Tag Archives: snapdragon 662

[Review] Xiaomi Redmi 9T: Smartphone Android Spesifikasi Cukup Tinggi yang Murah

Jika kita berbicara mengenai merek Xiaomi pada kelas Redmi yang berada di bawah Redmi Note, tentu saja akan langsung tertuju pada harganya yang terjangkau. Apalagi saat ini, Xiaomi sudah mengeluarkan Redmi 9T yang memiliki harga terjangkau. Xiaomi juga sudah melengkapi perangkat yang satu ini dengan spesifikasi yang cukup tinggi di kelasnya. Seperti apa perangkat yang satu ini?

Smartphone Xiaomi Redmi 9T yang datang ke meja pengujian DailySocial memiliki warna abu-abu atau carbon grey. Melihat dari tata letak kamera secara keseluruhan, bentuknya sangat mirip dengan saudaranya yang bakal melepaskan diri dari Xiaomi, yaitu Poco M3. Redmi 9T seperti Poco M3 yang diubah backcase dengan ditambah sebuah kamera ultrawide.

Xiaomi Redmi 9T

Redmi 9T juga merupakan salah satu perangkat entry level pertama yang dibawa oleh Xiaomi untuk memiliki kamera dengan resolusi 48 MP. Sepertinya, modul kamera 48 MP sudah memiliki harga yang terjangkau karena resolusi tinggi seperti 64 MP dan 108 MP sudah mulai banyak digunakan pada perangkat mainstream. Setelah Redmi 9T dan Poco M3, sepertinya bakal banyak perangkat entry level yang akan menggunakan kamera dengan resolusi tinggi tersebut.

Spesifikasi yang dimiliki oleh Redmi 9T juga super mirip dengan Poco M3. Redmi 9T menggunakan Snapdragon 662 yang masih dipakai oleh perangkat-perangkat yang harganya lebih dari 2,8 juta rupiah. Xiaomi sendiri berani menjualnya pada harga Rp. 2.399.000. Spesifikasi lengkap dari perangkat yang saya dapatkan bisa dilihat pada tabel berikut ini

Xiaomi Redmi 9T
SoC Snapdragon 662
CPU 4 x 2.0 GHz Kryo 260 Gold + 4 x 1.8 GHz Kryo 260 Silver
GPU Adreno 610
RAM 6 GB
Internal 128 GB UFS 2.2
Layar 6,53 inci Waterdrop IPS 2340 x 1080 Gorilla Glass 3
Dimensi 162.3 x 77.3 x 9.6 mm
Bobot 198 gram
Baterai 6000 mAh
Kamera 48 MP / 12 MP utama, 8 MP Ultrawide, 2 MP Macro, 2 depth, 8 MP Selfie
OS Android 10 MIUI 12

Untuk hasil dari pantauan aplikasi, kali ini selain CPU-Z saya menggunakan DevCheck karena berhasil mendeteksi SoC dengan tepat

Redmi 9T juga mengisi kelas entry level dengan baterai yang sangat besar. Hal ini tentu saja membuat perangkat dengan layar full HD+ ini bakal bisa bertahan hingga dua hari. Ini juga merupakan salah satu nilai jual dari perangkat yang disebut dengan “Jawara baterai gede”.

Unboxing

Inilah yang bisa didapatkan didalam paket penjualan dari Xiaomi Redmi 9T. Xiaomi sendiri memasukkan charger dengan 22,5 watt untuk perangkat yang hanya mendukung 18 watt ini. Hal tersebut dikarenakan harga charger 22,5 watt sudah bisa diperoleh dengan lebih terjangkau dan bisa digunakan untuk mengisi baterai perangkat lain.

Xiaomi Redmi 9T - Unboxing

Desain

Desain bagian belakang dari Xiaomi Redmi 9T memang cukup berbeda dengan saudara-saudaranya. Pada case yang terbuat dari plastik tersebut terdapat logo tulisan Redmi dengan cukup besar. Hal ini mirip dengan Poco X2 Pro yang memiliki logo besar dibagian tengah. Namun pada Redmi, tulisan tersebut ada pada sisi kiri bawah.

Xiaomi Redmi 9T - Belakang

Layar Xiaomi Redmi 9T memiliki resolusi 2340×1080 yang sama dengan kakaknya, Redmi 9. Layar dengan jenis IPS ini sudah terlindungi dengan Gorilla Glass 3. Dengan resolusi dan kaca yang keras tersebut tentu saja membuat smartphone entry level ini terasa seperti kelas mainstream. Layarnya ini juga masih mendapatkan tambahan perlindungan berupa lapisan anti gores.

Pada layar ini pula, Xiaomi masih menggunakan desain waterdrop yang merupakan sebuah notch berukuran kecil. Hal ini berarti akan ditemukan sebuah lubang pada bagian kiri atas layar yang merupakan sebuah kamera untuk selfie. Desain seperti ini juga tidak memboroskan layar, karena di sekitar lubang kamera tersebut layarnya masih memberikan tampilan dan dapat disentuh.

Xiaomi Redmi 9T - Bawah

Desain penempatan kamera pada Xiaomi Redmi 9T juga dibuat dengan cukup cantik. Ada empat buah kamera pada bagian belakangnya dengan sebuah flash yang didesain pada sebuah kotak dengan dua warna yang berbeda. Kamera dengan resolusi 48 MP sendiri berada pada bagian tengahnya. Sedangkan kamera makro ditempatkan sendirian dan terlihat cukup mungil.

Pada bagian atasnya ditemukan sensor inframerah, port audio 3,5mm, microphone, dan speaker tambahan untuk menyajikan suara stereo. Volume naik dan turun serta tombol power diletakkan pada sisi sebelah kanan. Dan pada bagian bawahnya terdapat slot USB-C, speaker, serta microphone utama. Slot nano SIM serta microSD (tiga slot) terletak pada bagian kirinya.

Xiaomi Redmi 9T - Kiri

Smartphone ini saya dapatkan dengan menggunakan MIUI 12.0.5 (bukan 12.5). Sistem operasinya sendiri masih menggunakan Android 10. Dengan menggunakan MIUI 12, bagi yang belum pernah merasakannya, feel-nya cukup berbeda dengan MIUI 11 karena terasa lebih responsif. Banyak pula feature yang ditawarkan seperti menghadirkan kembali app drawer serta pusat notifikasi yang dibedakan dengan quick menu-nya.

Xiaomi Redmi 9T - Kanan

Jaringan

Xiaomi Redmi 9T menggunakan SoC yang ditujukan untuk perangkat pada kelas mainstreamSystem on Chip ini sendiri menggunakan modem X11 yang sudah masuk dalam Catergory 13. Modem ini telah mendukung Carrier Aggregation hingga 2 koneksi. Secara teoritis, kecepatan download dari modem ini bisa mencapai hinggai 390 Mbps.

Xiaomi Redmi 9T - Atas

Smartphone ini sudah mendukung bandwidth 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 20, 28, 38, 40, dan 41 untuk jaringan 4G. Tentunya, kanal jaringan ini sudah mendukung semua yang digunakan oleh operator seluler di Indonesia. Modemnya sendiri sudah mendukung jaringan WiFi 5 GHz dengan 802.11ac dan tentunya akan cukup kencang saat melakukan transfer data secara nirkabel.

Kamera: 48 Megapiksel di kelas entry level

Xiaomi kembali memukau dengan menghadirkan sensor 48 MP di kelas entry level. Xiaomi kembali menggunakan ISOCELL GM1 yang akan mengambil gambar dengan lebih baik saat teknologi TetraCell-nya digunakan. 48 MP sendiri bisa mengambil gambar dengan baik saat cahaya yang ada cukup baik. Akan tetapi, saya sendiri menyarankan untuk pengambilan gambar di 12 MP karena akan memperbesar dimensi sensornya.

Xiaomi Redmi 9T - Kamera

Gambar yang dihasilkan oleh kamera dari Xiaomi Redmi 9T memang terlihat cukup baik. Akan tetapi, seringkali dynamic range dari kameranya terlihat sedikit berantakan saat cahayanya cukup kuat. Namun untuk urusan noise dan ketajaman gambar, sepertinya bisa dibilang Xiaomi Redmi 9T masih yang terbaik di kelas entry level.

Akan tetapi saat pencahayaannya buruk seperti pada malam hari, jangan sekali-sekali mengambil gambar tanpa bantuan LED flash-nya. Sayangnya, mode malam pada perangkat yang satu ini menghasilkan gambar yang kurang baik. Padahal jika diambil dengan mode manual, smartphone ini bisa menghasilkan gambar yang cukup baik saat malam hari. Semoga saja Xiaomi membenahi algoritma mode malamnya agar perangkat ini bisa mengambil gambar dengan lebih baik.

Kamera selfie pada smartphone ini juga bisa menghasilkan gambar yang lumayan. Walaupun begitu, gambarnya masih menghasilkan noise yang cukup terlihat pada bagian yang gelap. Tingkat ketajamannya juga cukup baik walaupun detail yang ada tidak semua tertangkap dengan jelas. Walaupun begitu, hasilnya masih bisa digunakan saat mengambil momen tertentu.

Kamera makro yang ada hanya memiliki resolusi 2 MP saja. Seperti kebanyakan smartphone yang ada di pasaran, hasilnya sedikit kurang memuaskan.  Walaupun begitu, hasilnya masih bisa digunakan untuk beberapa kebutuhan pengambilan gambar.

Lalu bagaimana dengan resolusi 48 MP-nya? Apakah cuman gimmick saja? well, bisa bilang iya dan tidak. Iya karena memang resolusi ini tidak bisa digunakan sewaktu-waktu dan hasilnya juga tidak sebaik pada saat menggunakan 12 MP. Tidak karena ada saatnya di mana kita bisa mengambil detail gambar lebih baik dari saat menggunakan 12 MP. Berikut adalah gambar asli dan hasil crop-nya.

Pengujian

Menggunakan cip Qualcomm Snapdragon 662 membuat perangkat ini memiliki prosesor Qualcomm Kryo 260 Gold dan Silver. Kryo 260 Gold dibuat dengan basis Cortex A-73 dan Kryo 260 Silver dibuat dengan basis Cortex A53. Dengan masing-masing cluster menggunakan 4 inti prosesor, membuatnya bisa diandalkan dalam berbagai skenario pemakaian, termasuk bermain dan bekerja sehari-hari.

Menguji untuk bermain

Menggunakan Xiaomi Redmi 9T untuk bermain memang cukup menyenangkan. Apalagi, harga dari perangkat ini dibuat cukup terjangkau oleh Xiaomi. Namun, kinerja gaming dari kakaknya, yaitu Redmi 9 masih lebih baik karena menggunakan prosesor yang lebih baru, yaitu Cortex A75 dan A55.

Dalam menguji perangkat ini untuk bermain, saya menggunakan dua buah game yang saat ini sedang ramai diperbincangkan. Kedua game tersebut adalah Genshin Impact dan PUBG Mobile. Oleh karena beratnya grafis dari kedua game ini untuk dijalankan oleh Snapdragon 662, saya menggunakan setting paling rendah dengan frame rate yang paling tinggi yang bisa disajikan oleh game tersebut.

Berikut adalah grafik perolehan frame rate dari kedua game tersebut. Data frame rate saya ambil dengan menggunakan aplikasi GameBench.

Pada PUBG Mobile, saya mendapatkan rata-rata frame rate-nya adalah 30 fps. Pada angka ini, sebagian para pemain bisa bermain tanpa harus merasa pusing. Akan tetapi berbeda dengan Genshin Impact yang mendapatkan rata-rata 27 fps pada setting lowest. Sebagian para pemain mungkin bisa menerima frame rate seperti itu, namun memang cukup terlihat lag yang tercipta karena keterbatasan spesifikasi.

Untuk bekerja

Saat digunakan untuk bekerja, smartphone ini tidak terasa memiliki masalah sama sekali. Trello, Slack, GMail, Whatsapp, Facebook, serta Chrome dapat saya jalankan dengan mulus tanpa hambatan. Saat mengetik dengan menggunakan keyboard bawaan juga tidak ada masalah sama sekali.

Saya juga menggunakan perangkat ini untuk keperluan pengiriman video tugas sekolah anak. Melakukan transcoding pada perangkat yang satu ini memang memakan waktu sedikit lebih lama, namun hasil yang didapat tidak akan memiliki masalah. Mengedit pada smartphone ini juga cukup nyaman, walaupun waktu rendering video akan memakan waktu yang sedikit lama.

Benchmarking

Untuk benchmarking, saya menghadirkan kembali Redmi 9 yang pernah memiliki harga yang kurang lebih sama. Saya juga menghadirkan Redmi 9C yang menggunakan Mediatek Helio G35 untuk memperlihatkan seberapa jauh kinerja dari kedua chipset ini yang harganya terpaut tidak terlalu jauh.

Uji baterai 6000 mAh

Sudah tidak dipungkiri lagi bahwa pengujian baterai memakan waktu yang cukup panjang. Apalagi dengan Redmi 9T yang memiliki kapasitas sebesar 6000 mAh. Perangkat ini sendiri sudah menggunakan layar FHD+ yang sedikit lebih boros dibandingkan dengan layar HD+ yang biasa digunakan pada smartphone di kelas entry level.

Dengan menggunakan video MP4 dengan resolusi 1080p yang diputar secara terus menerus, Redmi 9T bisa bertahan hingga 17 jam 13 menit. Namun saat digunakan untuk bermain, tentu saja tidak akan bertahan sampai waktu tersebut.  Pengisian baterainya sendiri akan memakan waktu kurang lebih dua setengah jam dari benar-benar habis hingga penuh.

Verdict

Mencari smartphone dengan harga yang murah tentu saja sejalan dengan spesifikasi yang rendah pula yang didapatkan. Namun hal tersebut mungkin berbeda dengan smartphone yang ditawarkan oleh Xiaomi pada tahun 2021 ini. Hal tersebut dibuktikan dengan Redmi 9T yang masuk pada kelas entry level.

Dengan menggunakan Qualcomm Snapdragon 662, Xiaomi Redmi 9T memiliki kinerja yang mumpuni untuk menjalankan game serta aplikasi-aplikasi untuk pekerjaan. Memiliki baterai 6000 mAh berarti menjamin bahwa smartphone ini bisa digunakan untuk apa saja tanpa harus mencari stop kontak selama satu hari penuh. Selain itu, layarnya yang sudah menggunakan Gorilla Glass 3 juga menjamin perangkat ini akan jauh dari masalah retak akibat terbentur.

Dengan menggunakan resolusi 48 MP, kamera pada perangkat ini memiliki teknologi yang bisa mengambil gambar dengan cukup baik. Namun, hal tersebut tentunya berlaku saat kondisi cahayanya sedang bagus. Hasilnya masih bisa diandalkan untuk mengambil momen apa pun.

Harga yang ditawarkan oleh Xiaomi untuk membeli Redmi 9T dengan spesifikasi yang saya dapatkan (6/128 GB) adalah Rp. 2.399.000. Xiaomi juga memiliki versi 4/64 GB yang memiliki harga lebih murah, yaitu Rp. 1.999.000. Hal ini tentu saja membuat mereka yang ingin memiliki smartphone entry level tidak harus menggunakan spesifikasi yang rendah.

Sparks

  • Kinerja mumpuni dengan Snapdragon 662
  • MIUI cukup responsif
  • Hasil kamera utama cukup bisa diandalkan
  • Harga yang sangat terjangkau dengan kinerja yang baik
  • Daya tahan baterai yang bagus berkat 6000 mAh
  • Quick Charge 3 yang bisa mengisi baterai 6000 mAh hanya 2,5 jam

Slacks

  • Hasil kamera malam kadang kurang baik
  • Kinerja gaming pas-pasan
  • Kinerja sedikit di bawah Redmi 9

Xiaomi Luncurkan Redmi 9T, Spesifikasi Mirip Poco M3 Ditambah Kamera Wide Angle

Xiaomi sekali lagi meluncurkan sebuah smartphone yang cukup merusak harga pasar. Setelah mengeluarkan Poco M3 yang ditujukan untuk pasar entry level, ternyata kali ini mereka kembali meluncurkannya untuk pasar yang sama. Perangkat yang diluncurkan tersebut adalah Xiaomi Redmi 9T.

Spesifikasi yang dimiliki oleh Redmi 9T ternyata mirip dengan saudaranya yang bakal melepaskan diri dari Xiaomi tersebut di Indonesia. Redmi 9 merupakan smartphone pertama membawa empat kamera pada harga di bawah dua juta rupiah. Redmi 9T ternyata yang pertama membawa kamera 48 MP pada segmen tersebut.

Xiaomi Redmi 9T - Combine-2-color-2

Perangkat yang satu ini juga menggunakan SoC Qualcomm Snapdragon 662. Selain itu, penggunaan UFS 2.1 dan 2.2 juga mirip dengan Poco M3. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel spesifikasi berikut ini

 

Xiaomi Redmi 9T
SoC Qualcomm Snapdragon 662
CPU 4×2.0 GHz Kryo 260 Gold +& 4×1.8 GHz Kryo 260 Silver
GPU Adreno 610
RAM 4 GB dan 8 GB LPDDR4X 1866 MHz
Internal 64 GB (UFS 2.1)  dan 128 GB (UFS 2.2)
Layar IPS 6.53″ 2340 x 1080 Gorilla Glass 3
Kamera 48MP/12MP Utama, 8 MP Ultrawide, 2 MP Makro, 2 MP bokeh, 8 MP Selfie
Kapasitas Baterai 6000 mAh
OS Android 10 dengan MIUI 12

Pada perangkat entry level ini, Xiaomi juga menyediakan charger dengan daya 22,5 watt. Menurut Alvin Tse, Country Director Xiaomi Indonesia, charger dengan daya tersebut sudah cukup terjangkau untuk dimasukkan ke dalam kotak penjualan dari Xiaomi Redmi 9T. Walaupun begitu, Redmi 9T masih bisa diisi hingga 18 watt.

Xiaomi Redmi 9T - 2

Xiaomi Redmi 9T bakal dijual dengan harga Rp. 1.999.000 untuk varian 4/64 GB dan Rp. 2.399.000 untuk varian 6/128 GB. Pada saat flash sale, Xiaomi memotong harganya Rp. 100.000. Penjualan perdananya akan dilaksanakan pada tanggal 24 Februari 2021 mulai pukul 10 pagi.

Lalu bedanya dengan Poco M3?

Dengan spesifikasi yang sangat mirip, dengan pembedanya adalah desain dan kamera ultrawide, Xiaomi Redmi 9T memang seperti Poco M3 yang berganti baju saja. Saya pun cukup penasaran untuk menanyakan apakah yang membedakan antara keduanya, dari segi pemasaran dan juga perangkatnya. Tentu saja hal ini akan membuat bingung bagi mereka yang akan membeli Poco M3 dan yang menunggu hadirnya Redmi 9T.

Alvin pun menjawab rasa penasaran saya. Pertama, Poco nantinya bakal menjadi sebuah merek yang independent dan terpisah dari Xiaomi. Hal ini juga bisa dilihat dari bahasa desainnya di mana Redmi akan ditujukan untuk masyarakat umum dan Poco akan dipasarkan untuk para tech enthusiast. Selain itu, Redmi juga memiliki desain yang lebih ditujukan untuk umum dan Poco akan menggunakan warna-warna tertentu seperti kuning pada Poco M3.

Alvin

Poco juga nantinya akan lebih difokuskan untuk memiliki performa yang lebih baik pada rentang harga yang dimilikinya. Redmi akan memberikan semua fitur yang seimbang pada rentang harga tersebut. Untuk kali ini, perbedaannya memang pada tiga kamera pada Poco M3 dan empat kamera pada Redmi 9T. Selain itu, MIUI untuk Poco juga cukup berbeda dengan pure MIUI pada Redmi.

Jika dibandingkan dengan Redmi 9, keduanya memiliki prosesor yang berbeda. Kameranya juga memiliki resolusi 13 MP saja. Jika memang menginginkan harga yang sedikit lebih murah, konsumen masih bisa memilih Xiaomi Redmi 9 untuk dijadikan pilihannya. Namun jika ingin menggunakan kamera dengan resolusi yang tinggi, Redmi 9T menjadi solusinya.

Xiaomi Luncurkan POCO M3: Serang Pasar Entry Level

Xiaomi membuka tahun 2021 ini dengan meluncurkan sebuah produk smartphone baru. Smartphone yang diluncurkan kali ini menyasar pada pangsa pasar pemula atau entry level, melengkapi Poco X3 NFC untuk mainstream dan juga Poco X2 Pro untuk flagship-nya. Nama perangkat baru tersebut adalah Poco M3.

Poco M3 Launch 1

Sama seperti kedua saudaranya, Poco M3 juga dilengkapi dengan spesifikasi yang tinggi. Poco adalah yang pertama membawa chipset baru dari Qualcomm yang biasa digunakan pada perangkat mainstream, yaitu Snapdragon 662. Selain itu khusus untuk wilayah Indonesia, Alvin Tse selaku Country Director Xiaomi Indonesia mengatakan bahwa mereka membawa Poco M3 versi RAM 6 GB. Hal itu dikarenakan kapasitas RAM yang besar menjadi favorit di Indonesia.

Pada sisi kamera, di perangkat Poco M3 sudah terbenam kamera dengan resolusi 48 MP. Dari informasi yang saya dapatkan, Poco M3 menggunakan sensor kamera buatan Samsung dengan ISOCELL GM1. Tentunya hal ini merupakan yang pertama dan satu-satunya perangkat dengan sensor tersebut di kelas entry level. Baterai yang terpasang juga memiliki kapasitas yang sangat besar, yaitu 6000 mAh.

Poco M3 Launch Blue

Spesifikasi dari Poco M3 yang diluncurkan pada tanggal 21 Januari 2021 melalui kanal Youtube adalah sebagai berikut

Poco M3
SoC Qualcomm Snapdragon 662
CPU 4×2.0 GHz Kryo 260 Gold +& 4×1.8 GHz Kryo 260 Silver
GPU Adreno 610
RAM 4 GB dan 8 GB LPDDR4X 1866 MHz
Internal 64 GB (UFS 2.1)  dan 128 GB (UFS 2.2)
Layar IPS 6.53″ 2340 x 1080 Gorilla Glass 3
Kamera 48MP/12MP Utama, 2 MP Makro, 2 MP bokeh, 8 MP Selfie
Kapasitas Baterai 6000 mAh
OS Android 10 dengan MIUI 12

Poco M3 mungkin juga yang pertama membawa WiFi 802.11 AC di mana mendukung kanal 5 GHz. Selain itu, penyimpanan internalnya juga menggunakan UFS 2.1 dan UFS 2.2, di mana pada kelas entry level biasanya hanya menggunakan eMMC. Perangkat ini juga sudah menggunakan USB-C sebagai konektor pengisi dayanya dengan kemampuan untuk diisi pada 18 watt.

Poco M3 Launch Black

Poco M3 akan dijual dengan harga Rp. 1.899.000 untuk varian 4/64 GB dan Rp. 2.299.000 untuk varian 6/128 GB. Pada saat flash sale, Xiaomi memotong harganya Rp. 100.000. Penjualan perdananya akan dilaksanakan pada tanggal 26 Januari 2021 mulai pukul 10 pagi.

Poco M3 vs Redmi 9?

Jika berbicara mengenai Entry Level Killer, tentu saja hal ini juga berbicara mengenai perangkat Xiaomi lainnya yang ada pada kelas tersebut. Sebut saja Redmi 9 yang memiliki harga mirip dengan Poco M3, namun dengan spesifikasi yang ada di bawahnya. Lalu bagaimana Xiaomi menyikapi hal tersebut?

Poco M3 Launch Front

Pertanyaan saya pun dijawab oleh Poco Indonesia. POCO M3 dan Redmi 9 meski sama-sama ada di segmen entry-level, namun mempunyai segmentasi yang berbeda. POCO M3 hadir untuk menjawab pengguna yang mengikuti perkembangan teknologi, menggunakan smartphone untuk mendukung keseharian, dan paham tentang fitur teknologi yang benar-benar dibutuhkan dari sebuah smartphone. Sedangkan Redmi hadir untuk memberikan pengalaman menyeluruh kepada pengguna dari sisi fungsi, daya tahan, spesifikasi, dan kualitas.

Poco M3 vs Poco X3 NFC?

Tidak dibisa dipungkiri bahwa penjualan Poco X3 NFC sangat sukses di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dengan masih banyaknya permintaan pasar terhadap perangkat mainstream tersebut. Lalu, apakah Poco M3 akan menjadi ghoib mengingat pabrik yang bekerja sama dengan Xiaomi masih harus menggenjot produksi Poco X3 NFC?

Alvin mengatakan bahwa mereka sadar bahwa minat dan antusiasme POCO Fans atas produk ini sangat melimpah. Mereka pun telah bekerja sama dengan platform e-commerce sebagai channel penjualan resmi yakni Lazada dan Akulaku di samping mi.com. Xiaomi akan berusaha untuk menyediakan Poco M3 ke tangan POCO Fans yang sudah lama menantikan produk ini.

Poco M3 Launch 2

Pada media sosial, Alvin juga menyatakan siap pada penjualan perdana dari Poco M3. Dia mengatakan bahwa pada tanggal 26 Januari 2021 nanti, Poco M3 akan tersedia sebanyak 40.000 unit sebagai pembuka. Semoga saja, penjualan Poco M3 tidak lagi menjadi ghoib.