Tag Archives: Sinar Mas Digital Hub

Sinar Mas Sets Up BSD Innovation Labs Completing Its Digital Ecosystem

Sinar Mas Land, GK Plug and Play, and Digitaraya partnered up to create the accelerator program named BSD Innovation Labs. It’s to be focused on supporting startups in property technology (proptech) industry.

Sinar Mas Land is getting closer to achieve a fully digital ecosystem in the independent city, Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Banten. Irwan Harahap as the Project Leader for Digital Hub at Sinar Mas Land said the BSD Innovation Lab is to take the role of startup accelerator that considered lacking in BSD.

“We’re to complete this ecosystem with the accelerator program due to most of the accelerators only exist in Jakarta, and we’re to focus on proptech first,” Harahap said at the Green Office Park, BSD.

He said the accelerator program is to start working by corporate partner requests. When there’s a company in need for a solution, Plug and Play will find the right startup, next, Digitaraya will provide help to develop solutions from selected startups.

If the solution works, BSD Innovation Labs will set the meeting with related investors to consider a demo day.

“As the founder, we have a privilege to chip in earlier than others,” he added.

However, not all startups are within our coverage, only those which focuses on the property industry and the series A+ from any country. He also mentioned that they’re not here to take a risk with early stages due to all issues come from the big corporates.

“Therefore, we’re not to invest in the early-stage startups. Imagine the big companies such as Unilever and Sinar Mas Land to work with the minors,” he emphasized.

Although it has been launched, BSD Innovation Labs is yet to make a move. The program is to function on February or March 2020. The related parties will have each responsibility on this.

Let’s say Sinar Mas in charge to provide space around Green Office Park, Plug and Play is to train and facilitate startups with investors, and Digitaraya to provide mentoring in terms of business and technology, supported by Google.

BSD Innovation Labs has added to BSD’s digital ecosystem through the Digital Hub. Digital Hub is a 26 acres lot dedicated to the tech-business from startups to the multi-national companies.

The Rp7 trillion project has been delayed for some time, but it’s to be done in 2021. When it’s finished, Sinar Mas will move all the digital businesses in BSD here, including the Innovation Labs.

One thing based the BSD Innovation Labs is a great potential in the property technology sector. Proptech, smart city, and connected home is projected to rise within the next few years.

As we all know, BSD has been a home for some technology entities, particularly in the human resource industry, such as Apple Academy, Binar Academy, Purwadhika Startup & Coding School, Creative Nest, NXL E-Sport Center, Sale Stock, 99.co, Orami, vOffice, Go Work, Grab Innovation Lab, Sirclo, Amikom, Geeks Farm Dimension Data, HP, Cohive, and Qlue. Sinar Mas also mentioned two more academies to join their ecosystem.

On the other side, Digitaraya has been involved in two accelerator programs within the past two days. Yesterday, with Gojek, Digitaraya just announced their accelerator program called Gojek Xcelerate.

“Talking about Digital Hub, the long term objective is for job vacancy. There are talents, when ready, they can create a new startup, or getting hired by tech-company, or whether the company has issues, they can come to the accelerator. It’ll create many job opportunities, income, talents, academy, such as Silicon Valley,” he said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

 

Sinar Mas Land melengkapi ekosistem digitalnya dengan membangun akselerator BSD Innovation Labs bekerja sama dengan GK Plug and Play dan Digitaraya.

Sinar Mas Bangun BSD Innovation Labs, Lengkapi Ekosistem Digitalnya

Sinar Mas Land, GK Plug and Play, dan Digitaraya bekerja sama menggelar program akselerasi startup bernama BSD Innovation Labs. Program akselerasi ini akan berfokus mengembangkan startup yang bergerak di bidang property technology (proptech).

Sinar Mas Land kian mendekati ambisinya dalam membangun ekosistem digital yang menyeluruh di kawasan kota mandiri Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Banten. Project Leader Digital Hub Sinar Mas Land, Irwan Harahap, mengatakan pembentukan BSD Innovation Labs mengisi peran akselerasi startup yang menurutnya belum ada di BSD selama ini.

“Kita ingin melengkapi ekosistem ini dengan akselerator karena kebanyakan akselerator adanya di Jakarta dan kita mau fokus di proptech dulu,” ujar Irawan di Green Office Park, BSD.

Menurut penuturan Irawan, cara kerja akselerator mereka akan diawali oleh permintaan corporate partner Sinar Mas. Ketika ada perusahaan yang butuh solusi atas masalah yang dihadapi, Plug and Play akan berperan mencarikan startup yang mumpuni, lalu Digitaraya akan membantu mengembangkan solusi yang ditawarkan oleh startup-startup terpilih.

Jika solusi yang ditawarkan tadi dianggap memuaskan, BSD Innovation Labs akan mempertemukan startup terkait dengan para investor dengan menggelar demo day.

“Di kita untungnya sebagai yang punya BSD Innovation Labs, kita bisa chip in lebih awal,” imbuh Irawan.

Akan tetapi tak semua startup bisa dilirik akselerator ini. Startup yang dapat mengambil kesempatan di BSD Innovation Labs adalah mereka fokus di bidang properti dan minimal sudah mendapat pendanaan seri A dari negara mana pun. Irawan mengaku tak ingin ambil risiko dengan menggaet startup yang masih berusia dini karena masalah yang harus dipecahkan di akselerasi ini datang dari korporasi besar.

“Jadi kita enggak mau startup yang masih early stage. Bayangin dong sekelas Unilever, Sinar Mas Land, tapi yang ngerjain ecek-ecek,” lengkap Irawan.

Kendati sudah diperkenalkan ke publik, BSD Innovation Labs sejatinya masih belum beroperasi. Akselerator ini baru akan berjalan pada Februari atau Maret 2020. Masing-masing pihak akan punya peran berbeda dalam kerja sama ini.

Misalnya saja Sinar Mas yang diserahi tugas menyediakan lahan di sekitar Green Office Park, Plug and Play berperan membina dan menghubungkan startup dengan investor serta korporasi besar, terakhir Digitaraya yang berperan memandu startup dari aspek bisnis dan teknologi yang juga dibantu oleh Google.

Pembentukan BSD Innovation Labs ini menambah panjang upaya Sinar Mas membangun kawasan ekosistem digital di BSD lewat proyek Digital Hub mereka. Digital Hub merupakan kawasan seluas 26 hektar yang didedikasikan khusus untuk bisnis teknologi mulai dari startup hingga perusahaan multinasional.

Pengerjaan proyek Digital Hub bernilai Rp7 triliun ini sempat tertunda sesaat namun diperkirakan akan tuntas pada 2021. Saat pembangunan Digital Hub ini rampung, Sinar Mas berencana memindahkan pelaku industri digital di kawasan BSD ke sana termasuk Innovation Labs yang baru mereka umumkan tadi.

Salah satu yang melandasi pembentukan BSD Innovation Labs ini adalah potensi teknologi di sektor properti yang masih luas. Proptech, smart city, dan connected home diyakini kian berkembang dalam beberapa tahun ke depan.

Seperti diketahui BSD sudah menjadi markas sejumlah entitas teknologi khususnya di bidang pengembangan sumber daya manusia seperti Apple Academy, Binar Academy, Purwadhika Startup & Coding School, Creative Nest, NXL E-Sport Center, Sale Stock, 99.co, Orami, vOffice, Go Work, Grab Innovation Lab, Sirclo, Amikom, Geeks Farm Dimension Data, HP, Cohive, dan Qlue. Sinar Mas bahkan mengatakan akan ada dua akademi teknologi baru yang akan bergabung di ekosistem mereka.

Di sisi lain, Digitaraya sudah terlibat dalam dua pembentukan akselerator dalam dua hari terakhir ini. Kemarin Digitaraya bersama Gojek baru saja mengumumkan program akselerasi bernama Gojek Xcelerate.

“Kalau ngomong Digital Hub, jangka panjangnya adalah penciptaan lapangan pekerjaan. Jadi ada talent-nya, ketika siap bisa bikin startup atau diserap perusahaan teknologi atau kalau company punya masalah bisa ke akselerator. Jadi ada penciptaan lapangan pekerjaan, ada uangnya, ada talent, ada sekolah, benar-benar Silicon Valley,” pungkas Irawan.

NXL Esports Center: Konsep Gaming House yang Terbuka untuk Publik

TEAMnxl> mungkin bisa dibilang sebagai organisasi esports tertua di Indonesia yang masih eksis sampai hari ini. Tim yang berdiri tahun 2006 dan digawangi oleh Richard Permana ini baru saja (12 April 2019) meresmikan NXL Esports Center yang bertempat di The Breeze, BSD City.

Konsep NXL Esports Center ini memang sangat menarik dan berbeda. Realisasi konsep ini juga mungkin bisa dibilang yang pertama di Indonesia. Pasalnya, NXL Esports Center ini sama seperti gaming house klub esports lainnya namun terbuka untuk umum.

Richard Permana. Dokumentasi: Hybrid
Richard Permana. Dokumentasi: Hybrid

Gaming house tim esports itu adalah tempat para pro player berlatih dan bertanding (online) namun tempat ini biasanya tertutup dan tak bisa diakses oleh publik atau para fans mereka. NXL Esports Center mencoba menawarkan sesuatu yang baru. Menurut Richard Permana, CEO dari TEAMnxl>, hal ini dilakukan karena mereka ingin para pemainnya dapat berinteraksi langsung dengan para penggemarnya.

“Para pengunjung bisa menonton langsung tim kita saat berlatih ataupun bertanding. Jika jadwalnya memungkinkan, mereka juga bahkan bisa bermain bersama dengan pro player kita.” Ujar Richard di saat peresmiannya. Para pengunjung yang ingin melihat dan berinteraksi langsung di sini bisa membayar harga tiket masuk (HTM) sebesar Rp19.900. HTM tersebut berlaku untuk satu hari penuh, dari mulai buka (jam 10 pagi) sampai tutup (jam 10 malam).

TEAMnxl yang sekarang punya 3 divisi kompetitif, CS:GO, Hearthstone, dan Mobile Legends ini, juga akan mengadakan berbagai event di NXL Esports Center nantinya. Tak lupa juga mereka pun punya NXL Angels yang berisikan sejumlah gamer girls cantik jelita. Jadi, buat para jomlo, kalian bisa next level kepo dengan mengunjungi NXL Center (ketimbang hanya sekadar stalking di media sosial).

NXL Angels. Dokumentasi: Hybrid
NXL Angels. Dokumentasi: Hybrid

NXL Esports Center ini juga merupakan bagian dari program Sinar Mas Digital Hubs, seperti Techpolitan yang beberapa waktu lalu baru diresmikan. Sinar Mas Digital Hubs adalah usaha mereka untuk menumbuhkan ekosistem digital Indonesia dari berbagai lini. Sinar Mas sendiri juga merupakan salah satu dari grup konglomerasi terbesar di Indonesia, seperti Salim Group ataupun grup GDP (Djarum).

Lalu, bagaimanakah rencana ke depan Sinar Mas di esports; mengingat dua grup konglomerasi Indonesia tadi sudah lebih dulu terjun? Apakah mereka juga akan memulai bisnis lain di esports? Irawan HarahapGroup CEO Associate Sinar Mas Land dan Digital Hub Project Leader Coordinator yang juga turut hadir dalam peresmian NXL Esports Center mengatakan bahwa saat ini mereka masih sedang dalam tahap penjajakan dan riset tentang industri esports. Jika mereka sudah yakin dengan peluang industri ini, mereka baru akan terjun ke esports lebih jauh.

Dokumentasi: Hybrid
Dokumentasi: Hybrid

Terakhir, NXL Esports Center mungkin memang implementasi dari konsep unik yang pertama di Indonesia. Namun, tak dapat dipungkiri, lokasinya mungkin lebih mudah dijangkau untuk para gamer di sekitar BSD (ketimbang yang di Jakarta). Jadi, ramai atau tidaknya tempat ini bisa jadi sebuah tolak ukur baru tentang pasar gamer / esports di sekitar BSD dan seberapa jauh para fans esports rela bepergian demi bertemu idola ataupun berkumpul bersama komunitasnya.