Tag Archives: smartphone Android One

Nokia 2.4 dan Nokia 3.4 Diumumkan Bersama TWS Baru dan Sebuah Speaker Bluetooth

Sejak diambil alih lisensinya oleh HMD Global pada tahun 2016 lalu, Nokia telah menjadi brand yang sangat produktif di ranah smartphone Android, khususnya di kelas menengah ke bawah. Pandemi COVID-19 pun tidak menghalangi laju mereka. Baru-baru ini, mereka menyingkap dua smartphone anyar sekaligus: Nokia 2.4 dan Nokia 3.4.

Kita awali dari yang paling murah dulu, yakni Nokia 2.4 yang dijual dengan harga mulai 119 euro (± 2 jutaan rupiah). Ponsel ini mengemas layar 6,5 inci beresolusi HD+, dengan performa yang ditunjang oleh chipset MediaTek Helio P22, RAM 2 GB atau 3 GB, dan pilihan kapasitas penyimpanan internal 32 atau 64 GB.

Nokia 2.4

Nokia 2.4 mengemas sepasang kamera belakang, plus sebuah kamera selfie 5 megapixel. Namun yang lebih menarik adalah, Nokia turut menyematkan kapabilitas AI sehingga perangkat bisa mengaktifkan fitur-fitur seperti Night Mode atau Portrait Editor. Juga menarik adalah fakta bahwa ponsel ini sudah dibekali NFC.

Baterainya diklaim bisa tahan sampai dua hari pemakaian. Sepintas klaim ini terkesan terlalu ambisius, tapi cukup rasional jika melihat korelasi antara spesifikasi yang ditawarkan dengan modul baterai berkapasitas 4.500 mAh. Berhubung ini Nokia, pembaruan sistem operasi hingga dua tahun ke depan turut menjadi nilai jual utamanya, yang berarti ponsel ini siap di-update sampai Android 12.

Nokia 3.4

Beralih ke Nokia 3.4, semuanya sudah di-upgrade setidaknya satu level lebih tinggi. Cukup wajar mengingat banderol harganya memang sedikit lebih mahal di angka 159 euro (± 2,7 jutaan rupiah). Secara estetika, ia juga lebih memikat berkat lubang pada layar yang dihuni oleh kamera 8 megapixel.

Ukuran layarnya sendiri sedikit lebih kecil di angka 6,39 inci, tapi resolusinya sama-sama HD+. Urusan performa, Nokia 3.4 mengandalkan chipset Qualcomm Snapdragon 460, lengkap beserta RAM 3 GB atau 4 GB. Storage internalnya sendiri tersedia dalam dua ukuran, 32 GB atau 64 GB, dan seperti Nokia 2.4, ia juga mengemas slot microSD untuk keperluan ekspansi.

Di sektor kamera, Nokia 3.4 datang membawa tiga kamera belakang: kamera utama 13 megapixel, kamera ultra-wide 5 megapixel, dan depth sensor 2 megapixel. Baterainya punya kapasitas 4.000 mAh, dan perangkat juga hadir membawa NFC sebagai fitur standar. Satu kelebihan lain Nokia 3.4 dibanding Nokia 2.4 adalah, konektornya sudah USB-C.

Bersamaan dengan peluncuran dua smartphone baru ini, Nokia juga mengumumkan bahwa mereka akhirnya sudah mulai memasarkan Nokia 8.3, ponsel 5G yang mereka perkenalkan pertama kali pada bulan Maret lalu. Poin menarik dari presentasinya adalah, Nokia mengklaim ponsel ini mampu mencatatkan kecepatan koneksi internet yang lebih kencang ketimbang ponsel 5G lain meski sama-sama ditenagai chipset Snapdragon 765G.

TWS baru dan speaker Bluetooth berukuran mini

Nokia Power Earbuds Lite

Dalam kesempatan yang sama, Nokia turut memperkenalkan dua aksesori anyar yang cukup menarik. Yang pertama adalah Nokia Power Earbuds Lite, TWS anyar yang berukuran lebih ringkas dan lebih terjangkau daripada Nokia Power Earbuds.

Meski berukuran lebih kecil, TWS seharga 60 euro (± 1 jutaan rupiah) ini tetap punya daya tahan baterai yang cukup awet: sampai 5 jam dalam sekali pengisian, sedangkan charging case-nya siap menyuplai hingga 30 jam daya ekstra (total 35 jam). Kontrol sentuh pada sisi luar earpiece turut didukung, dan fisiknya secara keseluruhan tahan air dengan sertifikasi IPX7.

Nokia Portable Wireless Speaker

Untuk produk keduanya, Nokia Portable Wireless Speaker merupakan speaker Bluetooth 5.0 dengan wujud menyerupai Google Home Mini. Ukurannya benar-benar sangat ringkas, dengan diameter 86 mm dan tebal 50 mm, serta bobot hanya 160 gram. Harganya pun termasuk murah di angka 35 euro (± 600 ribuan rupiah).

Di dalamnya tersimpan driver berdiameter 43 mm, mikrofon, serta baterai yang bisa beroperasi hingga 4 jam penggunaan. Jika diperlukan, pengguna bisa menghubungkan dua unit yang sama untuk mendapatkan output stereo. Satu hal yang absen di sini adalah integrasi asisten virtual.

Sumber: HMD Global.

Nokia 2.3 Ramaikan Pasar Smartphone Budget dengan Kapabilitas AI dan Daya Baterai 2 Hari

HMD Global baru saja merilis smartphone baru untuk segmen budget, Nokia 2.3. Secara fisik, ponsel ini tampak cukup elegan berkat desainnya yang minimalis. HMD pun tak lupa dengan aspek ergonomi, dan itu diwujudkan lewat panel belakang yang bertekstur. Yang cukup unik, ia mengemas satu tombol khusus untuk memanggil Google Assistant.

Seperti yang bisa kita lihat, bezel yang mengapit layarnya masih cukup lebar meski ia telah mengadopsi notch. Layarnya sendiri merupakan panel 6,2 inci dengan resolusi 720p. Tidak ada sensor sidik jari di balik layarnya, begitu juga di panel belakangnya. Sebagai gantinya, kamera depan 5 megapixel f/2.4 miliknya justru mendukung fitur face unlock.

Di belakang, Nokia 2.3 mengemas sepasang kamera: 13 megapixel f/2.2, didampingi depth sensor 2 megapixel demi mewujudkan fitur portrait mode. HMD turut membanggakan keterlibatan AI dalam memaksimalkan kinerja kameranya, baik dalam hal menjepret secara terus-menerus untuk mengabadikan aksi cepat maupun memotret di kondisi minim cahaya (night mode).

Nokia 2.3

Urusan spesifikasi, Nokia 2.3 mengandalkan chipset MediaTek Helio A22, lengkap dengan RAM 2 GB dan storage internal 32 GB (plus slot microSD). Kapasitas baterainya cukup masif di angka 4.000 mAh, dan HMD pun mengklaim batera ini bisa tahan sampai 2 hari pemakaian. Sayang sekali tidak ada dukungan fast charging di sini.

Seperti halnya lineup Nokia lain, Nokia 2.3 termasuk dalam program Android One, dan ini berarti ia dijamin bakal terus menerima update versi Android terbaru sampai dua tahun ke depan. Secara default, Nokia 2.3 juga sudah menjalankan Android 10, lengkap dengan fitur Dark Mode dan lain sebagainya.

Di dataran Eropa, Nokia 2.3 bakal dipasarkan mulai pertengahan Desember ini seharga 109 euro. Pilihan warna yang tersedia ada tiga: Cyan Green, Sand, dan Charcoal.

Sumber: GSM Arena dan HMD Global.

Motorola One Action Adalah Smartphone Berjiwa Action Cam

Motorola punya smartphone baru yang cukup menarik. Lebih menarik lagi karena ia termasuk kategori budget. Dijuluki Motorola One Action, namanya merujuk pada kapabilitasnya yang mampu menggantikan peran sebuah action cam.

Kesamaannya dengan action cam bukanlah dari segi kualitas, melainkan fungsionalitas: One Action mengandalkan konfigurasi tiga kamera di belakang, dan satu di antaranya secara khusus didedikasikan untuk merekam video, berbekal kombinasi sensor 16 megapixel dan lensa f/2.2 dengan field of view seluas 117 derajat.

Motorola One Action

Yang istimewa, Motorola memutar posisi fisik sensor ini sebanyak 90 derajat, sehingga pengguna dapat merekam video landscape meski perangkat sedang digenggam dalam orientasi portrait. Berhubung kamera ini dikhususkan untuk merekam video, pengguna harus menggunakan dua kamera lainnya untuk menjepret foto.

Kedua kamera tersebut mencakup kamera 12 megapixel berlensa f/1.8, serta kamera 5 megapixel yang berperan sebagai depth sensor (untuk mewujudkan efek portrait dan bokeh). Beralih ke depan, ada kamera selfie 12 megapixel yang melubangi ujung kiri atas layarnya, sama seperti Motorola One Vision yang dirilis empat bulan silam.

Motorola One Action

Juga sama seperti One Vision adalah chipset yang digunakan: Samsung Exynos 9609, dibantu oleh RAM 4 GB, storage internal 128 GB (plus slot microSD), serta baterai berkapasitas 3.500 mAh. Layarnya sendiri merupakan panel IPS 6,3 inci beresolusi 2520 x 1080 pixel, dan keseluruhan fisiknya tahan air dengan sertifikasi IPX2.

Berhubung ini termasuk dalam program Android One, sistem operasi yang dijalankannya sudah pasti versi terbaru dari Android 9 Pie, tanpa modifikasi apapun. Motorola saat ini sudah memasarkan One Action di Brasil, Meksiko, dan beberapa negara di Eropa seharga 249 euro, atau sekitar Rp 3,9 juta.

Sumber: Android Authority dan The Verge.

Motorola One Vision Ramaikan Persaingan Kelas Menengah dengan Layar Hole Punch dan Kamera 48 Megapixel

Motorola One dan One Power yang dirilis tahun lalu banyak dikritik mengusung desain yang kelewat mirip seperti iPhone X. Untuk tahun ini, yang mereka jadikan sumber rujukan sepertinya adalah Samsung Galaxy S10, dan kemiripannya bisa kita lihat sendiri pada smartphone bernama Motorola One Vision berikut ini.

Label “One” pada namanya berarti perangkat ini termasuk dalam program Android One yang mengedepankan keunggulan sistem operasi Android ‘murni’, didampingi oleh spesifikasi kelas menengah ke bawah. Kendati demikian, status non-flagship rupanya tidak Motorola jadikan alasan untuk tidak menyematkan sejumlah fitur yang menarik.

Motorola One Vision

Seperti yang bisa kita lihat, daya tarik utama One Vision adalah layarnya. Motorola menjuluki dengan istilah CinemaVision, mengacu pada aspect ratio 21:9 (lebih panjang tapi lebih ramping dari biasanya) yang ideal untuk menikmati tayangan-tayangan sinematik.

Layarnya sendiri merupakan panel LCD 6,3 inci dengan resolusi 2520 x 1080 pixel. Menggantikan notch di layar adalah kamera depan 25 megapixel yang melubangi ujung kiri atas layarnya, sekali lagi mirip seperti yang Samsung terapkan pada lini Galaxy S10.

Beralih ke belakang, kamera utamanya malah lebih sakti lagi. Motorola memercayakan sensor 48 megapixel bikinan Samsung (kemungkinan besar yang diumumkan Samsung baru-baru ini). Apakah konsumen membutuhkan resolusi sebesar ini? Tentu tidak, itulah mengapa Motorola turut menyertakan fitur bernama Quad Pixel.

Sederhananya, fitur ini memungkinkan empat pixel individual untuk disatukan menjadi pixel tunggal berukuran besar (1,6 µm) yang lebih sensitif terhadap cahaya, sehingga noise pada hasil jepretan bisa diminimalkan. Hasil akhirnya memang cuma beresolusi 12 megapixel, tapi kualitasnya diyakini lebih bagus.

Motorola One Vision

Di samping Quad Pixel, Motorola juga tidak lupa menyertakan sejumlah fitur fotografi berbasis AI. Tentunya semua ini memerlukan otak yang cukup mumpuni, dan di sini Motorola kembali memercayakan kreasi Samsung, spesifiknya chipset Exynos 9609 beserta RAM berkapasitas 4 GB.

Lebih lanjut, One Vision mengandalkan storage internal sebesar 128 GB, akan tetapi konsumen dibebaskan memperluasnya via microSD hingga 512 GB lebih lagi. Urusan baterai, One Vision mengemas kapasitas 3.500 mAh, dan baterai ini pun telah mendukung fast charging.

Motorola One Vision saat ini sudah dipasarkan di Brasil sebelum menyusul ke sejumlah negara lain di kawasan Amerika Latin. Dalam beberapa bulan ke depan, Motorola juga berjanji bakal membawa ponsel seharga 299 euro ini ke sejumlah negara di Asia, meski tidak ada yang tahu apakah Indonesia juga termasuk sebagai salah satunya.

Sumber: Engadget dan Motorola.

Perbandingan Dukungan Service Center Smartphone Program Android One dari Evercoss, Mito dan Nexian

Smartphone program Android One saat ini sedang menjadi primadona baru. Ada tiga brand yang sudah menjajakan perangkatnya dalam program inisiasi Google tersebut, antara lain Evercoss One X, Mito Impact dan Nexian Journey 1.

Continue reading Perbandingan Dukungan Service Center Smartphone Program Android One dari Evercoss, Mito dan Nexian

Undangan Disebar, Apakah Google Akan Umumkan Perangkat Android One di Pertengahan September?

Sepanjang gelaran I/O Juli lalu ada beberapa hal yang sukses menarik perhatian jutaan pasang mata. Yang pertama adalah kemunculan Android L, kemudian ada Android Auto dan Android Wear. Tapi jangan lupakan pula sebuah program dari Google bernama Android One yang merupakan inisiasi mereka untuk menghadirkan referensi smartphone murah.

Continue reading Undangan Disebar, Apakah Google Akan Umumkan Perangkat Android One di Pertengahan September?