan sebesar $87 miliar.

Belum usai, November lalu Ula kembali mengumumkan perolehan dana segar tambahan untuk Seri B ini sebesar $23,1 juta (lebih dari 328 miliar Rupiah) yang dipimpin oleh Tiger Global dan Co-founder Flipkart Binny Bansal.

Bila dihitung, total dana yang didapat Ula sepanjang November 2021 ini sebesar $130.1 juta, menjadikan Ula sebagai startup ke-7 dalam top 10 investasi terbesar startup Indonesia 2021.

4. Bibit

Berfokus pada aplikasi investasi reksadana daring yang mudah bagi pemula, Bibit yang sejak 2019 telah diakuisisi Stockbit ini menempati posisi ke-9 dalam urutan top 10 investasi terbesar startup Indonesia 2021. Bibit berhasil mengantongi $95 juta per November 2021.

Sebelumnya, pada Mei 2021 Bibit mendapatkan $65 juta atau setara 938 miliar Rupiah yang dipimpin oleh Sequoia Capital India.

5. Ruangguru

Didirikan oleh mantan staf khusus Presiden Jokowi, Belva Devara, startup edtech Ruangguru menempati posisi ke-20 dari daftar investasi startup indonesia 2021 dengan perolehan total pendanaan sebesar $55 juta per November ini.

Selain hadir di Indonesia, Ruangguru juga masuk memperluas pasar ke negara Thailand dengan memakai brand StartDee pada 2020, setelah hadir di Vietnam dengan brand KienGuru pada setahun sebelumnya.

6. Halodoc

Startup centaur selanjutnya adalah platform aplikasi kesehatan Halodoc yang memperoleh pendanaan sebesar $80 juta per November 2021 ini. Menjadikan Halodoc berada di urutan 12 dalam investasi terbesar startup Indonesia 2021.

Dana ini dihasilkan dari putaran pendanaan Seri C yang dipimpin oleh Astra International, Temasek, Telkomsel Mitra Inovasi, Novo Holdings, Acrew Diversify Capital Fund, Bangkok Bank serta beberapa investor terdahulu seperti salah satunya Blibli Group.

7. Sociolla

Sociolla, perusahaan beauty-tech yang masih tergolong dalam kategori centaurs terakhir dalam rangkuman ini berhasil mengantongi $57 juta per November 2021.

Diketahui Sociolla sedang mengoptimalkan konsep omnichannel. Sepanjang tahun ini Sociolla meresmikan 10 gerai baru yang tersebar di berbagai kota besar Indonesia. Langkah ini dikatakan Sociolla sebagai rangkaian pasca ekspansi internasional perdananya ke Vietnam pada Oktober lalu.

 

Melihat perkembangan pendanaan startup centaurs sepanjang 2021 ini yang menggelontorkan dana besar bagi startup-startup untuk terus tumbuh, tidak mustahil dalam satu tahun kedepan startup centaur ini banyak yang mengikuti jejak Kopi Kenangan.

Untuk melihat daftar startup centaurs lainnya dan urutan total perolehan pendanaan masing-masing startup centaurs 2021 dapat Anda simak dalam laporan tahunan “DailySocial.id Annual Report 2021” di tautan berikut https://annual.dailysocial.id/

***

Disclosure: Artikel ini ditulis oleh Deva Alyaning Tyas

NAMA Beauty Receives 71 Billion Rupiah Funding from AC Ventures, SiCepat and DMMX

D2C startup “NAMA Beauty” received $5 million seed funding or equivalent to 71.1 billion Rupiah. This round was led by AC Ventures, supported by SiCepat Ekspres and DMMX. The company is led by the actress Luna Maya, co-founded by Marcel Lukman since 2019. NAMA Beauty is a D2C brand developer for skin care and beauty products.

“We feel grateful and blessed with the trust and support from AC Ventures, SiCepat, and DMMX, including all partners and teams. This is the right and promising momentum for Indonesia. We believe this synergy can help us to grow together and optimize opportunities and the current momentum,” NAMA Beauty’s CEO, Luna Maya said.

In addition to capital support, SiCepat and DMMX will become distribution partners. It includes utilizing the Sampoerna Retail Community (SRC) network across 20 cities and starting selling products on digital trading platforms. SiCepat will also be the main logistics partner in delivering NAMA products to consumers.

“I’m aware that the beauty industry is one of the most resilient in terms of growth, although it still has its challenges. Through our partnership with SiCepat and DMMX, we will leverage our respective unique strengths to help NAMA Beauty build a high-growth beauty brand and to support the company to reach its full potential,” AC Ventures’ Founding Partner, Pandu Sjahrir said.

D2C startup growth

Based on data from Euromonitor, the potential market for color cosmetics in Indonesia will reach $1 billion by 2023, with a CAGR of 16.9%. Combined with the D2C concept, local brands are expected to be able to optimize this potential.

The D2C or direct-to-consumer model, allows brand owners to reach their market share more efficiently with multi-channels, both offline and online. Technological assistance enables business processes to occur more streamlined, resulting in more efficient production costs to deliver products at affordable prices. In Indonesia, this model has applied in various types of industrial lines, ranging from cosmetics, skin care, fashion, to food.

Currently, a number of local venture capitalists are starting to finalize their hypotheses for D2C startups. The following are list of investors who have started to actively provide funding for D2C players

Venture Capitalist D2C Portfolios
Kinesys Group Saturdays, Dailybox
East Ventures Mohjo, Greenly, Fore
Alpha JWC Ventures Hangry, Kopi Kenangan, Goola, Lemonilo, Mangkokku, Saturdays
AC Ventures Rose All Day, Segari, Fore, KLAR, NAMA Beauty
SALT Ventures SYCA, Hangry, dr soap

NAMA Beauty plans

NAMA Beauty will use the fresh funds for R&D development, marketing and branding, recruiting more talents, and launching new brand lines. By combining Luna Maya’s ability to read the latest beauty trends with a strong R&D team, NAMA Beauty will launch a second brand that targets below market prices, without compromising product quality excellence.

On the other hand, NAMA Beauty’s Co-Founder, Marcel Lukman has more than a decade of experience in the retail world. He is one of the important figures behind Atmos and The 707 Company which is a parent for a number of well-known brands, such as Fred Perry, Nudie Jeans, Superga and Melissa. The two unique backgrounds of the founders are expected to bring the company to the right pace of growth.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Pendanaan NAMA Beauty

NAMA Beauty Dapat Pendanaan 71 Miliar Rupiah dari AC Ventures, SiCepat, dan DMMX

Startup D2C “NAMA Beauty” memperoleh pendanaan awal (seed funding) senilai $5 juta atau setara 71,1 miliar Rupiah. Putaran ini dipimpin AC Ventures, didukung oleh SiCepat Ekspres dan DMMX. Diketahui, perusahaan tersebut dinakhodai oleh aktris Luna Maya, turut didirikan oleh Marcel Lukman sejak tahun 2019. NAMA Beauty merupakan pengembang merek D2C produk perawatan kulit dan kecantikan.

“Kami merasa bersyukur dan diberkati dengan kepercayaan dan dukungan dari AC Ventures, SiCepat, dan DMMX, termasuk semua mitra dan tim. Ini merupakan momentum yang tepat dan menjanjikan bagi Indonesia. Kami percaya, sinergi ini dapat membantu kami untuk bertumbuh bersama dan memaksimalkan peluang serta momentum yang ada,” ungkap CEO NAMA Beauty Luna Maya.

Selain dukungan kapital, ke depan SiCepat dan DMMX akan menjadi mitra distribusi. Termasuk memanfaatkan jaringan Sampoerna Retail Community (SRC) yang tersebar di 20 kota dan memulai menjual produk di platform perdagangan digital. SiCepat juga akan menjadi mitra logistik utama dalam pengantaran produk NAMA ke konsumen.

“Saya memperhatikan industri kecantikan adalah salah satu industri yang paling tangguh dalam hal pertumbuhan, meskipun tetap memiliki tantangan tersendiri. Melalui kemitraan dengan SiCepat dan DMMX, kami akan memanfaatkan kekuatan unik kami masing-masing untuk membantu NAMA Beauty dalam membangun merek kecantikan dengan pertumbuhan tinggi dan berharap dapat mendukung perusahaan untuk mencapai potensi penuh,” sambut Founding Partner AC Ventures Pandu Sjahrir.

Momentum pertumbuhan startup D2C

Menurut data dari Euromonitor, potensi pasar kosmetik warna di Indonesia mencapai $1 miliar pada 2023, dengan CAGR mencapai 16,9%. Dipadukan dengan konsep D2C, diyakini potensi tersebut dapat dimaksimalkan dengan baik oleh brand lokal.

Model D2C atau drect-to-consumer, memungkinkan pemilik brand untuk menjangkau pangsa pasarnya secara lebih efisien dengan multi-saluran, baik offline maupun online. Bantuan teknologi memungkinkan proses bisnis terjadi lebih ringkas, sehingga menghasilkan biaya produksi yang lebih efisien untuk menghadirkan produk dengan harga terjangkau. Di Indonesia, model ini mulai diaplikasikan di berbagai jenis lini industri, mulai dari kosmetik, perawatan kulit, fesyen, sampai dengan makanan.

Saat ini, sejumlah pemodal ventura lokal mulai mematangkan hipotesisnya untuk startup D2C. Berikut ini nama-nama investor yang mulai aktif memberikan pendanaannya untuk pemain D2C:

Pemodal Ventura Portofolio D2C
Kinesys Group Saturdays, Dailybox
East Ventures Mohjo, Greenly, Fore
Alpha JWC Ventures Hangry, Kopi Kenangan, Goola, Lemonilo, Mangkokku, Saturdays
AC Ventures Rose All Day, Segari, Fore, KLAR, NAMA Beauty
SALT Ventures SYCA, Hangry, dr soap

Rencana NAMA Beauty

Disampaikan NAMA Beauty akan memanfaatkan dana segar untuk pengembangan R&D, pemasaran dan branding, merekrut lebih banyak talenta, dan meluncurkan lini merek baru. Dengan mengombinasikan kemampuan Luna Maya untuk membaca tren kecantikan terbaru dengan tim R&D yang kuat, NAMA Beauty akan meluncurkan merek kedua yang menargetkan di bawah harga pasar, namun tanpa mengorbankan keunggulan kualitas produk.

Di sisi lain, Marcel Lukman, Co-Founder of NAMA Beauty memiliki pengalaman lebih dari satu dekade di dunia ritel. Ia adalah salah satu sosok penting di belakang Atmos dan The 707 Company yang memayungi sejumlah merek ternama, seperti Fred Perry, Nudie Jeans, Superga dan Melissa. Diyakini, dua latar belakang unik para pendiri dapat membawa perusahaan ke laju pertumbuhan yang tepat.

13 Startup Terpilih Siap Mengikuti Demo Day pada Program ActCelerate 2021

13 Startup Terpilih Siap Mengikuti Demo Day pada Program ActCelerate 2021

Perhelatan ActCelerate 2021 akhirnya telah sampai pada 13 startup terpilih yang akan mengikuti kegiatan Demo Day pada 29 Oktober mendatang. ActCelerate 2021 merupakan salah satu program akselerator yang berfokus pada pertumbuhan startup Indonesia. Antusiasme para founder Startup cukup besar, sebanyak lebih dari 170 peserta telah mendaftar diri untuk mengikuti kegiatan ini, hingga akhirnya terpilih 70 startup untuk mengikuti mengikuti coaching serta mentoring session bersama para mentor yang ahli di bidang startup. Agenda komprehensif dilaksanakan secara eksklusif oleh tim ActCelerate, bersama dengan mentor dan super mentor. Agenda tersebut meliputi rangkaian materi dan assessment wajib yang akan berjalan selama 8 minggu. Seluruh program ini dilakukan secara daring menggunakan platform DailySocial.id.

Tiga belas startup terpilih ini telah melewati penilaian oleh para juri yang ahli di bidang startup dan merupakan pelaku startup ternama, seperti Izak Jenie selaku Komisaris Utama MCash, Wiwin Herawati selaku CMO SiCepat, Anis Yunianto selaku Direktur MCash,  Alvin Cahyadi yang merupakan VP Investment AC Ventures, dan CEO DailySocial.id, Rama Mamuaya. Dalam menentukan penilaian, para juri melihat dari berbagai aspek, seperti perkembangan para peserta yang dilihat di setiap pengerjaan tugas, jumlah kehadiran saat mengikuti kegiatan webinar setiap minggu, hingga platform yang telah dimiliki oleh para peserta. 

Dari beberapa penilaian yang telah dijelaskan, masing-masing memilki bobot nilai yang menentukan hasil akhir dari para juri hingga menghasilkan 13 startup terpilih yang berhasil maju ke tahap selanjutnya. Berikut tiga belassepuluh nama startup terpilih yang akan mengikuti Demo Day, yaitu:

1. Bumblebook.

Penyedia pembelajaran pengalaman pribadi 360 derajat untuk orang tua dan anak-anak dalam 2.000 hari emas pertama.

2. CV AMX UAV Technologies.

Penyedia Drone Vertical Take-Off & Landing (VTOL)  untuk berbagai sektor untuk data pemetaan udara.

3. PT Pelopor Ide Kreatif

Mulai.com adalah Platform Periklanan berbasis Rewards yang bertujuan untuk membawa brand ke masyarakat dengan memberikan penghargaan kepada mereka untuk melakukan aktivitas digital yang dicari oleh brand.

4. Gamelon

Mengembangkan pasar berdasarkan blockchain dan kontrak pintar, yang memungkinkan pengguna untuk berdagang, menjual, membeli, dan membuat aset digital (item dalam game dan NFT). 

5. PT Tips Cuan Indonesia

Penyedia jasa edukasi bimbingan karir, bisnis dan Investasi di era digital.

6. Digita

Membantu UKM mendapatkan lebih banyak PENDAPATAN dari online dengan Teknologi Pemasaran Digital & Iklan Penjualan.

7. Aturusaha

Aplikasi untuk mengatur jalannya usaha UMKM (Enterprise resource planning UMKM), terhubung dengan pendampingan bisnis UKM (coaching) dan terhubung dengan investor (pendanaan).

8. PT Indonesia Hakiki Pertama

INDOHP adalah E-commerce Enabler untuk reseller dan dropshipper yang kami satu-satunya dengan layanan pelanggan 24/7 dan ekosistem yang baik antara pemasok dan reseller / dropshippers.

9. Algobash

Algobash adalah tes pengkodean SaaS dan platform wawancara yang direkam sebelumnya. Misi kami adalah untuk menyamakan peluang dan menstandarkan talenta teknologi melalui pengalaman penilaian kode langsung dan bootcamp pemrograman yang dapat diskalakan.

10. Cityplan 

Cityplan membuka dan memungkinkan data spasial dan analitik untuk membantu perusahaan berkembang dengan menggabungkan data spasial dan analitik untuk menyelesaikan area layanan cabang, optimalisasi rute armada, dan efisiensi biaya-investas

11. SpaceCollab

Membantu untuk melewati rintangan waktu, jarak, biaya uang, dan bahkan pandemi. Sehingga dapat bertemu, terlibat, dan berkolaborasi dalam lingkungan yang aman dan terlindungi tanpa kehilangan interaksi sentuhan manusia.

12. TokoIG

Platform perdagangan sosial baru yang menghadirkan perdagangan sosial yang berdampak dengan fitur dan layanan yang lengkap, ringkas, dan praktis untuk memberdayakan dan membawa solusi bagi UKM untuk tumbuh dan menjadi dewasa dalam transformasi dan persaingan digital mereka.

13. PT Medlinx Asia Teknologi (Izidok)

Menyediakan Platform Pengelolaan Rekam Medis elektronik yang canggih, lengkap, mudah diakses & aman.  Dengan efisiensi yang ditawarkan oleh izidok, dokter dapat lebih fokus pada perawatan pasien.

 

Tiga belas startup ini akan mengikuti kegiatan Demo Day pada 29 Oktober 2021 mendatang. Pada Demo Day tersebut, startup akan melakukan presentasi pitching di depan para juri yang merupakan pelaku startup. Nantinya dalam kegiatan Demo Day akan dipilih 3 peserta terbaik dengan insentif yang menarik dalam bentuk hadiah dengan nilai total sebesar 100 juta Rupiah.

Kesempatan Untuk Akselerasi Startup Melalui Program ActCelerate!

Kesempatan Untuk Akselerasi Startup Melalui Program ActCelerate!

Menanggapi perkembangan startup yang kian pesat membuat para penyelenggara akselerator kini kian giat mengadakan program-program terkait peningkatan kematangan startup sebelum terjun dalam dunia bisnis, ActCelerate adalah salah satunya.

Program akselerator yang digagas secara kolaboratif oleh MCash dan SiCepat, berkolaborasi dengan DailySocial.id ini menjadi salah satu program akselerator yang sangat disayangkan untuk dilewati. Program yang akan berlangsung selama 4 minggu ini akan memberikan kesempatan bagi para startup yang berada pada tahap awal hingga menengah untuk mendapatkan bimbingan secara intensif.

Mulai dari mempresentasikan model bisnis secara lengkap sampai mentoring dengan para expert di bidang masing-masing tentunya akan menjadi bekal pengetahuan bagi startup dalam mencari solusi terhadap problematika-problematika yang dihadapi oleh early stage startup.

Tentunya hal ini menjadi kesempatan yang sangat sayang untuk dilewatkan jika melihat dari keuntungan yang akan didapatkan, berikut adalah keuntungan-keuntungan dalam mengikuti program ActCelerate.

Keuntungan Mengikuti ActCelerate

Ada beberapa alasan penting mengapa startup yang Anda jalankan harus mengikuti program ActCelerate, salah satunya adalah mendapatkan pengalaman serta wawasan baru dari para pakar pelaku bisnis startup di bidang masing-masing, serta Anda juga bisa memperluas networks bisnis, sekaligus peluang kerjasama  dengan MCash dan SiCepat untuk mengakselerasikan bisnis Anda.

Di samping itu Anda juga akan mendapatkan pengalaman untuk dapat berkenalan dengan para investor secara langsung, bahkan peluang untuk mendapatkan pendanaan langsung bagi startup yang lolos seleksi.

Berikut adalah nama-nama mentor yang akan bergabung dalam rangkaian kegiatan ActCelerate:

  • Ahmad Zacky – Founder Bukalapak
  • Nicko Widjaja – CEO BRI Ventures*
  • Natali Ardianto – CEO Jovee
  • Edward Chamdani – Managing Partner Gayo Capital
  • Hadi Wenas – CCO Amartha
  • Edy Sulistyo – CEO GoPlay
  • Dimas Surya – CCO tiket.com
  • Chrisanti Indiana – CEO Sociolla*
  • Nacitta Kanyandra – CPO SayurBox*
  • Benedicto Haryono – CEO KoinWorks*

*to be confirmed

Ada pun rincian hadiahnya sebagai berikut, yakni total uang senilai Rp100 juta yang akan dibagikan kepada 3 orang pemenang dengan rincian, Juara 1 sebesar Rp50.000.000 kemudian juara 2 sebesar Rp30.000.000 dan juara 3 sebesar Rp20.000.000.

Selain itu ada juga beberapa keuntungan lain yang akan didapatkan peserta pada program ActCelerate 2021, yakni diberikannya fasilitas bagi para startup terpilih berupa kredit WhatsApp Business API (WABA) sebesar Rp15.000.000 oleh Damcorp, selanjutnya fasilitas Public Cloud hosting senilai Rp15.000.000 yang didukung langsung oleh Indonesian Cloud. 

Rangkaian Acara ActCelerate

Para startup yang lolos pada tahap seleksi akan menjalani beberapa rangkaian acara yang berlangsung selama 4 minggu, di antaranya adalah mendapatkan kesempatan untuk dibimbing secara langsung dalam segmen mentoring 1-on-1, tentunya dengan materi yang akan diberikan oleh para mentor ahli dalam bidang startup.

Mentoring 1-on-1 adalah sebuah segmen yang ada pada program ActCelerate dengan konsep mentoring yang diberikan oleh para ahli untuk membantu startup dalam menyelesaikan masalah-masalah yang muncul di awal berjalannya sebuah perusahaan rintisan. Para peserta akan dibimbing dalam meraih kesuksesan dengan menerapkan beberapa tips seperti cara menentukan ide bisnis yang applicable, menerapkan ide tersebut sampai menentukan dan melakukan pemasaran yang maksimal. Semua akan disajikan secara virtual melalui webinar mentorship pada sesi mentoring 1-on-1.

Kemudian acara akan ditutup dengan Demo Day, di mana pada segmen ini para peserta akan diberikan kesempatan untuk mempresentasikan ide bisnisnya di depan para pemodal dan venture capital.

Timeline program ActCelerate

Pendaftaran telah dibuka pada tanggal 27 Juli – 16 Agustus 2021, sedangkan untuk main program (MCash & SiCepat Accelerator Program, Coaching & Mentoring Sessions) akan dilangsungkan pada 23 Agustus – 15 Oktober 2021 dan ditutup melalui kegiatan Demo Day pada 29 Oktober 2021.

Tertarik untuk akselerasi startup Anda? Manfaatkan kesempatan emas ini dengan mendaftarkan tim Anda dalam program ActCelerate bersama MCash dan SiCepat di sini!

ActCelerate: Program Akselerator Dari MCash dan SiCepat Dalam Misi Menghadirkan Startup Berkualitas di Indonesia

Perusahaan startup atau rintisan terus berkembang hingga saat ini. Hal ini tidak terlepas dari penetrasi dan penggunaan jaringan internet yang cukup besar di Indonesia. Menurut data yang dihimpun oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia( APJII), pengguna internet di Indonesia telah mencapai angka 196.7 juta pada tahun 2020 – atau setara dengan 74% penduduk Indonesia telah menjadi pengguna internet. Angka yang masif tersebut dapat menjadi peluang, terlebih bagi bisnis perusahaan rintisan digital.

Di lain pihak, mendirikan dan menjalankan startup bukan perkara yang mudah. Banyak hal yang harus dipahami oleh pendiri, mulai dari menentukan vertikal bisnis yang tepat, pembentukan visi yang kuat, sampai menentukan model bisnis yang cocok dengan target pasar, hingga kebutuhan menghimpun pendanaan merupakan pemahaman yang harus dikuasai guna mencapai kesuksesan. Tak ayal hal itu menjadi tantangan tentang bagaimana melahirkan startup yang benar-benar siap, baik secara operasional dan untuk kebutuhan pendanaan dari investor. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan kegagalan suatu startup, seperti misalnya perancangan konsep yang lemah, kurangnya inovasi, pemahaman yang minim soal aspek manajemen dan aspek legal, dan masih banyak lagi faktor-faktor lainnya.

Salah satu solusi bagi para founder atau pemilik bisnis startup bisa lakukan adalah dengan berpartisipasi dalam program akselerator startup. Program akselerator memiliki tujuan untuk membantu mempercepat pertumbuhan startup. Kegiatan ini bisa diikuti bagi pemilik startup yang baru saja menjalankan bisnisnya maupun startup yang sudah sampai ke tahap perkembangan dan telah mendapatkan modal dari beberapa modal ventura dan investor. Program akselerator akan menghadirkan mentor berpengalaman yang akan berbagi cerita mengenai jatuh bangunnya serta memberikan insight menarik mengenai bisnis tersebut. Selain itu, hal yang perlu diingat juga bahwa program akselerator tidak dapat membantu startup yang berada pada fase kolaps.

Secara umum, kita tahu bahwa seorang mentor adalah seorang pakar yang telah memiliki track record gemilang dalam bisnis, sehingga pengalaman dan informasi baik tentang proses, kegagalan dan bagaimana mentor tersebut berada di titik kesuksesan saat ini bisa langsung didapatkan yang oleh sebab itu maka dikenal dengan istilah akselerasi. Pada saat program akselerasi berlangsung, mentor akan disesuaikan dengan kategori startup yang ikut dalam program.

Di Indonesia, ada banyak sekali program akselerasi startup, salah satu program yang akan segera hadir adalah program ActCelerate yang merupakan program akselerator kolaboratif dari MCcash, SiCepat, dan juga DailySocial.id. Program ActCelerate ini akan berlangsung selama 8 (delapan) minggu, yang akan diisi dengan berbagai kegiatan seputar mengakselerasi bisnis startup.

ActCelerate mempersembahkan modul yang tentu sangat bermanfaat untuk menggenjot pertumbuhan bisnis startup, di samping itu, dukungan mentorship juga dihadirkan dengan mengajak para ahli di bidangnya, untuk membahas tentang bagaimana startup melangkah untuk meraih kesuksesan dengan meningkatkan kemampuan memvalidasi ide, mendorong model bisnis yang optimal, pemahaman akan pentingnya prototyping, sampai menggenjot upaya pemasaran yang maksimal. Semua hal itu akan dibahas secara virtual lewat sesi webinar mentorship yang akan dihadirkan ActCelerate.

Lebih jauh lagi, selain menawarkan ilmu dan insight menarik, program ActCelerate juga memberikan dukungan permodalan dan kolaborasi bisnis bersama MCash dan SiCepat bagi startup yang terpilih. Disediakan insentif yang menarik dalam bentuk hadiah yang disiapkan untuk 3 (tiga) peserta terpilih dengan nilai total sebesar 100 juta Rupiah dan juga kesempatan untuk mendapatkan fasilitas dari Indonesian Cloud untuk public cloud infrastructures dan dari Damcorp untuk penggunaan WhatsApp for Business API (syarat dan ketentuan berlaku). Startup yang terpilih juga akan tampil menjadi yang terbaik di ‘Demo Day’ ActCelerate.

Tertarik untuk mengakselerasi startup Anda di program ActCelerate bersama MCash, SiCepat, dan DailySocial.id? Pantau terus informasi selengkapnya hanya di DailySocial.id.

Dari Pengiriman Last-Mile Hingga Mobilitas EV, SiCepat Membangun Ekosistem Logistik Baru di Indonesia

Seiring berkembangnya e-commerce di Indonesia, begitu pula ekosistem logistik dan rantai pasokannya—J&T Express yang dikembangkan sendiri, misalnya, mencapai valuasi USD7,8 miliar pada bulan April, sementara startup logistik lokal lainnya berlomba-lomba untuk menjadi perusahaan bernilai miliaran dolar berikutnya.

SiCepat yang berbasis di Jakarta merupakan salah satu perusahaan yang disebut-sebut berpotensi menjadi unicorn. Perusahaan ini mengumpulkan putaran Seri B senilai USD 170 juta pada bulan Maret, diikuti oleh investor seperti perpanjangan tangan investasi milik Telkom Indonesia, MDI Ventures, anak perusahaan Temasek Holdings, Pavilion Capital, dan Falcon House Partners. Tokopedia yang baru saja bergabung dengan Gojek juga dikabarkan berinvestasi di perusahaan induk SiCepat, Onstar, pada tahun lalu.

Didirikan pada tahun 2014 oleh pengusaha Indonesia The Kim Hai, SiCepat mulai berkembang secara agresif pada tahun 2018 setelah meluncurkan SiCepat Ekspres, anak perusahaan pengiriman jarak jauhnya. SiCepat juga beroperasi di sektor lain dengan enam divisi terpisah. Ini termasuk fulfillment e-commerce dan unit manajemen gudang HaiStar, e-commerce enabler Hera, platform SaaS manajemen situs web, Clodeo, dan layanan kargo pengiriman udara, CKL. Di waktu yang sama, melalui usaha patungan dengan perusahaan IT terdaftar M Cash Integrasi, SiCepat mengelola dua divisi lain—penyedia solusi logistik Logitek Digital Nusantara, dan solusi pemesanan makanan Digiresto.

“Kami memberikan solusi end-to-end untuk penjual online, khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Dari membantu mereka mendirikan toko online, termasuk situs web dan pasar, hingga operasional melalui pemenuhan dan pengiriman ke pelanggan akhir,” ungkap chief commercial officer SiCepat Ekspress, Imam Sedayu, kepada KrASIA.

Perusahaan mengklaim sudah mencapai profit, dengan pertumbuhan pendapatan hampir 300% dari 2020 hingga 2021, karena pandemi mempercepat adopsi belanja online, kata Imam. SiCepat Ekspres—yang saat ini mengirimkan sekitar 1,2 juta pengiriman setiap hari—adalah sumber pendapatan utama perusahaan, diikuti oleh HaiStar dan CKL Kargo, ujar Imam.

“Valuasi kami memang tumbuh, tapi menjadi unicorn bukan prioritas kami. Sebaliknya, fokus kami adalah memastikan bahwa SiCepat dapat tumbuh secara berkelanjutan dengan bisnis yang sehat dan menghasilkan keuntungan,” tambahnya.

SiCepat mengelola 12 fulfillment center di kota-kota besar di Indonesia. Dokumentasi oleh SiCepat

Kehadiran di vertikal berbeda

Dengan tujuh anak perusahaan, SiCepat bertujuan untuk membangun ekosistem logistik yang komprehensif untuk membuat “dampak nyata pada industri,” kata Imam. Grup SiCepat saat ini memiliki 50.000 karyawan di seluruh unit bisnis, termasuk kurir pengiriman. Perusahaan bekerja dengan lebih dari 6 juta mitra mulai dari platform e-commerce hingga penjual individu, sementara itu mengoperasikan jaringan 6.600 titik drop dan 12 pusat pemenuhan di seluruh Indonesia.

Imam mengatakan perusahaan menempatkan teknologi sebagai inti dari strategi bisnisnya, yang memungkinkan SiCepat untuk mengotomatisasi proses logistik yang berbeda, membantu mereka mencapai “tingkat pengiriman tepat waktu sekitar 98%,” katanya.

Di tengah momen sulit bagi industri jasa kurir dan pengiriman di Indonesia, dengan mitra kurir Gojek GoKilat, Grab, dan Lalamove yang sedang mogok untuk menuntut paket kompensasi yang lebih baik, Imam menjelaskan bahwa perusahaannya sejak awal memilih untuk mempekerjakan secara resmi semua mitranya.

“Model bisnis kami berbeda dengan platform lain yang menggunakan sistem kemitraan di mana mereka membayar pengemudi berdasarkan jumlah pesanan. Dalam bisnis ini, kita semua berfokus pada pengurangan biaya dan peningkatan produktivitas. Mungkin itu sebabnya platform tersebut memotong biaya pengemudi untuk menghemat biaya. Namun, kami percaya bahwa kami dapat meningkatkan produktivitas dengan menyediakan keamanan finansial bagi pengemudi dan sistem yang memudahkan mereka untuk bekerja,” jelasnya.

Untuk mengatasi tingginya biaya beberapa layanan logistik di daerah terpencil, SiCepat bekerja sama dengan pelaku industri lain seperti perusahaan e-commerce, instansi pemerintah, dan penyedia logistik pihak ketiga (3PL) lainnya.

“Integrasi ekosistem kami sendiri dengan perusahaan lain memungkinkan pelanggan memiliki lebih banyak pilihan layanan logistik yang lancar dan terjangkau. Misalnya untuk pengiriman ke luar pulau Jawa, pelanggan bisa memilih layanan premium menggunakan kargo CKL pengiriman udara, atau layanan reguler melalui darat dan laut dari mitra SiCepat dan 3PL,” kata Imam.

Rencana masa depan dengan EV

SiCepat baru-baru ini juga memasuki industri kendaraan listrik (EV) dengan membentuk usaha patungan lain yang disebut Energi Selalu Baru (ESB) dengan NFC Indonesia, anak perusahaan M Cash Integrasi. Pada bulan Juni, ESB mengakuisisi Volta, produsen sepeda motor listrik yang berbasis di kota Semarang, Jawa Tengah.

“Sebagai permulaan, kami akan membekali 5.000 pengemudi kurir dengan sepeda motor listrik. Kami juga akan membuat jaringan distribusi untuk sepeda motor listrik dan layanan pertukaran baterai dengan memanfaatkan kemampuan logistik kami,” kata Imam.

JV ini diharapkan dapat memasuki pasar yang lebih besar di luar ekosistem SiCepat, kata Imam. “Melalui ESB, kami berharap dapat berkontribusi untuk mengurangi polusi dan membangun ekosistem ekonomi hijau di mana kami dapat memberikan manfaat bagi industri dan masyarakat pada saat yang bersamaan.”

Perusahaan saat ini sedang berdiskusi dengan beberapa perusahaan dan lembaga pemerintah untuk menawarkan layanan EV-nya, kata Imam. “Banyak perusahaan, termasuk perusahaan milik negara, memanfaatkan EV untuk mengembangkan infrastruktur dan mengeksplorasi peluang di sektor ini. Saya pikir kita akan melihat kemajuan yang berarti dalam adopsi EV dalam lima tahun ke depan.”

Ke depannya, SiCepat akan terus fokus pada optimalisasi kemampuan teknologi dan pengembangan infrastruktur ekosistemnya. Imam juga menyebutkan niatnya untuk berekspansi ke seluruh wilayah, meski tidak mengungkapkan detailnya.

“Target kami tahun ini adalah membangun lebih banyak titik penjemputan untuk menjangkau daerah-daerah terpencil di Indonesia, termasuk Kalimantan dan Sulawesi, untuk memudahkan UMKM memasuki bisnis online. Mengenai ekspansi, kami masih mempelajari pasar mana yang cocok untuk bisnis kami, tetapi untuk saat ini kami masih fokus pada pasar lokal,” kata Imam.


Artikel ini pertama kali dirilis oleh KrASIA. Kembali dirilis dalam bahasa Indonesia sebagai bagian dari kerja sama dengan DailySocial