Tag Archives: Soundcloud

Musisi Kini Dapat Menerima Donasi di SoundCloud

SoundCloud terus melancarkan upayanya dalam membantu komunitas musisi selama masa pandemi COVID-19. Belum lama ini, mereka bekerja sama dengan Twitch untuk memudahkan para musisi menghasilkan uang melalui live stream.

Memang tidak semua musisi tertarik ‘memindahkan’ konsernya yang batal ke Twitch, dan lagi SoundCloud tidak bisa menjamin semua pengguna platform-nya bakal tergabung di program Twitch Affiliate sehingga dapat memonetisasi live stream-nya. Untuk itu, mereka menyediakan alternatif yang lebih mudah lagi dalam bentuk tombol donasi.

Ya, para musisi sekarang bisa menerima donasi melalui profil SoundCloud-nya. Usai fitur ini diaktifkan, akan muncul tombol “Support (Nama Musisi)” berwarna biru di sebelah kanan, persis di atas statistik jumlah follower dan jumlah track masing-masing musisi.

Platform donasi yang didukung pun cukup beragam, meliputi Paypal, Bandcamp, Shopify, GoFundMe, Kickstarter, sampai Patreon. Istimewanya, SoundCloud tidak mengambil untung sedikit pun dari sini.

SoundCloud donation

Di samping fitur donasi, SoundCloud turut meresmikan layanan terbarunya, Repost by SoundCloud. Layanan ini pada dasarnya ditujukan untuk memudahkan distribusi musik ke berbagai platform seperti Spotify, Apple Music, TikTok, atau Instagram.

Kemudahan dalam aspek marketing juga menjadi fasilitas yang ditawarkan Repost. Contoh sederhananya, musisi dapat memakai layanan ini untuk mengajukan karyanya supaya bisa diikutkan dalam playlistplaylist rekomendasi masing-masing platform streaming.

Menariknya, Repost by SoundCloud dapat dinikmati para pelanggan SoundCloud Pro Unlimited tanpa biaya tambahan. Repost juga bisa dibeli secara terpisah dengan tarif $30 per tahun. Setelah aktif, SoundCloud akan mengambil 20% keuntungan yang musisi dapatkan dari platform streaming di luar SoundCloud.

Sumber: 1, 2, 3. Gambar header: Rachit Tank via Unsplash.

Gandeng Twitch, SoundCloud Mudahkan Para Musisi Menghasilkan Uang via Live Stream

Satu per satu konser musik dibatalkan sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona. Itu berarti sekarang boleh dibilang merupakan masa suram bagi kalangan musisi, sebab salah satu cara mereka mencari nafkah terpaksa dieliminasi untuk sementara waktu.

Alternatifnya, sejumlah musisi memilih untuk memanfaatkan layanan live streaming macam Twitch. Namun yang menjadi masalah adalah – terutama bagi mereka yang sebelumnya tidak pernah ‘tampil’ di Twitch – ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum seorang streamer bisa mendapatkan uang dari Twitch.

Sekadar informasi, seorang streamer di Twitch baru bisa mengaktifkan opsi monetisasi seperti subscription atau iklan setelah ia terdaftar di program Affiliate. Dan untuk bisa terdaftar, mereka harus memenuhi beberapa syarat, di antaranya memiliki paling tidak 50 follower dan total live stream selama 500 menit dalam 30 hari terakhir.

Singkat cerita, musisi yang belum familier dengan Twitch harus menunggu cukup lama sebelum channel mereka di sana bisa menghasilkan uang. Mengumpulkan 50 follower mungkin tidak terlalu sulit, tapi tetap saja mereka harus menunggu setidaknya selama satu bulan.

Sebagai platform yang mewadahi banyak musisi, SoundCloud tergerak untuk memberikan solusi. Mereka memutuskan untuk bekerja sama dengan Twitch supaya para musisi bisa tergabung dengan program Affiliate di Twitch jauh lebih cepat dari biasanya.

Berkat kemitraan ini, semua musisi yang berlangganan paket SoundCloud Pro atau SoundCloud Premier, serta yang tergabung dalam jaringan Repost by SoundCloud, jadi bisa terdaftar dalam hitungan hari. Mereka hanya perlu membuat akun Twitch (jika belum punya), lalu mengisi formulir yang disediakan untuk diseleksi.

SoundCloud tidak menjamin seleksinya bakal berjalan mulus untuk semua musisi, sebab semuanya bergantung pada tim reviewer Twitch sendiri. Seandainya terpilih, Twitch akan segera mengirimkan undangan untuk bergabung ke program Affiliate-nya via email.

Dari situ musisi bisa langsung mengaktifkan opsi monetisasi di channel Twitch-nya. Di samping subscription dan iklan, opsi yang paling populer tentu saja adalah donasi secara langsung dari para penonton, dan ini tentu bakal sangat membantu banyak musisi secara finansial selama mereka menunda atau bahkan membatalkan rentetan gig-nya.

Sumber: SoundCloud.

Embed SoundCloud to WordPress

Cara Menambahkan Musik dari SoundCloud ke Blog WordPress

Konten seperti artikel yang bermanfaat, foto berkualitas atau video tentu merupakan suguhan utama di sebuah blog. Tetapi jika Anda ingin sesuatu yang beda, mengapa tidak menambahkan musik ke dalam blog yang bertujuan menghibur pengunjung sembari asik membaca artikel karya Anda.

Untuk sumber musiknya, Anda bisa memilih YouTube. Tapi karena jenisnya video, YouTube kurang bersahabat bagi beberapa orang. Maka, pilihan berikutnya jatuh ke SoundCloud yang memang hanya ditujukan untuk menghibur telinga.

  • Login ke dashboard Anda, kemudian arahkan kursor ke Plugin – Add New (Tambah Baru)
  • Gunakan kolom pencarian, ketikkan saja kata kunci “soundcloud” lalu enter. Ketika hasil pencarian muncul, pilih plugin Soundcloud is Gold. Install kemudian aktifkan.

Cara Menambahkan Musik dari SoundCloud ke Blog WordPress

  • Setelah aktif, sekarang klik menu Soundcloud is Gold di barisan menu dashboard Anda.
  • Selanjutnya, masukkan username akun SoundCloud dari seniman atau pengguna yang ingin dijadikan musik di blog Anda.

Cara Menambahkan Musik dari SoundCloud ke Blog WordPress

  • Username bukan nama yang tampil di profil ya, melainkan url dari profil tersebut. Perhatikan screenshot di bawah ini. Nah, yang saya tandai inilah yang harus anda masukkan ke plugin SoundClous is Gold. (langkah di atas)

Cara Menambahkan Musik dari SoundCloud ke Blog WordPress

  • Setelah dimasukkan, kini klik ikon akun tersebut untuk mengaktifkan akun bersangkutan. Jadi, meskipun Anda bisa memasukkan banyak username SounCloud ke dalam dashboard, tetapi hanya boleh satu akun yang aktif sebagai username default.

Cara Menambahkan Musik dari SoundCloud ke Blog WordPress

  • Setelah akun aktif, scroll ke bawah untuk melakukan penyesuaian lain. Tidak ada aturan baku untuk penyesuaian ini, tergantung selera dan preferensi Anda. Jika semua sudah pas, klik Save untuk menyimpan pengaturan.

Cara Menambahkan Musik dari SoundCloud ke Blog WordPress

  • Pengaturan sudah beres, tapi musik belum akan terlihat di halaman utama.
  • Maka, langkah selanjutnya adalah pergi ke Tampilan – Widget.
  • Tambahkan widget Soundcloud ke sidebar, header atau footer. Terserah Anda mau di mana. Tentukan juga username yang ingin jadi musik, bagaimana musik diputar dan playlist atau track yang ingin diputar. Sesuaikan seperti keinginan Anda, bebas-bebas saja.

Cara Menambahkan Musik dari SoundCloud ke Blog WordPress

  • Dari apa yang sudah saya lakukan, hasilnya seperti ini. Widget Soundclould is Gold saya letakkan atas menu header dan diputar secara otomatis.

Cara Menambahkan Musik dari SoundCloud ke Blog WordPress

Silahkan dicoba, semoga tutorial ini bermanfaat.

Makin Mirip Spotify, Aplikasi SoundCloud Kini Kedepankan Aspek Discovery

Bersaing di industri streaming musik bukanlah pekerjaan mudah, bahkan ketika layanan Anda spesifik menarget kalangan pencinta musik indie selagi yang lain membidik kalangan mainstream. Ya, saya berbicara mengenai SoundCloud, layanan asal Jerman yang sudah sejak lama menjadi platform berbagi andalan para musisi indie.

Juli lalu, karena pendapatan yang dihasilkan tidak bisa menutupi pengeluaran besarnya, SoundCloud memutuskan untuk memecat 173 karyawannya. Namun SoundCloud masih bersikukuh untuk bertahan. Sebulan setelah pemecatan massal itu, SoundCloud menerima pendanaan baru dari investor yang disebut sebagai yang terbesar, plus merekrut mantan CEO Vimeo, Kerry Trainor, sebagai CEO barunya.

Di bawah kepemimpinan baru dan berkat suntikan dana segar itu, SoundCloud sudah siap menerapkan berbagai upaya supaya bisa tetap relevan. Langkah yang pertama adalah merilis versi baru aplikasi dengan tampilan home screen yang dirombak, yang kini lebih mengedepankan aspek discovery.

Tampilan home screen versi terbaru SoundCloud

Jadi sesaat setelah membuka aplikasi, pengguna bakal langsung disambut oleh deretan playlist terkurasi di bagian teratas. Fitur The Upload yang dirilis beberapa bulan lalu kini juga ditempatkan di home screen, memudahkan pengguna untuk menemukan lagu-lagu yang sesuai dengan seleranya sekaligus yang baru saja dirilis.

Versi baru ini sejatinya membuat aplikasi SoundCloud jadi semakin mirip dengan Spotify, yang juga menambatkan banyak elemen discovery pada halaman utama aplikasinya sekaligus banyak mengandalkan algoritma machine learning dalam menyuguhkan rekomendasi. SoundCloud sendiri sebenarnya sudah sejak tahun lalu mengadopsi metode yang sama.

Keputusan untuk mengedepankan aspek discover bisa dibilang merupakan langkah yang tepat. SoundCloud bilang bahwa koleksi mereka sejauh ini sudah mencakup lebih dari 170 juta lagu. Apalah arti kuantitas tanpa ada cara mudah bagi pengguna untuk menemukan dan menikmatinya?

Sumber: SoundCloud. Gambar header: Pixabay.

Platform User Generated Gritjam, Mudahkan Musisi Berkreasi, Mempromosikan dan Menjual Lagu Secara Online

Teknologi telah memudahkan musisi untuk menunjukkan bakat dan kreativitasnya secara langsung kepada orang banyak. Mulai dari kemampuan untuk bernyanyi, membuat aransemen lagu original hingga mengubah aransemen lagu popular yang sudah ada saat ini. Salah satu platform lokal yang mencoba untuk menjadi platform berkualitas untuk pecinta musik adalah Gritjam.

Didirikan oleh Toien Bernadhie, layanan ini memudahkan musisi untuk membantu pelaku musik menjadi lebih mudah dalam berkreasi, berkolaborasi dan bergabung dengan komunitas musik global tanpa ada pembatas.

“Melihat adanya kendala-kendala yang dialami para pecinta musik dari berbagai level, segmen, budaya, dan berbagai tempat untuk mempunyai wadah ekspresi yang mudah diakses secara global dan online. Serta adanya perbedaan kesempatan dan network yang dimiliki masing-masing pelaku musik untuk berkembang menjadi latar belakang didirikannya Gritjam,” kata Toien.

Sekilas apa yang dicoba untuk ditawarkan oleh Gritjam serupa dengan Soundcloud, aplikasi yang bisa digunakan untuk merekam suara dan kemudian dibagikan melalui media sosial untuk kemudian didengarkan oleh orang banyak.

Gritjam adalah sebuah media sosial untuk Music Creation. Seluruh konten di dalamnya adalah user generated yang dihasilkan oleh para pengguna sendiri.

“Kita bisa membuat musik dan me-remake musik yang sudah tersedia menjadi versi kita sendiri.  Dalam membuat musik, kita juga bisa berkolaborasi dengan teman dan pengguna lainnya di Gritjam dengan cara mengundangnya untuk ikut serta dalam project yang sedang kita buat di dalam Gritjam, kata Toien.

Dengan adanya Gritjam Publishing Feature, pengguna bisa mem-publish, menjual, dan mempromosikan musik atau track yang dibuat.

Fitur andalan Gritjam

Pengguna dapat mengakses Gritjam melalui situs desktop. Dalam waktu dekat Gritjam juga tengah mempersiapkan peluncuran Desktop App Gritjam yang berupa Online Digital Audio Worksation untuk membuat musik dalam banyak track secara simultan.

“Desktop App Gritjam ini dibuat untuk memfasilitasi pengguna agar menjadi lebih mudah dalam membuat karya musiknya untuk di-publish di situs,” kata Toien.

Untuk memudahkan pengguna menikmati fitur di Gritjam, terdapat 4 fitur yang tersedia. Diantaranya adalah CREATE and Collaborate  yaitu membuat musik secara online baik sendiri atau bersama pengguna lain, Music Networking, yaitu bertemu dan kolaborasi dengan pengguna lain dan tergabung dalam komunitas musik global tanpa batasan wilayah dan waktu, Self-Publishing yaitu mem-publish karya musik sendiri dengan mudah dan terakhir adalah Education yaitu belajar musik bersama secara online.

“Gritjam juga bisa digunakan oleh pengguna lain yang hanya ingin menikmati berbagai karya musik di Gritjam tanpa harus membuat musik. Pengguna bisa membuat playlist untuk menikmati karya-karya yang ada dalam Gritjam. Semua bisa dilakukan dengan mudah, cepat, dan semua tersedia dalam satu platform,” kata Toien.

Sejak Gritjam resmi diluncurkan secara Live untuk bisa diakses secara global pada awal bulan Mei 2017, hingga saat ini Gritjam memiliki sebanyak 450 pengguna. Tidak hanya pengguna dari Indonesia saja, namun dari beberapa negara lainnya.

Meminimalisir adanya pelanggaran Hak Cipta

Sebagai layanan yang memungkinkan pengguna merubah aransemen original lagu milik musisi lainnya, Gritjam memiliki aturan yang jelas kepada pengguna. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir terjadinya pelanggaran Hak Cipta.

Mengubah aransemen lagu asli apabila tidak menggunakan master copy (mechanical rights), pengguna akan diharuskan membayar performing rights yang dipungut melalui komisi apabila terjadi transaksi jual beli. Performing rights ini yang nantinya akan disetorkan ke Collective Society tempat pencipta lagu itu bernaung untuk disalurkan kepada penciptanya.

Apabila menggunakan master copy, Gritjam akan melakukan kroscek mengenai hak cipta terkait kepada pihak pemegang copyrights, dibantu dengan mekanisme report yang disediakan untuk memastikan pengguna sudah mempunyai ijin untuk menggunakan master copy tersebut.

“Pada dasarnya, sebagai platform yang bersifat User Generated, pengguna bertanggung jawab penuh terhadap konten yang diunggahnya. Gritjam membuka kesempatan pengaduan keberatan dengan menyediakan fungsi report dalam setiap konten yang diunggah,” kata Toien.

Target Gritjam di tahun 2017

Terkait dengan strategi monetisasi yang dilancarkan, monetisasi Gritjam ada dalam bisnis modelnya yang berupa komisi atas terjadinya Track Trade (jual beli track antar pengguna), storage fee, boost and promote feature serta third party ads placement. Ke depannya apabila konten sudah bisa lebih layak, bisa dibuat audio streaming service.

Target utama Gritjam di tahun 2017 adalah melakukan akuisisi pengguna dan akuisisi konten dari banyak ikon di dunia musik dalam wilayah Indonesia. Wilayah layanan berikutnya adalah Asia dan dunia.

“Tidak berbeda dengan startup lainnya, Gritjam juga menargetkan untuk mendapatkan pendanaan dari beberapa target venture capital yang bisa menjadi salah satu motor untuk perkembangan Gritjam selanjutnya,” tutup Toien.

SoundCloud Luncurkan The Upload, Fitur Rekomendasi ala Release Radar-nya Spotify

SoundCloud mungkin bukan layanan streaming musik terbesar, tapi koleksi lagunya termasuk yang paling masif jika karya-karya para musisi indie dimasukkan hitungan. Pertanyaannya, bagaimana pengguna bisa menemukan itu semua? Algoritma machine learning jawabannya.

Tahun lalu, SoundCloud mulai bereksperimen dengan machine learning lewat fitur Suggested Tracks. Cara kerja fitur ini sejatinya mirip Discover Weekly milik Spotify, dimana pengguna bakal disuguhi musik dan artis yang sebisa mungkin belum pernah mereka tahu, tapi gaya-gayanya masih mirip dengan yang mereka dengarkan selama ini.

Sekarang, SoundCloud punya fitur rekomendasi berbasis machine learning lain bernama The Upload. Kalau mau disamakan lagi dengan Spotify, fitur ini pada dasarnya mirip seperti Release Radar yang bertujuan menyuguhkan lagu-lagu yang baru dirilis kepada pengguna, tapi tetap disesuaikan dengan seleranya.

Dibanding Suggested Tracks, The Upload berfokus pada lagu-lagu yang baru saja dirilis / SoundCloud
Dibanding Suggested Tracks, The Upload berfokus pada lagu-lagu yang baru saja dirilis / SoundCloud

Menurut SoundCloud, The Upload akan merekomendasikan lagu-lagu yang baru diunggah dalam beberapa hari terakhir berdasarkan apa yang pengguna sukai dan dengarkan. Sama halnya dengan algoritma machine learning lain, semakin sering Anda menggunakan SoundCloud, semakin sempurna pula hasil rekomendasi The Upload.

Pengguna SoundCloud saat ini sudah bisa mengakses The Upload lewat tab “Discover” di web, atau melalui tab “Search” di aplikasi Android dan iOS-nya.

Sumber: SoundCloud.

Spotify dan Apple Music Mulai Suguhkan Remix Lagu Tidak Resmi

Selama bertahun-tahun, SoundCloud dicap sebagai layanan streaming musik yang unik karena keberagaman kontennya yang merupakan hasil unggahan tiap-tiap pengguna. Umumnya berupa remix dari karya resmi para musisi, konten semacam ini tidak didistribusikan oleh label musik tertentu seperti Universal. Itulah mengapa Anda tidak bisa menemukannya di layanan lain macam Spotify atau Apple Music.

Namun kondisi tersebut akan berubah tidak lama lagi. Secara perlahan, remix lagu tidak resmi mulai bermunculan di Spotify dan Apple Music, salah satunya garapan DJ Jazzy Jeff yang merupakan hasil remix dari karya Anderson .Paak.

Bagaimana ini bisa terjadi? Well, ceritanya dimulai di bulan Maret ketika Apple menandatangani kerja sama dengan Dubset, sebuah layanan manajemen hak cipta musik yang bermisi untuk mendistribusikan karya-karya remix secara legal. Spotify menyusul di bulan Mei, dan buah kerja samanya sudah bisa kita lihat mulai hari ini.

Kemitraan dengan Dubset ini penting, mengingat merekalah yang akan bertanggung jawab mendistribusikan royalti secara merata, baik kepada DJ yang membuat remix maupun kreator aslinya. Dubset memanfaatkan teknologi yang cukup inovatif dalam mengidentifikasi siapa kreator asli dari sebuah lagu yang di-remix.

Caranya adalah dengan melakukan scanning secara menyeluruh pada sebuah remix, lalu mencocokkan setiap bagiannya dengan potongan-potongan lagu resmi yang terdapat di database mereka berdasarkan data audio fingerprint milik Gracenote. Dengan cara seperti ini, royalti bisa diberikan kepada sang remixer, sang kreator lagu asli dan label yang membawahinya.

Kembali ke SoundCloud, kehadiran remix tidak resmi di Spotify dan Apple Music ini bisa menjadi momok baru buat mereka. Meski variasinya mungkin masih kalah dari SoundCloud, setidaknya kita sekarang sudah bisa menikmati remixremix favorit di Spotify dan Apple Music.

Sumber: TechCrunch. Gambar header: Pixabay.

SoundCloud Luncurkan Suggested Tracks, Bantu Anda Temukan Lagu-Lagu Baru Sesuai Selera

Mewadahi banyak musisi indie, SoundCloud merupakan medium yang tepat untuk menemukan musik-musik baru. Sayangnya selama ini prosesnya lebih mengandalkan cara manual, bukan berdasarkan rekomendasi berbasis algoritma seperti yang diterapkan kebanyakan layanan streaming musik lain.

Namun itu semua adalah masa lalu, karena baru-baru ini SoundCloud sudah menyiapkan solusi berupa fitur Suggested Tracks. Menurut penjelasan SoundCloud sendiri, Suggested Tracks mengandalkan algoritma machine learning guna menyajikan musik baru berdasarkan like dan history milik pengguna.

Semakin sering pengguna memakai SoundCloud, maka semakin sempurna juga kinerja dari algoritma Suggested Tracks, tipikal cara kerja machine learning pada umumnya. Dengan menganalisa aktivitas Anda di SoundCloud, Suggested Tracks akan mencarikan musik-musik baru dan artis-artis baru; sebisa mungkin yang belum pernah Anda tahu, tapi gaya-gayanya mirip seperti musik yang Anda sukai – mirip seperti cara kerja fitur Discover Weekly milik Spotify.

Di web, fitur ini bisa dinikmati dengan mengakses tab Discover di sebelah Charts. Sedangkan di aplikasi iOS atau Android, Suggested Tracks bisa diakses lewat menu pencarian yang dilambangkan dengan icon kaca pembesar.

Fitur rekomendasi berbasis algoritma ini krusial mengingat koleksi lagu milik SoundCloud telah mencapai angka 125 juta sejauh ini. Pengguna sudah bisa menikmati fitur Suggested Tracks sekarang juga – khusus pengguna baru, Suggested Tracks baru akan muncul setelah Anda mendengarkan atau membubuhkan like pada beberapa lagu.

Sumber: SoundCloud Blog.

Dengan SoundCloud Go, SoundCloud Resmi Menjadi Rival Spotify dan Apple Music

Setelah sebelumnya mencoba memanjakan para penggunanya lewat fitur-fitur baru seperti Charts dan Stations, SoundCloud kini mencoba keluar dari zona nyamannya dengan memperkenalkan layanan streaming musik ala Apple Music dan Spotify, yang baru saja hadir di Indonesia.

Bernama SoundCloud Go, layanan ini merupakan buah dari kerja sama SoundCloud bersama label-label musik ternama macam Sony Music, Universal maupun Warner Music Group. Maka dari itu, SoundCloud Go pun juga akan menyajikan koleksi lagu dari musisi ternama di samping konten indie seperti yang sudah ada selama ini.

Dengan demikian, secara teori pengalaman streaming yang ditawarkan SoundCloud Go bisa lebih unik ketimbang rival-rivalnya. Kombinasi musik indie dan yang berasal dari label besar ini merupakan senjata utama SoundCloud dalam bersaing di industri streaming musik yang setiap harinya semakin memanas.

Selain itu, SoundCloud Go juga menawarkan keunggulan lain dibanding layanan SoundCloud standar. Pelanggan dapat menikmati kemampuan menyimpan lagu dan playlist untuk diputar secara offline, dan sepanjang penggunaan dipastikan tidak ada satu pun iklan yang
bakal mengganggu.

Soal harga, SoundCloud Go mematok biaya berlangganan sebesar $10 per bulan (atau $13 per bulan jika diaktifkan lewat opsi in-app purchase di aplikasi iOS). Mengikuti tren yang ada, SoundCloud juga menawarkan uji coba gratis selama 30 hari sebelum menarik biaya berlangganan.

Untuk sekarang, SoundCloud Go baru tersedia buat konsumen Amerika Serikat saja. Namun SoundCloud sudah berencana mengekspansi layanan barunya ini ke negara-negara lain dalam beberapa bulan ke depan.

Sumber: SoundCloud Go.

Fitur Baru SoundCloud Ciptakan Playlist Tanpa Henti Berdasarkan Lagu yang Anda Like

Memasuki bulan kedua di tahun 2016 ini, SoundCloud tampaknya semakin rajin meluncurkan fitur baru guna memudahkan para penggunanya menikmati karya-karya segudang musisi di jaringannya. Setelah sebelumnya meluncurkan fitur Charts, SoundCloud kini memperkenalkan fitur bernama Stations.

Cara kerja fitur ini sangat mirip seperti yang ada di Apple Music, Spotify maupun Pandora. Pada dasarnya, SoundCloud akan membuatkan playlist tanpa henti berdasarkan lagu-lagu yang Anda like. Dengan koleksi lebih dari 100 juta lagu, gampangnya Anda tidak mungkin kehabisan konten untuk didengar.

SoundCloud juga menjelaskan bahwa fitur ini merupakan hasil penyempurnaan dari fitur Related Tracks yang sudah ada sebelumnya, dimana fungsinya telah disederhanakan dan algoritma rekomendasinya dipastikan lebih baik lagi.

SoundCloud Stations

Jadi bagaimana cara untuk menikmati fitur Stations ini? Mudah saja. Cukup putar lagu apapun yang Anda suka, lalu pilih opsi “Start Station” dari bagian menu. Setelah memutar satu station, Anda bisa mengaksesnya kembali lewat opsi “Recent Stations” di menu Collection, tepat di sebelah Likes dan Playlists.

Fitur SoundCloud Stations ini sudah bisa dinikmati melalui aplikasinya yang tersedia di Android dan iOS. Sayang belum ada keterangan apakah fitur ini juga bakal tersedia di versi web-nya.

Sumber: SoundCloud Blog. Gambar header: SoundCloud via Shutterstock.