Tag Archives: Simas E-money

UrbanIndo rebranding to 99.co

Bank Sinarmas Obtains E-Money License from BI, Soon to Release “Simas Pay”

Bank Indonesia (BI) recently released e-money license for a new player under PT Bank Sinarmas, “Simas Pay”, server-basee digital payment system. The license [No. 20/416/DKSP/Srt/B] will be effective to operate per 6 December 2018.

This is a second license obtained under Sinarmas conglomerate group. Previously, they’ve obtained license for Uangku through PT Smartfren Telecom.

In early December 2018, Miko Andjidjaja as Sinarmas Director has announced the company’s target to launch e-money product in 2019. The objective is to expand customer base and to increase transaction value.

On that occasion, Miko said the e-money product will be launch (soft-launching) in mid 2019. However, the beta version is available in Google Play.

Sinarmas, as the other banking institutions, feel the urgency to reach digital market. It was done to accommodate millennials trend which is predicted to dominate market transaction.

E-money product is getting popular

This strategy is not exclusive for Sinarmas, PT Bank QNB Indonesia is also trying to implement the similar business model. They started e-money initiative since the q1 of 2017 through Dooet.

Aside from the availability through app, Dooet was integrated for other payment app, Netzme is an example of social media payment app. It was a common act since getting a license from BI is not an easy peasy.

However, the current e-money market niche is considered fierce, because many companies offering services besides banking. Even in Fintech Report published by DailySocial in 2018, services such as Go-Pay (79.39%), Ovo (58.42%), and Tcash (55.52%) became the most popular at this time – those three aren’t under banking.

The other top-tier banks will not only sit still, seeing the rise of fintech transaction. QR Code-Based is one of the payment models that is getting more popular. Recently, Mandiri and BCA start preparing a transaction model using scanner.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Simas Pay Bank Sinarmas

Bank Sinarmas Dapat Lisensi Uang Elektronik BI, Segera Rilis “Simas Pay”

Bank Indonesia (BI) baru-baru ini merilis lisensi uang elektronik untuk pemain baru. Kali ini diberikan kepada PT Bank Sinarmas untuk produk Simas Pay — sistem pembayaran digital berbasis server. Perizinan dengan No. 20/416/DKSP/Srt/B tersebut sudah bisa efektif untuk mengoperasikan aplikasi per 6 Desember 2018.

Di bawah naungan grup konglomerasi Sinarmas, ini adalah lisensi uang elektronik kedua yang didapat. Sebelumnya melalui PT Smartfren Telecom, mereka juga telah mendapatkan perizinan untuk produk Uangku.

Sekitar awal Desember 2018, Direktur Bank Sinarmas Miko Andjidjaja pernah mengumumkan bahwa perseroan memiliki target meluncurkan layanan uang elektronik di tahun 2019. Tujuannya untuk memperluas basis nasabah dan meningkatkan nilai transaksi.

Kala itu Miko mengatakan, produk uang elektronik rencananya akan diluncurkan (soft-launching) pada pertengahan tahun 2019. Kendati saat ini aplikasi versi awal sudah bisa diakses di Google Play.

Seperti perusahaan perbankan lain, Sinarmas merasa adanya urgensi untuk merambah pangsa pasar digital. Hal tersebut dilakukan untuk mengakomodasi tren kebutuhan generasi milenial yang dinilai akan mendominasi transaksi di pasar.

Produk uang elektronik makin ramai

Strategi serupa tidak hanya dilakukan Sinarmas, bank lain yang turut mencoba menggarap model bisnis yang sama ialah PT Bank QNB Indonesia. Mereka sudah mengawali inisiatif uang elektronik sejak kuartal pertama tahun 2017 dengan produk Dooet.

Selain digunakan secara mandiri melalui aplikasi, Dooet juga sempat diintegrasikan untuk aplikasi pembayaran lain. Misalnya aplikasi media sosial pembayaran Netzme. Integrasi seperti itu memang menjadi praktik yang cukup lumrah, mengingat mendapatkan lisensi uang elektronik dari BI tidak mudah.

Namun ceruk pasar uang elektronik saat ini bisa dibilang sengit, pasalnya di luar perbankan juga ada banyak perusahaan yang menghadirkan layanan. Bahkan dalam Fintech Report 2018 yang diterbitkan DailySocial beberapa waktu lalu, layanan seperti Go-Pay (79,39%), Ovo (58,42%), dan Tcash (55,52%) menjadi yang terpopuler saat ini – ketiganya bukan bernaung di bawah perbankan.

Perbankan besar lain pun tak tinggal diam melihat peluang transaksi fintech yang semakin meningkat. Salah satu model pembayaran yang makin diminati ialah berbasis QR Code. Belum lama ini, Bank Mandiri dan BCA mulai mempersiapkan model transaksi dengan fitur pemindai tersebut.

Application Information Will Show Up Here