Kedua fitur ini sudah jadi bekal wajib dan lumrah bahkan di smartphone entry level sekalipun. Sensor sidik jari dan pemindai wajah atau face unlock memungkinkan pengguna untuk mengunci perangkat, mengunci aplikasi dan juga sebagai otentikasi pembayaran serta perbankan.
Sensor sidik jari dan wajah bukan fitur yang asing lagi bagi pemilik smartphone kelas menengah bahkan yang berbanderol 1 juta-an sekalipun. Tapi, saya yakin banyak di antara teman-teman terutama yang beralih ke smartphone merk baru, misalnya Anda baru membeli OPPO F9 merasa kesulitan untuk mengaktifkan fitur sidik jari dan wajah di dalamnya. Panduan pemula ini bisa jadi petunjuk bagaimana melakukannya.
Mengaktifkan Sensor Sidik Jari
Buka menu Settings/Pengaturan kemudian tap Fingerprint, face & Passcode.
Selanjutnya, tap opsi Fingerprint.
Tetapi sebelum bisa lanjut ke tahapan berikutnya, Anda harus membuat Passcode utama terlebih dahulu. Passcode ini akan jadi kunci utama untuk setiap perubahan atau saat sensor gagal membaca data. Selain PIN, Anda juga bisa menggunakan metode lain dengan men-tap opsi Other Encryption Methods.
Jangan lupa, Passcode ini dimasukkan sebanyak dua kali dan wajib sama.
Setelah passcode dibuat, sekarang tempelkan jari yang ingin jadi kunci perangkat. Tempel beberapa detik kemudian angkat dan tempelkan lagi. Ulangi sampai ada perintah baru.
Jika notifnya seperti ini, berarti data sidik jari sudah berhasil disimpan. Tap tombol Continue untuk lanjut ke tahapan berikutnya.
Di layar ini, Fingerprint 1 merupakan data sidik jari pertama yang tadi dibuat. Anda bisa menambahkan sidik jari lainnya jika dirasa perlu. Caranya tinggal men-tap Add a Fingerprint dan ulangi langkah di atas sampai data tersimpan.
Mengaktifkan Sensor Wajah (Face Unlock)
Sekarang giliran mengaktifkan sensor pemindai wajah atau Face Unlock yang prosesnya akan lebih mudah jika Anda sudah mengaktifkan sidik jari di atas, karena Anda tidak lagi harus mengatur Passcode.
Sama, buka Settings – Fingerprint, Face & Passcode.
Di panel tersebut, tap menu Face.
Selanjutnya, ponsel akan menampilkan sebuah jendela di mana Anda harus memposisikan wajah dalam titik yang tepat di dalam lingkaran. Maaf saya tidak bisa menyertakan screenshot karena sistem mencegah pengambilan screenshot walaupun saya coba berkali-kali.
Intinya wajah Anda akan direkam oleh kamera depan, sehingga posisi wajah harus dalam kondisi yang diterangi cahaya dan tepat di lingkaran.
Jika sudah, sistem akan menyimpan data tersebut dan Anda bisa melakukan pengaturan lanjutan. Hal lain yang bisa dilakukan, misalnya menghapus wajah, mengatur dispensasi ketika cahaya redup dan bagaimana perilaku ponsel ketika dibuka dengan wajah.
Itulah panduan aktivasi sensor sidik jari dan wajah (Face unlock) di smartphone OPPO F9. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.
Redmi 5 Plus termasuk salah satu smartphone buatan Xiaomi yang sudah dilengkapi dengan sensor sidik jari di bagian belakang. Sebagai sensor keamanan, fitur ini dalam kondisi tidak aktif secara default, jadi harus diaktifkan terlebih dahulu. Nah, panduan pemula kali ini akan membahas cara mengaktifkan sidik jari di Xiaomi Redmi 5 Plus.
Tap menu Settings – Lock screen & password.
Kemudian tap menu Add fingerprint.
Sebelum sidik jari ditambahkan, Anda wajib menambahkan kunci terlebih dahulu, bisa dengan pattern, PIN atau password (pilih salah satu).
Jika Anda memilih pola, maka bentuk dulu pola yang akan jadi kunci utama. Pola ini wajib diingat, karena nantinya akan diminta setiap menambahkan sidik jari baru.
Selanjutnya tempelkan jari yang ingin jadi kunci utama, angkat dan tempelkan kembali bagian lainnya di jari yang sama sampai sistem menyatakan cukup.
TapDone untuk menyimpan data sidik jari Anda.
Selesai, satu data sidik jari Anda sudah berhasil disimpan. Jika Anda ingin menambahkan sidik jari lainnya, cukup tap menu Add fingerprint.
Ulangi langkah tadi sampai sistem menampilkan pesan selesai.
Sekarang sudah ada dua data sidik jari yang bisa Anda pergunakan untuk membuka smartphone atau login ke layanan online.
Sidik jari yang sudah ditambahkan masih bisa diganti atau dihapus, caranya cukup men-tap salah satu sidik jari kemudian tap Remove fingerprint lalu ulangi langkah penambahan sidik jari seperti di atas.
Catatan Tambahan
Jari yang bisa ditambahkan tidak terbatas hanya jari telunjuk, tapi mencakup semua jari yang Anda miliki. Bisa jari jempol, jari tengah, jari manis bahkan kelingking.
Selain untuk membuka kunci perangkat, sidik jari Anda juga bisa untuk masuk ke layanan online bahkan perbankan, selama aplikasi tersebut mendukung otentikasi sidik jari.
Masing-masing smartphone punya teknologi pemindai yang berbeda, jadi proses atau respon input akan berbeda satu sama lain.
Ketika Anda melakukan restart, sistem bukan meminta sidik jari tapi password/pin/password yang Anda input pertama kali atau sebelum membuat data sidik jari. Jadi, jangan sampai lupa.
Melengkapi tren layar tanpa bezel, perusahaan perakit sensor biometrik terkemuka, Synaptics mengumumkan telah berhasil menciptakan sensor sidik jari yang bisa dipasang ke permukaan layar smartphone. Lebih menggembirakan lagi, Synaptics juga mengonfirmasi sudah memulai proses produksi massal untuk teknologi barunya itu. Artinya, salah satu dari pabrikan-pabrikan smartphone top dunia dipastikan bakal menawarkan teknologi tersebut di punggawa unggulannya.
Sensor sidik jari di layar bekerja serupa dengan sensor sidik jari fisik yang selama ini sudah umum dijumpai di banyak smartphone. Teknisnya, pengguna cukup menyentuh dengan jari yang sudah terdaftar untuk membuka kunci, hanya saja kali ini otentikasi dilakukan di atas layar, bukan lagi tombol home atau lingkarang di bawah kamera. Sensor sidik jari juga bekerja dalam berbagai situasi termasuk dalam kondisi basah, kering dan dingin.
Synaptics mengatakan bahwa sensor bernama Clear ID FS9500 ini aman berkat prosedur enkripsi AES dan mencakup serangkaian fitur otentikasi yang dapat dipilih oleh OEM. Fitur penting lainnya, sensor ini bisa dimatikan sesuka hati, sehingga sensor tidak menempati ruang permanen pada layar setiap waktu. Artinya, sensor digunakan hanya saat dibutuhkan saja. Synaptics juga mengklaim teknologi barunya ini bekerja lebih cepat dibandingkan sensor biometrik lainnya, termasuk pemindai wajah 3D.
Menyoal siapa yang bakal pertama kali mengadopsi teknologi ini, mari kita lihat petunjuk yang ditinggalkan. Dalam siaran persnya, Synaptics mengatakan bahwa teknologi Clear ID FS9500 dirancang untuk smartphone dengan layar tanpa batas. Samsung menyebutnya dengan istilah Infinity Display untuk menggambarkan fitur layar penuh di Galaxy S8 dan Galaxy Note 8. Infinity Display sendiri sudah menjadi merk dagang pabrikan asal Korea Selatan itu, jadi secara teori tak ada satupun vendor perangkat yang bisa menggunakannya.
Selanjutnya, Synaptics juga menyebutkan satu kalimat “button-free, bezel-free infinity displays” yang secara tidak langsung berhubungan dengan salah satu properti Samsung.
Sepakat dengan spekulasi ini, atau punya pandangan berbeda?
Sumber berita Synaptics dan gambar header ilustrasi keamanan sidik jari Pixabay.
Teknologi pemindai sidik jari tampaknya mulai mengambil porsi yang cukup vital dalam komponen perangkat smartphone. Saking vitalnya, pabrikan ngetop dunia berlomba-lomba melahirkan integrasi yang lebih mutakhir dan bersahabat baik dalam hal kecepatan maupun penempatan. Apple misalnya mencoba menjejalkan teknologi TouchID ke dalam layar, tapi kemudian diurungkan. Kemudian Samsung sebelumnya sempat diisukan bakal menyematkan pemindai sidik jari di layar Galaxy S8 tapi kemudian molor dan dialihkan ke Galaxy Note 8.
Hal ini menunjukkan bahwa menempatkan sensor sidik jari di komponen layar adalah sebuah tantangan yang tidak mudah. Tapi, cepat atau lambat seseorang pasti mampu melakukannya. Dan saat itu terjadi, maka yang lain pun akan mengikuti.
Kejutannya justru datang dari Vivo, sebuah pabrikan perangkat yang terbilang muda, dangkal pengalaman dan masih jauh dari kata setara dengan Samsung ataupun Apple. Sebuah video klip berdurasi empat detik baru-baru ini muncul di situs Weibo, memperlihatkan sebuah smartphone berlabel Vivo yang tampak diakses menggunakan sensor sidik jari yang tersemat di bagian layar. Berdasarkan video tersebut perangkat tampak dibalut material metal dan mempunyai kamera ganda di bagian belakang. Secara keseluruhan, ponsel mempunyai banyak kemiripan dengan Vivo X9 Plus tapi tanpa tombol home fisik yang sebelumnya menjadi rumah bagi sensor sidik jari.
Analis yang membagikan video tersebut mengatakan bahwa Vivo akan menjadi pabrikan smartphone pertama yang mengusung teknologi tersebut. Tapi, Jiutang juga menambahkan bahwa Apple akan menjadi pabrikan yang mempopulerkannya di pasar global. Dan jika video ini dapat dipercaya, Vivo akan memamerkan teknologi mutakhirnya itu di event World Mobile Congress di Shanghai.
Punya smartphone Android dengan fitur pemindai sidik jari atau fingerprint pastinya bakal bikin Anda makin percaya diri. Kendati tujuan dari fitur ini sebenarnya lebih pada memberi rasa aman, karena smartphone hanya bisa digunakan oleh orang yang sidik jarinya terdaftar di dalam perangkat.
Asiknya, smartphone dengan fitur sidik jari sekarang bukan barang mewah yang luar biasa mahal. Beberapa bahkan dibanderol kurang dari Rp 2 juta. Berikut ini adalah daftar smartphone berbasis Android yang dilengkapi oleh fitur pemindai sidik jari termurah yang bisa Anda jumpai.
ZTE Blade A711
Smartphone berfitur sensor sidik jari murah yang pertama adalah ZTE Blade A711. Smartphone asal Tiongkok ini dibalut layar selebar 5.5 inci beresolusi Full HD 1920 x 1080 dengan kerapatan pixel 401ppi. Dalaman smartphone Android Lollipop ini dihuni oleh chipset Snapdragon 615, GPU Adreno 405, RAM 2GB dan penyimpanan internal seluas 16GB.
ZTE Blade A711 dapat Anda beli di Blibli seharga Rp 2.1 juta-an, diskon 16% dari harga aslinya Rp 2.499.000
Xiaomi Redmi Note 3
Pilihan berikutnya dihadirkan oleh Xiaomi lewat varian Redmi Note 3 yang juga dijual dengan banderol yang cukup bersahabat. Redmi Note 3 tampil kokoh dengan frame metal yang membalut layar selebar 5,5 inci. Di bagian dalam ia menawarkan chipset MediaTek Helio X10 yang tak bekerja sendirian, ia ditopang oleh RAM 2GB dan 3GB untuk varian yang berbeda. Memorinya juga terseid dalam dua ukuran, 16GB dan 32GB.
Blibli menawarkan harga spesial untuk Xiaomi Redmi Note 3, Anda bisa mendapatkan smartphone berkelas ini dengan mahar Rp 2.294.000 setelah diskon. Klik di sini untuk mendapatkan penawaran ini.
Meizu M3 Note
Berikutnya, Meizu M3 Note yang menawarkan penampang layar selebar 5,5 inci dengan resolusi 1080p. Tenaga perangkat dinahkodai chipset MediaTek Helio P10 yang dimotori delapan inti prosesor. Di samping itu terdapat RAM 3GB dan memori internal seluas 32GB serta dukungan 4G LTE. Kehadiran Mali-T860 64-bit bersama prosesor menjanjikan visual yang sempurna untuk gaming dan multimedia. Sayangnya smartphone super berbanderol $123 atau Rp 1,6 juta-an ini tergolong baru sehingga belum tersedia di Indonesia.
Coolpad Shine
Dirilis pada tahun 2015, Coolpad Shine masih pantas jadi incaran bagi Anda yang mencari smartphone berfitur sidik jari baru. Pasalnya, selain fitur unggulan tersebut, Coolpad Shine juga punya sederet spek yang masih terbilang muda. Di depan ia mengusung layar 5,5 inci kemudian ditenagai oleh prosesor Qualcomm octa-core 1,5GHz, RAM 2GB, kamera 8MP di bagian belakang plus kamera 5MP di depan dan dukungan 4G LTE.
Xiaomi Redmi 3 Pro
Pilihan smartphone berfitur sidik jari jatuh pada Xiaomi Redmi 3 Pro yang tergolong murah di kantong konsumen umum Indonesia. Smartphone ini menawarkan layar 5 inci beresolusi HD, chipset Snapdragon 616, kamera 13MP plus 5MP di depan bersama dengan baterai berkapasitas 4.100mAh, sistem operasi Android 5.1 Lollipop dan sederet fitur pelengkap seperti 4G LTE, Bluetooth 4.0, GPS, dan microUSB.