Tag Archives: smartphone Razer

Tertarik Dengan Razer Phone? Simak Dulu Pendapat dari Mereka yang Sudah Mengujinya

12 tahun setelah berdiri, bulan November ini menandai langkah perdana Razer menyelami ranah penyediaan smartphone, sebuah segmen yang berpotensi menguntungkan sekaligus paling brutal. Demi memastikan penawaran mereka distingtif di mata konsumen, perusahaan pimpinan Min-Liang Tan itu mengklaim bahwa Razer Phone didesain secara khusus buat para ‘gamer hardcore‘.

Detail mengenai Razer Phone dibeberkan pada awal bulan ini, dan di sana, tersingkaplah komposisi hardware high-end serta pemanfaatan setup kamera ganda. Handset ini baru akan dilepas pada tanggal 17 November besok, tapi Razer sepertinya sudah mempersilakan sejumlah media teknologi ternama untuk menjajalnya. Dan jika kebetulan Anda punya rencana buat membelinya, tak ada salahnya menyimak review mereka terlebih dulu.

Alternatifnya, Anda bisa membaca rangkuman ulasan mereka di bawah ini:

GSMArena mengapresiasi upaya Razer meracik Razer Phone sebagai perangkat penunjang gaming, dengan harapan menembus pasar smartphone yang sudah jenuh berbekal mantra ‘dari gamer untuk gamer‘. Namun melihat secara luas, belum ada aspek yang membuatnya betul-betul spesial. Selain dari kesan gaming-nya, Razer Phone hanyalah perangkat flagship tahun 2017, tidak begitu berbeda dari punya kompetitor. (3.5/5 bintang)

Razer Phone 1

Cukup kontras dari GSMArena, ExpertReviews bilang bahwa Razer Phone merupakan smartphone yang mengubah segalanya. Desain perangkat ini mungkin masih belum bisa dibilang mutakhir, tetapi layar 120Hz dipadu komponen-komponen high-end di dalam memastikannya lebih istimewa dari perangkat-perangkat flagship lain di tahun 2017. Razer Phone sangat direkomendasikan bagi Anda mencari sesuatu yang unik. (4/5 bintang)

Razer Phone 3

Menurut Pocket-Lint, Razer Phone ialah smartphone ‘berdesain batu bata’ brilian dengan pengalaman pemakaian yang berbeda. Ia memang memiliki sejumlah kelemahan: daya tahan baterainya rendah, ukurannya terbilang besar, kemudian kameranya juga kurang mengesankan. Namun reviewer memuji kecanggihan hardware di dalam, performa speaker – diklaim yang terbaik di kelas smartphone, serta layar bersenjata refresh rate 120Hz. (4/5 bintang)

Razer Phone

Setelah menjajalnya selama beberapa hari, reviewer dari TomsGuide sendiri masih belum merasa yakin pada konsep gaming Razer Phone. Handset ini memiliki sejumlah kekurangan: kinerja kamera yang kurang memuaskan di kondisi temaram, ketiadaan port audio, layarnya tidak sejernih OLED, lalu baterainya kurang awet. Namun Razer Phone bisa menambal kekurangan itu dengan performa speaker dan panel Ultramotion 120Hz-nya. (7/10)

Razer Phone 4

Penilaian tertinggi terhadap Razer Phone diberikan oleh WCCFTech. Bagi sang reviewer, produk ini adalah sebuah langkah awal yang luar biasa dalam menciptakan smartphone Android khusus gamer. Pertimbangan terhadap keunggulan dan kekurangan hampir sama seperti media lain, tapi menurut WCCFTech, baterai 4.000mAh-nya mampu menjaga smartphone tetap aktif dalam waktu lama dan harganya juga lebih kompetitif dibanding device flagship para rival. (9.2/10)

Bocoran Info Singkap Canggihnya Spesifikasi Smartphone ‘Gaming’ Razer

Lewat posting Twitter di tanggal 11 Oktober silam, Razer menyingkap agenda untuk melakukan pengumuman besar di awal bulan November 2017. Rumor mengenai upaya perusahaan gaming gear terkenal itu dalam menciptakan perangkat bergerak sudah terdengar sepanjang tahun, dan akhirnya informasi tersebut dikonfirmasi langsung oleh sang CEO, Min-Liang Tan.

Rencananya, acara pengungkapan device ini akan dilakukan pada tanggal 1 November di kota London, dan bisa tonton live di situs Razer. Dengan mengonversikan waktu event tersebut ke WIB, live stream baru akan dimulai pada pukul 03:00 tanggal 2 November. Namun beberapa jam sebelum momen itu tiba, muncul-lah bocoran yang mengungkap penampilan smartphone Razer dari sisi depan beserta spesifikasinya.

Info tersebut muncul di situs retail smartphone ‘3G’ Inggris, ditangkap pengguna Reddit, dan dilaporkan oleh Phandroid. Meski hasil screenshot-nya tampak pixelated, Anda dapat melihat sendiri kesamaan desain dengan Robin – handset berkonsep cloud storage buatan Nextbit yang diakuisisi Razer pada bulan Januari 2017 kemarin.

Razer phone 2

Razer tampaknya mencoba mempertahankan identitas Robin, dan tetap mengusung arahan desain persegi dengan penempatan kamera depan yang sama. Lalu tiga tombol navigasi utama juga menjadi bagian dari layar. Bedanya, handset Razer itu memiliki display lebih luas, selebar 5,72-inci (versus 5,2-inci di Robin) dan memanfaatkan jenis panel IGZO (indium gallium zinc oxide) seperti yang digunakan keluarga notebook Blade Stealth.

Bagian display menyimpan performa luar biasa: punya refresh rate 120Hz dan tingkat color gamut yang tinggi layaknya layar laptop gaming. Selain itu, Razer membubuhkan sepasang speaker Dolby ATMOS dan amplifier tersertifikasi THX (perusahaan ini juga diakusisi Razer) di sisi depan.

Spesifikasi hardware-nya juga tak kalah mencengangkan. Razer membekali smartphone ini dengan RAM sebesar 8GB – dijanjikan sanggup menangani permainan paling berat sekalipun. Produsen memang belum mengabarkan jenis SoC yang dipilih sebagai otaknya, tapi laporan GFXBench menyebutkan Qualcomm Snapdragon 835 (dan resolusi layar 2560×1440). Handset ditenagai unit baterai 4.000mAh, yang didukung fitur Qualcomm Quick Charge 4+.

Untuk fotografi, Razer mengandalkan setup dual camera, terdiri dari sensor 12-megapixel dan lensa wide-angle f/1.75, dipadu sensor 13-megapixel serta lensa zoom f/2.6. Kamera tersebut dilengkapi fitur auto-focus dan flash LED.

Spesifikasi lebih lengkap, nama resmi dan harga dari smartphone ini kemungkinan besar akan Razer beberkan di eventunveiling besok pagi.

Via Engadget.

Razer Akan Ungkap Smartphone Gaming-nya Awal Bulan Depan?

Besarnya godaan mobile gaming mendorong para raksasa teknologi dari beragam bidang untuk turut berkecimpung di sana. Kita tahu Motorola mulai serius dengan ranah tersebut melalui penyediaan Moto Gamepad, dan bahkan produsen gaming gear seperti Razer pun secara terang-terangan menyampaikan niatan mereka untuk menggarap smartphone gaming.

Minggu lalu, Razer sempat memberikan sebuah teaser menarik. Tom Moss selaku senior vice president Razer memublikasikan fotonya bersama CEO Min-Liang Tan di Twitter. Jika diperhatian lebih teliti, sang CEO terlihat sedang mengantongi sebuah perangkat mungil dengan logo khas Razer di saku celanya. Hal tersebut mengindikasikan bahwa proyek pengembangan smartphone Razer pelan-pelan mulai rampung.

Smartphone Razer 2

Isyarat lain mengenai kesiapan Razer menginvasi segmen perangkat bergerak kembali muncul melalui Twitter resmi mereka. Di sana, perusahaan periferal gaming yang bermarkaskan di San Francisco itu mengungkap agenda untuk mengadakan ‘pengumuman terbesar’ pada tanggal 1 November. Ada besar kemungkinan, Razer akan memanfaatkan momen itu untuk memperkenalkan smartphone barunya.

Gelagat Razer untuk menciptakan smartphone-nya sendiri terlihat sejak mereka mengakuisisi Nextbit bulan Januari silam. Hal yang membuat smartphone Nextbit Robin berbeda adalah penawaran ‘storage tanpa batas’ berbekal cloud. Tapi jika smartphone Razer difokuskan pada gaming, maka produsen kemungkinan mencurahkan perhatian mereka pada komposisi hardware, layar dan penampilan khas gaming.

Sejauh ini, Razer sama sekali belum melepas detail apapun mengenai smartphone-nya, baik desain maupun spesifikasi. Satu hal yang mungkin bisa dipastikan ialah, perangkat tersebut mengusung kombinasi warna khas Razer: tubuh hitam dan hijau pada logo. Tentu saja, tak menutup kemungkinan produsen nantinya akan menyediakan pilihan warna lain.

Lalu jika smartphone itu memang ditujukan buat gamer hardcore, ada peluang penyajiannya sedikit berbeda dari perangkat bergerak biasa. Selain mampu menjalankan permainan-permainan mobile dengan grafis yang menawan, bayangkan jika device juga mampu men-stream konten gaming PC, sehingga Anda dapat menikmatinya sambil berbaring di sofa ruang keluarga.

Reuters sempat melaporkan bahwa Razer membutuhkan modal yang substansial untuk menapaki ranah mobile. Perusahaan memang belum mengonfirmasi  jumlahnya secara spesifik, namun Razer menyebutkan angka antara US$ 3 hingga US$ 5 miliar.

Min-Liang Tan tampak yakin dengan keputusan tersebut karena menurutnya, Razer sudah terbiasa mengusik industri teknologi sejak era notebook gaming generasi pertama.

Via 9to5Google.

CEO Min-Liang Tan Membenarkan Bahwa Razer Sedang Menggarap Smartphone Gaming

Ketertarikan Razer terhadap ranah gaming on-the-go sudah lama terlihat. Di CES 2011, perusahaan periferal gaming itu memperkenalkan purwarupa console portable Switchblade, disusul peluncuran tablet gaming Razer Edge di ajang yang sama dua tahun setelahnya. Namun keseriusan Razer dalam menyelami segmen ini baru benar-benar terlihat di awal 2017, saat mereka mengakuisisi Nextbit.

Di bulan Juli kemarin, muncul lagi sebuah info yang memperkuat rumor itu. Berdasarkan laporan narasumber terpercaya pada Bloomberg, Razer kabarnya tengah menggarap smartphone atau tablet khusus gamer hardcore. Dan akhirnya di minggu lalu, CEO Min-Liang Tan buka suara terkait desas-desus tersebut: kepada CNBC Managing Asia, ia mengonfirmasi bahwa memang benar Razer lagi mengembangkan perangkat bergerak spesialis gaming.

“Salah satu rumor terpanas terkait Razer adalah upaya pengembangan perangkat bergerak,” tutur Tan. “Dan saya hanya bisa bilang bahwa kami sedang mendesain sebuah perangkat portable yang dikhususkan bagi gamer serta fungsi hiburan. Kami berharap produk baru tersebut dapat mulai dipasarkan di penghujung tahun nanti.”

Meskipun Razer terlihat tidak berniat meninggalkan segmen periferal gaming, mobile sepertinya akan jadi fokus mereka selanjutnya. Perusahaan tersebut sudah lama mempertimbangkan buat masuk ke sana, dan mereka menyadari, ada banyak pengguna setia aksesori Razer yang ternyata juga antusias terhadap mobile gaming. Akhirnya, Tan dan timnya memutuskan untuk mengambil beberapa ‘langkah strategis’.

Min-Liang Tan mengungkapkan bagaimana Razer tidak segan untuk menginvestasikan modal besar buat melakukan riset dan pengembangan. Dan melihat reputasi mereka, brand ini cukup sering mengusik industri teknologi. Sang CEO menjelaskan, “Kami-lah yang pertama menciptakan laptop gaming sejati, kemudian kami juga telah menyediakan salah satu platform software terbesar untuk para gamer.”

Walau Tan belum mengabarkan secara rinci jumlah modal yang Razer perlukan untuk masuk ke ranah perangkat bergerak, ia mengonfirmasi nilainya ‘cukup substansial’. Via Reuters, Razer sempat menyampaikan bahwa mereka mempertimbangkan angka US$ 3 sampai US$ 5 miliar.

Kurang lebih separuh pemasukan dari penjualan produk gaming Razer berasal dari wilayah Amerika Serikat, tapi produsen juga punya rencana buat memperluas pengaruhnya di kawasan Tiongkok. Brand Razer sendiri sudah dikenal konsumen di negara itu lewat eSport, dan sejauh ini, mereka sangat sukses. Sebagai buktinya, perangkat-perangkat garapan Razer menjadi produk nomor satu di sejumlah marketplace seperti JD dan T-Mall.

Sumber: CNBC.

Indikasi Razer Sedang Menggarap Smartphone Semakin Kuat

Dalam wawancaranya bersama South China Morning Post di pembukaan Razer Store Hong Kong bulan lalu, CEO Min-liang Tan menuturkan keinginan Razer untuk menyediakan platform ideal buat tempat menikmati permainan-permainan mobile serta agenda ‘mengganggu pasar’. Hal ini memperkuat prediksi orang mengenai rencana Razer berkecimpung di ranah perangkat bergerak.

Anggapan tersebut mulai muncul setelah sang perusahaan periferal gaming ternama itu mengakuisi Nextbit, perusahaan startup dan produsen handset Robin, di akhir bulan Januari 2017 silam. Dan berdasarkan bocoran narasumber terpercaya pada Bloomberg belum lama ini, Razer dikonfirmasi sedang menggarap smartphone, didanai oleh pemasukan yang mereka dapatkan dari penjualan gaming gear.

Buat sekarang, detail mengenai produk masih sangat minim. Sang informan hanya bilang bahwa ‘Razer saat ini sedang mengembangkan perangkat bergerak yang ditujukan bagi gamer hardcore sebagai konsumen utama mereka’. Untuk melakukannya, Razer kabarnya membutuhkan modal antara US$ 3 sampai US$ US$ 5 miliar. Selanjutnya, device itu akan ‘didaftarkan’ pada bulan Oktober 2017 nanti.

Razer memanfaatkan toko pertama di Hong Kong sebagai lokasi pendaratan pertama, agar mereka bisa lebih leluasa melebarkan jaringnya di kawasan Tiongkok. Perusahaan ini melirik potensi pemasukan yang sangat besar di sana, nilainya mencapai US$ 25 miliar. Razer kini sudah mulai memasarkan produk-produk mereka lewat raksasa-raksasa eCommerce semisal JD.com dan Alibaba. Berbicara mengenai modal, Razer didukung oleh beberapa nama besar seperti Intel dan Temasek Holdings Pte.

Walaupun sangat potensial, belum ada tanda-tanda Razer ingin mengubah fokusnya ke produksi smartphone. Gaming gear masih jadi perhatian utama mereka, dan Razer baru memperoleh pencapaian penting: selama tiga tahun ke belakang ini, perusahaan berhasil menjual aksesori gaming dengan nilai total mencapai US$ 1 miliar.

Tak cuma aksesori gaming, Razer juga mensponsori lebih dari 300 atlet eSport, dan dikabarkan sedang membangun platform software yang bisa menyambungkan dan meluncurkan permainan untuk 35 juta user di komunitas Razer. Selain itu, tim tengah mengembangkan mata uang virtual bernama zGold buat mendukungnya.

Jika memang benar Razer berkeinginan untuk menggarap smartphone, langkah ini sama sekali tidak mengherankan. Kehadiran brand Razer di ranah mobile sudah pasti akan mencuri perhatian gamer, lalu kepopularitasan eSport di smartphone juga sedang meroket. Pertanyaannya, produk seperti apa yang akan Razer perkenalkan? Apakah handset kelas flagship, atau perangkat yang lebih terjangkau?

Gambar header: Razer Zone.