Tag Archives: smart band

Redmi Smart Band Pro Unggulkan Layar AMOLED 1,47 Inci dan SpO2 Tracking

Kemampuan perangkat smart band terus bertambah, sensor dan fitur-fiturnya semakin lengkap dan fungsionalitasnya meningkat berkat layar yang lebih besar. Salah satu yang baru diperkenalkan ialah Redmi Smart Band Pro.

Mari mulai dari panel AMOLED 1,47 inci yang memenuhi 66,7% bagian depan yang cukup tajam 282 ppi dengan resolusi 194×368 piksel dan cerah 450 nit. Layar yang lebih besar, membuat konten dapat ditampilkan dengan lebih baik dan juga memudahkan dalam navigasi dan kontrol.

Layarnya telah dilengkapi sensor cahaya yang dapat menyesuaikan kecerahan secara otomatis, fitur praktis ini biasanya dilupakan di smart band entry-level. Permukaan layarnya dilindungi tempered glass 2.5D dengan sudut yang agak membulat dan sekaligus mempercantik penampilannya.

Bodinya terbuat dari material dari polycaprolactam (sejenis nilon, plastik), diperkuat dengan glass fiber. Serta, sudah water resistence 5 ATM yang akan baik-baik saja diajak menyelam hingga 50 meter. Sementara, talinya terbuat dari silikon lembut.

Sensor di dalamnya termasuk accelerometer, gyroscope, dan PPG heart rate monitor. Smart band ini dilengkapi 50+ band face dan 110+ mode workout termasuk 15 mode profesional.

Beberapa mode workout tersebut diantaranya outdoor running, treadmill, outdoor walking, outdoor cycling, hiking, trail run, trekking, indoor cycling, elliptical machine, rowing machine, jumping rope, HIIT, Yoga, freestyle, pool swimming, dan banyak lagi.

Fitur utama lain dari Redmi Smart Band Pro ialah heart rate monitoring 24 jam, SpO2 tracking (blood oxygen), sleep quality tracking, stress level monitoring, deep breath exercise, dan female health. Untuk penggunaan normal, perangkat ini dapat bertahan 14 hari dan hingga 20 hari dalam mode hemat daya berkat baterai 200 mAh. Saat ini, Xiaomi belum mengungkap harga dan ketersediaan Redmi Smart Band Pro.

Sumber: GSMArena

Fitbit Charge 5 Hadir Membawa Desain Baru yang Lebih Stylish Sekaligus Layar Berwarna

Fitbit Charge adalah salah satu lini produk terpopuler Fitbit yang sudah eksis sejak tahun 2014. Tahun demi tahun, Fitbit terus menambahkan sederet pembaruan di tiap generasi Charge. Untuk tahun ini, pembaruan yang dihadirkan rupanya adalah yang paling banyak dan paling signifikan.

Dari fisiknya saja, Fitbit Charge 5 sudah kelihatan sangat berbeda dari Charge 4 yang dirilis tahun lalu. Hilang sudah gaya yang terkesan kaku, digantikan oleh lengkungan-lengkungan yang seksi nan elegan. Tebal bodinya pun menyusut hingga sekitar 10 persen. Secara keseluruhan, penampilan Charge 5 memang tidak sampai semodis Fitbit Luxe, tapi setidaknya jauh lebih manis di mata ketimbang pendahulu-pendahulunya.

Fitbit Charge 4 (kiri) dan Fitbit Charge 5 (kanan) / Fitbit

Juga ikut berubah drastis adalah layarnya. Charge 5 merupakan perangkat pertama di keluarga Fitbit Charge yang dibekali panel layar AMOLED berwarna. Layar ini juga dilengkapi fitur always-on, dan Fitbit tidak lupa melapisinya dengan kaca Gorilla Glass 3 demi proteksi ekstra. Berhubung AMOLED, tingkat kecerahan layarnya juga jauh lebih baik. Sekitar dua kali lebih terang daripada layar milik Charge 4 kalau kata Fitbit — 450 nit dibanding 200 nit.

Kalau kita lihat sisi kiri dan kanannya, sepintas Charge 5 mungkin kelihatan seperti dilengkapi dua buah tombol yang memanjang. Namun bagian tersebut sebenarnya berguna untuk mewujudkan dua fitur andalan Charge 5, yaitu pengecekan electrocardiogram (ECG) — cuma tersedia di negara-negara tertentu — dan electrodermal activity (EDA). Sebelumnya, dua fitur tersebut hanya bisa dinikmati oleh pengguna smartwatch Fitbit Sense.

Sebagai informasi, sensor EDA berfungsi untuk mengukur respon tubuh terhadap beragam faktor yang menyebabkan stres dengan cara memperhatikan perubahan aliran listrik pada kelenjar keringat di jari. Fitbit percaya fitur ini dapat membantu pengguna mengurangi tingkat stres, dan data yang mereka kumpulkan selama ini menunjukkan bahwa 70% pengguna Fitbit Sense berhasil menurunkan laju jantungnya dengan mengaktifkan fitur EDA Scan.

Khusus untuk para pelanggan Fitbit Premium, mereka nantinya juga bisa memantau metrik baru bernama Daily Readiness Score di Charge 5. Metrik ini akan ditampilkan setiap pagi hari dengan memperhatikan faktor-faktor seperti tingkat kebugaran, variabilitas denyut jantung, maupun kualitas tidur semalam. Tujuannya adalah supaya pengguna bisa memahami apakah tubuhnya sudah siap untuk berolahraga, atau apakah sebaiknya pengguna lebih memprioritaskan pemulihan.

Seperti pendahulunya, Charge 5 dapat digunakan secara mandiri tanpa harus terhubung ke smartphone setiap saat karena ia sudah dilengkapi dengan GPS. NFC pun turut tersedia sehingga pengguna bisa memakainya untuk transaksi contactless.

Fitbit rencananya akan segera menjual Charge 5 dengan banderol $180, lebih mahal $30 daripada Charge 4, tapi dengan pembaruan sebanyak dan sesignifikan tadi. Plus, khusus konsumen baru, harga ini juga sudah termasuk gratis berlangganan Fitbit Premium 6 bulan.

Untuk warnanya, Fitbit menawarkan tiga kombinasi warna strap dan bodi: Black/Graphite, Lunar White/Soft Gold, dan Steel Blue/Platinum. Sejumlah strap opsional dengan pilihan bahan dan gesper yang bervariasi juga dapat dibeli secara terpisah.

Sumber: Fitbit dan The Verge.

OPPO Resmi Luncurkan Reno5 F dan OPPO Band

Lengkap sudah keluarga seri OPPO Reno5 untuk pasar Indonesia. OPPO baru saja meluncurkan Reno5 F secara resmi, dan perangkat ini melanjutkan jejak pendahulunya sebagai model yang paling terjangkau dari lini Reno5 Series.

Sesuai janji, Reno5 F dijual dengan harga yang sama persis seperti Reno4 F sebelumnya, tepatnya Rp4.299.000. Dengan begitu segmentasinya pun sangat jelas jika disandingkan dengan kedua kakaknya yang lebih mahal, yakni Reno5 dan Reno5 5G.

Sebelumnya, OPPO sudah sempat membahas mengenai desainnya secara cukup mendalam. Perangkat lagi-lagi mengedepankan gaya yang stylish tanpa mengorbankan fungsi, dan itu bisa kita lihat dari penambahan teknologi multi-cooling system pada Reno5 F yang diyakini mampu meningkatkan efisiensi pembuangan panas hingga 21,9%. Di saat yang sama, fisiknya tetap terkesan ringkas dengan tebal hanya 7,8 mm dan berat 172 gram.

Urusan performa, Reno5 F memercayakannya pada chipset MediaTek Helio P95 dan RAM LPDDR4X sebesar 8 GB. Storage internalnya tercatat mempunyai kapasitas 128 GB, dan pengguna masih bisa memperluasnya dengan bantuan kartu microSD.

Satu upgrade yang paling signifikan adalah terkait baterainya. Bukan cuma naik kapasitasnya menjadi 4.310 mAh saja, tapi dukungan fast charging-nya pun turut ditingkatkan menjadi 30 W sehingga baterainya dapat terisi penuh dalam waktu 56 menit. Kalau perlu gambaran, charging selama 5 menit saja sudah bisa memberikan daya yang cukup untuk menonton video YouTube selama hampir 3 jam.

Untuk layarnya, Reno5 F menggunakan panel AMOLED 6,43 inci dengan resolusi 2400 x 1080 pixel. Di baliknya tentu sudah tertanam sensor sidik jari, dan OPPO pun tak lupa melapisi layarnya dengan kaca Gorilla Glass 3+. Lubang kameranya yang ada di ujung kiri atas mengecil jika dibandingkan pendahulunya.

Kendati demikian, resolusi kamera depannya itu justru telah ditingkatkan menjadi 32 megapixel. Di belakang, kita bisa melihat empat kamera dengan konfigurasi sebagai berikut: kamera utama 48 megapixel, kamera ultra-wide 8 megapixel, kamera macro 2 megapixel, dan kamera monokrom 2 megapixel.

Berhubung ini seri Reno, OPPO tentu juga menjejalkan sederet fitur fotografi dan videografi berbasis AI. Dua yang baru pada Reno5 F adalah Dynamic Bokeh dan Night Plus. Secara sederhana, Dynamic Bokeh berfungsi untuk menambahkan semacam efek motion blur (seperti sedang panning) pada detail latar belakang, lalu di saat yang sama subjek foto akan dioptimalkan menggunakan algoritma low-light HDR. Night Plus sendiri pada dasarnya merupakan koleksi filter yang dirancang untuk meningkatkan kualitas foto pemandangan di malam hari.

Secara default, OPPO Reno5 F sudah menjalankan ColorOS 11 yang berbasis Android 11. Tentunya ada banyak peningkatan yang dihadirkan dari sisi perangkat lunak, tapi yang paling menarik adalah fitur-fitur untuk keperluan gaming. Ada dua fitur yang menurut saya sangat menarik untuk disoroti, yaitu Gaming Shortcut Mode dan Bullet Screen Message.

Sesuai namanya, Gaming Shortcut Mode diciptakan untuk memberikan akses cepat ke dalam game. Caranya adalah dengan mengurangi waktu loading di awal, sehingga perangkat bisa secara otomatis melompati logo splash screen maupun bagian intro dari suatu game. Bullet Screen Message di sisi lain diciptakan untuk menampilkan notifikasi pesan teks tanpa mengganggu jalannya permainan. Jadi ketimbang menampilkan banner seperti biasanya, notifikasi pesan akan ditampilkan dalam bentuk running text yang bergerak secara horizontal.

Buat yang tertarik, Reno5 F akan dijual mulai tanggal 2 April mendatang dengan banderol Rp4.299.000. Alternatifnya, OPPO juga akan membuka flash sale Reno5 F di Lazada pada tanggal 27 Maret hingga 1 April. Selama flash sale, konsumen berhak mendapatkan bonus berupa limited 3-in-1 giftbox yang terdiri dari earphone wireless, smart bracelet, dan phone holder.

OPPO Band

Pada kesempatan yang sama, OPPO Indonesia juga memperkenalkan perangkat wearable keduanya, yakni OPPO Band. Perangkat ini merupakan sebuah fitness tracker yang berfitur lengkap, dan desainnya juga tampak trendi dengan pilihan warna hitam atau lavender.

Namun daya tarik utamanya sebenarnya terletak pada layarnya. Tidak main-main, OPPO Band mengemas layar AMOLED 1,1 inci dengan resolusi 126 x 294 pixel dan 100% coverage warna DCI-P3. AMOLED memang cukup umum kita jumpai di smartwatch, tapi masih tergolong langka di kategori smart band semacam ini.

Dari segi fitur, OPPO Band hadir membawa fitur pemantauan kadar oksigen dalam darah (SpO2) secara nonstop, yang bahkan masih akan bekerja di saat pengguna tidur. Heart-rate monitoring tentu juga tersedia dan berlangsung secara real-time berkat sensor optik yang tersematkan di belakang OPPO Band.

Total ada 12 mode latihan dasar yang didukung, termasuk halnya berenang karena perangkat ini memang tahan air hingga kedalaman 50 meter. Untuk urusan kustomisasi, OPPO Band hadir membawa lebih dari 40 tampilan (watch face) yang bisa diganti-ganti secara mudah.

Hal lain yang cukup mengejutkan dari OPPO Band adalah baterainya. Dalam sekali pengisian, ia diklaim sanggup beroperasi sampai 12 hari nonstop. Tentunya ini bisa berbeda tergantung pemakaian; bisa lebih singkat, bisa juga lebih lama, seperti yang dibuktikan oleh PR Manager OPPO Indonesia, Aryo Meidianto.

Saat mempresentasikan OPPO Band, Aryo sempat bercerita bahwa baterai OPPO Band yang dikenakannya masih tersisa 3%. Padahal, terakhir kali ia mengisi ulang perangkat tersebut adalah di tanggal 5 Maret, alias sekitar 19 hari yang lalu.

OPPO mematok harga yang cukup kompetitif untuk OPPO Band: Rp549.000 Rp649.000. Pemasarannya dijadwalkan berlangsung mulai 10 April, akan tetapi sebelumnya akan ada program flash sale terlebih dulu di Shopee pada tanggal 4 – 9 April.

*Koreksi: Ada perubahan harga OPPO Band dari Rp549.000 menjadi Rp649.000 berdasarkan keterangan resmi yang langsung kami terima dari OPPO Indonesia.

Realme Band Resmi Hadir di Indonesia, Punya Fitur USB Direct Charge dan Murah

Untuk memenuhi pasar dengan produk IoT nya, realme secara resmi mengeluarkan gelang pintar barunya. Dengan nama realme Band, perangkat ini akan menyasar pada pengguna yang gemar berolah raga. Peluncuran ini sendiri diadakan secara daring pada tanggal 28 April 2020 di situs video milik Google, Youtube.

Felix Christian - Product Manager realme Indonesia

Realme sendiri ingin mendorong para penggunanya yang kebanyakan anak muda untuk tetap bugar dan sehat, terutama di bulan Ramadan. Untuk itu, realme menghadirkan alat pantau kesehatan seperti monitor detak jantung, kualitas tidur, dan idle-alert pada produk terbarunya ini. Selain itu, realme memilih meluncurkan gelang pintarnya ini pada bulan April yang juga bertepatan dengan bulan puasa.

Feature yang dibawa oleh realme Band memang cukup standar, seperti kebanyakan gelang pintar yang sudah ada dipasaran. Akan tetapi, mereka mengedepankan satu hal yang cukup merepotkan, yaitu konektivitas untuk mengisi baterai. Realme Band pun memiliki interface USB Direct Charge yang langsung mencolokkan gelang ini langsung ke charger, power bank, atau laptop mana saja yang memiliki port USB. Jadi, tidak perlu lagi membawa kabel khusus yang cukup merepotkan.

realme Band (3)

Realme juga pada akhirnya memiliki sebuah aplikasi IoT tersendiri dengan nama realme Link. Realme Link juga akan menginformasikan pembaruan ke semua perangkat IoT realme. Selain itu, aplikasi ini juga juga merangkum profil kesehatan pengguna untuk membantu pengguna mengetahui lebih banyak tentang tubuhnya.

Jika Anda ingin mengetahui perangkat realme Band lebih dalam, Anda bisa membacanya pada tautan yang satu ini.

Realme Band dibanderol dengan harga normal Rp. 399.000. Selama masa promo Flash Sale, harganya turun menjadi Rp. 299.000. Realme Band hadir dalam dua pilihan warna strap, yaitu Hitam dan Hijau. Realme sendiri dalam waktu dekat akan menyediakan warna Kuning.

Baru Permulaan saja!

Realme Band memang memiliki harga yang murah. Sayangnya, fitur yang dibawa juga cukup standar yang ditawarkan oleh vendor-vendor lainnya. Hal tersebut tentu saja meliputi deteksi detak jantung, mode olah raga, deteksi tidur, watch face, dan idle alert. Lalu apa yang menarik dari perangkat yang satu ini?

realme Band (4)

Saat ditanyakan, pihak realme mengatakan bahwa produk yang satu ini merupakan gelang pintar yang pertama mereka luncurkan. Oleh karena itu, pasti banyak terdapat kekurangan pada perangkat yang satu ini. Namun, mereka mengatakan bahwa USB Direct Charge cukup untuk menarik para konsumen untuk membelinya.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa dengan produk pertamanya ini, realme akan terus berkembang. Pihak realme pun membocorkan bahwa perangkat yang termasuk dalam kategori wearable ini bukanlah yang terakhir. Pada kuartal ketiga tahun 2020 nanti, realme bakal meluncurkan lagi sebuah perangkat wearable. Hal tersebut diharapkan dalam lebih lengkap dari perangkat pertamanya ini.

 

 

Tidak terbatas ada kategori tersebut, ternyata pada tahun ini sepertinya ada kategori baru lagi yang bakal luncur. Kategori yang nantinya bakal diperkenalkan adalah smart home living. Seperti apa produknya? Tentu saja kita harus menunggu peluncurannya.

[Review] Realme Band: Alternatif Smart Band Harga Murah untuk Olah Raga

Realme saat ini sudah memiliki sebuah smart band yang dinamakan realme Band. Smart band yang memiliki slogan Live Fit. Live Smart ini merupakan produk pertama yang dimiliki oleh vendor asal Tiongkok tersebut. Hal ini pun mengikuti strategi realme yang akan mengeluarkan berbagai produk IoT, selain smartphone yang mereka rilis nyaris setiap bulan tersebut.

Tren smart band sendiri saat ini juga menjadi lebih tinggi. Hal tersebut dikarenakan banyak smart band asal negeri Tiongkok yang dijual dengan harga murah. Tidak hanya untuk memperlihatkan waktu saja, namun fungsi dari gelang pintar itu sendiri saat ini bisa melakukan pengujian kesehatan. Namun, banyak juga merek-merek tidak jelas yang menawarkan harga murah tanpa kualitas yang memadai.

Realme Band = IoT

Realme Band sendiri memiliki kemampuan untuk memindai detak jantung yang sering digunakan untuk mereka yang berolah raga. Gelang pintar ini juga tergolong sangat ringan sehingga tidak terlalu terasa saat digunakan pada waktu tidur. Tentunya untuk mengukur kualitas tidur dari sang pemakainya.

Realme Band sendiri memiliki spesifikasi sebagai berikut

Layar 0,96 inci LCD 160×80
Sensor 3-axis accelerometer, Heart rate sensor, Rotor Vibration motor
Baterai 90 mAh
Interface USB
Konektivitas Bluetooth 4.2 + BLE
Dimensi 19.6×11.9×240 mm
Bobot 20 gram

Sayangnya, unit yang saya dapatkan saat ini masih merupakan perangkat non retail. Mungkin unitnya secara hardware sudah final karena saya mendapatkannya dengan segel. Namun, software yang didapat sepertinya masih belum lengkap.

Unit retail yang final akan mendapat 10 pembaruan, yaitu:

  1. Optimalisasi UI (warna) dari antarmuka fungsional
  2. Peningkatan akurasi pengukuran detak jantung
  3. Peningkatan kecepatan sinkronisasi data
  4. Memperpanjang waktu tampilan pesan di layar
  5. Menambahkan fungsi prakiraan cuaca
  6. Menambahkan kemampuan “Cari Perangkat Saya”
  7. Menambahkan fungsi restart dengan menekan tombol sentuh selama 5 detik atau lebih selama pengisian daya
  8. Menambahkan cloud dial (OTA)
  9. Menambahkan fungsi kontrol musik (OTA)
  10. Pengingat detak jantung rendah dan tinggi (OTA)

Saya sendiri sudah mendapatkan update 1-7, sehingga perangkat ini sudah cukup untuk diuji coba. Oh ya, karena interface dari realme Band menggunakan built in USB, paket penjualannya pun tidak menyertakan perlengkapan apa pun.

Desain

Realme Band memiliki desain yang cukup berbeda. Biasanya sebuah gelang pintar akan memiliki dimensi kaca yang lurus sehingga terlihat “menggantung” saat digunakan. Dimensi yang dimiliki oleh realme Band sedikit melengkung sehingga pas saat dipasang pada pergelangan tangan.

Realme Band - USB

Tali gelang yang digunakan pada realme Band terbuat dari bahan plastik TPU (Thermoplast Polyurethane). Hal ini membuat strap yang ada cukup lentur dan tahan terhadap keringat. Dan tentu saja cocok digunakan pada saat berolah raga. Selain itu, realme Band sendiri juga sudah memiliki standar IP68 sehingga dapat dipakai saat berenang.

Layar dari realme Band memiliki resolusi 160×80 dengan dimensi 0.96 inci yang tenyata cukup lebar untuk kelasnya. Sayang memang, sampai saat ini saya belum mendapatkan informasi mengenai jenis layar yang digunakan. Layarnya sendiri tidak bisa disentuh, kecuali pada bagian bawahnya yang memiliki tanda “O”. Tekan sekali untuk bernavigasi pilihan menu dan tahan untuk memilih menu tersebut.

Realme Band - Strap

Pada bagian bawah dari realme Band bisa ditemukan sebuah sensor untuk mengukur detak jantung. Untuk melakukan pengisian baterai, pengguna bisa mencopot strap pada bagian yang berseberangan dengan tombol sentuh realme Band. Di sanalah sebuah port USB (yang mereka sebut sebagai USB Direct Charge) ditemukan untuk ditancapkan langsung pada sebuah charger atau komputer.

Realme Link

Apalah arti sebuah gelang pintar jika tidak ada aplikasi yang mendukungnya? Untungnya, realme saat ini sudah memiliki sebuah aplikasi yang dinamakan dengan realme Link. Realme Link kemungkinan besar juga merupakan aplikasi IoT pertama dari vendor Tiongkok ini.

Realme Band - realme Link

Untuk melakukan pairing dari realme Band ke smartphone memang membutuhkan aplikasi yang satu ini. Jika Anda belum melakukan instalasi, bluetooth akan menolak untuk tersambung. Pairing juga bisa dilakukan dengan mudah, asalkan Anda mengikuti langkah-langkah yang ada di aplikasi tersebut.

Realme juga telah menyediakan lima buah watch face pada gelang pintar pertamanya ini. Ada lima buah watch face yang ditawarkan pada aplikasi realme Link. Sayang memang, Anda tidak bisa membuat watch face sendiri untuk saat ini. Semoga saja realme nanti akan memberikan fungsi tersebut agar pengguna tidak bosan dengan tampilan yang itu-itu saja.

Pengalaman Menggunakan

Menggunakan realme Link memang tidak sulit. Apalagi saya sebelumnya sudah sering menggunakan smart band dan smartwatch sehingga sudah mengenali beberapa fungsi yang ada. Aplikasi ini juga cukup baik dalam menampilkan grafik seperti untuk detak jantung, kualitas tidur, serta langkah.

Hal pertama yang saya lakukan setelah melakukan pairing tentu saja adalah melakukan pembaruan firmware. Pembaruan firmware menurut saya merupakan sebuah langkah yang sangat penting bagi vendor dalam “memperhatikan” para penggunanya. Hal tersebut tentu saja membuat harapan mengenai bugfix serta penambahan fungsi menjadi kenyataan. Bandingkan dengan merek-merek yang menjual dengan harga murah lainnya yang tidak pernah menawarkan bugfix.

Realme Band - Box

Untuk mode olah raga, Anda bisa memilih pada aplikasi realme Link. Perangkat realme Band sendiri hanya akan menampilkan tiga dari sembilan fungsi perekaman olah raga. Jadi, tidak semua fungsi olah raga akan masuk ke dalam perangkat realme Band.

Anda juga dapat membuat gelang pintar ini untuk memberitahukan notifikasi yang masuk ke smartphone. Syaratnya adalah aplikasi realme Link harus berjalan di background. Namun, Anda tidak dapat menerima panggilan suara langsung dari gelang pintar ini, karena tidak adanya microphone serta speaker.

Realme Band sendiri sangat ringan pada saat digunakan. Hal ini tentu saja membuat Anda tidak akan terganggu saat ingin mengukur kualitas tidur Anda. Sayangnya, strap yang digunakan tidaklah standar. Jadi, Anda harus membeli strap tambahan langsung dari realme yang baru memiliki tiga buah warna.

Realme Band - realme Link Menu

Merebaknya virus COVID-19 membuat saya harus berdiam di rumah. Oleh karena itu, kegiatan olah raga menjadi tidak bisa dilakukan. Hal ini juga membuat baterai yang ada di realme Band menjadi lebih irit. Selama tujuh hari, ternyata baterai yang tersisa masih 70%. Namun, realme menjanjikan bahwa baterainya bisa bertahan selama enam hari jika setiap harinya digunakan terus.

Verdict

Gelang pintar saat ini memang selalu dikaitkan dengan fungsi berolah raga. Saat ini memang banyak vendor, baik yang ternama mau pun yang “abal-abal”, namun konsumen harus pandai dalam memilih. Realme dengan Band terbarunya bisa menjadi alternatif pilihan yang menarik saat ini.

Fungsi yang ditawarkan oleh realme Band memang cukup mendasar. Namun, hal tersebut sudah bisa memuaskan mereka yang gemar berolah raga, tetapi memiliki dana yang terbatas. Apalagi, realme masih akan memasukkan beberapa fungsi sehingga masih terbuka harapan untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Realme Band - Charge

Baterai pada perangkat yang satu ini memang cukup kecil, yaitu 90 mAh. Namun, realme menjanjikan masa pakai selama seminggu, sehingga Anda hanya perlu menancapkan Band ini ke charger setiap minggunya. Apalagi, USB Direct Charge membuat Anda tidak perlu lagi mencari kabel proprietary yang sulit dicari saat rusak.

Realme menjual perangkat yang satu ini pada rentang harga Rp. 300.000an. Sayang memang, saat tulisan ini dibuat realme belum memberikan harga jualnya. Namun dengan rentang harga tang tergolong murah tersebut membuat realme Band menarik untuk dimiliki oleh mereka yang memiliki dana terbatas.

Sparks

  • USB Direct Charge
  • Harga murah
  • Ringan
  • Fungsi cukup responsif
  • Daya tahan baterai yang cukup baik

Slacks

  • PIlihan strap terbatas
  • Fungsi sangat mendasar dibandingkan dengan para pesaingnya
  • Bahan terlalu plasticky, rentan baret

 

Fantom Adalah Smartwatch Khusus Penggemar Sepak Bola Sejati

Anda boleh loyal terhadap suatu brand smartphone, platform atau mungkin merek mobil tertentu, tapi saya kira belum ada yang bisa menyaingi loyalitas para ‘gibol’ alias gila bola. Chelsea, Juventus, Barcelona, sekali jatuh cinta dengan satu klub, kecintaan itu akan terus dibawa ke mana pun, tidak peduli meski salah satu pemain kuncinya hengkang.

Loyalitas ini akan semakin kelihatan ketika para gibol berkumpul, bahkan saat mereka tidak kenal satu sama lain sekalipun. Pertanyaannya, bagaimana Anda bisa tahu seseorang punya tim favorit yang sama kalau baju yang dikenakan bukanlah seragam klub?

Mungkin smartwatch bernama Fantom berikut bisa membantu. Pengembangnya secara spesifik menciptakan perangkat ini khusus untuk penggemar sepak bola, tanpa embel-embel fitness tracking maupun contactless payment.

Fungsinya tidak lebih dari memberikan Anda informasi yang begitu merinci mengenai klub idola Anda, mulai dari info pertandingan secara live sampai kemampuan untuk mengikuti voting yang menentukan, misalnya, man of the match suatu pertandingan.

Fantom

Dari mana Fantom mendapatkan semua informasi ini? Well, pengembangnya telah bekerja sama langsung dengan berbagai klub sepak bola di berbagai negara demi memberikan informasi dari tangan pertama, bukan yang sudah ‘terkontaminasi’ bias media.

Namun fitur paling unik dari Fantom adalah Fan Finder, yang diibaratkan seperti Spidey-sense tapi untuk gibol. Jadi ketika di dekat Anda ada seorang pengguna Fantom yang kebetulan juga mengidolakan klub yang sama, Fantom akan mengirimkan notifikasi dan Anda pun bisa langsung berjumpa dengan sang sahabat baru.

Fantom tersedia dalam warna hitam maupun warna klub favorit Anda – gambar di atas adalah untuk fans Manchester City. Klubnya sendiri bukan cuma dari liga Inggris, tapi juga beberapa klub populer dari liga Itali, Spanyol, Jerman, Perancis, Portugal, dan masih banyak lagi. Harganya sejauh ini belum diketahui, tapi perangkat akan dipasarkan mulai Oktober mendatang.

Sumber: Wareable.

Gelang Ini Gunakan Sistem Sonar untuk Bantu Kaum Tuna Netra Bernavigasi

Teknologi eksis untuk membantu memudahkan hidup umat manusia, termasuk halnya kaum difabel. Belum lama ini, Microsoft meluncurkan aplikasi yang bertindak sebagai narator untuk kaum tuna netra. Aplikasi ini tentunya tak bisa membantu mereka bernavigasi. Untuk itu, dibutuhkan inovasi teknologi lain seperti berikut.

Namanya Sunu Band, dan ia merupakan sebuah gelang pintar yang dilengkapi sistem sonar guna membantu pengguna yang memiliki gangguan penglihatan selama berjalan atau mungkin mendaki gunung. Sonar, bagi yang tidak tahu, adalah sistem navigasi yang biasa digunakan oleh kapal selam.

Cara kerjanya begini: Sunu akan memancarkan gelombang ultrasonik yang dapat memantul dari suatu objek dan kembali ke sensor milik perangkat. Dari situ Sunu akan mendeteksi seberapa kuat pancaran gelombang yang terpantul, lalu menerjemahkannya menjadi getaran yang akan menguat atau melemah tergantung seberapa jauh posisi objek dari penggunanya – maksimal sampai 4,2 meter.

Istimewanya, Sunu bisa beroperasi tanpa perlu disambungkan ke smartphone sama sekali. Pengembangnya memang menyediakan aplikasi pendamping, tapi fungsinya untuk sekarang hanyalah untuk mengatur seberapa sensitif getaran yang dihasilkan perangkat. Baterainya sendiri diklaim bisa bertahan sampai empat jam penggunaan.

Sunu Band

Berbicara kepada MIT Technology Review, salah satu cofounder Sunu, Fernando Albertorio yang secara hukum dikategorikan tuna netra, mengaku ia jadi lebih percaya diri bernavigasi dan bisa bergerak lebih cepat sejak menggunakan Sunu. Fernando juga bilang kalau ia bisa mengikuti lomba lari 5 km maupun kegiatan hiking berkat bantuan Sunu.

Contoh lainnya, Fernando bisa menemukan celah antara dua objek, pintu misalnya. Dia bahkan bisa menemukan tombol lampu penyeberangan di perempatan. Lebih lanjut, Sunu juga mampu mendeteksi objek yang bergerak, seperti misalnya pejalan kaki lain yang bergerak menjauh atau mendekati penggunanya.

Sunu saat ini sudah menerima pre-order seharga $249, $50 lebih murah dari harga retail-nya. Sayang sekali sejauh ini Sunu baru berencana memasarkannya di Amerika Serikat dan Meksiko saja.

Sumber: Wareable.

Pakai Gelang Ini, Maka Anda Bisa Mengontrol Perangkat dari Jauh Seperti Jedi di Star Wars

Penggemar berat Star Wars pastinya sudah tidak asing dengan replika BB–8 yang fungsional buatan Sphero. Pada akhir September kemarin, Sphero rupanya mulai memasarkan aksesori bernama Force Band, dimaksudkan supaya pengguna bisa mengendalikan robot BB–8 dengan gesture alias “The Force”.

Tanpa ada bumbu sihir, perangkat tersebut sebenarnya memanfaatkan gyroscope dan accelerometer untuk mendeteksi gerakan tangan pengguna. Konektivitasnya mengandalkan Bluetooth, sehingga pengguna pun kelihatan seakan-akan mampu mengontrol robot BB–8 dari kejauhan.

Namun yang lebih menarik, Sphero baru-baru ini merilis update untuk Force Band yang menghadirkan integrasi platform otomatisasi IFTTT (If This Then That). Berbekal integrasi ini, pengguna Force Band pada dasarnya bisa mengontrol perangkat atau aplikasi apapun yang membawa dukungan IFTTT, bohlam pintar Philips Hue misalnya.

Awalnya dimaksudkan menjadi aksesori pendamping Sphero BB-8, Force Band kini merangkap peran sebagai controller smart home dengan bantuan IFTTT / Sphero
Awalnya dimaksudkan menjadi aksesori pendamping Sphero BB-8, Force Band kini merangkap peran sebagai controller smart home dengan bantuan IFTTT / Sphero

Melalui aplikasi atau situs IFTTT, pengguna bisa menentukan aksi yang diinginkan untuk setiap gesture; ada tiga gesture berbeda yang bisa dikenali Force Band, yaitu Force Push, Force Pull dan Force Stop. Contohnya, Force Push bisa diset untuk menyala-matikan Philips Hue, sehingga ketika pengguna melakukan gerakan mendorong, lampu pun akan otomatis menyala atau mati.

Dukungan IFTTT ini sejatinya menjadikan Sphero Force Band terdengar lebih menggiurkan bagi mereka yang tidak tertarik menggaet Sphero BB–8 atau sekadar belum kebagian jatah, alias kehabisan stok. Force Band sendiri bisa dipesan dari situs Sphero seharga $80.

Sumber: Gizmodo.

Samsung Resmi Umumkan Gear Fit2, Sekuel dari Activity Tracker-nya yang Punya Layar Melengkung

Bukan lagi rumor, Samsung hari ini secara resmi memperkenalkan activity tracker terbarunya, Gear Fit2, bersamaan dengan headset nirkabel Gear IconX. Muncul dua tahun lebih setelah generasi pertamanya, pembaruan macam apa saja yang dibawa oleh Gear Fit2?

Dari segi desain, fisiknya yang tahan air secara keseluruhan tidak berubah banyak, hanya saja ia kini lebih tipis dan diyakini lebih ergonomis. Perangkat masih ditenagai oleh layar sentuh Super AMOLED 1,5 inci yang melengkung dan beresolusi tinggi, tepatnya di angka 216 x 432 pixel.

Performanya juga sudah bisa dipastikan jauh lebih oke ketimbang pendahulunya. Gear Fit2 memercayakan prosesor dual-core 1 GHz sebagai otaknya, didukung oleh RAM 512 MB dan storage sebesar 4 GB. Untuk apa storage ini? Untuk menyimpan dan memutar file lagu, yang berarti pengguna bisa meninggalkan ponselnya di rumah ketika sedang berolahraga di luar.

Layar sentuh melengkung masih menjadi ciri khas dari Samsung Gear Fit2 / Samsung
Layar sentuh melengkung masih menjadi ciri khas dari Samsung Gear Fit2 / Samsung

Gear Fit2 masih mengemas sensor laju jantung, tapi yang benar-benar baru adalah kehadiran GPS, sehingga tracking bisa dilakukan secara lebih akurat. Tidak ketinggalan juga fitur Auto Activity Tracking, dimana pengguna tak perlu lagi mengaktifkan perangkat secara manual guna memonitor beragam aktivitas, mulai dari berjalan, berlari, bersepeda, sampai menggunakan mesin dayung maupun peralatan latihan elliptical.

Soal sistem operasi, Gear Fit2 menjalankan Tizen rancangan Samsung sendiri. Ia kompatibel dengan perangkat Android, minimal yang menjalankan versi 4.4 dan memiliki RAM 1,5 GB. Baterainya punya kapasitas 200 mAh, tapi sayang Samsung tidak mengungkapkan berapa lama baterai ini bisa bertahan pastinya.

Sejauh ini belum ada informasi mengenai harga dari Samsung Gear Fit2, akan tetapi pemasarannya akan segera berlangsung mulai tanggal 10 Juni mendatang. Ia akan ditawarkan dalam dua ukuran dan tiga pilihan warna: hitam, biru atau pink.

Sumber: Samsung.

Huawei Perkenalkan TalkBand B3, Gelang Pintar Generasi Ketiganya

Bersamaan dengan smartphone flagship P9 dan P9 Plus, Huawei tidak lupa memperkenalkan perangkat gelang pintar generasi ketiganya, TalkBand B3. Ia masih mempertahankan ciri khas yang diusung kedua pendahulunya, yakni bagian tengah yang bisa dilepas dan dijadikan headset Bluetooth.

Headset ini dikunci oleh magnet. Untuk melepasnya, pengguna tinggal menekan tombol di bagian sisi TalkBand. Menurut Huawei, kualitas suaranya kini lebih baik, mampu menghasilkan volume 25 persen lebih keras serta fitur noise cancelling-nya 80 persen lebih efektif.

Layar melengkung merupakan aspek khas lain dari Huawei TalkBand B3. Layar sentuh ini memakai panel PMOLED beresolusi 80 x 128 pixel dan telah mendukung berbagai gesture. Butuh info ramalan cuaca dengan cepat? Semuanya bisa dipantau lewat layar ini.

Huawei TalkBand B3

TalkBand B3 mengusung fitur activity dan sleep tracking yang sederhana, namun bisa berlangsung secara otomatis. Ia akan mendeteksi jenis aktivitas fisik yang dilakukan dengan sendirinya, sedangkan progress-nya bisa dipantau lewat aplikasi pendampingnya yang tersedia di Android maupun iOS.

Semua ini dikemas dalam wujud yang ringkas sekaligus elegan. Ada tiga model strap yang ditawarkan: Active (silikon), Classic (kulit) dan Elite (logam). Kecuali yang varian Classic, sisanya siap Anda ajak berbasah-basahan dengan sertifikasi IP57. Baterainya sendiri bisa bertahan hingga tiga sampai empat hari.

Sejauh ini Huawei belum memaparkan jadwal perilisan TalkBand B3, akan tetapi banderol harga tiap-tiap modelnya adalah sebagai berikut: Active $192, Classic $227 dan Elite $284.

Sumber: PhoneArena dan Huawei.