Tag Archives: software development kit

Bekerja Sama dengan Microsoft, DJI Ingin Terus Mematangkan Lini Drone Komersialnya

Dominasi DJI di segmen consumer drone sudah tidak perlu kita ragukan lagi. Kendati demikian, DJI masih punya sejumlah pekerjaan rumah yang harus diselesaikan di segmen komersial, utamanya untuk memberikan opsi kustomisasi yang lebih lengkap bagi para konsumen.

Tantangan tersebut mereka coba selesaikan dengan bekerja sama dengan Microsoft. Kemitraan ini bakal berbuah pada SDK (software development kit) untuk Windows, sehingga komunitas developer bisa mengembangkan aplikasi yang terhubung langsung ke drone DJI.

SDK tersebut menjanjikan sejumlah kapabilitas yang belum eksis sebelumnya, seperti kendali penuh atas pergerakan drone dan kemampuan mentransfer data secara real-time. Sebagai ilustrasi, drone DJI yang digunakan untuk menginspeksi infrastruktur dapat mengirimkan datanya langsung ke laptop Windows 10, di mana operator bisa langsung memonitor dan mengevaluasi hasilnya.

Di samping itu, SDK ini juga bakal menawarkan kemudahan untuk mengintegrasikan hardware ekstra buatan pihak ketiga macam sensor multispektrum maupun komponen-komponen robotik lainnya, yang secara langsung akan menambah fungsionalitas drone di lapangan.

Terakhir, kemitraan ini juga berujung pada ditetapkannya Microsoft Azure sebagai platform cloud computing pilihan DJI. DJI pada dasarnya ingin menghadirkan peningkatan pada fitur-fitur berbasis AI yang dimiliki drone besutannya, dan kiprah Azure yang sudah terbukti selama ini bakal membawa dampak positif pada hal tersebut.

Singkat cerita, seperti yang saya bilang, kemitraan ini pada dasarnya ditujukan untuk kian mematangkan lini drone komersial milik DJI. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan bagi hasil kolaborasinya untuk turut dibawa ke segmen consumer drone. Yang paling gampang menurut saya adalah integrasi kapabilitas AI dan machine learning dari Microsoft Azure itu tadi.

Sumber: DJI.

Fitur Live Streaming Facebook Kini Bisa Diintegrasikan ke Semua Game

Berawal dari integrasi fitur live streaming-nya pada gamegame besutan Blizzard, Facebook rupanya punya visi yang cukup besar di industri gaming. Dalam ajang Game Developers Conference (GDC) yang sedang dihelat di kota San Francisco, media sosial terbesar sejagat itu mengumumkan SDK (software development kit) baru khusus untuk para game developer.

Facebook Games SDK sederhananya bakal membantu para pengembang untuk memaksimalkan platform Facebook pada karyanya masing-masing. Yang paling utama tentu saja adalah lewat integrasi fitur live streaming, di mana pemain bisa langsung menyiarkan sesi bermainnya ke Facebook tanpa bantuan software tambahan.

Seperti yang bisa Anda lihat pada gambar di atas, fitur live streaming ini bisa diaktifkan dengan cara semudah menekan tombol shortcut saja. Bukan cuma untuk game PC, integrasi yang sama nantinya juga dapat diimplementasikan pada game mobile.

Facebook tidak lupa memikirkan cara agar para streamer bisa menarik perhatian lebih banyak penonton. Developer nantinya bisa memberikan hadiah berupa item dalam game kepada mereka yang menonton suatu sesi live streaming.

Sistem in-game reward sudah diterapkan dalam turnamen game Paladins / Facebook
Sistem in-game reward sudah diterapkan dalam turnamen game Paladins / Facebook

Insentif seperti ini semestinya bisa mengundang ketertarikan lebih banyak penonton, dan ini telah dibuktikan oleh Hi-Rez Studios selaku pengembang Paladins. Selama kompetisi Paladins Global Series berlangsung, mereka melihat peningkatan engagement dan reaksi positif dari para penonton berkat adanya fitur in-game reward semacam ini.

Ketika penontonnya bertambah banyak, otomatis sang streamer akan lebih termotivasi untuk terus membuat konten. Hasil akhirnya, terbentuk suatu komunitas yang cukup aktif, dan inilah yang diharapkan Facebook bisa menjadi nilai jual SDK-nya di mata para pengembang game.

Juga menarik adalah bagaimana elemen sosial suatu game dapat diamplifikasi oleh Facebook. Semisal Anda rutin bermain PlayerUnknown’s Battlegrounds (PUBG), Anda dapat mencari para pemain lain dari daftar teman atau Facebook Group yang Anda ikuti. Matchmaking berdasarkan Facebook Group pun juga dimungkinkan.

Facebook Games SDK memang hanya ditujukan buat para developer, akan tetapi dampaknya cukup besar bagi kita para pemain. Semoga saja ada banyak developer yang akan menerapkannya dalam waktu dekat.

Sumber: PCGamesN dan Facebook.

Google Umumkan ARCore, Platform Augmented Reality untuk ‘Semua’ Perangkat Android

Diperkenalkannya ARKit bersamaan dengan iOS 11 bisa menjadi salah satu pertanda kalau augmented reality memiliki masa depan yang sangat cerah. Kita pun sudah melihat kapabilitas ARKit seperti apa, dan nama besar macam Ikea pun sudah mengumumkan niatannya untuk memaksimalkan ARKit.

Kalau Anda butuh bukti lain, coba lirik saja Google, yang baru-baru ini mengumumkan sebuah software development kit (SDK) baru bernama ARCore. ARCore sejatinya bisa dibilang sebagai ARKit tapi untuk Android, yang tugas utamanya adalah menghadirkan kapabilitas augmented reality pada jutaan perangkat Android.

ARCore

Bukankah Google sudah punya platform khusus AR bernama Tango? Memang benar, tapi Tango baru tersedia pada segelintir perangkat saja, macam Asus ZenFone AR. Ini dikarenakan Tango membutuhkan hardware khusus untuk bisa merealisasikan segala kapabilitasnya, seperti depth sensing misalnya.

Lain halnya dengan ARCore. Meski fondasinya sama dengan Tango, ARCore dirancang agar bisa berjalan tanpa memerlukan hardware tambahan, yang berarti smartphone biasa seperti Samsung Galaxy S8 atau Google Pixel pun kompatibel dengan ARCore. Pastinya ada spesifikasi minimum yang dibutuhkan, dan yang pasti perangkat juga harus menjalankan minimal OS versi 7.0 Nougat.

Tanpa bantuan hardware ekstra, mustahil ARCore bisa menyaingi kualitas Tango. Ini memang bukan tujuan ARCore. Apa yang dituju sebenarnya hanyalah memberikan pengalaman augmented reality yang lebih baik pada jutaan perangkat Android, kurang lebih sama seperti yang hendak dicapai Apple dengan ARKit.

ARCore

Google menjelaskan kalau ARCore berfokus pada tiga hal. Yang pertama adalah motion tracking, dimana ARCore bisa mengenali posisi sekaligus orientasi smartphone selagi pengguna menggerakkannya. Alhasil, objek virtual yang tampak di layar bisa diposisikan secara lebih akurat.

Yang kedua adalah pemahaman akan kondisi di sekitar, yang berarti ARCore mampu mendeteksi permukaan horizontal menggunakan teknik yang sama dengan fungsi motion tracking itu tadi. Terakhir, ARCore juga akan memperhatikan kondisi pencahayaan di sekitar ponsel supaya penampilan objek virtual di layar jadi semakin realistis, lengkap sampai ke bayangan sekaligus pergerakannya.

ARCore sejauh ini baru berstatus preview, akan tetapi Google sudah mempersilakan developer untuk bermain-main dengannya. Silakan tonton video di bawah untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas terkait kapabilitas ARCore.

Sumber: Google.

Dengan Teknologi Ini, Smartphone Anda Bisa Mendeteksi Terjadinya Kecelakaan Mobil

Di era connected car ini, banyak pabrikan mobil yang mengintegrasikan fitur pendeteksi kecelakaan, memanfaatkan berbagai sensor yang tertanam pada mobil. Fitur ini berguna agar pemilik mobil bisa segera menerima bantuan dari pihak-pihak tertentu saat ia mengalami kecelakaan. Continue reading Dengan Teknologi Ini, Smartphone Anda Bisa Mendeteksi Terjadinya Kecelakaan Mobil