Tag Archives: sony venice

Camcorder Profesional Sony FS5 II Siap Hasilkan Video 4K HDR Tanpa Editing

Sony baru saja memperkenalkan kamera video kelas profesional terbarunya, FS5 II. Sesuai namanya, ia merupakan suksesor dari camcorder bernama sama yang dirilis di tahun 2015. Pembaruannya tergolong minor – dan sebenarnya sudah tersedia pada pendahulunya meski dalam wujud firmware update berbayar – akan tetapi cukup signifikan kalau mengikuti tren terkini.

Tren yang saya maksud adalah video HDR. Seperti yang kita tahu, video HDR memiliki keunggulan dalam hal kontras dan kekayaan warna. Namun proses pembuatannya sering kali tidak mudah, melibatkan proses pascaproduksi yang cukup panjang demi menghasilkan video yang memikat.

Sony FS5 II

Sony FS5 II mencoba menjegal problem ini lewat fitur Instant HDR. Fitur ini pada dasarnya bakal mengeliminasi tahap color grading yang biasa dilakukan selama proses penyuntingan video. Kendati demikian, mereka yang lebih memilih untuk mengaturnya secara manual masih memiliki opsi perekaman dalam format S-Log2 maupun S-Log 3.

Sony bilang bahwa pengolahan warna yang disajikan fitur ini berkaca pada kamera kelas atas mereka yang bernama Venice. Lewat FS5 II, Sony sejatinya mencoba mengaplikasikan color science yang terdapat pada kamera seharga $42.000 itu ke bodi kamera yang lebih kecil dan jauh lebih terjangkau.

Sony FS5 II

Selebihnya, FS5 II tidak berbeda dari pendahulunya. Perangkat masih mengandalkan sensor Super 35 Exmor yang sanggup merekam video 4K 30 fps atau 1080p 120 fps langsung ke dalam SD card. Kalau menggunakan external recorder, output-nya bisa didongkrak menjadi 4K 60 fps.

Kamera ini rencananya bakal memasuki pasaran mulai bulan Juni mendatang seharga $4.750 (body only). Kalau ini terlalu mahal dan HDR bukan prioritas buat Anda, mungkin persembahan terbaru Blackmagic bisa menjadi alternatif yang lebih menarik.

Sumber: DPReview.

Usung Sensor Full-Frame, Kamera Sinema Sony Venice Unggulkan Perekaman 6K dan Desain Modular

Sony punya persembahan baru untuk kalangan videografer profesional. Dijuluki Venice, ia merupakan generasi terbaru lini CineAlta yang untuk pertama kalinya mengusung sensor full-frame berukuran 36 x 24 mm. Sebagai bagian dari CineAlta, Venice sudah pasti menjanjikan reproduksi warna yang apik serta dynamic range yang luas (sampai 15-stop).

Dipadukan dengan lensa full-frame, Venice dapat merekam video dalam resolusi maksimum 6048 x 4032 pixel alias 6K. Kendati demikian, Venice rupanya juga kompatibel dengan lensa Anamorphic, Super 35, Spherical maupun lensa E-mount milik lini mirrorless Sony dengan modifikasi ekstra.

Sony membebaskan pengguna Venice untuk merekam dalam format XAVC 10-bit, atau RAW/X-OCN 16-bit dengan bantuan external recorder. Sistem manajemen warna yang canggih dan dukungan wide color gamut memungkinkan pengguna untuk melakukan editing dengan sangat leluasa.

Sony Venice

Namun hal lain yang tak kalah penting untuk disorot adalah desain modular yang diadopsi oleh Venice. Tujuannya bukan cuma untuk memasangkan berbagai macam aksesori dari lini CineAlta saja, bahkan sensor kamera ini pun juga modular, yang berarti pengguna dapat melepasnya dan menggantinya dengan yang baru ke depannya.

Aspek modular ini sejatinya merupakan salah satu alasan mengapa RED Camera yang tergolong pendatang baru pada akhirnya bisa menuai reputasi di industri perfilman. Sony sepertinya banyak belajar dari sini, dan dengan Venice mereka ingin memberikan kebebasan sekaligus fleksibilitas lebih terhadap konsumen.

Fitur lain yang tak kalah menarik dari Venice adalah integrasi ND filter 8 tahap. Bodi perangkat juga telah dirancang sedemikian rupa agar dapat beroperasi di lokasi dengan cuaca ekstrem sekalipun.

Sayang sekali sejauh ini belum ada informasi harga untuk Sony Venice. Sony berencana untuk membawa Venice ke pasaran mulai Februari tahun depan.

Sumber: DPReview.