Tag Archives: skateboard elektrik

Boosted Mini Adalah Skateboard Elektrik Premium yang Jago Bermanuver

Pernah menonton video garapan YouTuber kondang Casey Neistat? Kalau pernah, kemungkinan besar Anda juga pernah tahu soal Boosted Board. Vlog harian yang dirilis sang pria nyentrik itu sejatinya dapat menggambarkan betapa besar peran skateboard elektrik di kawasan urban seperti kota New York.

Boosted sendiri bukan yang pertama menciptakan skateboard elektrik, akan tetapi tidak bisa dipungkiri mereka adalah salah satu pabrikan yang tersukses; mengawali kiprahnya di platform crowdfunding Kickstarter, hingga akhirnya dipandang sebagai Tesla-nya industri skateboard hanya dalam kurun waktu sekitar enam tahun.

Belum lama ini, Boosted memperkenalkan lini skateboard elektrik generasi ketiganya. Yang sangat menarik, lini barunya ini mencakup skateboard yang berukuran lebih kecil bernama Boosted Mini. Mengapa ukuran begitu penting? Karena dimensi Boosted Board standar memang terlampau bongsor, dan lagi harganya juga kelewat mahal.

Boosted Mini

Boosted Mini mencoba menjegal dua problem tersebut. Panjang papannya cuma 29,5 inci, nyaris sama seperti skateboard biasa pada umumnya. Dimensi yang lebih ringkas ini membuatnya lebih mudah dipakai bermanuver, apalagi mengingat ia memiliki ekor yang bisa diinjak untuk mengangkat bagian hidungnya, sehingga menikung 90 derajat pun mungkin dilakukan – sekali lagi persis seperti skateboard biasa.

Selain lebih lincah, Boosted Mini tentunya juga lebih mudah dibawa-bawa. Bobotnya memang tidak beda jauh ketimbang Boosted Board standar, akan tetapi ukurannya yang lebih pendek membuatnya lebih mudah ditenteng selagi tangan dalam posisi rileks. Video dari Casey di bawah ini pastinya bisa memberikan gambaran yang lebih jelas.

Satu-satunya kelebihan utama Boosted Board standar yang absen di sini adalah papan yang fleksibel, yang merangkap tugas sebagai suspensi di atas jalan terjal. Namun setidaknya kekurangan itu bisa ditutupi oleh performa yang sekelas: kecepatan maksimum 29 km/jam, 3 mode berkendara, dan jarak tempuh maksimum 11 km sebelum baterainya perlu di-charge kembali.

Kemudian untuk urusan harga, Boosted Mini jauh lebih terjangkau daripada kakaknya. Ada dua varian yang tersedia: Boosted Mini S seharga $749 dan Boosted Mini X seharga $999. Perbedaannya hanya terletak pada kapasitas baterainya, di mana Mini X sanggup menempuh jarak 22 km dalam satu kali charge.

Boosted Mini

Harganya memang masih tergolong mahal, apalagi kalau dibandingkan dengan skateboard elektrik merek lain. Pun begitu, dari awal memperkenalkan produknya di Kickstarter, Boosted memang sudah bermaksud menyasar kategori premium. Anggap saja Boosted Mini ini sebagai langkah awal mereka dalam mendemokratisasi skateboard elektrik.

Atau kalau kata MKBHD: Boosted Board itu ibarat Tesla Model S, sedangkan Boosted Mini ini Model 3.

Sumber: Boosted.

Mudah Digunakan dan Ekonomis, RazorX Cruiser Ialah Skateboard Elektrik Buat Pemula

Dengan dukungan mesin, skateboard elektrik memungkinkan Anda meluncur tanpa repot-repot mengayuh. Dan saat ini, tersedia cukup banyak banyak pilihan produk, masing-masing menawarkan fitur unik – dari mulai struktur modular, fungsi i, hingga kemampuan menjelajahi segala medan. Tapi mereka punya satu kekurangan serupa: harganya relatif mahal.

Aspek tersebut jadi perhatian utama Razor, perusahaan penyedia alat transportasi personal dan elektrik asal Amerika yang memulai bisnisnya di tahun 2000 dengan memproduksi otopet. Belum lama ini, mereka memperkenalkan RazorX Cruiser, yaitu papan luncur bermotor elektrik yang difokuskan pada keringkasan serta kemudahan penggunaan, sehingga penggunanya bisa langsung bersenang-senang.

Berbeda dari penampilan sejumlah skateboard elektrik yang dibuat agar tampak futuristis, RazorX Cruiser mengusung rancangan tradisional. Wujudnya menyerupai model cruiser (dari sinilah namanya diambil), itu berarti desain deknya menyerupai peluru dan menajam ke depan.

Sekilas, RazorX Cruiser tampak seperti skateboard biasa. Bagian papan terbuat dari kayu maple, terdiri dari lima lapisan, dengan bentuk ‘progresif’ buat mengamankan pijakan kaki agar tidak mudah terlepas. Keempat rodanya diposisikan melampaui lebar dek supaya laju RazorX Cruiser lebih stabil. Ban tersebut mempunyai diameter 80-milimeter, terbuat dari bahan urathane yang mampu mencengkeram jalan dengan mantap.

RazorX Cruiser 2

Papan luncur elektrik ini mempunyai panjang 754mm dan lebar 270mm, dapat membopong beban maksimal 100-kilogram, memungkinkannya dikendarai anak-anak (setidaknya berukur sembilan tahun ke atas) sampai orang dewasa.

RazorX Cruiser 1

Razor menempatkan motor di sisi bawah dek, dekat ban belakang. Motor penggerak bermesin elektrik itu memiliki tenaga 125-watt, dipasok oleh baterai rechargeable 22V, dapat membawa Anda melaju hingga kecepatan 16-kilometer per jam selama 40 menit non-stop. Seperti skateboard biasa, pengendalian RazorX Cruiser cukup sederhana, dilakukan dengan memiringkan tubuh ke kanan atau ke kiri.

RazorX Cruiser 3

Dengan kehadiran motor dan bobot 4,7-kilogram, hampir mustahil bagi penggunanya buat melakukan lompatan dan sejumlah trik seperti ketika memakai skateboard standar. Namun perlu diingat bahwa RazorX Cruiser diprioritaskan sebagai alat transportasi pribadi ketimbang perangkat olahraga. Produsen turut membekalinya bersama unit remote control wireless 2,4GHz plus strap, sehingga tidak jatuh saat Anda tak sengaja melepasnya.

RazorX Cruiser bisa dipesan sekarang via Amazon seharga US$ 180 (belum termasuk diskon). Sebagai perbandingan, produk kompetitor umumnya dijajakan mulai dari US$ 400 hingga ribuan dolar.

Sumber: Razor.

Skateboard Elektrik Ini Andalkan Pengoperasian Tanpa Remote dan Baterai yang Bisa Dilepas-pasang

Skateboard elektrik bukanlah barang baru lagi di tahun 2017 ini. Salah satu yang paling populer, Boosted Board, mengandalkan sebuah controller kecil yang berfungsi untuk mengatur kecepatan lajunya. Kecuali Anda punya jam terbang setinggi Casey Neistat, Anda bakal kesulitan berkendara menggunakan Boosted Board selagi melakukan aktivitas lain, seperti vlogging misalnya.

Alternatifnya, Anda bisa melirik perangkat bernama StarkBoard berikut ini. Dikembangkan oleh startup asal Jerman, StarkBoard dapat dikendalikan tanpa bantuan controller sama sekali. Cukup miringkan badan Anda sedikit ke depan, maka StarkBoard akan bergerak maju, kurang lebih sama seperti cara kerja hoverboard pada umumnya.

Pengembangnya mengklaim siapapun bisa menguasai pengoperasian StarkBoard hanya dalam waktu sekitar tiga menit saja. Empat sensor gerakan dan sensor berat serta gyroscope bertugas membaca gerakan tubuh pengguna guna menentukan arah dan kecepatan lajunya.

StarkBoard

StarkBoard dibekali sepasang motor elektrik yang dapat membawanya melaju dalam kecepatan maksimum 32 km/jam, bahkan di atas permukaan yang cukup terjal sekalipun. Pengembangnya juga yakin StarkBoard mampu mengatasi jalanan yang sedikit menanjak.

Miringkan tubuh ke belakang, maka StarkBoard akan mengerem atau malah bergerak mundur. Yang cukup istimewa, ketika pengguna turun, StarkBoard akan langsung berhenti seketika itu juga.

Tidak kalah istimewa adalah modul baterai yang dapat dilepas-pasang, sehingga pengguna dapat membawa baterai cadangan ketika sedang bepergian cukup jauh. Satu modul baterainya diperkirakan bisa menenagai StarkBoard hingga sejauh 20 kilometer dalam satu kali charge.

StarkBoard

Material yang digunakan StarkBoard meliputi kayu maple sebagai papannya, plastik ABS dan baja. Sederet lampu LED tidak lupa disematkan demi keselamatan penggunanya di petang hari. Bobotnya sendiri kurang lebih berkisar 7,7 kilogram.

StarkBoard memang bisa langsung digunakan tanpa controller maupun aplikasi pendamping. Kendati demikian, pengembangnya masih menyediakan aplikasi ponsel untuk mengecek sisa baterai, menetapkan mode berkendara maupun memonitor rute, jarak tempuh, kecepatan rata-rata dan lain sebagainya.

Perangkat ini sekarang sedang ditawarkan melalui situs crowdfunding Indiegogo dengan harga early bird yang cukup menggiurkan, yakni $499, alias separuh dari estimasi harga retail-nya nanti.

Eon Sulap Skateboard Biasa Menjadi Papan Luncur Bermotor Listrik

Kita sudah melihat berbagai upaya produsen dalam membuat alternatif hoverboard. Sejauh ini, self-balancing scooter masih merupakan pilihan praktis dibanding board bertenaga kipas angin atau magnetic levitation. Tapi jujur saja, self-balancing scooter tidak sekeren mengendarai skateboard, dan belum bisa menjadi solusi transportasi personal yang diandalkan.

Kabar gembiranya, tim Unlimitend asal Barcelona menggunakan pendekatan tradisional dalam menciptakan kreasi mereka. Setelah masa pengembangan yang menghabiskan waktu setahun lebih, belum lagi memproduksi berbagai inkarnasi purwarupa, developer akhirnya memperkenalkan Eon. Alat unik ini dibuat untuk mengubah skateboard standar menjadi papan luncur bertenaga motor elektrik.

Eon 1

Eon hadir dalam wujud modul. Beratnya mulai dari 1,5kg sampai 2,9kg, diklaim sebagai powertrain paling ringan yang ada di pasar saat ini. Cara menggunakannya sangat sederhana: cantumkan Eon di bagian bawah skateboard, dan Anda bisa segera meluncur. Motor didesain agar tidak menyebabkan adanya gaya gesek, jadi jika Eon tidak dinyalakan (atau baterainya habis), device tidak menghambat gerakan roda.

Eon dapat disematkan ke semua jenis skateboard: longboard, shortboard, penny board, nickel board, hingga desain old-school. Proses instalasinya juga mudah dan singkat, memakan waktu kurang dari 15 menit; Anda tinggal melepas bagian roda serta truck dari deck, membubuhkan pelat mounting serta PowerPack, lalu memasang roda khusus Eon di truck. Selanjutnya, papan luncur Anda memperoleh motor listrik berkekuatan 1000-Watt.

Eon 2

Ada tiga model konfigurasi Eon. Pertama adalah Solo, menyuguhkan motor berbobot paling ringan, mampu mencapai jarak 12km dan mendaki sudut sembilan derajat. Buat pemakaian sehari-hari, Unlimited sendiri merekomendasikan Cruiser, dapat menempuh jarak dua kali lebih jauh dibanding Solo. Seandainya memerlukan lebih banyak tenaga, Anda bisa memilih R karena varian ini menyimpan dua motor dan sanggup mendaki lereng dengan kemiringan 20 derajat. Semua model melesat di kecepatan maksimal 35km/jam.

Melalui situs Kickstarter, Anda juga bisa memesan Eon edisi terbatas dengan tiga tipe deck: Brute (terbuat dari delapan lapis kayu maple Kanada), Drop (mengusung bahan bambu dan fiberglass, cukup lentur dan stabil) serta Kick (bermaterial bambu dan fiberglass, tingkat manuvernya paling tinggi). Eon turut disertai aplikasi mobile di mana Anda dapat mengendalikan mode serta mengustomisasi fungsi-fungsinya via smartphone.

Selama kampanye crowdfunding berlangsung, Eon dijajakan seharga mulai dari € 500 (kit Solo), atau € 570 termasuk board (Brute, Drop atau Kick).

Saat Desain Segway dan Skateboard Menyatu, Terlahirlah WalkCar

Para inventor sudah menyuguhkan berbagai macam ide alat transportasi personal, namun mungkin baru Segway-lah yang cukup praktis dan familier digunakan. Sayang karena faktor harga dan ukuran, respons konsumen terhadapnya kurang positif. Jadi apa penemuan selanjutnya di ranah itu? Diajukanlah konsep WalkCar oleh Kuniako Saito dan tim Cocoa Motors. Continue reading Saat Desain Segway dan Skateboard Menyatu, Terlahirlah WalkCar

Skateboard Elektrik Ini Bisa Berfungsi Sebagai Power Bank Dadakan

Di masa kejayaannya, skateboard tidak cuma dipakai untuk atraksi ekstrem saja, tetapi juga sebagai sarana transportasi harian pengganti sepasang kaki kita. Fisik skateboard yang ringkas membuatnya ideal menjadi teman berkomuter, namun kaki kita masih harus dipekerjakan sebagai tenaga pendorongnya. Continue reading Skateboard Elektrik Ini Bisa Berfungsi Sebagai Power Bank Dadakan

Onewheel, Skateboard Beroda Tunggal yang Siap Melahap Segala Medan

Skateboard selama ini dianggap sebagai olahraga ekstrem, dimana para skateboarder seringkali melakukan atraksi-atraksi akrobatik yang berbahaya di atas papan ramp berpermukaan mulus. Namun apakah skateboard sendiri bisa melahap medan yang ekstrem? Continue reading Onewheel, Skateboard Beroda Tunggal yang Siap Melahap Segala Medan