Tag Archives: smart city

Dana Kelolaan Sinar Mas Land

Sinar Mas Land Luncurkan “Urban Gateway Fund”, Bidik Startup Pengembang Inovasi Kota Pintar

Sinar Mas Land mengumumkan kerja sama strategis dengan East Ventures, Redbadge Pacific, dan Prasetia Dwidharma untuk meluncurkan “Urban Gateway Fund (UGF)”. Dana kelolaan ini disiapkan untuk investasi startup tahap awal yang bergerak pada pengembangan tata kota.

Selain ketiga pemodal ventura di atas, Sinar Mas Land juga menggandeng pengembang asal Korea Selatan GS E&C, yang juga akan menjadi salah satu investor dan mitra strategis UGF dalam jangka panjang di Indonesia.

UGF membidik startup di bidang urban dan proptech yang menjadi kebutuhan mendasar bagi pembangunan perkotaan di masa depan. Ada enam sektor pengembangan utama antara lain mobilitas dan transportasi, teknologi properti, analisis data dan AI, ritel omnichannel, pengelolaan sumber daya berkelanjutan, dan smart city tech.

Group CEO Sinar Mas Land Michael Widjaja berharap akselerasi keenam sektor tersebut dapat memenuhi kebutuhan pengembangan urban bagi generasi selanjutnya. “Dalam upaya transformasi BSD City menjadi integrated smart digital city, kami membuka peluang bagi pelaku startup untuk memberikan ide dan solusi yang memperkaya ekosistem kota ini,” tuturnya dalam keterangan resmi.

CFO Prasetia Dwidharma Ardi Setiadharma menambahkan, UGF dapat menjadi sarana tepat bagi lulusan program akselerator Escalate untuk berkontribusi terhadap pengembangan kota pintar. Sekadar informasi, sebelumnya Prasetia Dwidharma telah menjalin kerja sama dengan Sinar Mas Land pada program Escalate.

“Dalam program Escalate, kami sama-sama mendukung startup untuk tumbuh di ekosistem Sinar Mas Land. Kami bersemangat hadir bersama UGF agar dapat memampukan lebih banyak startup lokal dalam menampilkan teknologi dan solusi mereka,” ujar Ardi.

Fasilitas dan ekosistem

Lebih lanjut, rencananya UGF akan menyediakan akses ke ekosistem kota pintar di BSD City dan ekosistem milik Sinar Mas Land melalui tiga tahap. Pertama, UGF menyediakan fasilitas di mana startup terpilih dapat menggunakan platform uji coba dan mengintegrasikan ide/prototype ke ekosistem Sinar Mas Land.

Kedua, startup terpilih dapat menginkubasi dan memvalidasi pilihan solusi dalam pengembangan tata kota. Terakhir, startup terpilih mendapatkan kesempatan untuk bekerja sama dengan pemimpin Sinar Mas Land dalam pengembangan kota dan manajemen properti.

Sebagai informasi, Sinar Mas Land merupakan anak usaha konglomerasi Sinar Mas yang merupakan salah satu pengembang properti terbesar di Indonesia. Sinar Mas Land terdiri dari dua pengembang besar, yakni Bumi Serpong Damai dan Duta Pertiwi.

Menurut Managing Partner of Redbadge Pacific Timothy Yong, BSD City dinilai memiliki ekosistem dan captive market yang dapat mendorong pertumbuhan startup di bidang urban dan proptech. “Ini juga akan mendorong kehadiran startup lain. Dukungan strategis dan ekosistem menjadi hal yang penting bagi startup proptech untuk bisa berkembang di tahap awal.” Tutupnya.

Fund Amount Participant(s) Vertical/Focus
Urban Gateway Fund N/A Sinar Mas Land; bermitra dengan East Ventures, Redbadge Pacific, dan Prasetia Dwidharma Proptech, Urban
Bio-Health Fund $20 million (Rp292 billion) Bio Farma and MDI Ventures Biotech, healthtech
Fundnel Secondaries Fund $50 million (Rp727 billion) Fundnel Group and BRI Ventures Late-stage startups
Ratu Nusa Fund $10 million (Rp143 billion) Gobi Partners and Ozora Yatrapaktaja Women founders, healthtech, e-commerce, proptech, education, fintech, dan enterprise
IDN Live Streamer Fund Rp50 million IDN Media Content creator, live streamer
Indonesia Impact Fund N/A Mandiri Capital Indonesia and UNDP Social impact
Luno Expeditions N/A Luno Fintech, Web3, Crypto
Teja Ventures $10 million (Rp143 billion) Teja Ventures New economy, fintech, edtech
Cydonia Fund N/A Indogen Capital and Finch Capital Web3

Dana kelolaan yang diluncurkan di sepanjang 2022

Sebelumnya, pemerintah menyebut bahwa pengembangan smart city menjadi mendesak dan signifikan seiring dengan meningkatnya tantangan kependudukan. Bahkan sekitar 82,37% dari total populasi di Indonesia diproyeksi akan tinggal di perkotaan.

Qlue Pendanaan ICMG

Qlue Umumkan Tambahan Pendanaan Seri B1 dari ICMG

Startup pengembang platform smart city “Qlue” mengumumkan tambahan pendanaan seri B1 dari Intellectual Capital Management Group (ICMG) Pte Ltd (Singapura) dengan nominal yang dirahasiakan.

Sebagai informasi, ICMG merupakan perusahaan yang berfokus pada co-create bisnis di vertikal smart city & smart villages, MaaS & logistic, healthcare & life science, energy & water, digital, dan sustainability (SDG).

“ICMG merupakan investor strategis bagi Qlue untuk scale up solusi kami di berbagai kota di Jepang,” ujar Founder & CEO Qlue RaMa Raditya dalam laman LinkedIn pribadinya.

Sebelumnya pada Juni 2021, Qlue menerima pendanaan seri B1 dari perusahaan telekomunikasi Jepang KDDI, Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), dan startup pengembang layanan biometrik ASLI RI. Diketahui pendanaan ini akan dipakai untuk menggenjot ekspansi agresif Qlue ke pasar Asia melalui pengembangan solusi smart city terintegrasi. Target pasar utamanya adalah Jepang, Malaysia, dan Filipina.

Kerja sama strategis juga dilakukan dengan para investor. Salah satunya adalah sinergi dengan KDDI, keduanya akan mengintegrasikan berbagai platform yang dikembangkan Qlue ke lini bisnis KDDI di Asia Tenggara.

Ekspansi Qlue

Dalam keterangan terpisah, perwakilan ICMG mengungkap investasi ini penting dalam menghadirkan smart city yang aman dan terjamin, baik di Indonesia maupun negara-negara Asia lainnya. Pengembangan solusi ini dapat mendukung akuisisi pelanggan dan ekspansi Qlue lebih lanjut.

Di samping itu, ekspansi ini juga sejalan dengan peningkatan urbanisasi di seluruh dunia, di mana 70 persen penduduk dunia diproyeksi tinggal di wilayah perkotaan di 2050. Situasi ini tentu akan memunculkan persoalan baru, terkait masalah keamanan hingga peningkatan kualitas hidup dan ekonomi.

“Maka itu, kami berencana untuk memperluas solusi pemantauan AI perusahaan ke berbagai kota tier 1 dan tier 2 di Indonesia. Kami juga berencana memperluas ekspansi ke wilayah lain di Asia, dengan Vietnam, Filipina, Thailand, Jepang, sebagai tujuan utama,” tambahnya.

ICMG juga menyebut akan mendukung rencana ekspansi Qlue ke Jepang dengan memanfaatkan jaringannya ke perusahaan skala besar di Jepang. Selain itu, ICMG juga akan mendukung sinergi anak usaha dan afiliasi dari perusahaan Jepang yang akan ekspansi ke Indonesia.

Ke depan, Qlue akan memperkuat posisinya sebagai pengembang solusi pemantauan berbasis teknologi AI di Indonesia melalui kemitraan dengan segmen pemerintahan maupun korporasi.

Qlue mengembangkan solusi terintegrasi yang dapat mengotomatisasi aktivitas pemantauan dan meningkatkan produktivitas pekerja lewat solusi berbasis AI. Solusi-solusi ini dapat diimplementasikan di sektor pemerintah maupun bisnis untuk mendorong sejumlah efisiensi, seperti pengurangan biaya, peningkatan produktivitas tenaga kerja, dan peningkatan keamanan.

Solusi Qlue saat ini terdiri dari QlueApp (aplikasi pelaporan warga), QlueVision (analisis video CCTV berbasis kecerdasan buatan), QlueWork (mobile workforce management), QlueDashboard (platform visualisasi data), QlueSense (solusi produk berbasis IoT), dan QlueThermal (solusi pemindai suhu tubuh dan penggunaan masker otomatis).

Per Juni 2021, sekitar 120 kota/kabupaten telah memanfaatkan solusi Qlue. Beberapa solusi Qlue juga telah diimplementasi di sejumlah negara, termasuk Singapura, Filipina, Tiongkok, Jepang, India, Rusia, Australia, dua negara di benua Eropa, dan empat negara di benua Amerika.

Application Information Will Show Up Here
Grab, Emtek dan Bukalapak Satukan Kekuatan Untuk Kawal Solo Jadi Smart City Melalui Program Kota Masa Depan

Grab, Emtek dan Bukalapak Satukan Kekuatan Untuk Kawal Solo Jadi Smart City Melalui Program Kota Masa Depan

Tantangan mendorong pertumbuhan industri UMKM di tengah pandemi menjadi “pekerjaan rumah” bagi banyak pihak. Sebagai salah satu sektor yang memiliki peran esensial dalam pertumbuhan ekonomi tanah air, industri UMKM perlu persiapan matang untuk menyongsong tantangan di masa depan. Langkah strategis yang mampu diadaptasi yakni melalui transformasi digital.

Meski begitu, industri UMKM perlu didukung, seperti yang baru-baru ini dilakukan oleh 3 (tiga) pemain besar teknologi yang saling berkolaborasi untuk menciptakan ribuan UMKM yang “melek” teknologi. Ketiga entitas itu adalah Grab, Bukalapak, dan Emtek. Setelah sukses meluncurkan program akselerator ‘Kota Masa Depan’ (Kolaborasi Nyata Untuk Masa Depan) di kota Kupang, kini inisiatif tersebut berlanjut di kota Solo dengan target mendigitalisasi lebih dari 1.500 UMKM, sekaligus menjadikan Solo sebagai kota berlabel “Smart City”. Seperti apa?

Sejak diluncurkan pada kuartal tiga 2021 lalu, inisiatif Kota Masa Depan merupakan sebuah program akselerator ekstensif yang menargetkan 10.000 UMKM, diselenggarakan secara bertahap hingga kuartal kedua 2022 di Kupang, Solo, Gowa, Malang, Pekanbaru. Dalam rilis yang kami terima, program akselerasi ini berfokus pada prioritas menumbuhkan industri UMKM secara menyeluruh. Disebutkan prioritas yang dimaksud berupa program bantuan vaksinasi, pengadopsian platform digital, hingga pemberdayaan UMKM melalui pelatihan dan pendampingan untuk pengembangan usaha melalui teknologi digital. Para pebisnis UMKM juga turut disiapkan untuk mampu “onboarding” bisnisnya di dalam ekosistem Grab dan Bukalapak.

Dalam keterangannya, Ridzki Kramadibrata selaku President of Grab Indonesia mengatakan, program ini [Kota Masa Depan] merupakan kolaborasinya dengan pemerintah kota Surakarta yang bercita-cita ingin menjadikan perekonomian kota Solo memiliki daya saing yang optimal berkat teknologi.

“Grab bersama Emtek dan Bukalapak siap bekerja sama dengan Pemerintah Surakarta untuk mengawal Solo menjadi Smart City melalui program #KotaMasaDepan. Program ini memberikan pendampingan dan pelatihan agar UMKM menjadi lebih kompetitif serta menciptakan lapangan pekerjaan baru. Semoga upaya kami membantu UMKM khususnya yang berada di kota-kota kecil ini dapat membantu pemerintah mencapai target digitalisasi 30 juta UMKM pada tahun 2024, serta mempercepat upaya pemulihan ekonomi bangsa,” tutur Ridzki.

Untuk memuluskan inisiatif tersebut, program Kota Masa Depan menghadirkan sejumlah program yang bisa dimanfaatkan oleh lebih dari 1.500 pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnisnya secara maksimal. Selain dukungan berupa aktivasi bisnis ke dalam platform Grab dan Bukalapak, 54 pengusaha UMKM yang terpilih bakal memperoleh kesempatan mengikuti program akselerator dalam mengelola bisnis yang dimentori oleh Bukalapak dan Grab. Tidak hanya sampai situ, 3 UMKM terbaik juga akan mendapat dukungan berupa kesempatan publikasi yang disediakan oleh jaringan media Emtek.

Kolaborasi-Grab-Emtek-dan-Bukalapak-Luncurkan-Festival-Kota-Masa-Depan-di-Kota-Solo.-Targetkan-Digitalisasi-Ribuan-UMKM-dan-Wujudkan-Upaya-Smart-City-
Program Kota Masa Depan

“EMTEK berkomitmen dalam mendukung pengembangan sektor UMKM di Indonesia. Berkolaborasi dengan Grab dan Bukalapak, program ini diharapkan dapat memberikan peluang dan daya saing bagi UMKM lokal di era digitalisasi yang berkembang begitu cepat. Dengan tekad yang sama untuk membuat kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia menjadi lebih baik melalui teknologi, kami yakin kita bisa membangkitkan roda perekonomian lokal yang nantinya akan memberikan kontribusi bagi perekonomian Indonesia,” ujar Sutanto Hartono Managing Director, PT Elang Mahkota Teknologi, Tbk.

Perihal mengaktivasi kota Solo menjadi ‘Smart City’, program Kota Masa Depan pun telah menyiapkan sejumlah agenda strategis. Agenda yang dimaksud dikatakan bakal mengimplementasi sejumlah rencana seperti meluncurkan fasilitas “GrabKitchen” yang berlokasi di Pasar Gede, serta menyerahkan 400 unit motor listrik untuk mitra pengemudi yang berbasis di kota Solo. GrabKitchen sendiri merupakan fasilitas cloud kitchen yang mampu memanfaatkan data, untuk mengidentifikasi dan memetakan kesenjangan permintaan pelanggan dengan menjangkau lebih banyak konsumen melalui platform GrabFood. Fasilitas ini nantinya diharapkan mampu membuka peluang penjualan secara maksimal bagi para pelaku UMKM kuliner.

Implementasi Smart City diyakini mampu memberikan dampak pertumbuhan yang berkelanjutan bagi masyarakat. Imbasnya tentu peningkatan dari segi ekonomi diharapkan tentu ikut terdongkrak dengan inovasi teknologi yang membuka akses dan peluang bagi seluruh masyarakat.

“Kami sangat bangga dapat kembali membantu pemerintah kota Surakarta untuk mengembangkan Solo Smart City dengan memanfaatkan teknologi Grab yang inklusif melalui kendaraan listrik untuk mengurangi emisi karbon. Tak hanya itu, kami juga memperkenalkan GrabKitchen Pasar Gede untuk mendukung kemajuan bisnis pelaku UMKM di bidang kuliner di Kota Solo. Inovasi kendaraan listrik dan konsep cloud kitchen ini selaras dengan misi GrabForGood yang turut serta dalam pengembangan daerah di Indonesia dan menggunakan teknologi untuk menciptakan dampak berkelanjutan bagi masyarakat,” tambah Ridzki.

Di saat yang sama, Walikota Solo, Gibran Rakabumi menyampaikan digitalisasi yang menyeluruh di kota Solo baik bagi industri UMKM maupun rencana inisiasi Smart City diharapkan mampu menjawab tantangan dunia usaha dan membuka akses yang seluas-luasnya bagi produk lokal kota Solo ke pasar yang lebih luas.

“Saya mengapresiasi inisiatif Grab, Emtek dan Bukalapak dalam menghadirkan program Kota Masa Depan. Hadirnya program ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan kualitas para pelaku UMKM Solo dalam memanfaatkan teknologi untuk menghadapi tantangan saat ini. Percepatan digitalisasi ini turut membantu pemerintah daerah dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi daerah. Saya mengajak para pelaku UMKM Solo yang belum tergabung dalam ekosistem digital, ayo segera manfaatkan fasilitas ini agar bersama kita dapat maju dalam memperkenalkan dan memasarkan produk lokal Solo,” tutupnya.

***

Advertorial ini didukung oleh Grab Indonesia.

Pendanaan Seri B1 Qlue

Selain KDDI, Pendanaan Seri B1 Qlue Didukung ASLI RI dan Telkomsel Mitra Inovasi

Qlue hari ini (04/6) mengumumkan perolehan pendanaan seri B1. Seperti diberitakan sebelumnya, Global Brain melalui KDDI Open Innovation Fund III memimpin putaran ini. Sementara investor lain yang turut terlibat adalah startup pengembang layanan biometrik ASLI RI dan juga Telkomsel Mitra Inovasi.

Founder & CEO Qlue Rama Raditya mengatakan, masuknya investasi ini memungkinkan Qlue memiliki skalabilitas yang semakin tinggi dalam memberikan solusi smart city di berbagai kota di Indonesia. Selain itu pihaknya akan memanfaatkannya untuk penguatan kapabilitas AI dan IoT yang dimiliki platformnya.

“Kami sangat antusias dengan pendanaan dari KDDI [..] Sinergi ini terjalin karena Qlue dan KDDI memiliki visi yang sama dalam mengakselerasi pembangunan kota berbasis teknologi smart city. Dengan dukungan KDDI yang memiliki jaringan bisnis secara global ini akan mendorong penetrasi pasar Qlue di luar negeri,” ujar Rama.

Qlue akan menggarap pasar Asia secara agresif sebagai basis utama pengembangan solusi smart city, dengan menjadikan Jepang, Malaysia, dan Filipina sebagai fokus utama. Untuk pasar dalam negeri, peningkatan skalabilitas ini juga bisa mendorong perluasan industri ke sejumlah sektor, seperti jasa kesehatan, pengelola kawasan industri, perhotelan, pengembang properti, BUMN, hingga berbagai sektor lainnya.

Hadirnya ASLI RI juga menarik, sebelumnya mereka dikenal sebagai pengembang platform keamanan berbasis biometrik; mereka juga terkorelasi dengan startup pengembang layanan tanda tangan digital TekenAja. Masuknya ASLI RI akan menghadirkan sinergi tersendiri dalam penguatan ragam solusi smart city yang dikembangkan Qlue.

“Kemampuan teknologi Qlue dalam mencerdaskan kamera CCTV sangat strategis dengan rencana bisnis kami sehingga sinergi ini bisa memberikan nilai tambah baik bagi ASLI RI maupun Qlue. Kami yakin kemitraan strategis ini juga akan memberikan dampak positif bagi pelaku industri di Indonesia karena pemanfaatan teknologi akan semakin masif dalam beberapa tahun ke depan,” ujar COO ASLI RI Rionald Soerjanto.

Rama dan tim Qlue cukup yakin bahwa potensi smart city masih sangat besar. Di Indonesia sendiri, menurut data yang mereka kutip, prediksi pangsa pasarnya akan mencapai $820 miliar pada tahun 2025 mendatang.

Sejak didirikan pada tahun 2016 lalu, Qlue cukup agresif melakukan ekspansi bisnis. Kini mereka sudah diaplikasikan di 58 kota di Indonesia dan memiliki pengguna di luar negeri dengan jumlah total mencapai lebih dari 133 klien. Per 2020, bisnis Qlue juga diklaim mengalami pertumbuhan 70% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Application Information Will Show Up Here
KDDI Berinvestasi ke Qlue

Qlue Mendapat Investasi dari Perusahaan Telekomunikasi Jepang KDDI

Bertujuan untuk mendorong transformasi digital di pasar Asia Tenggara, khususnya Indonesia, KDDI yang dikenal sebagai perusahaan telekomunikasi Jepang mengumumkan investasinya kepada pengembang platform smart city Qlue. Keduanya akan mengintegrasikan berbagai platform yang dikembangkan Qlue dengan basis bisnis KDDI di Asia Tenggara, termasuk layanan infrastruktur teknologi yang dimiliki.

Tidak disebutkan nominal investasi yang diberikan. Pendanaan ini diberikan melalui KDDI Open Innovation Fund III, yakni dana ventura perusahaan yang difokuskan untuk mendukung berbagai startup di bidang hiburan, IoT, big data, dan fintech. Total dana kelolaannya mencapai 20 miliar yen atau setara 260 miliar Rupiah; dan telah diinvestasikan kepada 92 startup.

KDDI sendiri sebenarnya juga sudah memiliki unit di Jakarta, melalui PT KDDI Indonesia. Segmen bisnis mereka di kalangan B2B, B2B2X, dan B2G di berbagai bidang.

Salah satu fokus Qlue di Indonesia saat ini masih membantu digitalisasi layanan pemerintahan di berbagai kota. Teranyar pada April 2021 lalu, perusahaan mengumumkan telah mengimplementasikan solusi smart city yang dimiliki di Kabupaten Karo, Sumatra Utara. Berbagai solusi baru juga diluncurkan, termasuk rangkaian alat untuk membantu organisasi mendisiplinkan protokol kesehatan di tengah pandemi.

Solusi Qlue saat ini terdiri dari QlueApp (aplikasi pelaporan warga), QlueVision (analisis video CCTV berbasis kecerdasan buatan), QlueWork (mobile workforce management), QlueDashboard (platform visualisasi data), QlueSense (solusi produk berbasis IoT), dan QlueThermal (solusi pemindai suhu tubuh dan penggunaan masker otomatis).

Dalam sebuah kesempatan, Founder & CEO Qlue RaMa Raditya mengatakan, pada tahun 2020 bisnis mereka mencatatkan pertumbuhan 70% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini didorong meningkatnya antusias digitalisasi dan pemanfaatan solusi smart city di Indonesia.

Sejauh ini sudah ada sekitar 120 kota/kabupaten yang memanfaatkan solusi Qlue. Beberapa solusi mereka juga telah diimplementasikan klien dari luar negeri, termasuk di Singapura, Filipina, Tiongkok, Jepang, India, Rusia, Australia, dua negara di benua Eropa, dan empat negara di benua Amerika. Klien Qlue datang dari sektor pemerintah dengan komposisi 70% dan sisanya swasta 30%.

Application Information Will Show Up Here
Qlue ungkap bisnis keseluruhan tumbuh 70% pada tahun lalu, Jumlah klien naik 32% menjadi 133 perusahaan, dominasi dari sektor pemerintah 70% dan swasta 30%

Qlue Klaim Bisnis Naik 70% Setahun Terakhir, Solusi Dipakai di Berbagai Negara

Startup penyedia solusi ekosistem smart city Qlue mengungkapkan bisnis secara keseluruhan tumbuh 70% dibandingkan tahun sebelumnya, melebihi target awal sebesar 50%. Pandemi menjadi faktor dibalik meningkatnya implementasi digitalisasi dan pemanfaatan solusi smart city yang semakin krusial dalam keberlangsungan usaha.

Co-Founder dan CEO Qlue Rama Raditya mengatakan, integrasi solusi smart city dengan kebutuhan di masa pandemi bisa membantu berputarnya roda perekonomian agar tetap berjalan, dengan mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. Hal itu juga sejalan dengan tren usaha saat ini juga berkembang ke arah operasional minim sentuhan dan tatap muka langsung.

“Kemampuan Qlue dalam membaca kecenderungan pasar itu juga menjadi pondasi utama dalam inovasi dan pengembangan solusi berkelanjutan oleh Qlue,” kata dia, Rabu (31/3).

Pada awal tahun lalu, sebenarnya perusahaan memiliki sejumlah rencana pengembangan teknologi. Akan tetapi pandemi berlangsung, yang akhirnya mengubah rencana perusahaan dan berinisiatif mengembangkan solusi baru yang berkaitan dengannya. Salah satunya adalah aplikasi pelaporan warga QlueApp, menambah enam kategori laporan baru terkait Covid-19 dan menjadi mitra strategis Pilkada Watch.

Selain itu, lini produk IoT mengembangkan QlueThermal untuk mendeteksi suhu tubuh, penggunaan masker, dan dilengkapi fitur absensi. “Pengembangan berikutnya juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan pasar sehingga dapat digunakan untuk sistem absensi, akses kontrol, dan integrasi dengan RFID,” tambah Co-Founder dan CTO Qlue Andre Hutagalung.

QlueThermal kini sudah memasuki pengembangan versi kedua dan sedang persiapan menuju versi ketiga yang bakal dirilis pada Mei 2021. Salah satu penggunanya adalah PT Pertamina (Persero).

Sejauh ini Qlue memiliki enam produk smart city. Selain QlueThermal, ada QlueApp, QlueWork, QlueVision, QlueSense, dan QlueDashboard. Masing-masing produk ini punya fungsi, misalnya QlueWork dipakai oleh tenaga lapangan untuk menindaklanjuti laporan yang dikirimkan oleh QlueDashboard.

Rama menuturkan solusi Qlue berhasil menarik pihaknya untuk memboyong ke luar negeri dan diimplementasikan di sana. Disebutkan, perolehan penghargaan dari luar negeri dan mengikuti berbagai program akselerator dan jaringan global, termasuk salah satu faktor pendukung dibalik masifnya pergerakan solusi Qlue secara global.

Menurut salah satu riset yang ia kutip, potensi smart city secara global pada 2025 mendatang diprediksi tembus $820 miliar dengan pertumbuhan 14,8% per tahun. “Pasar utama kami masih Indonesia karena peluang di sini masih sangat besar, tapi mampu ekspansi global juga salah satu target kami. Harapannya bisa semakin mendunia, meski kebanyakan proyek masih di Asia.”

Beberapa lokasi yang sudah memanfaatkan solusi Qlue adalah Singapura, Filipina, Tiongkok, Jepang, India, Rusia, Australia, dua negara di benua Eropa, dan empat negara di benua Amerika. Di Indonesia saja, kota-kota yang sudah memanfaatkan solusinya ada lebih dari 75 kota, dengan penambahan 43 kota pada 2020 saja.

Jumlah klien Qlue pada tahun lalu naik 32% menjadi 133 perusahaan dari sebelumnya 101 perusahaan. Sementara, pertumbuhan mitra dan channel untuk mendistribusikan solusinya naik 20% menjadi 126 mitra dari sebelumnya 105 mitra.

Klien Qlue datang dari sektor pemerintah dengan komposisi 70% dan sisanya swasta 30%. Pada tahun lalu, sektor pemerintah juga mendominasi tapi komposisinya 55% terhadap sektor swasta 45%. Bila melihat dari komposisi sumber pendapatan Qlue, sektor pemerintah berkontribusi terhadap 80% total keseluruhan dan sisanya dari sektor swasta 20%.

Presiden Qlue Maya Arvini menuturkan, sektor usaha yang memanfaatkan solusi Qlue di masa pandemi cukup bervariasi, ada yang datang dari, properti, rumah sakit, retail perbankan, perhotelan, industri hiburan sampai ke instansi pemerintah level pusat dan daerah.

Solusi smart city teranyar

Andre melanjutkan pada tahun ini perusahaan akan melanjutkan pengembangan solusi pendukung smart city lainnya yang sudah direncanakan dalam rancangan kerja. Ada dua solusi yang telah disiapkan, yakni Smart Environment yang difokuskan untuk memperbaiki kualitas udara dan Smart Traffic Management untuk meningkatkan mobilitas di perkotaan.

Terkait solusi yang kedua, sambungnya, nantinya lampu lalu lintas akan ditenagai dengan teknologi AI untuk membaca situasi lalu lintas terkini. Durasi lampu akan lebih fleksibel tergantung jumlah kendaraan, bukan lagi ditentukan berdasarkan jadwal.

Solusi tersebut telah diujicobakan di dua lokasi, salah satunya di Alam Sutera. Diklaim, Qlue mampu mengurangi tingkat kemacetan di persimpangan jalan hingga 25%. “Lampu lalu lintas ini juga buat mengatur para penyeberang sehingga mengurangi risiko kecelakaan. Kami akan lebih banyak bekerja sama dengan DISHUB untuk memakai solusi ini.”

Selain itu, Qlue sedang mengembangkan sebuah platform untuk permudah penggunaan solusi AI agar dapat dijangkau pelaku bisnis UKM hingga skala besar sesuai kebutuhan masing-masing. Rencananya solusi tersebut akan dirilis dalam kurun tahun ini.

Inilah Pemenang Utama dan Terfavorit dari #FutureCityHackathon

Setelah melewati berbagai rangkaiannya, acara Future City – The Virtual Smart City Hackathon kini telah memasuki sesi grand final sebagai puncak rangkaiannya. Sebelumnya, para startup finalis hackathon ini telah mengikuti kegiatan mentorship untuk mengembangkan inovasinya sebagai solusi dalam menyelesaikan tantangan new normal yang ada dengan bantuan dari para mentor dan ahli. Selain itu, solusi-solusi tersebut juga diharapkan dapat membantu pengembangan smart city sesuai dengan indikator-indikatornya yaitu smart governance, smart economy, smart people, smart living, smart environment, smart mobility, dan smart branding di provinsi DKI Jakarta.

Pada sesi grand final yang diadakan pada Rabu (26/7) lalu, sembilan peserta tersebut diminta untuk mempresentasikan solusi mereka di hadapan para dewan penasihat untuk menentukan siapa pemenang utama dari Future City – The Virtual Smart City Hackathon. Dewan penasihat yang juga berperan sebagai juri pada sesi grand final ini terdiri dari tujuh orang expert dengan dengan latar belakang yang berbeda-beda. Mulai dari pemerintah, NGO, akademisi, hingga beberapa sektor industri terkait. Keberagaman latar belakang ini juga diharapkan dapat memberi masukan kepada para finalis dalam mengembangkan solusinya sesuai bidang keahlian masing-masing.

Sehati TeleCTG jadi Pemenang Utama lewat Solusi Kesehatan Maternal

Setelah melalui penilaian yang cukup ketat, akhirnya startup Sehati TeleCTG berhasil menjadi pemenang utama dari Future City – The Virtual Smart City Hackathon. Sehati TeleCTG merupakan startup yang menyediakan solusi teknologi untuk kesehatan maternal dengan tujuan untuk mengurangi tingkat kematian ibu dan janin. Dua fokus utama dari platform Sehati TeleCTG adalah inovasi teknologi kesehatan terkait maternal dan pemberdayaan bagi para bidan.

Dalam presentasinya, Co-Founder Sehati TeleCTG, Abraham Auzan, menjabarkan ada dua solusi terkait kesehatan maternal yang ditawarkan kepada Jakarta Smart City melalui platformnya. Solusi pertama yaitu terkait prioritas kunjungan ibu hamil di tengah COVID-19 melalui deteksi faktor risiko kehamilan dan masa aterm. Solusi lain yang juga ditawarkan adalah penguatan pelayanan kesehatan ibu hamil melalui telemedicine di Puskesmas setempat. Solusi-solusi tersebut juga diharapkan dapat membantu pencegahan peningkatan angka kematian ibu dan anak di provinsi DKI Jakarta.

Berkat kemenangan tersebut, Sehati TeleCTG berhak membawa pulang uang tunai sejumlah €1.500 yang dipersembahkan oleh pemerintah kota Berlin melalui sister city partnership Berlin-Jakarta dan kesempatan untuk berkolaborasi dengan Jakarta Smart City.

Voting Publik Hasilkan Solusi Terfavorit Publik

Tidak hanya memiliki pemenang utama, rangkaian Future City – The Virtual Smart City Hackathon juga mengumumkan solusi terfavorit publik melalui sesi voting yang telah dilakukan sejak tanggal 22 hingga 27 Agustus lalu. Voting tersebut dilakukan melalui website resmi Future City – The Virtual Smart City Hackathon. Dari hasil voting tersebut, startup Braga Technologies berhasil terpilih menjadi solusi terfavorit publik setelah mendapatkan lebih dari 1000 vote. Braga Technologies menawarkan solusi untuk melakukan eskalasi fitur pada aplikasi JAKI (Jakarta Kini) dengan memanfaatkan advance location intelligence yang menggunakan pendekatan geospasial. Dengan integrasi pada seluruh fitur yang dimiliki aplikasi JAKI, Braga dapat menghadirkan beberapa fitur baru seperti location-based alert system serta traffic management system pada aplikasi tersebut.

Solusi-solusi inovatif yang hadir lewat Future City – The Virtual Smart City Hackathon ini diharapkan dapat membantu pengembangan smart city di provinsi DKI Jakarta ke depannya. Pengembangan smart city ini juga bisa menjadi motivasi untuk para pelaku startup untuk terus berinovasi, sehingga inovasi yang diciptakan dapat dikolaborasikan dengan berbagai kebutuhan dalam pengembangan tersebut.

The Future City – The Virtual Smart City Hackathon diselenggarakan oleh Smart Change berkolaborasi dengan Jakarta Smart City dan didanai oleh Uni Eropa. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi futurecity.jakarta.go.id

future city hackathon

Pilih Solusi Terbaik Lewat Online Voting Future City Hackathon

Rangkaian Future City Hackathon kini telah memasuki minggu terakhir penyelenggaraannya. Sembilan startup yang terpilih untuk mengikuti hackathon ini juga telah mendapatkan mentorship dari para expert di bidangnya. Mentorship tersebut juga bertujuan untuk membantu mereka mengembangkan produknya, sehingga dapat diintegrasikan dengan Jakarta Smart City (JSC) dalam mengatasi berbagai tantangan new normal.

Setelah mengikuti kegiatan mentorship dan melakukan presentasi finalnya kemarin (21/08), kini waktunya para peserta memasuki masa penjurian yang akan dilaksanakan pada Rabu, 26 Agustus 2020, pukul 14.00 sampai dengan 17.00 WIB. Sesi penjuriannya juga dapat disaksikan secara LIVE di Youtube Jakarta Smart City. Penjurian ini dilakukan untuk memilih 1 pemenang terbaik yang akan mempresentasikan solusinya ke para Advisor Boards. Pemenang terbaik tersebut akan mendapatkan hadiah sebesar €1.500, yang diberikan pemerintah kota Berlin sebagai bagian dari kerja sama sister city Berlin-Jakarta.

Selain itu, warga Jakarta juga dapat ikut serta berpartisipasi dalam memilih solusi favorit yang dirasa paling dapat menjawab permasalahan warga dalam masa new normal ini, tanpa mempengaruhi proses penjurian. Peserta yang mendapatkan hasil voting terbanyak akan menjadi pemenang terfavorit dalam rangkaian Future City Hackathon ini..

Untuk dapat lebih mengenal startup-startup yang bisa dipilih, berikut kami berikan uraian singkat tentang sembilan startup terbaik yang saat ini tengah mengikuti rangkaian Future City Hackathon.

8villages (Smart Economy)

Sejak didirikan pada tahun 2012, 8villages fokus dalam percepatan modernisasi di daerah pedesaan, khususnya terkait masalah-masalah pertanian. Melalui produk-produknya, 8villages memudahkan para petani untuk terhubung dengan konsumen di perkotaan, serta pengelolaan dan pengiriman barang pertanian. Selain itu, mereka juga menyediakan platform yang membantu para petani saling bertanya dan berbagi informasi terkait pertanian dengan para ahli dan praktisi.

Birru (Smart Living)

Birru merupakan startup yang menyediakan beberapa solusi on-premise yang bisa diintegrasikan langsung ke aplikasi perusahaan. Beberapa fitur yang disediakan adalah video chat, screen and file sharing, whiteboard, hingga meeting transkrip. Meski diintegrasikan dengan pihak ketiga, keamanan data perusahaan tetap dapat terjaga karena penyimpanan dilakukan di server internal perusahaan.

Braga Technologies (Smart Governance)

Melalui pendekatan geospasial, Braga menghadirkan solusi inovatif yang dapat dimanfaatkan berbagai sektor, termasuk pemerintahan. Startup asal Bandung ini juga telah menghadirkan beberapa produk yang membantu penanganan COVID-19 seperti Pandan (Pasar Andalan), Intan (Indonesia Bertahan), serta Apply (APD Supply).

Bullyid Indonesia (Smart Governance)

Fokus pada perlindungan korban bullying dan bentuk kekerasan lainnya, Bullyid menyediakan dukungan terkait kesehatan mental dan bantuan pengetahuan hukum kepada mereka yang membutuhkan melalui platformnya secara gratis. Bentuk dukungan ini juga membantu mereka yang membutuhkan dukungan-dukungan tersebut akibat pandemi COVID-19. Selain itu, melalui platformnya, Bullyid juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan terkait hak-hak para korban cyberbullying dan juga kasus kekerasan fisik dan mental lainnya.

Doktersiaga (Smart People)

Startup Doktersiaga menyediakan platform chatbot rumah sakit yang dapat digunakan sebagai virtual health assistant (VHA). Bagi pasien, platform ini dapat membantu mereka untuk mendapatkan informasi terkait jadwal dokter dengan cepat dan mudah. Bagi pihak rumah sakit, platform ini dapat membantu mereka menjawab pertanyaan-pertanyaan pasien dengan otomatis, termasuk menerima pendaftaran pasien yang ingin berobat.

IZY.ai (Smart Living)

Melalui kemitraannya dengan berbagai hotel, IZY.ai menyediakan layanan pramutamu digital (mobile concierge) melalui platformnya. Digitalisasi layanan perhotelan ini diyakini dapat memungkinkan hotel untuk memberikan penawaran layanan yang lebih banyak kepada para tamu. Selain itu, kemudahan interaksi yang dihadirkan juga membantu hotel untuk meningkatkan pendapatan dari konsumsi tamu selama menginap.

Sehati (Smart People)

Sehati merupakan startup yang menyediakan platform akses pelayanan kesehatan maternal berbasis teknologi. Melalui produk-produknya, Sehati dapat memberikan screening awal untuk mengetahui risiko yang dimiliki ibu sekaligus melakukan deteksi dini dalam pencegahan peningkatan angka kematian ibu dan anak. Sehati juga memiliki produk berbasis IoT bernama Sehati TeleCTG untuk digunakan bidan dalam mendeteksi detak jantung bayi, pergerakan bayi, serta kontraksi ibu.

Smash (Smart Environment)

Pengelolaan yang masih belum maksimal dan distandarisasi dengan baik menjadi alasan Smash untuk membuat platform terintegrasi untuk sistem online manajemen sampah. Beberapa platform yang dimiliki adalah Banksampah.id, mysmash, e-smash, dan Smart Drop Box. Melalui integrasi tersebut, pemerintah dapat memaksimalkan pengelolaan sampah di DKI jakarta sekaligus mendorong partisipasi aktif masyarakat.

Sonicboom (Smart Mobility)

Sonicboom merupakan startup berbasis IoT yang fokus terhadap deteksi mobilitas dan pergerakan masyarakat. Melalui aplikasinya, Sonicboom memungkinkan terjadinya pengiriman data melalui gelombang audio dengan maupun tanpa internet. Aplikasi ini juga dapat membantu kegiatan pemantauan tempat padat pengunjung serta deteksi pergerakan manusia di dalam gedung.

Anda juga dapat menggali informasi lebih banyak terkait startup-startup tersebut dengan menyaksikan sesi interview mereka beberapa waktu yang lalu di Youtube DailySocial TV.

Bila Anda telah mengetahui startup mana yang dapat memberikan solusi terbaik dalam menjawab tantangan new normal tersebut, jangan ragu untuk berikan voting Anda sekarang juga dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini:

  1. Kunjungi website futurecity.jakarta.go.id.
  2. Kilik “vote here
  3. Sign in dengan menggunakan akun google, Anda hanya dapat memberikan voting sebanyak satu kali.
  4. Pilih solusi favorit Anda.

Sesi voting publik ini akan dibuka mulai tanggal 22 Agustus hingga 27 Agustus 2020. Lalu para pemenang utama dan terfavorit dari Future City Hackathon ini akan langsung diumumkan pada tanggal 28 Agustus 2020.

The Future City – The Virtual Smart City Hackathon diselenggarakan oleh Smart Change berkolaborasi dengan Jakarta Smart City dan didanai oleh Uni Eropa. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi futurecity.jakarta.go.id

host logo

futurecity

Perjalanan Mewujudkan Solusi di Future City – The Virtual Smart City Hackathon

Berbagai upaya mulai dilakukan oleh banyak pihak untuk mengatasi tantangan-tantangan pasca COVID-19, termasuk melalui solusi-solusi baru yang dihadirkan oleh startup.  Hal ini dilakukan untuk membantu masyarakat agar tetap aman dan produktif dalam menghadapi situasi new normal. Salah satu cara untuk menciptakan solusi-solusi baru dalam menjawab tantangan pasca COVID-19 tersebut adalah dengan mengikuti acara Future City – The Smart City Hackathon, acara virtual hackathon yang diselenggarakan oleh Smart Change dan Jakarta Smart City, serta didukung oleh European Union.

Melalui hackathon ini, para peserta dapat menghadirkan solusi yang berkaitan dengan smart city yaitu Smart Governance, Smart People, Smart Living, Smart Mobility, Smart Economy, Smart Environment, dan Smart Branding. Selain itu, pemenang utama dari hackathon ini akan mendapatkan uang tunai sejumlah €1.500 dan kesempatan untuk berkolaborasi dengan Jakarta Smart City.

Peluang Berkontribusi Langsung Atasi Permasalahan Kota

Acara hackathon ini tidak hanya menghadirkan hadiah yang cukup besar, tetapi juga memberi kesempatan bagi para peserta untuk memberikan kontribusi nyata melalui solusi yang mereka hadirkan untuk menjawab berbagai tantangan pasca COVID-19.  Kontribusi ini dapat dilakukan lewat kolaborasi dengan Jakarta Smart City melalui solusi-solusi yang dihadirkan para peserta.

“Kegiatan ini merupakan peluang besar untuk berkontribusi memecahkan permasalahan perkotaan dengan ide, gagasan dalam upaya membangun kota cerdas. Percayalah, pengalaman luar biasa menanti Anda.” ujar Sir Hamdi, Head of Product Development & Research Jakarta Smart City.

Selain itu, menurut Head of Data Analytics Jakarta Smart City, Juan Kanggrawan, membangun kota dengan konsep smart city merupakan suatu hal yang kompleks dan penuh dengan tantangan. Ada banyak faktor dan aspek yang perlu dipertimbangkan dan saling mempengaruhi. Untuk itu, dibutuhkan banyak ide dan gagasan dalam bentuk solusi-solusi yang hadir melalui acara hackathon ini untuk membantu pengembangan dan penerapan smart city sekaligus menjawab berbagai tantangannya.

“Saya sangat mendorong dan sekaligus berharap, agar melalui acara ini, bisa lahir ide-ide dan solusi-solusi kreatif, integratif, dan sekaligus pragmatis yang bisa diterapkan dan memberikan dampak langsung bagi kota Jakarta.” ujar Juan.

Rangkaian Acara Future City Hackathon

Seluruh rangkaian kegiatan hackathon ini akan diselenggarakan secara virtual dari tanggal 14 Juli sampai dengan 29 Agustus 2020. Para calon peserta yang telah mendaftarkan diri akan dikurasi menjadi 100 startup terpilih, kemudian setelah rangkaian webinar akan terpilih 10 startup terbaik. Berikut linimasa rangkaian acara Future City – The Virtual Smart City Hackathon.

  • 14 – 4 Agustus 2020 – Registrasi Peserta
  • 27 Juli – 4 Agustus 2020 – Rangkaian webinar
  • 5 Agustus 2020 – Pengumuman 100 startup terpilih
  • 7 Agustus 2020 – Pengumuman 10 startup terbaik
  • 10-19 Agustus 2020 – Mentoring online
  • 20 Agustus 2020 – Presentasi final
  • 21 Agustus 2020 – Penjurian final
  • 22 – 27 Agustus 2020 – Online Voting solusi favorit publik
  • 28 Agustus 2020 – Pengumuman pemenang utama dan solusi favorit publik

Selain berkompetisi, acara hackathon ini juga memiliki rangkaian webinar yang dapat membantu para calon peserta untuk memiliki pemahaman lebih lanjut tentang smart city dan tantangan pasca COVID-19. Berikut rangkaian webinar yang akan diselenggarakan:

  • 27 Juli 2020 Citizen Reporting Apps – JAKI (Smart Governance)
  • 28 Juli 2020Increasing People Resilience in Adapting to COVID-19 Protocols Compliance (Smart People)
  • 29 Juli 2020Hygiene Living and Clean Water Accessibility (Smart Living)
  • 30 Juli 2020Air Quality Monitoring and Vulnerability to COVID19 Infectious Spread (Smart Environment)
  • 3 Agustus 2020The Rise of Digital Economy and potentials for new concepts such as Circular Economy and Social Solidarity Economy (Smart Economy)
  • 4 Agustus 2020Safe Mobility based on Social/Physical Distancing Protocols (Smart Mobility)

Rangkaian webinar ini juga terbuka untuk umum, silakan mendaftarkan diri di https://bit.ly/rsvpfuturecitywebinar

Peserta yang terpilih sebagai 10 Terbaik akan memiliki kesempatan untuk mendapatkan mentoring untuk mengembangkan solusi yang mereka hadirkan. Selain itu, mereka juga akan saling berkompetisi untuk dapat terpilih sebagai pemenang utama atau favorit publik melalui sistem voting.

Tunggu apalagi, jika Anda yakin solusi yang dihadirkan oleh startup Anda dapat berkontribusi untuk menghadapi tantangan pasca COVID-19, serta dapat mengembangkan kehidupan perkotaan yang lebih baik melalui konsep smart city, jangan sia-siakan kesempatan untuk merebut hadiah serta berkolaborasi dengan Jakarta Smart City melalui acara hackathon ini.

Bila Anda tertarik, segera daftarkan tim Anda melalui google form pada link berikut ini. Pendaftaran Future City – The Virtual Smart City Hackathon ini hanya dibuka hingga 4 Agustus 2020.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi futurecity.jakarta.go.id

pemerintahan digital

Mewujudkan Pemerintahan Digital yang Ideal

Selama bertahap dalam kurun waktu yang cukup singkat, teknologi khususnya internet dapat mengubah segala aspek dalam kehidupan masyarakat. Mulai dari gaya hidup masyarakat secara pribadi, hingga ke dalam ranah pemerintahan. Integrasi teknologi digital dalam pemerintahan, baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah mampu menjadikan berbagai kegiatan pemerintahan dapat dijalankan dalam waktu yang lebih singkat, dengan efektivitas dan efisiensi lebih tinggi, serta dapat memberikan transparansi lebih baik kepada masyarakat. Hal inilah yang diistilahkan sebagai Pemerintahan Digital atau Digital Government.

Secara umum, digital government dapat diartikan sebagai sebuah platform yang memungkinkan masyarakat dapat mengakses berbagai informasi dan layanan pemerintahan kapan pun, di mana pun, dan dengan perangkat apa pun. Isi dari platform ini secara garis besar terbagi menjadi tiga, yaitu informasi, layanan publik, dan peraturan. Platform ini juga didukung oleh teknologi antara lain cyber security, big data, jaringan, mobile, dan sebagainya.

Pemerintahan Digital di Indonesia

Meskipun belum direalisasikan secara menyeluruh, pemerintahan di Indonesia telah mulai menerapkan konsep transformasi digital dalam beberapa aspek. Salah satu contohnya adalah Jakarta Smart City Lounge yang dibangun oleh Pemda DKI Jakarta dan diresmikan pada tahun 2015 lalu. Tempat ini berfungsi sebagai pusat monitoring, koordinasi, analisis data, dan inkubator developer sekaligus menjadi destinasi wisata. Tempat ini menjadi pusat integrasi beberapa instrumen audio dan video, sensor, CCTV, alat monitoring ketinggian air sungai, dan sebagainya yang menjadi sumber informasi pemerintahan sekaligus sebagai sumber informasi bagi masyarakat.

Command center ini juga bukan merupakan yang pertama di Indonesia. Karena sebelumnya juga telah didirikan Bandung Command Center untuk memantau kondisi terkini Kota Bandung, Jawa Barat, mulai dari data cuaca, peta, video feed, special vehicles location, video analisis dan sebagainya. Integrasi smart city ini juga dilengkapi dengan aplikasi smartphone sebagai penunjang smart city yang dapat diunduh oleh warganya.

Kolaborasi dengan Pemerintah New Zealand

Penerapan teknologi juga telah dilakukan oleh berbagai daerah lain di Indonesia. Selain kolaborasi dengan startup teknologi lokal seperti Qlue (Jakarta), ada pula kolaborasi dan kerjasama yang dilakukan dengan negara lain. Salah satunya adalah kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dengan Pemerintah Selandia Baru (NZTE Government to Government atau G2G) lewat program G2G Know-How. Program ini merupakan inisiatif dalam membantu negara mitra untuk meningkatkan kinerja pelayan publik dan pemerintahan.

Selandia Baru adalah salah satu negara yang sukses dalam menerapkan transformasi pemerintahan digital. Selandia Baru menduduki peringkat ketiga dunia dalam “Stand-Out Digital Nations” (Tufts University, 2017) dan merupakan satu dari Digital 7 (D7) Nations, yang merupakan jaringan negara digital termaju di dunia. Kesuksesan program transformasi Selandia Baru dimungkinkan oleh inovasi dan kolaborasi aktif antara lembaga pemerintah dan sektor swasta. Salah satu contoh kolaborasi ini adalah Creative HQ, sebuah penyelenggara program inovasi yang merupakan bagian dari inisiatif transformasi digital di Wellington, Selandia Baru.

Melalui G2G Know-How pemerintah Selandia Baru melakukan kerja sama dengan beberapa daerah di Indonesia. Tujuan dari kerja sama ini adalah transfer pengalaman dan pengetahuan mengenai transformasi digital pada sektor pelayanan publik di Selandia Baru. Hasil kerja sama ini berupa rekomendasi dan technical assistance dalam mengembangkan fasilitas layanan publik terpadu, yang mempermudah akses daring bagi masyarakat untuk mendapatkan panduan dalam mencari dan menggunakan berbagai layanan publik yang tersedia. Hal ini telah lama diterapkan oleh pemerintah Selandia Baru melalui domain https://www.govt.nz.

Salah satu bentuk kolaborasi lain yang berhasil dilakukan pemerintah Selandia Baru dalam melakukan transformasi digital adalah dengan Eightwire, penyedia platform data sharing yang berbasis di Selandia Baru, dalam bentuk proyek konsolidasi data layanan kesehatan. Melalui kolaborasi ini, jaringan layanan kesehatan di Selandia Baru dapat lebih fleksibel serta lebih banyak melakukan pemeriksaan kesehatan kepada masyarakat. Kolaborasi ini juga memungkinkan adanya pemeriksaan performa kinerja seluruh dokter di Selandia Baru. Selain itu, konsolidasi dan pertukaran data yang aman akan memungkinkan sektor ini setidaknya dapat mengurangi 50% waktu dalam proses dan analisis interoperabilitas (Eightwire, 2020).

Peran Masyarakat dalam Pemerintahan Digital

Dalam mewujudkan pemerintahan digital, bukan hanya pemerintah dan teknologi saja yang memiliki peran. Masyarakat sebagai pengguna layanan juga memiliki peran yang tak kalah besar untuk membantu meningkatkan kualitas platform teknologi yang telah dibuat. Peran aktif yang dapat dilakukan antara lain adalah dengan memberikan umpan balik berupa masukan positif dan kritik membangun mengenai berbagai hal. Misalnya fitur, kemudahan akses, kecepatan akses, layanan dan informasi tambahan, dan sebagainya.

Dengan hubungan timbal balik yang berkelanjutan antara pengguna dan penyedia layanan, maka platform layanan pemerintahan publik yang ideal dapat terwujud. Dengan pemerintahan digital yang baik, pemerintah dapat menjalankan fungsinya dengan lebih efektif dan efisien, masyarakat dapat menikmati kemudahan dan kenyamanan dalam mengakses layanan publik yang mereka butuhkan setiap saat.

Disclosure: Artikel ini adalah konten bersponsor yang didukung oleh NZTE