Tag Archives: Snapdragon 678

[Review] Redmi Note 10: Harga Terjangkau dengan Spesifikasi Lengkap dan Snapdragon 678

Xiaomi kembali meluncurkan smartphone generasi terbaru dari kelas Redmi Note-nya. Kelas ini sendiri merupakan seri mainstream yang dimiliki oleh Xiaomi. Smartphone yang dimaksud adalah Xiaomi Redmi Note 10. Perangkat ini sendiri digadang sebagai “Jawaranya AMOLED”, di mana menggunakan layar dengan rasio kontras 4,5 juta berbanding 1 tersebut.

Saat datang ke meja pengujian DailySocial, saya langsung mencari spesifikasi apa saja yang digunakan. Hal pertama yang pasti adalah Xiaomi Redmi Note 10 merupakan perangkat pertama yang ada di Indonesia yang menggunakan SoC Snapdragon 678, yang merupakan versi dengan clock CPU lebih tinggi dari Snapdragon 675. Clock GPU yang digunakan, walau sama-sama Adreno 612, juga cukup berbeda antara keduanya. Hal ini membuat Snapdragon 678 memiliki kinerja yang sedikit lebih tinggi.

Xiaomi juga telah menggunakan penyimpanan internal dengan teknologi UFS 2.2. Hal yang memang masih jarang ditemukan pada rentang harganya karena kebanyakan masih menggunakan eMMC. Selain itu, perangkat ini juga menggunakan charger dengan daya 33 watt yang tentunya akan mengisi baterai yang ada dengan cepat.

Spesifikasi lengkap dari Xiaomi Redmi Note 10 yang saya dapatkan adalah sebagai berikut

Redmi Note 10
SoC Snapdragon 678
CPU 2×2.2 GHz Kryo 460 Gold + 6×1.8 GHz Kryo 460 Silver
GPU Adreno 612 – 800 MHz
RAM 4 GB LPDDR4x
Internal 64 GB UFS 2.2
Layar 6,43 inci Super AMOLED 2400 x 1080
Dimensi 160.46 x 74.5 x 8.29 mm
Bobot 178.8 gram
Baterai 5000 mAh dengan pengisian 33 watt
Kamera 48 MP / 12 MP utama, 8 MP Ultrawide, 2 MP Macro, 2 MP Depth, 13 MP Selfie
OS Android 11 MIUI 12

Untuk hasil dari CPU-Z dan Sensorbox adalah sebagai berikut

Oleh karena ini merupakan chipset baru, semua aplikasi pendeteksi akan mengenali SoC-nya sebagai Snapdragon 675. Namun jika diperhatikan, clock CPU memang berbeda dengan Snapdragon 675. Pada cluster kinerja, clock-nya berbeda 200 MHz.

Unboxing

Inilah yang akan ditemukan pada paket penjualannya

Desain

Xiaomi memang dikenal dengan desain bagian belakangnya yang cukup berbeda antara satu dengan yang lainnya. Hal tersebut pula yang terdapat pada Xiaomi Redmi Note 10, di mana desain bagian kameranya berbeda dengan perangkat lainnya. Logo Redmi juga didesain lebih kecil, tidak seperti yang terdapat pada Redmi 9T. Warna yang saya dapatkan bernama Pebble White.

Layar Xiaomi Redmi Note 10 memiliki resolusi 2400×1080 pada layar dengan dimensi 6,43 inci ini. Dengan klaim gelar Jawaranya AMOLED, smartphone ini sudah menggunakan layar dengan jenis Super AMOLED dan dilindungi dengan Gorilla Glass 3. Xiaomi mengklaim bahwa layarnya memiliki rasio kontras 4.500.000:1 dan mendukung DCI-P3. Layarnya juga sudah mendapatkan tambahan lapisan anti gores langsung dari pabriknya.

Desain penempatan kamera pada Xiaomi Redmi Note 10 juga dibuat dengan cukup unik dan berbeda dari lainnya. Ada empat buah kamera pada bagian belakangnya dengan sebuah flash yang didesain pada sebuah kotak dengan dua warna yang berbeda. Kamera dengan resolusi 48 MP sendiri berada pada bagian atas. Sedangkan kamera ultrawide dan depth ditempatkan pada bagian tengah serta makro berada sendirian dibawahnya.

Pada bagian atasnya ditemukan sensor inframerah, microphone, dan speaker tambahan untuk menyajikan suara stereo. Volume naik dan turun serta tombol power yang juga merupakan pemindai sidik jari diletakkan pada sisi sebelah kanan. Dan pada bagian bawahnya terdapat slot USB-C, speaker, port audio 3,5mm, serta microphone utama. Slot nano SIM serta microSD (tiga slot) terletak pada bagian kirinya.

Smartphone ini saya dapatkan dengan menggunakan MIUI dengan versi 12.0.5. Sistem operasinya sendiri masih menggunakan Android 11. Saya sangat menyarankan Anda yang membeli perangkat ini untuk langsung melakukan upgrade firmware. Hal tersebut dikarenakan firmware bawaannya yang terasa sangat lag saat melakukan loading aplikasi dan bernavigasi.

Jaringan

Xiaomi Redmi Note 10 menggunakan SoC yang ditujukan untuk perangkat pada kelas mainstreamSystem on Chip ini sendiri menggunakan modem X12 yang sudah masuk dalam Catergory 12. Modem ini telah mendukung Carrier Aggregation hingga 2 koneksi. Secara teoritis, kecepatan download dari modem ini bisa mencapai hinggai 600 Mbps.

Smartphone ini sudah mendukung bandwidth 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 20, 28, 38, 40, dan 41 untuk jaringan 4G. Tentunya, kanal jaringan ini sudah mendukung semua yang digunakan oleh operator seluler di Indonesia. Modemnya sendiri sudah mendukung jaringan WiFi 5 GHz dengan 802.11ac dan tentunya akan cukup kencang saat melakukan transfer data secara nirkabel.

Kamera: Sepertinya 48 Megapiksel sudah menjadi standar

Xiaomi kembali menghadirkan sebuah smartphone pada harga dua jutaan yang memiliki kamera dengan resolusi 48 MP. Kali ini, Xiaomi menggunakan sensor buatan Sony dengan IM 582 yang memiliki teknologi quad bayer. Teknologi ini sendiri akan menggabungkan 4 pixel sekaligus dan menghasilkan gambar dengan resolusi 12 MP. 48 MP tentu saja hanya digunakan pada saat kondisi cahayanya sangat baik.

Pada saat kondisi cahayanya cukup, hasil kameranya memang terlihat cukup baik. Dynamic range pada kamera ini juga cukup lumayan bagus. Tingkat noise juga terjaga dengan baik. Sayangnya saat kondisi cahayanya kurang terang, gambar yang dihasilkan memang kurang bisa diandalkan, bahkan saat menggunakan night mode sekalipun.

Untuk kamera ultrawide, gambarnya memang tidak sebaik kamera utamanya. Walaupun begitu, kamera ini masih bisa digunakan untuk berfoto bersama keluarga, seperti pada momen lebaran.

 

Kamera selfie pada smartphone ini juga bisa menghasilkan gambar yang lumayan. Walaupun begitu, gambarnya masih menghasilkan noise yang cukup terlihat pada bagian yang gelap. Tingkat ketajamannya juga cukup baik walaupun detail yang ada tidak semua tertangkap dengan jelas.

Kamera makro yang ada hanya memiliki resolusi 2 MP saja. Seperti kebanyakan smartphone yang ada di pasaran, hasilnya sedikit kurang memuaskan.  Walaupun begitu, hasilnya masih bisa digunakan untuk beberapa kebutuhan pengambilan gambar yang mungkin bisa mengembangkan kreativitas para penggunanya.

Pengujian

Xiaomi Redmi Note 10 menggunakan chipset baru yang sebenarnya hanya ditingkatkan saja clock-nya. Snapdragon 678 memang perdana digunakan pada smartphone yang satu ini. Namun, terdapat kesamaan antara Snapdragon 678 dan Snapdragon 675 yang sudah digunakan oleh beberapa vendor dari sekitar dua tahun yang lalu.

Keduanya sama-sama menggunakan prosesor Kryo 460 Gold pada cluster performa yang merupakan Cortex A76 yang di-tweak. SD 678 memiliki clock 2,2 GHz dan SD 675 ada pada 2 GHz. Pada bagian cluster hemat daya, 6 inti prosesor Kryo 460 Silver yang merupakan turunan dari Cortex A55 memiliki clock 1,8 GHz pada SD 678 dan 1,7 pada SD 675. Perbedaan clock yang cukup kecil ini mungkin tidak akan terasa oleh mereka yang sudah menggunakan SD 675, namun akan menjadi sebuah lompatan kinerja yang cukup tinggi jika sebelumnya menggunakan Snapdragon seri 400.

Menguji untuk bermain

Sepertinya setiap smartphone saat ini pasti akan digunakan untuk bermain. Apalagi, saat ini hampir semua game dapat diperoleh dengan gratis melalui Google Play. Hal ini tentu saja tidak luput bagi para pengguna Xiaomi Redmi Note 10.

Dalam menguji perangkat ini untuk bermain, saya menggunakan dua buah game yang saat ini sedang ramai diperbincangkan. Kedua game tersebut adalah Genshin Impact dan PUBG Mobile. Oleh karena beratnya grafis dari kedua game ini untuk dijalankan oleh Snapdragon 678, saya menggunakan setting paling rendah dengan frame rate yang paling tinggi yang bisa disajikan oleh game tersebut.

Berikut adalah grafik perolehan frame rate dari kedua game tersebut. Data frame rate saya ambil dengan menggunakan aplikasi GameBench.

Saat pertama kali dijalankan, PUBG akan memilih resolusi HD pada frame rate High. Hasilnya, rata-rata frame rate yang didapatkan adalah 30 fps dan berjalan secara konstan. Hasilnya berbeda saat bermain Genshin Impact yang saya atur pada setting lowest dengan 60 fps. Sayangnya, smartphone ini hanya mampu berjalan pada frame rate yang cukup rendah, yaitu rata-rata hanya 23 fps saja.

Dengan frame rate tersebut, saya cukup terganggu saat bermain. Saya harus mengulang beberapa kali tugas-tugas yang diberikan pada game tersebut. Apalagi, saat menggunakan mode terbang pada game tersebut, saya kesulitan untuk mengendalikannya. Semoga saja hal ini dibenahi oleh Xiaomi, mengingat game ini sangat digemari oleh konsumen di Indonesia.

Untuk bekerja

Trello, Slack, GMail, Whatsapp, Facebook, serta Chrome merupakan ‘makanan’ saya sehari-hari dalam menggunakan sebuah smartphone. Dan aplikasi-aplikasi ini pun menjadi sebuah benchmark untuk sebuah perangkat baru. Hasilnya, saya bisa menggunakan aplikasi-aplikasi yang saya butuhkan tersebut dengan cukup lancar.

Kondisi WFH tentu saja membuat keuntungan tersendiri dalam menguji sebuah smartphone. Hal tersebut dikarenakan perangkat ini menjadi sebuah alat bantu untuk mengerjakan tugas sekolah anak yang membutuhkan perekaman dan editing video. Hasilnya, perangkat ini memang tidak terlalu kencang dalam melakukan editing ringan, namun masih bisa diandalkan.

Benchmarking

Pada pengujian kali ini, saya kembali menghadirkan chipset Snapdragon 675. Saya juga mengambil data dari perangkat Redmi 9 yang menggunakan Helio G80 serta Poco X3 NFC yang memakai SD 732G. Hal ini tentu saja untuk membandingkan seberapa kencang chipset terbaru dari Snapdragon yang digunakan pada Xiaomi Redmi Note 10.

Pada pengujian kali ini, saya tidak memasukkan Antutu 9. Hal tersebut dikarenakan sampai versi terbaru di akhir bulan April 2021, yaitu versi 9.0.5B tidak dapat jalan dengan baik pada Redmi Note 10. Program benchmark tersebut akan terus men-download versi lite dari Antutu 3D. Jadi, hasilnya tentu tidak valid.

Dapat dilihat bahwa Snapdragon 678 memang sedikit mengungguli Snapdragon 675. Hanya saja, rentang kinerja tersebut tidak akan terlalu terasa saat digunakan. Kinerjanya memang terpaut jauh jika dibandingkan dengan Snapdragon 732G yang memang memiliki spesifikasi yang cukup jauh lebih tinggi.

Uji baterai 5000 mAh

Sudah tidak dipungkiri lagi bahwa pengujian baterai memakan waktu yang cukup panjang. Apalagi dengan Redmi Note 10 yang memiliki kapasitas sebesar 5000 mAh. Perangkat ini sendiri sudah menggunakan layar FHD+ yang sedikit lebih boros dibandingkan dengan layar HD+ yang biasa digunakan pada smartphone di kelas entry level.

Dengan menggunakan video MP4 dengan resolusi 1080p yang diputar secara terus menerus, Redmi Note 10 bisa bertahan hingga 18 jam 19 menit. Namun saat digunakan untuk bermain, tentu saja tidak akan bertahan sampai waktu tersebut.  Pengisian baterainya sendiri akan memakan waktu kurang lebih 75 menit dari benar-benar habis hingga penuh.

Verdict

Sebuah perangkat pada rentang harga dua jutaan memang sepertinya memiliki spesifikasi yang tidak terlalu tinggi. Setidaknya hal tersebut bertahan sampai Xiaomi mengeluarkan perangkat barunya yang menggunakan peripheral kelas atas. Pada Redmi Note 10, Xiaomi ingin membuktikan bahwa perangkat terjangkau tidak harus memiliki spesifikasi yang rendah.

Kinerja yang ditawarkan oleh Xiaomi Redmi Note 10 memang cukup baik pada rentang harganya. Snapdragon 678 memang terasa membuat perangkat ini menjadi responsif, baik saat bekerja maupun menjalankan aplikasi hiburan dan game ringan. Baterai besarnya mampu membuat perangkat ini memiliki daya tahan lebih dari satu hari.

Dengan menggunakan resolusi 48 MP buatan Sony, kamera pada perangkat ini memiliki teknologi yang bisa mengambil gambar dengan cukup baik. Namun, hal tersebut tentunya berlaku saat kondisi cahayanya sedang bagus. Hasilnya masih bisa diandalkan untuk mengambil momen apa pun.

Xiaomi menjual Redmi Note 10 pada harga Rp. 2.499.000 dan hanya tersedia dalam satu varian saja, yaitu 4/64 GB. Dengan spesifikasi yang didapatkan dan harga yang dipatok, memang terlihat cukup terjangkau dan bahkan bisa dibilang murah. Akan tetapi, saya merasa bahwa Xiaomi seharusnya masih bisa melakukan tweaking yang lebih baik lagi agar perangkat ini lebih optimal.

Sparks

  • Menggunakan layar Super AMOLED pada harga dua jutaan
  • Daya tahan baterai yang panjang serta pengisian yang cepat
  • Kinerja cukup baik
  • Hasil kamera di siang hari cukup bagus
  • Speaker Stereo
  • Sertifikasi IP53

Slacks

  • Hasil kamera pada kondisi rendah cahaya tidak bagus
  • Kesulitan menjalankan game berat
  • Tanpa NFC

 

Xiaomi Luncurkan Keluarga Redmi Note 10: Pertama Gunakan AMOLED untuk Harga Terjangkau

Menjelang akhir kuartal pertama tahun 2021, Xiaomi kembali menghadirkan pembaruan smartphonenya. Kali ini, Xiaomi memperbarui kelas Redmi Note-nya yang ditujukan untuk pasar mainstream. Xiaomi pun mengadakan acara peluncuran pada tanggal 30 Maret 2021 yang disiarkan secara langsung melalui Youtube. Perangkat yang diluncurkan adalah Redmi Note 10 dan Redmi Note 10 Pro.

“Kami bangga dapat menghadirkan seri Redmi Note pertama dengan teknologi layar AMOLED serta kamera 108MP, menjadikannya pilihan yang sesuai bagi Mi Fans di Indonesia untuk kelas mid-range. Seri Redmi Note 10 merupakan kesempatan terbaik untuk memiliki smartphone dengan teknologi terbaik, termasuk pengguna seri Redmi Note sebelumnya,” jelas Country Director Xiaomi Indonesia Alvin Tse.

Redmi Note 10 Launch - Launch

Pada seri Redmi Note 10 ini, Xiaomi pertama kalinya menggunakan layar dengan jenis AMOLED untuk lini Redmi. Bahkan untuk Redmi Note 10 Pro, Xiaomi menggunakan layar jenis AMOLED yang memiliki refresh rate 120Hz. Layar dari kedua smartphone ini juga telah dilindungi Gorilla Glass, di mana Redmi Note 10 menggunakan Gorilla Glass 3 dan seri Pro-nya menggunakan Gorilla Glass 5.

Setelah diumumkan pertama kali pada seri Mi Note 10, Xiaomi kembali menyematkan sensor kamera 108 MP pada Redmi Note 10 Pro. Bedanya, Xiaomi kali ini menggunakan sensor ISOCELL HM2 yang memiliki teknologi Nonapixel. Teknologi ini sendiri menggabungkan 9 piksel menjadi satu agar hasil kameranya menjadi lebih baik.

Spesifikasi kedua perangkat dapat dilihat pada tabel berikut ini

Redmi Note 10 Redmi Note 10 Pro
SoC Qualcomm Snapdragon 678 Qualcomm Snapdragon732G
CPU 2 x 2.2 GHz Kryo 460 Gold + 6 x 1.7 GHz Kryo 460 Silver 2 x 2.3 GHz Kryo 470 Gold + 6 x 1.8 GHz Kryo 470 Silver
GPU Adreno 612 Adreno 618
RAM 4 GB 6 GB dan 8 GB
Internal 64 GB  (UFS 2.2) 64 GB dan 128 GB USF 2.2
Layar AMOLED 6.43″ 2400 x 1080 Gorilla Glass 3 AMOLED 6.67” 2400 x 1080 Gorilla Glass 5 120 Hz
Kamera 48MP/12MP Utama, 8 MP Ultrawide, 2 MP Makro, 2 MP bokeh, 13 MP Selfie 108MP/12MP Utama, 8 MP Ultrawide, 5 MP Makro, 2 MP bokeh, 16 MP Selfie
Kapasitas Baterai 5000 mAh 5020 mAh
OS Android 11 dengan MIUI 12 Android 11 dengan MIUI 12

Jika dilihat pada tabel di atas, Xiaomi Redmi Note 10 merupakan smartphone pertama di Indonesia yang menggunakan SoC Snapdragon 678. Untuk Redmi Note 10 Pro merupakan smartphone ke 2 dari Xiaomi yang menggunakan Snapdragon 732G setelah Poco X3 NFC. Xiaomi juga masih membenamkan NFC pada seri Pro-nya tersebut.

Redmi Note 10 Launch - Back

Xiaomi menjual Redmi Note 10 yang hanya memiliki satu varian tersebut dengan harga Rp. 2.499.000. Untuk Redmi Note 10 Pro, Xiaomi menjualnya dengan dua varian, yaitu 6/64 GB dan 8/128 GB. Harga untuk varian 6/64 GB adalah Rp. 3.599.000 dan untuk varian 8/128 adalah Rp. 3.999.000.

Redmi Note 10 Pro vs Mi Note 10 Pro

Keluarnya perangkat dengan nama Redmmi Note 10 Pro dari Xiaomi tentu saja bakal membingungkan. Pasalnya pada tahun 2020 yang lalu, Xiaomi sudah menelurkan sebuah perangkat flagship dengan nama Mi Note 10 Pro. Perbedaan nama keduanya hanya pada tiga huruf pertama. Saya pun tergelitik untuk menanyakan mana yang lebih bagus, karena kamera keduanya sama-sama memiliki 108 MP.

Sebagai informasi, Mi Note 10 Pro menggunakan sensor kamera Samsung ISOCELL HMX yang menggunakan teknologi Tetracell dan Redmi Note 10 Pro menggunakan ISOCELL HM2 yang menggunakan teknologi Nonapixel yang menggabungkan 9 piksel kecil menjadi sebuah piksel berukuran 2.1μm. Jadi, Mi Note 10 Pro akan menghasilkan gambar 27 MP dan Redmi Note 10 Pro memproduksi gambar 12 MP.

Redmi Note 10 Launch - Alvin

Alvin pun tersenyum pada saat saya menanyakan hal tersebut. Beliau mengatakan bahwa sebagai seorang country manager yang baik, tentu saja dia harus berkata bahwa keduanya sudah pasti bagus.

Untuk sebuah perangkat dengan kamera yang bagus, diperlukan kombinasi antara hardware dan software AI. Xiaomi sendiri memiliki ribuan insinyur yang menangani divisi kamera. Untuk Redmi Note 10 Pro sendiri memiliki beberapa keunggulan pada sisi kameranya karena Xiaomi memiliki banyak waktu untuk meningkatkan algoritma AI-nya.

Pada Redmi Note 10 Pro sendiri, kameranya memiliki beberapa keunggulan. Yang pertama adalah pixel binning 9-in-1 yang akan membuat sebuah piksel berukuran besar agar bisa menangkap lebih banyak cahaya. Keunggulan selanjutnya adalah Night Mode 2.0 yang bisa menangkap gambar lebih baik dan lebih tajam pada kondisi yang lebih gelap. Yang terakhir adalah Dual Native ISO yang akan mengambil gambar walaupun ada pancaran cahaya matahari yang langsung terkena lensa utama.

Qualcomm Umumkan Chipset Snapdragon 678 Mobile Platform

Chipset Snapdragon 6 series banyak ditemukan pada smartphone kelas menengah dengan harga terjangkau dan salah satu model SoC 4G LTE paling top ialah Snapdragon 675. Kini Qualcomm telah mengumumkan Snapdragon 678 Mobile Platform sebagai penerus Snapdragon 675 yang dirilis tahun 2018.

Snapdragon 678 ini bertujuan untuk menghadirkan peningkatan performa dengan kecepatan inti CPU Kryo 460 hingga 2,2GHz dan pengalaman hiburan yang imersif dengan peningkatan performa GPU Adreno 612. Serta, konektivitas lebih cepat dengan modem Snapdragon X12 LTE dan kemampuan fotografi yang lebih baik dengan Spectra 250L ISP.

Kami memiliki peran strategis untuk mendukung OEM dalam menghadirkan perangkat generasi berikutnya dengan fitur dan performa yang banyak dinantikan oleh konsumen. Snapdragon 678 menghadirkan kemampuan mobile yang banyak diminati untuk hiburan sehari-hari, dengan kecepatan luar biasa cepat melalui koneksi yang dapat diandalkan dan daya tahan baterai yang tahan lama untuk konsumen di seluruh dunia,” ungkap Kedar Kondap, Vice President, Product Management, Qualcomm Technologies, Inc.

Untuk spesifikasi lebih detail, SoC Snapdragon 678 ini masih dibangun pada teknologi proses 11nm. Dengan CPU octa-core Kryo 460 dan GPU Adreno 612, namun inti Cortex A76 meningkat dari 2,0GHz menjadi hingga 2,2GHz. Kombinasi tersebut mendorong proses rendering grafis yang lebih cepat, memungkinkan tampilan visual yang tajam dan nyata pada frame rate tinggi dengan frame drop minimum. Snapdragon 678 juga telah dioptimalkan untuk Unity, Messiah, NeoX, dan Unreal Engine 4.

Snapdragon 678 dirancang untuk menyediakan koneksi cepat bagi pengguna, bahkan di daerah padat, sehingga mereka dapat melakukan streaming video, serta menikmati navigasi dan lokasi yang akurat secara real-time. Berkat modem LTE Snapdragon X12 mendukung carrier aggregation yang mendorong kecepatan unggah dan unduh, masing-masing hingga 600 Mbps dan 150 Mbps ditambah waktu respons yang cepat. Koneksi ini juga mendukung semua mode seluler utama, ditambah dengan Licensed Assisted Access (LAA) untuk peningkatan kapasitas.

Kemampuan fotografi pada Snapdragon 678 juga meningkat berkat Spectra 250L ISP, yang mana mendukung tiga kamera sampai dengan 48MP dengan zero shutter lag dan mendukung kamera ganda hingga 16MP. Di samping itu, pengguna juga dapat merekam video 4K tanpa batas dengan fitur video seperti slo-mo, optical zoom 5x, dan portrait mode.