Microsoft akhirnya mengakui bahwa jejaring sosial bukanlah bisnis untuk semua orang. Meski perlu bertahun-tahun bagi FuseLabs – tim di balik Socl untuk mematangkan konsep Socl, namun pada akhirnya mereka mengibarkan bendera putih tanda menyerah. Per 15 Maret nanti, Socl akan resmi menutup layanannya setelah melalui perjuangan lima tahun mencoba menjadi rival bagi Facebook dan Twitter.
Socl pertama kali dibentuk pada tahun 2011 oleh sebuah tim kecil bernama FuseLabs yang merupakan bagian dari Microsoft. Lebih dari sekadar tempat bersosialisasi, Socl dipoles sedemikian rupa dengan memanfaatkan kekuatan mesin pencari Bing sekaligus memperkaya diri dengan konten-konten eksternal guna menciptakan komunitas yang unik.
Meski dibatasi hanya untuk para pelajar, Socl tetap dirilis ke publik pada tahun 2012. Sayang Socl tak mendapatkan tempat di hati pengguna, bahkan dikarenakan situasi yang dihadapi FuseLabs tak benar-benar berhasil membawa situs jejaring sosialnya itu keluar dari fase riset ke tingkat yang tahapan yang lebih serius.
Kini sebelum mencapai tempat yang dituju, perjalanan Socl harus dihentikan. Dalam pengumumannya, FuseLabs menyampaikan duka mendalamnya meski tak berniat membeberkan alasan di balik keputusannya itu. Dengan ini, maka Socl memperpanjang daftar jejaring sosial yang tutup setelah gagal mengesankan pengguna internet. Sebelumnya sejumlah nama besar juga sudah lebih dulu lempar handuk, antara lain Friendster, Orkut, MySpace, LiveJournal, Secret dan Vine. Tapi jika spekulasi banyak orang tak meleset, mungkin saja Google Plus segera mengikuti jejak Socl. Setuju?
Sumber berita FuseLabs.