Sleekr mengumumkan akuisisinya terhadap Kiper Cloud Accounting untuk meningkatkan portofolio produk yang dimiliki. Sleekr sendiri awalnya merupakan pengembang layanan SaaS (Software as a Service) untuk manajemen human resources (HR) sedangkan Kiper pengembang layanan SaaS untuk manajemen akuntansi bisnis. Bersatunya Kiper ke Sleekr turut membawa rebranding produk akuntansi Kiper menjadi Sleekr Accounting.
Founder Sleekr Suwandi Soh mengatakan bahwa penggabungan ini akan memberikan dampak sinergi positif, menjadi sebuah platform SaaS yang memberikan solusi menyeluruh untuk bisnis, khususnya untuk skala UMKM dan startup. Selain pertimbangan tersebut, Suwandi mengaku bahwa ketertarikannya dengan Kiper karena user experience yang ditawarkan pada aplikasinya mudah diadopsi oleh beragam kalangan, termasuk pebisnis pemula.
Setelah kurang lebih 5 tahun beroperasi dengan bendera Kiper, penyedia layanan akuntansi tersebut mengaku telah menggaet setidaknya 5.000 pengguna. Sedangkan Sleekr justru masih berumur kurang dari 2 tahun, namun akselerasi dengan produk manajemen HR-nya begitu mengesankan. Pencapaian hingga tahun 2016 ini pihaknya mengaku telah menjaring 10.000 pengguna. Dengan bergabungnya Kiper diharapkan mampu mendongkrak traksi penggunanya.
Diungkapkan Founder Kiper Cloud Accounting Agung Harry Purnama, dari perjalanan produknya hal yang belum digencarkan ialah kegiatan pemasaran yang lebih intensif. Selama ini Kiper cenderung masih mengandalkan pola pemasaran mulut ke mulut. Dengan bersatunya Kiper dan Sleekr, diharapkan proses tersebut dapat direvolusi dengan baik dan mampu menciptakan harmoni dengan portofolio yang sebelumnya dimiliki Sleekr.
Integrasi layanan dan peningkatan kapabilitas tim
Akuisisi Kiper membawa tim ke dalam tubuh bisnis Sleekr. Founder Kiper kini menjabat sebagai Co-Founder dan Direktur Teknologi Sleekr. Pengalamannya sebagai software engineer selama 10 tahun lebih dinilai akan mampu mengakselerasi pertumbuhan inovasi Sleekr. Akuisisi ini turut membawa dua produk untuk bergabung dan saling berintegrasi.
Diterangkan Suwandi Soh timnya secara bertahap akan melakukan integrasi kedua layanan. Beberapa yang sudah masuk dalam agenda pengembangan ialah penyatuan sistem penggajian karyawan yang sebelumnya sudah dikembangkan Sleekr. Di tahap lebih lanjut, akan ada juga manajemen hak akses yang akan disematkan dalam kedua layanan tersebut.
Mengomentari seputar perjalanan bisnis, Suwandi menyampaikan:
“Kami sangat senang dengan pertumbuhan kami. Sleekr tumbuh sesuai dengan mempertimbangkan kemampuan kami melayani users. Kami sangat percaya dengan pelayanan kepada pengguna. Kami bangga melayani perusahaan modern seperti Midtrans, IDN Media, UangTeman, dan DealPOS.”
Suwandi juga menambahkan, bahwa saat ini di Indonesia banyak UKM yang potensial, memiliki produk yang bagus tetapi pengelolaan sumber daya paling penting mereka, yaitu people and money, tidak dilakukan dengan baik, terlebih modern. Sleekr ingin membantu perusahaan dan pemilik bisnis ini untuk melakukan modernisasi.
“Sleekr bisa dikatakan sebagai operating system atau OS dari sebuah bisnis. Dari inovasi pricing, kami juga mengubah lanskap mahalnya software HR dan accounting dengan menawarkan SaaS dengan biaya yang sangat terjangkau,” ujar Suwandi.
Dalam beberapa bulan ke depan, Sleekr akan segera merilis fitur yang dapat memanfaatkan data yang dimasukkan pengguna menjadi informasi yang mempermudah pemilik bisnis mengambil keputusan, misalnya adanya sebuah peringatan jika dalam dua bulan ke depan perusahaan tidak membenahi piutangnya maka perusahaan mungkin akan sulit membayar gaji karyawan, atau pengingat bahwa dalam dua bulan akan ada kenaikan biaya dibandingkan biasanya karena adanya kenaikan jumlah staf yang akan bergabung bulan depan. Sistem yang mengarah pada analisis big data.