Tag Archives: smart bulb

[Review] Prolink Smart Bulb dan Smart IR Controller: Hidupkan Lampu dan Peralatan Listrik via Internet

Sekitar 2 bulan yang lalu, saya mendapatkan sebuah panggilan telepon dari Prolink. Seperti yang kita ketahui, Prolink sudah tenar dengan produknya yang berhubungan dengan networking, seperti router, mesh, dan lain sebagainya. Namun, ternyata saat ini Prolink sudah merambah ke produk AIoT. 2 Produk yang saat ini sedang saya gunakan adalah Prolink Smart Bulb dan Smart IR Controller.

Prolink Smart LED Bulb memiliki nomor seri DS-3601 merupakan sebuah bohlam LED yang memiliki hingga 16 juta warna. Hal ini berarti bahwa pengguna bisa membuat lampu tersebut berwarna sesuai dengan keinginannya. Untuk mengubahnya, tentu saja bisa dilakukan dengan sebuah aplikasi Untuk produk yang datang ke meja pengujian DailySocial.id, spesifikasi dayanya adalah 9 watt.

Prolink Smart IR Controller merupakan sebuah remote control untuk segala perangkat yang ada di rumah, seperti AC, TV, fan, proyektor, dan lain sebagainya. Perangkat ini nantinya harus ditaruh pada sebuah tempat yang terjangkau pada alat yang ingin di remote. Setelah itu, kita bisa menyalakan, mematikan, dan mengatur beberapa setting dari jarak jauh. Lagi-lagi, hal tersebut tentu saja membutuhkan sebuah aplikasi tersendiri.

Untuk produk AIoT-nya, Prolink bekerja sama dengan Tuya. Hal tersebut dapat dilihat dari logo perusahaan AIoT global tersebut pada paket penjualan dari Prolink Smart Bulb dan Smart IR Controller.

Desain

Prolink Smart LED Bulb terlihat seperti bohlam LED pada umumnya. Bagian atasnya bulat dan memiliki fitting e27 seperti bohlam pada umumnya. Hal tersebut berarti bahwa kita bisa memasangkan lampu ini di setiap fitting yang ada di rumah. Lampunya sendiri memiliki rating 9 watt dengan tingkat kecerahan 900 lumens. Perangkat ini memang terasa cukup berat untuk sebuah lampu LED karena memiliki bobot 108 gram.

Lampu LED pintar ini mendukung WiFi dengan 802.11 b/g/n. Hal tersebut berarti hanya jaringan 2,4 GHz saja yang bisa diakses oleh lampu tersebut. Usahakan agar jarak lampu dengan router WiFi cukup terjangkau sehingga mudah untuk dikendalikan dari jarak jauh.

Lampu ini memiliki hingga 16 juta warna untuk ditampilkan. Temperatur warnanya sendiri memiliki rentang antara 2700K hingga 6500K. Ketahanan dari lampu ini diklaim oleh Prolink memiliki waktu hingga 25000 jam. Jadi, lampu ini akan rusak jika dinyalakan secara terus menerus hingga 2,8 tahun atau 34 bulan.

Prolink Smart IR Controller yang saya dapatkan memiliki warna hitam dan berbentuk bundar. Keseluruhan badannya terbuat dari plastik. Bobotnya sendiri sangat ringan, hanya 68 gram saja. Karena menggunakan infra merah, maka perangkat ini harus berada di sekitar 10 meter dari setiap peralatan yang ingin di-control. Perangkat ini sendiri mampu mengakses beberapa peralatan secara langsung.

Untuk bisa stand by secara terus menerus, Prolink Smart IR Controller harus terhubung dengan listrik. Perangkat ini memiliki sebuah port microUSB pada bagian bawahnya. Namun sayang, kabel yang diberikan hanya memiliki panjang sekitar 1 meter saja sehingga cukup membatasi penempatan perangkat ini sendiri. Saya cukup menyarankan untuk membeli sebuah kabel microUSB yang memiliki panjang sekitar 3 meter.

Prolink Smart IR Controller dapat terhubung dengan WiFi 802.11 b/g/n. Hal tersebut juga berarti bahwa perangkat ini hanya bisa terhubung pada jaringan WiFi 2,4 GHz. Untuk melakukan reset dan pairing, terdapat sebuah tombol di bagian bawahnya.

Kedua perangkat dari Prolink ini tentu saja membutuhkan aplikasi untuk mengatur dan menggunakannya. Prolink sudah memiliki aplikasi bernama mEzee yang bisa digunakan pada sistem operasi Android dan iOS. Aplikasi ini bisa diinstal pada beberapa smartphone yang berbeda dengan 1 login yang sama. Hal ini tentu saja membuat seluruh keluarga dapat menyalakan dan mematikan lampu, AC, TV, dan lain sebagainya dari jarak jauh.

Pengalaman menggunakan

Dari kedua perangkat tersebut, Prolink Smart LED Bulb adalah yang pertama saya coba. Untungnya, bohlam ini datang pada saat lampu LED saya yang lama sudah berkedip setelah pemakaian lebih dari 7 tahun. Jadi, tidak ada salahnya saya memasangkan bohlam baru ini di kamar saya dan bukan untuk ruang studio.

Saat pertama kali saya nyalakan, lampu bohlam pintar ini berkedip-kedip. Hal ini berarti bahwa lampu tersebut akan melakukan pairing dengan aplikasi mEzee. Untuk pairing, saya harus terlebih dahulu terhubung dengan SSID WiFi pada jaringan 2,4 GHz. Setelah selesai pairing, lampu siap digunakan.

Lampu yang satu ini menyala cukup terang pada saat pertama kali berfungsi secara penuh. Tentu saja saya langsung mencoba mengubah warnanya dari aplikasi mEzee. Lampu ini dapat diubah dari lampu dengan warna putih fluorescent menjadi kuning bohlam sesuai dengan keinginan penggunanya. Tingkat kecerahannya juga bisa diturunkan sehingga tidak terlalu silau di mata serta menurunkan konsumsi dayanya pula.

Saat diubah warnanya ke mode RGB atau warna, tingkat kecerahannya langsung menurun drastis. Hal ini bisa saja terjadi karena perangkat ini mematikan LED warna putih didalamnya. Dengan mode ini, tentu saja kita bisa membuat warnanya seperti yang kita mau. Untuk mengubahnya bisa langsung menggunakan aplikasi mEzee dengan menggeser pilihan.

Tidak hanya dengan mode 1 warna saja, lampu ini juga bisa dibuat warna warni dengan pilihan yang ada. Jika sedang mendengarkan musik, mode musik akan mengubah warna lampu setiap ada suara yang terdengar. Selain itu, masih banyak preset yang bisa diatur pada perangkat ini.

Untuk mematikan dan menyalakan lampu, kita juga bisa langsung menggunakan pilihan yang ada pada aplikasi tersebut. Asalkan lampu ini terhubung dengan router yang terhubung pula dengan internet, kita bisa mengakses lampunya di mana saja. Aplikasi mEzee juga bisa membuat jadwal menyalakan dan mematikan lampu sehingga kita tidak lagi perlu melakukannya secara manual.

Sekarang berpindah dari lampu pintar ke Smart IR Controller. Oleh karena kabelnya yang cukup pendek, mau tidak mau perangkat ini saya hubungkan ke laptop yang selalu digunakan untuk bekerja saat sedang diuji. Untuk melakukan pairing, kita harus menekan tombol reset yang ada di bagian bawah perangkat ini selama 5 detik. Setelah berkedip, siapkan aplikasi mEzee.

Sama seperti Smart Bulb, Smart IR Controller dengan nama kode DS-3301 ini akan terhubung dengan jaringan 2,4 GHz yang sama digunakan di smartphone pada saat pairing. Setelah terhubung, tiba saatnya untuk menentukan perangkat ini akan menjadi remote untuk apa saja. Untuk pengujian, saya hanya menggunakannya untuk AC Sharp.

Sama seperti sebuah alat remote control pada smartphone, kita harus mencoba beberapa profile yang cocok. Jadi, saya harus mencocokkan kapan AC saya menyala pada setiap mode yang menjadi pilihan. Untungnya, semua pengujian berjalan lancar pada percobaan pertama.

Satu hal yang menjadi kendala adalah Smart IR Controller hanya bisa menyalakan, mematikan, mengatur suhu, dan kecepatan pada AC Sharp yang saya gunakan. Fungsi lain seperti mengatur flap arah AC, menyalakan fungsi ION, mode AC, dan lain sebagainya masih belum bisa dilakukan. Jadi, Smart IR Controller ini hanya bisa mengoperasikan fungsi-fungsi dasarnya saja.

Aplikasi mEzee juga bisa melakukan mode manual, di mana kita bisa mengarahkan remote kita pada Smart IR Controller. Nantinya, mEzee akan meminta pengguna untuk menekan 3 tombol untuk dicocokkan database-nya. Hal ini akan lebih memudahkan pengguna untuk menemukan profile mana yang cocok untuk peralatannya.

mEzee juga dapat dihubungkan dengan Google Assistant, Amazon Alexa, serta Siri. Hal tersebut tentunya membuat lampu pintar dan remote control ini bisa diakses melalui suara dan membuatnya menjadi lebih keren. Kita tidak perlu menjadi seorang Tony Stark untuk bisa menyalakan lampu melalui kendali suara.

Verdict

Dengan mulai berkembangnya minat masyarakan akan perangkat AIoT, tentu saja para perusahaan teknologi juga berlomba-lomba untuk menghadirkan produknya. Prolink adalah salah satu merek yang sudah lama bermain di Indonesia dan saat ini sudah merambah ke pasar AIoT. Walaupun produk AIoT-nya belum banyak, Prolink saat ini sudah memiliki Smart Bulb dan Smart IR Controller.

Lampu pintar ini dapat menghasilkan hingga 16 juta warna yang dapat diatur melalui aplikasi mEzee. Lampu ini juga sangat terang sebagai sebuah bohlam LED biasa dan dapat diredupkan sesuai dengan keinginan. Untuk mematikan dan menyalakannya, kita bisa langsung menggunakan aplikasi, mematikan melalui saklar, atau melalui suara.

Remote control pintar dari Prolink ini juga mampu menyalakan banyak perangkat seperti AC, TV, dan lain sebagainya. Namun sayang, hanya fungsi dasar saja yang mampu dilakukan oleh perangkat ini. Hal tersebut membuatnya belum bisa menggantikan fungsi remote control asli secara penuh. Walaupun begitu, setidaknya perangkat ini bisa menyalakan AC di kamar saya saat masih berada di luar rumah.

Harga dari Prolink Smart Bulb adalah Rp. 190.000. Untuk Smart IR Controller, Prolink menjualnya pada harga Rp. 210.000. Harga ini cukup kompetitif di mana beberapa merek ada yang sedikit lebih mahal dengan fungsi yang kurang lebih sama. Dengan harga tersebut, konsumen bisa membuat sebuah rumah pintar yang dapat diatur melalui koneksi internet.

Sparks

  • Smart Bulb yang memiliki 16 juta warna dan bisa diubah warnanya sesuai kehendak
  • Smart IR Controller yang bisa mengakses banyak perangkat
  • Aplikasi mEzee yang sangat mudah untuk digunakan, bahkan untuk orang awam sekalipun
  • Dapat dengan mudah dihubungkan dengan aplikasi asisten seperti Google Assistant
  • Smart Bulb yang memiliki daya tahan 25000 jam
  • Dapat dioperasikan dari jarak jauh dengan menggunakan internet

Slacks

  • Belum ada dukungan WiFi 5 GHz
  • Smart IR Controller hanya bisa mengakses fungsi dasarnya saja
  • Mode warna dari Smart bulb tidak terlalu terang

IT Luncurkan Produk AIoT Smart Home: dari Lampu hingga Air Purifier

Mungkin selama ini konsumen di indonesia mengenal produk IT sebagai aksesoris smartphone. Akan tetapi pada tanggal 25 Oktober 2021, IT meluncurkan produk AIoT yang bakal digunakan didalam rumah, sehingga menjadikannya sebuah Smart Home. Ada beberapa produk yang ditawarkan oleh IT pada peluncurannya kali ini yang disiarkan secara streaming melalui Zoom.

Produk AIoT yang diluncurkan oleh IT merupakan hasil kerjasama antara Erajaya dengan Tuya. Tuya sendiri saat ini juga sudah dikenal dengan berbagai macam produk AIoT-nya. Semua produk AIoT tersebut nantinya bakal dapat dioperasikan langsung melalui sebuah perangkat Android maupun iOS. Semua produk tersebut juga bisa terkoneksi melalui WiFi.

“Pasar smart home dunia di prediksikan akan mencapai nilai USD$174milyar di tahun 2025. IT: Immersive Tech hadir dengan portfolio smart home-nya di waktu yang tepat. Teknologi yang makin user friendly, interoperability dan konektifitas yang membaik akan mempercepat adopsi perangkat seperti ini di Indonesia. Peluncuran portfolio IT Smart Home ini adalah fase awal bukti kesungguhan dan komitmen kami untuk menghadirkan produk-produk IoT yang relevan, dengan teknologi terkini, untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat urban. Terhubung dengan aplikasi IT Smart yang dikembangkan berkolaborasi dengan Tuya Smart, seluruh perangkat IT Smart Home dapat dikontrol secara mudah lewat 1 aplikasi saja, menjadikannya suatu ekosistem produk yang integrated,” ungkap Andre Tanudjaja, Project Director, IT: Immersive Tech.

“IT: Immersive Tech dan Erajaya Active Lifestyle adalah partner penting untuk Tuya. Kami bangga dapat menyediakan layanan kami untuk mendampingi IT Smart Home hadir ke pasar dengan cepat di level harga yang menarik. Kami berharap di kemudian hari dapat bersama-sama mengembangkan produk smart home yang inovatif untuk memenuhi kebutuhan pasar yang kian meningkat. Semoga pasar smart home menjadi lebih bergairah dan terinspirasi dengan kesuksesan IT Smart Home,” ujar Ross Luo, General Manager of Asia Pacific Region, Tuya Smart.

Ada beberapa produk yang diperkenalkan pada acara peluncuran kali ini. Yang pertama adalah kelompok lampu pintar yang terdiri dari Smart LED, Filament,  dan Disco Bulb. Selain itu, IT juga memperkenalkan LED Light Strip yang bisa digunting maupun diperpanjang hingga 14 meter. Dua produk selanjutnya merupakan Air Purifier S130 dan Smart CCTV Camera.

Smart LED bulb yang diperkenalkan IT menggunakan daya 9 watt dan dapat diubah warnanya melalui aplikasi mereka. Untuk Smart Filament Bulb merupakan bohlam konvensional yang bisa diterang-redupkan melalui aplikasi. Smart Disco Bulb akan berubah warna saat sebuah musik dimainkan dan akan mengikuti iramanya.

Smart Air Purifier yang merupakan alat untuk memurnikan udara yang diluncurkan kali ini memiliki 3 tahapan penyaringan. 3 Tahapan tersebut adalah Pre-filter, HEPA filter untuk menyaring partikel hingga 0,3 micron, dan Active Carbon untuk menyerap bau. Terakhir, alat ini juga menggunakan sinar UV-C sehingga virus dan bakteri bisa benar-benar dibunuh.

Terakhir, IT memperkenalkan produk CCTV-nya yang bisa dikendalikan melalui koneksi internet. CCTV ini menggunakan kamera dengan resolusi 1080p sehingga dapat menangkap detail gambar lebih baik lagi. CCTV ini juga memiliki speaker dan microphone sehingga bisa berbicara dua arah. Tentunya, semua bisa dilakukan dengan menggunakan aplikasi bawaan IT.

Semua produk dari IT ini dijual mulai tanggal 25 Oktober 2021 pada toko resmi IT di Tokopedia dan setelah tanggal 7 November 2021 akan ada pada semua toko resmi dari Erajaya. Harga dari produk-produk itu adalah sebagai berikut

  • IT Smart LED Bulb 9W Rp. 179.000
  • IT Smart Filament Bulb Rp. 279.000
  • IT Smart Disco Bulb Rp. 299.000
  • IT Smart CCTV Camera Rp. 499.000
  • IT Smart Air Purifier S130 Rp. 1.499.000
  • IT Smart LED Light strip Rp. 329.000

Air Purifier bisa untuk virus Covid?

Semua sistem pemurnian udara saat ini selalu dikaitkan dengan virus yang menjadi pandemi, yaitu COVID-19. Seperti kita ketahui, virus Covid-19 sendiri memiliki ukuran yang sangat kecil, yaitu 0,125 mikrometer. Lalu apakah produk yang ditawarkan oleh IT bisa menanggulangi virus penyebab pandemi tersebut?

Saya pun menanyakan hal ini kepada pihak Erajaya. Jawaban yang diberikan mengatakan bahwa alat ini sudah diuji coba dengan partikel-partikel hingga 0,3 micron. Spesifikasi ini pun juga sudah memenuhi standar yang ditetapkan oleh CDC (Centers for Disease Control and Prevention) Amerika. Standar ini sendiri ditetapkan untuk membantu mengurangi resiko penularan virus COVID-19 secara airborne.

Alat ini juga sudah menggunakan sinar UV-C yang juga membunuh virus serta kuman. Fitur ini juga membantu memastikan standar dari CDC tersebut untuk bisa membantu resiko penularan lebih rendah jika airborne. Erajaya juga mengatakan bahwa untuk hasil yang maksimal, filternya harus diganti setiap 6 bulan sekali.

Philips Hue Play HDMI Sync Box Biarkan Lampu-Lampu Pintar Anda Menari Mengikuti Tayangan TV

Berkat kerja sama antara Razer dan Philips tahun lalu, lampu pintar Hue kini dapat ‘menari’ mengikuti jalannya sesi gaming di PC. Jadi yang menyala dalam beragam warna mengikuti apa yang tampil di layar bukan cuma periferal RGB besutan Razer saja, tapi juga deretan lampu Hue yang mengisi ruangan.

Kabar baiknya, level sinkronisasi yang sama kini juga bisa diwujudkan di ruang tamu atau ruang keluarga tempat kita menikmati hiburan bersama. Semuanya berkat perangkat bernama Philips Hue Play HDMI Sync Box yang baru saja diluncurkan.

Philips Hue Play HDMI Sync Box

Sesuai namanya, perangkat ini dirancang untuk mewujudkan sinkronisasi antara lampu Hue dan TV via HDMI. Ia dilengkapi empat port input HDMI, siap disambungkan dengan beragam perangkat, mulai dari set-top box sampai game console. Setelahnya, tinggal sambungkan Sync Box ke TV via output HDMI-nya.

Perangkat ini membutuhkan bantuan Hue Bridge agar bisa berkomunikasi dengan deretan lampu Hue di ruangan. Setelah semuanya siap, lampu-lampu Hue yang tersambung akan berganti-ganti warna dengan sendirinya menyesuaikan dengan apa yang sedang ditayangkan oleh TV. Istimewanya, setiap unit Hue yang tersambung bisa menyala dalam warna yang berbeda, menyesuaikan dengan posisinya masing-masing di sekitar TV.

Philips Hue Play HDMI Sync Box

Sync Box juga hadir bersama aplikasi pendampingnya sendiri. Lewat aplikasi ini, konsumen dapat menyesuaikan beragam parameter, mulai dari kecepatannya berganti warna hingga intensitas efek pencahayaannya.

Yang mungkin agak mengkhawatirkan dari perangkat ini adalah harganya. Philips membanderolnya seharga $230, dan itu sama sekali belum termasuk satu pun unit lampu Hue maupun Hue Bridge. Namun bagi konsumen yang memang sudah ‘terjerumus’ ke dalam ekosistem Hue, Philips Hue Play HDMI Sync Box bisa menjadi tambahan yang menarik buat ruang keluarganya.

Sumber: Signify.

Kini Dilengkapi Bluetooth, Philips Hue Dapat Dikontrol dari Smartphone Tanpa Perlu Bergantung dengan Unit Hub

Berdasarkan observasi sekaligus pengalaman pribadi, salah satu alasan mengapa konsumen masih enggan menggunakan bohlam pintar di rumahnya adalah karena harganya cukup mahal. Banderol yang tinggi ini sebenarnya juga punya alasan tersendiri: untuk bisa berfungsi secara maksimal, bohlam pintar biasanya perlu bergantung pada sebuah unit hub yang menjadi perantaranya dengan koneksi Wi-Fi di rumah.

Problem itu sudah dipecahkan oleh Philips. Mereka baru saja merilis versi baru Hue, dan keunggulan utamanya adalah bohlam-bohlam ini turut dilengkapi konektivitas Bluetooth. Ini berarti konsumen dapat langsung mengontrolnya dari smartphone (atau via perintah suara menggunakan smart speaker Alexa), tanpa perlu membeli unit hub sebagai perantaranya.

Hilangnya ketergantungan Hue dengan unit hub ini merupakan kabar baik bagi konsumen yang belum pernah merasakan keuntungan memiliki bohlam pintar. Mereka cukup membeli satu atau dua bohlam, mencobanya selama beberapa hari, lalu kalau memang tertarik untuk menambah jumlahnya di kediaman masing-masing, mereka tinggal membeli unit hub-nya saja.

Unit hub ini masih diperlukan sebab kelemahan konektivitas Bluetooth adalah perihal jarak. Hue berkonektivitas Bluetooth ini hanya dapat dioperasikan dari jarak paling jauh 10 meter. Lebih dari itu, atau ketika Anda sudah meninggalkan kediaman dan ternyata lupa mematikan lampu di kamar, Anda pun sudah sepenuhnya kehilangan kendali.

Terlepas dari itu, Hue berbekal Bluetooth ini tetap sangat ideal buat sebagian besar konsumen, terutama mereka yang tinggal di apartemen berukuran tidak terlalu besar. Menurut Philips, unit hub baru dibutuhkan apabila konsumen menggunakan lebih dari 10 bohlam di kediamannya.

Sejauh ini, varian Philips Hue yang sudah kebagian jatah Bluetooth adalah A19 dan BR30. Menariknya, harganya tidak berubah terlalu signifikan: $15 untuk bohlam standar (menyala putih saja), $25 untuk bohlam ambiance (bisa diatur temperatur warnanya dari putih sampai kuning), dan $50 untuk bohlam unggulan yang bisa menyala warna-warni tergantung keinginan.

Sumber: The Verge.

Glow Adalah Lampu Tidur Pintar yang Dirancang untuk Membantu Kita Tidur Lebih Nyenyak

Saya yakin mayoritas dari kita tidur dengan posisi lampu kamar dipadamkan. Alasannya sederhana saja, keberadaan cahaya membuat mata kita sulit untuk terpejam. Namun pada prakteknya, saya yakin mayoritas dari kita juga masih sibuk dengan ponsel ketika lampu kamar sudah dipadamkan.

Skenario seperti ini malah sebenarnya membuat kita makin sulit tertidur. Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa pancaran sinar biru dari layar digital dapat mengganggu pola tidur manusia. Masalahnya, menghilangkan kebiasaan memakai smartphone sesaat sebelum tidur bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan.

Itulah mengapa sejumlah pabrikan membekali smartphone bikinannya dengan fitur yang dapat membuat pancaran cahaya dari layar tampak menguning seiring hari semakin malam – kalau di iPhone, fitur ini dinamai Night Shift. Ini juga yang mendorong produsen kasur memory foam asal AS, Casper, untuk mengembangkan perangkat elektronik perdananya, yaitu sebuah lampu tidur pintar bernama Glow.

Casper Glow

Glow merupakan sebuah lampu portable. Baterainya diyakini mampu bertahan lebih dari sehari dalam satu kali charge, dan charging-nya sendiri sudah mengadopsi prinsip wireless dengan memanfaatkan sebuah charging pad. Namun yang paling menarik dari Glow adalah cara pengoperasiannya yang berbasis gesture.

Untuk menyalakan Glow, kita tinggal membalik perangkat. Tidak ada sisi atas maupun bawah pada Glow, sebab Casper sengaja mendesain kedua sisi agar identik. Untuk mengatur tingkat kecerahannya, putar perangkat. Terakhir, kalau hanya membutuhkan sedikit pancaran cahaya, semisal ketika terbangun di tengah malam untuk ke kamar mandi, cukup goyangkan Glow sedikit, maka ia akan menyala dalam tingkat kecerahan paling minimum.

Casper Glow

Tentunya Glow memiliki sebuah aplikasi pendamping untuk bisa dikustomisasi lebih lanjut. Fitur menarik lain dari Glow adalah semacam fungsi timer, di mana saat Anda belum tidur, tingkat kecerahannya akan menurun sedikit demi sedikit hingga berwarna nyaris merah dan akhirnya mati total, dengan harapan Anda sudah terlelap di titik terakhir ini.

Sebaliknya, ketika sudah mendekati waktu Anda untuk bangun, Glow akan menyala secara gradual sampai ke titik yang paling terang, seolah-olah Anda terbangun karena pancaran sinar matahari yang sedang terbit. Terakhir, pengguna juga dapat menyinkronkan hingga enam unit Glow sekaligus, dan yang perlu dioperasikan hanya satu unit saja.

Secara fisik, Glow tampak begitu minimalis. Wujudnya sepintas mirip speaker Apple HomePod, dan rangka polycarbonate-nya yang merangkap sebagai diffuser punya tinggi 133 mm dan diameter 95 mm. Bobotnya juga cuma 350 gram, yang berarti ia lulus dengan nilai A untuk urusan portabilitas.

Di balik rangkanya yang simpel itu, tersimpan 36 titik LED yang dapat menyala putih, ditemani oleh 12 titik LED dengan aksen warna merah. Tingkat kecerahan maksimumnya mencapai angka 280 lumen, sedangkan suhu warnanya sendiri berkisar 2700K sehingga sangat membantu menimbulkan suasana tenteram di malam hari.

Saat ini, Casper sudah memasarkan Glow seharga $89 atau $169 untuk bundel isi dua unit. Sayangnya, seperti kasur buatan Casper, Glow juga hanya dipasarkan di kawasan AS dan sekitarnya. Saya pribadi berharap Casper juga dapat menyanggupi pengiriman internasional mengingat proses pengirimannya jelas tak sesulit mengirimkan sebuah kasur.

Sumber: The Verge.

perangkat rumah pintar Lenovo

Lenovo Rilis Sederet Perangkat Smart Home Baru

Selain memperkenalkan beberapa seri laptop, Lenovo juga memanfaatkan pagelaran IFA 2018 di Berlin untuk menjadi ajang debut bagi perangkat smart home terbarunya yang tergabung dalam jajaran Smart home Essential.

Lenovo Smart home Essentials sendiri merupakan keluarga baru perangkat terhubung yang diharapkan bakal berfungsi sebagai toko serba ada sederhana untuk pengguna smart home dan arsitek sistem rumah DIY. Sementara aplikasi Lenovo Link berfungsi sebagai pusat kontrol terpusat untuk mengatur dan mengelola semua perangkat yang terhubung. Dengan demikian, pengguna tidak harus repot menggunakan aplikasi individu untuk tiap-tiap perangkat smart home yang diluncurkan ke pasaran.

Lenovo Smart Plug

perangkat rumah pintar Lenovo

Lenovo Smart Plug memiliki ukuran yang terbilang ringkas dan mudah dipergunakan. Alat ini dapat dicolokkan ke stopkontak dan memungkinkan pengguna untuk mengontrol outlet itu dengan smartphone-nya melalui aplikasi Lenovo yang baru. Dengan alat ini, pengguna dapat mematikan atau menyambungkan kembali arus perangkat yang terhubung melalui smartphone. Kendali utamanya tidak hanya melalui remote tapi juga bisa menerima perintah suara.

Lenovo Smart Bulb

perangkat rumah pintar Lenovo

Cara kerja Smart Bulb hampir sama, ia memungkinkan pengguna untuk mengatur pencahayaan dengan cara yang jenius. Tapi tak sebatas menghidupkan atau mematikan, pengguna juga dapat menyesuaikan suhu warna dan juga kecerahan bohlam. Lampu pintar ini dapat menghasilkan cahaya yang menyerupai cahaya di siang hari dan mampu hidup selama 15.000 jam.

Lenovo Smart Camera

Sesuai namanya, perangkat ini berfungsi layaknya kamera konvensional. Bedanya, karena ia juga diharapkan mampu merekam di malam hari, Lenovo menyematkan kemampuan merekam di kegelapan. Resolusi rekamannya di 1080 piksel pada 30fps dan memiliki sudut pandang 355 derajat secara horizontal dan 120 derajat secara vertikal.

perangkat rumah pintar Lenovo

Ketiga perangkat ini dapat diperoleh secara terpisah dalam waktu dekat. Smart Plug dijual seharga $29, begitu juga dengan Smart Bulb. Sedangkan Smart Camera dijual seharga $99 dan akan mulai dijual pada kuartal pertama tahun depan.

Sumber berita Lenovo.

Berkat iDevices Socket, Bohlam Biasa Pun Bisa Menjadi Bohlam Pintar

Ingin mencicipi kecanggihan ekosistem smart home? Anda bisa memulainya dengan smart bulb alias bohlam pintar. Namun ketimbang membeli lampu bohlam yang benar-benar baru, mengapa tidak mengubah yang lawas menjadi bohlam pintar saja?

Itulah konsep di balik iDevices Socket, sebuah perangkat unik yang siap mengubah bohlam biasa menjadi bohlam pintar. Ia sebenarnya merupakan sebuah dudukan lampu yang mengemas sejumlah fitur pintar berbasis koneksi Wi-Fi dan Bluetooth, termasuk kompatibilitas dengan platform HomeKit besutan Apple.

Saat bohlam Anda pasangkan ke Socket, seketika itu juga Anda bisa menyala-matikan atau mengatur tingkat kecerahannya lewat smartphone. Anda pun juga bisa memberikan aksen warna yang berbeda guna menciptakan atmosfer ruangan yang kalem dan menenangkan.

Lampu yang terpasang pada iDevices Socket bisa diatur tingkat kecerahannya via perintah suara / iDevices
Lampu yang terpasang pada iDevices Socket bisa diatur tingkat kecerahannya via perintah suara / iDevices

Dukungan HomeKit berarti Anda bisa mengoperasikannya via perintah suara dengan bantuan Siri. Ia pun bisa dikelompokkan berdasarkan ruangan tertentu, lalu dibuatkan jadwal menyala-mati tersendiri. Ia juga bisa dicakupkan dalam fitur “Scenes” yang pada dasarnya memungkinkan Anda untuk mengontrol sejumlah perangkat sekaligus.

iDevices Socket kompatibel dengan hampir semua bohlam standar. Satu unitnya akan dipasarkan seharga $79, tidak termasuk bohlam tentunya.

Sumber: MacRumors.

Aplikasi Baru Philips Hue Mengemas Tampilan yang Lebih Segar Plus Sederet Fitur Anyar

Philips belum lama ini merilis update besar untuk aplikasi pendamping bohlam pintarnya, Hue. Update ini tak cuma menghadirkan tampilan baru yang lebih menarik sekaligus mudah dinavigasikan, tetapi juga sejumlah fitur anyar yang dapat lebih memaksimalkan fungsionalitas sistem Philips Hue secara menyeluruh.

Fitur baru yang paling menarik adalah Rooms, dimana pengguna kini bisa mengelompokkan sejumlah bohlam Hue di dalam satu ruangan, lalu menyala-matikan atau mengganti warnanya secara bersamaan. Sebelumnya, pengguna hanya punya opsi untuk menyala-matikan satu per satu atau semuanya sekalian.

Fitur ini juga bisa diakses menggunakan perintah suara. Saat sedang ingin bersantai di ruang tamu misalnya, pengguna cukup menyebutkan “Set the living room to 10 percent”, maka semua bohlam Hue yang terpasang di ruang tamu akan meredup untuk menciptakan nuansa yang cozy.

Fitur Scenes permudah pengguna dalam mengatur pola warna berdasarkan gambar / Philips
Fitur Scenes permudah pengguna dalam mengatur pola warna cahaya berdasarkan gambar / Philips

Versi baru aplikasi pendamping Hue ini juga mengemas fitur Routines, yang memungkinkan pengguna untuk mengatur jadwal pencahayaan sesuai dengan beragam aktivitas setiap harinya. Lalu ada juga fitur Home & Away, yang pada dasarnya memungkinkan Hue untuk mati dengan sendirinya ketika Anda meninggalkan rumah, lalu menyala lagi saat Anda sudah datang kembali.

Fitur lain bernama Scenes memudahkan pengguna untuk mengekstrak warna-warna dominan dari sebuah foto, sehingga Hue dapat memancarkan cahaya dalam pola warna yang sama. Pengguna pada dasarnya bisa mengatur dan memilih dari kombinasi 16 juta warna, namun fitur preset semacam ini tentunya akan semakin memudahkan kustomisasi.

Aplikasi Philips Hue gen 2 saat ini sudah bisa didapatkan di App Store maupun Android.

Sumber: Philips dan The Verge.

GE Luncurkan Dua Bohlam Pintar Perdananya, GE C-Sleep dan C-Life

Sama seperti Philips, GE bukanlah pemain baru di dunia alat-alat listrik, khususnya komponen pencahayaan alias lampu. Namun di saat Philips sudah cukup lama menuai sukses lewat bohlam pintarnya yang bernama Hue, GE masih belum menunjukkan tanda-tanda rencananya untuk move on ke bidang smart light bulb ini. Continue reading GE Luncurkan Dua Bohlam Pintar Perdananya, GE C-Sleep dan C-Life

Philips Hue Bridge 2.0 Hadirkan Kompatibilitas dengan Apple HomeKit

Platform smart home kepunyaan Apple, HomeKit, mempunyai sejumlah kelebihan yang terdengar menarik. Pada dasarnya, HomeKit bertugas memudahkan terjadinya komunikasi antara perangkat iOS dengan perangkat smart home. Sayangnya, sejauh ini belum banyak produk yang kompatibel dengannya. Continue reading Philips Hue Bridge 2.0 Hadirkan Kompatibilitas dengan Apple HomeKit