Ide kamera ganda yang dipionirkan oleh HTC lewat M8 belakangan kembali menjadi tren di kalangan produsen smartphone. Anda mungkin sudah menyaksikan sendiri rentetan pendaratan handset dual camera di Indonesia belum lama ini, dan kali ini giliran Infinix yang melakukannya lewat smartphone spesialis selfie ‘berjamaah’ dengan konsep avant-garde.
Di tanggal 3 Mei kemarin, perusahaan asal Hong Kong itu resmi meluncurkan Infinix S2 Pro di tanah air, sebuah smartphone yang didesain buat menyaingi produk selfie populer dari Vivo dan Oppo. Kamera depan S2 Pro dibekali dua sensor terpisah, namun kemahirannya bukan untuk menciptakan foto bokeh ataupun monokromatis, S2 Pro malah menjagokan lensa wide-angle-nya.
Berdasarkan penjelasan tim Infinix, S2 Pro dihadirkan ke Indonesia untuk memenuhi permintaan konsumen terhadap device penunjang swafoto yang memadai. Potensi pasarnya memang sangat besar, kabarnya ada 93 juta foto selfie diambil dan diunggah ke internet tiap hari. Kendalanya, kebanyakan dari hasil jepretan tersebut kurang memuaskan – latar belakang atau bahkan wajah teman Anda jadi terpotong. Solusi Infinix ialah melalui pemakaian lensa 135 derajat, yaitu lensa terluas di kamera smartphone yang tersedia saat ini.
Seperti smartphone berkamera ganda lain, Infinix S2 Pro mencoba mensimulasi cara manusia melihat. Mata kita mampu mendeteksi ruang yang luas dan selalu berupaya buat menangkap objek sebanyak mungkin (field of view horisontal 114 derajat, 60-70 derjat vertikal). Berkat lensa wide-angle di kamera depan, Anda tak perlu repot-repot lagi menggunakan monopod ataupun remote shutter Bluetooth demi mendapatkan jepretan terbaik.
Untuk menyajikan selfie dan wefie, Infinix S2 Pro mengusung perpaduan dari sensor 13-megapixel dan 8-megapixel 135 derajat fixed focus. Misi dari setting ini adalah buat merangkul objek foto sebanyak-banyaknya, baik Anda, kawan-kawan dan juga background. Menurut Infinix, detail background sangatlah penting karena biasanya pengguna melakukan self portrait di lokasi-lokasi yang sebetulnya ingin mereka pamerkan.
Masing-masing sensor di kamera depan mampu mengabadikan momen di resolusi 4160x3120p dan 3264x2448p. Saya belum mendapatkan info lengkap mengenai identitas sensor, namun ada probabilitas salah satu sensor yang dipakai di kamera depan bukanlah Sony CMOS. Infinix juga tampaknya tidak menggunakan kombinasi dari sensor RGB dan monokromatis.
Di sesi hands-on, saya tidak melihat keberadaan flash di sisi depan, tapi penggunaan dua sensor sangat membantu pemotretan di ruang temaram. Dan karena penggunaan lensa wide-angle, Anda harus memaklumi jika hasil gambar sedikit terdistorsi, di mana garis-garis lurus jadi terlihat melengkung. Untuk sementara, tim Infinix belum bisa memberi keterangan mengenai apakah mereka telah membekali S2 Pro dengan algoritma khusus buat meminimalisir efek distorsi.
Untuk kamera belakang, Infnix mengandalkan setup standar kategori mid-range: sensor 13-megapixel yang dibantu flash dual tone. Jika didukung pencahayaan memadai, kamera tersebut mampu menyuguhkan detail tinggi dan mereproduksi warna secara optimal, sangat pas jika Anda hobi meng-upload foto ke sosial media. Dan dengan sedikit utak-atik, Anda bahkan bisa menciptakan foto close-up dan bokeh menawan.
Infinix S2 Pro menghidangkan layar TFT 2.5D seluas 5,2-inci dengan resolusi 1280x720p. Device mengusung tubuh berkonstruksi unibody, dan uniknya, rancangan S2 Pro mengingatkan saya pada Xiaomi Redmi Note 4. Di sisi punggung, produsen menjejerkan modul lensa, LED dan sensor sidik jari yang bisa mudah dicapai oleh jari tengah dan telunjuk. Area pinggir sisi punggung sengaja dibuat melengkung untuk memberikan kesan ramping.
S2 Pro mempunyai dimensi 148,9×72,1x8mm dan berat 147-gram. Tubuhnya tersusun atas perpaduan material logam (sekitar 80 persen bagian punggung) dan plastik.
Di bagian muka, Anda dapat segera melihat rangkaian lensa kamera depan dan tiga tombol navigasi kapasitif yang diwakilkan oleh tiga titik di bawah layar. Selanjutnya, tombol volume diposisikan di kiri dan tombol power di kanan, di dekat di dekat tray kartu SIM. Port USB berada di bawah, di tengah rangkaian lubang speaker dan mic.
Smartphone diotaki oleh chip MediaTek MT6735, berisi prosesor octa-core Corex A53 1,3GHz dan GPU Mali T720 MP3, dibantu RAM 3GB dan ROM 32GB. Memori internal bisa diekspansi dengan membubuhkan kartu microSD, maksimal 128GB. Sebagai sumber tenaga S2 Pro, Infinix memanfaatkan unit baterai 3.000mAh. Device beroperasi di platform Android 6.0 Marshmallow.
Infinix berencana untuk menjual S2 Pro secara eksklusif di Lazada. Gerbang pre-order akan dibuka pada tanggal 8 hingga 16 Mei 2017, dan Anda bisa memilikinya cukup dengan mengeluarkan uang sebesar Rp 2,45 juta saja. Tersedia pilihan warna hitam, biru ‘topaz’, emas ‘champagne‘, dan pink.