Tag Archives: solid state drive

[Review] Seagate FireCuda 120 SSD: Main Game Lebih Lancar pada Interface SATA

Untuk bermain game pada PC desktop dan laptop, saat ini mungkin penggunaan SSD NVMe sudah menjadi sebuah keharusan. SSD memang sudah dikenal dengan performanya yang kencang sehingga akan meningkatkan kinerja PC secara keseluruhan. Namun, saat ini masih banyak laptop dan desktop yang belum memiliki interface M.2. Oleh karena itu, SSD SATA masih banyak dicari.

Salah satu SSD SATA yang dibuat khusus untuk para gamer datang dari Seagate. Seagate menamakan SSD tersebut sebagai FireCuda 120. Penyimpanan ini pun datang ke meja pengujian tim DailySocial dengan kapasitas 2 TB. Tentunya, kapasitas tersebut masih cukup mumpuni untuk menampung semua game yang ada saat ini.

SSD yang satu ini diklaim dapat melakukan transfer data pada kecepatan 560 MB/s. Kecepatan tersebut memang sangat lazim ditemukan pada perangkat dengan interface SATA 3. Jika dilihat, kinerjanya tentu saja lebih kencang jika dibandingkan dengan sebuah hard disk yang saat ini kebanyakan masih berada di bawah 200 MB/s.

Spesifikasi dari Seagate FireCuda 120 SSD yang saya dapatkan adalah sebagai berikut

Kapasitas 2 TB
Interface SATA 6 Gbps
Tipe konektor SATA 3
Controller Phison PS3112-S12
Jenis memori NAND TLC
Endurance 2800 TBW
Dimensi 100,35 x 70,1 x 7.1 mm
Bobot 50 gram

Seagate memberikan garansi 5 tahun untuk SSD yang satu ini. Selain itu, garansi yang diberikan juga akan akan terpotong oleh TBW (TeraByte Written) yang ditentukan. Jadi, garansi akan berakhir jika sudah terpakai lebih dari 3 tahun atau melebihi penulisan 2800 TB.

Desain

Seagate FireCuda 120 SSD sebagian besar dibalut dengan warna hitam. Di bagian tengahnya terdapat logo dari FireCuda itu sendiri, yang cukup berbeda dengan kebanyakan SSD SATA yang menggunakan stiker berbentuk kotak pada bagian atasnya. Desain seperti ini memang cocok untuk sebuah perangkat game yang menjadikannya berbeda dengan SSD SATA pada umumnya.

Feelnya juga akan terasa sangat baik pada saat merasakan bahannya yang terbuat dari metal. Hal ini tentunya juga akan membuat panas SSD Seagate FireCuda 120 lebih merata. Penggunaan bahan ini juga akan membuat komputer desktop terlihat lebih keren.

Bobot yang dimiliki oleh Seagate FireCuda 120 ini sangat ringan, hanya 50 gram saja. Perangkat ini memiliki dimensi 100,35 x 70,1 x 7.1 mm yang cocok untuk dipasangkan pada laptop yang membutuhkan dimensi ketebalan penyimpanan 7 mm. Interfacenya sendiri adalah SATA 6 Gbps atau SATA III yang sampai saat ini masih banyak digunakan pada PC desktop dan laptop.

Seagate FireCuda 120 memiliki sebuah cip DRAM yang digunakan untuk meningkatkan kinerja serta menambah durabilitasnya. Cip NAND-nya sendiri menggunakan 96-layer BiCS4 3D TLC. Kontroler yang digunakan diproduksi oleh Phison dengan PS3112-S12, sehingga perangkat ini juga sudah mendukung SmartFlush yang bekerja untuk mencegah kehilangan data dengan membersihkan cache DRAM saat idle.

Seagate FireCuda 120 juga sudah didukung dengan Seagate Seatools. Software yang satu ini dapat memonitor keadaan FireCuda 120 sehingga pengguna tahu kapan harus mengganti SSD-nya. Sayangnya, pada Seatools tidak ditemukan fungsi TRIM manual. Firmware baru juga harus di-flash secara manual.

Pengujian

Penggunaan SSD sudah pasti akan lebih kencang jika dibandingkan dengan sebuah HDD. Seagate sendiri menjanjikan kinerja transfer data yang “mentok atas” pada sebuah interface SATA, yaitu 560 MB/s. Akan tetapi, kecepatan itu belum tentu tercapai saat digunakan sehari-hari.

Pada pengujian kali ini, saya akan menggunakan dua buah software benchmark, yaitu Crystal Disk Mark dan ATTO. Crystal Disk Mark sendiri saya gunakan dua versi, yaitu versi 6 dan 8, karena keduanya memiliki perhitungan yang berbeda. Berikut adalah hasilnya

Ternyata, hasil yang saya dapatkan sesuai dengan janji kinerja dari Seagate. FireCuda 120 mampu mencapai kinerja baca hingga 560 MB/s dan kecepatan tulisnya mencapai 540 MB/s. Hal ini tentu saja akan membuat kinerja sebuah komputer menjadi lebih kencang jika dibandingkan dengan sebuah hard disk biasa.

Kinerja gaming tentunya juga akan lebih baik jika dibandingkan dengan sebuah hard disk. Saya sudah mencoba keduanya menggunakan Valorant, di mana menggunakan FireCuda 120 dapat menghemat waktu lebih dari 8 menit. Hal ini juga akan membuat sebuah game terbebas dari lag yang disebabkan oleh loading aplikasi pada penyimpanan internal.

Apakah kecepatan seperti ini hanya untuk bermain game saja? Tentu tidak. Semakin tinggi kecepatannya maka semua pekerjaan akan menjadi lebih cepat diselesaikan. Rendering video mau pun gambar akan lebih cepat selesai jika dibandingkan dengan HDD biasa. Hal tersebut tentu saja berlaku untuk mereka yang menggunakan Office seperti spreadsheet dengan tab yang banyak.

Verdict

Mengganti media penyimpanan pada desktop dan laptop model lama saat ini sudah tidak lagi menjadi masalah. Sebuah HDD memiliki kinerja yang lambat tentu saja juga akan membuat sebuah pekerjaan lebih lama diselesaikan. Apalagi jika Anda seorang gamer, tentu saja membutuhkan kinerja media penyimpanan yang lebih kencang. FireCuda 120 SSD merupakan sebuah jawaban yang ditawarkan oleh Seagate.

Kinerja SSD yang memiliki kecepatan 560 MB/s ini sudah pasti bagus untuk menjalankan banyak game pada sebuah PC. Apalagi, hal tersebut didukung dengan endurance TBW yang panjang. Dengan ketebalan 7 mm membuatnya juga bisa dipasang pada sebuah laptop tipis yang mendukung SATA. SSD ini tentunya akan bertahan hingga waktu yang lama.

Seagate menjual FireCuda 120 2 TB dengan harga Rp. 5.500.000. Jika dilihat, harganya memang tergolong cukup tinggi jika dibandingkan dengan yang ada di pasaran. Walaupun begitu, Seagate menawarkan TBW yang lebih panjang untuk sebuah SSD, yang membuatnya akan memiliki umur yang lebih panjang pula.

Sparks

  • Kinerja tinggi untuk sebuah SSD SATA
  • Casing metal
  • Dukungan SeaTools
  • Menggunakan DRAM
  • Dukungan recovery data dari Seagate
  • TBW yang cukup panjang

Slacks

  • Harganya cukup tinggi
  • Tidak tersedia enkripsi 256-bit AES
  • SeaTools tidak mendukung perintah TRIM manual

Seri SSD SATA Baru Samsung 870 EVO Diluncurkan, Lebih Kencang Sekaligus Lebih Terjangkau

Bagi para pemilik PC yang masih menggunakan hard disk piringan di tahun 2021 ini, mungkin upgrade ke SSD bisa menjadi resolusi tahun baru yang relevan. Kebetulan Samsung juga baru meluncurkan seri SSD SATA terbaru mereka, 870 EVO.

Seri baru ini datang sekitar tiga tahun semenjak seri sebelumnya, 860 EVO, diluncurkan ke pasaran. Jarak umur yang lumayan itu berujung pada selisih performa yang juga cukup signifikan; Samsung mengklaim 870 EVO mencatatkan peningkatan sebesar 38% dalam hal kecepatan membaca secara acak jika dibandingkan dengan seri 860 EVO.

Lebih lanjut, Samsung juga mengklaim peningkatan kinerja yang berkelanjutan sebesar 30% pada 870 EVO. Secara keseluruhan, 870 EVO pada dasarnya menawarkan reliabilitas yang lebih baik, dan itu bisa kita nilai dari panjangnya masa garansi yang ditawarkan; sampai lima tahun, dengan rating TBW (terabytes written) hingga 2.400 TB pada varian yang berkapasitas 4 TB.

Secara teknis, 870 EVO menggunakan teknologi V-NAND generasi keenam yang sama seperti milik SSD NVMe high-end Samsung 980 PRO. Bedanya tentu saja adalah interface yang digunakan; 980 PRO menggunakan interface PCIe 4.0 terbaru, sedangkan 870 EVO masih menggunakan interface SATA 6 Gbps. Otomatis kecepatan transfer datanya pun tidak bisa melebihi apa yang ditawarkan interface SATA, maksimum hingga 560 MB/s (read) dan 530 MB/s (write).

Berhubung menggunakan interface SATA, 870 EVO juga kompatibel dengan semua perangkat yang punya konektor SATA. Ini berarti ia tak hanya bisa menjadi pilihan untuk para pengguna PC, tapi juga pengguna laptop yang perlu meng-upgrade SSD bawaan perangkatnya. Untuk model-model yang lebih baru, 870 EVO juga dipastikan sudah mendukung fitur Modern Standby bawaan Windows.

Namun bagian terbaik dari Samsung 870 EVO adalah harganya. Varian 250 GB dihargai $50, 500 GB dihargai $80, 1 TB dihargai $140, 2 TB dihargai $270, dan 4 TB dihargai $530. Harganya memang masih jauh di atas HDD tradisional, tapi gap-nya sudah semakin mendekati. Bandingkan saja dengan di tahun 2018, tepatnya ketika seri 860 EVO pertama diluncurkan dengan harga $95 untuk varian 250 GB dan $1.400 untuk varian 4 TB.

Sumber: The Verge dan Samsung.

[Review] Western Digital Black P50 Game Drive: SSD NVMe Eksternal yang Super Kencang!

Kebutuhan akan penyimpanan data dengan perangkat eksternal memang seperti sudah menjadi yang utama. Banyak orang yang bekerja membutuhkan penyimpan data berkapasitas besar yang bisa dibawa ke mana-mana. Penggunaan hard disk eksternal untuk kebutuhan tersebut pun sudah umum digunakan. Namun satu hal yang pasti, sebuah hard disk masih memiliki kinerja yang kurang kencang.

WD Black P50 - Game Drive

Sebuah hard disk yang ada saat ini umumnya memiliki kecepatan sekitar 130-an MB/s. Oleh karena itu, kebanyakan orang akan beralih ke SSD yang memiliki kinerja berlipat-lipat lebih kencang dibandingkan HDD. Apalagi jika hal tersebut digunakan untuk kebutuhan bermain game dan rendering video yang membutuhkan kinerja tinggi.

Selain memiliki kinerja yang tinggi, penggunaan SSD masih memiliki segudang kelebihan dibandingkan hard disk. Salah satunya adalah ketahanan terhadap guncangan. Saat dinyalakan, SSD tidak akan rusak seperti HDD jika terbentur atau digoyang-goyangkan. Hal tersebut dikarenakan SSD tidak menggunakan perangkat mekanik didalamnya.

Untuk kebutuhan tersebut, Western Digital menawarkan perangkat eksternal barunya. Western Digital Black P50 Game Drive merupakan sebuah SSD eksternal yang menggunakan antar muka NVMe. Hal ini membuatnya menjadi sangat kencang dan cocok untuk digunakan untuk bermain game serta rendering.

Spesifikasi dari WD Black Game Drive P50 adalah sebagai berikut

Kapasitas 1TB
Interface USB 3.2 Gen 2×2
Tipe konektor USB-C
Dimensi 118.11 x 61.98 x 13.97 mm
Bobot 116 gram

WD Black P50 Game Drive ini sendiri sudah mendarat ke meja pengujian tim DailySocial. Bentuk dari perangkat eksternal ini memang mirip dengan WD P10 yang pernah saya uji sebelumnya. Untuk unit yang saya dapatkan, kapasitasnya adalah 1 TB. P50 sendiri memiliki varian dengan kapasitas 512 GB dan 2 TB.

WD Black P50 - Box

Di dalam paket penjualannya hanya ditemukan dua buah kabel, yaitu USB-C to USB-A dan USB-C to USB-C, serta buku manual. Hal ini menandakan bahwa Western Digital Black P50 Game Drive bisa digunakan pada dua interface, yaitu USB-C dan USB-A yang selalu ditemukan pada setiap PC dan laptop.

Desain

WD P50 memiliki desain yang mirip dengan WD P10. Perbedaannya memang terletak pada dimensinya yang lebih kecil dari saudaranya yang menggunakan HDD tersebut. Desainnya dibuat seperti pola peti kontainer yang ada di pelabuhan. Tulisan WD Black yang ada juga dibuat seperti asal di cat saja.

WD Black P50 - Kabel

WD Black P50 menggunakan casing berbahan metal. Dengan menggunakan NVMe, tentu saja akan menghasilkan panas yang cukup tinggi. Panas tersebut memang sangat terasa pada saat WD Black P50 Game Drive ini dioperasikan. Pada keempat sisinya terdapat sebuah sekrup yang bisa dibuka dengan menggunakan obeng khusus.

WD Black P50 - Bawah

Pada bagian belakangnya terdapat sebuah konektor USB-C. Dengan menggunakan kabel bawaan dari WD, SSD eksternal ini bisa dioperasikan pada hampir setiap perangkat yang ada saat ini, termasuk smartphone, PC, laptop, dan bahkan konsol game. Di sebelahnya juga terdapat lampu indikator yang bakal menyala saat SSD ini digunakan.

WD Black P50 - Interface

Pada bagian bawahnya terdapat empat buah karet pada setiap pinggir sisinya. Karet ini selain digunakan untuk menjadi kaki dari SSD eksternal ini, juga menjaga agar WD Game Drive P50 tidak mudah tergeser akibat licin. Apalagi, dengan kabel yang ada, sering kali membuat gamer terganggu sehingga bisa saja SSD ini tergeser saat sedang digunakan.

Pengujian

Western Digital menjanjikan kinerja yang sangat tinggi pada SSD ini, yaitu 2000 MB/s. Hal ini kemungkinan memang bisa tercapai jika menggunakan perangkat yang mendukung USB 3.2 2×2. Sayangnya, pada pengujian kali ini hanya bisa dilakukan pada sebuah perangkat USB 3.2 saja yang memiliki bandwidth 10 Gb/s.

Walaupun begitu, saya pun mendapatkan sebuah perangkat eksternal paling kencang yang pernah diuji. Hal ini juga menunjukkan bahwa perangkat USB 3.2 memang kebanyakan masih memiliki bandwidth 10 Gbps. Untuk Gen 2×2 sendiri masih terdapat pada motherboard untuk seri premium.

Pada pengujian kali ini, saya meminjam laptop Dell G7 yang memiliki port Thunderbolt 3, di mana interface-nya sama dengan USB-C. Jadi pada pengujian kali ini saya menggunakan kabel USB-C to USB-C. Kinerja dari WD Black P50 Game Drive adalah seperti berikut di bawah ini

Dengan menggunakan NVMe, tentu saja terdapat sebuah masalah yang timbul, yaitu panas. Saat melakukan pengujian, WD Black P50 memang langsung menjadi sebuah alat penghangat. Dan sebuah hal yang cukup menyebalkan adalah perangkat ini seakan hang, tidak dapat membaca isi sebuah folder.

Saat hang, WD Black P50 Game Drive harus terlebih dahulu dicabut dan dipasangkan kembali. Namun selama pengujian berlangsung, saya tidak menemukan adanya penurunan kinerja sama sekali.

Kinerja yang ada sudah membuktikan bahwa WD Black P50 Game Drive mampu menjalankan semua game yang terinstal didalamnya. Selain itu, SSD eksternal ini juga sangat cocok digunakan untuk rendering video.

Verdict

Seorang gamer biasanya akan membeli semua perlengkapan untuk bermain dengan kualitas yang paling tinggi. Mulai dari CPU, GPU, hingga sebuah perangkat penyimpanan eksternal yang mudah dibawa kemana saja tanpa harus khawatir mengenai kinerjanya. Hal inilah yang ditawarkan oleh Western Digital pada perangkat Black P50 Game Drive-nya.

Kinerja yang ditawarkan bahkan lebih tinggi dari rata-rata perangkat penyimpanan internal yang ada pada desktop dan laptop saat ini. Oleh karena itu, pengguna laptop dengan penyimpanan internal HDD juga bakal tertolong oleh kinerja SSD ini. Perangkat ini juga sangat cocok digunakan untuk bermain game AAA serta rendering video.

Sayangnya, setiap kinerja tinggi yang dihasilkan juga bakal membuat sebuah masalah lain. SSD eksternal ini menghasilkan panas yang cukup tinggi. Bahkan pada perangkat yang saya dapatkan, karet kaki dibagian bawahnya sampai terlepas akibat mencairnya lem yang ada. Namun, perangkat ini masih aman untuk dipegang pada saat panas.

Western Digital Black P50 Game Drive dengan kapasitas 1 TB ini dijual dengan harga Rp. 5.750.000. Harga tersebut tentu saja tergolong mahal untuk sebuah kapasitas 1 TB saja. Namun, dengan harga tersebut kita bisa membawa hiburan dan pekerjaan ke mana saja tanpa harus mengorbankan waktu karena lambatnya transfer data antar perangkat.

Sparks

  • Kinerja tinggi
  • Kapasitas besar
  • Interface terbaru dengan USB 3.2 Gen 2×2
  • Casing kokoh

Slacks

  • Panas
  • Harga mahal

Lini SSD Baru Samsung 860 QVO Tawarkan Kapasitas Besar dalam Harga yang Masuk Akal

Kabar gembira bagi Anda yang sudah sejak lama berencana meng-upgrade HDD lawas di PC menjadi SSD, tapi selalu mengurungkan niat setelah melihat harganya. Samsung baru saja memperkenalkan lini SSD baru yang sengaja dirancang untuk menembus lebih banyak kalangan konsumen.

Produk yang dimaksud adalah Samsung 860 QVO SSD. Bagi yang mengikuti perkembangan SSD, Anda pasti tahu bahwa selama ini penawaran Samsung terbagi menjadi seri EVO dan PRO. QVO kini duduk di kasta paling bawah, menawarkan kapasitas yang berlimpah dalam harga yang masih masuk akal.

860 QVO dibuat dengan arsitektur 4-bit multi-level cell, memungkinkan Samsung untuk menjejalkan kapasitas ekstra tanpa berdampak pada harga yang membengkak. Ada tiga varian kapasitas 860 QVO yang bakal dijual: 1 TB, 2 TB dan 4 TB. Ya, sudah tidak zamannya lagi menggunakan SSD 512 GB, apalagi 128 TB.

Besaran kapasitas itu tidak berdampak pada performa 860 QVO, dengan kecepatan baca hingga 550 MB/s dan tulis hingga 520 MB/s, setara dengan 860 EVO dari generasi sebelumnya. Reliabilitasnya pun cukup terjamin: 860 QVO datang bersama garansi selama tiga tahun, atau sampai 1.440 terabytes written (TBW) untuk varian 4 TB, 720 TBW dan 360 TBW untuk varian 2 TB dan 1 TB.

Harganya? $150 saja untuk varian berkapasitas 1 TB, dan Samsung akan mulai memasarkannya secara global pada bulan Desember nanti.

Sumber: Samsung.

Lewat Samsung X5, Samsung Kembali Pecahkan Rekor Portable SSD Tercepat

Dominasi Samsung di ranah pengembangan memory dan storage seakan tidak terkejar. Baru setahun yang lalu, mereka meluncurkan Samsung T5, yang diklaim sebagai portable SSD tercepat pada saat itu. Sekarang, mereka sudah punya penerusnya yang bahkan lebih ngebut lagi.

Dinamai Samsung X5, ia merupakan portable SSD pertama Samsung yang mengusung teknologi interface NVMe (non-volatile memory express). Dibandingkan interface SATA, kemampuan transfer data NVMe berkali-kali lipat lebih kencang. Alhasil, X5 pun jauh lebih sigap dibanding T5.

Samsung X5

Memangnya sengebut apa? Dibantu oleh konektivitas USB-C Thunderbolt 3, X5 menawarkan kecepatan baca hingga 2.800 MB/s, bandingkan dengan T5 yang ‘cuma’ 540 MB/s. Kecepatan tulisnya pun mencapai angka 2.300 MB/s. Gambaran lebih jelasnya seperti ini: memindahkan video 4K berukuran 20 GB ke X5 bisa diselesaikan dalam waktu 12 detik saja – saya pastikan tidak ada typo di paragraf ini.

Secara estetika, desain X5 tampak jauh lebih agresif ketimbang T5, mengindikasikan bahwa performanya memang lebih superior. Rangkanya terbuat dari logam dan diklaim tahan benturan meski tidak sengaja terjatuh dari ketinggian 2 meter. Di dalamnya, ada sebuah heat sink untuk menyalurkan panas ke luar secara efisien, mencegah perangkat overheating selama beroperasi.

Samsung X5

Samsung X5 bakal dipasarkan secara global mulai 3 September mendatang. Harganya jelas tidak murah: $400 untuk varian berkapasitas 500 GB, $700 untuk 1 TB, dan $1.400 untuk 2 TB. Di kisaran harga ini, target pasarnya tentu saja adalah kalangan kreator konten yang berkutat dengan filefile besar setiap harinya.

Sumber: Samsung.

Samsung Mulai Produksi Massal SSD Generasi Baru, Harganya Bakal Turun

Dibandingkan lima tahun lalu, harga SSD sekarang jauh lebih rasional. Meski demikian, $1.000 untuk SSD berkapasitas 4 TB tetap terasa sangat mahal jika dibandingkan dengan HDD tradisional yang harganya berkisar di angka $100 untuk kapasitas yang sama persis.

Untungnya produsen-produsen SSD seperti Samsung terus melancarkan sejumlah inovasi guna menekan ongkos produksi sekaligus harga jual SSD di pasaran. Pencapaian terbarunya adalah, Samsung telah mulai memproduksi SSD berdesain 4-bit (atau QLC, quad-level cell nama lainnya) berkapasitas 4 TB secara massal, dan ini untuk konsumen umum, bukan enterprise.

Dibandingkan generasi sebelumnya, 3-bit alias TLC, SSD QLC punya komposisi flash storage yang lebih padat, yang secara langsung berimbas pada ongkos produksi yang lebih murah, sekaligus potensi kapasitas yang lebih besar lagi. Semua ini tanpa mengorbankan atribut terpenting dari sebuah SSD, yakni performa.

Meski lebih padat, Samsung mengklaim bahwa kinerja SSD QLC sama seperti TLC, dengan kecepatan baca 540 MB/s dan tulis 520 MB/s. Samsung patut berbangga sebab secara teori SSD yang komposisinya lebih padat sebenarnya pasti mengalami penurunan performa. Namun ternyata Samsung sudah bisa mengakalinya, dan ini tetap dibarengi oleh reliability yang baik – terbukti dari garansi selama tiga tahun yang Samsung berikan.

Samsung berencana membawa SSD QLC ini ke pasaran tahun ini juga. Nantinya bakal ada tiga varian kapasitas yang ditawarkan: 1 TB, 2 TB dan 4 TB. Sayang sekali informasi terpentingnya belum bisa kita dapatkan sekarang, yaitu seberapa murah harga SSD QLC ini kalau dibandingkan generasi sebelumnya yang berkapasitas sama.

Sumber: Samsung.

OWC ThunderBlade Adalah SSD Eksternal Paling Ngebut dengan Kecepatan 2.800 MB/s

Secepat apa suatu hard disk eksternal bisa memindah data? Kalau isinya SSD (solid state drive) macam Samsung T5, kecepatan transfer datanya bisa mencapai angka 540 MB per detik dengan menggunakan sambungan USB-C. Sebagai informasi, Samsung T5 pada saat diluncurkan diklaim sebagai SSD eksternal yang paling ngebut, tapi itu cerita tahun lalu.

Tahun ini, titel tersebut jatuh pada OWC ThunderBlade. Tersedia dalam varian kapasitas 1 TB sampai 8 TB, ThunderBlade diklaim memiliki kecepatan baca setinggi 2.800 MB/s dan tulis 2.450 MB/s. Jangankan flash disk lawas Anda, Samsung T5 itu tadi saja tidak ada apa-apanya jika dibandingkan ini.

OWC ThunderBlade

Di balik tiap unit ThunderBlade terpasang empat keping SSD tipe M.2, dengan kapasitas hingga 2 TB per kepingnya. Semua ini dibungkus dalam sasis setebal 3 cm, sedangkan bobotnya berkisar 0,7 kg. Perihal konektivitas, ThunderBlade mengandalkan dua port USB-C yang juga merupakan port Thunderbolt 3.

Kehadiran dua port ini memungkinkan pengguna untuk membentuk serangkaian SSD yang terdiri dari 6 unit ThunderBlade, yang berarti kapasitas maksimum yang didapat bisa mencapai angka 48 TB. Berbagai konfigurasi RAID juga didukung, bahkan jika menggunakan software SoftRAID, dua ThunderBlade yang digandengkan bisa lebih ngebut lagi hingga secepat 3.800 MB/s.

OWC ThunderBlade

Dengan kapasitas yang masif dan kinerja kelas dewa, ThunderBlade jelas bukan untuk sembarang konsumen, melainkan mereka yang setiap harinya bergelut dengan foto, video maupun jenis data lain dalam jumlah besar. Harganya pun tidak murah: $1.200 untuk varian 1 TB, $1.800 2 TB, $2.800 4 TB, dan $5.000 8 TB.

Sumber: DPReview.

Ukurannya Standar, SSD Terbaru Samsung Punya Kapasitas 30,72 TB

Samsung boleh punya banyak lawan di ranah smartphone, tapi mereka hampir tak terkejar di sektor SSD (solid state drive). Tahun demi tahun Samsung terus menorehkan rekor di industri SSD, entah yang tercepat atau yang berkapasitas terbesar, dan untuk tahun ini, rekor yang dipecahkan lagi-lagi adalah kapasitas paling besar.

Dinamai PM1643, SSD ini ditujukan buat konsumen enterprise. Total kapasitasnya mencapai 30,72 TB, dua kali lebih besar ketimbang pemecah rekor dua tahun silam. Kendati demikian, dimensi fisiknya tidak jauh lebih bongsor, dan hanya sedikit lebih tebal ketimbang SSD 2,5 inci pada umumnya.

Juga di tahun 2016, Seagate sebenarnya sempat memamerkan sebuah SSD berkapasitas 60 TB untuk kalangan enterprise. Bedanya, SSD tersebut hadir dalam ukuran 3,5 inci, yang merupakan dimensi standar untuk HDD tipe piringan.

Pada setiap unit PM1643, tertanam 32 batangan NAND flash 1 TB, yang masing-masing terbentuk dari 16 tumpuk chip V-NAND 512 GB. Ruang penyimpanan sebesar ini cukup untuk mengakomodasi sekitar 5.700 file video full-HD dengan ukuran masing-masing sebesar 5 GB.

Begitu padat berisinya SSD ini tidak mencegahnya untuk ‘berlari’ cepat. Samsung mengklaim kecepatan baca-tulis PM1643 bisa mencapai angka 2.100 dan 1.700 MB/s, belum sekencang Intel Optane SSD 900P, tapi setidaknya masih tiga kali lebih cepat ketimbang performa mayoritas SSD 2,5 inci tipe SATA.

Samsung sejauh ini masih bungkam soal harga maupun jadwal rilis PM1643. Namun bukan itu yang penting bagi sebagian besar konsumen. Yang terpenting adalah, pencapaian-pencapaian seperti ini biasanya berujung pada penurunan harga SSD secara umum, sehingga pada akhirnya mereka yang belum bermigrasi ke SSD bisa ikut menikmati manfaat-manfaat yang ditawarkannya.

Sumber: Samsung.

Intel Optane SSD 900P Rebut Gelar SSD Tercepat dari Samsung

Ada dua manfaat yang bisa didapatkan ketika Anda memutuskan untuk mengganti hard disk drive (HDD) biasa dengan solid state drive (SSD): 1) risiko kerusakan bisa ditekan karena SSD tidak memiliki komponen bergerak, dan 2) peningkatan performa yang signifikan karena SSD memiliki kecepatan baca dan tulis yang jauh lebih tinggi.

SSD sendiri ada bermacam-macam. Ada yang kecepatannya jauh di atas SSD lainnya, macam Samsung 960 Pro. Namun titel SSD tercepat (untuk konsumen umum) saat ini tidak lagi dipegang oleh Samsung, melainkan Intel, lewat persembahan terbarunya, yaitu Optane SSD 900P Series.

SSD ini istimewa karena mengadopsi teknologi 3D XPoint. Sederhananya, teknologi ini dimaksudkan untuk menjembatani antara RAM dan SSD. Keduanya secara teknis sama-sama merupakan tipe memory, akan tetapi RAM memiliki kecepatan tinggi dan kapasitas rendah, sedangkan SSD memiliki kapasitas yang cukup besar selagi kecepatannya lebih rendah ketimbang RAM.

Optane SSD 900P bisa diposisikan tepat di tengah-tengah. Intel mengklaim kecepatan bacanya mencapai angka 2.500 MB/s, sedangkan kecepatan menulisnya 2.000 MB/s. Di saat yang sama, ada dua kapasitas yang ditawarkan, yakni 280 GB dan 480 GB – jauh melebihi kapasitas RAM terbesar yang ada di pasaran sekarang.

Intel Optane SSD 900P Series

Berdasarkan pengujian PC Gamer, performa Optane SSD 900P jauh di atas Samsung 960 Pro yang sama-sama menggunakan interface NVMe PCIe. Begitu kencangnya teknologi yang digunakan lini Optane, Intel tidak segan mengklaimnya mampu menjadi komponen pelengkap RAM.

Tentu saja tidak semua orang membutuhkan performa sekencang ini. SSD standar yang sudah beredar di pasaran sebenarnya sudah cukup bagi mereka yang masih menggunakan HDD. Namun bagi para video editor atau gamer yang benar-benar tidak mau kompromi, Optane merupakan penawaran yang sangat menggiurkan.

Setidaknya untuk sekarang, Intel Optane SSD 900P punya dua kelemahan. Yang pertama, kapasitasnya belum bisa menyaingi SSD jenis NAND yang saat ini sudah ditawarkan hingga kapasitas 2 TB. Kedua, harganya masih amat tinggi: $389 untuk varian 280 GB, dan $599 untuk 480 GB. Sebagai perbandingan, dengan Samsung 960 Pro, modal $600 akan memberikan Anda kapasitas 1 TB.

Sumber: ZDNet.

Silicon Power Umumkan SSD Eksternal Tahan Banting dan Tahan Air

Migrasi dari HDD eksternal ke SSD eksternal adalah keputusan yang baik apabila Anda sering bepergian atau sekadar ceroboh. Tanpa ada komponen piringan yang berputar, SSD eksternal memiliki risiko kerusakan lebih kecil dan usia yang lebih panjang ketimbang HDD eksternal.

Namun yang namanya perangkat elektronik, cairan tetap merupakan salah satu musuhnya. Tidak demikian untuk SSD eksternal terbaru dari Silicon Power. Dijuluki SP Bolt B80, ia dirancang dengan bodi aluminium yang tahan air (IP68) sekaligus tahan banting dari ketinggian 1,22 meter.

Dimensinya tergolong ringkas, dengan diameter 75 mm, tebal nyaris 12 mm dan bobot hanya 53 gram. Permukaan atasnya dilengkapi sebuah indikator LED berwarna putih. Pilihan kapasitasnya ada tiga: 120 GB, 240 GB dan 480 GB.

Silicon Power SP Bolt B80

Ini bukan pertama kalinya Silicon Power menciptakan media penyimpanan eksternal berbodi tangguh. Bolt B80 juga bukan SSD portable pertama yang memiliki bodi tahan banting; Samsung T5 bahkan diklaim tetap bisa beroperasi meski terjatuh dari ketinggian 2 meter.

Yang membuat penawaran Silicon Power ini unik adalah penutup karet pada bagian konektornya, yang memastikan tidak ada cairan yang bisa masuk dan merusak bagian tersebut. Port yang digunakan sendiri merupakan USB-C, akan tetapi Silicon Power rupanya telah menyertakan kabel USB-C ke USB-A pada paket penjualannya, sehingga ia tetap bisa digunakan dengan laptop model lawas.

Silicon Power SP Bolt B80

Soal performa, Silicon Power mengklaim kecepatan membaca hingga 500 MB/s dan menulis hingga 450 MB/s. Memang bukan yang tercepat, tapi masih berkali lipat lebih cepat ketimbang HDD eksternal.

Sayangnya sejauh ini belum ada keterangan terkait harga maupun jadwal perilisan Bolt B80, namun diduga Silicon Power bakal memasarkannya dalam beberapa minggu mendatang.

Sumber: Ars Technica.