Tahun lalu, sebuah startup bernama Light membuat gebrakan dengan memamerkan prototipe smartphone yang dilengkapi sembilan kamera. Meski sepintas terdengar kelewat ambisius, ide mereka pada akhirnya berhasil menarik perhatian Softbank sekaligus Leica untuk menjadi investor.
Terlepas dari itu, sampai sejauh ini kita masih bertanya-tanya apakah smartphone istimewa itu bakal digarap sendiri oleh Light, atau Light malah akan berperan sebagai pemasok teknologinya kepada pabrikan ponsel yang tertarik. Semuanya sudah terjawab sekarang, berkat pengumuman kemitraan antara Light dan Sony.
Sebelum Anda salah sangka, Sony yang dimaksud di sini bukanlah Sony Mobile, melainkan Sony Semiconductor Solutions yang selama ini memproduksi sensor kamera. Kemitraan ini sejatinya berarti Light bebas menggunakan sensor buatan Sony pada desain referensi bikinannya, sebelum akhirnya ditawarkan ke produsen smartphone yang tertarik merealisasikannya.
Jadi setidaknya sekarang sudah jelas: ketimbang merancang smartphone-nya sendiri, Light lebih memilih untuk menjadi pemasok teknologi multi-kamera ke produsen. Sistem multi-kamera itu sendiri merupakan perpaduan antara sekelompok sensor bikinan Sony dan teknologi computational photography racikan Light.
Kapan smartphone dengan lima atau sembilan kamera ini bisa terwujud masih merupakan tanda tanya besar. Sederet persiapan yang perlu diselesaikan Light (mencari investor, mencari mitra pemasok) sejatinya sudah terpenuhi, dan sekarang mungkin waktunya mereka untuk bergerilya meminang hati produsen-produsen smartphone.
Sumber: DPReview dan Globe Newswire.