Sudah lama Smartfren memiliki teknologi 4G LTE Advanced yang mampu melakukan transfer data lebih dari dua kali lipat dari 4G biasa. Hal tersebut dapat terbukti pada setiap perangkat smartphone yang mendukung jaringan Smartfren, mampu mendapatkan kecepatan di atas 20 Mbps! Akan tetapi, kecepatan seperti ini mungkin tidak bisa didapat saat menggunakan MiFi.
Oleh karena itu, Smartfren mengundang para jurnalis pada tanggal 17 Januari 2019 lalu, bertempat di CGV Blitz Megaplex Grand Indonesia untuk meluncurkan perangkat mobile Wifi atau MiFi terbaru mereka. MiFi yang satu ini diklaim mampu tersambung dengan jaringan 4G LTE Advanced mereka karena sudah memiliki teknologi Category 7.
MiFi yang diluncurkan memiliki nama Smartfren Super Modem WiFi S1. Selain mendukung Cat 7, MiFi ini juga mampu mengudara dengan kanal 2,4 GHz dan 5 GHz yang lebih kencang. Dukungan pengguna pun sudah maksimal mencapai 32 pengguna. Terakhir, seperti kebanyakan MiFi Smartfren lainnya, Super Modem WiFi S1 mampu dijadikan powerbank.
Namun sebenarnya apakah kita masih harus menggunakan MiFi saat hampir semua smartphone yang ada sudah mendukung jaringan Smartfren? Pihak Smartfren pun mengklaim bahwa saat ini penggunaan baterai pada sebuah smartphone cukup kritis. Dengan menggunakan MiFi, baterai gadget pun akan menjadi lebih irit dan mampu terhubung dengan banyak perangkat sekaligus. Selain itu, smartphone yang digunakan untuk tethering juga akan cepat terkuras baterainya.
Smartfren juga menggandeng Qualcomm untuk membuat Super Modem Wifi S1 ini. Untuk produsennya, Smartfren menggandeng Haier yang selama ini juga menyediakan perangkat Andromax. Untuk penjualannya, modem ini bisa didapat pada setiap galeri Smartfren.
Modem MiFi ini dijual dengan harga Rp. 1.2 juta dengan bonus 120 GB kuota untuk 30 hari. Menurut saya, harga tersebut memang mahal untuk sebuah perangkat MiFi. Apalagi saat ini sudah banyak smartphone yang mendukung Cat 7 ke atas. Untuk mereka yang belum membutuhkan kuota dengan harga premium seperti ini, bisa jadi akan berpikir ulang untuk upgrade karena harganya masih tinggi.
Pengguna Bolt
Djoko Tata Ibrahim selaku Deputi CEO Smartfren juga mengingatkan kepada para pengguna Bolt untuk melakukan unlock jaringan pada gerai Bolt. Dengan bekerja sama, para pelanggan Bolt akan bisa pindah langsung ke jaringan Smartfren dengan menukarkan kartu lama mereka. Lalu bagaimana jika modem tersebut tidak bisa di-unlock?
Modem yang ada bisa dibuka jaringannya dengan menggunakan jasa pihak ketiga. Akan tetapi, jika benar-benar tidak bisa, Smartfren menawarkan penukaran modem Bolt lama dengan voucher pembelian modem Smartfren apa pun seharga Rp. 100.000.
Harga voucher tersebut memang cukup murah. Akan tetapi, daripada modem lama tidak dapat digunakan dan menjadi “pajangan” karena tidak dapat dibuka jaringannya, tentu hal ini bisa menjadi alternatif pilihan.
Smartfren mengambil alih eks pengguna Bolt, pasca pengumuman penutupan layanan Bolt pada 28 Desember 2018. Pengguna akan mendapat kartu SIM gratis yang berisi paket data sebagai penawaran awal sebelum berlangganan.
Modem Bolt akan di-unlock oleh teknisi Bolt secara gratis, agar tetap bisa digunakan pelanggan dengan kartu SIM operator lain. Pengguna Bolt cukup membawa mobile wifi yang ingin di-unlock.
Namun, menurut penuturan salah satu karyawan Bolt kepada DailySocial yang ditemui di Jakarta Timur, unlock modem baru bisa dilakukan pada 5 Januari 2019.
“Sistem baru siap sekitar tanggal 5, jadi untuk sementara di sini [Bolt Zone] baru proses untuk refund saja. Semua lokasi hampir sama seperti di sini, jadi ke sini lagi saja tanggal 5,” ujarnya pegawai Bolt yang namanya enggan disebutkan, Selasa (1/1).
Dari pantauan akun sosial media Bolt, ternyata ada beberapa tipe modem Bolt yang ternyata tidak bisa di-unlock. Dari unggahan salah satu pengguna Bolt bernama Agatha ke akun Twitter Bolt, menuturkan modem tipe MF90 tidak bisa di-unlock saat mendatangi Bolt Zone.
Hanya beberapa tipe tertentu saja yang bisa. Alhasil, dia hanya mendapat refund kuota dan mendapat kartu perdana Smartfren.
Kekosongan informasi ini tidak tercantum secara detail dalam keterangan resmi manajemen Bolt yang disampaikan lewat surel pengguna. Tentunya hal tersebut membuat mereka jadi bingung, kemudian melontarkan pertanyaan yang sama ke layanan pelanggan. Lantaran mereka harus mendatangi konter Bolt Zone untuk memproses seluruhnya.
Untuk mendapatkan fasilitas dari Smartfren, pengguna Bolt cukup mendatangi salah satu dari 28 lokasi Bolt Zone di Jabodetabek dan Medan dan mengikuti verifikasi dari Bolt. Jika lolos tahap verifikasi, layanan pelanggan Smartfren yang ada di lokasi Bolt Zone siap melayani penukaran kartu SIM lama dan aktivasi kartu perdana Smartfren Now+.
Dalam kartu perdana ini, pengguna akan mendapat benefit kuota sebesar 6GB yang terdiri atas 2,5GB kuota utama dan 3,5GB kuota malam.
“Kesepakatan ini kami lakukan sebagai bentuk dukungan kami terhadap pelanggan Bolt. [..] Tentunya selain tetap melanjutkan layanan internetnya, kini pelanggan Bolt dapat menikmati internet di wilayah yang lebih luas karena Smartfren hadir di lebih dari 200 kota Indonesia,” ucap Deputy CEO Smartfren Djoko Tata Ibrahim dalam keterangan resmi.
Adapun, menurut keterangan resmi manajemen Bolt, proses refund untuk seluruh pelanggan aktif prabayar dan pascabayar telah berlangsung sejak 31 Desember 2018 sampai 31 Januari 2019. Pengguna akan menerima pengembalian sisa pulsa dan/atau kuota yang belum terpakai, dan pengembalian pembayaran di muka sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.
Penutupan Bolt menjadi salah satu konsekuensi yang diterapkan pemerintah karena kelalaian manajemen dalam memenuhi kewajibannya membayar Biaya Hak Penggunaan (BHP) spektrum frekuensi radio kepada negara. Selain Bolt, pemerintah juga mencabut izin dari PT First Media Tbk yang mengelola Bolt Home dan PT Jasnita.
Esports memang nampaknya kian menggiurkan buat para pelaku industri telekomunikasi. Kali ini, Smartfren yang mencoba memberikan ruang kompetitif untuk semua pemain Mobile Legends: Bang Bang (MLBB).
Kamis, 29 November 2018, Smartfren menggelar konferensi pers untuk turnamen mereka yang bertajuk Smartfren National Mobile Legends Daily Tournamen 2018. Uniknya, turnamen ini sedikit berbeda dengan kebanyakan turnamen besar berskala nasional lainnya karena turnamen ini ditujukan untuk para gamer amatir.
Menurut Chief Brand Officer Smartfren, Roberto Saputra hal ini dilakukan agar para gamers yang masih dalam kategori pemula dan menengah dapat bersaing satu sama lain yang masih setara kemampuannya.
“Kami juga memiliki pandangan bahwa yang paling dibutuhkan gamer untuk mengembangkan dirinya, selain berkompetisi dengan kemampuan seimbang, mereka perlu merasakan kehandalan dan stabilnya jaringan Smartfren.” Ungkap Roberto.
Turnamen ini akan menggunakan mekanisme poin dan leaderboard. Setiap harinya, tim yang bertanding akan mendapatkan poin. 64 tim dengan poin tertinggi di leaderboard akan bertanding lagi di final bulanan. 60 tim yang memiliki poin tertinggi di leaderboard setelah 3 bulan waktu pelaksanaan, akan bertanding kembali di Grand Final.
Menggelar turnamen untuk tingkat amatir mungkin memang terdengar menarik namun ada satu hal yang bisa jadi harus dikorbankan, yaitu viewership alias jumlah penonton. Faktanya, scene esports MLBB di Indonesia itu sudah punya selebriti macam JessNoLimit dari EVOS Esports ataupun Lemon dari RRQ.O2. Tim-tim MLBB Indonesia juga sudah punya fans fanatiknya masing-masing.
Hal tersebut dapat menjamin jumlah penonton yang tinggi. Ibarat di sepak bola, jumlah penonton antara Real Madrid vs. Barcelona sudah pasti lebih banyak dari pada pertandingan tim-tim gurem.
Bagaimana Smartfren menanggapi hal tersebut? Apakah mereka rela harus kehilangan jumlah penonton yang mungkin tak tertarik menonton pertandingan tingkat amatir?
Roberto, dalam konferensi persnya, pun menjawab bahwa pemilihan liga amatir ini juga sebenarnya sesuai dengan filosofi Smartfren sebagai brand. Mereka memang punya misi untuk memberikan ruang bagi semua anak-anak muda yang mau berpartisipasi, layaknya jaringan Smartfren yang ingin meng-enable semua orang dengan menyediakan akses internet untuk semuanya.
Lalu bagaimana soal definisi ‘amatir’ ini? Siapa saja kah yang dilarang ikut berkompetisi? Diana Tjong, CMO dari Yamisok, mengatakan bahwa tim-tim MPL (Mobile Legends: Bang Bang Professional League) yang dilarang ikut serta. Namun demikian, definisi tersebut mungkin perlu dilebarkan karena MPL sendiri memang puncaknya tingkat kompetitif MLBB di satu negara. Ada juga tim-tim lain yang tidak masuk MPL namun tidak bisa dianggap sebagai tim amatir juga, seperti Alter Ego, XCN, BOOM ID, ataupun yang lainnya. Tim-tim ini jelas tidak satu kelas dengan para pemain amatir sehingga mungkin kurang cocok juga dengan tujuan awal turnamen ini.
Oleh karena itu, menarik saja melihat perjalanan turnamen ini nantinya. Apakah akhirnya tim-tim profesional non-MPL yang akan berkuasa di sini? Atau mereka juga akan melarang tim-tim tersebut? Terlepas dari itu tadi, menarik juga melihat apakah ada bibit-bibit baru yang muncul dari sini yang akan mewarnai dunia persilatan MLBB di masa yang akan datang.
Terakhir, buat yang tertarik untuk turut bertanding, Anda bisa mendaftarkan diri di situs resmi Yamisok ini.
Setelah meluncur di akhir tahun 2017, layanan streaming musik lokal Gtunes kembali melakukan pembaruan dan mengumumkan kerja sama strategis dengan Smartfren. Dalam acara temu media, Business Development Gtunes Aradita mengungkapkan, pembaruan tersebut dilakukan akhir tahun 2018 ini agar bisa memberikan layanan lebih baik lagi kepada pengguna.
“Dari sisi fitur tidak ada yang berbeda, Gtunes tetap menjadi layanan musik streaming dari musisi lokal independen (indie label) dengan fitur lainnya seperti live chat dan karaoke bareng musisi yang nantinya bisa di-share ke media sosial,” kata Aradita.
Untuk fitur terakhir karoke, rencananya akan diluncurkan oleh Gtunes tahun 2019 mendatang.
Saat ini Gtunes fokus pada konten streaming musik lokal yang belum memiliki label dan kesulitan untuk mempromosikan karyanya. Gtunes menjalin kolaborasi dengan Asosiasi Komunitas Musisi Indie Indonesia, yang selama ini telah menjadi wadah untuk musisi indie berkarya.
“Secara keseluruhan kita punya sekitar 70 musisi indie, jumlah tersebut tentunya akan kita tambah. Sementara untuk pengguna sendiri masih sedikit jumlahnya,” kata Aradita.
Saat ini Gtunes dapat diakses melalui platform Android dan website. Ke depannya, Gtunes juga akan mengembangkan berbagai fitur, termasuk kanal untuk memproses voucher di aplikasi. Untuk saat ini semua proses tersebut baru bisa dilakukan di situs.
Strategi monetisasi
Masih dalam fase awal, Gtunes juga akan memberlakukan revenue sharing kepada musisi lokal yang bergabung dengan Gtunes. Perhitungan juga akan dilihat dari jumlah pengguna yang mendengarkan lagu di aplikasi, sesuai kesepakatan dengan masing-masing musisi.
“Tentunya semua memiliki kesepakatan yang berbeda-beda antara musisi senior hingga yang masih baru. Pada dasarnya kami akan menerapkan revenue sharing kepada musisi,” kata Aradita.
Saat ini pilihan paket berlangganan juga baru bisa diakses oleh pengguna Smartfren, sementara untuk pilihan pembayaran carrier billing operator telekomunikasi lainnya baru bisa diakses di situs Gtunes.
“Selain carrier billing kami juga menyediakan pembayaran melalui kartu kredit, Doku, hingga bank transfer untuk semua pengguna. Namun bagi pengguna Smartfren nantinya bisa menggunakan kuota khusus untuk menikmati layanan musik streaming Gtunes,” kata Aradita.
Berada dalam naungan PT Milenial Nusantara Citra, Gtunes hingga saat ini belum memiliki investor dan tidak memiliki rencana untuk melakukan penggalangan dana. Namun demikian perusahaan menggelontorkan investasi yang cukup banyak, untuk pembaruan Gtunes saat ini.
“Target kami saat ini adalah mengakuisisi pengguna dan menambah jumlah ulasan dan rating aplikasi kami di Play Store,” tutup Aradita.
Jika beberapa waktu yang lalu kami telah membuat daftar brand-brand terbesar dunia yang sudah terjun ke esports, seperti janji kami, sekarang kita akan melirik ke para pemain industri asal Indonesia yang sudah mulai main mata ataupun sudah basah kuyup nyemplung ke industri game dan esports.
Tanpa basa-basi lagi, mari kita langsung bahas satu per satu.
1. Telkomsel
Saya kira Telkomsel wajib ditaruh di urutan pertama karena mungkin investasi mereka yang paling besar di ekosistem esports dan industri game Indonesia dibandingkan yang lainnya di daftar ini – setidaknya saat artikel ini ditulis (akhir Oktober 2018).
Mereka yang berangkat dari industri telekomunikasi mungkin memang boleh dibilang bersinggungan dengan industri game dan esports yang butuh jaringan internet. Namun Telkomsel setidaknya terlihat lebih gencar dari yang lain untuk penetrasi ke pasar gaming.
Mereka punya divisi gaming sendiri yang diberi nama Dunia Games, yang punya bentuk media online dan event. Telkomsel juga sudah menggelar ajang kompetitif esports yang cukup mewah sejak IGC (Indonesia Games Championship) 2017 – yang jadi ajang esports tahunan mereka.
Belum cukup sampai di situ, Telkomsel malah juga merilis gameShell Fire yang berarti mereka juga melebar menjadi publisher game. Terakhir, mereka bahkan mengumumkan akan membuat liga mereka sendiri untuk 2 game, Mobile Legends: Bang Bang dan Free Fire.
Oh iya, Telkomsel juga sudah jadi sponsor salah satu tim esports Indonesia, Elite 8.
2. Indomie – Indomaret (Salim Group)
Akhir September 2018 kemarin, Salim Group memberikan kejutan saat mereka menggandeng ESL untuk garap industri esports di Indonesia. Pasalnya, ESL bisa dibilang sebagai salah satu perusahaan paling berpengaruh terhadap perkembangan ekosistem esports dunia. Sedangkan Salim Group sendiri juga salah satu perusahaan konglomerasi terbesar yang ada di Indonesia.
Anak-anak perusahaan Salim Group juga telah mengikuti jejak orang tuanya dengan terjun ke esports. 2 perusahaan yang sudah mampir adalah Indomie (Indofood) dan Indomaret.
Indomaret merupakan salah satu sponsor yang mendukung gelaran SEACA di bulan Oktober 2018 ini. Di dalam rangkaian SEACA sendiri, ada juga kompetisi yang bertajuk UIC (Unipin & Indomaret Championship).
Sedangkan Indomie (Indofood) juga sudah memutuskan untuk terjun ke esports. Lucunya, mereka justru memutuskan untuk jadi sponsor di Australia untuk gelaran AEL University Cup 2018. Harusnya, Indomie juga nantinya jadi sponsor untuk turnamen esports kelas mahasiswa di Indonesia karena Indomie adalah makanan pokok para mahasiswa kita.
3. GO-JEK
Meski memang tidak setua Telkomsel, GoJek merupakan salah satu startup kelas unicorn asal Indonesia yang perkembangnya begitu pesat dan langsung mendisrupsi industri transportasi dalam negeri.
GoJek memberikan kejutan saat mereka menjadi sponsor salah satu organisasi esports lokal, EVOS Esports, penghujung tahun 2016.
Satu lagi startup asal Indonesia yang sudah cukup besar investasinya di industri game dan esports. Tokopedia sudah beberapa kali menjadi sponsor utama untuk hajatan esports yang berkala nasional.
Jika saya tidak salah ingat, gelaran nasional pertama yang mereka buat adalah Tokopedia Garuda Cup yang digelar pada bulan Mei 2018 yang mempertandingkan MLBB dan PUBG.
Hebatnya lagi, mereka juga jadi sponsor salah satu turnamen yang berbentuk liga, yaitu IESPL – Tokopedia Battle of Friday yang mempertandingkan 4 game selama 22 minggu.
Tokopedia juga sudah menjadi sponsor beberapa tim esports besar nasional seperti EVOS Esports dan Rex Regum Qeon (RRQ).
5. KompasTV
Mungkin memang benar bahwa salah satu faktor terbesar kebangkitan esports Indonesia adalah berkat jumlah masif pemain MLBB namun saya kira KompasTV juga punya andil yang cukup besar dalam memancing media dan pemain industri mainstream lainnya untuk melirik ke esports.
Pertama, mereka membuat gempar komunitas gaming dan esports saat memutuskan untuk menayangkan final kompetisi MLBB se-Asia Tenggara, Mobile Legends: Bang Bang South East Asia Cup (MSC) 2018. Setelah itu, mereka pun tertarik untuk kembali menayangkan gelaran esports dan ajang terbesar Dota 2 di dunia pun (TI8) yang dipilih.
Peran KompasTV ini sebenarnya menarik karena Kompas adalah merek kedua tertua dari semua brand yang ada di sini (setelah BCA). Mereka juga berawal dari industri tua juga, media cetak. Karena itulah, jika brand tua ini saja tertarik untuk terjun ke esports, seharusnya mereka bisa membuat pemain lain yang lebih muda untuk ikut-ikutan.
6. XL Axiata
XL Axiata menjadi 1 lagi dari 3 pemain di industri telekomunikasi yang ada di daftar ini. Mereka sudah jadi sponsor organisasi esports Indonesia yang paling tua dan masih eksis sampai artikel ini ditulis, TEAMnxl>.
Tak hanya itu, bersama Garena, mereka memasukkan turnamen Arena of Valor (AoV) ke dalam rangkaian XL Axiata Digifest yang diklaim sebagai festival musik dan game pertama di Indonesia.
Mereka juga rutin kerja sama dengan Garena untuk memberikan berbagai bonus top-up untuk AoV.
7. BCA
Inilah brand tertua yang ada di sini karena BCA didirikan tahun 1957. Industrinya pun tua karena dari perbankan. Sayangnya, memang investasi dan penetrasi mereka ke esports mungkin masih bisa dibilang kurang agresif (mengingat sebesar apa BCA itu di Indonesia).
Pada SEACA 2018 kemarin, mereka mengadakan promo bersama Unipin untuk para pengguna yang top up menggunakan Sakuku. Jujur saja, saya pribadi penasaran akan sebesar apa jika BCA benar-benar terjun dan investasi besar-besaran ke esports. Kira-kira kapan ya?
8. Smartfren
Smartfren merupakan pemain ketiga dari industri telko yang sudah melek esports. Mereka pernah menjadi sponsor acara esports yang berbeda bersama salah satu EO esports Indonesia, World of Gaming (WOG), yang bertajuk WOG Goes to Campus.
Acara ini sedikit berbeda dengan kebanyakan acara esports lainnya karena bukan gelaran kompetitif, melainkan bersifat edukatif yang bergerak dari satu kampus ke kampus lainnya.
9. Kratingdaeng
Kratingdaeng adalah pemain pertama dari industri makanan dan minuman (F&B) yang menjadi sponsor utama gelaran kompetitif. Acara tersebut bernama Kratingdaeng Indonesia Esports Championship (IEC) yang digelar dari bulan Juli sampai September 2018.
Belum lama ini, Kratingdaeng juga mengumumkan bahwa mereka telah menjadi sponsor resmi untuk salah satu organisasi esports terbesar, RRQ.
10. Biznet
Masih seputar RRQ, Biznet yang memang punya kedekatan dengan organisasi besar tadi menjadi salah satu sponsor pertama mereka.
Biznet sendiri merupakan penyedia jaringan internet yang cukup dikenal baik untuk perkantoran di kota-kota besar. Bahkan hampir semua perusahaan-perusahaan terbesar (baik nasional ataupun internasional) di Jakarta menggunakan provider ini.
Mungkin juga karena hal itulah (karena sudah cukup dikenal di kalangan perkantoran), Biznet juga ingin merangkul pasar gaming yang memang berhubungan erat dengan penyedia jaringan internet.
11. Traveloka
Satu lagi startup unicorn asal Indonesia yang terjun ke esports. Meski memang tak segalak GoJek penetrasinya, Traveloka juga jadi salah satu sponsor tim esports yang sama dengan GoJek: EVOS Esports.
12. Good Day
Satu lagi pemain dari industri F&B yang ada di daftar kali ini. Good Day terjun ke esports dengan menjadi salah satu sponsor untuk organisasiElite 8 (sama dengan Telkomsel).
Elite 8 sendiri juga cukup menarik karena organisasi yang dipimpin oleh CEO muda, Heinrich Ramli, ini berhasil menggandeng sponsor-sponsor besar meski usianya yang relatif baru.
Sedangkan Good Day juga sudah beberapa kali turut mendukung gelaran esports seperti Point Blank National Championship (PBNC).
13. Torabika
Torabika juga sudah melek ke esports saat mereka menjadi sponsor untuk gelaran PINC 2018 (PUBG Mobile Indonesia National Championship).
PINC 2018 merupakan gelaran esports pertama untuk PUBG Mobile yang kualifikasinya digelar tatap muka alias “offline” di 12 kota yang berbeda. Sedangkan babak Grand Finalnya baru saja rampung diselenggarakan di Britama Arena (Mahaka Square), 21 Oktober 2018 kemarin.
14. Tiket.com
Buat yang belum tahu, Indonesia pernah satu kali (setidaknya sampai artikel ini ditulis) jadi tuan rumah ajang Minor Dota 2, yaitu GESC: Indonesia Minor yang digelar tanggal 15-16 Maret 2018.
Tiket.com adalah salah satu sponsor gelaran tersebut. Tiket.com sendiri adalah sebuah perusahaan yang head-to-head dengan Traveloka yang menyediakan tiket transportasi dan akomodasi.
15. Fruit Tea
Inilah brand terakhir yang ada di daftar ini. Namun Fruit Tea mungkin belum bisa dibilang sudah terjun ke esports secara langsung. Mereka baru berkolaborasi dengan Garena untuk AoV.
Meski demikian, kolaborasi promosi antara Garena dan AoV cukup menarik karena ada bonus in-game item di AoV yang bisa didapatkan saat membeli Fruit Tea di Indomaret ataupun Alfamart / Alfamidi.
–
Itu tadi 15 brand asal Indonesia yang sudah melirik ataupun terjun langsung jadi bagian dari ekosistem esports. Apakah daftar ini nanti akan bertambah besar di penghujung tahun 2019? Ada brand-brand yang terlewatkan di sini?
Dalam memperkenalkan layanannya, Smartfren memberikan promosi paket data yang dinamakan Super 4G Unlimited. Akan tetapi, masa promosi itu sampai saat ini sudah selesai. Oleh karenanya, Smartfren pun meluncurkan paket baru sebagai pengganti promosi mereka yang lama. Dan kali ini, Smartfren mengatakan bahwa paket lanjutannya bukan sebuah promosi.
Peluncuran paket terbaru Smartfren diadakan pada Livespace Lot 8 SCBD Jakarta pada tanggal 18 September 2018 lalu. Ada dua jenis paket yang diperkenalkan pada acara kali ini, yaitu Super 4G Unlimited (namanya masih menggunakan nama lama tetapi harganya berbeda) yang baru serta Super 4G Kuota.
Paket Super 4G Unlimited baru yang ditawarkan saat ini memiliki harga Rp. 65.000 dengan kuota per hari 1 GB (Naik harganya dari yang lama alias masa promosi). Paket ini berlaku untuk 30 hari, sehingga total kuota yang didapat adalah 30 GB. Setelah kuota habis, kecepatannya akan menurun. Paket yang kedua memiliki harga Rp. 100.000 dengan kuota 1,5 GB per hari.
Sedangkan untuk Paket Super 4G Kuota menawarkan kuota internet super besar dengan beragam pilihan harga, masing masing:
“Super 4G Kuota” 10 GB, Rp 30.000,-.
“Super 4G Kuota” 16 GB, Rp 40.000,-.
“Super 4G Kuota” 30 GB, Rp 60.000,-.
“Super 4G Kuota” 60 GB, Rp 100.000,-.
Super 4G Kuota akan hadir pertama kali dalam bentuk voucher. Nantinya, paket ini bakal tersedia melalui aplikasi Smartfren.
Berani menantang
Pada kesempatan terpisah, Djoko Tata Ibrahim, Deputy CEO Smartfren, mengatakan bahwa mereka berani menantang dominasi operator lain karena saat ini setiap smartphone yang diluncurkan di Indonesia sudah mendukung jaringan Smartfren.
Smartfren pun juga bakal memboyong iPhone Xs ke Indonesia. Smartfren berencana melakukan bundling kembali dengan ponsel asal Amerika tersebut. Smartfren juga tidak menepis bahwa mereka juga akan menggunakan eSIM.
Nasib Andromax?
Djoko Tata Ibrahim juga mengatakan bahwa mereka sudah menghentikan lini smartphone Andromax. Saat ini, pengguna Andromax masih bakal mendapatkan layanan servis dari Smartfren. Smartfren menghentikan smartphone Andromax dengan alasan yang sama, karena open market handset sudah mendukung jaringan mereka.
Untuk MiFi, Smartfren masih akan terus meluncurkan perangkat-perangkat baru di masa depan. Smartfren mengatakan bahwa saat ini perangkat MiFi masih merajai pasar dan masih menarik pelanggan untuk membeli.
Mifi juga merupakan solusi untuk pasar menengah ke bawah. Dan untuk mendukung hal tersebut, Smartfren juga membuat Super 4G Kuota untuk target pasar yang sama.
OpenSignal returns with State of Mobile Network Indonesia report for June 2018. The report provides an overview of the mobile network operators quality and quantity in Indonesia. Previously, in December 2017, Telkomsel led in almost every aspect. The difference is, Smarfren began to rise by winning the Overall Speed Download and Availability in 4G.
The methodology used by OpenSignal is a speedtest summary using its application within the period of February 1 – May 1, 2018, with 11.7 million time measurements by 1.2 million test equipment.
Telkomsel led the 4G Download Speed, 3G Download Speed, 4G Uploading Speed, 4G Latency, and 3G Latency. The average download speed on Telkomsel 4G network reaches 12.86 Mbps, 4.99 Mbps in 3G, and 7.26 Mbps in 4G Uploading Speed.
Smartfren on the other hand, for its network, is only for 4G and no longer accommodated 3G, has won two categories. Nevertheless, Smartfren’s Download Speed that reaches 9.83 Mbps should be appreciated, superior to XL Axiata which previously tailing Telkomsel.
The report shows that Indosat Ooredoo is the operator with the “worst” network quality. Indosat is in the bottom position for almost all categories. Its only “advantage” compared to Telkomsel is the 4G network percentage of the total network that reaches 70%. Smartfren as the winner in this category has recorded 92%, while Telkomsel is stagnant in the bottom of 69%.
In regional, OpenSignal tries to map the network quality and quantity in several cities with slightly different results. Although Telkomsel continues to dominate, Smarfren keeps making surprises, especially in Makassar and Surabaya.
– Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian
OpenSignal kembali menerbitkan laporan State of Mobile Networks Indonesia untuk bulan Juni 2018. Laporan ini memberikan gambaran tentang kualitas dan kuantitas jaringan operator seluler di Indonesia. Sebagaimana laporan sebelumnya di bulan Desember 2017, Telkomsel memimpin di hampir semua aspek. Bedanya kali ini Smartfren mulai menunjukkan tajinya dengan memenangkan kategori Kecepatan Pengunduhan Keseluruhan dan Ketersediaan Jaringan 4G.
Metodologi yang digunakan OpenSignal adalah rangkuman speedtest menggunakan aplikasi OpenSignal di periode 1 Februari – 1 Mei 2018 dengan pengukuran 11,7 juta kali dengan 1,2 juta alat uji.
Telkomsel menguasai kategori Kecepatan Pengunduhan 4G, Kecepatan Pengunduhan 3G, Kecepatan Pengunggahan 4G, Latency 4G, dan Latency 3G. Kecepatan rata-rata pengunduhan di jaringan 4G Telkomsel mencapai 12,86 Mbps, di jaringan 3G mencapai 4,99 Mbps, dan kecepatan pengunggahan 4G mencapai 7,26 Mbps.
Smartfren sendiri, karena jaringannya hanya untuk 4G dan tidak lagi mengakomodasi 3G, berhasil memenangkan dua kategori. Meskipun demikian, patut diapresiasi bahwa Kecepatan Pengunduhan 4G Smartfren mencapai 9,83 Mbps, lebih unggul dibanding XL Axiata yang sebelumnya membuntuti Telkomsel.
Laporan tersebut juga menunjukkan Indosat Ooredoo adalah operator dengan kualitas jaringan “terburuk”. Indosat berada di posisi bawah untuk hampir semua kategori. Satu-satunya “keunggulan” Indosat dibanding Telkomsel adalah persentase jaringan 4G dibandingkan total jaringan keseluruhan yang mencapai 70%. Smartfren sebagai pemenang kategori ini mencatatkan angka 92%, sedangkan Telkomsel masih stagnan berada di posisi paling bawah kategori ini dengan 69%.
Secara regional, OpenSignal mencoba memetakan kualitas dan kuantitas jaringan untuk sejumlah kota dengan hasil yang tak jauh berbeda. Meskipun Telkomsel terus mendominasi, Smartfren mulai memberikan kejutan, khususnya di kota Makassar dan Surabaya.
Menjalankan bisnis startup memang dekat dengan gaya kerja fleksibel. Bukan hanya soal kebiasaan harian dengan jam kerja dan suasana kantor yang santai saja, ada kalanya fleksibilitas tersebut menuntut founder untuk sering melakukan business traveling, oleh sebab usahanya yang konsisten berkembang. Bertemu klien, melakukan pendekatan dengan calon partner usaha, sampai meriset calon konsumen; itu sedikitnya gambaran task list di note smartphone mereka.
“Enak juga ya, bisa jalan-jalan sambil tetap dapat uang.” Anggapan ini sepertinya sudah umum dilontarkan orang-orang ketika melihat seorang business traveler. Pandangan tersebut mungkin saja valid, andai saja tambahan workload, penundaan jadwal keberangkatan, dan penurunan produktivitas tidak termasuk di dalam kegiatan business traveling.
Tantangan-tantangan tersebut sebenarnya dapat dihadapi, jika seorang startup founder bisa mengoptimalisasi dua hal: ruang di dalam tasnya dan device yang digunakannya.
Pastikan semuanya ringan dan nyaman
Yang perlu diingat adalah kamu bepergian bukan untuk berlibur sebagai backpacker. Jadi, kamu tidak perlu memenuhi tasmu dengan pakaian ganti yang bertumpuk. Manfaatkan ruang yang tersedia untuk seluruh device yang kamu perlukan; laptop, tablet, smartphone, MiFi, sampai external hard disk.
Karena banyak aspek yang harus diperhatikan oleh seorang startup founder, maka jangan sampai hal-hal kecil mengganggu pikiran mereka, seperti misalnya tas yang keberatan. Optimalisasi ruang dalam tas akan memastikan beban yang dibawa ringan dan nyaman.
Dorong kinerja dengan device unggulan
Bayangkan, seorang founder yang melakukan business traveling harus memikirkan setidaknya dua hal: bisnisnya dan perjalanannya. Dua hal ini pun sudah cukup menyita perhatian besar, dan jika tidak didukung device dan aplikasi unggulan, bukan tidak mungkin tantangan ini mengambil banyak ruang di kepala.
Jika sudah memutuskan untuk banyak melakukan business traveling, seorang founder harus segera menggunakan laptop dengan performa di atas rata-rata (setidaknya ditenagai Intel Core i7 misalnya), smartphone yang tahan banting (secara harfiah dan kiasan), dan MiFi berkecepatan tinggi.
Kombinasi di atas terhitung ideal bagi seorang startup founder dengan segudang pekerjaan rumah dan memerlukan segala sesuatunya cepat. Apalagi di zaman serba digital, MiFi seperti modem MiFi M5 diperlukan untuk menunjang kinerja. Desain yang ringkas dan kapasitas baterai besar (3250 mAh) adalah pengalaman yang menyenangkan dari sebuah MiFi, dan modem MiFi M5 memiliki itu. Selebihnya, gratis kuota Internet 150 GB tentu cukup untuk membantu pekerjaan seorang founder yang sedang traveling, dengan banderol sebesar Rp 999.000.
“Kemewahan” dari penggunaan gadget tersebut sudah sepatutnya dirasakan oleh para business traveler. Karena perjalanan yang mereka alami bukan hanya tentang mencari jati diri, tapi soal mewujudkan visi.
–
Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh Smartfren.
Industri smartphone mengalami perkembangan yang semakin pesat terutama di Indonesia. Jika mengacu pada data statistik APJII (Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia) tahun 2016, jumlah pengguna smartphone di Indonesia sebesar 63,1 juta pengguna atau 47,6%. Tidak hanya itu saja, mayoritas penduduk di Indonesia menggunakan smartphone untuk mengakses internet. Apalagi didukung dengan hadirnya smartphone dengan jaringan 4G.
Smartphone 4G menawarkan akses internet cepat yang mampu memberikan kemudahan bagi para penggunanya dalam berkomunikasi secara online serta meningkatkan kenyamanan dalam mengakses konten multimedia seperti permainan online hingga streaming musik maupun video.
Tentu saja para pengguna membutuhkan smartphone yang memiliki baterai tahan lama untuk melakukan aktivitas secara online melalui smartphone-nya. Apalagi, masyarakat Indonesia menghabiskan waktu sampai 5,5 jam per hari di hadapan smartphone.
Tidak membuat dompet terkuras, kini telah tersedia smartphone dengan harga di bawah satu juta rupiah dengan didukung spesifikasi yang memuaskan serta layanan #4Gterbaik tanpa takut baterai kehabisan. Karena Andromax baru saja meluncurkan produk terbarunya yaitu Andromax A2. Mau tau apa saja kelebihannya?
Baterai Berkapasitas Besar
Andromax A2 berkapasitas baterai besar 4000 mAh dengan pemakaian normal hingga 2 hari. Sehingga memungkinkan kamu dapat menonton video, mendengarkan musik dan menjalankan aplikasi lain lebih lama tanpa perlu khawatir baterai habis. Andromax A2 didukung teknologi fast charging yang memungkinkan kamu mengisi daya lebih cepat.
Dual Camera
Untuk menunjang kamu yang hobi selfie, Andromax A2 ini menyematkan kamera depan berukuran 5 MP FF Wide Angle dengan LED Flash. Kamera Andromax A2 juga disertai fitur smile shutter dan V-Gesture yang dapat mengambil gambar secara otomatis saat kamu tersenyum atau dengan gerakan jari. Serta fitur editing foto Beautify dan Photo Frame.
Perekam Video
Fitur video time lapse memungkinkan kamu untuk mengambil momen yang berdurasi panjang diubah menjadi video berdurasi singkat. Selain itu, kamu juga dapat merekam dengan efek yang dapat memperlambat gerakan dalam video melalui fitur slow motion.
Prosesor Quad Core 1.3 GHz
Kecepatan kerja Andromax A2 sangat mumpuni untuk menjalankan berbagai aplikasi yang ter-instal di dalamnya karena didukung dengan prosesor bertenaga 1.3 GHz Quad Core dan Android 7 Nougat.
Layar 4.5 Inci
Andromax A2 tampil dengan layar 4.5 inci sehingga nyaman untuk digenggam. Selain itu, Andromax A2 juga dilengkapi fitur smart screen sehingga kamu bisa membuka layar dan fitur-fitur favorit hanya dengan menyentuh layar membentuk pola tertentu.
Memory 1GB RAM + 8GB ROM
Andromax A2 memiliki memori internal 1GB RAM dan 8GB ROM memberikan kemudahan untuk mengunduh aplikasi yang diperlukan dan menyimpan berbagai data.
Dual On
Didukung dengan jaringan cepat, luas dan stabil Smartfren 4G LTE pada slot 1 dan GSM pada slot 2 yang aktif bersamaan memberikan kemudahan berkomunikasi. Andromax A2 juga didukung fitur VoLTE (Voice over LTE) dengan fungsi telepon tersambung dengan cepat, suara jernih kualitas HD serta video call yang mudah dan stabil.
Gimana? Kamu #BaruTahuKan kalau ada smartphone dengan harga terjangkau tetapi dilengkapi dengan fitur-fitur mumpuni seperti Andromax A2. Apalagi Andromax A2 memberikan bonus total 30GB paket internet 4G setahun. Untuk informasi lebih lanjut mengenai Andromax A2 ini, kamu dapat megunjungi website Smartfren di sini
–
Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh Smartfren.