Tag Archives: simulasi

Aplikasi dan Inovasi Game ke Industri Lain: Militer, Kesehatan, dan Edukasi

Game layaknya pedang bermata dua. Di satu sisi, militer Amerika Serikat menggunakan game sebagai alat untuk melatih pasukan mereka. Di sisi lain, studi menunjukkan, bermain game tidak membuat pemainnya mendadak jadi beringas, bahkan jika game yang dimainkan penuh kekerasan sekalipun. Di satu sisi, World Health Organization menyatakan bahwa gaming disorder sebagai gangguan kejiwaan. Di sisi lain, game bisa digunakan oleh tenaga kesehatan untuk mengatasi gangguan kejiwaan. Di satu sisi, orangtua sering protes karena game membuat anak-anak mereka malas belajar. Di sisi lain, game bisa dijadikan sebagai alat pembelajaran.

Seiring dengan meroketnya popularitas game, semakin banyak pihak yang tertarik untuk menggunakan game atau inovasi dalam game ke bidang lain, mulai dari edukasi, kesehatan, sampai militer.

MILITER

Percaya atau tidak, militer AS sebenarnya telah mensponsori developer game sejak lama. Selama lebih dari dua dekade, pada 1960 sampai 1990-an, militer AS cukup aktif untuk mendanai pengembangan teknologi di industri game. Faktanya, Spacewar! — yang dianggap sebagai game pertama — bisa dibuat berkat dana dari Pentagon. Bagi militer dan developer game, kerja sama mereka merupakan simbiosis mutualisme. Bagi developer, jelas keuntungan yang mereka dapat berupa uang. Sementara bagi pihak militer, mereka rela menyokong developer game demi mendapatkan simulasi latihan yang memang berkualitas, seperti yang disebutkan oleh The Atlantic.

Secara garis besar, militer menggunakan game untuk tiga tujuan, merekrut tentara baru, melatih pasukan, dan juga menangani posttraumatic stress disorder (PTSD) pada veteran. America’s Army merupakan salah satu contoh game yang dibuat untuk merekrut anak-anak muda. Game FPS yang dibuat dan dirilis oleh Angkatan Darat AS itu diluncurkan pada 2002 dan bisa dimainkan secara gratis oleh siapa saja. Pada 2008, Richard Beckett — Chief of Advertising and Public Affairs di Angkata Darat AS, yang ketika itu menjabat sebagai Public Affairs Officer — mengatakan bahwa game America’s Army biasanya menjadi bagian dalam berbagai kegiatan sosial, termasuk di LAN parties, yang merupakan bagian dari program “Future Soldier Sustainment” milik Angkatan Darat AS.

Angkatan Laut AS gunakan Twitch untuk proses perekrutan. | Sumber: Military

“Kegiatan sosial seperti LAN parties sangat bermanfaat, karena kami ingin menunjukkan bahwa para perekrut adalah orang-orang biasa, sama seperti para pengunjung,” kata Beckett pada Ars Technica. Lebih lanjut dia menjelaskan, kegiatan sosial itu juga berfungsi untuk membuat para calon tentara yang sudah lulus boot camp tapi belum mendapat penugasan agar tidak berubah pikiran. Alasannya, setelah selesai boot camp, para calon tentara bisa menunggu hingga lebih dari enam bulan sebelum ditugaskan.

Seiring dengan meningkatnya popularitas siaran konten game, militer AS pun tertarik untuk menjajaki platform streaming game. Sekarang, baik Angkatan Darat maupun Angkatan Laut AS sudah punya channel Twitch. Tujuan militer membuat channel di Twitch bukan untuk merekrut para penonton secara aktif. Sebagai gantinya, mereka menggunakan channel itu untuk meningkatkan eksposur dan berinteraksi dengan penonton — yang kebanyakan merupakan generasi muda. Hanya saja, tidak semua orang senang dengan keberadaan channel Twitch dari Angkatan Darat atau Angkatan Laut AS. Tidak sedikit penonton yang justru memanfaatkan channel Twitch milik militer untuk menanyakan tentang topik sensitif seperti Eddie Gallagher atau kejahatan perang yang dilakukan oleh dan dituduhkan pada tentara AS.

Tak hanya perekrutan, militer AS juga menggunakan game untuk melatih pasukan mereka. Ada beberapa game yang memang khusus dibuat sebagai alat latihan militer. Dan masing-masing game itu punya fungsi masing-masing. Misalnya, DARWARS Ambush digunakan untuk mengajarkan taktik infanteri, operasi konvoi, serta Rules of Engagament aatu Aturan Pelibatan. Menurut laporan GamesIndustry, pada akhir 2008, lebih dari tiga ribu unit DARWARS Ambush telah didistribusikan ke Angkatan Darat, Angkatan Udara, Angkatan Laut, Penjaga Pantai, dan Marinir.

Selain DARWARS, juga ada UrbanSim dan Tactical Iraqi. Kedua game itu fokus untuk mengajarkan kemampuan bahasa asing serta cara melawan pemberontak. Sementara simulator perang seperti Virtual Battlespace 2 memunginkan komandan militer membuat skenario yang mungkin terjadi di garis depan medan pertempuran, mulai dari sergapan musuh, ledakan Improvised Explosive Device (IED), sampai evakuasi medis.

DARWARS Ambus adalah salah satu game simulasi untuk latihan militer. | Sumber: Stripes

Terakhir, militer menggunakan game sebagai alat untuk mengatasi masalah psikologis yang dialami oleh para veteran, seperti PTSD. Dalam jurnal Virtual Reality Exposure Therapy for Combat Related PTSD, Institute of Medicine menyebutkan bahwa Cognitive Behavioral Therapy (CBT) dengan exposure therapy merupakan satu-satunya jenis terapi yang direkomendasikan untuk menangani PTSD.

Dalam exposure therapy, penderita PTSD biasanya akan diminta untuk mengingat dan menceritakan kembali kejadian traumatis yang dia alami. Hanya saja, salah satu gejala PTSD adalah keengganan atau ketidakmampuan untuk mengingat kejadian traumatis yang menjadi penyebab PTSD itu sendiri. Jadi, jangan heran jika orang-orang yang punya PTSD tidak mau atau tidak bisa mengingat apa yang terjadi pada mereka. Di sinilah peran VR simulator, yang dapat digunakan untuk mereka ulang kejadian yang menjadi penyebab trauma. Keberadaan simulasi seperti Virtual Afghanistan dapat membantu veteran mengatasi trauma mereka.

Sayangnya, keputusan militer AS untuk aktif di industri game tidak selalu berbuah manis. Salah satu game dari militer yang menuai kontroversi adalah Full Spectrum Warrior. Game yang diluncurkan pada 2003 tersedia dalam dua varian, yaitu varian komersil dan varian militer, yang bisa diakses dengan kode khusus. Walau game itu berhasil memenangkan penghargaan di kategori Best Original Game dan Best Simulation Game di E3 2003, Full Spectrum Warrior tetap menuai kontroversi. Salah satu alasannya adalah karena pada akhirnya, militer AS tetap tidak menggunakan game itu sebagai alat latihan karena dianggap kurang realistis. Selain itu, biaya yang dikeluarkan Angkatan Darat AS untuk mendapatkan game itu juga dianggap terlalu besar.

KESEHATAN

Veteran perang bukan satu-satunya pihak yang mengalami PTSD. Warga sipil pun bisa mengidap PTSD. Karena itu, keberadaan VR Exposure Therapy (VRET) tidak hanya menguntungkan militer, tapi juga tenaga kesehatan. Selain PTSD, VRET juga bisa digunakan untuk mengatasi gangguan mental lain, seperti fobia atau gangguan kecemasan. Bagaimana VRET bisa membantu? Dengan membawa pasien ke dunia virtual untuk menghadapi kejadian atau lokasi yang menjadi sumber trauma atau mengekspos pasien ke sesuatu yang mereka takutkan. Mengingat dunia vritual bisa dikendalikan, penggunaan VR dalam exposure therapy menjamin keselamatan pasien.

VR Exposure Therapy bisa digunakan untuk menangani fobia. | Sumber: Digital Bodies

Penggunaan game di industri kesehatan tidak terbatas pada disiplin psikologi. Game, khususnya VR, juga bisa digunakan para tenaga kesehatan (nakes) untuk mengasah kemampuan mereka atau mempelajari prosedur baru. Dengan begitu, nakes tak lagi kagok ketika harus melakukan prosedur baru pada pasien. Ada berbagai hal yang bisa nakes pelajari dengan teknologi VR, mulai dari cara melakukan endoskopi sampai simulasi dari ruang operasi, seperti yang disebutkan dalam jurnal Gaming science innovations to integrate health systems science into medical education and practice.

Menariknya, game mobile pun bisa membantu para calon dokter untuk belajar. Ialah game PAtient Safety in Surgical EDucation (PASSED). Game untuk iPad itu dapat menampilkan berbagai skenario kejadian sentinel alias kejadian tak terduga yang menyebabkan cedera serius atau bahkan kematian pada pasien. Melalui game tersebut, para calon dokter akan bisa lebih paham tentang alasan di balik kekhawatiran pasien.

Mencegah lebih baik dari mengobati. Kabar baiknya, game bisa digunakan untuk mendorong pemainnya memulai atau mempertahankan gaya hidup sehat. Misalnya, Pokemon Go, yang mendorong para pemainnya untuk berjalan kaki. Contoh lainnya adalah WiiFit dari Nintendo, yang memanfaatkan Wii Balance Board. Selain mendorong pemain untuk lebih aktif berolahraga, game yang mengharuskan pemainnya melakukan kegiatan fisik juga bisa digunakan untuk mengukur kemampuan fisik pasien. Jadi, nakes bisa mengetahui apakah kemampuan fisik dari pasien membaik atau justru memburuk, khususnya pasien dari penyakit yang membatasi gerakan dan mobilitas, seperti Parkinson, seperti yang disebutkan dalam Innovation in Games: Better Health and Healthcare.

Wii Fit mendorong pemain untuk melakukan kegiatan fisik. | Sumber: Ichi Pro

Tantangan sudah pasti menjadi bagian dari game. Namun, game bisa membuat mengatasi tantangan sebagai sesuatu yang menyenangkan. Karena itu, game juga bisa digunakan untuk mengatasi kecanduan, seperti merokok atau berjudi. Salah satu contoh game yang dibuat untuk membantu pemainnya berhenti merokok adalah My Stop Smoking Coach. Dirilis pada 2008, game itu bisa dijalankan di beberapa platform, termasuk iPhone dan Nintendo DS. Escape from Diab dari Archimage Inc. jadi contoh lain dari game yang bertujuan untuk mendorong pemainnya hidup sehat. Game yang dirilis pada 2006 itu merupakan adventure game yang fokus pada pencegahan obesitas dan diabetes tipe 2.

EDUKASI

Game sering dituding sebagai penyebab mengapa murid-murid enggan untuk belajar. Lucunya, studi tentang potensi game sebagai alat pengajaran telah muncul sejak tahun 1980-an. Ketika itu, para peneliti merasa, beberapa game komersil — khususnya game dengan genre strategi, simulasi, atau RPG — telah menggunakan teori pembelajaran untuk mendorong pemain mempelajari gameplay dari game itu sendiri. Menggunakan game dalam dunia pendidikan bukan berarti semua materi dalam kurikulum dikemas dalam “game”.

Menurut Gaming in Education: Using Games as a Support Tool to Teach History, game punya beberapa peran dalam kegiatan belajar-mengajar. Pertama, game bisa digunakan untuk mendorong siswa untuk berpartisipasi. Harapannya, siswa menjadi lebih berani untuk mengaplikasikan secara langsung apa yang mereka pelajari. Kedua, game bisa membantu siswa untuk mengingat pelajaran yang mereka pelajari, khususnya poin-poin penting yang akan muncul di tes atau bagian yang bisa diaplikasikan langsung di dunia nyata. Ketiga, game dapat meningkatkan literasi komputer dan visual. Keempat, game mendorong siswa untuk berpikir kreatif dalam memecahkan masalah. Pada saat yang sama, murid tetap harus mengikuti peraturan yang telah ditetapkan dalam game. Kelima, game bisa mengajarkan berbagai soft skills, mulai dari cara berpikir kritis, berinteraksi dan berkolaborasi dengan teman, dan bahkan sportmanship.

Game bisa digunakan untuk meningkatkan soft skills para siswa. | Sumber: Spiel Times

Sementara itu, jurnal Digital Games in Education: The Design of Games-Based Learning Environments membahas tentang bagaimana game bisa memotivasi siswa dan membuat mereka fokus pada tugas yang harus mereka kerjakan.Memang, game punya elemen-elemen yang bisa membuat para pemainnya sepenuhnya fokus dalam menyelesaikan tugas dalam game. Elemen-elemen tersebut antara lain tujuan yang jelas, umpan baik — baik langsung maupun tidak langsung, serta keseimbangan antara tantangan yang diberikan dengan kemampuan pemain. Selain itu, dalam game, pemain juga punya kendali akan apa yang mreeka lakukan. Selain membuat siswa fokus, semua elemen ini juga bisa mendorong murid untuk menjadi lebih interaktif. Dan studi membuktika, tingkat interaksi siswa punya dampak positif akan prestasi mereka.

TEKNOLOGI

Controller merupakan alat input utama untuk kebanyakan konsol. Seiring dengan perubahan konsol, controller pun ikut berevolusi. Namun, hal ini tidak menghentikan perusahaan game untuk bereksperimen dan membuat alat input baru. Pada 2006, Nintendo meluncurkan Wii Remote atau Wiimote bersamaan dengan Nintendo Wii. Salah satu fitur utama dari perangkat tersebut adalah kemampuan untuk mendeteksi gerakan tangan pengguna. Pada 2009, Nintendo meluncurkan penerus dari Wii Remote, yaitu Wii MotionPlus, yang dapat mendeteksi gerakan yang lebih kompleks. Tak hanya Nintendo, Microsoft juga meluncurkan Kinect pada 2010. Dilengkapi dengan kamera RGB, proyektor infrared, dan detector, Kinect dapat mendeteksi gerakan pengguna.

Setelah itu, teknologi motion sensing pun digunakan di bidang di luar gaming. Teknologi pendeteksi gerakan bahkan bisa digunakan dalam aplikasi mobile. Dalam aplikasi mobile, biasanya ia akan memanfaatkan gyroscope pada ponsel untuk mendeteksi gerakan. Salah satu perusahaan yang tertarik untuk menggunakan teknologi sensing motion adalah Limix. Perusahaan asal Italia itu membuat wearable yang disebut Talking Hands. Perangkat itu dapat menerjemahkan bahasa isyarat menjadi suara menggunakan smartphone atau Bluetooth speaker, seperti yang disebutkan oleh HeadStuff. Keberadaan Talking Hands menunjukkan bagaimana teknologi motion sensing bisa digunakan untuk membantu tuna rungu.

Selain itu, game juga menjadi salah satu faktor pendorong perkembangan hardware. Pasalnya, game memang program yang menuntut kinerja tinggi dari komputer. Karena tuntutan gamer yang tidak pernah puas, manufaktur hardware pun mau tak mau harus memenuhi tuntutan tersebut. Kabar baiknya, hardware yang powerful tidak hanya bisa digunakan untuk bermain game, tapi juga untuk melakukan kegiatan lain yang membutuhkan daya komputasi tinggi, seperti mining cryptocurrency. Lucunya, walau telah ada GPU khusus untuk melakukan mining mata uang virtual, tidak sedikit penambang yang lebih memilih untuk menggunakan gaming GPU.

GAMIFIKASI

Sebenarnya, game — baik keseluruhan game atau hanya elemen di dalamnya — tidak hanya digunakan dalam empat industri di atas. Elemen dalam game bisa diterapkan di berbagai lingkup non-gaming. Karena itulah, muncul istilah gamifikasi. Jika Anda lebih tertarik untuk melihat bagaimana gamifikasi diaplikasikan secara nyata dalam industri non-gaming, Anda bisa membacanya di sini.

Komponen dari game yang bisa digunakan di luar lingkup game beragam, mulai dari pemberian poin, badge, penggunaan avatar, adanya leaderboard dan grafik performa, sampai keberadaan rekan satu tim serta narasi atau cerita. Jurnal How gamification motivates: An experimental study of the effects of specific game design elements on psychological need satisfaction membahas tentang bagaimana gamifikasi bisa memotivasi seseorang berdasarkan teori self-determination.

Di teori self-determination, ada tiga kebutuhan psikologis yang harus dipenuhi, yaitu kebutuhan akan kompetensi, otonomi, dan keterhubungan sosial alias social relatedness. Kebutuhan akan kompetensi akan terpenuhi ketika seseorang merasa puas karena tindakan mereka memengaruhi lingkungan mereka. Bagian dari game yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan akan kompetensi adalah pemberian poin dan badge, serta keberadaan leaderboards dan grafik performa. Dalam game, poin berfungsi sebagai feedback langsung. Jika pemain mendapatkan poin ketika dia melakukan kegiatan tertentu, dia akan termotivasi untuk terus melakukan tindakan tersebut demi menambah poinnya.

Ada banyak elemen game yang bisa digunakan di luar lingkup gaming. | Sumber: Deposit Photos

Sementara grafik performa bisa menunjukkan pencapaian seseorang dalam periode waktu tertentu. Misalnya, di aplikasi Duolingo, setiap minggu, Anda akan mendapatkan laporan berupa grafik akan berapa lama waktu yang Anda habiskan untuk belajar di aplikasi selama tujuh hari terakhir. Dari grafik itu, Anda bisa tahu apakah performa Anda menjadi lebih baik atau justru menunjukkan penurunan. Baik badge maupun leaderboards bisa digunakan sebagai penilaian atas performa seseorang secara keseluruhan. Di game, badge biasanya diberikan sebagai tanda bahwa seseorang telah mendapatkan pencapaian atau target tertentu. Dan leaderboards berfungsi untuk membandingkan performa pemain dengan pemain lainnya. Pada akhirnya, poin, badge, leaderboards, dan grafik performa bisa menjadi bukti akan kesuksesan atau kompetensi seseorang.

Kebutuhan kedua yang harus dipenuhi berdasarkan teori self-determination adalah kebutuhan akan otonomi, yang mengacu pada kebebasan dan kesediaan seseorang untuk menyelesaikan tugas tertentu. Kebutuhan akan otonomi terdiri dari dua aspek, yaitu kebebasan dalam pengambilan keputusan dan rasa puas akan menuntaskan tugas yang berarti. Penggunaan avatar bisa menjadi jalan untuk memenuhi aspek pertama. Memilih avatar — yang merupakan representasi pemain — membuat pemain merasa bahwa mereka punya kendali akan keputusan yang mereka ambil. Sementara aspek kedua bisa dipenuhi dengan narasi atau cerita. Banyak game yang menugaskan para pemain untuk mengalahkan musuh. Dan sering kali, tugas itu berulang: pergi ke desa A, kalahkan musuh X; pergi ke kota B, kalahkan musuh Y; pergi ke kerasaan C, kalahkan musuh Z. Namun, dengan narasi yang berbeda, maka pengalaman yang dirasakan pemain pun menjadi tak sama.

Kebutuhan terakhir yang harus dipenuhi dalam teori self-determination adalah keterhubungan sosial. Kebutuhan ini bisa dipenuhi ketika seseorang merasa bahwa tindakan yang mereka lakukan berdampak pada keadaan/performa grup. Karena itu, dalam game, termasuk game single-player, pemain biasanya tidak sendiri. Biasanya, pemain akan punya tim. Di game multiplayer, pemain membantu pemain lain. Sementara dalam game single-player, rekan pemain adalah NPC. Kebutuhan akan social relatedness juga bisa dipenuhi ketika sekelompok orang punya tujuan yang sama. Di sini, elemen cerita/narasi juga punya peran penting.

Kesimpulan

Saat ini, masih tetap ada asumsi bahwa game tidak lebih dari “mainan anak kecil”. Padahal, industri game lebih besar dari industri film dan musik. Selain itu, game atau inovasi yang muncul karena game ternyata juga menawarkan banyak kegunaan sehingga bisa digunakan di berbagai bidang lain. Jika ada yang berargumen bahwa game punya dampak negatif… Well, segala sesuatu yang tidak digunakan sebagaimana mestinya memang akan selalu membawa masalah. Lagipula, walaupun game hanya punya satu fungsi, yaitu sebagai media hiburan, toh game tetap terbukti punya manfaat. Buktinya, game berhasil membuat orang-orang tetap waras selama pandemi.

Sumber header: Deposit Photos

Microsoft Flight Simulator Siap Lepas Landas 18 Agustus 2020

Penantian panjang penggemar game simulasi akhirnya bakal segera terbayarkan. Microsoft Flight Simulator sudah punya jadwal rilis resmi: sehari setelah perayaan kemerdekaan RI, atau persisnya 18 Agustus 2020.

Apa saja yang bisa kita ekspektasikan dari salah satu permainan paling ambisius garapan Asobo Studio ini? Banyak, salah satunya dunia dengan skala yang amat besar, dan yang sudah diisi dengan lebih dari 37 ribu bandara, 1,5 miliar gedung, 2 triliun pohon, gunung, jalanan, sungai, dan masih banyak lagi. Sekadar mengingatkan, pengembangnya sampai harus meminta bantuan platform cloud Microsoft Azure untuk mengakses data geografis sebesar 2 petabyte.

Bukan cuma besar, dunianya juga diklaim ‘hidup’, terutama berkat simulasi lalu lintas penerbangan berdasarkan data yang dicomot dari dunia nyata (pemain dapat menjumpai pesawat-pesawat lain yang sedang mengambil rute serupa di kenyataan), serta efek cuaca yang dinamis dan realistis.

Tingkat kesulitan dalam game ini benar-benar dapat disesuaikan dengan selera dan kemampuan masing-masing pemain. Mau memiliki kontrol manual sepenuhnya? Bisa saja. Sebaliknya kalau mau serba dituntun, game juga siap menyajikan panduan yang lengkap dan interaktif sehingga pemain tidak melewatkan satu pun langkah persiapan sebelum pesawat lepas landas.

Microsoft Flight Simulator bakal ditawarkan dalam tiga edisi yang berbeda (pre-order sudah bisa dilakukan mulai sekarang). Rinciannya adalah sebagai berikut:

  • Standard Edition seharga $60 yang mencakup 20 pesawat dan 30 airport dengan tingkat detail yang sangat akurat
  • Deluxe Edition seharga $90 dengan 25 pesawat dan 35 airport
  • Premium Deluxe Edition seharga $120 dengan 30 pesawat dan 40 airport

Jadi kalau mau menikmati Microsoft Flight Simulator sepenuhnya, pilihan yang paling tepat tentu saja adalah Premium Deluxe Edition yang harganya dua kali lipat versi standarnya. Dalam versi ini, bandara super-populer seperti Dubai International Airport maupun Heathrow Airport di London mempunyai tingkat detail yang jauh melebihi bandara yang sama di versi standarnya.

Soal pesawat pun juga demikian. Boeing 787-10 Dreamliner hanya bisa kita telusuri dengan tingkat detail yang paling maksimal pada Premium Deluxe Edition. $120 memang terdengar sangat mahal, tapi kita juga tidak boleh lupa bahwa game ini memang menuntut spesifikasi PC yang tinggi. Kalau Anda sanggup membeli Nvidia RTX 2080, tentunya Anda tidak akan keberatan dengan harganya, bukan?

Microsoft Flight Simulator Standard Edition juga akan tersedia bagi para pelanggan Xbox Game Pass di hari peluncurannya nanti. Belum diketahui seperti apa mekanismenya seandainya pelanggan juga ingin menikmati seluruh konten pada Premium Deluxe Edition.

Sumber: Xbox Wire.

Tak Hanya Menuntut Spesifikasi Tinggi, Microsoft Flight Simulator Juga Memerlukan Koneksi yang Mumpuni

Ambisius, satu kata itu bisa menggambarkan skala realisme yang bakal ditawarkan Microsoft Flight Simulator. Game simulasi garapan Asobo Studio itu tak hanya mempersilakan para pemain menjelajah seluruh penjuru dunia, tapi juga mampir ke 37.000 bandara yang ada di muka Bumi.

Itu semua tanpa melupakan kualitas grafisnya yang memukau, seperti yang bisa kita lihat dari trailer-nya. Bagian-bagian pesawat kelihatan begitu mendetail, simulasi cuacanya juga tampak amat realistis. Tidak heran apabila game ini akan menuntut spesifikasi PC yang cukup tinggi.

Persyaratan spesifikasi Microsoft Flight Simulator

Benar saja, seperti yang tercantum pada tabel di atas, spesifikasi minimumnya saja sudah tergolong cukup gres. Uniknya, selain spesifikasi yang direkomendasikan, developer juga mencantumkan spesifikasi PC ideal yang menurut mereka baru cukup untuk menyajikan Microsoft Flight Simulator secara maksimal.

Satu yang agak mencuri perhatian adalah, tiga tingkatan spesifikasi itu menuntut bandwith koneksi internet dalam jumlah yang berbeda. Apakah ini berarti Microsoft Flight Simulator hanya bisa dimainkan secara online?

Ya, sebab game ini banyak memanfaatkan platform cloud Microsoft Azure. Untuk me-render seluruh isi Bumi misalnya, game perlu mengakses data geografis sebesar 2 petabyte (2.000 TB) yang tersimpan di Microsoft Azure. Lalu mengapa game masih menuntut 150 GB kapasitas hard disk?

Microsoft Flight Simulator

Berdasarkan hasil wawancara The Guardian dengan pengembangnya, Microsoft Flight Simulator bakal dilengkapi mode offline. Persisnya bagaimana mode offline itu bekerja belum diketahui, tapi kemungkinan besar ada banyak fitur dalam game yang harus dipangkas.

Satu yang pasti adalah simulasi lalu lintas udara secara real-time. Jadi selain menampilkan banyak pemain sekaligus, Microsoft Flight Simulator juga akan menyimulasikan sejumlah penerbangan yang sedang berlangsung di dunia nyata. Fitur semacam ini tentunya memerlukan koneksi ke server secara konstan, sehingga besar kemungkinan tak akan tersedia pada mode offline.

Jadi jangan kaget kalau spesifikasi idealnya menuntut koneksi internet secepat 50 Mbps. Game seambisius Microsoft Flight Simulator rupanya juga membutuhkan spesifikasi komputer yang tak kalah ambisius.

Via: PC Gamer.

Microsoft Flight Simulator Bakal Sajikan Semua Bandara yang Ada di Bumi

Simulasi merupakan salah satu genre video game yang paling gampang dinilai. Pasalnya, faktor yang selalu akan dijadikan tolok ukur utama adalah realisme. Semakin mendekati kenyataan suatu game simulasi, semakin bagus dan menarik ia untuk dimainkan. Sederhananya demikian.

Tentu saja masih ada faktor lainnya, semisal faktor narasi sebagai bumbu penyedap, tapi kalau dihadapkan dengan game yang membawa nama “Simulator” di judulnya, sudah pasti saya akan menilai seberapa akurat game tersebut dalam menggambarkan keadaan yang sesungguhnya. Realisme sangat penting dalam game simulasi, dan Microsoft Flight Simulator tampaknya tidak mau main-main soal ini.

Diumumkan di event E3 tahun lalu, Microsoft Flight Simulator pada dasarnya merupakan reboot total dari franchise yang terlahir 37 tahun silam tersebut. Trailer-nya sudah menunjukkan grafis yang memukau, tapi ternyata developer Asobo Studio yang mengerjakannya juga ingin memamerkan betapa mendetailnya game ini, relevan dengan kondisi yang sebenarnya.

Lewat sebuah video, Sven Mestas selaku lead game designer Asobo memaparkan bahwa Microsoft Flight Simulator bakal menyajikan semua bandara yang ada di Bumi. Ya, semua, atau spesifiknya 37.000 airport yang mereka buat berdasarkan data satelit beserta data asli lainnya.

Sebagai pembanding, Microsoft Flight Simulator X yang dirilis di tahun 2006 ‘hanya’ dibekali dengan 24.000 airport. Mulai dari airport kecil di kawasan pegunungan dengan landasan terbang yang pendek, sampai tentu saja airport megah di kota-kota besar, semuanya bakal bisa disinggahi pada Microsoft Flight Simulator terbaru, yang dijadwalkan dirilis tahun ini juga.

Microsoft Flight Simulator

Kembali ke topik realisme, Asobo memastikan semua bandaranya mereka kerjakan seakurat dan seteliti mungkin, mulai dari bentuk landasan terbangnya, sampai simbol dan indikator yang memenuhinya. Asobo bahkan juga memerhatikan titik-titik parkir pesawat di tiap-tiap bandara, lagi-lagi dengan memadukan data satelit dari Bing Maps sekaligus data asli.

Khusus untuk 80 bandara terpopuler, Asobo bilang detailnya bahkan bakal lebih lengkap lagi. Selain desain airport yang menyerupai aslinya, Microsoft Flight Simulator juga akan menyimulasikan ‘kehidupan’ di bandara sehingga pemain juga bisa merasakan kesibukan di bandara sehari-harinya.

Jujur saya bukanlah penggemar berat genre simulasi – terkecuali Cities: Skylines – akan tetapi saya mungkin bakal memainkan game ini hanya demi merasakan realisme luar biasa yang ditawarkannya.

Sumber: Eurogamer.

16 Tahun Menanti, Sekuel Sejati MechWarrior Dapatkan Jadwal Rilis Pasti

Gamer setidaknya punya satu permainan yang mampu menghadirkan kembali kenangan ber-gaming di masa lalu. Buat saya, seri MechWarrior akan mengembalikan memori mengenai serunya ber-LAN party bersama adik di hari Minggu sore, terutama ketika kami mencoba mempreteli Atlas atau Thor menggunakan BattleMech berukuran kecil seperti Flea dan Cougar.

Franchise MechWarrior saat ini dipegang oleh Piranha Games, dan mereka sempat merilis versi free-to-play berjudul MechWarrior Online di tahun 2013. Namun tanpa mode campaign, fans memang belum menganggapnya sebagai penerus sejati MechWarrior. Kabar gembira baru terdengar di akhir 2016 ketika presiden Russ Bullock men-tease permainan kelimanya, MechWarror 5: Mercenaries.

Satu fakta menarik dari MechWarrior 5: Mercenaries adalah ia mengusung sub-judul serupa expansion-pack standalone MechWarrior 4: Mercenaries yang dirilis 16 tahun silam. Awalnya, game dijadwalkan untuk meluncur di tahun ini, namun tampaknya Piranha Games membutuhkan waktu lebih lama buat merampungkan proyek tersebut. Akhirnya, di acara MechCon 2018 yang dilangsungkan di Vancouver kemarin, developer menetapkan bulan September 2019 sebagai momen pelepasan game.

MechWarrior 5 digarap dengan tetap berkiblat pada formula para pendahulunya, mengombinasikan genre vehicular combat berbasis robot (mecha) dan detail ala permainan simulasi. Tentu saja, permainan juga memperoleh banyak tambahan fitur – satu contohnya ada mode multiplayer coop, dan dibangun menggunakan teknologi terbaru. Di sana, kustomisasi juga menjadi pilar gameplay. permainan mempersilakan pemain buat meng-upgrade serta menggonta-ganti komponen kendaraan perangnya.

Untuk jalan ceritanya – seperti yang sudah dikonfirmasi di trailer serta diindikasikan judulnya – Anda bermain sebagai anggota kelompok pasukan bayaran. Seperti MechWarrior 4: Mercenaries, saya menduga kita bisa memilih bekerja untuk faksi atau klan berbeda. Lalu selain bertempur menggunakan robot, pemain juga dapat menjelajahi markas mereka (meski saya belum tahu apa saja yang bisa dilakukan di sana).

MechWarror di-setting di jagat fiksi BattleTech. Ia merupakan bapak dari permainan-permainan bertema mech seperti Front Mission, Armored Core, Hawken, sampai Titanfall.

Beberapa gamer mungkin menganggap gameplay MechWarrior terlalu lambat, namun sebetulnya semua itu bergantung dari jenis BattleMech yang Anda pilih. Memang betul ia tidak ‘secepat’ Titanfall, namun MechWarrior 5: Mercenaries memperkenankan kita menghancurkan bangunan dan  segala objek di arena tempur. Itu berarti, skenario pertempuran akan selalu berbeda, walaupun dilangsungkan di lokasi yang sama.

Sebagai tambahan info, di tahun ini Harebrained Schemes juga merilis reboot dari seri BattleTech, digarap berlandaskan versi permainan tabletop-nya. Namun berbeda dari MechWarrior, BattleTech menyajikan formula strategi turn-based.

Via Polygon.

Seed Adalah MMO Simulasi Berskala Masif yang Meleburkan Elemen Sejumlah Sub-Genre Strategi

Selama beberapa tahun terakhir, sebuah startup bernama Improbable berhasil mencuri perhatian industri gaming, terutama di mata developer indie yang tertarik mengembangkan game MMO (massively multiplayer online), dan bahkan Google sekalipun. Platform yang mereka kembangkan, SpatialOS, dirancang supaya developer bisa berfokus pada komponen utama game-nya, dan tidak usah memusingkan elemen online-nya.

Hingga kini memang belum banyak game yang memanfaatkannya, dan beberapa malah masih dalam tahap pengembangan awal (pre-alpha). Seperti salah satunya game berjudul Seed garapan Klang Games berikut ini. Yang unik dari Seed adalah peleburan elemen-elemen dari banyak genre sekaligus, mulai dari RTS, 4X, simulasi sampai survival.

Seed by Klang Games

Dalam Seed, tugas pemain pada dasarnya adalah mengendalikan sejumlah karakter yang tengah berusaha membangun ulang peradaban di suatu planet asing usai meninggalkan Bumi. Kira-kira seperti The Sims, tapi jauh lebih kompleks, apalagi karena Seed merupakan sebuah game MMO.

Berkat platform rancangan Improbable, ribuan pemain Seed (dengan sejumlah karakternya masing-masing) dapat bertemu dan berkolaborasi dalam misi kolonisasi atas planet tersebut. Interaksi antar pemain yang berujung pada pengambilan keputusan demi keputusan bakal berdampak langsung pada kesehatan ekonomi di planet tersebut.

Seed by Klang Games

Filosofi community-driven ini pasti bakal mengingatkan kita pada EVE Online, dan ternyata sejumlah pentolan Klang Games memang punya pengalaman dalam pengerjaan EVE. Pada akhirnya, skenario endgame Seed bisa sangat beragam tergantung bagaimana pemain berinteraksi satu sama lain dalam upaya kolonisasinya.

Video teaser Seed yang ada di bawah masih berstatus pre-alpha, akan tetapi kita bisa mendapatkan gambaran terkait skala masifnya yang dipadukan dengan dunia yang persistent. Seed belum punya jadwal rilis, akan tetapi pengembangnya semestinya bakal bekerja lebih keras mewujudkannya usai mendapat suntikan dana investasi segar sebesar $8,95 juta belum lama ini.

Via: TechCrunch.

game-playlist-the-sims-mobile

[Game Playlist] The Sims Mobile, Permainan Simulasi Kehidupan yang Nyata

Telah lama dinantikan, Electronic Arts (EA) akhirnya resmi merilis The Sims Mobile untuk smartphone Android dan iOS. Anda mungkin sudah familier dengan franchise The Sims besutan Maxis yang satu ini.

Ya, The Sims versi Mobile menawarkan kesempatan untuk membangun kehidupan baru yang ideal sebagai orang virtual yang disebut ‘Sims’ dan Anda dapat mengontrol aktivitas kesehariannya.

Tampilan grafis yang disuguhkan sudah sangat baik, sehingga membuat game simulasi kehidupan sehari-hari ini terasa lebih nyata. Berikut sejumlah tips dan trik dalam bermain dan menikmati The Sims Mobile.

Membuat Karakter Suka-suka

Langkah pertama Anda dalam menjalani kehidupan baru dimulai dari membuat karakter Sims sesuka hati. Anda mungkin bisa menghabiskan banyak waktu pada tahap ini, karena ada banyak bagian yang bisa disesuaikan mulai dari tampilan luarnya saja.

Anda bisa mengubah bagian-bagian tubuh dengan sangat detail seperti bentuk wajah, mata, hidung, bibir, pipi, dagu, kuping, gaya rambut, alis, kumis jenggot, dan warnanya. Lebih lanjut, postur tubuh, kekuatan otot, warna kulit, baju, celana, gaya sepatu dan warnanya juga bisa diatur.

Anda tak perlu terburu-buru dan buatlah karakter Sims yang unik dan berbeda dari yang lain. Dengan banyaknya ketersediaan pilihan tersebut, sebenarnya wajar sih game ini sangat menarik terutama di kalangan kaum hawa.

Membangun Rumah Impian

Bagian ini juga sangat menarik, di mana memungkinkan Anda membangun rumah, mengatur dekorasinya, dan membeli berbagai perabotan. Namun, di awal kehidupan Anda hanya dibekali dengan uang terbatas.

Jadi untuk membangun rumah impian, Anda harus mengumpulkan uang yang banyak dengan bekerja keras. Karena harga perabotan rumahnya juga tergolong cukup mahal.

Tips Bermain The Sims Mobile

Hadir dengan skema free to play, pemain dan developer sama-sama diuntungkan. Kita bisa mendapatkan hiburan tanpa harus membayar di muka dan developer bisa menjangkau lebih banyak pemain dan mendapatkan penghasilan jangka panjang dengan in-app purchase di dalamnya.

Jika Anda ingin menikmati permainan dan mengembangkan Sims tanpa perlu mengeluarkan uang sungguhan, ada beberapa hal yang harus Anda ketahui.

Pertama The Sims Mobile memiliki dua mata uang yakni gold yang disebut Simoleons dan uang premium yang disebut SimCash yang bisa dibeli dengan uang sungguhan.

Kedua, Anda harus bekerja, meningkatkan karier, dan menyelesaikan quest untuk mendapatkan reward berupa Simoleons, SimCash, dan item lainnya seperti career point, XP, serta home ticket.

Meski begitu, Anda juga harus memerhatikan energi Sims. Jika habis, kita tidak bisa melanjutkan pekerjaan dan energi bisa terisi kembali dengan bersantai, seperti berendam, mandi, buang air, dan tidur. Ada cara cepat untuk mengisi energi, dengan memakan cupcakes. Namun, Anda harus membelinya dengan SimCash.

Screenshot_20180309-110323

Ketiga, menonton video iklan untuk mendapatkan reward tambahan. Saya rasa menonton video iklan di dalam game sudah umum, asalkan frekuensinya tidak berlebihan.

Keempat, dalam dunia The Sims – fashion adalah segalanya. Kita bisa mendapatkan pakaian baru dan berbagai aksesorisnya. Sayangnya, kita harus menggunakan fashion gem yang juga harus dibeli dengan SimCash dengan harga cukup mahal. Jika Anda ingin bermain secara gratis, lupakan hal yang satu ini.

Screenshot_20180309-110457

Kelima dan yang paling penting menurut saya, simpan baik-baik uang premium Anda yakni SimCash untuk membuka dua slot Sims yang tersisa. Ya, dari awal game ini sudah menyediakan dua Sims gratis dan dua slot lainnya bisa dibeli dengan SimCash.

Dengan membuka slot Sims yang tersisa, totalnya ada empat Sims yang bisa Anda mainkan. Artinya lebih banyak aktivitas yang bisa dilakukan secara bersamaan, sehingga berpotensi menghasilkan penghasilan lebih besar.

Keenam, lakukan apa yang Anda inginkan secara efisien. Sesekali mungkin bolehlah kita top up SimCash dan kita bisa memanfaatkan deals penawaran terbatas.

Verdict

SimCash adalah segalanya dalam The Sims Mobile dan cukup sulit di dapat secara gratis. Ada banyak konten atau item berbayar yang mempermudahkan permainan. Jadi, jika ingin bermain gratis maka alokasikan sumber daya terbatas untuk membeli item lain yang memberi lebih banyak SimCash.

The Sims Mobile memang bukanlah game yang bisa Anda selesaikan dalam semalam, bahkan tidak memiliki akhir. Jadi, nikmati saja sampai bosan. Tujuan dari game ini sendiri adalah membangun hubungan harmonis antara Sims satu dengan yang lain dan bisa bermain bersama dengan teman-teman dari dunia nyata.

Yaw Adalah Kursi Simulator Virtual Reality Paling Portable

Selain kinerja hardware, penyajian konten VR sangat dipengaruhi oleh sistem kendali dan aksesori pendukung. Motion controller biasanya sudah dibundel bersama headset, namun beberapa game berkonsep immersive memerlukan PC berdesain portable hingga simulator. Umumnya, periferal tambahan seperti simulator tak hanya sangat mahal, tapi juga tidak praktis.

Hal ini jadi perhatian utama tim Intellisense. Bermaksud buat memberikan alternatif yang lebih ringkas dan terjangkau, mereka memperkenalkan Yaw, yaitu kursi simulator untuk virtual reality berkonsep portable, memungkinkan kita menggunakannya di rumah atau di kantor. Yaw bekerja layaknya kursi simulator berukuran ‘penuh’, bisa miring ke kiri, kanan, depan, serta belakang, dan melakukan gerakan berputar.

Ketika tak digunakan, Yaw mempunyai wujud seperti tempurung kura-kura yang bundar. Saat ingin dipakai, Anda perlu merakitnya sedikit: angkat bagian ‘tempurungnya’, keluarkan tiga ‘kaki’ yang tersembunyi di bagian stand, lalu balik tempurung dan taruh di atas stand. Anda akan mendapatkan sebuah kursi. Selanjutnya, pasangkan footrest dan keluarkan sandaran sehingga ada celah buat duduk.

Yaw mempunyai diameter kurang lebih seluas 74-sentimeter dan tinggi 38-sentimeter. Bobotnya hanya 15-kilogram, bisa mudah diangkat oleh dua orang. Intellisense merancang Yaw agar mendukung penuh kegiatan gaming, memungkinkan Anda memasangkan aksesori setir (berkat kehadiran meja detachable kecil), pedal gas (di footrest) serta stik untuk mengganti gigi.

Yaw Motion Simulator 1

Kompatibilitas merupakan salah satu faktor andalan Yaw. Ia siap mendukung lebih dari 80 aplikasi simulasi – dari mulai game F1, Need For Speed, Grid, Microsoft Flight Simulator, Euro Truck Simulator, XPlane, Elite: Dangerous). Saat ini Intellisense juga tengah mengusahakan agar produk mereka kompatibel dengan perangkat non-PC semisal Oculus Go, Samsung Gear VR, dan PlayStation VR.

Yaw Motion Simulator 2

Selain itu, kebebasan bergerak juga jadi fitur primadona kursi simulator ini. Di posisi normal, Yaw miring ke arah depan sejauh 24 derajat. Lalu ketika diaktifkan, ia bisa miring di poros horisontal hingga 50 derjat serta berputar 360 derajat. Yaw juga bekerja dengan hening sehingga Anda tidak membangunkan siapa pun sewaktu menikmati game VR di tengah malam.

Intellisense menyediakan dua model Yaw, yakni versi Yaw VR standar dan Yaw VR Pro yang menjanjikan daya tahan lebih tinggi. Produk bisa Anda pesan di Kickstarter seharga mulai dari US$ 890.

Melihat dukungan dan ketersediaan konten yang ada saat ini, Yaw jauh lebih fungsional untuk ber-gaming di mode VR ketimbang omni-directional treadmill. Jika punya Yaw di rumah, saya mungkin akan menikmati Project CARS 2 ‘lebih internsif’ dan melupakan tidur malam.

planetarium-2-zen-odyssey-wonders-of-astronomy

Eksplorasi Sistem Tata Surya dengan Game Planetarium 2 Zen Odyssey: Wonders of Astronomy

Di dalam galaksi Bimasakti terdapat sistem Tata Surya, yang di dalamnya terdapat planet Bumi tempat kita tinggal. Alam semesta yang sedemikian luas, mungkin selamanya akan di luar jangkauan manusia. Meski begitu para ilmuwan terus melakukan penelitian.

Ngomong-ngomong, masih ingat dengan cita-cita Anda saat masih kecil? Jika Anda pernah berangan-angan menjadi seorang astronot, mungkin Anda harus mencoba game Android terbaru berjudul Planetarium 2 Zen Odyssey: Wonders of Astronomy.

Game edukasi garapan developer Ghulam Jewel ini adalah game simulasi luar angkasa dengan sistem sandbox, memungkinkan kita mengeksplorasi sistem tata surya dengan smooth. Anda bisa menikmati pemandangan menakjubkan dari Bimasakti dengan suguhan grafis yang memukau dan mencari tahu lebih banyak tentang alam semesta kita. Bahkan bisa merasakan sensasi mengendalikan alam semesta.

Dengan berbagai fitur yang ada, Anda bisa merasakan menjadi seorang astronot, mencoba menerbangkan roket ke luar angkasa, ataupun menjelajahi dengan pesawat. Anda bisa mengamati Bumi dan mengeksplorasi planet lebih detail, dan melihat lebih dekat asteroid.

Selain itu, Anda juga bisa mengontrol radius orbit, mengubah, kecepatan, dan skala suatu planet maupun tata surya. Atau menciptakan planet unik Anda sendiri dengan kombinasi yang tak terbayangkan sebelumnya.

Masih ada banyak lagi fitur-fitur menarik yang bisa langsung Anda coba sendiri dan juga cocok untuk mengajari ponakan mengenai ilmu astronomi. Planetarium 2 Zen Odyssey: Wonders of Astronomy bisa diunduh secara gratis dengan ukuran file 380MB di Google Play Store. Tapi, Anda akan disuguhi iklan.

Jika bagi Anda game ini menarik, ada versi premium dengan harga Rp35.000. Selain di platform Android, Anda juga dapat membelinya di Steam dengan harga Rp24.999. Dengan spesifikasi PC sebagai berikut:

MINIMUM:

    • Processor: 1.6GHz dual-core
    • Memory: 1 GB RAM
    • Graphics: 512 MB Video Memory, Shader Model 3.0
    • DirectX: Version 9.0c
    • Storage: 2 GB available space

RECOMMENDED:

    • Processor: 2.6GHz quad-core
    • Memory: 4 GB RAM
    • Graphics: 1 GB Video Memory
    • DirectX: Version 9.0c
    • Storage: 2 GB available space
Application Information Will Show Up Here